Uji Kompetensi
-
Upload
nurus-ahmad -
Category
Documents
-
view
207 -
download
3
description
Transcript of Uji Kompetensi
Lembaga Kursus LinuxHAMDA LINUX CENTER
Jl. Hayam Wuruk 155 Jember 68135
I n s t a l a s i d a n K o n f i g u r a s i R E D H A T L I N U X 9 . 0
( D H C P d a n D N S )
Oleh :Hendra Dwi Saputra
Gentoo Linux Indonesia (GeLI)
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
Instalasi Redhat Linux Versi 9.0
Kita akan menginstalasi Redhat Linux 9.0 yang akan kita gunakan nanti untuk server DHCP dan DNS yang akan kita bahas lebih lanjut. Siapkan CD Instalasi Redhat Linux 9.0 sebanyak 3 (tiga) keping. Untuk instalasi kita akan menggunakan CD yang pertama, kita masukkan CD ke dalam CDROM dan atur di BIOS agar komputer booting pertama kali menggunakan CDROM.
Setelah booting dari CDROM berhasil maka akan muncul tampilan Redhat Linux 9.0 dengan pilihan instalasi dengan menggunakan mode grafis dan mode teks. Sebagai contoh, kita pilih instalasi mode teks dengan mengetikkan linux text pada baris boot: (bagian paling bawah) dan tekan Enter .
Sebelum masuk ke aplikasi instalasi sistem Redhat Linux yang menggunakan Anaconda Installer , kita akan memasuki tahap pengujian CD Instalasi yang kita miliki (apakah dalam keadaan baik atau rusak). Untuk melakukan tes terhadap CD Instalasi yang kita miliki pilih OK , sedangkan untuk mengabaikannya dan masuk ke tahap selanjutnya pilih Skip .
Kita mulai masuk ke tahap instalasi Redhat Linux 9.0. Pertama kali, sistem instalasi akan menampilkan ucapan selamat datang di Redhat Linux. Untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya pilih OK .
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 2
Gambar 1 : Tampilan Awal
Gambar 2 : Testing CD Instalasi
Gambar 3 : Selamat Datang !
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
Tahap ini adalah pemilihan bahasa yang akan digunakan dalam tahap instalasi. Kita pilih saja English (secara default) kemudian pilih OK dan tekan Enter .
Tahap ini adalah pemilihan layout keyboard yang sesuai dengan keyboard yang kita gunakan, biasanya kebanyakan keyboard yang digunakan di Indonesia adalah US . Untuk memilih layout keyboard kita pilih us kemudian pilih OK .
Tahap ini adalah pemilihan mouse yang kita gunakan. Pilih Generic – Wheel Mouse (PS/2) dan nonaktifkan Emulate 3 Buttons? kemudian pilih OK .
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 3
Gambar 4 : Pemilihan Bahasa
Gambar 5 : Pemilihan Layout Keyboard
Gambar 6 : Pemilihan Mouse
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
Tahap ini pemilihan tipe instalasi, anda dapat memilih tipe instalasi sesuai dengan kebutuhan anda mulai dari Personal Desktop , Workstation , Server dan Custom . Dalam contoh di samping, kita pilih Custom kemudian pilih OK .
Sekarang kita memasuki tahap pemartisian harddisk, dimana kita akan membuat partisi yang nantinya akan dijadikan tempat untuk filefile dari sistem operasi Redhat Linux. Di sini tersedia pilihan Autopartition (mempartisi harddisk secara otomatis), Disk Druid (mempartisi harddisk secara manual), dan Back (untuk kembali ke tahap yang sebelumnya). Sebagai contoh kita memilih Disk Druid agar kita lebih bebas mengatur partisi harddisk kemudian tekan Enter .
Tahap ini adalah pemartisian harddisk, tersedia beberapa menu yaitu New , Edit , Delete , RAID , OK , dan Back . Di samping terlihat ada perangkat harddisk yaitu /dev/hda yang mempunya Free Space sebesar 4894M atau 4GB . Kita buat partisi baru dengan memilih New .
