UNIVERSITAS JEMBER 2013haris.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/636/2015/04/... · FAKULTAS...
Transcript of UNIVERSITAS JEMBER 2013haris.web.unej.ac.id/wp-content/uploads/sites/636/2015/04/... · FAKULTAS...
i
PEMBUATAN AIR BERSIH DARI AIR LIMBAH RUMAH TANGGA
BERBASIS FILTER SEDERHANA SISTEM TERPUSAT
DI KABUPATEN JEMBER
Oleh :
Ach. Haris Efendy
101810301021
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2013
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilla kita ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala rahmat
yang telah diberikan, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini
dengan semaksimal mungkin. Karya tulis ini mengambil pokok bahasan tentang
“Pembuatan Air Bersih dari Air Limbah Rumah Tangga Berbasis Filter Sederhana
Sitem Terpusat di Kabupaten Jember”.
Dalam penyelesaikan karya tulis ini tentunya tidak lepas dari peran serta
berbagai pihak baik dari segi moral, material, maulpun keilmuan. Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang banyak membantu sebagai
berikut :
1. Ibu Nurul Priyantari, S.Si., M.Si. selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember.
2. Teman – teman yang selalu menyemangati dan mendukung pembuatan karya
tulis ini.
3. Kedua orang tua saya yang telah memberikan segala restu dan dukungannya
kepada kami.
4. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan sumbangan pemikiran
dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan.
Akhirnya penyusun menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih belum
dikatakan sempurna, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Untuk itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan bagi perbaikan
di masa yang akan datang. Semoga karya tulis ilmiah ini nantinya dapat
menambah wacana keilmuan. Sekian dari kami, terima kasih.
Jember, 18 Oktober 2013
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
JUDUL DEPAN .................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................. iii
DAFTAR ISI .................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................. iv
RINGKASAN .................................................................. v
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 1
Latar Belakang .................................................................. 1
Rumusan Masalah .................................................................. 2
Tujuan .................................................................. 2
Manfaat .................................................................. 3
Luaran yang Diharapkan................................................................... 3
BAB II. LANDASAN TEORI................................................................. 4
Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Indonesia................................... 4
Air Limbah Rumah Tangga............................................................... 4
Filtarasi Sederhana ................................................................... 5
BAB III. PEMBAHASAN ................................................................... 7
Analisis SWOT ................................................................... 8
BAB IV. PENUTUP
Kesimpulan ................................................................. 10
Saran ................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 11
BIODATA ................................................................. 12
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sistem air limbah terpusat dengan filtrasi sederhana............ 8
v
RINGKASAN
Air merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting bagi
kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia, air diperlukan untuk keperluan sehari –
hari baik sebagai air minum, mandi, memasak, pertanian, dan mencuci. Rata - rata
dalam satu hari tiap orang di Indonesia memakai air bersih sebesar 144 liter.
Ketersediaan air bersih Pulau Jawa sebesar 1.750 meter kubik per kapita per
tahun. Data ini masih jauh dibawah data standar kecukupan air bersih sebesar
2.000 meter kubik per kapita per tahun. Rendahnya angka ketersediaan air bersih
yang tidak segera dicari solusinya, maka dipastikan pada tahun 2020 di Indonesia
akan mengalami kelangkaan air bersih.
Air bersih yang telah dipakai akan menjadi limbah yang terbuang ke
lingkungan. Berdasarkan data Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jember (2010),
menyebutkan bahwa kandungan BOD dan DO di Sungai Bedadung hulu,
Bedadung hilir, dan Kali Jompo tengah telah melebihi baku mutu. Penggunaan air
bersih secara belebihan selain dapat mencemari lingkungan juga mengurangi
ketersediaan air bersih. Sehingga timbul masalah kekurangan air bersih saat
musim kemarau. Tercatat 14 Desa dan Kelurahan di Kabupaten Jember
mengalami krisis air bersih (Kompas, 2013). Sehingga diperlukan solusi yang
tepat dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah air bersih.
