Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

26
1 Uji CBR Laboratorium (California Bearing Ratio) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah,kecuali berfungsi sebagai pendukung fondasi bangunan,juga digunakan sebagai bahan timbunan seperti : tanggul,bendungan,dan jalan.Jika tanah dijalan membutuhkan perbaikan guna mendukung bangunan diatasnya,atau tanah akan digunakan sebagai bahan timbunan,maka pemadatan sering dilakukan.Maksud pemadatan tanah antara lain : 1. Mempertinggi kuat geser tanah 2. Mengurangi sifat mudah mampat (kompresibilitas) 3. Mengurangi permeabilitas 4. Mengurangi perubahan volume sebagai akibat dari perubahan kadar air,dan lain-lain Maksud tersebut dapat tercapai dengan pemilihan tanah bahan timbunan,cara pemadatan,pemilihan mesin pemadat,dan jumlah lintasan yang sesuai.Pengujian pemadatan dapat dilakukan dengan metode Standard proctor maupun metode modified proctor.Dari uji pemadatan tersebut,selanjutnya dapat dilakukan pengujian CBR(California Bearing Ratio).Pengujian CBR dapat dilakukan dilapangan secara langsung maupun dilaboratorium.Pengujian CBR lapangan,langsung

description

menentukan nilai CBR

Transcript of Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

Page 1: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

1

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah,kecuali berfungsi sebagai pendukung fondasi bangunan,juga

digunakan sebagai bahan timbunan seperti : tanggul,bendungan,dan jalan.Jika

tanah dijalan membutuhkan perbaikan guna mendukung bangunan diatasnya,atau

tanah akan digunakan sebagai bahan timbunan,maka pemadatan sering

dilakukan.Maksud pemadatan tanah antara lain :

1. Mempertinggi kuat geser tanah

2. Mengurangi sifat mudah mampat (kompresibilitas)

3. Mengurangi permeabilitas

4. Mengurangi perubahan volume sebagai akibat dari perubahan kadar air,dan

lain-lain

Maksud tersebut dapat tercapai dengan pemilihan tanah bahan

timbunan,cara pemadatan,pemilihan mesin pemadat,dan jumlah lintasan yang

sesuai.Pengujian pemadatan dapat dilakukan dengan metode Standard proctor

maupun metode modified proctor.Dari uji pemadatan tersebut,selanjutnya dapat

dilakukan pengujian CBR(California Bearing Ratio).Pengujian CBR dapat

dilakukan dilapangan secara langsung maupun dilaboratorium.Pengujian CBR

lapangan,langsung ditempat,dengan membandingkan tegangan penetrasi pada

suatu lapisan atau bahan tanah dengan tegangan penetrasi pada pada suatu lapisan

atau bahan tanah dengan tegangan penetrasi bahan standar.Cara uji ini digunakan

untuk mengukur kekuatan struktural tanah dasar ,lapisan fondasi bawah,dan lapis

pondasi yang digunakan dalam perencanaan tebal perkerasan jalan.Cara ini

biasanya menggunakan alat seperti speedy ,alat konus pasir.Bila pengujian CBR

lapangan tidak dapat dilakukan dilapangan,maka nilai CBR dapat diperoleh

dengan pengujian CBR laboratorium ,benda uji yang digunakan adalah benda uji

undisturb.

Page 2: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

2

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

Praktikum kali ini kita akan melakukan pengujian CBR di lab yang

hasilnya biasa digunakan untuk memeriksa kelayakan suatu tanah yang

selanjutnya digunakan sebagai material subgrade,subbase suatu perkerasan dan

biasa digunakan untuk perencanaan pembangunan jalan baru.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum kita kali ini yaitu :

Menentukan nilai CBR (California Bearing Ratio) dari suatu tanah yang

dilakukan di laboratorium

Menentukan presentasi pengembangan suatu tanah yang digunakan untuk

mengevaluasi kemungkinan tanah mengembang ( Expensive Soil )

Page 3: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

3

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Uji CBR laboratorium dikembangkan oleh California Division of

Highway pada tahun 1929 dengan tujuan untuk memeriksa kelayakan

suatu tanah untuk digunakan sebagai material subgrade, subbase

suatu perkerasan. Uji CBR laboratorium dilakukan untuk mengetahui

kekuatan geser tanah pada kondisi kadar air dan kepadatan tertentu.