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 4
Gambar 7 : Pemilihan Tipe Instalasi
Gambar 8 : Tahap Pemartisian Harddisk
Gambar 9 : Tahap Pemartisian Harddisk
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
Tahap ini kita akan menambahkan satu partisi untuk dimount ke direktori / dimana sistem Linux akan diinstalasi ke dalam direktori tersebut. Tipe Filesystem yang digunakan adalah ext3 dengan ukuran (Size (MB)) sejumlah 3500M kemudian pilih OK untuk menambah partisi yang kita atur.
Tahap ini akan menunjukkan di sana akan tercipta partisi /dev/hda1 dengan ukuran 3498M dan filesystem ext3 yang dimount ke direktori / . Setelah kita menciptakan satu partisi untuk direktori / , kita buat satu partisi yang juga penting adalah partisi swap . Partisi swap digunakan untuk memori virtual dimana akan mendukung memori fisik ketika penuh. Untuk membuat partisi baru kita pilih New .
Tahap ini kita membuat partisi swap dengan mengatur File System type: swap dan Mount Point: kita kosongi dengan ukuran partisi (Size (MB)) 596M . Kemudian untuk menambahkan partisi yang telah kita atur, pilih OK kemudian tekan Enter .
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 5
Gambar 10 : Penambahan Partisi
Gambar 11 : Tahap Pemartisian Harddisk
Gambar 12 : Penambahan Partisi
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
Dalam tahap ini, kita telah membuat 2 (dua) partisi seperti contoh di samping yaitu partisi /dev/hda1 dan /dev/hda2 . Untuk mengaktifkan pengaturan partisi harddisk kita pilih OK dan tekan Enter .
Tahap ini kita akan mengkonfigurasi Boot Loader yaitu aplikasi yang diinstalasi ke dalam Master Boot Record (MBR) di dalam harddisk sebagai aplikasi yang memuat kernel pertama kali dan menjalankan sistem operasi Linux. Di dalam contoh ini kita akan memilih GRUB Boot Loader sebagai boot loader yang akan kita gunakan di dalam sistem operasi Redhat Linux. Pilih Use GRUB Boot Loader kemudian pilih OK dan tekan Enter .
Tahap ini adalah konfigurasi Boot Loader dimana anda ingin menambahkan opsi booting yang diaplikasikan ke dalam kernel. Biasanya kita tidak membutuhkan opsi khusus untuk kernel jadi abaikan dan kosongi saja kemudian pilih OK .
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 6
Gambar 13 : Tahap Pemartisian Harddisk
Gambar 14 : Konfigurasi Boot Loader
Gambar 15 : Konfigurasi Boot Loader
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
Tahap ini adalah konfigurasi boot loader untuk memberikan password kepada GRUB agar GRUB dapat diatur pertama kali sebelum booting sistem operasi dengan memasukkan password terlebih dahulu. Biasanya kita tidak membutuhkan password GRUB, kita abaikan saja kemudian langsung pilih OK .
Tahap ini adalah konfigurasi Boot Loader untuk mengatur tampilan label untuk booting sistem operasi. Contoh di samping menunjukkan label Red Hat Linux dengan menggunakan perangkat /dev/hda1 . Setelah itu kita pilih OK untuk masuk ke tahap selanjutnya.
Tahap ini adalah konfigurasi Boot Loader untuk mengatur apakah akan menginstalasi Boot Loader di perangkat /dev/hda Master Boot Record (MBR) atau di perangkat /dev/hda1 First sector of boot partit ion . Kita pilih saja /dev/hda (MBR) karena jika kita intalasi pada partisi /dev/hda1 biasanya sering kali gagal sehingga menyebabkan sistem operasi tidak bisa dibooting. Kemudian pilih OK .
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 7
Gambar 16 : Konfigurasi Boot Loader
Gambar 17 : Konfigurasi Boot Loader
Gambar 18 : Konfigurasi Boot Loader
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
Tahap ini adalah konfigurasi jaringan untuk perangkat jaringan eth0. Aktifkan Use bootp/dhcp dan nonaktifkan Activate on Boot kemudian pilih OK .
