uji vitamin E.docx

15
Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin E) I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1. Latar Belakang Percobaan Vitamin merupakan senyawa yang diperlukan untuk kehidupan, yang tidak dapat dibentuk oleh organisme hewan walaupun diperlukan dalam jumlah kecil untuk metabolisme. Kebanyakan vitamin adalah prekursor koenzim dan padabeberapa hal juga prekursor bahan pembawa sinyal.Kebutuhan akan vitamin tergantung dari jenisnya dan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan keadaan fisiologis seperti, kehamilan, menyusui, kerja berat tubuh, dan cara konsumsi makanan (Yuniastuti, 2006) Vitamin E sangat penting bagi tubuh terlebih lagi sifatnya sebagai antioksidan yang sangat berguna bagi tubuh yaitu menghambat radikal bebas yang dapat menyebabkan karsinogenik. ( Yuniastuti, 2006) 1.2. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan dari uji vitamin E adalah untuk mengetahui adanya vitamin E dalam bahan pangan. 1.3. Prinsip Percobaan Prinsip percobaan dari uji vitamin E adalah berdasarkan reaksi antara vitamin E

description

biokimia pangan

Transcript of uji vitamin E.docx

Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin E)

Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin E)

I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

1.1. Latar Belakang PercobaanVitamin merupakan senyawa yang diperlukan untuk kehidupan, yang tidak dapat dibentuk oleh organisme hewan walaupun diperlukan dalam jumlah kecil untuk metabolisme. Kebanyakan vitamin adalah prekursor koenzim dan padabeberapa hal juga prekursor bahan pembawa sinyal.Kebutuhan akan vitamin tergantung dari jenisnya dan dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan keadaan fisiologis seperti, kehamilan, menyusui, kerja berat tubuh, dan cara konsumsi makanan (Yuniastuti, 2006)Vitamin E sangat penting bagi tubuh terlebih lagi sifatnya sebagai antioksidan yang sangat berguna bagi tubuh yaitu menghambat radikal bebas yang dapat menyebabkan karsinogenik. ( Yuniastuti, 2006)

1.2. Tujuan PercobaanTujuan percobaan dari uji vitamin E adalah untuk mengetahui adanya vitamin E dalam bahan pangan.

1.3. Prinsip PercobaanPrinsip percobaan dari uji vitamin E adalah berdasarkan reaksi antara vitamin E dengan alcohol absolute dan HNO3 pekat disertai pemanasan sehingga membentuk senyawa kompleks berwarna merah.

1.4. Reaksi Percobaan

Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Vitamin E

II METODE PERCOBAAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digumakan, (3) Alat yang digunakan, dan (4) Metode Percobaan.

2.1. Bahan yang DigunakanBahan yang digunakan dalam uji vitamin E ini adalah vitamin B, terong, sari kacang kedelai, wortel, dan vitamin C ipi.

2.2. Pereaksi yang DigunakanPereaksi yang digunakan dalam uji vitamin E ini adalah alcohol absolute dan HNO3 pekat.

2.3. Alat yang DigunakanAlat yang digunakan dalam uji vitamin E adalah pipet tetes, tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas kimia, dan water bath.

2.4. Metode Percobaan

1 ml sampel + 2 ml alcohol absolute + 5 tetes HNO3 pekat.

Panaskan 15 menit pada suhu 75o

Amati perubahan warna dari jingga sampai merah.

Gambar 2. Metode Percobaan Uji Vitamin E

III HASIL PENGAMATAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan, (2) Pembahasan.

3.1. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Vitamin ESampelPereaksisuhuWarnaHasilKeterangan

Sebelum pemanasanSetelah pemanasan

Vitamin BAlkohol absolute dan HNO3pekat75oKuning terangKuning terang-Tidak mengandung vitamin E

TerongCoklat kehitamanHijau terang-Tidak mengandung vitamin E

Sari kacang kedelaiPutih susuBening keruh-Tidak mengandung vitamin E

WortelCoklatKuning susu-Tidak mengandung vitamin E

Vitamin C ipiHijau terangBening kekuningan-Tidak mengandung vitamin E

Sumber : Tiara dan Yudhi, Kelompok L, Meja 5, 2014(+) = terbentuk warna jingga sampai merah( - ) = tidak terbentuk warna jingga sampai merah

Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Vitamin E

3.2 PembahasanPada uji vitamin E ini sampel direaksikan dengan menggunakan alcohol dan HNO3 pekat yang berfungsi untuk membentuk senyawa -kuinon yang dapat direduksi menghasilkan kuinol. Dengan adanya pereaksi HNO3 pekat maka -tokoferol dapat meghasilkan -kuinon. Kemudian sampel dipanaskan pada suhu 750 ini dilakukan agar reaksi berlangsung cepat dan terbentuk warna jingga sampai merah dipanaskan pada suhu tinggi karena sifat vitamin E yang stabil pada suhu tinggi.Pemanasan selama 15 menit pada suhu 75o C berfungsi untuk mengoptimalkan kecepatan reaksi yang terjadi terhadap pembentukan senyawa kompleks jingga ke merah tersebut. Pemanasan yang dilakukan pada suhu tinggi, tidak akan menyebabkan vitamin E mudah rusak, sebab sifat vitamin E itu sendiri tahan terhadap pemanasan dan tahan terhadap asamAkohol yang digunakan yaitu menggunakan alkohol absolute. Alkohol absolute yaitu alkohol murni atau alkohol tanpa tambahan air. Alkohol absolute dan alkohol biasa tidak sama karena alkohol biasa ada tambahan air di dalamnya. Pada percobaan ini digunakan alkohol absolute karena sifat vitamin E yang susah dideteksi dan vitamin E larut dalam pelarut organik sehingga menggunakan alkohol absoluteMekanisme terjadinya hasil yang positif untuk sampel yaitu larutan sampel yang diduga mengandung vitamin E ditambahkan dengan alkohol absolute. Alkohol yang ditambahkan tersebut akan mengakibatkan struktur dari vitamin E berubah menjadi thiol. Thiol yang terbentuk ini kemudian berikatan dengan HNO3 yang ditambahkan pada tabung reaksi sehingga terbentuklah senyawa kompleks dengan warna jingga ke merahVitamin E (Tocopherol), adalah vitamin yang larut baik dalam lemak yang melindungi tubuh dari radikal bebas. Vitamin E juga berfungsi mencegah penyakit hati, mengurangi kelelahan dan mengurangi PMS, membantu memperlambat penuaan karena oksidasi; mensuplai oksigen ke darah sampai dengan ke seluruh organ tubuh. Vitamin E juga menguatkan dinding pembuluh kapiler darah dan mencegah kerusakan sel darah merah akibat racun. Vitamin ini juga membantu mencegah sterilitas dan destrofi otot. Vitamin E juga dikenal sebagai tokoferol, khususnya pada molekul alfa tokoferol. Vitamin E diserap di saluran pencernaan yaitu oleh silomikron melalui transport silomikron dan kemudian di hati diserap oleh uptake silomikron. hati dapat mengubah vitamin E menjadi VLDL. Tempat penyimpanan utama vitamin E adalah di jaringan adiposa. ( Qonita, 2008)Fungsi utama vitamin E di dalam tubuh adalah sebagai antioksidan alami yang mambuang radikal bebas dan molekul oksigen. secara partikular, vitamin E juga penting dalam mencegah peroksidasi membran asam lemak tak jenuh. Vitamin E dan C berhubungan dengan efektifitas antioksidan masing-masing. Alfa-tokoferol yang aktif dapat diregenerasi dengan adanya interaksi dengan vitamin C yang menghambat oksidasi rakdikal bebas peroksi. Alternatif lain, alfa tokoferol dapat membuang dua radikal bebas peroksi dan mengkonjugasinya menjadi glucuronat ketika ekskresi di ginjal. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh tidak bertenaga, aktifitas seksual menurun, deposit lemak yang tidak normal di otot, perubahan degenerasi di hati dan otot, kulit kering, dan peningkatan resiko kanker (Burke, 2007).Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Satu sendok makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin E. Sebaliknya, lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini karena vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya dari makanan segar. Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang melewati paru-paru. Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat berakibat pada sistem syaraf dan otot yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis. Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah terjadi seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing dan penglihatan tidak normal (Sofia, 2005)Mekanisme terbentuknya warna jingga sampai merah

Gambar 4. Mekanisme terbentuk warna merah

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan, (2) Saran

4.1. KESIMPULANBerdasarkan hasil pengamatan pada sampel vitamin B, terong, sari kacang kedelai, wortel, dan vitamin C ipi yang direaksikan dengan alcohol absolute dan HNO3 pekat seluruhnya negative mengandung vitamin E yang ditandai dengan tidak terbentuknya senyawa kompleks berwarna merah.

4.2. SARANDisarankan pada praktikan agar teliti dalam melihat perubahan warna yang terbentuk.

DAFTAR PUSTAKAQonita, (2008). Vitamin. http://qforq.multiply.com/journal/item/11?&show_interstitial =1&u=%2Fjournal%2Fitem. Diakses: 24 Maret 2012.Burke, W.Tracy, (2007), Vitamin E, http://id.svhoong.com, Diakses : 22/03/12.Sofia, Dinna, (2005), Antioksidan dan Radikal Bebas, http://chem-is-try.org, Diakses: 22/03/12.Winarno, FG. (1992). Kimia pangan dan Gizi. Penerbit PT Gramedia Pusaka Utama. Jakarta

LAMPIRAN HASIL PENGAMATAN

SampelPereaksiHasil 1Hasil 2

Vitamin BAlcohol absolute dan HNO3 pekat--

TerongAlcohol absolute dan HNO3 pekat--

Sari kacang kedelaiAlcohol absolute dan HNO3 pekat--

WortelAlcohol absolute dan HNO3 pekat--

Vitamin C ipiAlcohol absolute dan HNO3 pekat--

Sumber : Hasil 1 : Tiara dan Yudhi, Kelompok L, Meja 5, 2014 Hasil 2 : Laboratorium Biokimia Pangan, 2014

Alkohol absolut + HNO3 CH3(CH2)3 - CH - CH3(CH2)3CH3 - C - HCH3CH3CH3CH3CH3CCH3 - C - H(CH2)3+Senyawa komplek warna jingga hingga merah