ukuran kejadian penyakit

50
Ukuran Kejadian Penyakit

description

Interprofesional education (IPE) dapat menumbuhkan kemampuan antarprofesi, dapat merancang hasil dalam pembelajaran yang memberikan kemampuan berkolaborasi, meningkatkan praktik pada masing-masing profesi dengan mengaktifkan setiap profesi untuk meningkatkan praktik agar dapat saling melengkapi, membentuk suatu aksi secara

Transcript of ukuran kejadian penyakit

  • Ukuran Kejadian Penyakit

  • Ukuran Kejadian PenyakitBila dikatakan bahwa telah terjadi 12 orang yang mengalami sakit TBC paru di di kota X pada tahun 2000 dan 50 orang yang mengalami sakit yang sama pada tahun yang sama di Y. Apakah yang dapat Saudara simpulkan dari berita/pernyataan tersebut ? Coba bandingkan dengan pernyataan berikut: Di kota X yang berpenduduk sebanyak 120 orang pada tahun 2000 telah terjadi 12 orang yang menderita TBC paru sedangkan di kota Y yang berpenduduk 250. orang pada tahun yang sama jumlah penderita TBC paru sebanyak 50 orang. Apa yang bisa saudara simpulkan ?

  • Ukuran Kejadian PenyakitPernyataan yg informatif tentang kejadian sakit/ morbiditas dan kematian/mortalitas sangat berarti atau penting untuk merencanakan suatu kebijakan.Frekuensi penyakit secara epidemiologis biasanya dinyatakan dlm perbandingan di antara populasi atau diantara bag dr populasi itu. Perbandingan yg dimaksud hrs memenuhi unsur-unsur :- Pembilang (numerator)- Penyebut (denominator)- Waktu atau jarak waktu (periode)

  • Ukuran FrekuensiBagaimana cara menyatakan besarnya morbiditas dan mortalitas akibat penyakit?Hitung (Counts)ProporsiBerapa bagian dari populasi yang mengalami peristiwa (penyakit, kematian)?RatesSeberapa cepat terjadinya peristiwa?

  • Ukuran FrekuensiUkuran morbiditasPrevalensi - proporsiCumulative incidence - proporsiIncidence density - rateUkuran mortalitasMortality rate - proporsiStandardized mortality (SMR)

  • Riwayat Alamiah Penyakit (Natural History of Disease) Paparan Onset gejala (dx) Akibat penyakitKasus baru + lama (prevalensi)

  • Dalam epidemiology, pengukuran frekuensi penyakit antara lain dapat dinyatakan dalam bentuk rates/angka, ratio maupun proportions/ proporsi.1. Rate/ angka.Rate memenuhi unsur-unsur :Pembilang adalah jml kasus penyakit atau orang yg terkena mslh kes yg terdapat pd suatu populasi atau dlm bag suatu populasiPenyebut adalah populasi atau bag dr populasi yg mempunyai risiko (susceptutk terancam peny (population at riskible) atau mslh kes yg bersangkutan Waktu, misalnya jam, hari, bulan dan tahun

  • RateSuatu jenis khusus proporsiUnit waktu di dalam penyebutA/(A+B) per interval waktuPopulasi sering digunakan sebagai penyebutSelalu dua komponen:Kasus baruWaktu

  • Rumus umum pengukuran angka :Jml kejadian dlm periode ttt----------------------------------------- X k Populasi berisiko thd kejadian dlm periode tttContoh: Kejadian TBC paru di kota X pada tahun 2000 adalah 12 jika jumlah penduduk kota x adalah 120 maka angka/rate TBC di kota x tahun 2000 adalah 12/120 atau 1/10 atau 0,1Kejadian TBC paru di kota Y pada tahun 2000 adalah 15, jumlah penduduk kota Y pada tahun tersebut adalah 250 orang maka rate/angka TBC paru di kota Y tahun 2000 adalah 15 / 250 = 3/ 50 = 0 ,0 6

