UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA...

24
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari Singkong Karet (Manihot Glaziovii) Dengan Hidrolisis Asam Sulfat Dan Fermentasi Menggunakan Variasi Ragi BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN EKSAKTA DIUSULKAN OLEH : Ali Syibro Malisi NIM: 2014430034 / Angkatan: 2014 Teguh Tri Prasetyo NIM: 2014430029 / Angkatan: 2014 Irwansyah Ardi Mulyono NIM: 2015430028 / Angkatan: 2015 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA 2016

Transcript of UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA...

Page 1: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari

Singkong Karet (Manihot Glaziovii) Dengan Hidrolisis Asam

Sulfat Dan Fermentasi Menggunakan Variasi Ragi

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN EKSAKTA

DIUSULKAN OLEH :

Ali Syibro Malisi NIM: 2014430034 / Angkatan: 2014

Teguh Tri Prasetyo NIM: 2014430029 / Angkatan: 2014

Irwansyah Ardi Mulyono NIM: 2015430028 / Angkatan: 2015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

JAKARTA

2016

Page 2: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

i

Page 3: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

ii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ........................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................. ii

Daftar Tabel ........................................................................................................ iii

Daftar Gambar ..................................................................................................... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ......................................................................... 2

1.3 Tujuan .............................................................................................. 2

1.4 Kegunaan ......................................................................................... 2

1.5 Luaran .............................................................................................. 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3

2.1 Singkong karet ................................................................................ 3

2.2 Bioetanol ......................................................................................... 3

2.3 Hidrolisis asam ................................................................................ 4

2.4 Saccharomyces cerevisiae ............................................................... 4

2.5 Acetobacter Aceti ............................................................................ 5

2.6 Distilasi ........................................................................................... 5

BAB 3. METODE PENELITIAN ...................................................................... 6

3.1 Alat dan bahan................................................................................. 6

3.2 Prosedur penelitian .......................................................................... 6

3.3 Diagram alir .................................................................................... 8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 9

4.1 Anggaran Biaya ............................................................................... 9

4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti

Page 4: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-PE ............................................... 9

Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-PE ................................................................ 9

Page 5: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Diagram alir ................................................................................... 8

Page 6: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa sekarang tingkat pemakaian bahan bakar minyak sangatlah tinggi

sedangkan sumber bahan bakar minyak bumi yang dipakai saat ini semakin

menipis karena peningkatan kebutuhan serta jumlah penduduk yang bertambah

terutama di Indonesia. maka diperlukan sumber energi alternatif baru yang

mampu mencukupi atau paling tidak dapat menghemat penggunaan energi dari

bahan bakar fosil tersebut. Salah satu energi alternatif yang menjanjikan adalah

bioetanol.

Bioetanol adalah etanol yang bahan utamanya dari tumbuhan dan umumnya

menggunakan proses farmentasi gula dari sumber karbohidrat (pati)

menggunakan bantuan mikroorganisme. Produksi bioetanol dari tanaman yang

mengandung pati atau karbohidrat seperti: singkong, ubi, jagung, dan lainlain.

Tetapi produksi bioetanol ini banyak menggunakan bahan makanan yang

banyak dikonsumsi. Sehingga perlu ada alternatif lain Oleh sebab itu, penelitian

ini bertujuan untuk membuat bioetanol dengan bahan baku yang dapat

digunakan adalah memanfaatkan pati yang terkandung dalam singkong karet.

Singkong karet merupakan salah satu jenis singkong pohon yang

mengandung senyawa racun, yaitu asam sianida (HCN), sehingga tidak

diperjualbelikan dan kurang dimanfaatkan oleh masyarakat. Tanaman singkong

karet ini dapat menghasilkan ubi dengan berat hampir empat kali lipat dari

singkong biasa sehingga jika dijadikan bahan baku untuk pembuatan bioetanol

sangatlah layak dari segi ketersediaannya, dalam artian sebagai bahan baku

sudah cukup aman.

