UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR...

42
1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA Oleh: endang sumiarni Disampaikan dalam Pembinaan Tenaga Pendaftaran Cagar Budaya dalam rangka Registrasi Nasional cagar Budaya, diselenggarakan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, di Hotel Quality Makasar, pada hari Minggu, tanggal 21 Juni 2013.

Transcript of UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR...

Page 1: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010

TENTANG CAGAR BUDAYA

2. PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA

Oleh: endang sumiarni

Disampaikan dalam Pembinaan Tenaga Pendaftaran Cagar Budaya dalam rangka Registrasi Nasional cagar Budaya, diselenggarakan oleh Direktorat Pelestarian Cagar

Budaya dan Permuseuman,

di Hotel Quality Makasar, pada hari Minggu, tanggal 21 Juni 2013.

Page 2: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

UUCB: 13 BAB, 120 PASAL, 21 PP • BAB I:Ketentuan Umum

(Pasal 1: 38 konsep • BAB II: Asas, Tujuan dan

Lingkup (Pasal 2-4) • BAB III:Kriteria Cagar Budaya

(Pasal 5-11) • BAB IV: Pemilikan dan

Penguasaan (Pasal 12-22) • BAB V: Penemuan dan

Pencarian (Pasal 2327) • BAB VI: Register Nasional CB

(Pasal 28-52) • BAB VII: Pelestarian (Pasal

53-Pasal 94)

• BAB VIII: Tugas dan Wewenang (Pasal 9597-52)

• BAB IX: Pendanaan (Pasal 98) • BAB X: Pengawasan Dan

Penyidikan )Pasal 99-100) • BAB XI: Ketentuan Pidana (Pasal

101-115) • BAB XII: Ketentuan Peralihan

(Pasal 116) • BAB XIII: Ketentuan Penutup

(Pasal 117-120)

Page 3: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

LINGKUP PELESTARIAN

Perlindungan

Pengembangan

Pemanfaatan

DI DARAT

DI AIR

Page 4: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Cagar Budaya adalah

warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda

Cagar Budaya,

Bangunan Cagar Budaya,

Struktur Cagar Budaya,

Situs Cagar Budaya,

dan Kawasan Cagar Budaya

di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan

keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi

sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama,

dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.

Page 5: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Pasal 5

Benda, bangunan, atau struktur dapat diusulkan sebagai Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, atau Struktur Cagar Budaya apabila memenuhi kriteria:

berusia 50 (lima puluh) tahun atau lebih;

mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 (lima puluh) tahun;

memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan; dan

memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.

Page 6: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Pasal 6

Benda Cagar Budaya dapat:

berupa benda alam dan/atau benda buatan manusia yang dimanfaatkan oleh manusia, serta sisa-sisa biota yang dapat dihubungkan dengan kegiatan manusia dan/atau dapat dihubungkan dengan sejarah manusia;

bersifat bergerak atau tidak bergerak; dan

merupakan kesatuan atau kelompok.

Page 7: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Pasal 7

Bangunan Cagar Budaya dapat:

• berunsur tunggal atau banyak; dan/atau

• berdiri bebas atau menyatu dengan formasi alam.

Pasal 8

Struktur Cagar Budaya dapat:

berunsur tunggal atau banyak; dan/atau

bagian atau seluruhnya menyatu dengan formasi alam.

Page 8: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Pasal 9

Lokasi dapat ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya apabila:

a. mengandung Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, dan/atau Struktur Cagar Budaya; dan

b. menyimpan informasi kegiatan manusia pada masa lalu.

Page 9: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Pasal 10

Satuan ruang geografis dapat ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya apabila: mengandung 2 (dua) Situs Cagar Budaya atau lebih

yang letaknya berdekatan;

berupa lanskap budaya hasil bentukan manusia berusia paling sedikit 50 (lima puluh) tahun;

memiliki pola yang memperlihatkan fungsi ruang pada masa lalu berusia paling sedikit 50 (lima puluh) tahun;

memperlihatkan pengaruh manusia masa lalu pada proses pemanfaatan ruang berskala luas;

memperlihatkan bukti pembentukan lanskap budaya; dan

memiliki lapisan tanah terbenam yang mengandung bukti kegiatan manusia atau endapan fosil.

