Uji Aspal.doc

54
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan PEMERIKSAAN PENETRASI BAHAN - BAHAN BITUMEN A. Tujuan Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan penetrasi bitumen keras atau lembek (solid dan semi solid) dengan memasukan jarum penetrasi ukuran tertentu, beban dan waktu tertentu kedalam bitumen pada suhu tertentu. B. Peralatan dan Bahan 1. Peralatan a) Alat penetrasi yang dapat menggerakan pemegang jarum tanpa gesekan dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1 mm. b) Pemegang jarum sebarat (47,5 + 0,05) gr yang dapat dilepas dengan mudah dari alat penetrasi untuk tanda. c) Pemberat dari ( 50 + 0,05 )gr dan (100 + 0,05 ) gr asing – asing digunakan untuk mengukur penetrasi dengan beban 100 dan 200 gr. d) Jarum penetrasi terbuat dri stainless mutu 440 o C atau NRC 54 – 60 dengan ukuran dan bentuk gambar no. 2. ujung jarum harus berbentuk kerucut terpancung. Fakultas Teknik – Unhalu Laboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil Jl. Mayjen S Parman, Kendari - Sultra Telp (0401) 321-503 Kendari 93121

Transcript of Uji Aspal.doc

Page 1: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

PEMERIKSAAN

PENETRASI BAHAN - BAHAN BITUMEN

A. Tujuan

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan penetrasi bitumen keras atau

lembek (solid dan semi solid) dengan memasukan jarum penetrasi ukuran

tertentu, beban dan waktu tertentu kedalam bitumen pada suhu tertentu.

B. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

a) Alat penetrasi yang dapat menggerakan pemegang jarum tanpa gesekan

dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1 mm.

b) Pemegang jarum sebarat (47,5 + 0,05) gr yang dapat dilepas dengan

mudah dari alat penetrasi untuk tanda.

c) Pemberat dari ( 50 + 0,05 )gr dan (100 + 0,05 ) gr asing – asing

digunakan untuk mengukur penetrasi dengan beban 100 dan 200 gr.

d) Jarum penetrasi terbuat dri stainless mutu 440o C atau NRC 54 – 60

dengan ukuran dan bentuk gambar no. 2. ujung jarum harus berbentuk

kerucut terpancung.

e) Cawan contoh harus terbuat dari logam atau gelas berbentuk dari

silinder dengan dasar yang rata – rata berukuran sebagai berikut

penetrasi dibawah 200 diameter 55 mm, dalam 355 mm, untuk 200 –

300 diameter 70 mm, dalam 45 mm.

f) Bak perendam. Terdiri dari bejana dengan isi tidak kurang daei 10 liter

dan dapat menahan suhu tertentu dengan ketelitian + 0,1oC, bejana

dengan plat dasar berlubang - lubang, terletak 50 mm siatas dasar

bejana dan tidak kurang dari 100 mm dibawah permukaan air dalam

bejana.

g) Tempat air untuk benda uji ditempatkan dibawah alat penetrasi tempat

tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 350 ml, dan tinggi yang cukup

untuk merendam benda uji tanpa bergerak.

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 2: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

h) Pengukur waktu. Untuk pengukuran penetrasi dengan atangan

diperlukan stopwatch dengan skala pembagian terkecil 0,1 detik atau

kurang dan kesalahan tertinggi 0,1 per 60 detik, untuk pengukuran

penetrasi dengan alat otomatis kesalahan tersebut tidak lebih dari 0,1

detik.

i) Thermometer.

2. Bahan

Panaskan contoh perlahan – lahan serta adukan hingga cukup air untuk

dapat dituangkan. Panaskan contoh untuk ter tidak lebih dari 600C diatas

titik lembek, dan untuk bitumen tidak lebih dair 900C di atas titk lembek.

Waktu pemanasan tidak lebih dari 30 menit. Aduk perlahan-lahan agar

udara tidak masuk ke dalam contoh dan diamkan hingga dingin. Tinggi

contoh dari tempat tersebut tidak kurang dari angka penetrasi ditambah 10

mm. Buatlah benda uji dan tutuplah agar bebas dari debu dan bdiamkan

pada suhu ruang selama 1 s.d. 1½ jam dan 1½ s.d 2 jam unutk benda uji

besar.

C. Prosedur Pelaksanaan

1) Letakkan benda uji dalam tempat air yang kecil dan masukkan ke dalam

bak perendam yang telah berada pada suhu yang telah ditentukan.

Diamkan dalam bak tersebut selama 1 sampai 1½ jam dan 1½ sampai 2

jam untuk benda uji besar..

2) Periksalah pemegang jarum agar jarum dipasang dengan baik dan

bersihkan jarum penetrasi dengan toluene atau pelarut lain. Kemudian

jarum tersebut dengan lap bersih dan pasang jarum pada pemegang

jarum.

3) Letakkan pemberat 50 gr di atas jarum untuk memperoleh beban sebesar

(100 + 0.1) gr.

4) Pindahkan tempat air dari bak perendam ke bawah alat penetrasi.

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 3: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

5) Turunkan jarum perlahan-lahan sehingga jarum tersebut menyentuh

permukaan benda uji. Kemudian aturlah angka 0 pada arloji

penetrometer sehingga jarum penunjuk berhimpit dengannya.

6) Lepaskan pemegang jarum dan serentak jalankan stopwatch selama

jangka waktu (5+0,1) detik.

7) Putarlah arloji penetrometer dan baca angka penetrasi yang berhimpit

dengan jarum penunjuk . Bulatkan hingga angka 0,1 mm terdekat.

8) Lepaskan jarum dari pemegang jarum dan siapkan alat penetrasi untuk

pekerjaan selanjutnya.

