UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil...

37
UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK MENGENDALIKAN WERENG COKLAT (Nilafarvata lugens Stal) PADA TANAMAN PADI MT.2006 Disusun oleh : Ir. H.Ruslan Patihong NIP. 080 069 287.- LABORATORIUM PENGEMATAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN (LPHP) TIROANG PINRANG DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA UPTD.BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROPINSI SULAWESI SELATAN

Transcript of UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil...

Page 1: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK MENGENDALIKAN

WERENG COKLAT (Nilafarvata lugens Stal) PADA TANAMAN PADI

MT.2006

Disusun oleh :

Ir. H.Ruslan Patihong

NIP. 080 069 287.-

LABORATORIUM PENGEMATAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN

(LPHP) TIROANG PINRANG

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

UPTD.BALAI PROTEKSI TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

PROPINSI SULAWESI SELATAN

Page 2: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Taufik-

Nya, sehingga laporan kegiatan pelaksanaan Kajian “ Uji efektifitas Beauveria bassiana

untuk mengendalikan wereng batang coklat (Nilafarvata lugens Stal) pada tanaman padi

MT. 2006” yang merupakan hasil dari kegiatan yang dilaksanakan di Wilayah Laboratorium

Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) Tiroang Pinrang dapat diselesaikan dengan baik.

Pada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan

konsentrasi spora B.bassiana. Dari hasil yang diperoleh konsentras spora 8 x 107 mampu

mengendalikan wereng batang coklat didalam kurungan hanya 2 hari setelah diaplikasi, dan

dilapangan tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga koreksi

dari permbaca diharapkan dapat menyepurnakan, namun demikian kami mengharap agar

dapat dijadikan dasar dan sumber informasi bagi pengembangan kegiatan agensia hayati

dimasa datang. Amin.

Tiroang, 22 Desember 2006

Kepala LPHP Pinrang

Ir. H. RUSLAN PATIHONG

Nip. 080 069 287

Page 3: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

i

DAFTAR ISI

Teks halaman

DAFTAR TABEL ……..……………………………………… ……… ……. ii

I. PENDAHULUAN

Latar belakang …………………………………………………….. 1

Tujuan, ..................................................……………………….…...…….. 3

Keluaran …………………………….………..…………………….. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal)…………….…...….. …. 4

1. Biologi. ..................................................................................………… 4

2. Ekologi .................................................................................................... 5

3. Musuh Alami ……………………………………………...………….. 6

4. Pengendalian menggunakan pestisida ……………………...………… 6

Beauveria bassiana vuill ………………………………………...……… 8

1. Suhu (Tampratur) …………………………………………...…...…... 9

2. PH (Kemasaman) ………………………………………………...…… 9

3. RH (Kelembaban) …………………………………………...………... 10

4. Mekanisme antagonis Cendawan Beauveria bassiana……...………... 10

III. BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu …………………………………………..……..…... 12

Bahan dan alat …………….. ……………………………….…………… 12

Metode Pelaksanaan ……………..…………………………….………... 12

1. Cara pelaksanaan uji dalam kurungan ………………….……………. 15

2. Cara pelaksanaan di lapang ………………………….……………….. 15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Wereng Coklat dalam kurungan …………………………………….. 17

Uji aplikasi dilapangan…………………………………………………… 18

1. Keadaan populasi Wereng Batang Coklat (WBC)……………………. 18

2. Keadaan populasi Wereng hijau (Nephotettik virecens)……………… 20

Hasil produksi ubinan…….……………………....................................… 22

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan ……….………………………………………………......... 23

2. Saran …...…………………………………………………………........ 23

VI. DAFTAR PUSTAKA

Page 4: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

ii

DAFTAR TABEL

Nomor teks halaman

Tabel 1. Komulatif luas serangan Wereng coklat di Wilayah LPHP.

Tiroang Pinrang............................................................................... 2

Tabel 2. Ukuran jumlah padat spora dalam konsentrasi media yang

ditetapkan sebagai perlakuan uji kosentrasi spora B.bassioana...... 14

Tabel 3. Hasil pengamatan rata-rata populasi wereng coklat

yang mati setiap hari dalam kurungan setelah diaplikasi

B. Bassiana sesuai perlakuan MT. 2006 ....................................... 17

Tabel 4. Hasil pengamatan rata-rata popoulasi w.coklat

(Nilaparvata lugens Stal) pada setiap perlakuan di lapang MT. 2006..... 19

Tabel 5. Hasil pengamatan rata-rata popoulasi w.hijau (Nephotettic virens)

pada setiap perlakuan di lapang MT. 2006............................................. 21

Tabel 6. Hasil produksi dengan luasan 6,25 m2 pada setiap petak perlakuan

MT. 2006………………………………………………………….... 22

Page 5: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

iii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

Gambar 1. Kumbang .Karabid makan larva .................................................... 7

Gambar 2. B.bassiana pada Wereng hijau…………………………………… 7

Gambar 3. Denah letak keadaan petak perlakuan yang akan

dilaksanakan dilapang..................................................................... 16

Gambar 4. Grafik perkembangan populasi WBC pada setiap

perlakuan dilapang........................................................................... 19

Gambar 5. Grafik perkembangan populasi Wereng hijau pada

setiap perlakuan dilapang................................................................ 21

Gambar 6. Kegiatan uji efektivitas konsentrasi B.bassiana untuk

pengendalian W.coklat di dalam kurungan ...................................... 26

Gambar 7. Kegiatan uji efektivitas konsentrasi B.bassiana untuk

pengendalian W.coklat di lapang MT.2006.................................... 26

Page 6: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

Lampiran 1. Data hasil rekapan Mortalitas populsi Wereng akibat perlakuan

beberapa konsentrasi di dalam kurungan B. bassiana MT. 2006.............. 26

Lampiran 2a. Hasil pengamatan jumlah populasi yang mati di dalam kurungan

setelah 10 HSA pada setiap perlakuan aplikasi B. bassiana MT. 2006....... 27

Lampiran 2b. Jumlah populasi yang mati di dalam kurungan setelah 10 HSA

pada setiap perlakuan aplikasi B. bassiana ditransfer ke Log (x + 1)... 27

Lampiran 2c. Daftar analisa varians rata-rata produksi ubinan yang sudah

Diperlakukan......................................................................................... 27

Lampiran 3a. Hasil produksi ubinan pada setiap perlakuan aplikasi

B. Bassiana di lapangan MT. 2006....................................... 28

Lampiran 3b. Hasil produksi ubinan pada setiap perlakuan aplikasi

B. bassiana di lapangan ditransfer ke Log (x+1)................... 28

Lampiran 3b. Daftar analisa varians rata-rata produksi ubinan yang sudah

Diperlakukan........................................................................................ 28

Page 7: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Organisme Pengganggu tanaman (OPT) merupakan resiko yang harus dihadapi dan

dipertimbangkan, salah satu pengendalian yang dianjurkan dan praktis banyak digunakan

oleh petani adalah pengendalian dengan menggunakan pestisida. Penggunaan pestisida

dalam menekan populasi dan serangan OPT yang dianjurkan adalah paling terakhir apabila

semua cara yang lain kurang berhasil, dengan ketentuan berdasarkan pengamatan

agroekosistem. Alasan ini dikemukakan karena penggunaan pestisida yang tidak sesuai

ianjuran sehingga dapat menimbulkan kebalnya OPT sasaran (Resistensi), munculnya

populasi/serangan yang lebih tinggi (Resurgensi), dan matinya musuh alami yang sifatnya

menekan OPT tersebut sehingga ekosistem tidak seimbang.