Karya tulis ini mengambil judul “Pembuatan Air Bersih dari Air Limbah
Rumah Tangga Berbasis Filter Sederhana Sitem Terpusat di Kabupaten Jember”.
Tujuan karya tulis ini adalah mengetahui sistem air limbah rumah tangga terpusat.
Serta mengetahui pembuatan air bersih dari limbah rumah tangga dengan filtrasi
sederhana. Metode yang digunakan adalah air limbah sistem terpusat, dimana
limbah cair dari rumah tangga dipusatkan dalam satu tempat (kolam
penampungan). Air yang tertampung diendapkan secara dekantasi yang kemudian
disaring melalui medium filtrasi (batu, ijuk, arang aktif, kapas, sekam, dan silika).
Ditinjau dari segi kondisi fisik wilayah Jember dan padatnya pemukiman di
daerah perkotaan. Maka metode ini sangat efektif digunakan pada pemukiman
vi
yang padat penduduk. Air limbah rumah tangga dapat dijadikan air bersih dengan
proses filtrasi sederhana. Sehingga tidak mencemari aliran Sungai yang ada di
Kabupaten Jember. Selain sebagai metode yang ramah lingkungan, air bersih yang
dihasilkan dapat digunakan sebagai media penyiraman tanaman, pertanian, dan
budidaya perikanan. Namun, perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai
kualitas air hasil penyaringan yang ditinjau dari segi kandungan kimianya. Serta
perlunya sosialiasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air
dan pemanfaatan air bersih melalui prinsip ramah lingkungan.
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting bagi
kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia, air diperlukan untuk keperluan sehari –
hari baik sebagai air minum, mandi, memasak, pertanian, dan mencuci.
Berdasarkan data survei Direktorat Pengembangan Air Minum (2006),
menyebutkan bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata – rata memakai
air bersih sebesar 144 liter. Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan
bahwa jumlah penduduk Kabupten Jember tahun 2011 sebesar 2,3 juta jiwa,
sehingga dalam satu hari dibutuhkan air bersih kurang lebih 300 juta liter.
Air bersih yang telah dipakai kebanyakan terbuang ke lingkungan sebagai
limbah. Limbah air yang berasal dari rumah tangga pada daerah padat penduduk
umumnya dibuang melalui parit dan bermuara ke sungai. Jika air limbah rumah
tangga tidak ditangani secara serius dan berkelanjutan maka akan mengakibatkan
pencemaran lingkungan dan menurunkan kualitas air sungai. Parameter kualitas
air yang cukup penting adalah BOD (Biochemical Oxygen Deman) dan DO
(Dissolved Oxygen) (Salmin, 2005). Berdasarkan data Kantor Lingkungan Hidup
(KLH) Jember (2010), menyebutkan bahwa kandungan BOD dan DO di Sungai
Bedadung hulu, Bedadung hilir, dan Kali Jompo tengah telah melebihi baku mutu.
Kandungan BOD Sungai Bedadung hulu, hilir, dan Kali Jompo tengah masing –
masing 9,07; 7,55; dan 8,12 mg/liter. Sedangkan kandungan DO masing – masing
1,50; 3,11; dan 1,93 mg/liter. Sampai saat ini belum ada solusi dari pemerintah
untuk mengatasi pencemaran sungai tersebut.
