Uji Golongan Darah Sistem Abo

9
UJI GOLONGAN DARAH SISTEM ABO PEWARISAN SIFAT YANG DITENTUKAN OLEH ALEL GANDA (GOLONGAN DARAH) 1. Tujuan 1.1 mengenal beberapa sifat genetic pada manusia yang ditentukan oleh alel ganda. 1.2 mengetahui distribusi golongan darah system ABO pada populasi kelas. 2. Landasan teori Pada makhluk hidup yang berkembang biak secara seksual, tiap individu baru berasal dari perkembagan dan pertumbuhan sel zigot yaitu sel yang merupakan hasil persatuan antara sel kelamin jatan (spermatozoa) dengan sel kelamin betina (ovum) yang masing-masing adalah haploid. Dengan demikian cirri-ciri genetis yang dibawa oleh zigot (2n) adalah gabungan antara ciri-ciri genetis sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Gen adalah rantai DNA yang panjang dan terdiri dari banyak pasang nukleotida. Rangkaian nukleotida dalam DNA inilah yang membawa informasi yang terkandung dalam sebuah gen dapat menghaslkan alel-alel baru, sehingga sebuah gen memiliki potensi untuk memiliki jutaan alel yang berbeda. Gen yang sealel ini waktu pembentukan gamet (gametogenesis) akan memisah (dikenal dengan prinsip segregasi bebas) dan waktu berpasang-pasangan lagi pada proses fertilisasi.

description

contoh sistem golongan darah

Transcript of Uji Golongan Darah Sistem Abo

Page 1: Uji Golongan Darah Sistem Abo

UJI GOLONGAN DARAH SISTEM ABO

PEWARISAN SIFAT YANG DITENTUKAN OLEH ALEL GANDA (GOLONGAN DARAH)

1.      Tujuan

1.1  mengenal beberapa sifat genetic pada manusia yang ditentukan oleh alel ganda.

1.2  mengetahui distribusi golongan darah system ABO pada populasi kelas.

2.      Landasan teori

Pada makhluk hidup yang berkembang biak secara seksual, tiap individu baru berasal

dari perkembagan dan pertumbuhan sel zigot yaitu sel yang merupakan hasil persatuan antara sel

kelamin jatan (spermatozoa) dengan sel kelamin betina (ovum) yang masing-masing adalah

haploid. Dengan demikian cirri-ciri genetis yang  dibawa oleh zigot (2n) adalah gabungan antara

ciri-ciri genetis sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.

            Gen adalah rantai DNA yang panjang dan terdiri dari banyak pasang nukleotida.

Rangkaian nukleotida dalam DNA inilah yang membawa informasi yang terkandung dalam

sebuah gen dapat menghaslkan alel-alel baru, sehingga sebuah gen memiliki potensi untuk

memiliki jutaan alel yang berbeda.

            Gen yang sealel ini waktu pembentukan gamet (gametogenesis) akan memisah (dikenal

dengan prinsip segregasi bebas) dan waktu berpasang-pasangan lagi pada proses fertilisasi.

Mekanisme penurunan sifat ini pertama kali dikemukakan oleh Gregor Mendel. Secara kebetulan

tumbuhan yang digunakan Mendel adalah Ercis (Pisum Sativum), gen pengendalinya bersifat

bebas yang artinya satu gen terletak pada satu kromosom.

            Alel adalah gen yang menjadi anggota dari sepasang gen yang sama. Masing-masing alel

memiliki pengaruh terhadap suatu karakter khusus yang berbeda dengan alel yang lain.

Organisme diploid memiliki pasangan-pasangan gen yang masing-masing terdiri dari 2 alel. Alel

ganda adalah keadaan dimana sebuah gen memiliki lebih dari 1 alel. Keadaan ini disebut

multiple alel sedangkan perangkat dari alel-alel tersebut disebut deret alel. Alel ganda terjadi

karena terjadi karena terjadi beberap mutasi gen.

Page 2: Uji Golongan Darah Sistem Abo

            Adanya alel ganda individu diploid tidak hanya memiliki 3 kemungkinan genotip tetapi

kemungkinan genotipnya menjadi lebih dari 3. Beberapa sifat yang ditentukan oleh alel ganda

antara lain golongan darah system ABO, tumbuhnya rambut pada segmen digitalis kedua dari

ruas jari tangan manusia, sifat warna rambut pada kelinci serta warna mata pada drosophila.

