Ular Berbisa

80
DISUSUN OLEH: RINA RIYANAH 1210206085 PENDIDIKAN BIOLOGI/ IV B FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2012

Transcript of Ular Berbisa

Page 1: Ular Berbisa

DISUSUN OLEH:RINA RIYANAH1210206085

PENDIDIKAN BIOLOGI/ IV BFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN

GUNUNG DJATI BANDUNG 2012

Page 2: Ular Berbisa

Artinya: “dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Q.S. Fathir : 28)

Page 3: Ular Berbisa

ULAR BERBISA

“Snake Everywhere, Don’t Worry Just Be Prepared !”

Page 4: Ular Berbisa

Ular adalah binatang liar

berbahaya yang habitatnya terdekat

dengan kehidupan manusia. Sebagai

bukti, saat ini ular masih dapat kita jumpai

di halaman rumah, kebun, sawah, ladang,

hutan, sungai, rawa-rawa, pegunungan, gua,

pantai, laut, samudra bahkan di saluran –

saluran air perkotaan seperti kota Bandung.

Kenapa sih Kita harus mengenal

ULAR ???

1

Page 5: Ular Berbisa

Yang harus diwaspadai adalah adanya bahaya psikis

akibat keberadaan mitos, cerita, pandangan dan

anggapan yang salah tentang ular. Sikap ketakutan

ini dapat menjadikan kita bertindak di luar akal sehat

sehingga merugikan diri sendiri dan bahkan orang

lain.

Ular berperan penting bagi kesejahteraan

hidup manusia. Ular adalah predator alami tikus,

hama aktif yang memakan padi sebagai sumber

energi utama masyarakat Indonesia.

2

Page 6: Ular Berbisa

Ular juga merupakan makanan burung-

burung karnivora seperti elang, burung

hantu, rajawali, dll. Artinya, keberadaan

ular dapat membantu mengurangi populasi

tikus yang sangat cepat berkembang di

satu kawasan sekaligus ikut

mempertahankan jumlah burung-burung

karnivora yang semakin menipis akibat

berkurangnya makanan yang di dapat, dan

akibat ulah manusia tentu saja.

Page 7: Ular Berbisa

Ular masih mengandung banyak

sekali misteri dan keanehan. Misteri itu

berupa manfaat di bidang kesehatan bagi

manusia yang belum seluruhnya

dikembangkan secara mendalam…!!!

3

4Ular adalah makhluk eksotis, unik,

indah, menantang, sangat banyak

ragamnya. Ular juga dapat menjadi binatang

yang bersahabat dan mengajarkan tentang

kebijaksanaan kepada manusia tentang

kebesaran Nya dan kekuasaan Nya.

Page 8: Ular Berbisa

Pembunuhan semena–mena terhadap

ular akibat adanya Paradigma masyarakat

yang salah tentang ular. Semua jenis ular

dianggap menyeramkan dan mematikan,

sehingga banyak sekali ular mati sia-sia

karena di bunuh akibat rasa takut pada ular.

Saat ini, jumlah Kami (ular) dan jenisnya semakin berkurang.....!!!Penyebab utama “hilangnya” Kami (ular) adalah MANUSIA...Karena…

1

Page 9: Ular Berbisa

Masyarakat semakin berpandangan negatif

karena ular sering diberi peran antagonis di

sinetron, film, drama dan hiburan – hiburan yang

marak di televisi sehingga meningkatkan rasa

“jijik” dan benci masyarakat terhadap makhluk

alam ini. Paradigma yang salah pun muncul

karena mitos, cerita, dongeng yang berlebihan

dan turun menurun lebih mengakar daripada

khasanah ilmu pengetahuan yang logis dan nyata

karena minimnya pengetahuan dan

pengembangan studi tentang ular khususnya ular

asli Indonesia.

Page 10: Ular Berbisa

Keserakahan orang–orang yang tidak

memperdulikan kelestarian alam dengan

mengambil persediaan ular di alam untuk

bisnis dengan eksplorasi yang tak terukur.