D. Analisa Perhitungan

Keterangan:

X = Jumlah masing-masing percobaan

X1 = Jumlah rata-rata

N = Jumlah peercobaan

Sx = Nilai standar deviasi

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 4: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

ANALISA PERHITUNGAN

PENETRASI ASPAL SEBELUM KEHILANGAN BERAT

Analisis data dengan standar deviasi :

1. Percobaan I

2. Percobaan II

3. Percobaan III

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HALUOLEO

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM PENGUJIAN & KONSTRUKSI SIPIL

Jl. Mayjend S. Parman, Telp. (0401) 321503 Kendari 93121

Page 5: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

ANALISA PERHITUNGAN

PENETRASI ASPAL SEBELUM KEHILANGAN BERAT

4. Percobaan IV

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HALUOLEO

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM PENGUJIAN & KONSTRUKSI SIPIL

Jl. Mayjend S. Parman, Telp. (0401) 321503 Kendari 93121

Page 6: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

PEMERIKSAAN PENETRASI ASPAL SEBELUM

KEHILANGAN BERAT

Jenis Material :

Dikerjakan : Kelompok III

Tgl Percobaan : 8 Maret 2007

NoPenetrasi Aspal

Penurunan / 5 detik

Hasil Penurunan Berdasarkan No. Container / Tin Box

I II III IV

1 5 103 105 116 120

2 10 111 103 97 110

3 15 130 131 113 130

4 20 122 114 110 125

5 25 127 107 128 114

Rata - Rata 118,60 112 112,80 119,80

Kendari, Maret 2007

Asisten Laboratorium, Teknisi Lab. Sipil Unhalu

MULYADI MIDE, ST. TAHIR ASIKIN, ST.NIP. NIP.

Catatan :

Benda Uji didiamkan : 14.30 – 16.00 (1 Jam )

Benda Uji didinginkan : 16.00 – 17.00 ( 1 Jam )

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HALUOLEO

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM PENGUJIAN & KONSTRUKSI SIPIL

Jl. Mayjend S. Parman, Telp. (0401) 321503 Kendari 93121

Page 7: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

PEMERIKSAAN

BERAT JENIS ASPAL DAN TER

A. Tujuan

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis aspal dan ter

dengan menggunakan piknometer. Berat jenis ter dan aspal adalah perbandingan

antara berat jenis aspal / ter dan berat suling volume yang sama.

B. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan :

a) Termometer

b) Bak perendam dilengkapi suhu dengan ketelitian ( 25 + 0,10 C )

c) Piknometer

d) Bejana gelas

e) Alat Pengaduk

f) Neraca dengan ketelitian 1 mg

2. Bahan

a) Bitumen keras atau ter

b) Air suling sebanyak 1000 cm3

C. Prosedur pelaksanaan

1) Sebanyak 50 gram bitumen keras atau ter dipanaskan sampai mencair, untuk

mencegah pemanasan setempat contoh diaduk perlahan – lahan, pemanasan

tidak lebih dari 30 menit dengan suhu 560 C diatas titik lembek.

2) Tuangkan contoh tersebut kedalam piknometer yang telah kering sehingga

terisi ¾ bagian.

3) Bejana disis air sehingga diperkirakan bagian atas piknometer yang

terendam 40 ml, kemudian rendam dan jepitlah bejana tersebut dalam bak

perendam sehingga terendam ( minimal 100 ml ) pada 250 C.

4) Keringkan, bersihkan dan timbanglah piknometer dengan ketelitian 1 mg.

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 8: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

5) Bejana diangkat dari bak perendam dan isilah piknometer dengan air

kemudian tutuplah piknometer tanpa ditekan.

6) Piknometer diletakan dalam bejana kedalam bak perendam. Sekurang

kurangnya 30 menit bejana tersebut didiamkan dalam bak perendam

kemudian angkatlah bejana dan keringkan dengan lab. Timbang piknometr

dengan ketelitian 1 mg.

7) Tuangkan benda uji kedalam piknometer yang telah kering sehingga terisi

¾ bagian.

8) Piknometer dibiarkan sampai dingin, waktu tidak kurang 40 menit dan

timbanglah dengan penutupnya dengan ketelitian 1 mg.

9) Isikan piknometer yang berisi benda uji dengan air dan tutuplah tanpa tekan,

diamankan agar gelembung – gelembung udara keluar.

10) Angkat bejana dari bak perendam dan letakan piknometer didalamnya dan

kemudian penutup ditekan hingga rapat.

D. Analisa Perhitungan

Keterangan :

A = Berat piknometer dengan penutup

B = berat piknometer berisi air

C = Berat piknometer berisi aspal

D = Berat piknometer berisi aspal dan air.

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS HALUOLEO

FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM PENGUJIAN & KONSTRUKSI SIPIL

Jl. Mayjend S. Parman, Telp. (0401) 321503 Kendari 93121

Page 9: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

ANALISA PERHITUNGAN

PEMERIKSAAN BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER

Data – data percobaan :

Berat picnometer + Air (a) = 38,70 gr

Berat Picnometer (b) = 17,30 gr

Berat Air ( a – b ) = 38,70 – 17,30 = 21,40 gr

Berat Picnometer + Aspal (c) = 30,50 gr

Berat Aspal ( c – b ) = 30,50 – 17,30 = 13,20 gr

Berat Picnometer + Air + Aspal (d) = 39,50 gr

Berat Air ( d – c ) = 39,50 – 30,50 = 9,00 gr

isi Bitumen / Aspal ((a-b) – (d-c)) = 21,40 – 9,00 = 12,40 gr

Berat Jenis Bitumen Keras dan Ter

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS HALUOLEOFakultas Teknik – Unhalu

Laboratorium Pengujian & Konstruksi SipilJl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 10: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN DAN KONSTRUKSI

SIPIL

Jl. Mayjend S. Perman Telp/Faks. (0401) 321503 Kendari 93121

PEMERIKSAAN BERAT JENIS

BITUMEN KERAS DAN TER

Dikerjakan : Kelompok VI

Dihitung : Kelompok VI

Diperiksa : Romy Talanipa ,ST

PARAMETER   PEMERIKSAANa. Berat Piknometer + Air (gram) 137,23b. Berat Piknometer (gram) 37,6c. Berat Air (a-b) (gram) 99,63d. Berat Piknometer + Aspal (gram) 95,4e. Berat Aspal (d-b) (gram) 57,8 f. Berat Piknometer + Air + Aspal

