Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

26
PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI Tata cara dan proses penskoran hasil Uji Kompetensi seni merangkai bunga dan desain floral yang bersifat OBAD. 6/22/2009 DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Andy Djati Utomo, S.Sn. AIFD

description

Tata cara dan proses penskoran hasil Uji Kompetensi seni merangkai bunga dan desain floral yang bersifat OBAD.

Transcript of Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

Page 1: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSITata cara dan proses penskoran hasil Uji Kompetensi seni merangkai bunga dan desain floral yang bersifat OBAD.

6/22/2009

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat

Andy Djati Utomo, S.Sn. AIFD

Page 2: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

PENSKORAN

PEMBAHASAN AWAL :

Samakah makna nilai 80 yang diperoleh peserta didik untuk jenis pendidikan yang sama

dari guru / sekolah / tempat kursus yang berbeda ? Adilkah? Uji Kompetensi berlaku nasional,

sehingga dalam kurun waktu yang sama, bila standar acuan yang dipakai masih sama,

seharusnya standar kualitas lulusan adalah sama. Hal itu membutuhkan suatu sistematika

penilaian yang mampu memberikan standar yang sama. Hal itu dapat dicapai antara lain

dengan adanya penskoran.

TUJUAN PENILAIAN:

Memberikan skor sesuai dengan dan kemampuan peserta ujian melalui hasil ujian / tes

(tertulis, lisan, dan atau praktek).

KRITERIA KOMPETEN:

Mampu memahami konsep yang mendasari standar kompetensi yang harus dikuasai /

dicapai.

Mampu melakukan pekerjaan sesuai dengan tuntutan standar kompetensi yang harus

dicapai dengan cara dan prosedur yang benar serta hasil yang baik.

Mampu mengaplikasikan kemampuannya dalam kehidupan sehari - hari (di dalam

maupun di luar sekolah / kursus).

SIKAP PENGUJI DALAM PENSKORAN

OBJEKTIF : Menskor sesuai dengan jawaban / kriteria yang ada.

Dalam dunia merangkai bunga yang terkait erat dengan seni dan selera, setiap penguji

diharapkan menghindari memasukkan selera atau kesukaan penguji ke dalam penilaian

peserta ujian. Hal ini terutama sering terjadi dalam beberapa hal seperti keserasian warna,

dan hasil keseluruhan rangkaian.

ADIL : Berlaku sama bagi setiap peserta tes tanpa membeda–bedakan satu sama lain.

Dalam banyak kasus penguji dan peserta ujian saling kenal, dan hal tersebut sering

mempengaruhi hasil akhir penilaian. Penguji juga seharusnya tidak membedakan faktor

lokasi ujian (ibukota / kota besar dan daerah), karena standarisasi kompetensi berskala

nasional.

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 2

Page 3: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

BAB IPENDAHULUAN

A. Pengertian

Dalam melakukan penskoran terhadap hasil uji kompetensi peserta didik kursus dan

pelatihan serta warga masyarakat yang belajar mandiri, sangat ditentukan pada jenis tes,

yaitu tertulis atau praktik dan bentuk soal objektif atau uraian yang dipergunakan. Karena

baik jenis tes maupun bentuk soal masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.

Misalnya jenis tes tertulis akan berbeda dengan jenis tes praktik yang proses penskorannya

melalui pengamatan. Bentuk soal objektif akan berbeda dengan bentuk soal uraian. Bentuk

soal objektif materi yang ditanyakan lebih luas dan rinci dibandingkan dengan materi yang

ditanyakan dalam bentuk soal uraian. Proses penskorannya pun berbeda. Bentuk soal uraian

akan lebih rumit dan memerlukan ketelitian dibandingkan dengan penskoran bentuk soal

objektif yang lebih mudah. Jadi setiap jenis tes dan bentuk soal masing-masing memiliki

kelebihan dan kekurangan dalam prosedur penskoran lembar jawaban peserta uji

kompetensi.

Oleh karena itu, “Moto” penguji/pemeriksa hasil uji kompetensi adalah OBAD

(Objektif dan Adil). Objektif artinya menskor sesuai dengan jawaban yang ada, sedangkan

adil adalah berlaku sama bagi setiap peserta tes (tidak membeda-bedakan satu sama lain).

B. Alur Penskoran Hasil Uji Kompetensi

Alur penskoran hasil uji kompetensi adalah seperti berikut ini.