Tahap ini adalah konfigurasi firewall, sebuah firewall digunakan untuk melindungi komputer dari serangan terhadap jaringan yang illegal (tidak ijinkan). Di sini firewall adalah untuk keamanan baik itu yang berhubungan dengan jaringan dan komputer yang kita miliki dari penyerang yang ingin melakukan eksploitasi terhadap sistem kita. Kita pilih Security Level: No f irewall , karena kita dapat mengkonfigurasi firewall nanti setelah kita menyelesaikan seluruh konfigurasi server. Kemudian pilih OK untuk masuk ke tahap selanjutnya.
Tahap ini adalah pemilihan dukungan bahasa yang akan diinstalasi pada sistem operasi Redhat Linux yang kita instalasi. Pilih English (USA) kemudian pilih OK .
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 8
Gambar 19 : Konfigurasi Jaringan
Gambar 20 : Konfigurasi Firewall
Gambar 21 : Dukungan Bahasa
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
Tahap ini adalah pemilihan Zona Waktu (Time Zone) dimana kita mengatur sesuai dengan daerah tempat tinggal kita. Untuk pengguna yang tinggal di Pulau Jawa kita menggunakan Zona Waktu Asia/Jakarta . Kita nonaktifkan Hardware clock set to GMT? lalu pilih Asia/Jakarta dan pilih OK .
Tahap ini adalah pengaturan Password (Kata kunci) untuk pengguna ROOT yang digunakan untuk masuk ke sistem operasi Redhat. Minimal password yang kita buat 6 digit, bisa berupa huruf, angka, simbol atau kombinasi dari ketiganya. Sebagai contoh kita masukkan password 123456 kemudian pilih OK .
Tahap ini adalah pengaturan autentikasi password untuk para pengguna (user) di dalam sistem operasi Redhat Linux. Kita pilih OK saja tanpa mengubah apapun di dalamnya.
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 9
Gambar 22 : Konfigurasi Zona Waktu
Gambar 23 : Konfigurasi Password Root
Gambar 24 : Konfigurasi Autentikasi
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
Tahap ini adalah pemilihan kelompok paket program yang akan diinstalasi ke dalam sistem operasi Linux. Kita pilih Administration Tools , Editors dan Server Conf iguration Tools kemudian pilih OK . Catatan : nonaktifkan pemilihan Select individual packages seperti pada contoh di samping.
Instalasi akan dimulai. Catatan lengkap dari proses instalasi akan disimpan di file /root/install.log setelah komputer dijalankan kembali (reboot). Mungkin anda menginginkan file ini untuk referensi selanjutnya. Pilih OK untuk masuk ke tahap selanjutnya.
Ini adalah tahap instalasi paket, di sini akan ada informasi Name (Nama Paket yang diinstalasi), Size (Ukuran paket yang diinstalasi), dan Summary (Keterangan dari paket yang diinstalasi). Tunggu hingga tahap instalasi ini selesai, membutuhkan waktu beberapa menit (jam) tergantung komputer yang anda instalasi.
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 10
Gambar 25 : Pemilihan Grup Paket
Gambar 26 : Proses Instalasi Dimulai
Gambar 27 : Proses Instalasi Paket
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
Setelah proses instalasi selesai, sistem instalasi akan menawarkan anda untuk membuat Disket Boot yang digunakan untuk membooting dari disket ketika sistem tidak dapat menjalankan sistem operasi dari harddisk. Karena dalam contoh ini tidak ada Floppy Drivenya maka kita abaikan saja dengan memilih No . Sistem akan menjalankan kembali (reboot) komputer, dan akan menjalankan sistem operasi dari harddisk dimana kita menginstalasi sistem operasi Redhat Linux.
Setelah komputer menjalankan sistem operasi (booting) maka akan muncul tampilan dari sistem operasi Redhat Linux seperti contoh di samping ini.
Agar kita dapat mengoperasikan sistem operasi yang telah kita instalasi, kita masuk (login) ke komputer dengan menggunakan pengguna (user) root pada baris localhost login: . Kemudian akan muncul baris Password: kita masukkan password root yang telah kita atur tadi (123456). Jika Username dan Password yang dimasukkan benar, maka sistem akan menampilkan Shell (console) .