            Golongan darah system ABO pada manusia dikendalikan oleh tiga alel ganda yaitu IA, IB,

dan i. Alel IA dan IB dominan terhadap i, alel IA dan IB tidak dominan sesamanya namun bersifat

kodominan. Adanya 3 alel ini menentukan 4 macam golongan darah pada manusia yaitu

golongan darah A dengan genotip IAIA, golongan darah B dengan genotip IBIB, golongan darah

AB dengan genotip IAIB serta golongan darah O dengan genotip ii.

            Orang yang mempunyai golongan darah A dalam eritrositnya terdapat Antigen A dan

didalam plasma darahnya terdapat zat anti B. orang yang bergolongan darah B memiliki antigen

B di dalam eritrositnya da zat anti A di dalam plasma darahnya. Orang yang memiliki golongan

darah AB memiliki antigen A da antigen B didalam eritrositnya, namun tidak memiliki zat anti A

dan zat anti B di dalam plasma darahnya. Sedangkan orang yang bergolongan darah O tidak

memiliki antigen A dan B di dalam eritrositnya dan hanya memiliki zat anti A dan zat anti B di

dalam plasmanya.

            Dalam suatu populasi golongan darah terbanyak adalah golongan darah O, diikitu

golongan darah B, selanjutnya glongan darah A dan paling sedikit adalah golongan darah AB.

Frekuensi golongan darah ini berbeda-beda pada setiap bangsa. Penelitian yang pernh dilakukan

di Jawa pada daerah Ampelgading dari 450 orang, 30,4 % bergolongan darah O, kemudian

24,7% bergolongan darah A, golongan darah B sebesar 37,4% dan hanya 7,6% bergolongan

darah AB.

3.      Alat dan bahan

Kegiatan I                                                       Kegiatan 2

1.      darah                                                         1. Jari tangan

2.      serum anti A dan anti B                            2. loup

3.      kaca objek                                                 3. Alat tulis

4.      blood lancet

5.      kapas

6.      alcohol

Page 3: Uji Golongan Darah Sistem Abo

7.      pengaduk/ tusuk gigi

4.      Cara kerja

Kegiatan 1

1.      Memijat ujung jari tengah/ manis tangan kiri, kemudian membersihkan ujung jari tersebut

dengan kapas yang telah dibasahi denga alcohol 70%.

2.      Menusuk ujung jari yang telah dibersihkan dengan jarum lancet yang steril hingga keluar darah.

Kemudian meneteskan darah yang keluar pada objek glass di tiga tempat .

3.      Menambahkan pada tetes:

No. 1         : satu tetes anti A

No. 2         : satu tetes anti B

No. 3         : satu tetes anti AB

4.     Mengaduk masing-masing tetes dengan tusuk gigi yang berbeda untuk menghindari kontaminasi.

5.      Mengamati apa yang terjadi pada setiap tetes darah setelah masing-masing ditambah dengan zat

anti.

6.      Memperhatikan, bila:

a.       Darah + zat anti A menggumpal, darah + zat anti B tidak menggumpal maka golongan darah A

b.      Darah + zat anti A tidak menggumpal, darah + zat anti B menggumpal maka golongan darah B

c.       Darah + zat anti A menggumpal, darah + zat anti B menggumpal maka golongan darah AB

d.      Darah + zat anti A tidak menggumpal, darah + zat anti B tidak menggumpal maka golongan

darah O

e.       Memasukkan hasil pengamatan pada tabel dan mengambil kesimpulan

5.      Hasil pengamatan

5.1 Tabel pengamatan golongan darah (data kelompok)

Nama praktikan Perlakuan Pengamatan Golongan darah

Chulia mubtadiah + anti A

+ anti B

Tidak menggumpal

Menggumpal

B

Didit candra + anti A

+ anti B

Menggumpal

Tidak menggumpal

A

Inayah + anti A Tidak menggumpal O

Page 4: Uji Golongan Darah Sistem Abo

+ anti B Tidak menggumpal

Novian fitri + anti A+ anti B

Menggumpal

Tidak menggumpal

A

5.2 tebel pengamatan golongan darah (data kelas)

Golongan darah Jumlah presentase

A 9 28,125 %

B 10 31,25 %

AB 2 6, 25%

O 11 34,375 %

6.      Pembahasan

Pada praktikum uji golongan darah diperoleh pada golongan darah diperoleh golongan

darah O lebih banyak yaitu sebesar 34,375 %, kemudian golongan darah B sebesar 31,25 %,

golongan darah A sebesar 28,125 % dan terakhir golongan darah AB sebanyak 6,25 %.

