UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS...

126
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN-VITRO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh : Theresia Astutiningrum 121434039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS...

Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos

caudatus Kunth.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus

aureus SECARA IN-VITRO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Theresia Astutiningrum

121434039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

i

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus

aureus SECARA IN-VITRO

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

Theresia Astutiningrum

121434039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

SKR.IPSI

UJI AKTTVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DATiN KENIKIR (Cosmosc audatas Ku n th. ) TERIIADAP PERTUMB UIL{N BAKT E RI Stap h7, I o c o c c u s

nureus SECARA IN-WTRO

Yang diajukan cleh :

There sia Astutiningrum

121434039

Telali disefujui oleh:

Yoami Mar M.Si tanggal, 3 November 2016

Pembimbing

4nnl4ia Lauda Feroniasanti,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

SKRIPSI

UJT AKTTVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos

caudatus Kunth.) TERTTAIIAP PERTUMBUHAN BAKTERI Stop hy lo coccus

$areus SECARA IN-\IT*.O

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Theresia Astutininsrum

t2t434039

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji SkripsiProgram Studi Pendidikan Biologi

JPMIPA FKIP Universitas Sanata Dharmapada tanggal : 14 November 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Srxunan Panitia Penguji Skripsi

]r{ama Lengkap

Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd.

Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc.

Yoanni Maria Lauda Feroniasanti, M.Si.

Puspita Ratna Susilawati, M.Sc.

Ika Yuli Listyarini, M.Pd.

Tangan

1. Ketua

2. Sekretaris

3. Anggota

4. Anggota

5. Anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

iv  

HALAMAN PERSEMBAHAN

3He alone is my rock and my salvation, He is my fortness, I 

will never be shaken.  (Psalm 62: 3) 

 

 

 

Karya ini kupersembahkan untuk :

Tuhan Yesus, demi kemuliaanMu yang lebih besar

Bunda Maria, demi cinta kasihmu yang tulus

Bapak dan Ibu sebagai tanda bakti dan hormatku

Kepada adik-adik yang memberikan penghiburan dan semangat

Kepada teman-teman yang telah memberikan dorongan semangat dan

Kepada keluarga besar Pendidikan Biologi Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

PER}TYATAAN KEASLIAII KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya onmg lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutrpan dan daftar pustak4 sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 November 2016

#p:+'-'

(Theresia Astutiningrum)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

LEMBAR PERI{YATAAN PERSETUJUAI\ PUBLIKASI KARYAILMIAH T]NTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya sebagai mahasiswa Universitas SanataDharma:

Nama : Theresia Astutiningrum

NIM :121434039

Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepadaPerpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

UJI AKTIVITAS AIYTIBAKTERI EKSTRAK I}AUN KENIKIR (CosMoS

caudatus Kunth.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus

aureus SECARA IN-WTRO

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas SanataDharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendishibusikan secara terbatas, danmempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademistanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetapmencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya:

Dibuat di : Yogyakarta

Pada tanggal: 14 November

v1

akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

vii  

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

menyertai dan memberkati penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi dengan

judul “UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR

(Cosmos caudatus Kunth.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

SECARA IN VITRO”

Penyusunan skripsi ini dapat berjalan lancar dan selesai tentunya dengan

adanya bantuan dan juga bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis ucapkan

kepada :

1. Bapak Rohandi Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan yang telah menyetujui dan mengesahkan skripsi ini.

2. Bapak Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi yang memberi banyak teladan baik.

3. Ibu Retno Herrani Setyati, M.Biotech selaku Wakil Ketua Program Studi

yang selalu mengingatkan akan penyelesaian skripsi.

4. Ibu Y.M Lauda Feroniasanti, M.Si selaku dosen pembimbing yang

memberikan masukan, saran dan selalu menyemangati hingga skripsi ini

bisa selesai.

