Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
-
Upload
la-ode-rinaldi -
Category
Documents
-
view
319 -
download
6
Embed Size (px)
Transcript of Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
1/16
Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median dan
Modus) untuk Data Tunggal dan Data
Bergolong
PENDAHULUAN
Tabel dan diagram dianggap cukup baik untuk menyajikan
sekumpulan data yang diperoleh dari lapangan. Namun demikian, kadang-
kadang orang ingin menyajikan data dengan suatu ukuran yang
mewakilinya, baik untuk populasi maupun untuk sampel. Ukuran yang
mewakili kumpulan data tersebut disebut ukuran tendensi sentral atau
ukuran pemusatan data. Diberi nama ukuran tendensi sentral, karena
ukuran itu cenderung ada di tengah-tengah (setelah data diurutkan).
Beberapa macam ukuran tendensi sentral yang sering digunakan dalampenelitian adalah rataan, median dan modus.
Pada praktek penelitian , peneliti sering kali bekerja dengan sampel,
yang berarti peneliti sebenarnya tidak mengetahui ukuran tendensi sentral
dan ukuran dispersi populasi. Kecuali ukuran tendensi sentral dan ukuran
dispersi, kadang-kadang perlu diketahui ukuran letak dari suatu kelompok
data diurutkan.
UKURAN TENDENSI SENTRAL
Ukuran tendensi sentral yang dibicarakan di sini adalah rataan (yangmeliputi rataan hitung, rataan harmonis dan rataan geometric), median dan
modus.
1. Rata-rata (Rata-rata hitung atau mean)
Rataan hitung atau rataan hitung sering pula disebut mean. Rataan
dari sekumpulan data ditentukan sebagai perbandingan jumlah datum
dengan banyak nilai datum. Dengan demikian
Pemakaai rataan banyak sekali dilakukan, bukan saja di dalam
pelajaran statistic akan tetapi juga dalam perhitungan sehari-hari.
Harga rata-rata adalah suatu harga yang dapat dipakai untuk
mewakili sekumpulan data, suatu harga yang representative. Tentu
sekumpulan data itu tidaklah sepenuhnya dapat diterangkan denganharga rata-ratanya, karena harga rata-rata hanyalah merupakan suatu
nilai sekitar mana bilangan-bilangan lain tersebar. Jikalau kita
perhatikan urutan besar dari angka-angka yang kita hadapi, yaitu jika
kita mencoba menderetkan bilangan-bilangan itu menurut urutan
besarnya, maka harga rata-rata itu bertendens terletak pada
1
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
2/16
pertengahan urutan atau deretan itu. Oleh karena itu sering juga
dinamakan ukuran tendensi pertengahan (measure of central
tendency). Rataan meliputi rataan hitung, rataan harmonis dan rataan
geometric. Rataan hitung (arithmetic mean) inilah yang paling banyak
dipakai dalam ilmu statistic dan di dalam penghidupan sehari-hari.
Biasanya, jika seseorang membicarakan mengenai rataan maka yang
dimaksud adalah rataan hitung.
Secara umum, jika suatu kumpulan data terdiri dari X1,X2,X3,,Xn
maka rataan dari kumpulan data itu ditentukan dengan rumus
berikut :
=
Atau (untuk populasi) (untuk sampel)
Dengan :
Atau
n = banyaknya datum yang diamati
xi = nilai datum yang ke-i
Berdasarkan rumus di atas, tampak bahwa rataan sebagai statistic
ditentukan oleh semua nilai datum yang terdapat dalam suatu
kumpulan data. Dengan perkataan lain, tiap nilai dalam datum yang
ada dalam kumpulan data memberikan sumbangan atau kontribusi
terhadap besar dan kecilnya sebuah nilai rataan. Nilai rataan pada
populasi dan sampel tidaklah berbeda yang membedakan hanyalah
simbol. Jika pada populasi rataan diberi simbol sedangkan pada
sampel diberi simbol .