Penggunaan air bersih secara belebihan selain dapat mencemari lingkungan
juga mengurangi ketersediaan air bersih. Sehingga timbul masalah kekurangan air
bersih saat musim kemarau. Berita yang tercantum di kompas.com edisi 24
September 2013, tercatat sebanyak 14 desa dan kelurahan yang tersebar di 9
kecamatan mulai mengalami krisis air bersih. Desa dan kelurahan yang dilanda
krisis air bersih antara lain : Sanenrejo, Pakis, Kemiri, Karang Bayat, Gelang,
Jatiroto, Silo, Sumbersari, Jumerto, Patrang, Arjasa, Panduman, Suco Pangepok,
2
dan Pakusari. Solusi yang diakan dilakukan Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Jember untuk mengatasi krisis air bersih yaitu pendirian tandon
air bersih dan program pipanisasi air bersih. Namun solusi tersebut belum
terealisasikan karena membutuhkan dana yang tidak sedikit, dan solusi jangka
pendek yang dilakukan oleh BPBD Jember adalah mengirim dua truk tangki air
bersih setiap hari (Tempo.co, 2013). Sehingga diperlukan solusi yang tepat dan
berkelanjutan.
Mahasiswa sebagai unsur perguruan tinggi harus menjunjung tinggi Tri
Darma perguruan tinggi, yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. Mahasiswa dituntut kritis dalam berfikir dan cepat dalam
memberikan solusi permasalahan yang ada dimasyarakat. Berdasarkan
pemasalahan air bersih dan dampak pencemaran air, maka muncul ide kreatif
untuk memanfaatkan air limbah rumah tangga sebagai air bersih berbasis fitrasi
sederhana. Pembuatan air bersih dari rumah tangga melalui dua tahapan yaitu:
pemusatan limbah air rumah tangga, proses dekantasi limbah yang mengandung
padatan, dan proses penyaringan air limbah. Sehingga hasil penyaringan air ini
dapat dimanfaatakan sebagai air penyiram tanaman dan tidak berbahaya saat
dibuang kelingkungan.
1.2 Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana penggunaan sistem air limbah rumah tangga terpusat?
b. Bagaimana cara membuat air bersih dari air limbah rumah tangga berbasis
filtrasi sederhana?
1.3 Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai melalui karya tulis ini antara lain:
a. Mengetahui sistem air limbah rumah tangga terpusat.
b. Mengetahui pembuatan air bersih dari limbah rumah tangga dengan filtrasi
sederhana.
3
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh antara lain:
a. Air bersih yang dihasilkan dapat digunakan sebagai penyiram tanaman.
b. Mengurangi pencemaran air limbah rumah tangga.
1.5 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang hendak dicapai dalam karya tulis ini adalah terciptanya suasana
lingkungan yang sehat. Serta mewujudkan budaya peduli lingkungan kepada
masyarakat, sehingga dapat menghemat dan memaksimalkan penggunaan air
secara berkelanjutan.
4
BAB II. LANDASAN TEORI
2.1 Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Indonesia
Air merupakan senyawa kimia yang memiliki peranan penting bagi
kehidupan mahluk hidup. Bagi manusia, air diperlukan untuk keperluan sehari –
hari baik sebagai air minum, mandi, memasak, pertanian, dan mencuci.
Berdasarkan survei Direktorat Pengembangan Air Minum (2006), menyebutkan
bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata – rata memakai air bersih
sebesar 144 liter. Badan Pusat Statistik memprediksikan jumlah penduduk
Indonesia akan melonjak menjadi 247,5 juta jiwa pada tahun 2015. Jumlah
tersebut mengakibatkan pemenuhan kebutuhan air meningkat hingga 9,391 miliar
meter kubik atau naik 47% dari tahun 2000.
Pulau Jawa dengan jumlah penduduk terpadat se Indonesia memiliki jumlah
ketersediaan air bersih sebesar 1.750 meter kubik per kapita per tahun. Data ini
masih jauh dibawah data standar kecukupan air bersih sebesar 2.000 meter kubik
per kapita per tahun. Rendahnya angka ketersediaan air bersih yang tidak segera
dicari solusinya, maka dipastikan pada tahun 2020 di Indonesia akan mengalami
kelangkaan air bersih (Ruzardi, 2007).