5. Ibu Maslichah Asyar’i, M.Pd selaku DPA dan Kepala Laboratorium

Pendidikan Biologi, yang memberikan kemudahan perijinan dan yang

selalu memberikan teladan baik.

6. Pak Agus dan Pak Warsono selaku laboran, yang selalu siap ketika saya

membutuhkan bantuan selama bekerja di laboratorium.

7. Mas Arif selaku staf kesekretariatan JPMIPA yang memberi kemudahan

terkait surat perijinan.

8. Bapak, Ibuk, dek Lusi dan dek Elis serta segenap keluarga yang selalu

memberi dorongan semangat lewat doa-doa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

9. Maranty Boy Rante Allo dan Tresia Jawa Liwun sebagai teman satu

perjuangan di Lab. Mikrobiologi yang telah menemani, saling

memberikan masukan dan saling menguatkan hingga penelitian selesai.

10. Teman-temanku di Pbio, Nugraheni Dina, Christine Pamardining Utami,

Rinanti Anugraheni, Desi Sasmita Nugrah4 Ridha Ayu Damayanti, Rike

Pangestika, Gloria Jessica yang selalu memberikan penghiburan dan tak

lelah untuk saling menyemangati hingga skripsi ini bisa selesai.

11. Teman-teman PBIO angkatan 2Al2 yang selalu mengobarkan semangat

lewat aksi-aksinya.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusrman skripsi.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam menyelesaikan penyusunan skripsi. Penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari para pembaca. Terakhir, semoga skripsi ini memberikan

sumbangan dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta 14 November 2016

(Theresia Astutiningrum )

vlll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

ix  

EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO

Theresia Astutiningrum Universitas Sanata Dharma

2016

ABSTRAK

Kulit yang terluka rentan mengalami infeksi bakteri bila tidak segera dilakukan pengobatan. Salah satu penyebabnya adalah bakteri Staphyloccocus aureus. Daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) sudah lama dimanfaatkan masyarakat untuk dikonsumsi maupun pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kenikir, menguji perbedaan aktivitas antibakteri melalui perbedaan metode ekstraksi daun kenikir dan mengetahui konsentrasi hambat minimum.

Metode yang digunakan untuk menguji aktivitas antibakteri adalah metode Kirby- Bauer. Aktivitas antibakteri ditandai dengan adanya zona bening disekitar kertas cakram yang disebut daya hambat. Metode pengujian konsentrasi hambat minimum dengan dilusi padat. Penelitian menggunakan dua metode ekstraksi, yakni metode maserasi dengan pelarut etanol dan metode tumbuk dengan pelarut akuades. Konsentrasi yang digunakan yaitu 30%, 45% dan 60%.

Hasil menunjukkan bahwa ekstrak daun kenikir mempunyai daya antibakteri. Hasil analisis menunjukkan tidak ada perbedaan antara kedua metode ekstraksi. Ekstrak tumbuk daun kenikir memiliki zona hambat terkecil pada konsentrasi 30% sebesar 6,76 mm dan zona hambat terbesar sebesar 7,58 mm pada konsentrasi 60%. Ekstrak etanol daun kenikir konsentrasi 30% memiliki zona hambat sebesar 7,25 mm dan pada konsentrasi 60% sebesar 8,59 mm. Pengujian antibakteri tidak mendapat data Konsentrasi Hambat Minimum. Dengan demikian, ekstrak daun kenikir termasuk bakteriostatik yang hanya menghambat pertumbuhan bakteri.

Kata kunci : Antibakteri, Staphylococcus aureus, Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

x  

THE ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF KENIKIR LEAVES (Cosmos caudatus Kunth) EXTRACT TOWARD THE GROWTH OF Staphylococcus

aureus BACTERIA IN-VITRO

Theresia Astutiningrum Sanata Dharma University

2016

ABSTRACT

The skin wound caused bacterial infection if not to be treated. One of the cause is (Staphylococcus aureus) bacteria. Kenikir leaves (Cosmos caudatus Kunth.) has been used by people to be consumed and for traditional medication. This research aims to know the antibacterial activity extract of Kenikir leaves, to test the difference of antibacterial activity through different extraction method of Kenikir leaves and also to know minimum inhibitory concentration.