Nilai CBR merupakan rasio antara tegangan satuan yang dibutuhkan

untuk menghasilkan penetrasi pada kedalaman tertentu dari suatu

piston penetrasi dengan luas 19,4 cm2 pada sampel tanah yang telah

dipadatkan pada kadar air dan kepadatan tertentu terhadap tegangan

satuan standar yang dibutuhkan untuk mencapai penetrasi yang

sama dari suatu sampel batu pecah standar (standard crused stone).

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan CBR tanah dan

campuran tanah agregat. CBR laboratorium ialah perbandingan

antara beban penetrasi suatu bahan terhadap vahan standar dengan

kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Nilai CBR

laboratorium biasanya digunakan untuk perencanaan pembangunan

jalan baru. Peralatan yang digunakan antara lain, mesin penetrasi

yang dilengkapi alat pengukur beban, cetakan logam yang dilengkapi

leher sambung, alat penumbuk, alat pengukur pengembangan,

Page 4: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

4

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

keping beban, arloji pengukur penetrasi, dll. Prosedur pengujian

meliputi tahapan pemadatan bahan di dalam cetakan dengan jumlah

tumbukan tertentu, lalu buka leher sambung dan ratakan per-

mukaannya. Letakkan keping beban di atas permukaan, kemudian

atur torak penetrasi pada permukaan benda uji dan berikan

pembebanan dengan teratur sampai kecepatan penetrasi mendekati

1,27 mm/menit. Catat beban maksimum dan penetrasinya.

Selanjutnya gambarkan grafik beban terhadap penetrasi. Umumnya

harga CBR diambil pada penetrasi 2,54 mm. Panduan ini juga

menguraikan pengujian untuk CBR yang direndam.

CBR LAPANGAN

Pengujian CBR lapangan dimaksudkan untuk mendapatkan

nilai CBR langsung di tempat (in place) yang digunakan untuk

perencanaan tebal perkerasan maupun lapis tambah perkerasan

(overlay). Pengujian CBR lapangan dilakukan dengan bantuan truk

sebagai penahan beban penetrasi. Hal ini didasarkan atas kemudahan

pengujian CBR di lapangan. Data CBR lapangan dilengkapi

dengan data kadar air dan kepadatan sebagai data

pendukung pada proses analisis yang akan dilakukan setelah

uji lapangan selesai dikerjakan.

Standar ini hanya menetapkan penentuan nilai CBR

(California Bearing Ratio) langsung di tempat dengan

membandingkan tegangan penetrasi pada suatu lapisan/bahan

tanah dengan tegangan penetrasi bahan standar. Cara uji ini

digunakan untuk mengukur kekuatan struktural tanah dasar, lapis

fondasi bawah dan lapis fondasi yang digunakan dalam

perencanaan tebal perkerasan jalan. Data lain yang harus

diperoleh pada waktu dan tempat yang sama adalah kadar air

dan kepadatan. Tata cara pelaksanaan pengujian sesuai dengan

metoda pengujian kadar air tanah dengan alat Speedy, SNI 03-

Page 5: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

5

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

1965.1-2000 dan metoda pengujian kepadatan lapangan dengan alat

konus pasir, SNI 03-2827-1992. Bila pengujian CBR Lapangan tidak

dapat dilakukan di lapangan maka nilai CBR dapat diperoleh

dengan pengujian CBR Laboratorium. Benda uji yang digunakan

untuk CBR Laboratorium merupakan benda uji undisturbed. Tata

cara pelaksanaan pengujian sesuai dengan metoda pengujian CBR

laboratorium, SNI 03-1744-1989. Standar ini tidak mencantumkan

semua yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

Keselamatan dan kesehatan kerja bila ada menjadi tanggung jawab

pengguna.

Standar uji ini digunakan sebagai pegangan dalam pengujian

CBR lapangan dan dilakukan setelah pemadatan selesai. Kegunaan

data CBR lapangan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengevaluasi dan merencanakan tebal lapis perkerasan

lentur (lapis fondasi dan lapis fondasi bawah), kekuatan

struktural tanah dasar dan tebal lapis perkerasan jalan

dengan lapis permukaan tanpa pengikat. Jika CBR lapangan

digunakan secara langsung untuk evaluasi atau desain tanpa

memperhatikan variasi kadar air lapisan/bahan tanah, maka

seharusnya pengujian CBR lapangan dilakukan pada salah satu

kondisi di bawah ini:

1) derajat kejenuhan tanah tersebut (persentase rongga terisi

air) 80% atau lebih;

2) pada material butiran kasar dan non plastis, yang tidak

memiliki pengaruh yang besar ketika terjadi perubahan

kadar air;

3) tanah tidak dimodifikasi akibat aktivitas konstruksi

selama 2 tahun sebelum pengujian. Pada kenyataannya

kadar air tidak konstan, tetapi umumnya berubah-rubah

dalam rentang yang sempit.

