Uji Penetapan Kadar

7
Uji Penetapan Kadar 1. Teori spektrofotometer secara umum Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektronvalensi. 2. Jelaskan macam macam spektrofotometer lengkap a. Spektrofotometri Visible (Spektro Vis) Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, seperti putih, merah, biru, hijau, atau apapun.. Selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak (visible). b. Spektrofotometri UV (ultraviolet) Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium. c. Spektrofotometri UV-Vis Spektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible.Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah

description

hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Transcript of Uji Penetapan Kadar

Page 1: Uji Penetapan Kadar

Uji Penetapan Kadar1. Teori spektrofotometer secara umum

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yangdigunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektronvalensi.

2. Jelaskan macam macam spektrofotometer lengkapa. Spektrofotometri Visible (Spektro Vis)

Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar/energi adalah cahaya tampak (visible). Cahaya visible termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380 sampai 750 nm. Sehingga semua sinar yang dapat dilihat oleh kita, seperti putih, merah, biru, hijau, atau apapun.. Selama ia dapat dilihat oleh mata, maka sinar tersebut termasuk ke dalam sinar tampak (visible).

b. Spektrofotometri UV (ultraviolet)Berbeda dengan spektrofotometri visible, pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380nm. Sebagai sumber sinar dapat digunakan lampu deuterium.

c. Spektrofotometri UV-VisSpektrofotometri ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible.Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Untuk sistem spekt rofotometri, UV- Vis paling banyak tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat digunakan baik untuk sampel berwarna juga untuk sampel tak berwarna.

3. Dasar analisis kuantitatif spektrofotometer UVPengukuran menggunakan spektrofotometer melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga spektrofotometer UV-Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif dibandingkan kualitatif. Konsentrasi dari analit di dalam larutan sampel bisa ditentukan dengan mengukur absorbansi sinar oleh sampel pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-Beer (Rohman, 2007).

Page 2: Uji Penetapan Kadar

4. Prinsip kerja spektrofotometerCahaya yang berasal dari lampu deuterium maupun wolfram yang bersifat polikromatis diteruskan melalui lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-berkas cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu, terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan. Cahaya yang dilewatkan ini kemudian diterima oleh detektor. Detektor kemudian akan menghitung cahaya yang diterima dan mengetahui cahaya yang diserap oleh sampel. Cahaya yang diserap sebanding dengan konsentrasi zat yang terkandung dalam sampel sehingga akan diketahui konsentrasi zat dalam sampel secara kuantitatif dengan membandingkan absorbansi sampel dan kurva standar BSA (Bovine Serum Albumine).

5. Parameter validasi kuantitatif

6. Pengertian larutan baku, macam, dan syaratnya, jelaskan

Larutan baku /standar : larutan yang telah diketahui konsentrasinyaa. Larutan baku primerLarutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara tepat melalui metode gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk menetapkan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. Nilai konsentrasi dihitung melalui perumusan sederhana, setelah dilakukan penimbangan teliti dari zat pereaksi tersebut dan dilarutkan dalam volume tertentu.Contoh: K2Cr2O7, As2O3, NaCl, asam oksalat, asam benzoat.Syarat-syarat larutan baku primer :§ Zat harus mudah diperoleh, dimurnikan, dikeringkan (jika mungkin pada suhu 110-120 derajat celcius) dan disimpan dalam keadaan murni. (Syarat ini biasanya tak dapat dipenuhi oleh zat- zat terhidrasi karena sukar untuk menghilangkan air-permukaan dengan lengkap tanpa menimbulkan pernguraian parsial.)§ Zat harus tidak berubah berat dalam penimbangan di udara; kondisi ini menunjukkan bahwa zat tak boleh higroskopik, tak pula dioksidasi oleh udara atau dipengaruhi karbondioksida.§ Zat tersebut dapat diuji kadar pengotornya dengan uji- uji kualitatif dan kepekaan tertentu.§ Zat tersebut sedapat mungkin mempunyai massa relatif dan massa ekuivalen yang besar.§ Zat tersebut harus mudah larut dalam pelarut yang dipilih.