The methodology that was used to test antibacterial activity was Kirby-Bauer method. Antibacterial activity was characterized by the presence of clear zone around paper discs which were called an inhibitory zone. Method to test a minimum inhibitory concentration were solid dilution. The research used two methods of extraction, namely maceration with ethanol solvent and mashed with aquades solvent. Extract concentration that were used were 30%, 45%, 60%.

Result showed that Kenikir leaves extracts has antibacterial activity. The results of antibacterial activity of the extracts showed that there was no difference between the two extraction method. Mashed extract of Kenikir leaves had a smallest inhibiton zone in concentration of 30% which were 6,76 mm and the largest was 7,58 mm in concentration of 60%. Ethanol extract of Kenikir leaves at concentration of 30% had an inhibiton zone of 7,25 mm and concentration of 60% had 8,59 mm. Minimum Inhibitory Concentration of antibacterial activity was not obtained. Kenikir leaves extract belongs to bacteriostatic group because of the compound could only inhibit the growth of bacteria.

Keyword: Antibacterial, Staphylococcus aureus, Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ....................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... ix

ABSTRACT .................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6

A. Tanaman Kenikir ............................................................................. 6 1. Klasifikasi Tanaman Kenikir ..................................................... 6 2. Morfologi dan Fisiologi Kenikir ................................................ 6 3. Habitat ....................................................................................... 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

xii

4. Senyawa dan Manfaat ................................................................ 8 B. Bakteri ............................................................................................. 8 C. Bakteri Staphylococcus aureus ........................................................ 14

1. Klasifikasi Staphylococcus aureus ............................................ 14 2. Morfologi dan Identifikasi ......................................................... 14 3. Patogentitas ................................................................................ 15

D. Antibakteri ....................................................................................... 16 E. Ekstraksi .......................................................................................... 22 F. Penelitian yang Relevan .................................................................. 25 G. Kerangka Berpikir ........................................................................... 26 H. Hipotesis .......................................................................................... 28

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................. 30

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 30 B. Variabel Penelitian .......................................................................... 31 C. Batasan Penelitian ............................................................................ 31 D. Alat dan Bahan ................................................................................ 32 E. Cara Kerja ........................................................................................ 34

1. Tahap Persiapan ......................................................................... 34 2. Tahap Pelaksanaan .................................................................... 38 3. Tahap Pengumpulan Data .......................................................... 40

F. Metode Analisis Data ...................................................................... 42 G. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran ...... 43

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 44

A. Hasil ................................................................................................. 44 1. Konfirmasi Daun Kenikir .......................................................... 44 2. Pengumpulan dan Pengamatan Bakteri Uji ............................... 45 3. Pembuatan Ekstrak Daun Kenikir ............................................. 47 4. Hasil Pengujian Antibakteri ....................................................... 49 5. Konsentrasi Hambat Minimal .................................................... 52

B. Pembahasan ..................................................................................... 53 1. Aktivitas Antibakteri ................................................................. 53 2. Kelemahan dan Kelebihan Masing-masing Ekstrak .................. 57 3. Konsentrasi Hambat Minimal .................................................... 60

C. Kelemahan / Kendala Penelitian ...................................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

xiii

BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 63

A. Kesimpulan ...................................................................................... 62 B. Saran ................................................................................................ 62 C. Implementasi dalam Pembelajaran .................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 67

LAMPIRAN ................................................................................................... 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif ........... 11

Tabel 3.1 Pembuatan Konsentrasi Ekstrak untuk Pengujian Antibakteri ....... 39

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat ..................................... 50

Tabel 4.2 Konsentrasi Hambat Minimal Ekstrak Daun Kenikir ..................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tanaman Kenikir (Cosmos caudatus Kunth) .............................. 6