Pada penelitian ini digunakan hidrolisis asam dengan asam sulfat (H2SO4)

berkonsentrasi rendah karena efektif menghasilkan gula tinggi dan sekaligus

mampu menghidrolisis serat (selulosa dan hemiselulosa). Asam sulfat (H2SO4)

merupakan asam yang sering digunakan sebagai katalis kimia meskipun asam

yang lain juga bisa digunakan seperti asam klorida (HCl). Hidrolisis asam

dapat memecah hemiselulosa dengan efektif menjadi monomer-monomer

gula (arabinosa, galaktosa, glukosa, manosa, dan xilosa) dan larutan oligomer

yang meningkatkan konversi selulosa, (Sun dan Cheng, 2005).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembuatan bioetanol

(persiapan bahan baku, fermentasi dan distilasi) dari bahan singkong karet

dengan hidrolisis asam. Selain itu juga untuk mengetahui seberapa besar

bietanol dari singkong karet dengan uji perbandingan dua bakteri yang berbeda

untuk fermentasi.

Page 7: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

2

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah yang dibahas dalam hal

ini adalah:

1. Bagaimana proses pembuatan singkong karet untuk menghasilkan

bioethanol melalui proses hidrolisis asam sulfat dilanjutkan dengan

fermentasi larutan hasil hidrolisa dengan menggunakan ragi ?

2. Berapa kadar bioetanol yang dihasilkan pada fermentasi singkong karet

dengan menggunakan ragi roti dan ragi tape ?

3. Dari dua ragi untuk fermentasi, mana yang lebih banyak menghasilkan

bioetanol dari singkong karet ?

1.3 Tujuan

1. Membuat bioetanol dari singkong karet melalui proses hidrolisa kemudian

fermentasi.

2. Membandingkan fermentasi dari varian ragi antara Saccharomyces

cereviseae (Ragi Roti) Dengan Acetobacter Aceti (Ragi Tape) dengan varian

massa ragi dan varian waktu Untuk Pembuatan Bioetanol Dari Singkong

Karet Secara Hidrolisis Asam Sulfat Sebagai Bahan Bakar

Alternatif.

3. Untuk mendapatkan kondisi operasi yang optimum (jenis ragi, massa ragi,

dan waktu fermentasi).

1.4 Kegunaan

1. Bagi pemerintah, bisa mengurangi penggunaan bahan bakar alam yang

sudah mulai habis dan menggantinya dengan bahan bakar nabati.

2. Bagi mahasiswa, bisa melakukan proses membuat bioetanol dari

singkong karet melalui proses hidrolisa kemudian fermentasi.

3. Bagi masyarakat,bisa mengetahui bahwa singkong karet dapat digunakan

untuk membuat bioetanol.

4. Bagi Universitas, menambah data dan khasanah keilmuan tentang

pembuatan bioetanol dari singkong karet.

1.5 Luaran

1. Bioetanol dari singkong karet

2. Jurnal ilmiah atau prosiding seminar

3. HAKI

Page 8: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Singkong karet

Singkong karet (Manihot glaziovii), adalah tanaman umbi berasal dari

Amerika Latin, dan Bangsa Portugis membawanya ke Afrika. Singkong karet

merupakan umbi yang tidak bisa dikonsumsi sebagai bahan makanan karena

mengandung unsur kimia yaitu asam sianida (HCN) yang bersifat racun. Singkong

karet saat ini penyebarannya hampir keseluruh dunia dan berkembang di negara-

negara yang terkenal wilayah pertaniannya. Singkong karet ditanam secara

komersial di wilayah Indonesia sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya

diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil. Umbinya

dikenal luas sebagai penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Singkong

karet merupakan salah satu jenis umbi - umbian atau akar pohon, yang panjangnya

rata-rata bergaris tengah 5 - 10 cm dan panjang 50 - 80 cm, dan Beda dengan

singkong biasa yang hanya tumbuh antara 1,5 s/d. 3 meter maka singkong karet bisa

mencapai tinggi 10 meter. Klasifikasi tanaman ubi kayu adalah :

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Genus : Manihot

Spesies : Manihot glaziovii M.A.