Hukum Hardy-Weinberg menunjukkan presentase golongan darah berdasarkan

genotipnya. Penentuan alel ganda ditentukan oleh alel ganda. jika presentase hasil semua genotip

sejumlah probandus, maka perhitungan ini benar.

Golongan darah manusia system ABO ditentukan oleh alel IA, IB, dan i. dari ketiga alel

tersebut terbentuk enam kombinasi golongan darah yaitu IA IA, IA i, IB IB, IB I, IA IB dan ii. Meski

ada 6 kombinasi yang mungkin terjadi namun manusia hanya mempunyai 4 tipe golongan darah

menurut system ABO, yaitu A, B, AB dan O. hal ini terjadi karena alel IA dan IB dominan penuh

terhadap I, sedangkan IA kodominan dengan IB dan disimbolkan (IA = IB).

Gen i menghasilkan suatu molekul protein yang disebut isoglutanin yang terdapat pada

permukaan sel darah merah. Orang dengan alel IA dapat membentuk aglutinogen atau antigen

yang disebut antigen A dalam eritrosit yang kemudian dapat bereaksi denga anti bodi atau

agglutinin atau zat anti B yang terdapat didalam serum atau plasma darah.

Untuk mengetahui golongan darah seseorang, dilakukan dengan cara meneteskan serum

anti A, serum anti B dan serum anti AB. Karena jika antigen A bertemu dengan zat anti A maka

terjadi penggumpalan darah. Begitupula jika antigen B pada eritrosit bertemu dengan zat ati B

dari serum akan terjadi penggumpalan darah.

7.      Kesimpulan

Page 5: Uji Golongan Darah Sistem Abo

7.1 golongan darah manusia merupakan suatu fenotip yang dipengaruhi oleh alel ganda.

7.2 seseorang dikatakan bergolonga darah apabila saat darah ditetesi serum anti A menggumpal,

serum anti B tidak menggumpal dan serum anti AB menggumpal.

7.3 Seseorang dikatakan bergolonga darah B apabila setelah darah ditetesi serum anti A tidak

menggumpal, serum anti B menggumpal dan serum ati AB menggumpal.

7.4 golongan darah AB apabila darah setelah ditetesi serum anti A, B dan AB menggumpal.

7.5 orang dengan golongan darah O apabila darah setelah ditetesi serum anti A, B dan AB tidak

menggumpal.

Page 6: Uji Golongan Darah Sistem Abo

Petunjuk Praktikum Uji Golongan Darah 06 Feb

Berikut ini petunjuk praktikum uji golongan darah untuk siswa-siswi kelas 8 smp

Tujuan : Untuk Mengetahui Golongan Darah Sistem ABO

A. ALAT dan BAHAN1. Bloodlancet/ jarum2. Kapas3. Serum Anti A dan Anti B4. Kaca Benda5. Tusuk gigi6. Kertas putih7. Alkohol 70%

B. CARA KERJA• Sediakanlah alat dan bahan yang akan digunakan.• Kemudian bersihkan ujung jari dengan kapas yang telah diberi alkohol 70% agar ujung jari bersih dan steril.• Ambillah dua tetes darah anda dengan cara menusukan Bloodlancet/ jarum ujung jari.• Teteskan di atas kaca benda yang telah disiapkan di atas kertas putih agar dapat lebih mudah melihat dan mengetahui apakah terjadi penggumpalan pada darah atau tidak.• Setelah itu, teteskan serum anti A di atas tetesan darah anda yang pertama dan teteskan serum anti B di atas tetesan darah yang kedua.• Aduklah tetesan darah yang telah dicampur serum anti A dan B dengan menggunakan tusuk gigi pada masing-masing tetesan darah.• Tentukan golongan darahnya, jika :

- Golongan darah A, jika tetesan pertama menggumpal sedang tetesan ke dua tidak

- Golongan darah B, jika tetesan pertama tidak menggumpal dan tetesan ke dua menggumpal

- Golongan darah O, jika kedua tetesan tidak ada yang menggumpal

- Golongan darah AB, jika kedua tetesan menggumpal

Selamat Praktikum.