2

3

Semakin menyempitnya ruang gerak ular di

alam yang tergusur akibat pembangunan

manusia yang tidak tertahankan akibat

semakin bertambahnya kebutuhan manusia

akan tempat tinggal. Polusi, pencemaran air

dan tanah, satu hal yang tidak terelakkan.....

Page 11: Ular Berbisa

Kenyataannya, tidak semua ular berbahaya

bagi manusia. Bahaya yang terbesar sebenarnya

adalah bahaya psikologis yang ditimbulkan oleh

ular karena rasa takut, jijik, geli dan jengahnya

manusia melihat sosok ular dengan segala posisi

dan negatifnya pikiran dalam benaknya.

Sedangkan bahaya biologis (akibat gigitan,

belitan dan racun) masih tergolong minim karena

jumlah korban gigitan ular di Indonesia belum

mencapai tingkat yang mengkuatirkan.

PADAHAL ...???

Page 12: Ular Berbisa

Bahaya psikologis akibat ketakutan dan

paradigma masyarakat yang keliru tentang ular

itu dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan

dengan jalan mengenal lebih jauh tentang ular.

Bagaimana, apa, mengapa, siapa dan apa saja

tentang ular harus diutarakan secara benar dan

jelas kepada masyarakat. Begitu pula tentang

teknik – teknik dasar penanganan bahaya gigitan

ular harus disebarluaskan agar masyarakat dapat

merasa lebih aman jika dilingkungan sekitarnya

masih ditemui ular.

Page 13: Ular Berbisa

Ular termasuk kedalam kelas Reptilia dari

ordo Squamata. Dimana Reptilia merupakan

kelompok vertebrata yang beradaptasi untuk hidup

di darat yang lingkungannya kering. Adanya sisik

mencegah hilangnya kelembaban tubuh dan

membantu hewan untuk dapat hidup dipermukaan

yang kasar.

MENGUPAS ULAR SECARA UMUM

Page 14: Ular Berbisa

a. Penampang melintang tubuh membulat dan

memanjang.

b. Tubuhnya tertutup oleh sisik.

c. Ukuran panjang tubuhnya dari 10 mm – 9000

mm.

d. Memiliki tulang belakang dan sepasang tulang

rusuk pada setiap ruas tulang belakang

(sampai cloaca).

KARAKTERISTIK ULAR

Page 15: Ular Berbisa

e. Suhu tubuhnya poikilotermik, suhu ideal 23,9 –

29,4°C. Namun ular masih dapat bertahan pada

suhu yang ekstrem 7.2°C atau 37.8°C, bila lebih

dari suhu ini akan berakibat fatal bagi ular.

f. Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi

dilindungi oleh selaput transparan. Penglihatan

ular tidak sejelas penglihatan manusia. Sensor

yang ditangkap adalah bayangan dan sensitif

terhadap cahaya.

Page 16: Ular Berbisa

g. Ular melata dengan

menggunakan otot pada

bagian perutnya secara

bergantian sehingga

dapat bergerak menuju

ke tempat lain.

Page 17: Ular Berbisa

h. Tidak seperti manusia, hidung pada ular hanya

berfungsi sebagai alat untuk bernafas, sedangkan

alat penciumannya adalah lidahnya dengan

dibantu organ Jacobson.

i. Indera panas, terletak diantara mata dan hidung,

berfungsi untuk mendeteksi panas yang

dikeluarkan oleh makhluk lain yang berdarah

panas (endotermik), Namun tidak semua ular

memiliki organ ini.

Page 18: Ular Berbisa

j. Ular tidak memiliki lubang telinga, tapi memiliki

membran tympani yang dapat mendeteksi

getaran. Ular yang “menari” mengikuti irama

suling sebenarnya bergerak bukan karena

suaranya, namun karena mengkuti gerakan

sulingnya.

k. Pewarnaan tubuh ular sangat beragam,

menyesuaikan dengan lingkungan dimana dia

tinggal. Pewarnaan berfungsi sebagai

penyamaran ular dalam mencari mangsa dan

menghindari musuh. Tidak semua warna menyala

menandakan tingkat bisa ular.