Gambar 2.2 Bakteri Staphylococcus aureus ................................................... 15

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berpikir ............................................................ 28

Gambar 3.1 Peletakan Paper Disc Pada Cawan Petri ..................................... 30

Gambar 4.1 Morfologi Sel Bakteri Staphylococcus aureus ............................ 45

Gambar 4.2 Pengecatan Gram Bakteri Staphylococcus aureus ....................... 46

Gambar 4.3 Morfologi Koloni Bakteri Staphylococcus aureus ....................... 47

Gambar 4.4 Hasil Ekstrak Etanol dan Ekstrak Tumbuk Daun Kenikir .......... 48

Gambar 4.5 Zona Hambat Yang Terlihat Pada Sekitar Cakram Kertas ......... 49

Gambar 4.6 Diameter Zona Hambat Perlakuan Ekstrak Dengan Pelarut Etanol

Dan Ekstrak Dengan Pelarut Akuades ......................................... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Pengukuran Diameter Zona Hambat ................................. 71

Lampiran 2. Hasil Analisis Statistik SPSS Two Way Anova ........................... 72

Lampiran 3. Dokumetasi Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kenikir ....................................................................................... 74

Lampiran 4. Dokumetasi Hasil Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Tumbuk Daun

Kenikir ........................................................................................ 75 Lampiran 5. Dokumentasi Hasil Konsentrasi Hambat Minimal Ekstrak Etanol

Daun Kenikir .............................................................................. 76 Lampiran 6. Dokumentasi Hasil Konsentrasi Hambat Minimal Ekstrak Tumbuk

Daun Kenikir .............................................................................. 77 Lampiran 7. Silabus ........................................................................................ 78

Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 83

Lampiran 9. Penilaian Kognitif ....................................................................... 98

Lampiran 10. Penilaian Afektif ....................................................................... 103

Lampiran 11. Penilaian Psikomotorik ............................................................. 105

Lampiran 12. Penilaian Portofolio .................................................................. 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kulit merupakan bagian terluar dari tubuh. Sebagai bagian terluar maka

kulit sering bersentuhan dengan benda-benda di sekitar manusia. Benda-benda

yang berada di sekitar manusia tentu tidak lepas dari mikroorganisme yang bisa

berbahaya untuk kulit. Kulit manusia merupakan pertahanan utama dalam

menghadapi serangan dari beberapa mikroorganisme. Struktur stratum korneum

pada bagian epidermis kulit yang utuh melindungi adanya invasi mikroorganisme

(Brown dan Burns, 2005).

Kulit yang tergores akan menimbulkan adanya luka. Luka adalah rusaknya

kulit yang akan menimbulkan pendarahan, kontaminasi bakteri hingga kematian

sel (Anonim, 2007). Luka gores merupakan luka yang terjadi akibat benda tajam.

Apabila luka gores dibiarkan terbuka maka akan menimbulkan infeksi bakteri.

Salah satu bakteri patogen infeksi pada luka yang terbuka adalah bakteri

Staphylococcus aureus.

Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang telah resisten terhadap

berbagai antibiotik. Berita yang dimuat dalam laman Deutsche Welle (2016)

menyebutkan bahwa penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol di negara-negara

berkembang menyebabkan bakteri menjadi resisten. Bakteri S. aureus merupakan

flora normal pada kulit manusia dalam kondisi atau jumlah yang sedikit. Apabila

jumlahnya sudah banyak dan masuk dalam jaringan tubuh maka akan berbahaya

yakni menyebabkan infeksi berkepanjangan bahkan kematian. Radji (2010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

2  

  

menyatakan bahwa bakteri S. aureus dapat mengganggu sistem imun yang

merupakan pertahanan paling awal tubuh manusia. Cara bakteri ini dalam

mengganggu sistem imun yakni dengan mengikat antibodi, menyerang membran

sel, dapat menyebabkan hemolisis bahkan leukosis yang dapat mematikan sel

tubuh manusia.