Page 10: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Pasal 11

Benda, bangunan, struktur, lokasi, atau satuan ruang geografis yang atas dasar penelitian memiliki arti khusus bagi masyarakat atau bangsa Indonesia, tetapi tidak memenuhi kriteria Cagar Budaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 10 dapat diusulkan sebagai Cagar Budaya.

Page 11: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Pemilik/

Penguasa

Pendaftaran (langsung atau melalui laman)

ke Tim Pendaftaran

Petugas

Penyusun

Berkas

Pengkajian

Tim Ahli

Data

diragukan/tidak

memenuhi syarat

Kriteria

Cagar

Budaya

Bukan Cagar

Budaya

Register

Nasional

Cagar

Budaya

Pemberian Surat

Keterangan

Kepemilikan Cagar

Budaya dan SK

Penetapan Cagar

Budaya

Penghapusan

SKEMA UMUM PENDAFTARAN CAGAR BUDAYA DAN PENETAPANNYA

Pelindungan,

Pengembangan,

Pemanfaatan

Penemuan

Pencarian

[Kab/Kota]

Petugas Pengolah

Data

Rekomendasi

Penetapan

dan

Pemeringkata

n

Penetapan CB &

Pemeringkatan

Perbaikan

Penggabungan,

Pencabutan,

Rekomendasi Tim Ahli

Petugas

Penerima

Pendaftaran

Page 12: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Setiap

orang WNA dan/atau

badan hukum

asing

Benda Cagar

Budaya

Bangunan

Cagar

Buidaya

1. PEMILIKAN & PENGUASAAN

Struktur Cagar

Budaya

Kawasan

Cagar Budaya

Situs Cagar

Budaya

DUKUASAI

Negara

Insentif Pajak

Jumlah dan

jenisnya telah

memenuhi

kebutuhan

negara

PEWARISAN

HIBAH

TUKAR MENUKAR

HADIAH

PEMBELIAN

PUT/TAP.PENGADILAN.

MASY.

HUKUM

ADAT

LARANGAN

MEMBAWA

KE LN

IJIN

SESUAI

PERINGKAT

Page 13: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Setiap

orang

Benda Cagar

Budaya

Bangunan

Cagar

Buidaya

Pemilikan dan Penguasaan

Struktur Cagar

Budaya

Kawasan

Cagar Budaya

Situs Cagar

Budaya

PENGELOLAANNY

DIAMBIL ALIH

PEM/PEMDA

HILANG/

RUSAK/

MUSNAH

RUSAK

TDK LAPOR

LAPOR:

KE POLRI

INSTANSI

YG DISITA TDK BOLEH DILELAG/

DIMUSNAHKAN

Page 14: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

2. PENEMUAN (UU)

• wajib melaporkannya kepada instansi yang berwenang di bidang kebudayaan, Kepolisian dan/atau instansi terkait

• tidak dilaporkan oleh penemunya dapat diambil alih oleh Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah.

• ditetapkan sebagai Cagar Budaya: PENEMU BERHAK KOMPENSASI

• sangat langka jenisnya, unik rancangannya, dan sedikit jumlahnya di Indonesia, dikuasai oleh Negara

Page 15: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

PENEMUAN (RPP) • dapat memberikan kuasa kepada pihak lain untuk

melaporkan. • mengisi formulir laporan yang wajib disediakan oleh instansi • Pelapor wajib menyertakan OYDCB bergerak / sampelnya

kepada instansi penerima laporan. • Laporan melalui media elektronik ditujukan kepada instansi

penerima laporan dalam keadaan darurat atau memaksa, dengan mengemukakan: – identitas pelapor; – tanggal penemuan; dan – identitas Objek Yang Diduga Cagar Budaya.

• Penerima laporan wajib mencatat serta menandatangani laporan dalam daftar laporan lisan.

• Kepolisian dan instansi di bidang kelautan yang menerima laporan wajib meneruskan laporan kepada Instansi Yang Berwenang Di Bidang Pelestarian CB.

• Laporan wajib ditindaklanjuti oleh instansi penerima laporan

Page 16: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

PENEMUAN (RPP) • Instansi Yang Berwenang Di Bidang PCB yang

menerima laporan wajib menyerahkan bukti laporan kepada Tim Pengolah Data

• Tim Pengolah Data melakukan pendataan dan pengolahan data terhadap OYDCB.