2. Untuk menentukan kapasitas pembebanan rata-rata yang

dapat dipikul oleh suatu lapisan/bahan tanah.

Page 6: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

6

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

CATATAN 1

Pengujian CBR lapangan digunakan untuk menentukan kekuatan

relatif terhadap bahan standar dari tanah dasar lapis fondasi bawah

dan lapis fondasi sesuai kondisi pada saat dilakukannya pengujian

tersebut. Hasilnya dapat langsung diaplikasikan. Seperti yang

disebutkan pada pasal 4 butir a), CBR lapangan dapat digunakan untuk

perencanaan pada kondisi material yang mempunyai kadar air dan

kepadatan yang stabil. Bagaimanapun juga, aktivitas konstruksi,

pemadatan, dan perubahan kadar air dapat mempengaruhi

kekuatan dari tanah dan dapat mempengaruhi hasil dari pengujian

CBR tersebut sehingga tidak dapat digunakan dan harus dilakukan

analisis dan pengujian ulang.

1. Dongkrak CBR mekanis yang dioperasikan secara manual,

dilengkapi dengan swivel head untuk mengukur beban yang

bekerja pada torak, dan didesain sesuai dengan spesifikasi

di bawah ini:

1) kapasitas minimum 2700 kg (5950 lb);

2) daya angkat minimum 50,8 mm (2 inci);

3) engkol, dengan radius 152,4 mm (6 inci);

4) putaran roda gigi tinggi, kira-kira 2,4 putaran per 1 mm

(0,04 inci) penetrasi;

5) putaran roda gigi menengah, kira-kira 5 putaran per 1 mm

(0,04 inci) penetrasi;

6) putaran roda gigi rendah, kira-kira 14 putaran per 1 mm

(0,04 inci) penetrasi;

7) putaran roda gigi yang lain dapat digunakan untuk

kenyamanan dalam pemutaran;

8) dongkrak mekanis CBR yang lain dengan beban

maksimum yang sama dapat digunakan jika rata-rata

penetrasi beban merata setiap 1,3 mm (0,05 inci) per menit

Page 7: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

7

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

dapat dicapai.

2. Dua buah cincin penguji yang telah dikalibrasi dengan rentang

pembebanan 0 kN sampai dengan 8,8 kN (1984 lbf) dan

rentang pembebanan 0 kN sampai dengan 22,6 kN (5070 lbf);

3. Torak penetrasi berdiameter 50,8 mm ± 0,1 mm (2 inci ± 0,004

inci) dengan luas nominal 1936 mm (3 inci ) dan panjangnya

kira-kira 102 mm (4 inci). Torak penetrasi dilengkapi oleh

sebuah penghubung torak yang di dalamnya terdapat pipa

tambahan dengan penyambung.

Pipa tambahan tersebut memiliki jumlah dan panjang perkiraan seperti pada Tabel 1.

Tabel 1 - Jumlah pipa tambahan dan panjang perkiraannya pada torak

4. Dua buah arloji pengukur untuk mengukur penurunan

dengan ketelitian pembacaan 0,0025 mm (0,0001 inci) dan

kemampuan pembacaan setiap 6,4 mm (0,25 inci) serta 1

(satu) buah arloji pengukur untuk mengukur penetrasi

dengan ketelitian pembacaan 0,025 mm (0,001 inci) dan

kemampuan pembacaan setiap 25 mm (1 inci) yang

dilengkapi dengan sebuah alat penunjuk tambahan yang dapat

diatur;

5. Peralatan pendukung untuk penunjuk penetrasi yaitu

sebuah alat yang terbuat dari batang aluminium atau

batang kayu dengan tebal 76,2 mm (3 inci) dan panjang

1,5 m (5 ft);

6. Pelat beban pemberat yaitu pelat berbentuk lingkaran yang

terbuat dari baja dengan diameter 254 mm ± 0,5 mm (10 inci

± 0,02 inci) dan mempunyai diameter lubang 50 mm ± 0,5 mm

Page 8: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

8

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

(2 inci ± 0,02 inci). Pelat tersebut memiliki berat 4,54 kg ± 0,01

kg (10 lb ± 0,02 lb);

7. Beban pemberat yaitu 2 (dua) buah beban pemberat

sebesar 4,54 kg ± 0,01kg (10 lb) dengan diameter 216

mm ± 1 mm (8,5 inci) dan 2 (dua) beban tambahan

sebesar 9,08 kg ± 0,01 kg (20 lb) dengan diameter 216 cm ± 1

mm (8,5 inci);

8. Truk yang dapat menahan beban sebesar 31 kN (6970 lbf). Truk

dilengkapi dengan balok yang terbuat dari besi dan alat

tambahan lainnya. Alat tambahan yang dipasang pada

bagian belakang truk menerima reaksi gaya

penetrasi torak ke dalam suatu lapisan/bahan tanah.