  • Contoh lagi untuk RateFasilitas kesehatan dalam mengukur kinerja menggunakan rate untuk ukuran morbiditas dan mortalitas. Angka kematian kasar:Jml pasien yg meninggal-------------------------------- X 1000Jml pasien rawat yang meninggal

  • Ratio Menunjukkan hub antar 2 angka dng atau tanpa karakteristikJml org yg terkena peny atau mslh kes pd saat/ periode ttt------------------------------------------------------------------------------Jml org yg tak terkena peny atau mslh kes pd saat/ periode wkt yg samaA tau = X/Y x kContoh: Fetal death ratio = jumlah kematian fetus dalam 1 tahun-----------------------------------------------Jumlah lahir hidup dalam 1 tahun

  • RatioSuatu fraksi tanpa hubungan tertentu antara pembilang dan penyebutRentang: 0 hingga A/BContohsex ratio (L:P)

  • RatioJumlah laki-laki dengan HIV/AIDS, 20102,412Jumlah perempuan dengan HIV/AIDS, 20102,314Rasio laki-laki terhadap perempuan2,412/2,314 = 1.04

    (Pembilang tidak merupakan bagian dari penyebut)

  • Contoh Ukuran RatioLaki-laki terhadap PerempuanUrban terhadap RuralMuda terhadap Tua

  • Contoh: Pada tahun 2000 kematian bayi di kota Z adalah 50 , sedangkan pada tahun tersebut jumlah kelahiran hidup di kota Z adalah 1000. maka fetal death rationya adalah 50/1000 atau lima puluh kematian bayi tiap seribu kelahiran hidup.

  • Contoh lagi- Rumah sakit Y didapatkan dalam 1 tahun pasien rawat inap berjumlah 1000 sedangkan perawat berjumlah 100, maka rasionya adalah 1000: 100- Dalam 1 minggu di RS Y didapatkan 7 pasien berusia di atas 50 th dan 10 pasien lainnya di bawah 50 th, maka dapat dikatakan rasio pasien berdasarkan umur di atas 50 th adalah 7:10 atau dapat ditulis 7/10

  • Proporsi/proportioMerupakan bentuk spesifik dari rasio dimana dalam notasi pembilang termasuk dalam penyebut dan nilai resultan dinyatakan dalam persentase.Rumus umum:Jumlah orang yang sakit periode tertentu -------------------------------------------------------Jumlah orang sakit & sehat periode samaAtau : (X/(X + Y)) x k

  • ProporsiPembilang merupakan bagian dari penyebutDapat dinyatakan dalam persenRentang: 0 hingga 1A/(A+B)ContohPrevalensi Cumulative Incidence

  • Contoh Proportional mortality rate = Jmlh kematian oleh penyakit x dlm 1 bln---------------------------------------------------------Jmlah seluruh kematian dalam bulan yg sama

    Yang itu berarti pada jumlah seluruh kematian itu termasuk kematian oleh karena penyakit x

  • Contoh lagiDalam satu kelas perawatan terdapat 10 pasien, 6 pasien laki-laki dan sisanya perempuan, maka angka proporsi pasien laki-laki adalah 0,6 atau 60% dan proporsi pasien perempuan ada 0,4 atau 40%

  • Pengukuran kejadian penyakitDapat dilakukan secara deskriptif maupun analitis.Pengukuran secara deskriptif terdiri dari pengukuran kejadian kesakitan/morbiditas dan kematian/mortalitas Pengukuran analitik terdiri dari risiko relatif , risiko relatif, risiko atribut dan rasio perkiraan (risk ratio).

  • Pengukuran Morbiditas1. Angka Insidensi yaitu jumlah kasus baru suatu pada periode waktu tertentu. Bentuk khusus dari angka insidensi adalah angka serangan atau attack rates (misalnya pada kasus wabah) atau secondary attack rates 2. Angka prevalensi yaitu jumlah kasus baru dan lama dari suatu penyakit pada periode waktu tertentu. Ada dua macam angka prevalensi yaitu point prevalence (prevalensi titik) dan periode prevalence (periode prevalence).