C. Penggabungan Nilai

Penggabungan nilai adalah penggabungan nilai hasil ujian tertulis dan praktik. Apabila

hasil nilai kedua jenis ujian itu digabung, masing-masing jenis ujian harus diberi bobot

sesuai dengan kedalaman dan keluasan materi yang diujikan dan tingkat kesulitannya.

Karena setiap jenis tes/ ujian tertulis/praktik dan bentuk soal (objektif/ uraian) memiliki

karakteristik yang tidak sama, nilai akhirnya tidak bisa dijumlahkan begitu saja sebelum

masing-masing diberi bobot terlebih dahulu. Bobot merupakan besaran nilai (persentase)

yang menggambarkan perbandingan antarjenis tes atau antar bentuk soal. Berikut ini

diberikan contoh perhitungan nilai akhir untuk tes tertulis: (bentuk objektif, uraian) dan tes

praktik.

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 3

Page 4: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

Contoh 1.

Jenis Tes

Jumlah Soal

BobotNomor

SoalSkor

Maksimum

Skor Peserta Uji

Kompetensi APerhitungan

Tertulis :

PG 20 30 1-20 20 15 30:50x30=18JS 10 1-10 10 5MJ 10 1-10 10 5B-S 10 1-10 10 5

Jumlah= 50 30Tertulis : 5 10 1 8 7 32:38x10=8,42Uraian 2 5 4

3 10 94 5 55 10 7

Jumlah= 38 32Praktik 3 60 1 10 7 21:30x60=42

2 10 73 10 7

Jumlah= 30 21 Jumlah=68,42Keterangan :PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-SalahNilai peserta uji kompetensi A adalah 68,42.

Contoh 2.

Jenis Tes Jumlah

SoalBobot

Nomor Soal

Skor Maksimum

Skor Peserta Uji

Kompetensi APerhitungan

Tertulis :            

PG 20 30 1-20 20 15 30:50x30=18JS 10   1-10 10 5  MJ 10   1-10 10 5  B-S 10   1-10 10 5  

      Jumlah= 50 30  Praktik 10 30 1 100 70 Nilai peserta uji

            kompetensi A            =(70:100)x30            =0,70x30            =21    20 2-5 100 80 Nilai peserta uji

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 4

Page 5: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

            kompetensi A            =(80:100)x20            =0,85x20            =16    20 6-10 100 85 Nilai peserta uji            kompetensi A            =(85:100)x20            =0,85x20            =17    100     Jumlah =18+21+16+17            =72

Keterangan :PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-SalahNilai peserta uji kompetensi A adalah 72

Contoh 3.

Jenis Tes

Jumlah Soal

BobotNomor

Soal

Skor Maksimu

m

Skor Peserta Uji

Kompetensi APerhitungan

Tertulis

50 25 1-50 50 45 =(45:50)x25

            =22,50      Jumlah= 50 45  

Praktik 3 75   2 1 Nilai peserta uji        5 4 kompetensi A        7 6 =(11:14)x75            =58,93    100 Jumlah= 14 11 22,50+58,93=81,43

Keterangan :PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-SalahNilai peserta uji kompetensi A adalah 81,43

D. Setiap Nilai Berdiri Sendiri

Apabila pemberian skor pada materi uji kompetensi teori dan praktik masing-

masing berdiri sendiri termasuk pada setiap aspek/ mata uji yang dinilai pada materi uji

kompetensi praktik, masing-masing materi uji kompetensi diberi bobot 100. Hal ini

terjadi apabila nilai pada sertifikat yang akan diberikan kepada peserta uji kompetensi

ditampilkan secara rinci seperti nilai materi uji kompetensi tertulis dan uji kompetensi

praktik atau nilai pada setiap mata uji yang diujikan pada uji kompetensi praktik.

Perhatikan contoh berikut ini.

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 5

Page 6: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

Contoh 1.

Jenis Tes Jumlah

SoalBobot

Nomor Soal

Skor Maksimum

Skor Peserta Uji Kompetensi

APerhitungan

Tertulis :            

PG 20 70 1-20 20 15 44:50x70=62JS 10   1-10 10 9  MJ 10   1-10 10 8  B-S 10   1-10 10 9  

      Jumlah= 50 44  Tertulis : 5 30 1 8 7 32:38x30=32Uraian     2 5 4  

      3 10 9        4 5 5        5 10 7        Jumlah= 38 32  

Praktik 3 100 1 10 7 21:30x100=70      2 10 7        3 10 7        Jumlah= 30 21 Jumlah=68,42

Keterangan :PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-SalahNilai peserta uji kompetensi A: uji kompetensi tertulis= 94, uji kompetensi praktik= 70

Contoh 2.