Page 19: Ular Berbisa

l. Organ reproduksi pada ular jantan adalah

hemipenis yang terletak pada cloaca dan yang

betina dengan cloaca. Ular luar negeri biasanya

kawin pada bulan-bulan yang bersuhu hangat,

karena pada musim dingin mereka akan

hibernasi (tidur panjang). Ular ada yang bertelur

(ovipar) dan mengerami telurnya yang

diletakkan diantara tumpukan daun daun kering

selama 2-3 bulan dan menetas; namun ada pula

yang disimpan didalam tubuhnya selama 2-3

bulan dan melahirkan (ovovivipar).

Page 20: Ular Berbisa

m. Semua jenis ular adalah binatang

Karnivora. Jenis makanan yang mereka

makan antara lain: insekta, ikan, amphibi,

unggas, mamalia kecil sampai mamalia

besar; bahkan ada beberapa jenis ular

yang memakan ular juga (kanibal). Jenis

makanan ini tergantung dari jenis ular dan

habitatnya.

Page 21: Ular Berbisa

Gigi ular berjumlah banyak dan

condong ke dalam sehingga ular tidak

mengunyah mangsanya melainkan

menelan mangsanya. Berdasarkan

tipe giginya, ular dibedakan menjadi :

TIPE GIGI

Page 22: Ular Berbisa

1. Aglypha : Tidak memiliki taring bisa.

Contoh : Ptyas korros (Ular kayu), Python

reticulatus (Ular sanca batik). Ular ini tidak

berbisa.

Page 23: Ular Berbisa

2. Ophistoglypha : Memiliki taring bisa pendek

dan terletak agak ke belakang pada rahang atas.

Contoh : Boiga dendrophila (ular cincin emas).

Ular ini berbisa menengah.

Page 24: Ular Berbisa

3. Proteroglypha : Memiliki taring bisa panjang

dan terletak di bagian depan.

Contoh : Naja naja sputatrix (ular kobra),

Ophiophagus hannah (ular king kobra) Ular ini

berbisa tinggi.

Page 25: Ular Berbisa

4. Solenoglypha : Memiliki taring bisa sangat

panjang di bagian depan dan dapat dilipat.

Contoh : Agkistrodon rhodhostoma (Ular

tanah) Ular ini berbisa tinggi.

Page 26: Ular Berbisa

Ular dapat memangsa mangsanya yang

berukuran 10 kali lipat besar kepalanya, karena

pada rahang bagian belakang dari mulutnya

dihubungkan oleh sendi yang berbentuk

segiempat, sehingga mulut ular dapat

menganga 180º dan didukung oleh rahang

bawah yang hanya dihubungkan oleh ligamen

(otot) yang sangat elastis.

CARA ULAR MEMANGSA MANGSANYA

Page 27: Ular Berbisa

Cara mendapatkan makanan memburu

mangsanya, menghadang mangsanya, dan

memancing mangsanya.

Page 28: Ular Berbisa

Berikut ini beberapa cara ular memangsa :

b. Membelit

a. Menelan langsung

Page 29: Ular Berbisa

Semua jenis ular adalah binatang

Karnivora. Jenis makanan yang mereka makan

antara lain : insecta, ikan, amphibi, unggas,

mamalia kecil sampai mamalia besar; bahkan ada

beberapa jenis ular yang memakan ular juga

(kanibal). Jenis makanan ini tergantung dari jenis

ular dan habitatnya.

c. Menyuntikkan bisa

Page 30: Ular Berbisa

KLIK VIDEO YANG SATU INI

Page 31: Ular Berbisa

Menurut habitatnya, ular dapat dibagi

menjadi 5, yaitu :

Ular Air (Aquatik)

Ular air adalah ular yang seluruh hidupnya

(melakukan segala aktifitasnya) di dalam air.

Contoh : Ular laut (Laticauda laticauda). Ular

air yang sesungguhnya hanyalah ular laut.

HABITAT ULAR

Page 32: Ular Berbisa

Ular Setengah Perairan (Semi Aquatik)

Ular ini terkadang melakukan aktifitasnya di

darat dan di air. Contohnya : Homalopsis

buccata (ular Kadut).

Ular Darat (Terresterial)

Ular ini hidup di darat, dan melakukan seluruh

aktifitasnya di darat. Contoh : Ptyas mucosus

(Ular bandotan macan) dan Elaphe flavolineata

(Ular Kopi).