2.2 Bioetanol

Bioetanol merupakan etanol atau kependekan dari etil alkohol (C2H5OH)

atau sering juga disebut dengan grain alkohol. Sifat lainnya adalah larut dalam air

dan eter dan mempunyai panas pembakaran 328 Kkal. Etanol dapat diperoleh dari

hasil proses fermentasi gula dengan menggunakan bantuan mikroorganisme. Dalam

industri, etanol digunakan sebagai bahan baku industri turunan alkohol, campuran

untuk miras, bahan dasar industri farmasi, dan campuran bahan bakar untuk

kendaraan. Etanol terbagi dalam tiga grade, yaitu grade industri dengan kadar

alkohol 90-94%, netral dengan kadar alkohol 96-99,5% umumnya digunakan untuk

minuman keras atau bahan baku farmasi dan grade bahan bakar dengan kadar

alkohol diatas 99,5% (Hambali et al. 2007).

Etanol merupakan zat cair, tidak berwarna, berbau spesifik, mudah terbakar

dan menguap, dapat bercampur denganair dengan segala perbandingan.

2.3 Hidrolisis Asam

Konversi polisakarida menjadi monomer-monomer dapat dilakukan dengan

proses hidrolisis baik secara enzimatis maupun secara kimiawi. Hidrolisis secara

Page 9: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

4

kimiawi biasanya menggunakan asam. Asam yang sering dipergunakan adalah

asam sulfat, asam klorida dan asam fosfat. Hidrolisis asam pada dasarnya ada 2

jenis, yaitu hidrolisis pada suhu rendah dengan konsentrasi asam tinggi

(concentrated-acid hydrolisis) dan hidrolisis pada suhu tinggi dengan konsentrasi

asam rendah (dilute-acidhydrolisis) (Taherzadeh dan Keikhosro 2007).

Hidrolisis adalah suatu proses antara reaktan dengan air agar suatu senyawa

pecah terurai. Reaksi Hidrolisis:

(C6H10O5)n + n H2O n C6H12O6

Polisakarida Air Glukosa

Reaksi antara air dan pati berlangsung sangat lambat sehingga

diperlukan bantuan katalisator untuk memperbesar kereaktifan air. Katalisator

bisa berupa asam maupun enzim. Katalisator asam yang biasa digunakan adalah

asam klorida, asam nitrat dan asam sulfat. Dalam industri umumnya digunakan

enzim sebagai katalisator. Salah satu proses hidrolisis yaitu hidrolisis asam,

dimana katalisatornya menggunakan asam. Asam berfungsi sebagai katalisator

dengan mengaktifkan air. Di dalam industri asam yang dipakai adalah H2SO4

dan HCl. H2SO4 lebih menguntungkan karena lebih reaktif dibandingkan HCl.

2.4 Saccharomyces cerevisiae

Saccharomyces cerevisiae termasuk ke dalam kelas Ascomycetes yang dicirikan

dengan pembentukan askus yang merupakan tempat pembentukan askospora.

Saccharomyces serevisiae memperbanyak diri secara aseksual yaitu dengan

bertunas (Pelezar dan Chan 1986). Adapun reaksi yang terjadi pada proses

fermentasi pada seccharomyces cerevisiae, yaitu:

C6H12O6 Saccagaromyces cerevisiae 2CH3CHOHCOOH + 22,5

kkal

Glukosa Asam Laktat

Saccharomyces cerevisiae sering digunakan dalam fermentasi etanol karena

sangat tahan dan toleran terhadap kadar etanol yang tinggi (12-18% v/v), tahan pada

kadar gula yang cukup tinggi dan tetap aktif melakukan fermentasi pada suhu 4-32 oC. Saccharomyces cerevisiae mempunyai aktivitas optimum pada suhu 30 – 35 oC

dan tidak aktif pada suhu lebih dari 40 oC. Saccharomyces cerevisiae dapat

memfermentasi glukosa, sukrosa, galaktosa serta rafinosa (Kunkee dan Mardon

1970). Biakan Saccharomyces. cerevisiae mempunyai kecepatan fermentasi

optimum pada pH 4,48 (Harrison dan Graham 1970). Rendemen alkohol dari

heksosa dalam fermentasi menggunakan khamir dari genus Saccharomyces dapat

mencapai 90 % (Boyles 1984). Proses fermentasi oleh Saccharomyces adalah

proses pengubahan sebagian besar energi dari gula ke dalam bentuk etanol.

Efisiensi pengubahan energi tersebut dapat mencapai 97 % (Campbel 1983).

Mekanisme pembentukan etanol oleh kamir melalui jalur Embden-MeyerhofParnas

Pathway (EMP) atau glikolisis. Setelah melalui tahap glikolisis, piruvat yang

Page 10: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

5

terbentuk kemudian dirubah menjadi asetaldehid dan CO2 oleh enzim piruvat

decarboksilase, setelah itu oleh enzim alkohol dehidrogenase dirubah menjadi

etanol.

2.5 Acetobacter Aceti

Acetobacter aceti memiliki ciri-ciri bentuk sel bulat memanjang, respirasi

aerobik, dapat tumbuh sampai suhu 30oC, serta mampu menghasilkan asam asetat.

Bakteri asam asetat mempunyai peran utama dalam fermentasi bahan pangan adalah

mengoksidasi alkohol dan karbohidrat lainnya menjadi asam asetat dan berperan

dalam fermentasi alkohol dengan produk utamanya yaitu etanol. Adapun reaksi

yang terjadi pada saat fermentasi berlangsung, yaitu:

C6H12O6 Acetobacter acety 2CH3CH2OH + 2CO2 +

22 kkal

Glukosa Etil alkohol

Acetobacter aceti merupakan gram negatif untuk kultur yang masih muda,

gram positif untuk kultur yang sudah tua, obligat aerobic, membentuk batang dalam

medium asam, sedangkan dalam medium alkali berbentuk oval, bersifat non mortal

dan tidak membentuk spora, tidak mampu mencairkan gelatin, tidak memproduksi

H2S, tidak mereduksi nitrat dan thermal death point pada suhu 6570°C.Biasanya

ukuran 0,6-0,8 x 1,0-4,0 µm. Acetobacter terdapat dibeberapa buah seperti anggur

dan buah-buah yang telah membusuk. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

genus Acetobacter mampu diisolasi dari suspensi campuran berupa buah cherry,

apel, kurma, palm, kelapa, beberapa bunga dan masih berpotensi pada bahan-bahan

yang lain.

2.6 Distilasi

Distilasi adalah suatu proses penguapan dan pengembunan kembali,

yang dimaksudkan untuk memisahkan campuran dua atau lebih zat cair ke dalam

fraksi-farksinya berdasarkan perbedaan titik didih. Pada umumnya, pemisahan

hasil fermentasi glukosa/dektrosa menggunakan sistem uap-cairan, dan terdiri

dari komponen-komponen tertentu yang mudah tercampur. Umumnya destilasi

berlangsung pada tekanan atmosfer, contoh dalam hal ini adalah sistem alkohol air,

yang pada tekanan atmosfer memiliki titik didih sebesar 78,6 oC.