(gram) 139

g. Berat Air (f-d) (gram) 43,6h. Isi Bitumen/Aspal (c-d) (gram) 56,03Berat Jenis = (e/h) (gram/cc) 1,032

Kendari, Maret 2005

Teknisi Laboratorium Pengujian Konstruksi

Fakultas Teknik UNHALU

Romy Talanipa ,ST 132 206 381

Pemeriksaan

PENURUNAN MINYAK DAN ASPALFakultas Teknik – Unhalu

Laboratorium Pengujian & Konstruksi SipilJl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 11: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

A. Tujuan

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menetapkan penurunan berat

minyak dan aspal dengan cara pemanasan dan tebal tertentu.

B. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

a. Thermometer

b. Oven yang dilengkapi dengan :

Pengatur suhu untuk memanasi sampai ( 180 ±1 )0 C

Pinggan logam berdiameter 25 mm, mengggantung dalam oven.

Pada poros vertikal dan berputar dengan kecepatan 5-6 putaran

per menit.

c. Cawan

Logam atau gelas yang berbentuk silinder, dengan dasar yang rata

Ukuran dalam diameter 55 mm dan tinggi 35 mm.

d. Neraca Analitik, dengan kapasitas ( 200 ± 0,001 ) gr.

2. Bahan

a. Persiapan. Adukan contoh minyak atau aspal serta panaskan bila perlu

untuk mendapatkan campuran yang rata.

b. Tuangkan contoh kira-kira ( 50,0 ± 0,5 ) gr ke dalam cawan dan setelah

dingin timbanglah dengan ketelitian 0,01 gr.

c. Benda uji yang diperiksa harus bebas air.

d. Siapkan benda uji ganda (duplo ).

C. Analisa Perhitungan

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 12: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

Letakkan benda uji di atas pinggan setelah oven mencapai suhu ( 163

± 1 )0C.

Pasanglah thermometer pada dudukannya sehingga terletak pada jarak

1,9 cm dari pinggir pinggan dari ujung 6 mm di atas pinggan.

Ambillah benda uji dari oven setelah 5 jam 15 menit.

Dinginkan benda uji pada suhu ruang, kemudian timbanglah dengan

ketelitian 0.01 gr.

D. Analisa Perhitungan

Penurunan berat = %

Keterangan :

A = Berat sebelum dioven

B = Berat setelah dioven

Analisa perhitungan kehilangan berat aspal

Diketahui :

W1 = 71,5 – 71,3 = 0,20

W2 = 68,4 – 68,3 = 0,10

W3 = 71,7 – 71,5 = 0,20

W4 = 70,1 – 69,8 = 0,30

Kehilangan berat rata – rata :

W rata – rata =

Kehilangan Berat dalam %

W1 =

W2 =

W3 =

W4 =

Prosentase kehilangan berat rata – rataFakultas Teknik – Unhalu

Laboratorium Pengujian & Konstruksi SipilJl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 13: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

W =

Perhitungan standar deviasi dalam gram :

Sw =

=

= 0,00016

Sehingga ;

W max = (0,2 + 0,00016) = 0,20016

W min = (o,2 - 0,00016) = 0,19984

Dalam % :

Sw =

Sw =

= 0,00053

Sehingga

W max = (0,286 + 0,00053) = 0,29

W min = (0,286 - 0,00053) = 0,285

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS HALUOLEO

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN DAN KONSTRUKSI

SIPIL

Jl. Mayjend S. Perman Telp/Faks. (0401) 321503 Kendari 93121

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 14: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

PEMERIKSAAN KEHILANGAN BERAT ASPAL

Dikerjakan : Kelompok VI

Dihitung : Kelompok VI

Diperiksa : Romy Talanipa ,ST

NO Berat Berat Aspal Berat Aspal Berat ProsentaseContainer Sebelum

DiovenSesudah Dioven

yang Hilang Berat yang Hilang

(gram) (gram) (gram) (gram) (gram)1 17 71,5 71,3 0,2 0,282 18,25 68,4 68,3 0,1 0,293 18,25 71,7 71,5 0,2 0,284 13,1 70,7 69,8 0,3 0,28RATA-RATA 70,425 70,225 0,2 0,286

Kendari, Maret 2005

Teknisi Laboratorium Pengujian Konstruksi

Fakultas Teknik UNHALU

Romy Talanipa ,ST 132 206 381

Pemeriksaan

DAKTILITAS ASPAL

A. Tujuan

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 15: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengukur jarak terpanjang yang

dapat ditarik antara dua cetakan yang berisi Aspal keras sebelum putus, pada

suhu dan kecepatan tertentu.

B. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

a. Thermometer yang sesuai

b. Bak perendam isi 10 liter yang dapat menjaga suhu tertentu selama

pengujian dengan ketelitian 0,1 0 C dan benda uji dapat direndam sekurang

kurangnya 10 cm dibawah permukaan air. Ba tersebut dilengkapi dengan

plat dasar yang berlubang yang diletakan 5 cm dari dasar bak perendam

untuk meletakan benda uji.

c. Cetakan daktalitas kuningan

d. Mesin uji dengan ketentuan sebagai berikut :

Dapat menarik benda uji dengan kecepatan tetap.

Dapat menjaga benda uji tetap terendam dan tidak menimbulkan

getaran selama pemeriksaan.

e. Methyl alcohol teknik dan sodium klorida teknik.

C. Benda Uji

Lapisan semua bagian dalam cetakan daktalitas dan bagian aras plat dasar

dengan campuran glycerin dab dextrin dan talk atau glycerin dan kaolin tau

amalgam.

Panaskan contoh aspal kira kira 100 gr sehingga cair dan dapat dihitung.