Page 33: Ular Berbisa

Ular Pohon (Arboreal)

Ular jenis ini melakukan seluruh aktifitasnya di pohon

(arboreal). Biasanya ular pohon ekornya prehensil

(dapat untuk berpegangan / bergelantungan) Contoh :

Boiga dendrophila (cincin emas) dan Dryophis

prasinus (Ular pucuk).

Ular Gurun

Ular jenis ini melakukan seluruh aktifitasnya di gurun.

Ular gurun biasanya menyembunyikan diri di bawah

pasir untuk menghindari sengatan matahari. Contoh :

Crotalus artox, ular derik, rattle.

Page 34: Ular Berbisa

Selain penjelasan tadi ternyata ular juga :

Ular sangat senang tinggal di tempat yang lembab.

Kadang ditemukan berjemur di panas matahari,

tetapi kebanyakan waktunya digunakan untuk

bersembunyi menunggu mangsa sesuai dengan

habitatnya.

Ular juga senang berpindah-pindah tergantung

dimana ia bisa mendapatkan mangsanya.

Ular juga senang tinggal di daerah dekat air yang

tenang.

Ular adalah perenang dan pemanjat yang ulung.

Page 35: Ular Berbisa

Bisa sebenarnya merupakan protein yang

di produksi oleh kelenjar bisa yang berada di

dalam kepala. Pada kelenjar bisa terdapat

saluran yang menghubungkan ke taring bisa

yang memiliki lubang pada ujung bawahnya.

Khusus pada jenis Naja naja (ular Kobra) lubang

saluran bisanya berada di ujung bagian depan

gigi taring, sehingga ular-ular jenis ini dapat

menyemburkan/menyemprotkan bisanya.

BISA ULAR

Page 36: Ular Berbisa

Kelenjar bisa ini sama

dengan kelenjar ludah

pada manusia. Bisa

pada ular berfungsi

selain sebagai senjata

untuk membunuh

musuhnya, juga

membantu sistem

pencernaan.

Page 37: Ular Berbisa

Jenis Bisa dibagi berdasarkan lokasi

organ tubuh yang menjadi sasaran racun

ular :

a. Neurotoxin

Menyerang dan mematikan jaringan

syaraf; Terjadi kelumpuhan pada alat

pernafasan; Kerusakan pada pusat otak;

Efek gigitan yang langsung terasa adalah

korban merasa ngantuk.

Page 38: Ular Berbisa

b. Haemotoxin

Menyerang darah dan sistem

sirkulasinya; Terjadi haemolysis;

Transport O2 ke tubuh terganggu,

terutama metabolisme sel.

Organ organ lain yang akan

terganggu sistem kerjanya oleh bisa ular

antara lain: jantung, ginjal, otot, sel-sel

darah dan jaringan-jaringan yang lain.

Page 39: Ular Berbisa

Berdasarkan tingkatan bisanya dan efek

gigitan terhadap manusia, dibagi menjadi tiga

yaitu :

a. Tidak Berbisa

Ular ini memiliki tipe gigi Aglypha (tidak

bertaring) dan tidak memiliki kelenjar bisa. Jika

tergigit ular jenis ini hanya akan luka, tidak ada

penanganan khusus. Hanya perlu obat

antiseptik. Tidak berbahaya dan jumlah serta

jenis nya sangat banyak.

Page 40: Ular Berbisa

b. Berbisa Menengah

Kebanyakan ular kelompok ini memiliki tipe gigi

Ophistoglypha, dan telah memiliki kelenjar bisa.

Efek bisanya pada manusia adalah pendarahan,

demam, perubahan suhu tubuh yang drastis dan

cenderung menyebabkan rasa sakit serta

pembengkakan disekitar luka gigitan.

Penanganannya, korban hanya perlu diberi suplai

makanan dan minuman bergizi, istirahat untuk

meningkatkan stamina tubuh.

Page 41: Ular Berbisa

c. Berbisa Tinggi

Ular ini memiliki tipe gigi Proteroglypha dan Solenoglypha.