(Tjokroadikoesoemo, 1986)

Page 11: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

6

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Alat Dan Bahan

a. Alat

1. Timbangan Analitis 9. Ayakan

2. Auto Clave 10. Refraktometer

3. Beaker Glass 11. Erlenmeyer

4. Pengaduk 12. Pipet Ukur

5. Labu Ukur 13. Kompor (Pemanas)

6. Termometer 14. pH Meter 7. Alkoholmeter 15. Alat Tanki Fermentor

8. Alat Distilasi Fraksionasi.

b. Bahan

1. Singkong karet 6. Air/aquades

2. H2SO4 7. NaOH

3. CaO 8. Urea.

4. Saccharomyces cerevisiae (ragi roti) 9. Pupuk NPK

5. Acetobacter aceti (ragi tape)

3.2 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

Tahap I : Persiapan bahan baku

Tahap II : Penghalusan dan Pengeringan

Tahap III : Hidrolisis asam sulfat

Tahap IV : Fermentasi

Tahap V : Distilasi dan Dehidrasi

3.2.1 Persiapan Bahan Baku

1. Singkong karet ditimbang sebanyak 2 kg lalu dikupas kulit arinya dan

dibersihkan dengan air dari kotoran

2. kemudian dipotong lalu diparut. Parutan singkong ditambahkan air sehingga

menjadi bubur.

3.2.2 Penghalusan dan Pengeringan

1. Selanjutnya pati basah dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar

matahari hingga kering dan dioven pada suhu 70 oC selama 2 jam.

2. Setelah benar-benar kering parutan singkong ditepungkan dengan cara

penghalusan menggunakan mesin penggiling, lalu dilakukan pengayakan.

Page 12: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

7

3.2.3 Hidrolisis Asam Sulfat

1. Buat pelarut hidrolisis dari asam pekat H2SO4 17,8 M sebanyak 11,23

ml dilarutkan dalam labu pengencer 500 ml kemudian tambahkan

aquadest. Lakukan proses pengenceran selama 2 kali karena larutan yang

dibutuhkan 600 ml.

2. Timbang 90 gr tepung singkong karet, kemudian campurkan dengan hasil

pengenceran sebanyak 300 ml.

3. Panaskan campuran tersebut menggunakan auto clave dengan suhu hingga

120 oC kemudian atur waktunya 5 menit dihitung pada saat suhu auto

clave mencapai 120 oC hingga larutan tersebut encer atau mudah diaduk.

3.2.4 Fermentasi

1. Siapkan Beaker glass untuk sample ragi roti dan ragi tape masing-masing

sample dibagi enam untuk varian massa ragi dan varian waktu.

2. Kemudian lakukan formulasi media gula hasil hidrolisis dengan cara

mengatur pH dan kadar gula. pH diatur 4,5 dengan menambahkan basa

kuat (NaOH) dan kadar gula diatur dengan pengenceran atau pemekatan.

3. Lalu tambahkan mikroba ragi roti untuk percobaan pertama dan ragi tape

percobaan kedua, masing-masing tiga sample (A: 8 gr, B: 12 gr, dan C: 18

gr)

4. Larutan aquades untuk mengencerkan sample (A, B, C) pada varian ragi

10 ml dengan suhu pemanasan dibawah 40 oC.

5. Tambahkan nutrisi NPK sebanyak 4 gr dan urea sebanyak 5 gr

6. Lakukan pengkondisian udara fermentasi dengan varian waktu (72 jam

untuk sampe A, 110 jam sample B, dan 140 jam sampe C).

3.2.5 Distilasi dan Dehidrasi

1. Ambil hasil fermentasi dari percobaan masing-masing sebanyak 30 ml,

masukan kedalam labu pemanas dan didistilasi. Setelah proses distilasi

selesai, kadar alkohol hasil distilasi dapat diukur. Lakukan dehidrasi untuk

menghilangkan kadar air dengan menggunakan CaO.