• Pendataan meliputi hal-hal yang termuat dalam laporan

• Hasil pengolahan data oleh Tim Pengolah Data, diserahkan kepada Tim Ahli CB untuk menentukan layak atau tidak layak menjadi CB

Page 17: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

PENEMUAN (RPP)

• Temuan OYDCB yang tidak DILAPORKAN diambil alih pengurusannya oleh Instansi yang Berwenang di Bidang PCB dengan membuat surat pemberitahuan kepada penemu.

• Jika temuan CB, maka penemu tidak memperoleh Kompensasi.

• Temuan yang sudah ditetapkan sebagaiCB, status kepemilikannya ada pada:

Pemilik; atau

Negara, apabila tidak diketahui pemiliknya

Page 18: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

3. PENCARIAN (UU)

• Pemerintah berkewajiban melakukan pencarian

• dapat dilakukan oleh setiap orang dengan penggalian, penyelaman, dan/atau pengangkatan di darat dan/atau di air

• hanya dapat dilakukan melalui penelitian dengan tetap memperhatikan hak kepemilikan dan/atau penguasaan lokasi.

• izin Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.

Page 19: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

PENCARIAN (RPP) Pencarian melalui Penelitian • Pemerintah berkewajiban melakukan pencarian OYDCB ,

melalui Penelitian dengan cara survei, observasi, penggalian, penyelaman, dan/atau pengangkatan Di Darat dan/atau Di Air .

• Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode dan prosedur penelitian arkeologi serta disiplin ilmu bantu lainnya sesuai dengan karakteristik objek kajian.

• Kegiatan pencarian yang dilakukan Pem. dilaksanakan oleh Instansi Yang Berwenang Di Bidang PCB.

• dilaksanakan setelah dilakukan pemberitahuan kepada bupati/wali kota dengan tembusan kepada: – Menteri; – Gubernur; – Kepolisian Republik Indonesia; – Satuan Kerja Perangkat Daerah; – Instansi terkait; dan – Pemilik dan/atau yang menguasai lokasi penelitian.

Page 20: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

PENCARIAN (RPP) • Setiap Orang /MHA. dapat melakukan

pencarian CB/OYDCB melalui Penelitian dengan cara survei, observasi, penggalian, penyelaman, dan/atau pengangkatan Di Darat dan/atau Di Air, harus didasarkan izin.

• Izin dengan syarat memuat:

– identitas pemohon;

– tujuan pencarian;

– metode dan teknik pencarian;

– lokasi pencarian;

– tenggang waktu pencarian.

Page 21: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

PENCARIAN (RPP) • Izin diajukan kepada:

– Menteri, apabila wilayah dan cakupan penelitiannya meliputi dua provinsi atau lebih;

– Gubernur, apabila wilayah dan cakupan penelitiannya meliputi dua kabupaten/kota atau lebih;

– Bupati/Walikota, apabila wilayah dan cakupan penelitiannya berada pada satu kabupaten/kota;dan/atau

pemilik lahan OYDCB. • Setiap Orang yang berasal dari lembaga yang akan

melakukan pencarian, untuk memperoleh izin harus melengkapi: – proposal Penelitian; – surat permohonan izin dari lembaga yang melaksanakan

pencarian yang dilengkapi dengan proposal, apabila pencari berasal dari lembaga; dan

– surat tugas dari pimpinan lembaga yang melaksanakan pencarian, apabila pencari berasal dari lembaga.

Page 22: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

PENCARIAN (RPP) • Pelaksanaan pencarian OYDCB oleh Setiap Orang harus

menyertakan sekurang-kurangnya satu orang Tenaga Ahli Pelestarian dari UPT di bidang PCB.

• Hasil pencarian berupa objek temuan yang dilakukan oleh Pemerintah, Setiap Orang/MHA dianalisis menurut metode dan prosedur analisis arkeologi untuk menentukan status

• Apabila objek temuan bukan CB, maka dikembalikan kepada pemiliknya atau yang melakukan pencarian.

• Apabila objek temuan sebagai CB, maka harus dicatat dalam Register Nasional.

• Apabila CB langka jenisnya, unik rancangannya, dan sedikit jumlahnya maka dimiliki oleh Negara dan pencarinya mendapat Kompensasi sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 23: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

PENCARIAN (RPP) • OYDCB yang telah ditetapkan sebagai CB yang

berupa: – BCB disimpan di Museum/ tempat lain sesuai dengan

peruntukannya; dan/atau – Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs

Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya, keberadaannya tetap pada lahan ditemukannya Cagar Budaya.