Jika manusia tergigit kelompok ini, prinsipnya adalah segera

keluarkan bisa keluar dari tubuh, hambat laju racun ke

jantung serta harus secepat mungkin mendapatkan

pertolongan pertama yang tepat dan benar. Bila tidak

tertolong dan salah penanganan akan berakibat cukup fatal

yaitu kematian. Jika tertolong, biasanya akan meninggalkan

cacat atau bekas pada gigitan. Jumlah dan jenis ular

berbisa tinggi lebih sedikit dibanding kelompok yang lain,

kecuali semua jenis ular laut yang berbisa tinggi dan sangat

mematikan.

Page 42: Ular Berbisa

KLIK VIDEO YANG SATU INI

Page 43: Ular Berbisa

Jika kita mengamati dengan teliti, ada beberapa hal yang

dapat membedakan ular yang berbisa tinggi dan berbisa rendah.

Namun beberapa ciri berikut masih belum secara tepat

menunjukkan tingkatan bisa ular, sehingga perlu pengamatan

dan penelitian lebih lanjut.

a. Ular berbisa rendah

Gerakannya cepat, takut pada musuh, agresif

Beraktifitas pada siang hari (diurnal)

Membunuh mangsanya dengan membelit

Bentuk kepalanya bulat telur (oval)

Tidak memiliki taring bisa

Gigitannya tidak mematikan

Setelah menggigit langsung lari

PERBEDAAN ULAR BERBISA TINGGI DAN RENDAH

Page 44: Ular Berbisa

b. Ular berbisa tinggi

Gerakannya lambat, tenang, penuh percaya

diri

Beraktifitas pada malam hari (nocturnal)

Membunuh mangsanya dengan

menyuntikkan bisa

Bentuk kepalanya cenderung segitiga

sempurna

Memiliki taring bisa, racun mematikan

Kanibal

Setelah menggigit, masih tinggal ditempat

Page 45: Ular Berbisa

c. Pengecualian

Berikut ini yang tidak sesuai dengan ketentuan:

berbisa tinggi, tetapi kepalanya oval (bulat telur),

agresif, keluar siang, malam :

1. Ular King Kobra - Ophiophagus hannah

2. Ular Kobra - Naja naja sputratix

berbisa tinggi, tetapi kepala oval, gerakan tenang

3. Ular weling - Bungarus candidus

4. Ular welang - Bungarus fasciatus

5. Ular picung/pudak seruni

6. Semua jenis ular laut

Tidak berbisa, keluar malam hari, gerakan lamban

7. Semua jenis ular phyton dan ular boa

8. Ular Pelangi - Xenopeltis unicolor

9. dll

Page 46: Ular Berbisa

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Familia : Colubridae

Genus : Boiga

spesies : Boiga dendrophila

JENIS ULAR BERBISA MENENGAH

1

Boiga dendrophila

Page 47: Ular Berbisa

Nama Indonesia : Mangrove Snake, Ular Cincin

Emas, Ular Taliwongso

a. Ciri-ciri : Tubuh bagian dorsal berwarna hitam

dengan garis-garis kuning atau putih disisi

lateral dengan jarak satu garis dengan yang lain

agak teratur. Ada juga yang berwarna hitam

putih. Tubuh bagian ventral berwarna hitam

atau kebiru-biruan. Labial bawah berwarna

kuning dengan garis-garis hitam kecil. Mata

bulat dengan pupil mata elips vertikal.

Panjangnya ± 2500 mm.

Page 48: Ular Berbisa

b. Habitat : Pohon, hutan bakau

c. Aktivitas : Noctural, malam hari

d. Tipe gigi : Ophiestoglypha

e. Makanan : Burung, telur, tikus

f. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan,

Sulawesi, Penang, Singapore,

Malaysia,Philippine, Siam, Nias

Page 49: Ular Berbisa

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Familia : Colubridae

Genus : Ahaetulla

spesies : Ahaetulla prasina

2

Ahaetulla prasina

Page 50: Ular Berbisa

Nama Indonesia : Green Whip Snake, Oriental

Whip Snake, Gadung Pari (Jawa), Ular Daun, Ular

Pucuk (Jawa Barat).

a. Ciri-ciri : Tubuh bagian dorsal berwarna hijau,

hijau kecoklatan atau keabuabuan-coklat. Saat

ketakutan atau marah, bagian leher mengembang

akan terlihat warna hitam, putih dan biru. Tubuh

bagian lateral terdapat garis kuning atau putih.