Jenis Tes Jumlah

SoalBobot

Nomor Soal

Skor Maksimum

Skor Peserta Uji

Kompetensi APerhitungan

Tertulis :            

PG 20 100 1-20 20 18 44:50x100=88JS 10   1-10 10 9  MJ 10   1-10 10 8  B-S 10   1-10 10 9  

      Jumlah= 50 44  Praktik 10 50 1 100 70 Nilai peserta uji

            kompetensi A            =(70:100)x50            =0,70x50            =35    30 2-5 100 80 Nilai peserta uji            kompetensi A

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 6

Page 7: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

            =(80:100)x30            =0,8x30            =24    20 6-10 100 85 Nilai peserta uji            kompetensi A            =(85:100)x20            =0,85x20            =17    100     Jumlah= =35+24+17            =76

Keterangan :PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-SalahNilai peserta uji kompetensi A: uji kompetensi tertulis= 88, uji kompetensi praktik= 76atau nilai uji kompetensi praktik untuk mata uji I= 35, mata uji II= 24, mata uji III= 17.

Contoh 3.

Jenis Tes

Jumlah Soal

BobotNomor

SoalSkor

Maksimum

Skor Peserta Uji Kompetensi

APerhitungan

Tertulis 50 100 1-50 50 45 =(45:50)x100

            =90      Jumlah= 50 45  

Praktik 3 100 1-2 2 1 Nilai peserta uji     1-5 5 4 kompetensi A       1-7 7 6 =(11:14)x100            =79    Jumlah= 14 11

Keterangan :PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-SalahNilai peserta uji kompetensi A: uji kompetensi tertulis=90, uji kompetensi praktik= 79

Contoh 4 Kursus Bahasa Inggris

Jenis Tes

Mata Uji kompetensi

Jumlah Soal

BobotNomor

SoalSkor

MaksimumSkor Peserta Uji Kompetensi A

Perhitungan

Tertulis V & RC   100       Nilai peserta uji

PG   8   1-8 8 7 kompetensi A

M   6   1-6 6 5 =(23:28)x100

JS   6   1-6 6 5 =0,82x100

I   8   1-8 8 6 =82

        Jumlah= 28 23  

Tertulis G & W   100       Nilai peserta uji

I   10   1-10 10 8 kompetensi A

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 7

Page 8: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

U   12   1-12 12 10 =(36:42)x100

U   1   1 20 18 =0,86x100

              =86

        Jumlah= 42 36  

Tertulis LC           Nilai peserta uji

I   5   1-5 5 4 kompetensi A

I   4   1-4 4 4 =(22:25)x100

PG   6   1-6 6 5 =0,88x100

PG   10   1-10 10 9 =88

        Jumlah= 25 22  

Keterangan :PG = Pilihan Ganda, JS = Jawaban Singkat, MJ = Menjodohkan, B-S = Benar-Salah

Nilai peserta uji kompetensi A adalah : Vocabulary & Reading Comprehension = 82,Gramar & Writing = 86, Listening Comprehension = 88.

E. Penentuan Lulus dan Penulisan di Sertifikat

Pada prinsipnya, penentuan Lulus dan dinyatakan kompeten, tidak lulus dan tidak

kompeten peserta uji kompetensi didasarkan pada kriteria kelulusan yang sudah ditetapkan

di dalam kurikulum masing-masing bidang keahlian/ ketrampilan. Isi sertifikat berisi

informasi penting, misalnya dituliskan nilai pada setiap aspek/ mata uji, nilai uji kompetensi

tertulis dan praktik, atau nilai gabungan baik uji kompetensi tulis maupun uji kompetensi

praktik. Nilai yang terdapat di dalam sertifikat menggambarkan tingkat kompetensi peserta

uji kompetensi terhadap materi yang diujikan. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh

berikut.

Contoh kriteria Lulus dan dinyatakan kompeten dengan gabungan nilai yang ditulis di

sertifikat. Peserta uji kompetensi lulus dan dinyatakan kompeten apabila gabungan nilai

jenis uji kompetensi tertulis dan praktik mencapai nilai minimal 75 (untuk uji kompetensi

bahasa Inggris). Nilai minimal lulus masing-masing bidang keahlian/keterampilan terdapat

pada masing-masing petunjuk teknis.