Keadaan seperti ini menyebabkan terjadinya populasi dan serangan OPT, di

Kabupaten Sidrap dan Pinrang sangat diduga mengalami kasus seperti di atas khususnya

OPT. Wereng Coklat dan Wereng P. Putih sebaga akibat penggunaan jenis dan jumlah

pestisida yang berlebihan atau di luar anjuran dengan tidak didasari hasil pengamatan

agroekosistem dilapang. Serangan Wereng Coklat dan Wereng P. Putih terjadi secara

sporadis pada musim tanam MT. 2004/ 2005 terjadi di di Kab. Pinrang, Barru dan Kab.

Sidrap, Pinrang dan Enrekang sedang di MT. 2004/2005 terjadi di Kab. Pinrang, Barru dan

Enrekang, untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.

Page 8: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

2

Tabel 1. Komulatif luas serangan Wereng coklat di Wilayah LPHP. Tiroang Pinrang.

Musim

Tanam

Komulatif luas seranga W.Coklat (Ha)

Kab. Pinrang Kab. Sidrap Kab. Barru Kab.Enrekang

2004 26 2480 0 50.6

2004/2005 45 0 35 14

2005 0 0 0 0

2005/2006* 0 17 2 0

Usaha perlindungan tanaman dengan menerapkan konsep PHT yaitu

pengendalian yanglebih ramah lingkungan antara lain pemanfaatan musuh alami sebagai

agens hayati sebagai pengendali OPT yang bisa diterapkan di lapangan. Salah satu agens

hayati yang diekplorasi dam dikembangkan ditingkat LPHP adalah jenis Beauvaria bassiana

yang merupakan cendawan entomopathogenik yang berpeluang dikembangkan sebagai

biopestisida. Hal ini mengingat bahwa cendawan ini mudah didapatkan, dibiakkan,

diaplikasi, dan tidak mencemari lingkungan dan dapat hidup lestari bila lingkungan tetap

mendukung.

Beauveria bassiana salah satu jenis agens hayati yang ditemukan di lapang

memparasiti/menginfeksi beberapa OPT. Seperti (Wereng coklat, Wereng hijau, Walang

sangit dan belalang). Daud et al., (1999) mengemukakan bahwa B. bassiana dengan

konsentrasi 107 konidia/ml dapat menyebabkan kematian terhadap Darna catenata sebesar

98%, Hypotenemus hampai 79%, Heliotis armigera 83% dan Plutella xylostella sebesar

70%. Infeksi B. Bassiana pada umumnya melaluintegument, namun dapat juga

Page 9: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

3

melalui mulut dan saluran pencernaan serta lubang alami serangga (Tanada, 1987). Keadaan

ini dipertimbangkan untuk menguji tingkat konsentrasi yang efesien yang mampu

mengendalikan OPT di lapang.

Tujuan

Untuk mengetahui konsentrasi spora Beauveria bassiana yang efektif untuk menekan

Wereng coklat (Nilapharvata lugens) di dalam kurungan dan dilapangan.

Keluaran

Hasil dari kajian konsentrasi B.bassiana ini dapat dijadikan bahan untuk menyusun

rekomendasi pengendalian populasi Wereng coklat (Nilapharvata lugens) dan termasuk jenis

OPT lain seperti Wereng hijau (Nepotettix virescens) dan Wereng punggung Putih (Sogatella

furcivera) dan Walang sangit (Leptocoris acuta) pada tanaman padi.

Page 10: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

TINJAUAN PUSTAKA

Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal)

Biologi

Telur Wereng Batang Coklat (WBC) berbentuk lonjong agak melengkung, bagian

ujung, pangkal dan tutup telurnya tumpul, mempunyai perekat pada pangkal telurnya yang

menghubungkan telur satu dengan lainnya. Telur diletakkan berkelompok pada jaringan

pangjkal pelepah daun. Tetapi populasinya tinggi, telur diletakkan di ujung pelepah daun dan

tulang daun. Bentuk kelompok telurnya menterupai sisir panjang. Nimfa berkembang

menjadi 2 bentuk yaitu makroptera (bersayap panjang) yang mempunyai sayap depan dan

sayap belakang secara norma. Bentuk ke-2 adalah Brakipera (bersayap kerdil) yaitu wereng

coklat dewasa yang sayap depan dan belakangnya tumbuh tidak normal, terutama sayap

belakang. Umumnya brakiptera bertubuh lebih besar, tungkai dan peletak telurnya lebih

panjang. Pada setiap kepadatan populasi wereng brakiptera lebih tinggi dari makroptera.

Page 11: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Gambar 1. Populasi Imago dan Nimfa Wereng Batang Coklat ( Nilapavatalugens stall)

5

Ekologi

Populasi WBC. terbentuk karena adanya kopulasi acak antar bentuk sayap. Tetapi

wereng yang datang pertama kali ke lahan itu adalah bentuk makroptera sebagai wereng

Page 12: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

imigran. Secara alami permulaan wereng datang di lahan tanaman yang sudah lilir. Kisimoto

(1977) melaporkan bahwa serangga tertarik terhadap tanaman padi berumur 10 – 20 Hst.

WBC memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap ketahanan suatu varietas padi.

Oleh sebab itu penanaman varietas tahan yang dilakukan oleh petani secara terus menerus

dapat merangsang perubahan virulensi dan akhirnya muncul biotipe/koloni baru yang dapat

mematahkan ketahanan varietas yang ditanam oleh petani.