Untuk menghindari pemanasan setempat dengan hati – hati pemanasan

dilakukan dengan suhu antara 80 0C – 100 0 C diatas titik lembek. Kemudian

contoh disaring disaringan No. 5 dan setelah diaduk dituangkan kedalam

cetakan.

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 16: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

Pada waktu mengisi cetakan, contoh dituangkan hati – hati keujung hingga

penuh berlebihan.

Dinginkan crtakan pada suhu ruang selama 30 – 40 menit telah disiapkan

pada suhu pemeriksaan ( sesuai dengan spesifikasi ) selama 30 menit,

kemudian ratakan contoh yang berlebihan dengan pisau atau spatula yang

panas hingga cetakan terisi penuh dan rata.

D. Prosedur Pelaksanaan

Benda uji diamkan dengan suhu 25 0 C dalam bak perendam selama 85 – 95

menit, kemudian lepaskan benda uji dari plat dasar dan sisi cetakannya.

Pasanglah benda uji pada alat mesin dan tariklah benda uji dengan

kecepatan 5 cm / menit sampai benda uji putus. Perbedaan kecepatan lebih

kurang 5 % masi diizinkan. Bacalah pada jarak antara pemegang cetakan

pada saat benda uji putus ( dala cm ) selama percobaan berlangsung benda

uji harus selalu terendam sekurang kurangnya 2.5 cm dari air dan suhu harus

dipertahankan tetap ( 25 ± 0.5 )0 C.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS HALUOLEO

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN DAN KONSTRUKSI

SIPIL

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 17: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

Jl. Mayjend S. Perman Telp/Faks. (0401) 321503 Kendari 93121

PEMERIKSAAN DAKTILITAS ASPAL

Dikerjakan : Kelompok VI

Dihitung : Kelompok VI

Diperiksa : Romy Talanipa ,ST

PARAMETER HASIL PENGUJIAN BENDA UJI ASPALI II III

       WAKTU 11,12 12,58  

       PANJANG [D] 11O,4 (mm) 129,35 (mm)  

       

Kendari, Maret 2005

Teknisi Laboratorium Pengujian Konstruksi

Fakultas Teknik UNHALU

Romy Talanipa ,ST 132 206 381

Pemeriksaan

ANALISA SARINGAN ASPAL

A. Tujuan

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 18: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan pembagian butir (gradasi) Agregat

halus dan agregat kasar dengan menggunakan saringan.

B. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

a. Timbangan atau neraca dengan ketelitian 0,2 % dari benda uji.

b. Satu Set Saringan.

c. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi (110 +

5)0C.

d. Alat dan pemisah contoh.

e. Mesin pengguncang saringan.

f. Talang.

j. Kuas, sikat kuningan, sendok dll.

2. Bahan

Benda uji diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat

atau banyak

a. Agregat halus

b. Agregat kasar

Bila agregat berupa campuran dari agregat kasar dan agregat halus, agregat

tersebut dipisahkan dalam dua bagian dengan saringan No. 4 selanjutnya agregat

kasar dan agregat halus disediakan sebanyak yang tercantum di atas. Benda uji

disiapkan sesuai PB – 0208 – 76 kecuali apabila butiran yang melalui saringan No.

200 tidak perlu diketahui jumlahnya dan bila syarat ketelitian tidak menghendaki

pencucian.

C. Prosedur Pelaksanaan

1. Benda uji disiapkan / dikeringkan dalam oven dengan suhu (110 + 5)0C

sampai berat tetap.

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 19: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

2. Saringan benda uji lewat saringan dengan ukuran saringan paling besar

dipadatkan paling atas. Saringan diguncang dengan tangan atau mesin

pengguncang selama + 15 menit.

D. Perhitungan

Hitunglah persentase berat benda uji yang bertahan diatas masing-masing

saringan terhadap berat total benda uji.

E. Pelaporan

Laporan meliputi :

a. Jumlah persentase melalui masing-masing saringan atau jumlah

persentase diatas masing-masing.

b. Grafik komulatif.

F. Data Hasil Pemeriksaan

Data hasil pemeriksaan terlampir.

TEORI PERHITUNGAN ANALISA SARINGAN

Berat sampel yang digunakan = gram

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 20: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

Nomor ayakan = ¾, ½, 3/8, 4, 8, 30, 50, 100, 200, PAN.

Berat bertyahan = berat tertahan pada tiap-tiap saringan

Jumlah berat tertahan = berat tertahan pada saringan

Sebelumnya + berat tertahan pada .

saringan tersebut

Jumlah % tertahan = -----------------------------------------

Jumlah berat tertahan x 100 %

Berat material

Persen lolos = 100 %

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS HALUOLEO

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 21: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN DAN KONSTRUKSI

SIPIL

Jl. Mayjend S. Perman Telp/Faks. (0401) 321503 Kendari 93121

PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN

AGREGAT HALUS (PASIR)

Dikerjakan : Kelompok VI

Dihitung : Kelompok VI

Diperiksa : Romy Talanipa ,ST

NO Material 1,000 gramLubang Berat tertahan Jumlah Berat % Kumulatif % KumulatifAyakan Tertahan Tertahan lolos

1 ,3/4" - 0 0 1002 ,1/2" - 0 0 1003 ,3/8" - 0 0 1004 No,4 10,5 10,5 1,05 98,955 No,8 34,3 44,8 4,48 95,926 No,30 310,2 355 35,5 364,57 No,50 352,1 707,1 70,71 89,298 No,100 236,6 943,7 94,37 5,639 No,200 29,8 973,5 97,35 2,6510 PAN 26,5 1000 100 0

Kendari, Maret 2005

Teknisi Laboratorium Pengujian Konstruksi

Fakultas Teknik UNHALU

Romy Talanipa ,ST 132 206 381

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS HALUOLEO

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 22: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN DAN KONSTRUKSI