Contoh :
Hitunglah rataan dari kumpulan data berikut ini :
4, 5, 6, 7, 8, 10, 10, 10
Jawab :
Untuk sampel Jumlah nilai datum dari kumpulan data yang diamati
adalah
Banyak datum yang diamati adalah
Rataan
2
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
3/16
Jadi rataan kumpulan data itu adalah
Atau pada populasi
Rataan untuk Distribusi Frekuensi Data Tunggal
Untuk menghitung rataan dari sekumpulan data yang disajikan dalam
table distribusi frekuensi tunggal , kita dapat menggunakan cara
seperti contoh di atas dengan menguraikan datanya menjadi nilai-nilai
tunggalnya. Namun demikian cara di bawah ini akan lebih mudah
digunakan. Jika pada distribusi tunggal masing-masing X mempunyai
frekuensi f maka rataannya didefinisikan sebagai berikut :
Contoh :
Carilah rataan hitung dari data yang disajikan dalam table berikut
Tabel 1.1
Daftar Distribusi Nilai Mahasiswa
Nilai Frekuensi4568
38104
Jawab :
Dari Tabel 1.1 dapat dihitung jumlah rataannya
Namun demikian biasanya menggunakan rumus :
Tabel 1.2
Tabel Kerja untuk Menghitung Rataan
3
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
4/16
Nilai (x) Frekuensi (f) Fx4568
38104
12406032
Rataan untuk Distribusi Frekuensi Data Bergolong
Kalau kita telah membentuk penceran frekuensi dan kumpulan data,
maka bilangan-bilangan atau nilai-nilai itu tidak lagi dipertimbangkan
satu persatu melainkan dipertimbangkan dalam kelas-kelas olehkarena sebuah kelas bukanlah sebuah nilai, maka haruslah kita dapat
mengambil nilai atau nilai-nilai tertentu untuk mewakili kelas-kelas itu
di dalam perhitungan rataan. Pada umumnya orang memakai titik
tengah. Dengan demikian maka setiap nilai pada suatu kelas dianggap
sama dengan titik tengah kelas. Namun asumsi ini jelas salah. Oleh
karena it, banyak orang yang berpendapat bahwa mencari rataan dari
distribusi frekuensi data bergolong pastilah salah. Pencarian rataan
seperti ini dilakukan dulu ketika orang belum mengenal kalkulator,
sehingga untuk menjumlah data yang cukup banyak mengalamikesulitan. Pada jaman sekarang, kalkulator sudah banyak tersedia dan
bahkan program computer sudah dengan mudah diperoleh, mencari
rataan dengan melalui distribusi frekuensi data bergolong sangat tidak
dianjurkan. Namun cara ini diperkenalkan untuk dimengerti dan
dipakai manakala datanya memang disajikan dalam distribusi
frekuensi data bergolong dan data individualnya tidak diketahui.
Contoh :
Carilah rataan dari data yang disajikan dalam table berikut
Tabel 1.3
Daftar Distribusi Hasil Pengamatan Tinggi Tanaman
HasilPengukuran(dalammm)
Frekuensi(f)
119 127
128 136137 145146 154155 163164 172173 181
3
61011532
4
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
5/16
Jawab :
Hasil
Pengukuran(dalammm)
Titik
Tengah(x)
Frekuensi
(f)
119 127128 136137 145146 154155 163164 172173 181
123132141
150=
159168177
361011532
36979214101650795504354
Sehingga rataannya
Dalam contoh di atas, rataan suatu kumpulan data yang disajikan
dengan tebel frekuensi bergolong dihitung dengan cara menentukan
nilai kemudian membaginya dengan . Tampak bahwa ketika
menghitung nilai diperoleh nilai bilangan yang besar. Untuk
menghindari nilai bilangan yang besar ini, suatu rataan dapat dicari
dengan menggunakan nilai rataan sementara. Sebagai pedoman, nilai
rataan sementara ditetapkan nilai titik tengah yang memiliki
frekuensi terbesar. Setelah rataan sementara ditetapkan, rataan
yang sebenarnya dapat ditentukan dengan 2 metode yaitu :
*) Metode simpangan rataan
*) Metode pengkodean (coding)
1). Metode Simpangan Rataan
Misalkan adalah rataan sementara yang ditetapkan dan adalah
simpangan tiap nilai titik yengah terhadap atau .