Di Sukamandi, pada Musim Penghujan 1983/84 populsai awal WBC pada varietas IR

26 hanya 0.02 ekor/rumpun. Rendahnya populasi awal itu karena wereng biotipe 1 tidak

berkembang pada IR 26. Walaupun populasinya rendah di awal generasi, tetapi wereng

coklat dengan mantap sampai ke generasi ketiga. Populasi pada generasi ke-3 mencapai 500

kali populasi generasi awal, sehingga terjadi kerusakan tanaman pada generasi itu. Penelitian

dalam kurungan besar di tengah sawah (15m x 15m x 2m) pada kepadatan populasi awal

pelita i/I adalah 0,0038 ek/rumpun contoh, pada generasi ke-2 akan berkembang mencapai

867,5 kali populasi generasi awal, dan pada generasi ke-3 mencapai 7843,75 kali populasi

awal, sehingga terjadi mati kering (Hopper burn).

6

Musuh Alami

Parasitoid telur wereng coklat adalah Anagrus spp, Gonatocerus spp, Oligosita

spp, Polynema sp dan Mymar taprobanicum. Anagrus spp dapat memarasit 44,5 – 66,9 %.

Page 13: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Parasitoid nimfa dan dewasa adalah Elenchus sp, Haplogonatopus sp dan pseudogonatopus

sp. Parasitisme Elenchid dan Pseudogonatopus mencapai 40%.. Parasitoid nematode adalah

Agamermis sp dapat memarasit sampai 20% terkadang lebih dari 40%. Pedator wereng

batang coklat antara lain Cyrtohinus lividipennis mampu memangsa 9,17 telur W.coklat/hari,

Paederus fuscipes, k.karabid (Ophionea nigrofasciata),Coccinella sp, microvelia douglasi

dan laba-laba.

Pengendalian menggunakan pestisida

Pestisida dewasa ini merupakan sarana yang perlu dan masih dibutuhkan dibidang

pertanian terutama untuk melindungi tanaman dan hasilnya yang ditimbulkan oleh OPT.

Pada umumnya pestisida bersifat racun terhadap OPT, tetapi juga dapat meracuni manusia

dan lingkungan hidup. Menurut Wetterson (1988), ada banyak penggolongan pestisida yang

beredar dipasaran dan senantiasa digunakan baik yang ditujukan kepada hewan, tumbuhan

maupun jazad renik, untuk mengendalikan jenis serangga maupun hewan yang berpotensi

sebagai OPT. adalah Insektisida, Rodentisida, Mollusisida, Avisida dan Mitisida. Menurut

Anonim (2003) formulasi insektisida yang terdaftar ada 290 jenis formulasi dan yang tidak

terdaftar juga masih banyak yang beredar dipasaran. Dilapang masih ditemukan beberapa

petani menggunakan formulasi insektisida yang tidak terdaftar/ tidak dianjurkan untuk

tanaman padi, sehingga dapat menimbulkan pengaruh samping.

7

Palpp (1976), mengemukakan bahwa pengaruh samping dari penggunaan pestisida terhadap

serangga dapat berupa timbulnya kekebalan (resisten) aataupun resurgensi dan matinya

serangga diluar sasaran (Musuh alami) dan tercemarnya lingkungan agroekosistem.

Penomena resurgensi pertama dilaporkan pada penggunaan insektisida jenis Kalium arsenat,

Page 14: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Krioloit, DDT, BHC, Aldrin, Toxapen dan Paration. Pada Wereng coklat fenomena

resurgensi dilaporkan oleh Heinricks dan Mochida (1984) berupa menurunnya tingkat

mortalitas, meningkatnya laju reprodukasi, laju makan, memendeknya stadia nimpa,

memanjangnya masa oviposisi dan stadia imago. M.Sudjak dan Yasin (2000), problematic

yang terkait dengan dampak samping dari penggunaan pestisida baik lansung maupun tidak

langsung cukup segnifikan merusak ekosistem lingkungan dan bahkan kesehatan manusia.

Penanganan pestisida masih perlu terus diteliti dan diuji lebih jauh agar ekosistem

pertanaman/ bumi kita dapat terselamatkan dari proses pencemaran senyawa senyawa kimia

yang berbahaya.

Gbr 1. K.Karabid makan larva Gbr 2. B.bassiana pada W.hijau

8

Beauveria bassiana vuill

Cendawan Beauveria bassiana (balsamo) Vuillemin merupakan salah satu

cendawan entomopatogen yang dapat menginfeksi serangga sehingga menjadi sakit dan

mati. Steinhaus (1967) mengklasifikasikan cendawan ini sebagai berikut:

Page 15: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Divisi : Eumycetes

Sub divisi : Deuteromycotina

Kelas : Hyphomycetes

Ordo : Moniliales

Famili : Moniliaceae

Genus : Beauveria

Spesies : Beauveria bassiana

Balsamo mendeskripsikan dan memberi nama cendawan tersebut sebagai Botrytis

bassiana. Namun Vuillemin (1912) mengganti nama dengan genus Beauveria dan tetap

menggunakan bassiana sebagai nama spesies seperti yang dikemukakan Balsamo (Tanada,

1987).

Genus Beauveria secara morfolgi bentuknya seperti tepung putih sehingga dikenal

sebagai “White muscardine” (Steinhaus, 1963 dan Tanada, 1987). Bentuknya oval agak

bulat, miselium dibawahnya menggelembung (Steinhaus, 1963). Genus Beauveria

mempunyai 14 spesies, dua diantaranya yaitu Beauveria bassiana dengan spora yang hampir

sama bagiannya berbentuk bola dan oval serta Beauveria vanilla dengan spora yang hampir

seluruhnya berbentuk oval (Macleod 1954 dalam Tanada, 1987).

9

Pertumbuhan dalam media berbentuk koloni putih seperti kapas. Konidofor yang fertile

bercabang-cabang secara zig-zag dan pada bagian ujungnya terbentuk spora (konidia).

Konidia bersel satu, berbentuk bulat sampai oval, bening berukuran 2 – 3 mikron. Koloni

Page 16: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Beauveria bassiana berwarna putih berukuran 2 – 4 mikron dengan hifa yang berwarna

hialin (Steinhaus, 1967).

Faktor- factor yang sangat mempengaruhi perkecambahan konodia Beauveria adalah

suhu, pH dan kelembaban yang dijelaskan pada tulisan ini yakni.

Suhu (Tampratur)

Konodia tidak akan tumbuh pada suhu diatas 35ºC (Steinhaus, 1963), sedangkan pada suhu

4ºC dan udara kering, konodia dapat hidup sampai 2 tahun, pada suhu 23ºC kelangsungan

hidupnya tidak lebih dari 12 minggu. Namun Laja et al., (2002) mengemukakan bahwa

Beauveria bassiana dapat disimpan pada suhu kamar yang

berkisar 28ºC - 30ºC hingga 5 bulan tanpa kehilangan patogenitasnya terhadap larva Ostrinia

furnacalis.