SIPIL

Jl. Mayjend S. Perman Telp/Faks. (0401) 321503 Kendari 93121

PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN

ABU BATU

Dikerjakan : Kelompok VI

Dihitung : Kelompok VI

Diperiksa : Romy Talanipa ,ST

NO Material 1,000 gramLubang Berat tertahan Jumlah Berat % Kumulatif % KumulatifAyakan Tertahan Tertahan lolos

1 ,3/4" 0 0 0 1002 ,1/2" 0 0 0 1003 ,3/8" 5,4 5,4 0,54 99,464 No,4 4,4 9,8 0,98 99,025 No,8 241,8 251,6 25,16 74,846 No,30 425,3 676,9 67,69 32,317 No,50 91,3 768,2 76,82 23,188 No,100 130,8 899 8,99 10,19 No,200 66,5 965,5 96,55 3,4510 PAN 34,5 1000 100 0

Kendari, Maret 2005

Teknisi Laboratorium Pengujian Konstruksi

Fakultas Teknik UNHALU

Romy Talanipa ,ST 132 206 381

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS HALUOLEO

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 23: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN DAN KONSTRUKSI

SIPIL

Jl. Mayjend S. Perman Telp/Faks. (0401) 321503 Kendari 93121

PEMERIKSAAN ANALISA SARINGAN

AGREGAT KASAR

Dikerjakan : Kelompok VI

Dihitung : Kelompok VI

Diperiksa : Romy Talanipa ,ST

NO Material 1,000 gramLubang Berat tertahan Jumlah Berat % Kumulatif % KumulatifAyakan Tertahan Tertahan lolos

1 ,3/4" 0 0 0 1002 ,1/2" 425,3 425,3 42,53 57,473 ,3/8" 221,5 646,8 64,68 35,324 No,4 250,3 897,1 89,71 10,295 No,8 68,1 965,2 96,52 3,486 No,30 21,4 986,6 98,66 1,347 No,50 1,9 988,5 98,85 1,158 No,100 3,5 992 99,2 0,89 No,200 1,8 993,8 99,38 0,6210 PAN 6,2 1000 100 0

Kendari, Maret 2005

Teknisi Laboratorium Pengujian Konstruksi

Fakultas Teknik UNHALU

Romy Talanipa ,ST 132 206 381

MIX DESIGN ASPAL

A. Tujuan

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 24: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

Untuk menentukan komposisi campuran bahan-bahan bitumen dengan suhu,

waktu, pemanasan tertentu.

B. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

a. Tiga buah cetakan benda uji

b. Alat unutk mengeluarkan benda uji

c. Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbukan rata yang berbentuk

silinder

d. Landasan pemadat

e. Mesin tekan

f. Silinder cetakan benda uji

g. Oven yang suhunya dapat diatur konstan (200+ 3) 0C

h. Pengukur suhu dari logam atau metal, thermometer berkapasitas 2500 C dan

1000 C dengan ketelitian 0,5 % atau 1 % dari kapasitas

i. Bak perendam yang dilengkapi dengan pengatur suhu minimum 200 C

j. Panci untuk memanaskan agregat, aspal atau campuran aspal

k. Timbangan yang dilengkapi dengan penggantung benda uji berkapasitas 2

kg dengan ketelitian 0,1 gram dan timbangan dengan kapasitas 5 kg

dengan ketelitian 1 gram

l. Kompor

m. Sarung asbesa dan karet

n. Sendok pengaduk dan peralatan lain.

2. Bahan

a. Agregat kasar ( batu pecah )

b. Agregat halus ( pasir )

c. Filler ( abu batu )

d. Modifier : - Oli bekas

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 25: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

- Minyak tanah

- Asphalt cement ( AC )

C. Yang Harus Dilewati Sebelum Mix Design

* Percobaan analisa saringan

* Impact test ( kekuatan agregat )

* Abrasi ( keausan agregat )

* Berat jenis + penyerapan ( agregat kasar + agregat halus )

* Ekstraksi ( agregat kasar + agregat halus + filter )

* Kemudian dilakukan mix design.

ATB ------------------% agregat kasar agregat halus

* Split 40 %

* Pasir 35 %

* Filler 25 %

--------------- +

100 %

ATB ------------------% agregat kasar agregat halus

* Split = 40 % x 95 % x 1500 = ----------

* Pasir = 35 % x 95 % x 1500 = ----------

* Filler = 25 % x 95 % x 1500 = ----------

--------------- +

1500

Dimana :

100 % - 5 % = 95 %

* 5 % adalah persen dari aspal

*100 % adalah jumlah persen dari keseluruhan ( split + pasir + filler )

Dalam percobaan ini ,Variasi Kadar Aspal adalah : 4% ;5% ;6%; 7%

Setiap contoh (bricket) dibuat dalam 1200 gram

1. Untuk kadar aspal = 4.00%

Prosent.Agregat = 100% - 4.00% = 96.00%

Pasir = 39.60% x 96.00% x 1200 = 456.19 gram

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 26: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

Split = 42,9% x 96.00% x 1200 = 494.208 gram

Abu-abu = 17,5% x 96.00% x 1200 = 201.6 gram

Aspal = 4.00% x 1200 = 48.00 gram

= 1200 gram

2. Untuk kadar aspal = 5.00%

Prosent.Agregat = 100% - 5.00% = 95.00%

Pasir = 39,6% x 95.00% x 1200 = 451.44 gram

Kerikil = 42,9% x 95.00% x 1200 = 489.06 gram

Abu-abu = 17,5% x 95.00% x 1200 = 199.50 gram

Aspal = 5.00% x 1200 = 60.00 gram

= 1200 gram

3. Untuk kadar aspal = 6.00%

Prosent.Agregat = 100% - 6.00% = 94.00%

Pasir = 39,6% x 94.00% x 1200 = 496.69 gram

Kerikil = 42,9% x 94.00% x 1200 = 483.91 gram

Abu-abu = 17,5% x 94.00% x 1200 = 1973.4 gram

Aspal = 6.00% x 1200 = 72.00 gram

= 1200 gram

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS HALUOLEO

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 27: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN DAN KONSTRUKSI