Di dalam Shell inilah kita dapat mengetikkan perintah dan mengoperasikan sistem operasi Redhat Linux dengan menggunakan sistem operasi berbasis teks (CLI – Command Line Interface). Selamat! Anda telah berhasil menginstalasi Redhat Linux 9.0 di komputer anda, dan anda siap untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 11
Gambar 28 : Disket Booting
Gambar 29 : Sistem Redhat Linux
Gambar 30 : Masuk ke Sistem
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
Konfigurasi Jaringan
Sebelum kita memulai konfigurasi server di Redhat Linux, kita masuk (login) ke sistem operasi yang telah instalasi sebelumnya.Login SistemRed Hat Linux Release 9 (Shrike)Kernel 2.4.20-8 on an i686
localhost login: rootPassword:[root@localhost root]# cd /[root@localhost /]#
Setelah kita masuk (login) ke sistem operasi Redhat Linux 9.0, kemudian kita konfigurasi jaringan agar komputer kita dapat terhubung ke dalam jaringan yang akan kita buat.Konfigurasi Jaringan# ifconfig -a# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0DEVICE=eth0BOOTPROTO=staticONBOOT=yesIPADDR=192.168.1.1NETMASK=255.255.255.0# /etc/init.d/network restart
Kemudian kita test konfigurasi yang telah kita buat di atas, apakah telah jaringan telah terkonfigurasi secara benar di dalam sistem operasi Linux.Test Konfigurasi# ifconfig eth0eth0 Link encap:Ethernet Hwaddr 08:00:27:0B:E3:F5
inet addr:192.168.1.1 Bcast:192.168.1.255 Mask:255.255.255.0UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU:1500 Metric:1RX packets:0 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0TX packets:4 errors:0 dropped:0 overruns:0 carriers:0collisions:0 txqueuelen:100RX bytes:0 (0.0 b) TX bytes:168 (168.0 b)Interrupt:11 Base address:0xd020
# ping -c 3 192.168.1.1PING 192.168.1.1 (192.168.1.1.) 56(84) bytes of data.64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.170 ms64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=2 ttl=64 time=0.060 ms64 bytes from 192.168.1.1: icmp_seq=3 ttl=64 time=0.039 ms
-- 192.168.1.1 ping statistics ---3 packets transmitted, 3 received, 0% packet loss, time 1998msrtt min/avg/max/mdev = 0.039/0.089/0.170/0.058 ms
Setelah konfigurasi jaringan telah kita lakukan dengan benar, kemudian kita uji coba jaringan yang kita konfigurasi maka kita dapat masuk ke tahap selanjutnya yaitu konfigurasi DHCP dan DNS.
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 12
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
DHCP Server
Pengertian DHCPDHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Cara Kerja DHCPKarena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni DHCP Server dan DHCP Client.
• DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat "menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
• DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool . Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool ini untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, klien akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya. DHCP Client akan mencoba untuk mendapatkan "penyewaan" alamat IP dari sebuah DHCP server dalam proses empat langkah berikut:
1. DHCPDISCOVER : DHCP client akan menyebarkan request secara broadcast untuk mencari DHCP Server yang aktif.
2. DHCPOFFER : Setelah DHCP Server mendengar broadcast dari DHCP Client, DHCP server kemudian menawarkan sebuah alamat kepada DHCP client.
3. DHCPREQUEST : Client meminta DCHP server untuk menyewakan alamat IP dari salah satu alamat yang tersedia dalam DHCP Pool pada DHCP Server yang bersangkutan.
4. DHCPACK : DHCP server akan merespons permintaan dari klien dengan mengirimkan paket acknowledgment. Kemudian, DHCP Server akan menetapkan sebuah alamat (dan konfigurasi TCP/IP lainnya) kepada klien, dan memperbarui basis data database miliknya. Klien selanjutnya akan memulai proses binding dengan tumpukan protokol TCP/IP dan karena telah memiliki alamat IP, klien pun dapat memulai komunikasi jaringan.
Empat tahap di atas hanya berlaku bagi klien yang belum memiliki alamat. Untuk klien yang sebelumnya pernah meminta alamat kepada DHCP server yang sama, hanya tahap 3 dan tahap 4 yang dilakukan, yakni tahap pembaruan alamat (address renewal), yang jelas lebih cepat prosesnya.