PH (Kemasaman)

Cendawan memerlukan kemasaman tertentu untuk tumbuh dengan baik dan optimum

Cendawan dapat tumbuh pada kisaran pH 3,3 sampai 8,5 namun pertumbuhan optimum

terjadi pada pH 6,7 (Riyatno dan Santosa, 1991). Diana Daud et al., (1996) mengemukakan

bahwa kisaran pH untuk pertumbuhan Beauveria bassiana pada media beras, jagung,

kentang dan ubi kayu adalah kisaran pH 3 sampai pH 9.

10

RH (Kelembaban)

Ferron (1977) mengatakan bahwa kelembaban udara relatif (RH nisbi) tidak berpengaruh

pada infeksi awal, demikian juga pada fase inkubasi yang dicirikan oleh perkembangan

Page 17: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

miselium namun kelembaban relative yang tinggi sangat penting pada perkembangan

konidofor dan konidia.

Mekanisme antagonis Cendawan Beauveria bassiana vuill

Secara umum entomopatogenik (patogen) sebagai agen pengendali hayati tidak

mempunyai dampak negative terhadap lingkungan. Steinhaus (1963) mengemukakan bahwa

gagasan penggunaan cendawan untuk menekan populasi hama didasarkan pada penemuan

Agustinobassi (1835) yang mengamati adanya infeksi alamiah cendawan Beauvaria bassiana

terhadap ulat sutra (Bombyx mori L). Serangga yang menjadi inang B.bassiana terutama dari

ordo Lepidoptera, Coleoptera, Hemiptera, Diptera dan Hymenoptera (Steinhaus, 1963).

Diana Daud et al (1999) mengemukakan bahwa B.bassiana dengan konsentrasi 10

konidia/ml dapat menyebabkan kematian

Darna catenata sebesar 98 %, Hypotenemus hampei 79 %, Heliothis armigera 83 % dan

Plutella xylostella sebesar 70 %. Infeksi B.bassiana pada umumnya melalui integumen,

namun dapat juga melalui mulut dan saluran pencernaan serta lubang alami serangga

(Tanada, 1987). David (1968) dalam Sila (1993) mengemukakan bahwa sebelum mematikan

serangga target, B.bassiana lebih dahulu berkecambah kemudian penetrasi ke haemocoel

(rongga tubuh serangga). Dalam proses penetrasi, hipa menghasdilkan enzim proteinase,

lipase dan kitinase. Enzim enzim tersebut berguna untuk melunakkan integument serangga

yang terdiri dari khitin. Dalam tubuh serangga, hifa akan

11

memperbanyak diri dan menghasilkan beauverisin yang bersifat racun dan berakibat poada

kerusakan saluran pencernaan dan sistim saraf (Robert, 1981; Cheung, 1982 dalam Haryono,

Nuraini dan Riyanto, 1994).

Page 18: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

BAHAN DAN METODE

Tempat dan waktu

Page 19: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Kegiatan ini dilaksanakana dengan cara uji coba dalam bentuk plot di Kelurahan

Marawi, Kec. Tiroang, Kab. Pinrang atau sekitar 210 Km arah utara kota Makassar.

Pelaksanaan kegiatan ini dimulai bulan Mei sampai September 2006 (tanam tanggal 31

Mei 2006)

Bahan dan alat

Bahan yang digunakan terdiri dari ;

- Tanaman padi varietas Ciliwung

- Populasi Wereng coklat

- Media padat agens hayati (Beauveria bassiana)

- Pestisida dan pupuk

Alat yang digunakan adalah ;

- Alat mekanis ( cangkul, hansporayer dan lainnya)

- Ajir dan papan nama

- Alat alat Laboratorium (autoclave, ruang isolasi/Handcase, cawang, ellemeyer dll)

- Alat permentor untuk media cair

- Alat tulis.

Cara pelaksanaan

Dalam rangka kegiatan uji konsentrasi B. Bassiana dilakukan beberapa tahapan

kegiatan dalam penyempurnaan kegiatan uji konsentrasi jumlah populasi spora dalam bentuk

larutan yaitu ;

12

Page 20: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

a. Tahap Explorasi : Sumber inokulum Cendawan B. Bassiana yang ditemukan dil

lapang (di Desa Wala Kec. MaritenggaE kab. Sidrap) pada populasi Wereng coklat

yang terinfeksi (dalam bentuk mummi) pada akhir bulan Maret 2006 (lihat gambar).

b. Tahap isolasi : W. Coklat yang terinfeksi tersebut dibersihkan terlebih dahulu

kemudian ditumbuhkan pada media Potato Sugar Agar (PSA), selanjutnya dilakukan

isolasi selama 3 kali dimedia Potato Dextrosa Agar (PDA) untuk pemurnian.

c. Tahap Identifikasi : dengan melihat bentuk fisik dan warna kemudian digunakan

mikroskop (pembesaran 10 x 100) untuk menentukan jenis cendawan B. Bassiana.

d. Tahap perbanyakan/pengembangan : Setelah berkembang di PSA dan PDA dengan

baik dan kelihatan murni, selanjutnya dikembangkan di media padat dengan

menggunakan bahan dari media beras yakni ;

- Beras dicuci bersih dikukus sampai setengah matang dan dinginkan tetap di

dalam dandang.

- Beras yang sudah dingin dimasukkan ke dalam ruang isolasi (Steril),

selanjutnya dilakukan isolasi dan pemindahan spora dari media PSA ke media

beras.

- Media beras disimpan di encase dalam proses pengembangan selama 5 – 10

hari, selanjutnya diukur kepadatan sporanya.

- Dari hasil pengembangan kelihatan berkembang dengan cepat dan matang pada

umur 10-12 hari setelah diisolasi.

13

Page 21: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

e. Pengukuran kerapatan spora : Setelah 14 hari Cendawan B. Bassiana dikembangkan

di media padat/beras, dilakukan pengukuran kerapatan spora dengan menggunakan

Mikroskop spora dengan cara sbb ;

- Timbang 1 Gram media padat yang sudah terinfeksi (14 hari) dan larutkan ke

dalam 1 Liter Aquades diaduk sampai rata (homogen).

- Teteskan larutan tadi pada gelas Spora meter dan tutup dengan dek gelas,

selanjutnya dilihat pada mikroskop dengan pembesaran 10 x 100 dengan

menfokuskan pada garis kotak besar dan kecil pada spora meter.