SIPIL

Jl. Mayjend S. Perman Telp/Faks. (0401) 321503 Kendari 93121

RENCANA CAMPURAN / MIX DESIGN ASPAL

Dikerjakan : Kelompok VI

Dihitung : Kelompok VI

Diperiksa : Romy

Talanipa ,ST

No Persen lolos saringan Split Abu Batu

Pasir Total Mix

Spec

Saringan

Split Abu Batu

Pasir 42,90%

17,50% 39,60%

,3/4" 100 100 100 42,9 17,5 39,6 100 100,1/2" 57,47 100 100 24,65 17,5 39,6 81,75 67-

100,3/8" 35,32 99,46 100 15,15 17,41 39,6 72,16 51-74No,4 10,29 99,02 98,9

54,41 17,33 39,18 60,92 43-65

No,8 3,48 74,84 95,52

1,49 13,1 37,83 52,42 38-57

No,30 1,34 32,31 64,5 0,37 5,65 25,54 31,76 16-50No,50 1,15 23,18 29,2

90,49 4,06 11,6 16,15 ,12-40

No,100 0,8 10,1 5,63 0,34 1,77 2,23 4,34 ,7-18No,200 0,62 3,45 2,65 0,26 0,6 1,05 1,91 ,3-8

Kendari, Maret 2005

Teknisi Laboratorium Pengujian Konstruksi

Fakultas Teknik UNHALU

Romy Talanipa ,ST 132 206 381

Pemeriksaan

MARSHAL TEST

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 28: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

A. Tujuan

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan ketahanan ( stabilitas ) terhadap

kelelehan plastis ( flow ) dari campuran aspal. Ketahanan ( stabilitas ) ialah

kemampuan suatu campuran aspal untuk menerima beban sampai terjadi kelelhan

plastis yang dinyatakan dalam kg atau pond. Kelelehan plastis adalah keadaan

perubahan bentuk suatu beban sampai batas runtuh yang dinyatakan dalam mm atau

0,01.

B. Peralatan dan Bahan

1. Peralatan

a. Tiga buah cetakan benda uji yang berdiameter 10 cm ( 4 inci ) dan tinggi

7.5 cm ( 3 inci ) lengkap dengan plat alas dan leher sambung.

b. Alat unutk mengeluarkan benda uji.

Ejector digunakan untuk mengeluarkan benda uji yang telah dipadatkan.

c. Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbukan rata yang berbentuk

silinder, dengan berat 4.536 kg ( 10 pound ) dan tinggi jatuh bebas 45.7

cm.

d. Landasan pemadat terdiri dari balok kayu yang cukup keras berukuran 20 x

20 x 45 cm yang dilapisi dengan plat baja berukuran 30 x 30 x 2.5 cm dan

kaitkan pada lantai beton dengan 4 bagian siku.

e. Mesin tekan dilengkapi dengan :

* Kepala penekan berbentuk lengkung.

* Cincin penguji berkapasitas 250 kg ( 500 pound ) dengan ketelitian 12.5

kg dilengkapi dengan arloji tekan dengan ketelitian 0.0025 cm.

* Arloji kelelehan dengan ketelitian 0.25 mm dan perlengkapannya.

f. Silinder cetakan benda uji

g. Oven yang suhunya dapat diatur konstan (200+ 3) 0C

h. Pengukur suhu dari logam atau metal, thermometer berkapasitas 2500 C

dan 1000 C dengan ketelitian 0,5 % atau 1 % dari kapasitas

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 29: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

i. Bak perendam yang dilengkapi dengan pengatur suhu minimum 200 C

j. Panci untuk memanaskan agregat, aspal dan campuran, campuran aspal

k. Timbangan yang dilengkapi dengan penggantung benda uji berkapasitas 2

kg dengan ketelitian 0,1 gram dan timbangan dengan kapasitas 5 kg

dengan ketelitian 1 gram

l. Kompor

m. Sarung asbes dan karet

n. Sendok pengaduk dan peralatan lain.

2. Bahan

a. Agregat kasar ( batu pecah )

b. Agregat halus ( pasir )

c. Filler ( abu batu )

d. Modifier : - Oli bekas

- Minyak tanah

- Asphalt cement ( AC )

C. Prosedur Pelaksanaan

a.Bersihkan benda uji dari kotoran yang menempel,

b. Masing-masing benda uji diberi tanda pengenal.

c.Ukur tinggi benda uji dengan ketinggian 0.1 mm.

d. Timbang benda uji.

e.Rendam dalam air kira-kira 24 jam pada suhu ruang.

f. Timbang dalam air untukmendapatkan isi.

g. Timbang benda uji dalam keadaan kering permukaan jenuh.

h. Rendamlah benda uji aspal panas atau benda uji ter dalam bak perendam

selama 2 jam dengan suhu konstan ( 60 ± 1 ) C untuk aspal panas,

sedangkan untuk ter dengan suhu ( 38 ± 1 ) C untuk benda uji aspal dingin,

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 30: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

masukkan benda uji ke dalam oven pada suhu ( 25 ± 1 ) C sekurang-

kurangnya 2 jam. Sebelum melakukan pengujian bersihkan batang penuntun

( gide rood ) dan permukaan dalam dari penekan ( test head ). Lumasi

batang penuntun hingga kepala penuntun penekan yang atas dapat menunutn

bebas, bila dikehendaki kepala penekan yang dapat direndam bersama-sama

benda uji pada suhu 21 – 38 C. keluarkan benda uji dari bak perendam atau

oven dan letakkan ke dalam segmen bawah kepala penekan. Pasang segmen

benda uji, dan letakkan seluruhnya ke dalam mesin penguji. Psang benda

arloji kelelehan ( flow meter ) pada kedudukannya diatas salah satu batang

penuntun dan atur kedudukan jarum penunjuk pada angka nol, sedangkan

selubang tangkai arloji ( sleeve ) dipegang teguh terhadap segmen atas

kepala penekan ( sleeking head ). Tekan selubang tangkai arloji kelelehan

tersebut pada segmen atas dari kepala penekan selama pembebanan

berlangsung.