  • Angka insidensi

    Pembilang ( X )= Jumlah kasus baru penyakit tertentu disuatu wilayah dalam periode waktu tertentu. Penyebut (Y) = Populasi yang beresiko terkena penyakit pada wilayah dan periode waktu yang sama . Konstanta (K) = 10, 100, 1000, 100.000. Manfaat = 1. Potret maslah penyakit ttt. 2. Angka beberapa periode dpt digunakan unt memperkirakan kecenderungan dan fluktuasi penyakit. 3. Pemantauan evaluasi upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit. 4. Perbandingan angka insidensi antar wilayah dan antar waktu

    Interprestasi = Makin besar angka insidensi berarti makin besar masalah penyakit tsb.

  • InsidensiAngka terjadinya penyakit selama suatu periode waktuTiga elemen kunci:Hanya kasus baru dimasukkan di dalam pembilangPopulasi total berisiko pada penyebutElemen waktu periode waktu terjadinya kasus baru

  • InsidensiJenisCumulative Incidence (Insidensi Kumulatif)Menaksir probabilitas (risiko) bahwa seorang akan mengalami penyakit selama suatu periode waktu

    kasus baru selama suatu periode waktuCI = populasi total berisiko selama suatu periode waktu

  • InsidensiUkuran frekuensi kasus baru penyakit atau kondisi pada populasi berisiko selama suatu periode waktu Jumlah kasus baru penyakit selama suatu periode waktuCI= x multiplier Total populasi berisiko selama periode waktu itu (mis., 100,000)

    Asumsi: seluruh populasi pada awal studi telah diikuti sepanjang interval waktu untuk terjadinya penyakit atau kondisi yang diminati

  • InsidensiJenisIncidence Density (ID) ukuran kecepatan yang sesungguhnya tentang terjadinya penyakit

    kasus baru selama suatu periode waktuID = total orang-waktu pengamatan

  • Menghitung Orang-WaktuxxID = 2/17 = 11.8/100 orang-tahun pengamatan

    ID1/051/061/071/081/091/10TotalA3B3C5D4E2Total tahun berisikoX = kasus17

  • Menghitung Orang-WaktuJumlah subjekLama pengamatanOrang-Tahun201020010 9 90 8 8 64 3 7 21 1 1 142 376

    Terdapat 5 kasus baru selama periode 10 tahun.Incidence density 10 tahun = 5/376= 0.013298 Insidence density 10 tahun = 13.29 per 1000 orang tahun pengamatan Atau bisa dinyatakan 1329.78 per 100,000 orang tahun

  • Faktor yang Mempengaruhi InsidensiMeningkatkan

    Peningkatan risiko (jumlah orang terpapar bertambah)Kegagalan program pencegahan penyakitMenurunkan

    Perubahan dalam riwayat alamiah penyakit (misalnya perubahan patogenesitas)Keberhasilan program pencegahan penyakitJumlah orang terpapar berkurang)

  • Angka prevalensiPembilang (X): Jumlah kasus lama dan baru penyakit ttt di wilayah ttt pada periode ttt.Penyebut (Y): Jumlah penduduk beresiko di wilayah ttt pada periode ttt. Konstanta (K): 10, 100, 1000, 100.000Manfaat : Untuk mengetahui tingkat keganasan, durasi penyakit.Mendeskripsikan beban penyakit pada populasi,status penyakit pada populasiMenaksir frekuensi paparan, kebutuhan pelayanan kesehatan untuk individu-individu yang terkena penyakitInterpretasi :Semakin tinggi prevalensi suatu penyakit, berarti penyakit ganas. Semakin rendah durasi penyakit semakin rendah angka prevalensi.