- Di dalam spora meter terdapat kotak besar luasan 1 mm2

trdapat di dalamnya =

25 kotak sedang,dan 1 kotak sedang terdapat di dalamya = 16 kotak kecil,

sehingga seluruhnya berjumlah 25 ktk sedang x 16 ktk kecil = 400 kotak kecil.

- Menghitung jumlah spora pada 5 kotak sedang berjejer secara diagonal

misalnya hasil pengamatan/perhitungan ;

Kotak (I = 18 spora) + (II = 28 spora) + (III = 15 spora) + (IV = 18 spora) +

(V = 22 spora). Jumlah 5 kotak = 93 spora,

selanjutnya masukkan dalam rumus ;

t x d 93 x 100

S = _______________

x 106 →

_________________ x 10

6 = 4,65 x 10

8 / Gram

N x 0,25 (5 x 16)(0,25)

14

Page 22: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Dengan hasil yang telah dicapai (kerapatan spora sudah ditemukan 10-7

/ berat media)

maka dibuatlah perlakuan angka kerapatan spora dengan dasar jumlah spora dalam 1

gram media beras yang matang dengan membuat perlakuan seperti tabel 2.

Tabel 2. Ukuran jumlah padat spora dalam konsentrasi media yang ditetapkan

sebagai perlakuan uji kosentrasi spora B.bassioana

Kons. Media / H2O Perlakuan Jumlah spora

(5 Kotak)

Kerapatan spora

Pada larutan

0,5 Gr media / Ltr H2O

0,6 Gr media / Ltr H2O

10 Gr media / Ltr H2O

100 Gr media / Ltr H2O

1000 Gr media / Ltr H2O

Kontol

P – 1

P – 2

P – 3

P – 4

P – 5

P - 6

Tak terdeteksi

2 spora

16 spora

125 spora

Tak terhitung

-

8 x 105

spora

10 x 106

spora

8 x 107

spora

6,25 x 108

spora

8 x 109

spora

-

Perlakuan yang direncanakan

Perlakuan yang akan dilaksanakan yaitu melakukan uji di Laboratorium yang

dikurung dan perlakuan yang langsung di Lapang dengan perlakuan sebagai berikut ;

P1 - Kerapatan spora Beauvaria bassiana 105/ml

P2 - Kerapatan spora Beauvaria bassiana 106/ml

P3 - Kerapatan spora Beauvaria bassiana 107/ml

P4 - Kerapatan spora Beauvaria bassiana 108/ml

P5 - Kerapatan spora Beauvaria bassiana 109/ml

P6 - Kontrol (tanpa pengendalian)

15

Page 23: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

a. Cara pelaksanaan uji dalam kurungan

- Siapkan pot/ember plastik yang terkurung dan berisi tanah.

- Tanam bibit padi varietas ciliwung dalam pot/ember sebanyak 3 tanaman setiap pot di

dalam kurungan.

- Masukkan populasi Wereng coklat sebanyak 20 ekor pada setiap pot

ulangan/perlakuan dan ganti Wereng coklat yang mati setelah bermalam semalam

dalam kurungan.

- Aplikasi Beauveria bassiana sesuai konsentrasi perlakuan yang telah ditentukan

setiap perlakuan dan dilakukan 3 kali ulangan.

- Pengamatan dilakukan mulai 1 hari setelah aplikasi, terhadap populasi Wereng coklat

yang mati atau mummi dilanjutkan pengamatan setiap hari sampai 10 Hari Setelah

Aplikasi (HSA).

b. Cara pelaksanaan di lapang yaitu ;

- Tanaman di lapang di ploting dengan memisahkan sebanyak jumlah 3 ulangan dan 6

perlakuan secara acak dengan ukuran masing-masing 5 x 5 meter. (Denah perlakuan

dapat dilihat pada gambar 3).

- Aplikasi konsentrasi B.bassiana sesuai dengan perlakuan yang direncanakan.

- Pencampuran B.bassiana dengan air ditambah 1 sendok gula makan gula pasir ke

dalam 10 – 12 liter air ( Tangki handsprayer).

- Pengamatan terhadap populasi dan serangga OPT dan Musuh alami dimulai umur 14

HST dan dilakukan seterusnya sampai panen dengan interval waktu 7 hari.

16

Page 24: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

- Jumlah rumpun sampel yang diamati tiap plot ditentukan secara sistematis 10 rumpun

tetap dengan letak secara diagonal lurus.

- Pemeliharaan/sistem budidaya tanaman tetap dilakukan sesuai anjuran teknis dengan

varietas ciliwung.

- Jumlah perlakuan 6 3 ulangan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok

(RAK) uji statistik berjarak Duncan yang sesuai perlakuan.

------- 5 m-------

P-1

P- 5

P- 4

P- 2

P- 3

P- 6

P- 3

P- 1

P- 5

P- 4

P- 6

P- 2

P- 6

P- 2

P- 3

P- 1

P- 5

P- 4

Gambar 3. Denah letak keadaan petak perlakuan yang akan dilaksanakan dilapang.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 25: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Uji Wereng Coklat dalam kurungan

Hasil pengamatan yang ditemukan mulai pada saat awal sampai 10 hari setelah

aplikasi (Hsa) menunjukkan perlakuan P-3 yang mengandung 16 spora/5 kotak dalam

konsentrasi 10 gram yang dilarutkan dalam 1 liter air atau mengandung spora B.bassiana

8 x 107 dapat mematikan pada 2 -3 Hsa dan terinfeksi/mummi pada 4 Hsa dan hasilnya

terakhir sama dengan perlakuan P-4 (Kons. 100 Gr media padat / Liter air). Sehingga data

menunjukkan perlakuan P-3 lebih efesien dan ampuh dalam pengendalian populasi W.

Coklat, untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 dan lampiran 1. Perlakuan dibawahnya (P-

1 dan P-2) hasilnya tidak meyakinkan karena infeksi kelihatan/mummi nanti pada 5 Hsa dan

8 Hsa, sedang perlakuan (P-4 dan P-5) sangat boros bahan yang digunakan hasilnya tidak

begitu jauh berbeda.

Tabel 3. Hasil pengamatan rata-rata populasi wereng coklat yang mati setiap hari dalam

kurungan setelah diaplikasi B. Bassiana sesuai perlakuan MT. 2006

Perlakuan

Konst.