i. Sebelum pembebanan diberikan, kepala penekan serta benda ujimya

dinaikkan hingga menyentuh alas cincin penguji. Atur kedudukan jarum

arloji tekan pada angka nol. Berikan pembebanan pada benda uji dengan

kecepatan tetap sebesar 50 mm / menit sampai pembebanan maksimum

tercapai, atau pembebanan penurunan seperti yang ditunjukkan oleh jarum

arloji tekan dan catat penbebanan yang dicapai. Melepaskan selubang

tangkai arloji pada saat pembebanan mencapai maksimum dan catat nilai

kelelehan yang ditunjukan oleh jaru arloji kelelehan. Waktu yang diperlukan

dan saat diangkatnya benda uji dari rendaman air sampai tercapainya beban

maksimum tidak boleh melebihi 30 detik.

PemeriksaanKELEKATAN ASPAL PADA BATUAN

A . Tujuan

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 31: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

Pemeriksaan ini dimaksukan untuk menetapkan kelekatan aspal pada batuan dalam air.

B . Peralatan dan bahan Peralatan :

Botol bermulut besar dengan isi air 100 cm3. Oven yang suhunya dapat diukur konstan (150±5)0C

Bahan : Batu-batu putih (silikat)dengan ukuran butir tertahan pada saringan 19 mm

dan lolos saringan 32 mm Air suling pH 6-7 kira-kira 2000 cm3

C . Prosedur pelaksanaan Silikat kira-kira 1000 gram dicuci dengan air suling kemudian dikeringkan

pada suhu 1250C selama 5 jam dan didiamkan selama 24 jam pada suhu ruang, kemudian batu tersebut disimpan dalam tempat tertutup.

Ambilah dari batuan tersebut sebanyak 500 gram dan dipanaskan pada suhu 400C.

Silikat tersebut dicampur dengan 25 gram aspal cair atau 30 gram ter selama 5 menit dengan suhu 700C.

Letakkan benda uji tersebut dalam botol yang tersedia dan tutuplah botol tanpa tekanan.

Setelah 30 menit isilah botol dengan air suling pada suhu ruang sehingga benda uji terendam seluruhnya, kemudian botol tersebut diletakkan dalam oven pada suhu 400C

Setelah 3 jam, angkat botol tersebut dari oven kemudian perkirakan luas silikat yang masih terselimuti aspal.

Kesimpulan :

Percobaan kelekatan aspal pada batuanPada percobaan ini diperoleh kelekatan minimum aspal pada batuan sebesar 100% dengan demikian kelekatan aspal rata-rata pada batuan adalah 100% sehingga diperoleh kesimpulan bahwa aspal yang digunakan pada percobaan ini memenuhi standar yang disyaratkan yaitu sebesar 100%.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS HALUOLEO

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPIL

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 32: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN DAN KONSTRUKSI

SIPIL

Jl. Mayjend S. Perman Telp/Faks. (0401) 321503 Kendari 93121

HASIL PEMERIKSAAN

KELEKATAN ASPAL PADA BATUAN

Dikerjakan : Kelompok VI

Dihitung : Kelompok VI

Diperiksa : Romy Talanipa ,ST

NO % KELEKATAN ASPAL1 100%2 100%3 100%4 100%5 100%6 100%7 100%8 100%9 100%10 100%11 100%12 100%13 100%14 100%15 100%16 100%17 100%18 100%19 100%20 100%21 100%22 100%23 100%24 100%25 100%

RATA-RATA 100%

Kendari, Maret 2005

Teknisi Laboratorium Pengujian Konstruksi

Fakultas Teknik UNHALU

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 33: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

Romy Talanipa ,ST

PemeriksaanBERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT HALUS

A . TujuanSecara umum praktikum ini bertujuan untuk dapat mengetahui berat jenis dan persentase berat air yang terkandung (dapat diserap oleh aggregate halus), dihitung terhadap keringnya. Secara khusus praktikum ini bertujuan : Menentukan berat jenis aggregat halus dalam keadaan jenuh air kering oven. Menentukan berat jenis aggregate halus dala keadaan jenuh air kering permukaan. Menerangkan kegunaan pemeriksaan ini dalam kaitannya dengan perhitungan rancangan dan susunan campuran aspal. Menentukan kadar air aggregate halus dalam keadaan jenuh air kering permukaan (SSD). Dapat menggunakan peralatan yang dipakai.

B . Peralatan dan bahan Peralatan :

Timbangan kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0.1 gram. Piknometer dengan kapasitas 500 ml. Kerucut terpancung (cone) dengan diameter bagian atas (40 ± 30)mm,

diameter bagian bawah (90 ± 30)mm, dan tinggi (75 ± 30) mm. Dibuat dari logam tebal minimum 0.8 mm.

Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata, berat (340 ± 15)gram, diameter permukaan penumbuk (25 ± 30)mm.

Saringan no 4 Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ± 15)C Pengukur suhu dengan ketelitian pembacaan 1C Bejana tempat air Pompa hampa udara (Vacum Pump) atau tungku Air suling Desikator

Bahan : Benda uji adalah aggregate yang lewat saringan No 4 yang diperoleh

dengan menggunakan Riffle Sampler atau sistem perempat (Quartering) aggregate disiapkan sebanyak kira-kira 500 gr.

C . Prosedur pelaksanaan

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 34: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110 ± 5)C sampai berat tetap. Yaitu keadaan berat benda uji selama tiga kali proses penimbangan dan pemanasan dalam oven dengan selang waktu dua jam berturut-turut, tidak akan mengalami perubahan kadar air lebih besar daripada 0.1%. Dinginkan pada suhu ruang kemudian rendam dalam air selama 24 jam.