Tubuh mempunyai mekanismenya sendiri dalam melindungi kulit. Pada

bagian epidermis yakni pada stratum spinosum terdapat sel-sel Langerhans yang

tersebar. Menurut Brown dan Burns (2005), sel-sel Langerhans ini merupakan

pertahanan imunologis dalam melawan antigen dari luar, selanjutnya antigen

tersebut ditangkap dan diarahkan pada limfosit T, yang kemudian dapat

meningkatkan respon imun. Akan tetapi, tidak setiap saat orang bisa membentuk

sistem pertahanan tubuh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan antibakteri untuk

melawan bakteri atau menekan laju pertumbuhannya.

Masyarakat di Indonesia sudah lama memanfaatkan tanaman herbal untuk

pengobatan. Tanaman herbal banyak digunakan sebagai obat karena sering

dijumpai, sehingga mudah diperoleh. Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.)

merupakan salah satu tumbuhan indiegenous. Tumbuhan indiegenous merupakan

tanaman asli atau tanaman introduksi yang telah lama dikenal masyarakat di suatu

daerah tertentu (Listyorini, 2015). Daun kenikir (C. caudatus) merupakan salah

satu sayuran yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, selain hal itu

daun kenikir juga memiliki manfaat sebagai bahan obat (Listyorini, 2015).

Kandungan ekstrak etanol daun kenikir dalam Dwiyanti, dkk. (2014)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

3  

  

menunjukkan adanya senyawa aktif berupa flavonoid, saponin, terpenoid,

alkaloid, tanin dan minyak atsiri yang berpotensi sebagai antibakteri.

Selama ini tanaman herbal biasa digunakan masyarakat untuk mengobati

luka gores dengan cara menumbuk atau meremas bagian tanaman tertentu

misalnya daun, kemudian dibalurkan pada bagian tubuh yang mengalami luka.

Cara menumbuk dan meremas ini merupakan cara tradisional agar metabolit

sekunder tanaman yang mengandung khasiat penyembuh keluar dari dalam

tanaman. Tradisi yang telah lama berkembang di masyarakat harus didukung

informasi ilmiah agar senyawa yang terkandung di dalam suatu tanaman bisa

diketahui. Data ilmiah ini bisa diperoleh dengan cara ekstraksi yang lebih modern

dengan menggunakan skala laboratorium sehingga lebih terkontrol. Data senyawa

yang didapat dari suatu ekstrak tanaman nantinya bisa dikembangkan untuk

industri obat.

Menurut Aulia dalam Maryani (2012), antibakteri adalah obat atau

senyawa kimia yang bisa menghambat atau bahkan membunuh bakteri-bakteri

yang bersifat patogen. Hingga saat ini terus dilakukan penelitian tentang

antibakteri secara berkelanjutan karena terancam adanya mikroba yang resisten.

Antibakteri yang berasal dari tanaman juga mulai diteliti, karena banyaknya

tanaman yang dipercaya sebagian masyarakat memiliki khasiat mengobati.

Berdasarkan kandungan senyawa yang ada pada daun kenikir (C.

caudatus), tanaman ini bisa dimanfaatkan sebagai antibakteri terutama terhadap

bakteri S. aureus penyebab infeksi. Penelitian yang dilakukan yakni uji aktivitas

antibakteri menggunakan daun kenikir (C. caudatus) dengan dua metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

4  

  

ekstraksi. Metode secara tradisional dengan cara ditumbuk dengan pelarut

akuades dan metode yang lebih terkontrol yakni maserasi dengan pelarut etanol.

Peneliti ingin mengetahui aktivitas antibakteri dengan adanya perbedaan metode

ekstraksi daun kenikir.

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat adanya latar belakang, maka rumusan masalah yang bisa

diambil adalah:

1. Apakah ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) memiliki aktivitas

antibakteri terhadap pertumbuhan Staphylococus aureus?