Jumlah populasi yang mati Hsa (ekor/tanaman) Jumlah

Pop. mati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

P-1 0 0 0 0,66 0,66 1,66 1,33 1*

0,33 0 5,66 b

P-2 0 0 0 0,66 1,66*

2,33 1,66*

3 2,66*

2 13,66 c

P-3 0 1,33 1,66 1,66*

1,33*

2*

3,33*

1,66*

1,33 0 14,33 d

P-4 0 2 1,33*

1,33*

3,66*

2,33*

1,66*

1*

1*

0 14,33 d

P-5 0,66 1,33 3,33*

4,33*

2*

1,66*

2*

0,33

0 0 16 e

P-6 0,33 0 0 0 0 0 0 0 0,66 0 1 a

Ket ; - Setiap ulangan dimasukkan 20 Ekor Wereng setiap kurungan

- * Terdapat populasi yang mummi

- Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda pada kolom jumlah menunjukkan

perbedaan uji Duncan taraf 5 %

18

Page 26: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Baehaki (2005) menyatakan penggunaan agens hayati Beauveria bassiana dosis 109

+

zat aditif dapat menekan populasi wereng punggung putih. Kemanjuran pemakaian

Beauveria bassiana + zat aditif sudah terlihat mulai setelah aplikasi pertama, yang mana

populasi wereng punggung putih pada petak perlakuan agens hayati berbeda dan lebih rendah

dengan populasi wereng punggung putih pada petak kontrol. Kemanjuran pemakaian

Beauveria bassiana + zat aditif setelah aplikasi kedua (15 hari setelah aplikasi pertama)

setaraf dengan kemanjuran insektisida BPMC.

Uji aplikasi dilapangan

1. Keadaan populasi Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens stal)

Laju perkembangan populasi wereng coklat dari umur tanaman 21 Hst mulai

ditemukan kelihatan agak statis tidak berkembang sampai pada umur tanaman 77 Hst data

hasil pengamatan populasi sangat rendah, hal ini mungkin sangat erat hubungannya dengan

keadaan iklim/cuaca yang tidak mendukung yaitu sejak umur tanaman 35 Hst ( pertengahan

bulan Juli) cuaca panas dan tidak pernah turun hujan sampai tanaman dipanen yang sangat

mempengaruhi iklim mikro. Semua perlakuan yang diaplikasikan menunjukkan populasi

sangat rendah, hanya perlakuan yang tidak diaplikasi Kontrol) kelihatan grafiknya agak lebih

tinggi pada umur 56 Hst untuyk jelasnya dapat dilhat pada tabel 4 dan Gambar 4. Keadaan

suhu dan kelembaban mikro pada rumpun padi sangat menetukan bagi perkembangan

populasi W.coklat. Menurut Baehaki S.E. 2005, Cuaca mempunyai pengaruh kuat terhadap

parameter (Keperidian, kematian, distribusi dan dispersal) menekan terhadap pluktuasi

populasi WBC.

Page 27: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

19

Gambar 4. Grafik perkembangan populasi WBC pada setiap perlakuan dilapang

Tabel 4. Hasil pengamatan rata-rata popoulasi w.coklat (Nilaparvata lugens Stal) pada setiap

perlakuan di lapang MT. 2006

Perlakuan Populasi W. Coklat (Ekor/Rpn) setiap pengamatan (umur HST)

14 21 28 35 42 49 56 63 70 77

P – 1 0 0 0 0,33 0,13 0 0,13 0 0,06 0

P – 2 0 0 0 0 0 0,06 0,06 0 0,13 0,13

P – 3 0 0 0,33 0 0 0,2 0,2 0 0,66 0,13

P – 4 0 0 0,06 0 0 0 0,2 0,2 0,06 0,06

P – 5 0 0 0 0 0 0,06 0,13 0,13 0,13 0,13

P - 6 0 0,06 0,06 0,26 0 0,2 0,66 0,33 0,06 0,06

Keterangan :.

- Aplikasi dilakukan 2 kali yaitu pada umur 30 dan 50 Hst.

- Umur 84 Hst tidak ditemukan populasi dilapangan karena kemarau/ cuaca kering.

Dari data diatas perlakuan perlakuan B.bassiana (P-1, P-2, P-3, P-4 & P-5) populasi

ditemukan dilapang sangat rendah termasuk kontrol kelihatan hampir sama, populasi

ditemukan dilapang sangat rendah. Dari hasil analisa statistik diantara semua perlakuan tidak

sinifikan sehingga tidak perlu dilakuklan uji lanjutan..

Perkembangan pop. W.coklat

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

14 21 28 35 42 49 56 63 70 Hst.

(Ek/

Rpn)

P. 1 P. 2 P. 3 P. 4 P. 5 P. 6 (Kont)

Page 28: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

20

Efektivitas B.bassiana dalam menekan populasi WBC ditentukan karena penurunan populasi

setelah 4 sampai 8 hari sesudah aplikasi dengan mekanisme penetrasi B.bassiana dimulai

dengan pertumbuhan spora pada epikutikula dan pembentukan badan buah seperti apresoria.

Konsentrasi B.bassiana yang memiliki kemampuan menghasilkan enzim kitinase yang

terbentuk dari rangkaian polysakarida dan kitin dalam matriks protein (Alexopulus dan

Mim, 1996 dalam Amiruddin dan Mazhfiah 2000).

2. Keadaan populasi Wereng hijau (Nephotettik virecens)

Populasi OPT Wereng Hijau ditemukan dilapang mulai umur 14 Hst. kelihatan agak

statis tidak berkembang sampai pada umur tanaman 77 Hst data hasil pengamatan populasi

sangat rendah, hal ini mungkin sangat erat hubungannya dengan keadaan iklim/cuaca yang

tidak mendukung pada beberapa perlakuan seperti diatas populasi wereng batang coklat

diatas, untuk jelasnya dapat dilihat pada Gamber 5 dan Tabel 5. Populasi musuh alami yang

dominan adalah Laba-laba didapati mulai awal pertanaman sampai pertanaman berumur 70 Hst

sedangkan yang lain populasinya berkurang (Coccinelled dan Anggang-anggang).

Page 29: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

21

Gambar 5. Grafik perkembangan populasi Wereng hijau pada setiap perlakuan dilapang

Tabel 5. Hasil pengamatan rata-rata popoulasi w.hijau (Nephotettic virens) pada setiap

perlakuan di lapang MT. 2006

Perlakuan Populasi W. Hijau (Ekor/Rpn) setiap pengamatan (umur HST)

14 21 28 35 42 49 56 63 70 77

P – 1 0,07 0,2 0,07 0,13 0,26 0,33 0 0,13 0,06 0

P – 2 0,2 0,26 0,2 0,6 0,26 0,4 0,26 0,2 0,2 0

P – 3 0 0,4 0,13 0,26 0 0,6 0,06 0,33 0 0

P – 4 0 0,73 0,13 0,26 0,06 0,26 0,04 0,13 0,06 0

P – 5 0,06 0,33 0,2 0,8 0,2 0,26 0,2 0,4 0,26 0

P - 6 0 0 0,33 0,06 0,13 0,33 0,06 0,16 0,2 0

Keterangan :. - Aplikasi dilakukan 2 kali yaitu pada umur 30 dan 50 Hst.