Tubuh bagian ventral berwarna hijau. Kepala

panjang dengan dengan moncong meruncing. Mata

horizontal, panjangnya ± 2000 mm.

Page 51: Ular Berbisa

b. Habitat : Pepohonan,

arboreal

c. Aktivitas: Diurnal, siang hari

d. Makanan : Kadal, katak

e. Populasi : Sumatera, Jawa,

Kalimantan, Sulawesi, Penang.

Page 52: Ular Berbisa

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Familia : Colubridae

Genus : Homalopsis

spesies : Homalopsis buccata

3

Homalopsis buccata

Page 53: Ular Berbisa

Nama Indonesia : Puff-faced Water Snake, Elephant

Snake, Ular Buhu (Jawa), Ular Kadut.

a. Ciri-ciri : Tubuh bagian dorsal berwarna coklat

kemerahan, kelabu kehijauan atau kelabu tua gelap

sampai hitam. Corak belang dengan bentuk yang tak

beraturan. Tubuh bagian lateral terdapat bintik-bintik

putih. Tubuh bagian ventral berwarna putih atau

kuning dengan titik-titik hitam. Terdapat garis hitam

mata dan tanda hitam berbentuk V pada moncongnya.

Terdapat tiga bintik hitam pada kepalanya. Panjangnya

± 1000 mm. Jika marah memipihkan tubuhnya.

Page 54: Ular Berbisa

b. Habitat : Setengah perairan, sungai,

kolam

c. Aktivitas : Noctural

d. Tipe gigi : Ophistoglypha, jika menggigit,

giginya cenderung tertinggal

e. Makanan : Ikan

f. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan

Page 55: Ular Berbisa

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Familia : Colubridae

Genus : Enhydris

spesies :Enhydris enhydris

4

Enhydris enhydris

Page 56: Ular Berbisa

Nama Indonesia : Rainbow Water Snake, Ular Diwel,

Ular Duwel (Jawa).

a. Ciri-ciri : Tubuh bagian dorsal berwarna coklat abu - abu,

ada corak garis memanjang dari kepala hingga ekor. Tubuh

bagian ventral berwarna putih dan terdapat garis abu – abu

memanjang hingga ekor. Badan pendek, badan gemuk

/besar, kepala kecil berbentuk oval. Panjangnya ± 750 mm.

Jika marah memipihkan badannya. Gerakannya cepat

terutama kalau di air.

b. Habitat : Setengah perairan, sungai, tempat berlumpur

c. Aktivitas : Noctural

e. Makanan : Ikan

f. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan.

Page 57: Ular Berbisa

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo: Serpentes

Familia : Elapidae

Genus : Ophiophagus;

Spesies : Ophiophagus hannah

JENIS ULAR BERBISA TINGGI

1

Page 58: Ular Berbisa

Nama Indonesia : King Cobra, Hamadryad, Ular

Tedung, Ular anang (Java); oray totok (Java); Ular

tedong selor (Kalimantan).

a. Ciri-ciri : Hitam pekat atau abu – abu, putih, dan

coklat dengan garis–garis melintang ditubuhnya,

tergantung habitat. Gerakannya sangat agresif, berani

pada musuh, mengejar. Kepala oval, dengan sisik yang

besar. Pada leher bawah berwarna kuning dan kadang

ada gambar matanya (tergantung habitat).

Panjangnya hingga mancapai 6000 mm. Jika marah

akan menegakkan tubuhnya hingga 1/3 panjang

tubuhnya mengembangkan lehernya.

Page 59: Ular Berbisa

b. Habitat : Di darat khususnya

daerah berkapur, kering

c. Aktivitas : Siang dan malam hari

d. Makanan : Ular

e. Populasi : Nias, Sumatra, Bangka,

Belitung, Riau Islands, Java, Bali, Kalimantan

f. Jenis racun : Neurotoxin dan

haemotoxin, membunuh manusia sekitar 3

menit.