BAB IIPROSEDUR PENSKORAN BENTUK SOAL OBJEKTIF

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 8

Page 9: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

A. Pengertian

Dalam hal ini yang dimaksud dengan bentuk soal objektif adalah bentuk soal: pilihan

ganda, jawaban singkat/ isian, menjodohkan, dan Benar-Salah. Dikatakan objektif karena

penskoran yang diberikan berbentuk dikotomus (benar-salah atau 0-1). Prosesnya adalah

lembar jawaban peserta uji kompetensi dicocokkan pada lembar kunci jawaban yang

sudah dipersiapkan. Bila jawaban peserta uji kompetensi sesuai dengan kunci jawaban,

maka jawabannya diberi skor 1, bila tidak sesuai diberi skor 0. Setelah selesai menskor

seluruh soal, maka baru dihitung berapa jumlah soal yang benar dan berapa jumlah soal

yang salah. Jumlah skor benar itulah yang merupakan skor perolehan (skor mentah) dari

soal bentuk objektif yang diperoleh peserta uji kompetensi yang bersangkutan. Berikut

ini adalah contoh jumlah dan variasi bentuk soal objektif yang dipergunakan dalam uji

kompetensi.

Jumlah soal bentuk objektif adalah 50 butir soal.

NO. BENTUK OBJEKTIF JUMLAH SOAL

1. Pilihan Ganda 50 soal

Jumlah = 50 soal

Jumlah soal bentuk objektif adalah 50 butir soal yang terdiri dari 4 bentuk soal.

NO. BENTUK OBJEKTIF JUMLAH SOAL

1. Pilihan Ganda 20 soal

2. Benar-Salah 10 soal

3. Menjodohkan 10 soal

4. Jawaban Singkat/Isian 10 soal

Jumlah = 50 soal

Berikut ini adalah contoh lembar jawaban uji kompetensi tertulis secara manual dan komputer.

B. Tabel Nilai

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 9

Page 10: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

Agar hasilnya akurat proses pemeriksaannya cepat, maka pemeriksa disarankan

membuat tabel nilai. Untuk membuat tabel nilai menggunakan dasar perhitungan (skor

maksimum 50 dan bobot 25%) dengan rumus seperti berikut ini.

Skor perolehan peserta uji kompetensiNilai = ___________________________________ x bobot

Skor maksimum butir soal ybs.

Atau

Skor perolehan peserta uji kompetensiNilai = ___________________________________ x 25

50

Contoh 1

Jenis Tes

Jumlah Soal

BobotNomor

SoalSkor

Maksimum

Skor Perolehan Peserta Uji

Kompetensi APerhitungan

Tertulis 50 25 1-50 50 45 =(45:50)x25

PG           =22,50      Jumlah = 50 45  

Contoh 2

Jenis Tes

Jumlah Soal

BobotNomor

SoalSkor

Maksimum

Skor Perolehan Peserta Uji

Kompetensi APerhitungan

Tertulis   25       =(45:50)x25

PG 20   1-20 20 19 =22,50M 10   21-30 10 8  JS 10   31-40 10 9  

B-S 10   41-50 10 9        Jumlah = 50 45  

Penyusunan tabel nilai :

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 10

Page 11: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

Skor perolehan peserta uji kompetensiNilai = ___________________________________ x bobot

Skor maksimum butir soal ybs

Tabel nilai tes tertulis dengan skor maksimum 50 dan bobot 25.

Skor Perolehan Nilai Skor Perolehan Nilai1,00 0,50 26,00 13,002,00 1,00 27,00 13,503,00 1,50 28,00 14,004,00 2,00 29,00 14,505,00 2,50 30,00 15,006,00 3,00 31,00 15,507,00 3,50 32,00 16,008,00 4,00 33,00 16,509,00 4,50 34,00 17,00

10,00 5,00 35,00 17,5011,00 5,50 36,00 18,0012,00 6,00 37,00 18,5013,00 6,50 38,00 19,0014,00 7,00 39,00 19,5015,00 7,50 40,00 20,0016,00 8,00 41,00 20,5017,00 8,50 42,00 21,0018,00 9,00 43,00 21,5019,00 9,50 44,00 22,0020,00 10,00 45,00 22,5021,00 10,50 46,00 23,0022,00 11,00 47,00 23,5023,00 11,50 48,00 24,0024,00 12,00 49,00 24,5025,00 12,50 50,00 25,00

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 11

Page 12: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

BAB III

PROSEDUR PENSKORAN BENTUK SOAL URAIAN

A. Pengertian

Untuk melakukan penskoran soal bentuk uraian, diperlukan kesabaran dan ketelitian.