• Pemilik atau penguasa lahan berhak mendapatkan Kompensasi atas hal-hal atau kerugian yang ditimbulkan akibat kegiatan pencarian.

• Kompensasi diberikan oleh Pemerintah, Setiap Orang, MHA yang melakukan pencarian sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 24: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

PENCARIAN (RPP) Pencarian terhadap Cagar Budaya Yang Hilang • CB yang hilang yang disebabkan oleh bencana

alam, perang, kecelakaan, tindak pidana, kelalaian dalam pengelolaan, dan sebab-sebab lain dapat dilakukan pencarian.

• Pencarian yang disebabkan karena bencana alam, perang, kecelakaan dilakukan oleh Instansi Yang Berwenang Di Bidang Pelestarian Cagar Budaya dengan melibatkan Tenaga Ahli Pelestarian Cagar Budaya.

• Pencarian yang disebabkan karena tindak pidana dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil pada Instansi Yang Berwenang Di Bidang Pelestarian Cagar Budaya berkoordinasi dengan aparat kepolisian.

Page 25: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

PENCARIAN (RPP) • Pencarian disebabkan karena kelalaian pengelolaan dan

sebab-sebab lain, dilakukan oleh Instansi Yang Berwenang Di Bidang Pelestarian Cagar Budaya dengan melibatkan Tenaga Ahli Pelestarian Cagar Budaya.

• Pelaksanaan pencarian terhadap CB yang hilang dituangkan di dalam berita acara.

• Berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (5) sekurang-kurangnya memuat: – tanggal dimulai dan berakhirnya pencarian; – objek dan deskripsi Cagar Budaya yang dicari; – pihak yang melakukan pencarian; – tempat pencarian; – sumber pendanaan pencarian; – hasil pencarian; dan – penandatanganan berita acara di atas materai oleh pihak yang

mencari dan yang memiliki atau menguasai.

Page 26: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

PENCARIAN (RPP) • Cagar Budaya yang hilang dan ditemukan kembali,

dikembalikan kepada pihak yang memiliki dan/atau menguasai dan dimuat dalam berita acara penyerahan.

• Cagar Budaya yang hilang dan ditemukan kembali diambil alih kepemilikannya dan/atau penguasaannya oleh Negara dalam hal tidak diketahui lagi pemiliknya atau pihak yang menguasainya.

• Berita acara penyerahan sekurang-kurangnya memuat: – tanggal pembuatan berita acara; – identitas yang menemukan; – deskripsi hasil penemuan yang meliputi:

• jumlah; • jenis; dan • kondisi.

– tempat penemuan; – tanggal penemuan; dan – penandatangan berita acara di atas meterai oleh pihak yang

menemukan dan yang memiliki dan/atau yang menguasai.

Page 27: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

PENDAFTARAN

• Pendaftaran adalah upaya pencatatan benda, bangunan, struktur, lokasi, dan/atau satuan ruang geografis untuk diusulkan sebagai Cagar Budaya kepada pemerintah kabupaten/kota atau perwakilan Indonesia di luar negeri dan selanjutnya dimasukkan dalam Register Nasional Cagar Budaya.

Page 28: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

TIM PENGOLAH DATA

• Tim Pengolah Data adalah tim yang dibentuk Pemerintah atau Pemerintah Daerah untuk menghimpun, mengolah, menyimpan, dan memelihara Dokumen serta Berkas yang berkaitan dengan proses pendaftaran, pengusulan, atau penetapan.

Page 29: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

TACB

• Tim Ahli Cagar Budaya adalah kelompok ahli pelestarian dari berbagai bidang ilmu yang memiliki sertifikat kompetensi untuk memberikan rekomendasi penetapan, pemeringkatan, dan penghapusan Cagar Budaya.

Page 30: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Penetapan

• Penetapan adalah pemberian status Cagar Budaya terhadap benda, bangunan, struktur, lokasi, atau satuan ruang geografis yang dilakukan oleh pemerintah, prov. kabupaten/kota berdasarkan rekomendasi Tim Ahli Cagar Budaya.

• Register Nasional Cagar Budaya adalah daftar resmi kekayaan budaya bangsa berupa Cagar Budaya yang berada di dalam dan di luar negeri.