Berbeda dengan sistem DNS yang terdistribusi, DHCP bersifat standalone, sehingga jika dalam sebuah jaringan terdapat beberapa DHCP server, basis data alamat IP dalam sebuah DHCP Server
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 13
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
tidak akan direplikasi ke DHCP server lainnya. Hal ini dapat menjadi masalah jika konfigurasi antara dua DHCP server tersebut berbenturan, karena protokol IP tidak mengizinkan dua host memiliki alamat yang sama. Selain dapat menyediakan alamat dinamis kepada klien, DHCP Server juga dapat menetapkan sebuah alamat statik kepada klien, sehingga alamat klien akan tetap dari waktu ke waktu. Catatan : DHCP server harus memiliki alamat IP yang statis.
Instalasi DHCPMasukkan CD Redhat ke2 dan mount ke direktori /mnt/cdrom.Instalasi DHCP# mount /mnt/cdrom# rpm -ivh /mnt/cdrom/RedHat/RPMS/dhcp-3.0pl1-23.i386.rpmwarning: /mnt/cdrom/RedHat/RPMS/dhcp-3.0pl1-23.i386.rpm: V3 DSA signature: NOKEY, key ID db42a60ePreparing... ################################################## [100%] 1:dhcp ################################################## [100%]# umount /mnt/cdrom
Konfigurasi DHCPSetelah kita menginstalasi DHCP, kemudian kita mengkonfigurasi DHCP dengan konfigurasi sebagai berikut.Konfigurasi DHCP# vi /etc/dhcpd.confddns-update-style interim;subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {
option routers 192.168.1.1;option subnet-mask 255.255.255.0;option domain-name “smknj.sch.id”;option domain-name-servers 192.168.1.1;range 192.168.1.100 192.168.1.200;
}
Setelah konfigurasi selesai, kita aktifkan DHCP dengan cara mengaktifkan skrip initnya dan memasukkan pada init default sehingga DHCP akan selalu diaktifkan ketika komputer dijalankan.Skrip Init DHCP# /etc/init.d/dhcpd start# chkconfig dhcpd on
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 14
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
DNS Server
Pengertian DNSDomain Name Server adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan : Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain. DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat email. DNS menghubungkan kebutuhan ini.
Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label), dipisahkan dengan titik.
• Label paling kanan menyatakan toplevel domain domain tingkat atas/tinggi (misalkan, alamat www.wikipedia.org memiliki toplevel domain org).
• Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah subdivisi atau subdomain dari domain yang lebih tinggi. Catatan : "subdomain" menyatakan ketergantungan relatif, bukan absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org, dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada prakteknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host lihat dibawah). Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi panjang 255 karakter. Tetapi secara praktek, beberapa pendaftar nama domain (domain name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.
• Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host. Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat IPnya. Contoh : nama domain www.wikipedia.org memiliki nama host "www".
DNS memiliki kumpulan hirarki dari DNS servers . Setiap domain atau subdomain memiliki satu atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informas tentang domain tersebut dan namanama server dari setiap domain di"bawah"nya. Pada puncak hirarki, terdapat root servers induk server nama: server yang ditanyakan ketika mencari (menyelesaikan /resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (toplevel domain). Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut :
• A record atau catatan alamat IPv4 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32bit (untuk IPv4).
• AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128bit (untuk IPv6).
• CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang dialiaskan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
• MX record atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
• PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain inaddr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut.
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 15
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
• NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
• SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
• SRV record adalah catatan lokasi secara umum. • Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan
DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
Jenis catatan lainnya sematamata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (wellknown service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.