Kabupaten Jember merupakan kabupaten di Pulau Jawa yang berada di
Propinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk terpadat se Eks Keresidenan
Besuki. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menyebutkan
bahwa jumlah penduduk Kabupten Jember tahun 2011 sebesar 2,3 juta jiwa,
sehingga dalam satu hari dibutuhkan air bersih kurang lebih 300 juta liter. Angka
ini akan terus meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan masyarakat
yang ada di Kabupaten Jember.
2.2 Air Limbah Rumah Tangga
Limbah merupakan buangan atau bekas yang berbentuk gas, cair, dan
padat. Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa air
limbah domestik merupakan air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan
pemukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan,
5
apartemen, dan asrama. Air limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari
kamar mandi, cucian, dan air bekas indistri rumah tangga. Jumlah air limbah
rumah tangga yang terbuang akan selalu bertambah sesuai dengan peningkatan
pertumbuhan penduduk.
Berdasarkan data survei Direktorat Pengembangan Air Minum (2006),
menyebutkan bahwa dalam satu hari tiap orang di Indonesia rata – rata memakai
air bersih sebesar 144 liter. Sebagian besar penggunaan air bersih digunaan untuk
proses mencuci pakaian dan mandi. Jika dalam satu hari setiap dibutuhkan 100
liter air untuk mandi dan mencuci maka sejumlah itulah air bersih terbuang ke
lingkungan. Air bekas cucian dan kamar mandi sudah terkontaminasi dengan
senyawa basa yang didominasi dengan limbah sabun dan deterjen. Sehingga
pembuangan limbah deterjen secara langsung ke lingkungan akan menurunkan
kualitas tanah. Limbah detergen yang dibuah ke sungai akan menurunkan kualitas
air sungai dan membunuh mikroorganisme yang hidup di sungai.
Berdasarkan data Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Jember (2010),
menyebutkan bahwa kandungan BOD dan DO di Sungai Bedadung hulu,
Bedadung hilir, dan Kali Jompo tengah telah melebihi baku mutu. Kandungan
BOD Sungai Bedadung hulu, hilir, dan Kali Jompo tengah masing – masing 9,07;
7,55; dan 8,12 mg/liter. Sedangkan kandungan DO masing – masing 1,50; 3,11;
dan 1,93 mg/liter. Tingkat cemaran di Sungai Bedadung dapat membawa dampak
buruk terutama dari sisi kesehatan. Masyarakat yang memanfaatkan aliran sungai
untuk kebutuhan sehari – hari, lebih beresiko terkena penyakit akibat kualitas air
yang kurang baik.
2.3 Filtrasi Sederhana
Filtrasi merupakan proses penjernihan atau penyaringan air limbah melalui
media, dimana selama air melalui media akan terjadi perbaikan kualitas. Hal ini
disebabkan adanya proses pemisahan antara partikel – partikel tersuspensi dan
koloid, reduksi bakteri dan organisme lainnya dan pertukaran konstituen kimia
yang ada dalam air limbah. Faktor yang perlu diperhatikan untuk menjaga
efisiensi filtrasi adalah menghilangkan partikulat dan koloidal yang tidak
mengendap setelah terjadinya proses flokulasi biologis atau kimia. Kedua,
6
menaikkan kehilangan suspensi padatan, kekeruhan, phospor, BOD, COD, dan
bakteri. Keriga, mengurangi adanya desinfektan (Endahwati dan Suprihatin,
2009).
Filtrasi secara sederhana merupakan proses pemisahan dengan
menggunakan alat dan bahan yang mudah ditemui dalam kehidupan. Bahan yang
dapat digunakan sebagai media penyaringan antara lain pasir, ijuk, kerikil, arang,
dan batu (Agustini, 2010). Media lain yang dapat digunakan adalah kapas, silika,
karbon aktif, terumbu karang (biofilter), dan batu kapur. Filter yang digunakan
harus sesuai dengan kandungan kimia air limbah yang digunakan. Medium filter
tidak bisa digunakan selamnya, akan ada waktu dimana filter menjadi jenuh dan
tidak dapat digunakan sebagai medium penyaringan. Oleh karena itu, medium
harus rutin diganti, dan bahan baku filter harus tersedia melimpah di lingkungan
sekitar untuk mengurangi biaya pembuatan medium filter.
