Uji Rothera

2
UJI ROTHERA Tujuan: Untuk memeriksa adanya zat keton dalam urin Teori Singkat: Benda keton terdiri dari 3 senyawa yaitu aseton, asam eseto asetat dan asm β - hidroksiburat yang merupakan produk metabolisme lemak dan asam lemak yang berlebihan. Benda keton diproduksi keka karbohidrat dak dapat digunakan untuk maenghasilkan energi yang disebabkan oleh: gangguan metabolisme karbohirat (misalnya Diabetes Mellitus), kurangnya asupan karbohidrat (kelaparan, diet dak seimbang: nggi lemak rendah karbohidrat), gangguan absorbsi karbohidrat, gangguan mobilisasi glukoma, sehingga tubuh mengambil simpanan asam lemak untuk dibakar. Peningkatan kadar keton dalam darah akan menimbulkan ketosis sehingga dapat menghabiskan cadangan basa (misal bikarbonat, HCO3) dalam tubuh dan menyebabkan asidosis. Pada ketoasidosis diabek keton serum meningkat hingga mencapai lebih dari 50 mg/dL. Keton memiliki struktur kecil dan dapat diekskresikan kedalam urin. Namun kenaikan kadarnya pertama kali tampak pada plasma atau serum, kemudian baru urin. Ketonuria terjadi akibat ketosis. Benda keton yang dijumpai di urin terutama adalah aseton dan asam aseto asetat. Faktor yang mempengaruhi hasil laborat:  a. Diet rendah karbohidrat atau nggi lemak dapat menyebabkan temuan posif palsu. b. Urin disimpan pada temperature ruangan dalm waktu yang lama dapat menyebabkan hasil uji negave palsu. c. Adanya bakteri dalam urin dapat menyebabkan kehilangan asam aseto asetat. d. Anak penderita Diabetes cenderung mengalami ketonuria daari pada dewasa.  Prinsip Metode Rothera: Natrium nitroprusid akan bereaksi dengan asam aseto asetat dan aseton dalam suasana basa akan membentuk senyawa berwarna ungu. Alat: 1. Tabung reaksi 2. Pipet tetes 3. Buret 4. Batang pengaduk Bahan: 1. Urin sendiri 2. Urin patologis 3. Kristal ammonium sulfat 4. Natrium nitroprusida 5% (segar) 5. Ammonium hidroksida pekat 

description

lab biokimia, uji rothera

Transcript of Uji Rothera

Page 1: Uji Rothera

7/16/2019 Uji Rothera

http://slidepdf.com/reader/full/uji-rothera 1/1

UJI ROTHERA 

Tujuan: 

Untuk memeriksa adanya zat keton dalam urin 

Teori Singkat: 

Benda keton terdiri dari 3 senyawa yaitu aseton, asam eseto asetat dan asm β- 

hidroksiburat yang merupakan produk metabolisme lemak dan asam lemak yang berlebihan.

Benda keton diproduksi keka karbohidrat dak dapat digunakan untuk maenghasilkan energi

yang disebabkan oleh: gangguan metabolisme karbohirat (misalnya Diabetes Mellitus),

kurangnya asupan karbohidrat (kelaparan, diet dak seimbang: nggi lemak rendah

karbohidrat), gangguan absorbsi karbohidrat, gangguan mobilisasi glukoma, sehingga tubuh

mengambil simpanan asam lemak untuk dibakar. 

Peningkatan kadar keton dalam darah akan menimbulkan ketosis sehingga dapat menghabiskan

cadangan basa (misal bikarbonat, HCO3) dalam tubuh dan menyebabkan asidosis. Pada

ketoasidosis diabek keton serum meningkat hingga mencapai lebih dari 50 mg/dL. Ketonmemiliki struktur kecil dan dapat diekskresikan kedalam urin. Namun kenaikan kadarnya

pertama kali tampak pada plasma atau serum, kemudian baru urin. Ketonuria terjadi akibat

ketosis. Benda keton yang dijumpai di urin terutama adalah aseton dan asam aseto asetat. 

Faktor yang mempengaruhi hasil laborat: 

a.  Diet rendah karbohidrat atau nggi lemak dapat menyebabkan temuan posif palsu. 

b.  Urin disimpan pada temperature ruangan dalm waktu yang lama dapat menyebabkan hasil

uji negave palsu. 

c.  Adanya bakteri dalam urin dapat menyebabkan kehilangan asam aseto asetat. 

d. 

Anak penderita Diabetes cenderung mengalami ketonuria daari pada dewasa. 

Prinsip Metode Rothera: 

Natrium nitroprusid akan bereaksi dengan asam aseto asetat dan aseton dalam suasana basa

akan membentuk senyawa berwarna ungu. 

Alat: 

1.  Tabung reaksi 

2.  Pipet tetes 

3.  Buret 

4.  Batang pengaduk 

Bahan: 

1.  Urin sendiri 

2.  Urin patologis 

3.  Kristal ammonium sulfat 

4.  Natrium nitroprusida 5% (segar) 

5.  Ammonium hidroksida pekat