Page 3: Uji Penetapan Kadar

§ Reaksi yang berlangsung dengan pereaksi harus bersifat stoikiometrik dan langsung.

b. Larutan baku sekunderLarutan suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembakuan menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri. Contoh: AgNO3, KmnO4, Fe(SO4)2Syarat-syarat larutan baku sekunder :· Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer· Mempunyai berat ekivalen yang tinggi untuk memperkecil kesalahan penimbangan· Larutannya relatif stabil dalam penyimpanan.

Daftar Pustaka : Basset, J., 1994, Vogel Buku Teks Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Edisi ke- 4, Buku Kedokteran EGC, Jakarta

7. Teori tentang paracetamol lengkap

Parasetamol merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik

ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen di Indonesia lebih dikenal

dengan nama parasetamol, dan tersedia sebagai obat bebas (Wilmana, 1995).

Efek analgetik Paracetamol dapat menghilangkan atau mengurangi nyeri

ringan sampai sedang. Paracetamol menghilangkan nyeri, baik secara sentral

maupun secara perifer. Secara sentral diduga Paracetamol bekerja pada

Page 4: Uji Penetapan Kadar

Parasetamol merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik

ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Asetaminofen di Indonesia lebih dikenal

dengan nama parasetamol, dan tersedia sebagai obat bebas (Wilmana, 1995).

Efek analgetik Paracetamol dapat menghilangkan atau mengurangi nyeri

ringan sampai sedang. Paracetamol menghilangkan nyeri, baik secara sentral

maupun secara perifer. Secara sentral diduga Paracetamol bekerja pada hipotalamus sedangkan secara perifer, menghambat pembentukan prostaglandin ditempat inflamasi, mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit terhadap rangsangmekanik atau kimiawi. Efek

antipiretik dapat menurunkan suhu demam. Pada keadaan demam, diduga termostat di

hipotalamus terganggu sehingga suhu badan lebih tinggi (Zubaidi, 1980).

Senyawa Paracetamol memiliki waktu paruh 1–3 jam, dan tidak menyebabkan perdarahan gastrointestinalis atau gangguan asam basa seperti asam asetilsalisilat, tetapi mempunyai bentuk toksisitas hepatik sedang sampai berat.

(Andrianto.P., 1985)

Zubaidi, J. 1980.Analgesik, Antipiretik,Antireumatik dan Obat Pirai. Dalam: Farmakologi dan Terapi.Edisi 2. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia .

Wilmana, P.F. (1995).Analgesik-Antipiretik,Analgesik Anti-Inflamasi Non Steroid dan Obat Pirai : Farmakologi dan Terapi . Edisi ke 4. Jakarta. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

8. Cara kerja paracetamol, indikasi, kontraindikasi, efek samping, dosis

Page 5: Uji Penetapan Kadar

cara kerja menghambat sintesis prostaglandin terutama di Sistem Syaraf Pusat (SSP). (Lusiana Darsono2002)

Darsono, Lusiana. 2002. “Diagnosis dan Terapi Intoksikasi Salisilat dan Parasetamol” Jurnal Kimia Vol. 2, No. 1.

9. Hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan paracetamolHal-hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan Parasetamol:

a. Kelebihan dosis dapat menyebabkan gangguan fungsi hatib. Makanlah bersama dengan makanan atau susuc. Selama menggunakan obat ini hindari minum alkohol. Minumlah air

yangbanyak (kira-kira 2 liter per hari)d. Pemakaian untuk dewasa tidak boleh lebih dari 10 hari terus

menerus, dan anakanak tidak boleh lebih dari 5 kali sehari selama 5 hari ( Widodo, 2004)

Widodo,R.2004.Panduan Keluarga Memilih dan Menggunakan Obat.Kreasi Wacana. Yogyakarta