Umpan Balik Negatif Dan Op-Amp

8
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI LAPORAN PERCOBAAN 1 UMPAN BALIK NEGATIF DAN RANGKAIAN OP-AMP Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Elektronika Telekomunikasi Semester 4 PEMBIMBING : L is D iana M ustafa , ST.MT. Penyusun: JTD 2B Kelompok 4 1. Eki Fakhrudin (09) 2. Ekky Rizky (10) 3. Fanny Nur A.S. (13) 4. M. Alif Haidar (19)

Transcript of Umpan Balik Negatif Dan Op-Amp

Page 1: Umpan Balik Negatif Dan Op-Amp

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TELEKOMUNIKASI

LAPORAN PERCOBAAN 1

UMPAN BALIK NEGATIF DAN RANGKAIAN OP-AMPDisusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Praktikum Elektronika TelekomunikasiSemester 4

PEMBIMBING :Lis Diana Mustafa, ST.MT.

Penyusun:

JTD 2B

Kelompok 4

1. Eki Fakhrudin (09)

2. Ekky Rizky (10)

3. Fanny Nur A.S. (13)

4. M. Alif Haidar (19)

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITALTEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG2014

Page 2: Umpan Balik Negatif Dan Op-Amp

I.Tujuan

1. Mempelajari umpan balik negatif pada Op – Amp.

2. Mempelajari pengoperasian pengubah tegangan ke arus pada Op – Amp.

3. Mempelajari pengoperasian pengubah arus ke tegangan pada Op – Amp.

4. Mempelajari pengoperasian penguatan arus pada Op – Amp.

II. Alat dan Bahan

1. Modul rangkaian umpan balik negatif Op – Amp : 1 Buah

2. Modul rangkaian pengubah tegangan ke arus : 1 Buah

3. Modul rangkaian pengubah arus ke tegangan : 1 Buah

4. Modul rangkaian penguat arus : 1 Buah

5. Osiloskop dual trace : 1 Buah

6. Power Supply : 1 Buah

7. Generator Fungsi : 1 Buah

8. Multimeter : 2 Buah

9. Kabel Penghubung : Secukupnya

III. Prosedur Percobaan

A. Umpan Balik Negatif

1. Menghubungkan rangkaian sebagai berikut :

Gambar 1.1 Rangkaian Umpan Balik Negatif

Page 3: Umpan Balik Negatif Dan Op-Amp

2. Mengukur besarnya Vin untuk Vout = 3 Vpp (Frekuensi 1 kHz).

3. Menggunakan RR dan RF untuk menghitung ACL (pada tabel 2.1).

4. Gunakan level input dan output untuk menghitung penguatan loop tertutup ACL

serta lengkapi tabel 2.1.

5. Pada input sinyal tetap, ubah frekuensi sampai penurunan output menjadi 2,1 Vpp.

6. Menghitung GBP (Gain Bandwitdh Product)

7. Ulangi langkah 1 – 6 untuk RF = 47K dan 100K serta lengkapi tabel 2.1.

Tabel 2.1 Pengukuran OP Amp

RF

(kΩ)ACL

RF / RR + 1

PENGUKURAN SIMULASI

VIN VOUTACL

VOUT / VINVIN VOUT

ACL

VOUT / VIN

10 11 30 V 52 V 1,7 x 2,39 V 26,46 V 11,07 x47 48 30 V 52 V 1,7 x 2,97 V 143,27 V 48,11 x100 101 30 V 52 V 1,7 x 2,93 V 298,81 V 101,98 x