Misal untuk soal bentuk uraian berjumlah 5 soal dengan rincian seperti berikut.

Nomor Soal Skor Maksimum1 82 53 104 55 10

Jumlah = 38

Untuk memudahkan pelaksanaannya, ada beberapa kaidah atau prosedur pemeriksaannya

berikut ini.

1. Gunakanlah pedoman penskoran yang telah dipersiapkan sebagai acuan dalam

memeriksa jawaban peserta uji kompetensi.

2. Bacalah jawaban peserta uji kompetensi kemudian bandingkan dengan jawaban ideal

seperti yang ada pada pedoman penskoran.

3. Berikan skor sesuai dengan tingkat kelengkapan dan kesempurnaan jawaban peserta

uji kompetensi.

4. Bila diperlukan, periksalah seluruh lembar jawaban peserta uji kompetensi pada

nomor yang sama, baru dilanjutkan ke pemeriksaan nomor berikutnya. Hal ini perlu

dilakukan guna menjaga konsistensi dan objektivitas pemberian skor.

5. Hindari faktor-faktor yang tidak sesuai/relevan dalam pemberian skor seperti bagus

tidaknya tulisan dan bersih tidak kertas jawaban, kecuali kalau memang kedua aspek

itu yang akan diukur.

Setelah selesai memeriksa lembar jawaban peserta uji kompetensi, langkah berikutnya

adalah memberikan skor pada lembar jawaban itu. Pemberian skor untuk bentuk soal uraian

sangat ditentukan oleh bobot masing-masing soalnya (bila ada). Bila setiap butir soal sudah

selesai diskor, maka hitunglah jumlah skor perolehan peserta uji kompetensi pada setiap

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 12

Page 13: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

nomor butir soal. Kemudian lakukan perhitungan nilainya dengan menggunakan rumus di

bawah ini.

B. Tabel Nilai

Agar hasilnya akurat dan proses pemeriksaannya cepat, maka pemeriksa disarankan

membuat tabel nilai. Untuk membuat tabel nilai menggunakan dasar perhitungan (skor

maksimum 38 dan bobot 10%) dengan rumus seperti berikut ini.

Skor perolehan peserta uji kompetensiNilai = ___________________________________ x bobot

Skor maksimum butir soal ybs.

Atau

Skor perolehan peserta uji kompetensiNilai = ___________________________________ x 10

38

Contoh:

Jenis Tes

Jumlah Soa

lBobot

Nomor Soal

Skor Maksimu

m

Skor Perolehan Peserta Uji Kompetensi

A

Perhitungan

Tertulis 5 10 1 8 7 Nilai peserta uji

Uraian     2 5 4 kompetensi A      3 10 9 =(32:38)x10      4 5 5 =0,842x10      5 10 7 =8,42      Jumlah = 38 32  

Skor perolehan peserta uji kompetensi A adalah 32, kemudian lihatlah tabel nilai di bawah

ini. Untuk skor perolehan peserta uji kompetensi 32, nilainya adalah 8,42.

Tabel nilai soal bentuk uraian dengan skor maksimum 38 dan bobot 10

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 13

Page 14: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

Skor Perolehan Nilai Skor Perolehan Nilai1 0,26 20 5,262 0,53 21 5,533 0,79 22 5,794 1,05 23 6,055 1,32 24 6,326 1,58 25 6,587 1,84 26 6,848 2,11 27 7,119 2,37 28 7,37

10 2,63 29 7,6311 2,89 30 7,8912 3,16 31 8,1613 3,42 32 8,4214 3,68 33 8,6815 3,95 34 8,9516 4,21 35 9,2117 4,47 36 9,4718 4,74 37 9,7419 5,00 38 10,00

BAB IV

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 14

Page 15: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

PROSEDUR PENSKORAN TES PRAKTIK

A. Pengertian

Prosedur penskoran tes praktik pada prinsipnya hampir sama dengan prosedur

penskoran bentuk soal uraian. Dalam pelaksanaannya, keduanya mempergunakan pedoman

penskoran yang sudah ditetapkan untuk memberi nilai peserta uji kompetensi.