7
BAB III. PEMBAHASAN
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112
Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Menyebutkan bahwa air
limbah domestik harus dikelola secara terpadu sebelum dibuang ke air permukaan
atau lingkungan. Para prosesnya, air limbah buangan rumah tangga disalurkan
pada satu tempat (terpusat), dimana ditempat tersebut disediakan kolam
penampungan air limbah yang telah diisi dengan bebatuan pada bagian dasar
kolam. Fungsi kolam ini sebagai medium pengendapan limbah padat, sehingga air
yang melewati medium filter bebas dari padatan.
Proses selanjutnya adalah penyaringan melalui medium (filter). Filter
mempunyai kemampuan untuk memisahkan partikulat semua ukuran termasuk
didalamnya algae, virus, asbestos, dan koloid-koloid tanah. Media filter yang
umum dan sering digunakan yaitu pasir. Secara garis besar kemampuan filtrasi
dapat dibedakan atas saringan pasir lambat, saringan pasir cepat, saringan
berkecepatan tinggi dan saringan bertekanan.
Medium yang digunakan harus sesuai dengan senyawa tersuspensi
didalam air limbah. Jika senyawa tersuspensi tersebut tidak sesuai dengan
medium filter, maka senyawa tersuspensi akan tatap terbawa oleh air melalui
medium penyaringan. Hasil penyaringan ditampung terlebih dahulu dalam kolam
besar untuk diendapkan jika masih terdapat partikel – partikel padatan lain.
Setelah diendapkan secara dekantasi, maka air bersih sudah bisa dibuang ke
lingkungan. Agar pemanfaatan air semakin bertambah, maka air bersih hasil
penyaringan bisa digunakan sebagai penyiram tanaman rumah tangga, taman kota,
maupun budidaya ikan lele. Sehingga air yang terbuang tidak mubadir dan tidak
mencemari lingkungan. Namun, sistem seperti ini efektif digunakan pada
perumahan yang padat penduduk dan lingkungan dengan tingkat pencemaran air
yang sudah melebihi batas normal.
Berikut skema sistem pembungan air limbah rumah tangga terpusat yang
ramah lingkungan.:
8
Analisis SWOT
Analisa ide atau gagasan harus mempertimbangkan kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats).
Kekuatan (strengths)
Ide karya tulis ini sangat relevan dilakukan mengingat tingkat
pencemaran sungai sudah melebihi batas normal. Pemanfaatan air bersih
yang berlebihan mengakibatkan jumlah air bersih semakin berkurang.
Sehingga perlu inovasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Proses pengolahan air limbah menjadi air
bersih juga akan menjaga lingkungan dari cemaran limbah air rumah tangga.
Gambar 1. Sistem air limbah terpusat dengan filtrasi sederhana
Air limbah rumah tangga
Kolam penampungan
Sistem penyaringan
sederhana (filtrasi) Air besih dialirkan ke sungai
dan dapat dimanfaatkan
sebagai media penyiraman
dan budidaya ikan
9
Kelemahan (weaknesses)
Kelemahan yang timbul adalah belum adanya penelitian mengenai
kualitas air hasil filtrasi. Sehingga air bersih hasil filtrasi hanya bisa
digunakan untuk keperluan penyiraman tanaman, budidaya perikanan, dan
pengairan.
Peluang (opportunities)
Peluang yang tersedia pada pemukiman padat penduduk di Kabupaten
Jember sangat terbuka lebar. Mengingat belum pernah ada pemanfaatan
fiilter sederhana sebagai penyaring air limbah rumah tangga di Kabupaten
Jember.
Ancaman (threats)
Ancaman yang mungkin timbul adalah ketersediaan dana dan
administrasi. Sehingga perlu sosialiasi yang intensif kepada masyarakat agar
mendukung program ini.