  • PrevalensiProporsi individu dalam populasi yang mengalami penyakit atau kondisi lainnya pada suatu periode waktu tertentu

    jumlah kasus (A) sekarang P = populasi total (A+B) sekarang

    Tanpa dimensi bisa dinyatakan dalam persenJangan dianggap sebagai rate Tergantung insidensi dan durasi

  • Prevalensi = Insidensi X Durasi

  • PrevalensiPoint prevalence (Prevelansi titik) proporsi semua kasus pada suatu titik waktuPeriod prevalence (Prevalensi periode) proporsi semua kasus selama suatu periode waktuContoh:Frekuensi penyakit pada otopsi semua kasus di antara semua yang diotopsiBirth defect rate (angka kecacatan kelahiran) jumlah kelahiran baru dengan kecacatan di antara semua kelahiran hidup

  • PrevalensiKeterbatasanSemua kasus dengan suatu penyakit pada suatu titik waktu merupakan hasil dari:Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakitFaktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup (survival) Identifikasi siapa yang berpenyakit (definisi kasus)Cara menemukan kasus (case ascertainment)Penyebut (populasi berisiko)

  • PrevalensiPrevalensi Virus Hepatitis B:4.4% dari populoasi menunjukkan adanya bukti sedang atau pernah terinfeksi Virus Hepatitis BPrevalensi Virus Hepatitis C:1.0% dari populoasi menunjukkan adanya bukti sedang atau pernah terinfeksi Virus Hepatitis C

  • Faktor yang Mempengaruhi PrevalensiMeningkatkan

    Imigrasi kasus sakitEmigrasi orang sehatDurasi makin panjang karena pengobatan/ penyembuhanPeningkatan insidensiMenurunkan

    Imigrasi orang sehatEmigrasi kasus sakitPerbaikan angka penyembuhan (penurunan durasi)Peningkatan angka kematianPenurunan insidensi

  • Attack rate (A R)

    Pembilang (X) = Jml kasus penyakit sejak ditemukannya kasus penyakit pertama sampai dengan berakhirnya masa inkubasi ka sus terakhir penyakit tersebut dalam kelompok masya rakat terancam di wilayah tertentu.Penyebut (Y) = Jumlah penduduk yang terancam di wilayah dan pada periode waktu yang sama.Konstanta (K) = 10, 100, 1000, 100.000Manfaat = 1. Untuk mengetahui kecepatan dan jangkauan penyeba ran suatu penyakit di suatu wilayah pada suatu wabah. 2. Untuk mengetahui Keberhasilan upaya pencegahan dan penanggulangan wabah.

    Interpretasi : Bila Attac Rate suatu penyakit tinggi, berarti kecepatan dan jangkauan penyebaran penyakit tinggi.

  • Pengukuran MortalitasA ngka mortalitas menunjukkan insidensi kematian dalam suatu populasi selama periode waktu tertentu.Empat macam pengukuran kematian:1. Angka kematian kasar2. Angka kematian sebab spesifik3. Angka kematian umur spesifik4. Angka kematian proporsi

  • Case fatality rate (CFR)Pembilang (X): Jumlah kematian karena penyakit tertentu di suatu wilayah pada periode waktu tertentu.Penyebut (Y): Jumlah kasus penyakit yang sama pada wilayah dan periode waktu yang sama.Konstanta (K): SDA.Misal CFR DBD adalah jumlah kematian karena DBD dibagi jumlah penderita DBD x 100%Manfaat : Untuk mengetahui tingkat keganasan suatu penyakit.Untuk mengetahui efektifitas upaya-upaya penaggulangan suatu penyakit tertentu.Interpretasi : CFR Suatu penyakit tinggi menunjukkan bahwa penyakit tsb ganas dan atau upaya penanggulangan kurang efektif.