- Umur 84 Hst tidak ditemukan populasi dilapangan karena kemarau/ cuaca kering.

Perkembangan pop. W.hijau

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

14 21 28 35 42 49 56 63 70 Hst

(Ek/

Rpn

)

P. 1 P. 2 P. 3 P. 4 P. 5 P. 6

Page 30: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

22

Hasil produksi ubinan

Pengambilan ubinan dilakuakan pada masing ulangan disetiap perlakuan dengan

ukuran 6.25 m2 yang dikonversi kg/Ha. Hasil ubinan yang diuji dengan statistik menggunakan

Rancangan Acak Kelompok (RAK), ternyata ditemukan F. Hitung lebih kecil dari pada F. Tabel

sehingga tidak perlu diuji lanjutan karena tidak ada perbedaan yang berarti , untuk jelasnya dapat

dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Hasil produksi dengan luasan 6,25 m2 pada setiap petak perlakuan MT. 2006

Perlakuan

Hasil ubinan produksi padi setiap petak perlakuan

Ubinan (kg/6,25 m2) Produksi (Kg/Hektar)

P-1

P-2

P-3

P-4

P-5

P-6

3,785

3,334

3,516

3,928

3,373

3,379

6,056

5,334

5,626

6,285

5,397

5,406

Ket : Hasil ubinan tidak menunjukkan perbedaan nyata. (Tabel lampiran)

Page 31: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

- Makin tinggi konsentrasi spora B.bassiana dalam larutan yang diaplikasikan makin

cepat mematikan atau membuat mummi pada populasi Wereng coklat

- Konsentrasi 10 Gr media padat/1 liter air (Kons. Spora B.bassiana 8 x 10 7, perlakuan

P-3) mampu menekan populasi wereng coklat dan kelihatan mummi pada 4 HSA di

dalam kurungan,

- Konsentrasi 100 Gr media padat/ 1 liter air ( Kons. Spora B.bassian 6.25 x 10 8

,

Perlakuan P-4) lebih mampu menekan tetapi tidak efisien dalam penggunaan

bahan/biaya.

- Populasi Wereng hijau mulai ditemukan dilapang pada umur 14 HST dan Wereng

coklat 21 HST dalam bentuk Makroptera, populasi sangat kecil sampai umur tanaman

di panen, dan musuh alami yang hadir adalah Laba-laba. Coccinellid dan Anggang-

anggang dianggap seimbang dengan perkembangan OPT di lapang.

- Perlakuan konsentrasi B. bassiana di lapang tidak berpengaruh terhadap hasil

produksi ubinan sehingga hasil pengamatan OPT di lapang tidak perlu dilakukan uji

statistik.

Saran saran

1. Musim tanam 2006 keadaan curah hujan sangat rendah/kering yang mempengaruhi

iklim micro, sehingga populasi Wereng coklat sangat rendah untuk itu masih perlu

diuji kembali pada iklim dan waktu yang berbeda.

Page 32: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

24

2. Sebaiknya kegiatan kajian dilakukan dilapang pelaksanaannya berkaitan

permasalahan dan saling terkait dengan pengujian yang lain pada waktu dan tempat

yang sama, sehingga permasalahan yang terjadi didaerah tersebut dapat damankan.

3. Kendala yang dihadapi MT. 2006 keadaan curah hujan sangat rendah/ kering mulai

pertengahan bulan Juli sehingga tidak mendukung perkembangan populasi wereng

coklat dilapangan.

Page 33: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

25

DAFTAR PUSTAKA

Agrios, G.N. 1996. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

(terjemahan Munsir Busman) Hal 713.

Amiruddin dan Mazhfia 2000, Perbanyakan dan keafektifan B.bassiana untuk mengendalikan

W.coklat pada tanaman padi. Prosiding Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan

FEI dll.

Baehaki S.E dkk, 1994. Pedoman Pemanfaatan dan Pengelolaan Cendawan pathogen

Serangan Hama Tanaman Padi Sawah. Direktorat Jenderal.

Diana Daud I dan Besse M, 1998. Pengaruh Beauveria bassiana Vuill

(Monoliales;miliaceae). Seminar Ilmiah dan Pertemuan Tahunan XI, PEI, PFI,

HPTI, Maros.

_________, 1999. Bioinsektisida Beauvaria bassiana. Ekspose Hasil Penelitian UNHAS Thn.

1999.

Haryono, H, Riyanto dan Siti Nuraini, 1994. Prospek Penggunaan Beauvaria bassiana Untuk

Pengandalian Hama Tanaman Perkebunan. Prosiding Makalah Serangga I. Hal 75 –

79.

Sila M., 1993. Microbiologi Ostrinia furnacalis Drywood Termites, Cryptotermes

cyanocephalus Light (Kalotermitidae ; Isoptera) The Philippines Los Banos

(Thesis).

Steinhaus, E.A, 1967. Insect Microbiologycal. Haffier Publishing Company. New York and

London. Pp: 396 – 491.

Tanada Y, 1987. Microbial Pesticide Pest Control. Academic Press. New York, San

Fransisco, London.

Palpp.FV. 1976. Biochemical Genetics of Insecticide Resistence.Ann.Rev.Ent.21:179 – 197.

M.Sudjak Saenong dan Yasin 2000. Dampak Aplikasi Pestisida dalam Perspectif

Lingkungan

Kesehatan.

Wetterson.A. 1988. Pesticides Users Healt and Safety Hand book. An. International Guide.

Gower Teknocal Fublishing Compani Limites England.