Page 60: Ular Berbisa

Kingdom: Animalia

Filum : Chordata

Subfilum: Vertebrata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Familia : Viperidae

Genus :

Calloselasma

Spesies : Calloselasma

rhodostoma

2

Calloselasma

rhodostoma

Page 61: Ular Berbisa

Nama Indonesia : Malayan Pit Viper, Malaysian

Moccasin, Bandotan Bedor (Jawa), Ular Tanah, Ular Gibuk

(Jabar).

a. Ciri-ciri : Badan coklat dengan corak gambar

seperti diamond, membesar diperut dan mengecil ke

ekor serta leher. Gerakannya agresif. Kepala segitiga,

dengan sisik yang besar. Panjangnya hingga mancapai

1000 mm. Jika marah akan membentuk k huruf S.

b. Habitat : Di darat khususnya bersemak, rumput

c. Aktivitas : Siang dan malam hari

d. Makanan : Tikus

e. Populasi : Jawa, Sumatra

Page 62: Ular Berbisa

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Familia : Viperidae

Genus : Vipera

Spesies : Vipera russelli

3

Vipera

russelli

Page 63: Ular Berbisa

Nama Indonesia : Bandotan Puspo (Jawa),

a. Ciri-ciri : Badan coklat dengan corak gambar

membentuk oval tak beraturan, membesar diperut dan

mengecil ke ekor serta leher. Gerakannya agresif. Kepala

segitiga, dengan sisik yang besar. Panjangnya hingga

mancapai 1000 mm. Jika marah akan membentuk huruf

S dan menyerang dengan gigitan.

b. Habitat : Di darat khususnya bersemak, rumput

c. Aktivitas : Siang dan malam hari

d. Makanan : Tikus

e. Populasi : Myanmar, Thailand, Cambodia, Vietnam

dan Jawa.

Page 64: Ular Berbisa

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Familia : ElapidaeGenus : Bungarus

Spesies : Bungarus candidus

4

Bungarus candidus

Page 65: Ular Berbisa

Nama Indonesia : Malayan Krait, Ular Weling

(Jawa), Oray weling (Java), Ular biludah

(Padang).

a. Ciri-ciri : Warna belang putih hitam – putih

hitam dengan ukuran yang tidak seragam.

Ekor runcing, badan cenderung berpenampang

bulat. Gerakannya lambat, tenang. Kepala

oval. Bagian bawah berwarna putih polos.

Panjangnya hingga 2500 mm. Sensitive pada

cahaya dan berusaha mendekati. Tubuh jika

terkena sinar akan menyala.

Page 66: Ular Berbisa

b. Habitat : Setengah perairan, sawah,

sungai, daerah berair

c. Aktivitas : Malam hari

d. Makanan : Ular, belut

e. Populasi : Vietnam, Cambodia, Thailand,

Peninsular Malaysia, Singapore, Sumatra,

Java, Karimunjawa Islands, Bawean, Bali and N

Sulawesi; Kalimantan.

f. Jenis racun : Neurotoxin

Page 67: Ular Berbisa

Kingdom: Animalia

Filum : Chordata

Subfilum: Vertebrata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Familia : Elapidae

Genus : Bungarus

Spesies : Bungarus

fasciatus

5

Bungarus

fasciatus

Page 68: Ular Berbisa

Nama Indonesia : Banded Krait, Ular Welang

(Jawa), Ular Belang, oray welang (Java)

a. Ciri-ciri : Warna belang putih hitam – putih

hitam dengan ukuran yang seragam

danmelingkar penuh. Ekor tumpul, badan

cenderung berpenampang segitiga. Gerakannya

lambat, tenang. Kepala oval. Panjangnya hingga

2500 mm. Sensitive pada cahaya dan berusaha

mendekati. Tubuh jika terkena sinar akan

menyala. Jika marah akan melakukan gerakan

patah – patah dan menyembunyikan kepala.

