Uji Serologis Widal [Dr. Rini Sp. PK]
-
Upload
bagus-rifnaputra -
Category
Documents
-
view
77 -
download
13
description
Transcript of Uji Serologis Widal [Dr. Rini Sp. PK]
1
Prinsip Dasar Uji Widal:
Uji aglutinasi
Antigen adalah suspensi kuman Salmonella (tidak larut) yang direaksikan dengan antibodi spesifik terhadap kuman tersebut yang ada di dalam serum penderita.
2
Cara mempersiapkan Antigen
Identifikasi kuman:
Identifikasi morfologi kuman: media SS (Salmonella Shigella agar): halus, opaque, transparan dan tidak berwarna.
Pengecatan Gram: batang Gram negatif.
3
Uji Biokimia pada media:
TSI (Triple Sugar Iron),
LIM (Lysine Indole Moltility) dan
SC (Simmons Citrate),
inkubasi suhu 37C; 18-24 jam.
Uji serologis:
antisera O dan H (S. typhi),
antisera H (S. paratyphi A dan B)
4
Spesies
TSI
SC L I MSlant Butt Gas H
2S
S. typhi Alk Acid - + - + - +
S. Paratyphi A Alk Acid + - - - - +
S. Paratyphi B Alk Acid + + - + - +
5
Antigen H (Bailey/Scott)
Pilih strain kuman Salmonella yang motil, dan halus. Motilitas: dikultur pada agar 0,3-0,4%.
Inokulasi pada infusion broth atau trypticase soy broth, inkubasi pada suhu ruangan 24-48 jam.
Tambahkan formalin (40% formaldehyde) konsentrasi menjadi 0,3%, letakkan pada lemari es 48 jam.
6
Encerkan suspensi stok dengan larutan bufer fosfat (pH 6,8–7) yang berisi 0,3% formalin hingga kepadatan sel setara dengan standar 3 Mc Farland.
Biarkan stabil dalam lemari es 2 minggu sebelum digunakan.
7
Antigen H (Mikrobiologi PK)
Pilih strain kuman Salmonella yang motil, dan halus. Inokulasi pada agar Mueller Hinton, inkubasi 37C, 24 jam.Kerok dengan ose, masukkan pada TSB atau TPB, aduk, inkubasi 37C, 24 jam.Tambahkan formalin (40% formaldehyde) hingga konsentrasi menjadi 0,3%, letakkan dalam lemari es 3-4 hari, sentrifus dan cuci dengan salin hingga jernih.Encerkan dengan bufer fosfat hingga 3 Mc Farland. Simpan dalam lemari es.
8
Antigen O (Bailey/Scott)
Tanamkan koloni kuman yang halus dari agar pada botol Roux yang mengandung 2% kaldu atau pada trypticase soy agar. Inkubasikan suhu 36C; 18-24 jam.
Panen kuman dan letakkan pada botol sentifus dengan sejumlah salin.
9
Tambahkan 95% alkohol dengan rasio 4:1 (Alkohol:suspensi kuman). Kocok 30 menit, letakkan pada suhu kamar, dalam gelap selama 48 jam.
Sentrifus, buang supernatan, cuci 2 kali dengan salin 0,85%.
Resuspensi dengan bufer fosfat pH 6,8-7 yang berisi 0,3% formalin.
Encerkan dengan salin hingga kepadatan sel setara dengan standar 3 Mc Farland.
10
Antigen O (Mikrobiologi PK)
Tanamkan koloni kuman yang halus pada Mueller Hinton agar. Inkubasikan suhu 37C; 18-24 jam.
Panen kuman dan letakkan pada botol sentifus dengan sejumlah salin.
Tambahkan 95% alkohol dengan rasio 4:1 (Alkohol:suspensi kuman). Kocok 30 menit, letakkan dalam lemari es 3-4 hari.
11
Sentrifus, buang supernatan, cuci 2 kali dengan salin 0,85%.
Resuspensi dengan bufer fosfat pH 6,8-7 yang berisi 0,3% formalin.
Encerkan dengan salin hingga kepadatan sel setara dengan standar 3 Mc Farland. Simpan dalam lemari es.
12
Cara Uji Widal
Ada dua cara:
1. Tes slide
2. Tes Tabung
13
Tes Slide
Uji penyaring:Pada gelas objek:2 tts serum penderita + 2 tts suspensi antigen, campur dengan gelas pengaduk, gerakkan gelas objek dengan gerakan memutar perlahan 5 menit, suhu kamar, aglutinasi dilihat dengan bantuan lampu neon atau cahaya matahari dekat jendela kaca.
Uji titrasi:Serum penderita diencerkan serial
14
Titer
Perbandingan
Serum (l) Pengencer serum (l)
Antigen (l)
1:20 10 30 40
1:40 7 34 40
1:80 5 35 40
1:160 4 36 40
1:320 3 38 40
Contoh pengenceran serial (dari kit reagensia lokal)
15
Tes Tabung
Bahan : Serum penderita
Alat : 1. Rak kecil berlubang 24 dan tabung venoject 3 ml. 2. Pipet serologi 1 ml dengan
skala 0,01 ml. 3. Mikropipet 50μL. 4. Inkubator.