Untung K. 1993. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gaja Mada University Press 273 hal

Page 34: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Lampiran 1. Data hasil rekapan Mortalitas populsi Wereng akibat perlakuan beberapa

konsentrasi di dalam kurungan B. bassiana MT. 2006

Perlakuan

Konsentarsi Ulang

Jumlah populasi yang mati tiap hari (ekor/tanaman) Jumlah

Pop.mati 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

0,1 Gr/ltr air

(8 x 105)

P - 1

1

2

3

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

1

0

1

2

1

2

1

2

1

1

0

1+1

0

61

0

0

0

0

5

5

7

Rata-rata 0 0 0 0,66 0,66 1,66 1,33 1 0,33 0 5,66

1 Gr/ltr air

(8 x 106)

P - 2

1

2

3

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

1

2+1

1

1

1+1

2+1

1+1

2

1

2

3+1

2+1

1+1

1+1

1+2

1+2

1

1+1

1+2

13

14

14

Rata-rata 0 0 0 0,66 1,66 2,33 1,66 3 2,66 2 13,66

10Gr/ltr air

(8 x 107)

P - 3

1

2

3

0

0

0

2

1

1

1+1

2

+1

1

1+2

+1

1

1

+2

2+1

1

+2

2+2

2+2

2

1

2

2

0

1

3

0

0

0

14

15

14

Rata-rata 0 1,33 1,66 1,66 1,33 2 3,33 1,66 1,33 0 14,33

100 Gr/ltr air

(8 x 108)

P - 4

1

2

3

0

0

0

1

3

2

1+1

+1

+1

+2

+1

+1

2+1

2+2

3+1

3

2

1+1

1

1

2+1

1

+1

1

+1

+1

1

0

0

0

14

14

15

Rata-rata 0 2 1,33 1,33 3,66 2,33 1,66 1 1 0 14,33

1000 Gr/ltr air

(8 x 109)

P - 5

1

2

3

0

0

0

2

1

1

2+2

2+1

1+2

4+2

3+2

3+1

1+2

1+1

+1

1

2+2

0

2

+2

2

0

0

1

0

0

0

0

0

0

18

16

14

Rata-rata 0,66 1,33 3,33 4,33 2 1,66 2 0,33 0 0 16

Kontrol

P - 6

1

2

3

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

1

0

1

0

0

0

1

0

2

Rata-rata 0,33 0 0 0 0 0 0 0 0,66 0 1

Ket : Jumlah populasi wereng ciklat setiap ulangan 20 ekor

Angka yang diikuti tanda + didepannya berarti tanda mummi

Page 35: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Lampiran 2a. Hasil pengamatan jumlah populasi yang mati di dalam kurungan setelah 10 HSA

pada setiap perlakuan aplikasi B. bassiana MT. 2006 Perl. Kons.

B. bassiana

Berat tiap ulangan (Kg/6,25 m) Jumlah Rata-rata

I II III

P – 1 5 5 7 17 5,66

P – 2 13 14 14 41 13,66

P – 3 14 15 14 43 14,33

P – 4 14 14 15 43 14,33

P – 5 18 16 14 48 16

P – 6 1 0 2 3 1

Jumlah 65 64 66 195

Rata-rata 10,83 10,66 22

Lampiran 2b. Jumlah populasi yang mati di dalam kurungan setelah 10 HSA pada setiap

perlakuan aplikasi B. bassiana ditransfer ke Log (x + 1) Perl. Kons.

B. bassiana

Berat tiap ulangan (Kg/6,25 m) Jumlah Rata-rata

I II III

P – 1 0,7781 0,7781 0,9031 2,4593 0,9198

P – 2 1,1761 1,2041 1,1761 3,5563 1,1854

P – 3 1,1461 1,1761 1,1761 3,4983 1,1661

P – 4 1,1761 1,1761 1,2041 3,5563 1,1854

P – 5 1,2787 1,2304 1,1761 3,6852 1,2284

P – 6 0,3010 0 0,4771 0,7781 0,2594

Jumlah 5,8561 5,5648 6,1126 17,5335

Rata-rata 0,9760 0,9275 1,0188

Lampiran 2c. Daftar analisa varians rata-rata produksi ubinan yang sudah diperlakukan

Sidik

Ragam

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F. Hitung

F. Tabel

5 % 1 %

Ulangan

Perlakuan

Galat

2

5

12

0,0250

2,1765

0,1338

0,0125

0,4353

0,0115

1,1468

37,8522**

4,70

3,11

7,54

Total 17 2,3103

E x2

S

X = _______

= 0,9740 CV = _________ x 100 % = 10,7190 > (5 % Lab = legal)

r x t

Sx (Standar error) = VKT. Galat = V 0,0109 = 0,1044

Page 36: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Lampiran 3a. Hasil produksi ubinan pada setiap perlakuan aplikasi B. Bassiana

di lapangan MT. 2006 Perl. Kons.

B. bassiana

Berat tiap ulangan (Kg/6,25 m) Jumlah Rata-rata

I II III

P – 1 3,303 3,559 4,494 3,785 6,0056

P – 2 3,238 3,304 3,460 3,334 5,334

P – 3 3,039 4,207 3,302 3,516 5,626

P – 4 3,543 3,955 4,286 3,928 6,285

P – 5 2,710 3,966 3,443 3,373 5,397

P – 6 3,632 3,188 3,317 3,379 5,406

Jumlah 19,465 22,179 22,302

Rata-rata 3,244 3,695 3,717

Lampiran 3b. Hasil produksi ubinan pada setiap perlakuan aplikasi B. bassiana di

lapangan ditransfer ke Log (x+1) Perl. Kons.

B. bassiana

Berat tiap ulangan (Kg/6,25 m) Jumlah Rata-rata

I II III

P – 1 1,9510 2,0146 2,2347 6,1994 2,0664

P – 2 1,9334 1,9503 1,9899 5,8736 1,9579

P – 3 1,8812 2,1695 1,9499 6,0006 2,0002

P – 4 2,0107 2,1107 2,1977 6,3191 2,1064

P – 5 1,7916 2,1133 1,9857 5,8906 1,9635

P – 6 2,0327 1,9204 1,9537 5,9268 1,9689

Jumlah 11,5997 12,2788 12,3116 36,1910

Rata-rata 1,9333 2,0465 2,0519

Lampiran 3b. Daftar analisa varians rata-rata produksi ubinan yang sudah diperlakukan

Sidik

Ragam

Derajat

Bebas

Jumlah

Kuadrat

Kuadrat

Tengah F. Hitung

F. Tabel

5 % 1 %

Ulangan

Perlakuan

Galat

2

5

10

0,0538

0,0566

0,1151

0,0269

0,0113

0,0115

2,3391

0,9826

4,70

3,33

7,54

6,64

Total 17 0,0055 Ket ; F Tabel lebih besar dari F Hitung sehingga JK Perlakuan dan Ulangan tidak berbedanyata. (Uji tidak dilanjutkan)

Page 37: UJI EFEKTIVITAS Beauveria bassiana UNTUK · PDF filePada Laporan ini berisi tentang Hasil pengamatan efektifitas beberapa perlakuan ... Ekologi ... Penelitian dalam kurungan besar

Gambar 6. Kegiatan uji efektivitas konsentrasi B.bassiana untuk pengendalian W.coklat

di dalam kurungan

Gambar 7. Kegiatan uji efektivitas konsentrasi B.bassiana untuk pengendalian W.coklat

di lapang MT.2006