Page 31: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Pasal 42

Cagar Budaya dapat ditetapkan menjadi

Cagar Budaya peringkat nasional

apabila memenuhi syarat sebagai:

a. wujud kesatuan dan persatuan

bangsa;

karya adiluhung yang

mencerminkan kekhasan

kebudayaan bangsa Indonesia;

b. Cagar Budaya yang sangat

langka jenisnya, unik

rancangannya, dan sedikit

jumlahnya di Indonesia;

c. bukti evolusi peradaban bangsa

serta pertukaran budaya lintas

negara dan lintas daerah, baik

yang telah punah maupun yang

masih hidup di masyarakat;

dan/atau

d. contoh penting kawasan

permukiman tradisional, lanskap

budaya, dan/atau pemanfaatan

ruang bersifat khas yang

terancam punah.

Pasal 43

Cagar Budaya dapat ditetapkan menjadi

Cagar Budaya peringkat provinsi apabila

memenuhi syarat:

a. mewakili kepentingan pelestarian

Kawasan Cagar Budaya lintas

kabupaten/kota;

a. mewakili karya kreatif yang khas

dalam wilayah provinsi;

b. langka jenisnya, unik rancangannya,

dan sedikit jumlahnya di provinsi;

c. sebagai bukti evolusi peradaban

bangsa dan pertukaran budaya

lintas wilayah kabupaten/kota, baik

yang telah punah maupun yang

masih hidup di masyarakat;

dan/atau

d. berasosiasi dengan tradisi yang

masih berlangsung.

Pasal 44

Cagar Budaya dapat ditetapkan menjadi

Cagar Budaya peringkat kabupaten/kota

apabila memenuhi syarat:

a. sebagai Cagar Budaya yang

diutamakan untuk dilestarikan

dalam wilayah kabupaten/kota;

b. mewakili masa gaya yang khas;

c. tingkat keterancamannya tinggi;

d. jenisnya sedikit; dan/atau

e. jumlahnya terbatas.

Nasional Provinsi Kabupaten/ Kota

Ekskalasi

Pemeringkatan Berjenjang

Rendah Tinggi

Page 32: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

BAB VIII TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 95 • Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah mempunyai tugas melakukan Pelindungan,

Pengembangan, dan Pemanfaatan Cagar Budaya.

• Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan tingkatannya mempunyai tugas: – mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan, serta meningkatkan

kesadaran dan tanggung jawab akan hak dan kewajiban masyarakat dalam pengelolaan Cagar Budaya;

– mengembangkan dan menerapkan kebijakan yang dapat menjamin terlindunginya dan termanfaatkannya Cagar Budaya;

– menyelenggarakan penelitian dan pengembangan Cagar Budaya; – menyediakan informasi Cagar Budaya untuk masyarakat; – menyelenggarakan promosi Cagar Budaya; – memfasilitasi setiap orang dalam melaksanakan pemanfaatan dan promosi

Cagar Budaya; – menyelenggarakan penanggulangan bencana dalam keadaan darurat untuk

benda, bangunan, struktur, situs, dan kawasan yang telah dinyatakan sebagai Cagar Budaya serta memberikan dukungan terhadap daerah yang mengalami bencana;

– melakukan pengawasan, pemantauan, dan evaluasi terhadap pelestarian warisan budaya; dan

– mengalokasikan dana bagi kepentingan pelestarian Cagar Budaya. •

Page 33: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Wewenang Pasal 96 Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan tingkatannya mempunyai wewenang: • menetapkan etika pelestarian Cagar Budaya; • mengoordinasikan pelestarian Cagar Budaya secara lintas sektor dan wilayah; • menghimpun data Cagar Budaya; • menetapkan peringkat Cagar Budaya; • menetapkan dan mencabut status Cagar Budaya; • membuat peraturan pengelolaan Cagar Budaya; • menyelenggarakan kerja sama pelestarian Cagar Budaya; • melakukan penyidikan kasus pelanggaran hukum; • mengelola Kawasan Cagar Budaya; • mendirikan dan membubarkan unit pelaksana teknis bidang pelestarian, penelitian, dan museum; • mengembangkan kebijakan sumber daya manusia di bidang kepurbakalaan; • memberikan penghargaan kepada setiap orang yang telah melakukan Pelestarian Cagar Budaya; • memindahkan dan/atau menyimpan Cagar Budaya untuk kepentingan pengamanan; • melakukan pengelompokan Cagar Budaya berdasarkan kepentingannya menjadi peringkat nasional,

peringkat provinsi, dan peringkat kabupaten/kota; • menetapkan batas situs dan kawasan; dan • menghentikan proses pemanfaatan ruang atau proses pembangunan yang dapat menyebabkan

rusak, hilang, atau musnahnya Cagar Budaya, baik seluruh maupun bagian-bagiannya.