Perbedaannya adalah untuk bentuk soal uraian yang diskor adalah berwujud tulisan, tetapi

untuk tes praktik yang diskor adalah tindakan atau perbuatan yang berbentuk kinerja,

penugasan, atau hasil karya yang dilakukan peserta uji kompetensi mulai dari persiapan,

pelaksanaan, dan hasilnya. Hal prinsip yang mendasari apakah suatu tes dikategorikan

tertulis atau praktik adalah tergantung pada persentase kognitif dan psikomotor yang

dipergunakan peserta uji kompetensi dalam menjawab soal. Apabila peserta uji kompetensi

dalam menjawab sebuah butir soal hampir 90% menggunakan kognitif, soal yang dijawab

peserta uji kompetensi itu tergolong jenis tes tertulis (bukan praktik).

Untuk memudahkan penskoran tes praktik perhatikan contoh, misalnya jumlah

soal/tugas untuk jenis tes praktik adalah seperti berikut ini.

Nomor Soal/Tugas Skor Maksimum1 102 103 10

Jumlah = 30

Untuk memudahkan pelaksanaannya, ada beberapa langkah seperti berikut ini.

1. Gunakanlah pedoman penskoran yang telah dipersiapkan sebagai acuan dalam

memberi nilai peserta uji kompetensi.

2. Amatilah setiap langkah (persiapan, pelaksanaan, dan hasilnya) yang dikerjakan

peserta uji kompetensi kemudian bandingkan dengan jawaban ideal seperti yang ada

pada pedoman penskoran.

3. Berikan skor sesuai dengan tingkat kesesuaian dengan tugas, (misalnya tepat, cukup,

kurang).

4. Hindari faktor-faktor yang tidak sesuai/relevan dalam pemberian skor.

Setelah selesai memberi skor, kemudian lakukan perhitungan nilainya dengan menggunakan

rumus di bawah ini.

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 15

Page 16: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

B. Tabel Nilai

Agar hasilnya akurat dan cepat proses pemeriksaannya maka, pemeriksa disarankan

membuat tabel nilai. Untuk membuat tabel nilai menggunakan dasar perhitungan (misal

skor maksimum 30 dan bobot 75%) dengan rumus seperti berikut ini.

Skor perolehan peserta uji kompetensiNilai = ___________________________________ x bobot

Skor maksimum butir soal ybs.

Atau

Skor perolehan peserta uji kompetensiNilai = ___________________________________ x 75

30

Contoh 1

Jenis Tes

Jumlah Soal

Bobot Nomor SoalSkor

Maksimum

Skor Perolehan Peserta Uji

Kompetensi APerhitungan

Praktik 3 75 1 10 9Nilai peserta uji

      2 10 9 kompetensi A      3 10 9 =(27:30)x75            =67,5      Jumlah = 30 27  

Skor perolehan peserta uji kompetensi A adalah 27, kemudian lihatlah tabel nilai di bawah ini.

Untuk skor perolehan peserta uji kompetensi 27, nilainya adalah 67,5.

Tabel nilai tes praktik dengan skor maksimum 30 dan bobot 75

Skor Perolehan Nilai Skor Perolehan Nilai

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 16

Page 17: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

1 2,50 16 40,002 5,00 17 42,503 7,50 18 45,004 10,00 19 47,505 12,50 20 50,006 15,00 21 52,507 17,50 22 55,008 20,00 23 57,509 22,50 24 60,00

10 25,00 25 62,5011 27,50 26 65,0012 30,00 27 67,5013 32,50 28 70,0014 35,00 29 72,5015 37,50 30 75,00

Contoh 2

Jenis Tes

Jumlah Soal

BobotNomor

SoalSkor

Maksimum

Skor Perolehan Peserta Uji

Kompetensi APerhitungan

Praktik 3 70 1-2 2 2 Nilai peserta uji

      1-5 5 5 kompetensi A      1-7 7 6 =(13:14)x70            =?      Jumlah = 14 13  

Penyusunan tabel nilai

Skor perolehan warga belajar/peserta didikNilai = _______________________________________ x bobot

Skor maksimum butir soal ybs.

Tabel nilai tes tertulis dengan skor maksimum 14 dan bobot 70.

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 17

Page 18: Prosedur Penskoran Uji Kompetensi

PROSEDUR PENSKORAN / PENILAIAN UJI KOMPETENSI

Skor Perolehan Nilai1 5,002 10,003 15,004 20,005 25,006 30,007 35,008 40,009 45,00

10 50,0011 55,0012 60,0013 65,0014 70,00

-----00000-----

DPP Ikatan Perangkai Bunga Indonesia Pusat Page 18