Uji Vitamin B

11
Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin B) I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1. Latar Belakang Percobaan Vitamin adalah senyawa-senyawa organic tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolism dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan (Poedjadi, 1994). Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang relative sangat kecil, dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda, diantaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif. (Winarno, 1992). 1.2. Tujuan Percobaan Tujuan percobaan dari uji vitamin B adalah untuk mengetahui adanya vitamin B dalam bahan pangan. 1.3. Prinsip Percobaan Prinsip percobaan dari uji vitamin B adalah berdasarkan reaksi kimia antara vitamin B dengan Pb asetat dan NaOH disertai pemanasan sehingga membentuk endapan berwarna coklat kehitaman.

description

biokimia pngan

Transcript of Uji Vitamin B

Page 1: Uji Vitamin B

Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin B)

I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

1.1.Latar Belakang Percobaan Vitamin adalah senyawa-senyawa organic tertentu

yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolism dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan (Poedjadi, 1994).

Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah yang relative sangat kecil, dan terdapat dalam bentuk yang berbeda-beda, diantaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif. (Winarno, 1992).

1.2.Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan dari uji vitamin B adalah untuk mengetahui adanya vitamin B dalam bahan pangan.

1.3.Prinsip PercobaanPrinsip percobaan dari uji vitamin B adalah

berdasarkan reaksi kimia antara vitamin B dengan Pb asetat dan NaOH disertai pemanasan sehingga membentuk endapan berwarna coklat kehitaman.

1.4.Reaksi Percobaan

Gambar 1. Reaksi Percobaan Uji Vitamin B

Page 2: Uji Vitamin B

Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin B)

II METODE PERCOBAAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan yang Digunakan, (2) Pereaksi yang Digumakan, (3) Alat yang digunakan, dan (4) Metode Percobaan.

2.1. Bahan yang DigunakanBahan yang digunakan dalam uji vitamin B ini adalah

alpukat, jasjus, wortel, nutrisari, dan sari kacang kedelai.

2.2. Pereaksi yang DigunakanPereaksi yang digunakan dalam uji vitamin B ini

adalah Pb asetat dan NaOH 1 : 10.

2.3. Alat yang DigunakanAlat yang digunakan dalam uji vitamin B adalah pipet

tetes, tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas kimia, dan water bath.

2.4. Metode Percobaan

Gambar 2. Metode Percobaan Uji Vitamin B

1 ml sampel + 1 ml Pb asetat + 1 ml NaOH 1 : 10

Panaskan 15 - 20 menit

Amati warna coklat kehitaman yang terbentuk.

Page 3: Uji Vitamin B

Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin B)

III HASIL PENGAMATAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan, (2) Pembahasan.

3.1. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Vitamin B

Sampel PereaksiWarna

Hasil KeteranganSebelum pemanasan

Setelah pemanasan

Alpukat

Pb asetat dan

NaOH 1 : 10

CoklatHijau

kekuningan-

Tidak mengandung

vitamin B

Jasjus Hijau terang Bening -Tidak

mengandung vitamin B

Wortel Orange tua Orange -Tidak

mengandung vitamin B

Nutri sari

Kuning Putih keruh -Tidak

mengandung vitamin B

Sari kacang kedelai

Putih susu Coklat susu +Mengandung

vitamin B

Sumber : Tiara dan Yudhi, Kelompok L, Meja 5, 2014(+) = mengandung vitamin B( - ) = tidak mengandung vitamin B

Page 4: Uji Vitamin B

Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin B)

Gambar 3. Hasil Pengamatan Uji Vitamin B

3.2 PembahasanDipandang dari segi gizi, kelompok B termasuk dalam

kelompok vitamin yang disebut vitamin B kompleks meliputi tiamin (vitamin B1), ribovlafin (vitamin B2), niasin (asam nikotinat, niasinamida), piridoksin (vitamin B6), asam pantotenat, biotin, folain (asam folat dan turunan aktifnya), serta vitamin B12 (sianokobalamin) (Winarno,1992)

Mekanisme terbentuknya endapan berwarna merah kecoklatan adalah ketika sampel ditambah dengan Pb asetat dan NaOH maka terbentuk tiol, dan mengoksidasi Pb2+

menjadi Pb+ sehingga terbentuk endapan PbS yang berwarna coklat kehitaman.

Tiol adalah sebuah senyawa yang mengandung gugus fungsi yang terdiri dari atom sulfur dan atom hydrogen (-SH). Sebagai analog sulfur dari gugus alkohol (-OH), gugus ini dirujuk baik sebagai gugus tiol ataupun gugus sulfhidril. Secara tradisional, tiol sering dirujuk sebagai merkaptan (Wikipedia, 2011).