Buang air perendam, jangan ada butiran yang hilang , tebarkan agregat di atas talang, keringkan di udara panas sampai tercipta keadaan permukaan jenuh.

Setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh masukkan benda uji ke dalam piknometer lalu tambahkan air suling hingga 90% lalu guncang sampai tidak terlihat gelembung. Atau dapat digunakan pompa hampa udara atau dapat dengan merebus piknometer.

Rendam piknometer dalam air dan ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan sampai suhu standar 25C

Tambahkan air sampai mencapai tanda batas Timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1 gram.

(Bt) Keluarkan benda uji,keringkan dalam oven dengan suhu (110 ± 10)C

sampai berat tetap kemudian dinginkan kedalam desikator Timbang benda uji yang sudah dingin ( Bk ) Tentukan berat piknometer berisi air penuh dan ukur suhu air guna

penyesuaian dengan suhu standar

D . Perhitungan

a. Berat jenis ( Bulk Specific Gravity) =

b. Berat jenis permukaan jenuh =

( saturated Surface Gravity )

c. Berat jenis semu (Apparent Specific Gravity) =

d. Penyerapan =

Dimana :

Bk = Berat benda uji kering oven (gram)B = Berat piknometer berisi air (gram)B = Berat piknometer berisi benda uji tambah air (gram)500 = Berat benda uji dalam keadaan kering permukaan jenuh (gram)

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 35: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

E. Data Hasil Pemeriksaan Data pemeriksaan terlampir.

F. Analisa Perhitungan Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Halus

Percobaan I (Pasir)

a. Berat Piknometer = 172,50 gr b. Berat Piknometer SSD di Udara = 495,58 gr c. Berat Pinometer + Air + Contoh = 958,0 gr d. Berat Piknometer + Air = 652,3 gr e. Berat contoh Kering = 479.8 gr

Apparent Specific gravity =

=

Bulk specific gravity on dry basic =

=

Bulk specific gravity on SSD basic =

=

Prosentage water absortion =

=

Percobaan II (Abu batu)

a. Berat Piknometer = 171,50 gr b. Berat Piknometer SSD di Udara = 502,039 gr c. Berat Pinometer + Air + Contoh = 971.2 gr d. Berat Piknometer + Air = 658 gr e. Berat contoh Kering = 605.5 gr

Apparent Specific gravity =

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 36: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

=

Bulk specific gravity on dry basic =

=

Bulk specific gravity on SSD basic =

=

Prosentage water absortion =

=

PemeriksaanBERAT JENIS DAN PENYERAPAN AGREGAT KASAR

A . TujuanSecara umum praktikum ini bertujuan untuk dapat mengetahui berat jenis dan persentase berat air yang terkandung (dapat diserap oleh aggregate kasar), dihitung terhadap keringnya. Secara khusus praktikum ini bertujuan :

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 37: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

Menentukan berat jenis aggregat kasar dalam keadaan jenuh air kering oven. Menentukan berat jenis aggregate kasar dalam keadaan jenuh air kering permukaan. Menerangkan kegunaan pemeriksaan ini dalam kaitannya dengan perhitungan rancangan dan susunan campuran aspal. Menentukan kadar air aggregate kasar dalam keadaan jenuh air kering permukaan (SSD). Dapat menggunakan peralatan yang dipakai.

B . Peralatan dan bahan Peralatan :

Keranjang kawat ukuran 3.35 mm (no 6 atau no 8) dengan kapasitas kira-kira 5 kg.

Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai dengan pemeriksaan dan dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap.

Timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0.1% dari berat contoh yang ditimbang dan dilengkapi alat untuk menggantung keranjang.

Oven yang dilengkapi pengatur suhu (110 ± 5)C Alat pemisah contoh Saringan no 4

Bahan : Benda uji adalah aggregate yang tertahan saringan No 4 yang diperoleh

dengan menggunakan Riffle Sampler atau sistem perempat (Quartering) aggregate disiapkan sebanyak kira-kira 1000 gr.

C . Prosedur pelaksanaan Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan lain yang melekat

pada permukaan. Keringkan benda uji dalam oven (110 ± 5)C sampai berat tetap. Dinginkan benda uji pada suhu kamar selama 1 – 3 jam kemidian timbang

dengan ketelitian 0.5 gr (Bk). Rendam benda uji dalam air dengan suhu kamar selama 24 jam. Keluarkan dari dalam air lalu keringkan sampai selaput air pada

permukaan aggregate hilang atau dalam keadaan jenuh air kering permukaan atau SSD.

Timbang benda uji dalam keadaan SSD (Bj). Letakkan benda uji dalam keranjang lalu guncang untuk mengeluarkan

udara yang tersekap dan tentukan beratnya dalam air (Ba). Sesuaikan suhu air dengan suhu standar.

D . Perhitungan

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 38: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

a. Berat jenis kering ( Bulk Specific Gravity) =

b. Berat jenis permukaan jenuh =

( saturated Surface Dry )

c. Berat jenis semu (Apparent Specific Gravity) =

d. Penyerapan =

Dimana :

Bk = Berat benda uji kering oven (gram)Bj = Berat benda uji kering permukaan (gram)Ba = Berat benda uji kering permukaan dalam air (gram)

E. Data Hasil Pemeriksaan Data pemeriksaan terlampir.

F. Analisa Perhitungan Berat Jenis Dan Penyerapan Agregat Halus

Percobaan I

Berat benda uji kering oven = 572 gr Berat benda uji kering permukaan jenuh = 580.5 gr Berat benda uji dalam air = 341.7 GR

Apparent Specific gravity =

=

Bulk specific gravity on dry basic =

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121

Page 39: Uji Aspal.doc

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

=

Bulk specific gravity on SSD basic =

=

Prosentage water absortion =

=

Fakultas Teknik – UnhaluLaboratorium Pengujian & Konstruksi Sipil

Jl. Mayjen S Parman, Kendari - SultraTelp (0401) 321-503 Kendari 93121