  • Angka kematian kasar (crude mortality rate)Pembilang (X) = Jumlah kematian penduduk pada suatu wilayah dalam waktu satu tahun.Penyebut (Y) = Jumlah seluruh penduduk pada pertengahan tahun dalam tahun yang sama.Konstanta (K) = SDA.Manfaat : Petunjuk umum status kesehatan masyarakat.Menggambarkan kondisi/tingkat permsalahan penyakit dalam masyarakat, kondisi lingkungan fisik dan biologik.Berguna untuk menghitung laju pertumbuhan penduduk.Interpretasi : Angka CDR yang tinggi disuatu wilayah menunjukkan bahwa keadaan status kesehatan, ekonomi, lingkungan fisik dan biologik masyarakat di wilayah tersebut masih rendah.

  • Angka kematian bayi (infant mortality rate/IMR)

    Pembilang (X) : Jumlah kematian bayi dibawah usia 1 tahun di wilayah tertentu selama 1 tahun.

    Penyebut (Y) : Jumlah lahir hidup di wilayah dan periode waktu yang sama.

    Konstanta (K) : SDA

    Manfaat : 1. Untuk mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan masyarakat berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi. 2. Tingkat pelayanan ante-natal. 3. Status gizi ibu hamil. 4. Tingkat keberhasilan program KIA & KB. 5. Kondisi lingkungan & Sosek.

    Interpretasi : Bila IMR di suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut rendah.

  • Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate = MMR).Pembilang (X) = Jumlah kematian ibu karena kehamilan, persalinan, masa nifas dalam suatu wilayh dan waktu tertentu.Penyebut (Y) = Jumlah lahir hidup dalam wilayah dan waktu yang sama.

    Konstanta = SDA.

  • Manfaat : 1. Angka kematian ibu mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh :a. Keadaan sosial ekonomi-keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan.b. Kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran.c. Tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri.

  • Interpretasi : Tingginya angka kematian ibu menunjukkan : keadaan Sosek rendah, Fasilitas pelayanan kesehatan termsuk pelayanan prenatal dan obstetri rendah.

  • 10. Angka Kematian Khusus Menurut Kelompok Umur Dan Penyebab Penyakit ( Age And Cause Specifik Death Rate / ASDR dan CSDR)Pembilang ( X) = Jumlah kematian karena suatu penyakit pada penduduk golongan umur tertentu di suatu wilayah pada periode waktu tertentu.

    Penyebut (Y) = Jumlah penduduk golongan umur yang sama di wilayah dan periode waktu yang sama.

    Konstanta (K) = SDA

    Manfaat : Untuk mengetahui tingkat dan pola kematian menurut golongan umur dan menurut penyebabnya.

    Interpretasi: Tingginya Angka ASDRdan CSDR menggambarkan bahwa pola kematian suatu penyakit menurut golongan umur meningkat.

  • Pengukuran analitik kejadian penyakitDigunakan untuk mengukur faktor risiko, dengan cara membandingkannya dengan faktor risiko yang lain atau kontrol

  • Pengukuran analitik kejadian penyakit A /( A + B) RR =----------------- C/(C + D )

    Penyakitjumlah+-F aktor risiko

    +ABA + B -CDC + DjumlahA + CB + DA + B + C + D

  • Pengukuran analitik kejadian penyakit A X D OR =----------------- B X C

    Penyakitjumlah+-F aktor risiko

    +ABA + B -CDC + DJumlahA + CB + DA + B + C + D

  • Interpretasi Rasio Risiko dan Odds Ratio*Besarnya RR dan OR menunjukkan kekuatan hubungan (pengaruh)OR = 1 tidak ada hubunganOR > 1 hubungan positifOR < 1 hubungan negatifOR RR jika penyakit jarang Jika penyakit tidak jarang, OR masih merupakan ukuran hubungan yang valid

  • Odds Ratio, ContohMilunsky et al, Tabel 4NTD = Neural Tube Defect*

    NTD+NTDFolic Acid+1010,703Folic Acid3911,905

  • DR TITIEK HIDAYATI M. KESDEPT. EPIDEMIOLOGI, KEDOKTERAN KELUARGA DAN MASYARAKATTerima Kasih

    *************************************************Chapter 8: Association & Impact*Epi Kept Simple*Chapter 8: Association & Impact*Epi Kept Simple**