Gugus tiol merupakan analog sulfur gugus hidroksil (-OH) yang ditemukan pada alkohol. Oleh karena sulfurdan oksigen berada dalam golongan tabel periodik yang sama, ia memiliki sifat-sifat ikatan kimia yang mirip. Seperti alkohol, secara umum, ia akan terdeprotonasi membentuk RS−

Page 5: Uji Vitamin B

Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin B)

(disebut tiolat), dan secara kimiawi lebih reaktif dari bentuk tiol terprotonasi RSH (Wikipedia, 2011).

Pb Asetat dan NaOH berfungsi untuk merubah vitamin B menjadi bentuk tiol karena pereaksi tersebut menjadikan kondisi larutan sampel bersifat basa. Kehilangan atau kerusakan tiamin selama proses pemasakan disebabkan oleh sifat tiamin yang larut dalam air, dan tidak tahan terhadap pemanasan yang terlalu lama. Adanya alkali juga menyebabkan kerusakan tiamin (Poedjiadi, 1994)

Vitamin B adalah 8 vitamin yang larut dalam air dan memainkan peran penting dalam metabolisme sel. Dalam sejarahnya, vitamin pernah diduga hanya mempunyai satu tipe, yaitu vitamin B (seperti orang mengenal vitamin C atau vitamin D). Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa komposisi kimia didalamnya membedakan vitamin ini satu sama lain dan terlihat dalam contohnya dalam beberapa makanan. Suplemen yang mengandung ke-8 tipe ini disebut sebagai vitamin B kompleks. Masing-masing tipe vitamin B suplemen mempunyai nama masing-masing (contoh; B1, B2, B3) (Anonim, 2010).

Sifat-sifat tiamin adalah bersifat higroskopis, berbau ragi dan mempunyai titik leleh 246-2500C. tiamin mudah larut dalam air dan alkohol. Tetapi tidak larut dalam etil eter, benzene dan pelarut lemak yang lain. Stabil pada pemanasan keringtetapi rusak bila dipanaskan dalam autoclave ataupun dipanaskan dengan sulfit (Sudarmaji, 2003).

Sumber vitamin B bisa didapatkan dari kacang hijau, ragi, susu telur, gandum, daging, sayuran, daging, unggas, ikan, dan hati (Ahira, 2011).

Fungsi vitamin b adalah berfungsi untuk menjaga sistim syaraf dan dan fungsi jantung manusia, untuk pertumbuhan anak-anak, untuk regernerasi sel, proses pembentukan sel darah merah, mencegah bibir pecah-pecah, membantu dalam mengkonversi lemak dan protein dalam menjadi tenaga dan proses pembentukan antibody. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan insomnia, kulit bersisik, bibir pecah-pecah, sariawan, menggangu sistim pernafasan, mudah cape, dan terserang penyakit kulit (Ahira, 2011)

Page 6: Uji Vitamin B

Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin B)

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan, (2) Saran

4.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan pada sampel alpukat, jasjus, wortel, nutrisari, yang direaksikan dengan Pb asetat dan NaOH negative mengandung vitamin B yang ditandai dengan tidak terbentuknya endapan berwarna coklat kehitaman sedangkan pada sampel sari kacang kedelai positif mengandung vitamin B yang ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna coklat.

4.2. SARAN

Disarankan pada praktikan agar teliti dalam melihat endapan dan warna yang terbentuk.

Page 7: Uji Vitamin B

Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin B)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2010), Vitamin B, http://id.wikipedia.org, Diakses : 22/03/12.

Ahira, 2011. Sumber Vitamin B, http://www.anneahira.com/sumber-vitamin-b.htm, akses 22/03/12.

Poedjiadi, Anna, (1994), Dasar-Dasar Biokimia, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.

Sudarmadji, Slamet. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty Yogyakarta : Yogyakarta.

Winarno, FG. (1992). Kimia pangan dan Gizi. Penerbit PT Gramedia Pusaka Utama. Jakarta

Page 8: Uji Vitamin B

Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin B)

LAMPIRAN HASIL PENGAMATAN

Sampel Pereaksi Hasil 1 Hasil 2Alpukat Pb asetat dan

NaOH 1:10- -

Jasjus Pb asetat dan NaOH 1:10

- -

Wortel Pb asetat dan NaOH 1:10

- -

Nutrisari Pb asetat dan NaOH 1:10

- -

Sari kacang kedelai Pb asetat dan NaOH 1:10

+ +

Sumber : Hasil 1 : Tiara dan Yudhi, Kelompok L, Meja 5, 2014

Hasil 2 : Laboratorium Biokimia Pangan, 2014

Page 9: Uji Vitamin B

Laboratorium biokimia pangan Vitamin ( Uji Vitamin B)