Alat tambahan yang dipasang sesuai dengan ketentuan

sehingga truk dapat didongkrak dan menahan beban yang

dipikul pegas belakang truk sehingga pengujian dapat

dilakukan tanpa ada gerakan ke atas dari sasis truk

tersebut. Jarak antara suatu lapisan/bahan tanah dan alat

penetrasi yang diizinkan ialah 0,6 m (2 ft);

9. Dongkrak truk dengan kapasitas 15 ton yang mempunyai dua

kombinasi trip dan penurun otomatis;

10. Peralatan umum lainnya seperti tempat benda uji untuk

kadar air, berat isi, spatula, alat penggali, alat-alat penumbuk,

alat perata (level), alat untuk mengukur kadar air, jam ukur

dan lain-lain.

Page 9: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

9

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

Page 10: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

10

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

BAB 3

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat

1. Mesin penekan dengan kapasitas sekurang-kurangnya 4,45 ton yang

mempunyai kepala atau dasar yang dapat bergerak teratur dengan kecepatan

1,27 mm/menit (0,05 inch/menit).

2. Cincin beban dengan arloji pengukurnya.

3. Silinder pemadatan CBR dengan diameter 6 inci dan tinggi 7 inci, dilengkapi

dengan silinder sambungan tinggi 2 inci, dan plat alas tebal 3/8 inci yang

berlubang-lubang.

4. Pelat ganjal, diameter 5 15/16 inci, tebal 2,42 inci.

5. Penumbuk standar.

6. Pengukur pengembangan tanah, terdiri atas pelat berlubang-lubang dengan

batang pengatur, tripod, dan arloji pengukur penetrasi.

7. Pelat-pelat beban berlubang di tengah yang utuh atau belah, massa masing-

masing 5 lb (2,7 kg).

8. Piston penetrasi penampang bulat luas 3 inci2, panjang sekurang-kurangnya 4

inci.

9. Macam-macam alat seperti talam, timbangan, oven, dan sebagainya.

3.2 Prosedur Pelaksanaan

1. Persiapan benda uji

Page 11: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

11

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

Dipersiapkan contoh tanah yang akan di padatkan sekurang-kurangnya 4.6

kg untuk tanah berbutir halus atau 5.5 kg untuk tanha berbutir kasar.

Diperiksa benda uji dalam keadaan kepadatan maksimal, sehingga contoh

tanah dipersiapkan dengan di campur air secara merata secukupnya

Dicatat pada laporan cara pemadatan yang dilakukan

2. Pemadatan tanah

Diperiksa dan dicatat kadar air tanah

Dipasang dan klem plat atas pada silinder pemadatan dan juga pasang

silinder sambungan

Ditaruh plat ganjal(spacer disk) dalam silinder diatas plat dasar kemuddian

taruh keertas filter di atas plat ganjal

Dipadatkan tanha lembab yang sudah dipersiapkan didalam silinder

pemadatan CBR, dengan cara sesuai dengan percobaan

pemadatan(percobaan 7) dengan cara pemadatan standart atau pemadatan

berat/modified dan dengan cara B atau D sehingga akan diperoleh

kepadatan maksimal dan dengan kadar air optimum

Dilepaskan silinder sambungan, potong dan ratakan tanah padat rata

dengan permukaan silinder pemadatan. Bila perlu tambal lubang-lubang

yang terjadi/permukaan yang kasar sehingga didapat permukaan yang halus.

Dilepaskan plat alas dan ambil plat ganjal. Timbang dan catat massa

silinder dengan tanah didalamnya untuk menghitung/menentukan berat

volume tanah.

3. Pelaksanaan penetrasi

Ditaruh tanah beban-beban diatas tanah uji dalam silinder dengan jumlah

beban yang sesuai dengan tekanan (massa lapisan perkerasan) yang akan

bekerja pada tanah nantinya, tetapi sekurang-kurangnya 2 buah plat beban

( jumlah berat 2 x 5lb = 10lb ). Kemudian pasang silinder pada mesin

penetrasi dan atur piston penetrasi menempel pada muka tanah.