Rataan sesungguhnya ditetapkan sebagai jumlah dari rataan
sementara dengan simpangan rataan.
5
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
6/16
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
7/16
Pengukuran(dalammm)
Tengah(x)
(f) (c)
119 127
128 136137 145146 154155 163164 172173 181
123
132141
150=
159168177
3
61011532
-3
-2-10123
-9
-12-100566
Berdasarkan Tabel di atas diperoleh dan . Dengan
panjang kelas , maka rataan sebenarnya adalah
Perhatikan bahwa rataan yang dihitung dengan Metode Simpangan
dan Metode Pengkodean itu memberikan hasil yang sama dengan
rataan yang dihitung terdahulu.
Rataan Geometrik ( rata-rata ukur/geometric mean )
Selain dikenal rataan hitung, dikenal pula rataan geometric. Pada
praktek, rataan geometric jarang dipakai.
Rataan geometric dari n bilangan positif X1, X2, X3,,Xn disajikan
dengan G, didefinisikan sebagai berikut
Untuk perhitungan bilangan-bilangan yang lebih besar dan ruwet
sebaiknya kita menggunakan logaritma, sebagai berikut :
Atau
Dengan demikian, rumus untuk harga rata-rata ukur dari data
tersusun (grouped data) dapatlah dituliskan sebagai berikut:
7
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
8/16
Titiktengah
Frekuensi
X1X2X3
.
.
.Xk
f1f2f3
.
.
.fk
Sehingga diperoleh
Contoh :
Carilah rataan geomerik dari : 1, 1, 2, 2, 4, 4
Jawab :
Rataan Harmonik ( Harmonis )
Rataan yang selanjutnya adalah rataan harmonic/harmonis. Salah
satu penerapannya adalah untuk analisis variansi dua jalan atau lebih
dengan sel tak sama yang akan dibahas pada bab XIII. Rataan
harmonic/harmonis juga sangat jarang digunakan pada ilmu statistic.
Rataan harmonis ( harmonic mean ) dari sekumpulan data adalah
kebalikan dari rataan hitung dari kebalikan bilangan-bilangan yang
termasuk di dalam kumpulan data kita.
Rataan harmonis dari bilangan X1, X2, X3,,Xn disajikan dengan H,
didefinisikan sebagai berikut :
Contoh :
Carilah rataan harmonis dari bilangan-bilangan 2, 3, 4, 5
Jawab :
8
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
9/16
2. Median
kita mengenal median jalan sebagai bagian dari jalan yang berada di
tengah-tengah. Begitu pula halnya dengan median dalam statistika.
Median adalah sebuah nilai dari kumpulan data yang berada di
tengah-tengah, dengan catatan nilai kumpulsn data tadi telah
diurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Dengan perkataan
lain median adalah suatu nilai yang membelah sekelompok data
menjadi dua bagian cacahnya (banyaknya) sama. Median pada
populasi dan sampel sama.
Misalnya kumpulan data tentang nilai matematika dari 10 murid yang
terdahulu diurutkan nilainya dari yang terkecil sampai dengan yang
terbesar, maka kumpulan data itu dapat disajikan sebagai berikut
x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9 x10
3 4 4 4 5 5 5 5 6 7
Kumpulan data yang telah diurutkan seperti itu disebut statistic
jajaran atau statistic peringkat. Dari statistic jajaran dapat
ditetapkan nilai datum terkecil, disebut statistic minimum, yaitu
xmin=x1dan nilai datum terbesar, disebut statistic maksimum, yaitu
xmak=x2. Kedua statistic ini (xmin dan u xmak=x2) disebut sebagai
statistic ekstrim. Untuk kumpulan data di atas statistic-statistik
ekstrimnya adalah :
*) Statistik minimum: Xmin = X1 = 3, dan
*) Statistik maksimum : Xmak = X10 = 7
Jika nilai-nilai dalam suatu kumpulan data telah diurutkan, maka
median dari kumpulan data itu dapat disajikan ditentukan sebagai
berikut :
(i) Median ditetapkan sama dengan nilai datum yang ditengah, jika
ukuran data n ganjil, atau
(ii) Median ditetapkan sebagai rataan dua nilai datum yang
ditengah, jika ukuran data n genap
Secara umum aturan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut.