B. Pengubah Tegangan ke Arus

1. Hubungkan rangkaian seperti dibawah ini :

Gambar 1.2 Rangkaian Pengubah Tegangan ke Arus

2. Ubah nilai potensiometer sampai diperoleh V = 0,1 V.

3. Ukur nilai Iout dan lengkapi tabel 2.2.

Page 4: Umpan Balik Negatif Dan Op-Amp

4. Naikkan nilai Vin menjadi 1 volt dan ukur Iout dan lengkapi tabel 2.2.

5. Ulangi langkah 1 – 4 untuk melengkapi tabel 2.2.

Tabel 2.2 Pengubah Tegangan ke Arus

VIN (Volt)Pengukuran Simulasi

IOUT (mA) IOUT (mA)0,5 1,8 0,51 2,25 12 2,5 23 4 34 5,75 46 7,6 6

C. Pengubah Arus ke Tegangan

1. Hubungkan rangkaian seperti gambar dibawah ini :

Gambar 1.3 Rangkaian Pengubah Arus ke Tegangan

2. Ubah nilai potensiometer sampai diperoleh IIN = 0,5 mA

3. Ukur nilai Vout dan lengkapi tabel 2.3

4. Ubah nilai potensiometer sehingga Iin = 1 mA, ukur nilai Vout

5. Ulangi langkah 1 – 4 serta lengkapi tabel 2.3

Page 5: Umpan Balik Negatif Dan Op-Amp

Tabel 2.3 Pengubah Arus ke Tegangan

IIN (mA)Pengukuran Simulasi

VOUT (V) VOUT (V)0,5 0,51 12 23 34 46 6

D. Penguat Arus

1. Hubungkan rangkaian seperti gambar dibawah ini :

Gambar 1.4 Rangkaian Penguat Arus

2. Ubah nilai potensiometer sampai diperoleh IIN = 0,1 mA.

3. Ukur nilai Iout dan lengkapi tabel 2.4.

4. Ulangi langkah 1 – 3 dan lengkapi tabel 2.4.

Tabel 2.4 Penguat Arus

IIN (mA)Pengukuran Simulasi

IOUT (mA) IOUT (mA)0,1 1,10,2 2,20,3 3,30,4 4,40,6 6,6

Page 6: Umpan Balik Negatif Dan Op-Amp

IV. Analisa Data

1. Pada percobaan Op-Amp, nilai dari Vin, Vout, dan ACL pada 10 kΩ, 47 kΩ, 100 kΩ

yaitu tetap dimana Vin = 30 V, Vout = 52 V, dan ACL = 1,7x , sedangkan pada hasil

simulasi, nilai Vin, Vout, dan ACL pada 10 kΩ, 47 kΩ, 100 kΩ yaitu berbeda.

2. Pada percobaan pengubah tegangan ke arus, nilai Vin dan Iout berbeda. Hal ini

dikarenakan potensiometer pada modul mengalami error. Sedangkan, jika dilihat dari

hasil simulasi, maka diperoleh nilai Vin dan Iout yang sama.

3. Dari percobaan pengubah arus ke tegangan, pada simulasi diperoleh nilai Iin dan Vout

yang sama. Sedangkan, untuk hasil pengukuran tidak dapat dilakukan karena

potensiometer pada modul mengalami error.

4. Dari percobaan penguat arus, pada hasil simulasi didapatkan nilai Iin dan Iout yang

berbeda dimana nilai Iout 10x dari Iin. Sedangkan, untuk hasil pengukuran tidak dapat

dilakukan karena potensiometer yang digunakan mengalami error.

V. Kesimpulan

1. Pada percobaan Op-Amp, diperoleh hasil pengukuran dengan hasil simulasi yang

berbeda. Hal ini dikarenakan pada saat melakukan pengukuran, terdapat masalah pada

potensiometer yang digunakan.

2. Pada percobaan pengubah tegangan ke arus, dari hasil pengukuran, seharusnya nilai

Iout sama dengan nilai Vin tapi hal ini tidak terbukti karena potensiometer

mengalami error sehingga nilai Vin dengan nilai Iout berbeda. Sedangkan, pada hasil

simulasi nilai Vin sama dengan nilai Iout.

3. Untuk percobaan pengubah arus ke tegangan, tidak dapat dilakukan pengukuran

karena potensiometer pada modul mengalami error sehingga dilakukan simulasi

dimana diperoleh nilai Iin dan Vout sama.

4. Dari percobaan penguat arus, tidak dapat dilakukan simulasi karena potensiometer

yang digunakan mengalami error sehingga menggunakan data hasil simulasi dimana

dari hasil simulasi didapatkan nilai Iout 10x dari Iin.