16
Reagen : Antigen Widal O = antigen Salmonella typhi
(somatik) H = antigen Salmonella typhi
(flagelar) A = antigen Salmonella paratyphi
A (flagelar) B = antigen Salmonella paratyphi
B (flagelar)
17
Cara kerja
Lakukan pengenceran serum (lihat diagram berikut)Tambahkan antigen 0,25 ml pada tiap tabungCampur dengan cara menggoyang rak 3-4xInkubasi pada suhu 37C selama 24 jamLihat adanya aglutinasi pada dasar tabung dengan bantuan cermin (Widal reader)
18
Cara membaca aglutinasi
• Pola sedimen di dasar tabung, lihat diatas cermin cekung.
• Negatif: sedimen bulat, tepi halus.
• Positif: sedimen melebar ke tepi dengan pola ireguler.
• Setelah dilihat, goyangkan tabung:
aglutinin H : agregat flokuler, mudah pecah
aglutinin O : agregat granuler dan halus
19
Diagram cara pengenceran sebelum diencerkan dengan
penambahan antigen 0,25 ml (2x pengenceran)
1:6401:3201:1601:40 1:801:20
0,25 ml
0,25 ml
0,25 ml
-100μl PZ
2ml PZ 1ml PZ 1ml PZ 1ml PZ 1ml PZ 1ml PZ
+100μl serum 1 ml
Buang
1 ml 1 ml 1 ml 1 ml
B
A
H
O
1 ml
20
Kontrol
Kontrol Positif
• Uji Widal dilakukan terhadap serum yang mengandung aglutinin dengan titer >1:160
• Dalam 1 rak, dikerjakan bersama beberapa rak yang berisi serum penderita
• Kontrol Negatif
• 4 tabung berisi 0,25 ml PZ dan 0,25 ml antigen (O, H, A dan B)
21
Interpretasi
Kriteria diagnostik untuk demam tifoid:bila titer dari aglutinin O saja atau dan H 2 kali batas atas titer normalnya, Aglutinin O: 1:80 Aglutinin H: 1:40
Aglutinin A: 1:40 Aglutinin B: 1:80
ataubila dalam jangka waktu 5-7 hari terjadi kenaikan titer aglutinin sebesar 4 kali.
22
Laboratorium Mikrobiologi Patologi Klinik
Cut off: anak-anak (1-13 th) : 1:80
dewasa : 1:160
Contoh cara penulisan:
Titer 1:160 kemungkinan demam tifoid, paratifoid tidak dapat disingkirkan.
Titer >1:160 hasil titer O, H lebih tinggi dari batas normal di laboratorium kami.
23
Hasil Negatif
Tidak ada infeksi S. typhi
Dalam status carrier
Antigen bakteri belum adekuat merangsang pembentukan antibodi
Kesulitan teknis atau kesalahan dalam melakukan uji Widal
Pengobatan dengan antibiotika sebelumnya
Variasi dalam persiapan antigen
24
Hasil Positif
Menderita demam tifoid
Imunisasi dengan antigen Salmonella
Reaksi silang dengan Salmonella non-tifoid
Variasi dan standarisasi yang kurang, dalam persiapan antigen
Infeksi dengan malaria atau enterobacter lain
Penyakit lain, seperti dengue
25
Kelemahan Uji Widal
Antigen: strain bukan dari daerah yang bersangkutan, kekeruhan suspensi yang kurang standarisasi.
Kadar aglutinin terlalu tinggi: fenomena prozone negatif semu
Cara pembacaan: subjektif
Aglutinat tidak berwarna: menyulitkan pembacaan
26
27
Salmonella-Shigella (SS) agar
• Media agar selektif untuk subkultur kuman Salmonella dan Shigella.
• Buatan OXOID: Lab-Lemco 5g, Pepton 5g, Laktose 5g, garam empedu 8,5g, natrium sitrat 10g, natrium tiosulfat 8,5g, ferri sitrat 1g, brilliant green 0,000333g, neutral red 0,025g, agar 12g, ditambah air suling sampai 1 liter. pH media 7,3.
28
Media Triple Sugar Iron (TSI)
• Untuk identifikasi kuman patogen enterik Gram negatif berdasarkan kemampuan kuman:– meragi laktosa, glukosa dan sukrosa
dengan pembentukan asam dan gas, – memproduksi hidrogen sulfida.
29
Media Lysine Indole Motility (LIM)
• Media untuk reaksi biokimia, untuk melihat:– Dekarboksilasi lysine – Motilitas kuman– Melakukan tes Indol dengan reagen Kovac
Reagen Kovac diteteskan pada media LIM setelah inkubasi 24 jam.
30
Media Simmons Citrate (SC)
• Menentukan karakteristik Enterobacteriaceae dengan cara mendeteksi pemakaian sitrat.
31
Mueller Hinton agar
• Beef, infusion from 300g
• Peptone 17,5g
• Starch 1,5g
• Agar 17g
pH = 7,4
Untuk Tes Kepekaan Antibiotika
32
Pewarnaan Gram (Bailey/Scott)
• Hapusan kuman difiksasi di atas api• Banjiri gelas objek dengan cat kristal violet, 10
detik.• Buang cat, bersihkan dengan larutan iodine.• Banjiri dengan larutan iodine 10 detik.• Cuci dengan air mengalir.• Hilangkan warna dengan larutan alkohol-aseton
10-20 detik.• Counterstain dengan safranin 10 detik.• Cuci dengan air, keringkan diantara dua kertas
bersih.
33
Standar Nefelometer Mc Farland
No tab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Barium Klorida (ml) 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1
Asam sulfur (ml)
9,9 9,8 9,7 9,6 9,5 9,4 9,3 9,2 9,1 9
Densitas (x108 /ml)
3 6 9 12 15 18 21 24 27 30