10
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan, data, dan fakta dilapangan. Maka dapat
disimpulkan bahwa:
a. Sistem air limbah rumah tangga terpusat sangat efektif digunakan pada
pemukiman yang padat penduduk.
b. Air limbah rumah tangga dapat dijadikan air bersih dengan proses filtrasi
sederhana.
c. Air bersih hasil penyaringan dapat digunakan sebagai media penyiraman
tanaman dan budidaya perikanan.
4.2 Saran
Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai kualitas air hasil penyaringan
yang ditinjau dari segi kandungan kimianya. Seta perlunya sosialiasi kepada
masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas air dan pemanfaatan air bersih
melalui prinsip ramah lingkungan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, Sri. 2010. Pengembangan Rancangan PIKAB (Pasir, Ijuk, Kerikil,
Arang, dan Batu). Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim.
Badan Pusat Statistik. 2011. Jumlah Penduduk Jawa Timur per Kabupaten / Kota.
Jawa Timur: BPS.
Direktorat Pengembangan Air Minum. 2006. Pemakaian Air Rumah Tangga
Perkotaan 144 Liter Perhari. [on line]. http:// jdfi.co.id
/greenfestival/GreenFest08-kmandi.php. Diakses pada 15 Oktober 2013.
Edahwati, Luluk dan Suprihatin. 2009. Kombinasi Proses Aerasi, Adsorpsi, dan
Filtrasi pada Pengolahan Air Limbah Industri Perikanan. Surabaya: UPN
“Veteran”. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.1No. 2.
Kantor Lingkungan Hidup. 2010. Rekapitulasi Hasil Analisa untuk Sampling Air
Sungai Kabupaten Jember. [on line]. http://cgauliz. blogspot. com/2012
/03/kualitas-air-sungai-kabupaten-jember.html. Diakses pada 15 Oktober
2013.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 Tentang
Baku Mutu Air Limbah Domestik. Jakarta .
Kompas.com. 2013. 14 Desa di Jember Krisis Air Bersih. [on line].
http://regional.kompas.com/. Diakses pada 16 Oktober 2013.
Ruzardi, DR. 2007. Ketahanan Air Nasional. Yogyakarta: Universiatas Islam
Indonesia.
Tempo.co. 2013. Kekeringan Landa 14 Desa di Jember. [on line].
http://www.tempo.co/. Diakses pada 16 Oktober 2013.
12
Biodata Penulis :
Nama Lengkap : Ach. Haris Efendy
NIM : 101810301021
Tempat dan tgl. lhr. : Banyuwangi, 18 Juni 1992
Alamat tempat tinggal : RT 03 / RW 03, Dusun Kaligoro, Desa Sukomaju,
Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Nomor Hp : 085-785-228-490
Riwayat Pendidikan
- TK Nahdlatuthtullab Kaligoro 1996 – 1998
- MI Miftahul Huda Kaligoro 1998 – 2004
- MTs Negeri Srono 2004 – 2007
- SMA Negeri 1 Cluring 2007 – 2010
- S1 Kimia Universitas Jember 2010 – Sekarang
Karya – karya Ilmiah yang Pernah Dibuat
- Pemanfaatan Bakteri Probiotik untuk Meningkatkan
Produktivitas Usaha Budidaya Itik Potong.
- Pemanfaatan Kulit Buah Kakao sebagai Edible Film Berbasis
Pektin.
- Pemanfaatan Belerang, Garam Air Laut, dan Sinar Matahari
sebagai Alternatif Energi Listrik Berbasis Baterai NaS (Sodium
Sulfur).
Penghargaan – Penghargaan Ilmiah yang Pernah Diraih
- Lolos PKM Kewirausahaan didanai DIKTI tahun 2010
- Lolos PKM Penelitian didanai DIKTI tahun 2012
- Penyaji terbaik 1 lomba karya tulis ilmiah kepemudaan Dinas
Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Banyuwangi tahun 2013