Page 13: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

8

3. 3 Diagram Alir

Gambar 3. 1 . Diagram alir

Pengupasan

dan pencucian

Penggilingan/pemarutan

Dikeringkan dan dioven

Hidrolisis asam

Fermentasi

Aqudest, H 2 SO 4 ,8 M 17

Ragi roti dan Ragi

tape

Distilasi Fraksionasi

Bioetanol

CO 2

Dehidrasi CaO

Singkong karet

Air Bersih Air

Page 14: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)

1 Peralatan penunjang, Rp 4.937.000

2 Bahan habis pakai, Rp 1.706.000

3 Perjalanan, Rp 2.350.000

4 Lain-lain Rp 3.050.000

Jumlah Rp 12.043.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P

No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4

1 Persiapan Alat dan

Bahan

2 Penelitian q

3 Analisa Hasil dan

Data

4 Pembuatan Laporan

5 Publikasi : Jurnal

atau Seminar

Page 15: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

10

DAFTAR PUSTAKA

ARNATA, I WAYAN, 2009, “Development of Alternative Bioprocess Technology

to Bioethanol Production from Cassava by Trichoderma viride, Aspergillus

niger and Saccharomyces cerevisiae”, Sekolah Pascasarjana Institut

Pertanian, Bogor.

Coney, W, 1979, “Fermentation and Enzim Technology”, Ist ed, Jhon Willey and

Sons, New York.

Dwiari, S. R, 2008, “Teknologi Pangan”, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan

Nasional, Jakarta.

Fessenden dan Fessenden, 1997, “ Kimia Organik edisi ketiga “, PT Erlangga,

Jakarta.

Groggins, P.H, 1992, “Unit Process In Organic Synthesis”, Mc Graw Hill Book

Company, New York.

Ignata NSY, Lanjar Ismi D, 2008, “Pembuatan Bioetanol dari Tepung

Talas (Colocasia esculenta (L.) Schott)”, Program Studi D III Teknik

Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Indrawati, Gandjar, 1982 “Tapai from Cassava and Cereals. Department of

Biology”, Faculty of Mathematics & Natural Sciences, University of

Indonesia., Depok Campus, Jakarta

Perry, R.H, 1984, “Perry Chemical Engineering Hands Book”, Mc Grow Hill,

Singapore.

Prescott, Samuel G., and Cecil G Dunn, 1959, “Industrial Microbiology”, third ed.

McGraw-Hill Company:New York

Sciences, University of Indonesia., Depok Campus, Jakarta

Sudarmadji, S., dkk, 1997, “Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan dan

Pertanian”, Liberty, Jakarta.

Susmiati, Yuana, 2012. Hidrolisis Asam Pati dan Serat Ubi Kayu Menjadi

Monosakarida Sebagai Substrat Fermentasi Bioetanol. Agro-Techno,

Vol 2 No 3.

Tjokroadikoesoemo, S, 1986, “ HFS dan Industri Ubi Kayu Lainnya”, PT

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Wardana, Gigih A.P, 2013, “Pembuatan Bioetanol Dari Ubi Kayu Menggunakan

Hidrolisis Asam Sulfat Secara Fermentasi Dengan

Mikroba

Saccharomyces Cerevisiae”, Politeknik Negri, Jember.

Winarno, F.G, 1984, “ Pengantar Teknologi Pangan”, PT Gramedia, Jakarta.

Page 16: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis
Page 17: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis
Page 18: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis
Page 19: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis
Page 20: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Keterangan

Timbangan

Analitis

Menimbang

Berat Bahan

Baku

1 buah Rp 400.000 Sewa

Ayakan Alat

Pengalusan 60

Mesh

1 buah Rp 500.000 Sewa

Alat

Penumbuk

Alat

Pengalusan

1 buah Rp 400.000 Sewa

Gelas Ukur Alat Pengukur 3 buah Rp 100.000 Beli

Pipet Ukur Alat Pengukur 2 buah Rp 50.000 Beli

Beaker glass Alat

Penampung

3 buah Rp 85.000 Beli

pH meter Alat Pengukur 1 buah Rp 180.000 Beli

Erlenmeyer Alat

Penampung

4 buah Rp 88.000 Beli

Termometer Alat Pengukur 2 buah Rp 150.000 Beli

Alkoholmeter Alat Pengukur 1 buah Rp 150.000 Beli

Refractometer Alat Pengukur 1 buah Rp 150.000 Beli

Pemanas

listrik

Alat Pemanas 1 buah Rp 200.000 Sewa

Auto Clave Alat

Sterilisasi

1 buah Rp 450.000 Sewa

Oven Pengeringan

Bahan Baku

1 buah Rp 400.000 Sewa

Kendi Tanah

liat

Alat

Fermentasi

2 buah Rp 150.000 Beli

Distilasi

Fraksionasi

Alat Pemisah 1 set Rp 500.000 Sewa

SUB TOTAL (Rp) Rp 4.937.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Keterangan