Misalkan suatu kumpulan data telah disajikan dalam statistic jajaran:
x1, x2, x3,..xn-2, xn-1, xn
9
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
10/16
Dengan x1
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
11/16
Jadi median dari kumpulan data itu adalah
b) 6 7 8 9 10 11 12 13
X4 X5
Jadi, median dari kumpulan data itu adalah 9,5
Contoh lain :
Nilai (x) Frekuensi (f) f kumulatif 4568
38104
3112125
Untuk mencari median karena f ganjil maka
Dengan demikian median berada pada data ke 13 yaitu 6
Median untuk Distribusi Frekuensi Data Bergolong
Sesuai dengan sifat distribusi frekuensi data bergolong yang tidak
dapat diketahui nilai-nilai individualnya, maka median dari
distribusi frekuensi data bergolong merupakan nilai pendekatan.
Asumsi yang dipakai adalah bahwa median terletak pada kelas
yang memuat nilai memuatnilai yang berada di tengah urutan
(sesuai dengan pengertian bahwa median adalah nilai yang beradadi tengah setelah data diurutkan). Kelas ini disebut kelas median.
Jika pada distribusi frekuensi data bergolong :
11
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
12/16
Dengan : b = tepi bawah kelas median
l = luas kelas
F = jumlah frekuensi sebelum kelas median
N = banyaknya data
Contoh :
Berat badan dari 65 orang tampak pada Tabel 1.5, kemudian
tentukanlah mediannya.
Tabel 1.5
Berat Badan 65 Orang
Kelas median
Jawab :
- Mencari letak kelas median dengan :
Maka kelas median terletak pada ukuran kelas ke 32,5 terletakpada kelas ke 3, oleh karena itu :
12
Berat Badan (kg) Frekuensi
50.00 59.9960.00 69.9970.00 79.99
80.00 89.9990.00 99.99100.00 109.99110.00 119.99
81016
141052
Jumlah 65
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
13/16
Sehingga :
3. Modus
Modus disebut juga mode. Modus dari sekumpulan data yang disajikan
dalam bentuk statistic jajaran ditentukan sebagai nilai datum yang
paling sering muncul atau nilai datum yang mempunyai frekuensi
terbesar. Modus pada populasi dan sampel sama. Suatu kelompok
data mungkin mempunyai modus atau mungkin tidak mempunyai
modus, maka banyaknya modus yang ada mungkin tidak tunggal
(lebih dari sebuah). Kelompok data yang mempunyai dua modus
disebut bimodus, kelompak data yang mempunyai tiga modus
disebuttrimodus, dan seterusnya.
Modus untuk Distribusi Frekuensi Data Tunggal
Untuk mencari modus pada distribusi frekeuensi data tunggal hanya
dengan menentukan nilai yang sering muncul atau nilai yang
mempunyai frekuensi terbesar.
Contoh :
Kumpulan data 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7 modusnya adalah
Jawab :
Mempunyai modus=6 sebab nilai 6 yang sering muncul, yaitu
sebanyak 3 kali
Atau untuk mempermudah buatlah table distribusi frekuensinya
Tabel 1.6
Daftar Distribusi Nilai Siswa
Nilai(x) 3 4 5 6 7Frekuensi(f)
1 2 2 3 2
Dari table 1.6 maka dapat diketahui bahwa sekumpulan data tersebut
hanya memiliki 1 modus sehingga disebut unimodus
Modus untuk Distribusi Frekuensi Data Bergolong
13
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
14/16
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
15/16
Kelas Modus
Carilah modusnya.
Jawab :
Modus berada pada kelas ke 4, sehingga :
Sehingga :
Daftar Pustaka
Budiyono.2004.Statistika Untuk Penelitian.Surakarta : Sebelas Maret
University
Wirodikromo,Sartono.2004.Matematika Untuk SMA Kelas XI.Jakarta :
Erlangga
15
-
8/7/2019 Ukuran Gejala Pusat (Mean, Median Dan Modus) Untuk Data Tunggal Dan Data Bergolong
16/16
16