Diatur mesin penetrasi agar piston penetrasi sedikit menekan tanah,

sehingga pada arloji terbaca tekanan sebesar 4.5 kg untuk menjamin

Page 12: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

12

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

kedudukan piston pada permukaan tanah. Kemudian aturlah arloji beban

dan arloji penetrasipada pembacaan nol

Dikerjakan pembebanan mesin, sehingga piston mempunyai kecepatan

penetrasi sekitar 1.27 mm/menit (0.05 inc/menit) . Baca dan catat besarnya

penetrasi dan beban penetrasi pada saat-saat penetrasi sebesar 0.64 mm,

1.27 mm, 1.91 mm, 2.54 mm, 3.18 mm, 3.61 mm, 4.45 mm, 5.08 mm, 7.62

mm, 10.16 mm, dan 12.70 mm,

Dicatat beban penetrasi maksimum apabila ternyata hal ini terjadi sebelum

penetrasi 12.7 mm

Dikeluarkan benda uji dari silinder kemudian periksalah kadar air dari

contoh yang diambil pada lapisan setebal 2.5 cm bagian atas benda uji atau

di bagian atas, tengah dan bagian bawah dari benda uji.

Page 13: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

13

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

SEBELUM PERCOBAAN SETELAH PERCOBAAN

Massa cawan kosong F4 = 12.5 gram Massa cawan kosongB6 = 12.4 gram

I1 = 12.4 gram

H6 = 12.4 gram

Massa cawan + tanah basah F4 = 56.1 gram

Massa cawan + tanah basah

B6 = 40.6 gram

I1 = 48.2 gram

H6 = 38.7 gram

Massa cawan + tanah kering

F4 = 51.1 gram

Massa cawan + tanah kering

B6 = 36.2 gram

I1 = 44.1 gram

H6 = 34.4 gram

Massa air F4 = 5 gram Massa airB6 = 4.4 gram

I1 = 4.1 gram

H6 = 4.3 gram

Massa tanah kering F4 = 38.6 gram Massa tanah keringB6 = 23.8 gram

I1 = 31.7 gram H6 = 22 gram

Kadar airF4 = 12.95 % Kadar air B6 = 18.49 %I1 = 12.93 % H6 = 19.55 %

Penetrasi BebanTekan

an Nilai CBR

Pembacaan arloji

mm inch

Pembacaan arloji

P1 (kg)

P2 (kg) p P1 P2

12'' 0.64

0.025 12 1 9.80 3.27

0.001

0.007

28'' 1.27

0.050 28 3

29.27 9.76

0.003

0.020

34'' 1.91

0.075 34 4

38.97 12.99

0.004

0.026

41'' 2.54

0.100 41 5

48.67 16.22

0.005

0.032

48'' 3.18

0.125 48 7

68.04 22.68

0.007

0.045

52'' 3.8 0.1 52 9 87.3 29.13 0.0 0.0

Page 14: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

14

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

1 50 9 09 58

55'' 4.45

0.175 55 11

106.72 35.57

0.011

0.071

57'' 5.08

0.200 57 12

116.38 38.79

0.012

0.078

  5.72

0.225   12

116.38 38.79

0.012

0.078

  6.36

0.250   13

126.04 42.01

0.013

0.084

  7.00

0.275   13

126.04 42.01

0.013

0.084

1'10'' 7.62

0.300 70 13

126.04 42.01

0.013

0.084

  8.26

0.325   14

135.69 45.23

0.014

0.090

  8.90

0.350   16

154.99 51.66

0.016

0.103

  9.54

0.375   17

164.63 54.88

0.017

0.110

8'18'' 10.16

0.400 438 19

183.92 61.31

0.019

0.123

  10.80

0.425   21

203.19 67.73

0.021

0.135

  11.43

0.450   22

212.83 70.94

0.022

0.142

  12.07

0.475   24

232.09 77.36

0.024

0.155

16'18'' 12.70

0.500 978 25

241.72 80.57

0.025

0.161

Ukuran Silinder PenumbukDiameter = 15.2 cm Massa penumbuk = 4240 gramTinggi = 18 cm Jumlah lapisan = 3 lapisan