Page 69: Ular Berbisa

b. Habitat : Setengah perairan,

sawah, sungai, daerah berair

c. Aktivitas : Malam hari

d. Makanan : Ular, belut

e. Populasi : Sumatra, Jawa, Kalimantan,

f. Jenis racun : Neurotoxin

Page 70: Ular Berbisa

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum :

Vertebrata

Kelas : Reptilia

Ordo :

Squamata

Subordo :

Serpentes

Familia : Elapidae

Genus : Naja

Spesies : Naja naja

6

Naja naja

Page 71: Ular Berbisa

Nama Indonesia : Black Spitting Cobra, Ular

Kobra, Ular Sendok, Ular Dumung, Ular cabe;

Ular sendok; oray bedul (Java); Puput

(Maumere, Flores); Pupurupi (Ende,Flores).

a. Ciri-ciri : Warna hitam/putih/coklat/merah

tergantung asal habitatnya. Tubuh bulat

dengan kepala oval. Gerakannya gesit dan

cepat tidak takut pada musuh. Panjangnya

hingga 2500 mm. Jika marah akan

mengembangkan lehernya dan berdiri hingga

kira – kira ¼ panjang tubuhnya.

Page 72: Ular Berbisa

Satu – satunya jenis ular yang bisa

menyemburkan bisa nya hingga 3 m.

b. Habitat : Daratan, sawah, daerah rimbun

lembab dan banyak lubang ditanah.

c. Aktivitas : Siang dan malam hari

d. Makanan : Tikus dan katak

e. Populasi : Java, Bali, Lombok, Sumbawa,

Komodo, Rinca, Flores, Alor and Lomblen;

Sulawesi.

f. Jenis racun : Neurotoxin dan haemotoxin

Page 73: Ular Berbisa

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Familia : Colubridae

Genus : Rhabdophis

Spesies : Rhabdophis

subminiatus

7

Rhabdophis

subminiatus

Page 74: Ular Berbisa

Nama Indonesia : Red-necked Keelback, Pudak Bromo

(Jawa), Ular Picung (Jawa Barat), Ular Pudak Seruni

(Jakarta)

a. Ciri-ciri : Tubuh berwarna dominant coklat dari kepala

hingga ekor. Leher berwarna jingga, merah menyala dan

hijau. Badan berbintik putih. Bagian bawah berwarna

putih. Ekor seperti terpacung atau perpotong. Ukuran

maksimal sepanjang 750 mm, diameter 10 mm

b. Habitat : Darat

c. Aktivitas : Diurnal, siang hari

d. Tipe gigi : Ophistoglypha

e. Makanan : Cicak, kadal, bunglon, dan katak

f. Populasi : Semua pulau di Indonesia

Page 75: Ular Berbisa

Kingdom: Animalia

Filum : Chordata

Subfilum : Vertebrata

Kelas : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Serpentes

Familia : Viperidae

Genus :

Trimeresurus

Spesies :Trimeresurus

albolabris

8

Trimeresurus

albolabris

Page 76: Ular Berbisa

Nama Indonesia : Truno Bamban (Jawa), Ular gadung; Ular

hijau; Oray bungka (Java)

a. Ciri-ciri : Tubuh berwarna hijau dari kepala hingga ujung

badan, kepala segitiga penuh, bersisik keras. Bagian

punggung ekor berwarna merah. Jika marah membentuk

spiral atau letter S untuk siap menyerang.

b. Habitat : Pohon, di daerah dengan ketinggian hingga

3000 dpl

c. Aktivitas : Noctural

d. Tipe gigi : Solenoglypha

e. Makanan : Tikus, burung, katak, telur

f. Distribusi : Sumatra, Bangka, Java, Madura, Bali and

Sulawesi

Page 77: Ular Berbisa

KLIK VIDEO YANG SATU INI

Page 78: Ular Berbisa

Supriyatna Jatna Drs.,1981, Ular Berbisa di

Indonesia, Penerbit Bhratara Karya Aksara, Jakarta.p

75.

Catatan Harian Natrix, Lembaga Studi dan

Konservasi Ular, 1997 – 2003, Yogyakarta.

Catatan Harian SIOUX, Lembaga Studi Ular

Indonesia, 2003 – 2004, Jakarta.

www.nature-conservation.com

www.venomous.com

www.siouxsnake.blogspot.com

DAFTAR PUSTAKA

Page 80: Ular Berbisa