Instalasi BIND (DNS Server)Untuk server DNS kita menggunakan aplikasi BIND yang secara default telah terinstalasi pada tahap instalasi awal meskipun kita tidak memilihnya. Untuk memeriksa apakah aplikasi BIND telah terinstal atau belum, kita dapat menggunakan perintah rpm qa | grep bind untuk memeriksanya. Memeriksa Instalasi BIND# rpm -qa | grep bind
Konfigurasi BINDKemudian kita mengkonfigurasi BIND (DNS) sesuai dengan konfigurasi Nama Domain yang kita inginkan. Disini kita akan mengkonfigurasi DNS dengan nama domain smknj.sch.id. Pertamatama kita konfigurasi file /etc/named.conf dimana kita akan mengatur konfigurasi opsiopsi BIND diantaranya directory dan allowquery , serta menentukan zonazona Nama Domain seperti yang kita inginkan (smknj.sch.id). Konfigurasi BIND# vi /etc/named.confoptions {
directory “/var/named/”;allow-query { 127.0.0.1; 192.168.1.0/24; };
};
zone “smknj.sch.id” IN {type master;file “smknj.zone”;notify no;
};
zone “1.168.192.in-addr.arpa” IN {type master;file “192.zone”;notify no;
};
Sebagai contoh konfigurasi di atas, kita konfigurasi BIND dengan direktori konfigurasi zona berada di dalam direktori /var/named , dan yang diperbolehkan untuk melihat dan meminta konfigurasi nama domain (allowquery) adalah alamat IP 127.0.0.1 (localhost) dan 192.168.1.0/24 (Jaringan Lokal). Di dalam konfigurasi tersebut, ada 2 (dua) konfigurasi zona yaitu smknj.sch.id yang konfigurasinya berada pada file smknj.zone yang berada di dalam direktori /var/named dan 1.168.192.inaddr.arpa yang konfigurasinya berada pada file 192.zone di dalam direktori
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 16
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
/var/named . Setelah kita melakukan konfigurasi /etc/named.conf di atas, kemudian kita akan membuat filefile konfigurasi dari kedua zona tersebut yaitu file /var/named/smknj.zone dan /var/named/192.zone .
Konfigurasi /var/named/smknj.zone# vi /var/named/smknj.zone$ORIGIN smknj.sch.id.$TTL 1W@ IN SOA smknj.sch.id. root.smknj.sch.id. (
201001011 ; Serial1H ; Refresh30M ; Retry1W ; Expiry1D ) ; Minimum
IN NS ns.smknj.sch.id.IN A 192.168.1.1
www IN CNAME smknj.sch.id.
Konfigurasi /var/named/192.zone# vi /var/named/192.zone$ORIGIN 1.168.192.in-addr.arpa.$TTL 1W@ IN SOA smknj.sch.id. root.smknj.sch.id. (
201001011 ; Serial1H ; Refresh30M ; Retry1W ; Expiry1D ) ; Minimum
IN NS ns.smknj.sch.id.1 IN PTR smknj.sch.id.
Konfigurasi telah selesai dibuat dan disimpan, lalu kita aktifkan skrip initnya dan memasukkan pada init default sehingga skrip init named (BIND) akan selalu diaktifkan ketika komputer dijalankan.Skrip Init named (BIND)# /etc/init.d/named restart# chkconfig named on
Langkah terakhir untuk memastikan DNS server yang telah kita buat berjalan dengan sempurna, maka kita perlu mengujicoba hasil konfigurasi kita di atas. Sebagai catatan jangan lupa untuk mengganti nameserver yang ada pada konfigurasi /etc/resolv.conf ke alamat IP localhost atau 127.0.0.1 . Kemudian kita ujicoba konfigurasi kita di atas dengan perintah nslookup baik untuk recursive maupun reverse DNS.
Konfigurasi DNS Lokal# vi /etc/resolv.confnameserver 127.0.0.1
Ujicoba Recursive DNS# nslookup smknj.sch.idServer: 127.0.0.1Address: 127.0.0.1#53
Name: smknj.sch.idAddress: 192.168.1.1
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 17
Lembaga Kursus Linux – HAMDA LINUX CENTER – Jember, Indonesia
Ujicoba Reverse DNS# nslookup 192.168.1.1Server: 127.0.0.1Address: 127.0.0.1#53
1.1.168.1.in-addr.arpa name = smknj.sch.id.
Jika ujicoba dengan perintah nslookup menghasilkan seperti contoh di atas maka konfigurasi DNS anda telah selesai dan berhasil dengan sukses. Selamat Mencoba dan Lulus 100% :)
Tutorial Uji Kompetensi Teknik Komputer dan Jaringan ( TKJ ) – Tahun 2010 18