Volume (V) = 3266 cm3 Jumlah tumbukan tiap lapisan = 56/56/56

Kadar air tanah (W %)Massa silinder+tanah basah

8139 gram

Massa silinder  4300 gram

Massa tanah basah  3839 gram

Kadar Air

Sebelum Percobaan

Page 15: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

15

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

Kadar air= Massaairmassa tanah kering

x 100%= 538.6

x100%=12.95 %

Kadar air= Massaairmassa tanah kering

x 100 %= 4.131.7

x100 %=12.93 %

Kadar air rata−rata=12.95+12.932

=12.94 %

Sesudah Pengujian

Kadar air= Massaairmassa tanah kering

x 100 %= 4.423.8

x100 %=18.49 %

Kadar air= Massaairmassa tanah kering

x 100%=4.322x100 %=19.55 %

Kadar air rata−rata=18.49+19.552

=19.02 %

Massa Jenis Basah

Sebelum pengujian

ρbasah=M 1

V= 43.6

3266=0.013

ρbasah=M 1

V= 35.8

3266=0.011

Sesudah pengujian

ρbasah=M 1

V= 28.2

3266=0.008

ρbasah=M 1

V= 26.3

3266=0.008

Massa Jenis Kering

Sebelum pengujian

ρkering=ρ

1+w= 0.013

1+0.1295=0.011ρkering=

ρ1+w

= 0.0111+0.1293

=0.010

Sebelum pengujian

Page 16: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

16

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

ρkering=ρ

1+w= 0.008

1+0.1849=0.007ρkering=

ρ1+w

= 0.0081+0.1955

=0.007

Nilai CBR % :

Penetrasi0.1¿=Tekanan pada penetrasi 0.11000

x 100=16.221000

x100=1.622 %

Penetrasi0.2¿=Tekanan pada penetrasi 0.21500

x 100=38.791500

x100=2.586 %

4.2. Pembahasan

0.00

0

0.05

0

0.10

0

0.15

0

0.20

0

0.25

0

0.30

0

0.35

0

0.40

0

0.45

0

0.50

0

0.55

00.00

25.00

50.00

75.00

100.00

125.00

150.00

175.00

200.00

225.00

250.00

Series2

Page 17: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

17

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

Dari grafik yang ada, terlihat bahwa semakin tinggi penetrasi yang ditinjau, maka

semakin meningkat pula tekanan yang di dapat. Dari hasi pengujian yang dilakukan, dapat

dilihat pada perhitungan table di atas, tekanan penetrasi untuk penetrasi 2.54 mm (0.1

inchi) terhadap penetrasi standard yang besarnya 1000 psi sebesar 1.622 % , sedangkan

nilai tekanan penetrasi untuk penetrasi 5.08 mm (0.2 inchi) terhadap tekanan penetrasi

standard yang besarnya 1500 psi sebesar 2.586 %.

Maka dapat disimpulkan bahwa nilai CBR yang digunakan adalah nilai CBR

untuk 0.2 inchi yaitu sebesar 2.586 %. Diinjau dari sampel tanah yang diuji adalah tanah

lempung yang memiliki sifat mudah mampat, maka semakin tinggi tingkat kepadatan

yang dilakukan, maka semakin meningkat nilai CBR nya.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan :

CBR yang digunakan adalah nilai CBR untuk 0.2 inchi yaitu sebesar 2.586 %.

Kadar air yang di dapat sebelum pengujian yakni 12.94 % (0.1294) sedangkan kadar

air yang di dapat setelah pengujian yakni 19.02 % (0.1902).

Semakin tinggi penetrasi yang ditinjau, maka semakin meningkat pula tekanan yang

di dapat.

5.2 Saran

Pada pengujian CBR, kepadatan sampel tanah sangat mempengaruhi nilai

CBR yang nantinya akan dihasilkan. Untuk mencapai hasil yang maksimal,

sebaiknya ditentukan berapa jumlah air yang dicampurkan ke dalam sampel tanah

agar tanah mencapai tingkat kepadatan yang ditentukan.

Page 18: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

18

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

LAMPIRAN

Alat Uji CBR LABORATORIUM LABU UKUR

TIMBANGAN

Page 19: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

19

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

Proses pengerjaan CBR LABORATORIUM

Proses pemadatan tanah

Lapisan 1 ditumbuk sebanyak 25 kali Lapisan 2 ditumbuk sebanyak 25 kali

Page 20: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

20

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)

Lapisan 3 ditumbuk sebanyak 25 kali

Proses Penetrasi

Hasil uji Praktikum CBR LABORATORIUM

Page 21: Uji CBR (California Bearing Ratio) [19 Hal]

21

Uji CBR Laboratorium(California Bearing Ratio)