Singkong

karet

Bahan baku 2 kg Rp 15.000 Beli

Page 21: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

Asam Sulfat

(H2SO4)

Pengenceran 2 botol

@2,5 liter

Rp 280.000 Beli

Aquadest Pengencer 2 drigen Rp 140.000 Beli

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Keterangan

@50 liter

Natrum

Hidroksida

(NaOH)

Penurun pH 300 gram Rp 1.800 per

1 gr

Beli

Ragi Roti Fermentasi 1 bungkus

@75 gr

Rp 8.000 Beli

Ragi Tape Fermentasi 1 bungkus

@75 gr

Rp 7.000 Beli

NPK Nutrisi 1 kg Rp 5.000 Beli

Daun Pisang Pembungkus

Proses

Fermentasi

10 lembar Rp 2.000 Beli

Urea Nutrisi 1 kg Rp 5.000 Beli

Calsium

Oksida (CaO)

Pemurnian 1 kg Rp 50.000 Beli

Tisue Higienis Pembersih 4 gulung Rp 5.000 Beli

Sarung

Tangan Karet

Pengaman 3 pasang Rp 20.000 Beli

Masker Pengaman 1 box Rp 42.000 Beli

Lap Kain Pembersih 3 Rp 5.000 Beli

Sabun

Pembersih

Alat Lab

Pencuci Alat

Kimia

1 drigen

@4 liter

Rp 64.000 Beli

SUB TOTAL (Rp) Rp 1.706.000

3. Perjalanan

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Keterangan

Perjalanan

pembelian

bahan dan alat

- Pembelian bahan baku singkong karet dan alat-alat penunjang.

- Pembelian alatalat kimia

- Pembelian

larutan bahan

kimia

2 kali Rp 650.000 -

Page 22: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

Transportasi

Literatur

Perjalanan ke

Perpustakaan

Nasional dan LIPI

3 orang Rp 250.000 -

Monitoring &

Evaluasi

Perjalanan Monev 3 orang Rp 100.000 -

SUB TOTAL (Rp) Rp 2.350.000

4. Lain-lain

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

Satuan (Rp) Keterangan

Laporan

kemajuan

Cetak dan

penggandaan

3 Rp 100.000 -

Laporan akhir Cetak dan

penggandaan

3 Rp 150.000 -

Poster Cetak digital

untuk monev

dan pameran

2 Rp 150.000 -

HAKI - - Rp 1.800.000

ATK Administrasi 1 paket Rp 200.000 -

SUB TOTAL (Rp) Rp 3.050.000

TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) Rp 12.043.000

Page 23: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama /NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1

Ali Syibro

Malisi/2014430034

Teknik

Kimia

Teknik

Kimia

15 -

-

-

Pembelian bahan baku dan perlengkapannya Menyiapkan bahan baku Melakukan

hidrolisis

- Menguji

kandungan

bahan

2

Teguh Tri

Prasetyo/2014430029

Teknik

Kimia

Teknik

Kimia

15 -

-

Pembelian alat

alat lab

Membuat

larutan

- Melakukan

fermentasi dan

distilasi

3

Irwansyah Ardi

Mulyono/2015430028

Teknik

Kimia

Teknik

Kimia

15 -

-

Pembelian zat kimia

Pengujian kadar

bioetanol

Page 24: UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA JAKARTA …pkm.umj.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/PKM-PE-Pembuatan... · Pembuatan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Alternatif Dari ... Dengan Hidrolisis