Page 34: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

• Pemerintah berwenang:

• menyusun dan menetapkan Rencana Induk Pelestarian Cagar Budaya;

• melakukan pelestarian Cagar Budaya yang ada di daerah perbatasan dengan negara tetangga atau yang berada di luar negeri;

• menetapkan Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan/atau Kawasan Cagar Budaya sebagai Cagar Budaya Nasional;

• mengusulkan Cagar Budaya Nasional sebagai warisan dunia atau Cagar Budaya bersifat internasional; dan

• menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria Pelestarian Cagar Budaya.

Page 35: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

Pasal 97

• Pemerintah dan Pemerintah Daerah memfasilitasi pengelolaan Kawasan Cagar Budaya.

• Pengelolaan dilakukan tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat terhadap Cagar Budaya dan kehidupan sosial.

• Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya dilakukan oleh badan pengelola yang dibentuk oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat hukum adat.

• Badan Pengelola dapat terdiri atas unsur Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat.

• Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan Cagar Budaya diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Page 36: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

PEMANFAATAN (Pf)

PENGEMBANGAN (Pb)

PELINDUNGAN (Pl)

pengamanan

zonasi

pemeliharaan

pemugaran

penyelamatan

Revitalisasi

Adaptasi

Penelitian Agama Sosial

Pendidikan Ip

Teknologi Kebudayaan

pariwisata

PELESTARIAN

Bermula dan berakhir di sini

Page 37: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

KETENTUAN PIDANA: 1.tanpa izin mengalihkan kepemilikan

CB

2. Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan penemuan

3. tanpa izin Pem./ PemDa.melakukan pencarian CB

4. dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan upaya Pelestarian CB

Page 38: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

5.dengan sengaja merusak CB mencuri CB

6.menadah hasil pencurian CB

7.tanpa izin Menteri, Gub./Bup./wali kota, memindahkan CB.

8.tanpa izin gubernur/bupati/wali kota, memisahkan CB

9.tanpa izin Menteri, membawa Cagar Budaya ke luar wilayah RI

10. tanpa izin gubernur atau izin bupati/wali kota, membawa CB ke luar wilayah provinsi/ kabupaten/kota

Page 39: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

11.tanpa izin Menteri, gubernur/bupati/wali kota mengubah fungsi ruang Situs CBdan/atau Kawasan CB tanpa izin pemilik dan/atau yang menguasainya, mendokumentasikan

12.dengan sengaja memanfaatkan CB dengan cara perbanyakan

13.Tindak pidana yang dilakukan oleh BU berBH. dan/atau BU bukan berBH dijatuhkan kepada: – badan usaha; dan/atau – orang yang memberi perintah untuk melakukan

tindak pidana. 14.Tindak pidana yang dilakukan oleh BU berBH

dan/atau BU bukan berHB dipidana dengan ditambah 1/3

15.Tindak pidana yang dilakukan orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana, dipidana dengan ditambah 1/3

Page 40: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

16. Bilamana pejabat karena melakukan perbuatan pidana melanggar suatu kewajiban khusus dari jabatannya, atau pada waktu melakukan perbuatan pidana memakai kekuasaan, kesempatan, atau sarana yang diberikan kepadanya karena jabatannya terkait dengan Pelestarian CB, pidananya dapat ditambah 1/3 (sepertiga).

Page 41: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

• Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam UU ini, terhadap setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 sampai dengan Pasal 114 dikenai tindakan pidana tambahan berupa: – kewajiban mengembalikan bahan, bentuk,

tata letak, dan/atau teknik pengerjaan sesuai dengan aslinya atas tanggungan sendiri; dan/atau

–perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana

• Selain pidana tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terhadap badan usaha berbadan hukum dan/atau badan usaha bukan berbadan hukum dikenai tindakan pidana tambahan berupa pencabutan izin usaha.

Page 42: UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYAkebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/... · 2020. 9. 6. · 1. UNDANG UNDANG NO.11 TAHUN 2010 TENTANG CAGAR BUDAYA 2. PENDAFTARAN

TERIMA KASIH