2. Apakah perbedaan metode dalam pembuatan ekstrak memberikan pengaruh

berbeda terhadap aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus?

3. Berapa konsentrasi hambat minimum masing-masing metode ekstraksi yang

dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus?

C. Tujuan Penelitian

Dari hasil rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menguji adanya aktivitas antibakteri pada ekstrak daun kenikir (Cosmos

caudatus Kunth.).

2. Menguji adanya perbedaan aktivitas antibakteri dengan metode ekstraksi daun

kenikir yang berbeda.

3. Mengetahui konsentrasi hambat minimum yang dapat menghambat

pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dari kedua metode ekstraksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

5  

  

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang baik harus bisa memberikan manfaat bagi penulis maupun

untuk perkembangan ilmu pengetahuan. Manfaat dari penelitian ini yakni :

1. Untuk peneliti:

Menambah pengetahuan tentang potensi antibakteri dari daun kenikir serta

mengetahui cara ekstraksi tanaman untuk pengujian antibakteri.

2. Untuk masyarakat:

Sebagai informasi dan bukti yang ilmiah tentang potensi daun kenikir (C.

caudatus) sebagai antibakteri.

3. Untuk pendidikan:

Hasil penelitian bisa dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran untuk

melengkapi pembelajaran di SMA pada materi Archaebacteria dan Eubacteria.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

A. Tana

1. Klas

K

sebagai b

Gambar 2Sumber :

2. Mor

K

hingga s

bercaban

empat de

man Kenik

sifikasi Tan

Klasifikasi ta

berikut:

2.1 Tanama: Dokument

rfologi dan F

Kenikir (C.

atu tahun.K

ng banyak.

engan alur m

TIN

kir

naman Kenik

anaman ken

an Kenikir (tasi pribadi

Fisiologi K

caudatus)m

Kenikir mem

Tinggi tan

membujur d

BAB I

NJAUAN P

kir

nikir dalam

Kingd

Divisi

Subdiv

Classi

Ordo

Famili

Genus

Spesie

(Cosmos cau

enikir

merupakan t

mpunyai bat

aman ini m

dan berambu

II

PUSTAKA

ITIS Catalo

dom : P

io :M

visio : M

is :A

: A

ia : A

s : C

es :C

udatus Kun

tanaman he

tang yang k

mencapai 1-

ut.

ogue of Life

Plantae

Magnoliophy

Magnoliopsi

Asteranea

Asterales

Asteraceae

Cosmos

Cosmos caud

nth.)

erba yang m

kokoh, kuat

- 2,5 m. Ba

e (2016) ada

yta

ida

datus Kunth

mempunyai

t, tegak dan

atangnya be

alah

h.

umur

n juga

ersegi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

7  

 

  

Posisi daun berhadapan, mempunyai tangkai yang panjang berbentuk

seperti talang. Helaian daun yang rendah menyirip rangkap 3-4 atau berbagi

menyirip. Panjang dan lebarnya mencapai 15-25 cm. Daun bagian atas berturut-

turut bertangkai makin pendek, lebih kecil dan kurang berbagi. Daun pembalut

yang terluar berwarna hijau kemudian berujung melengkung kembali. Daun

kenikir menimbulkan bau aromatis bila diremas.

Dasar bunga majemuk mempunyai sisik seperti jerami. Bunga bertepi 8,

pinggiran memanjang hingga bulat telur terbalik dan ujungnya bergigi 3. Bunga

berwarna merah muda. Bunga kenikir memiliki banyak cakram, berkelamin 2,

tinggi mahkotanya 1 cm, bertaju 5, berwarna pucat dengan bagian pangkal

berwarna kuning. Tabung kepala sari berwarna cokelat kehitaman. Jumlah

cabang tangkai putik 2, runcing dan bagian luar berambut panjang. Buah keras

berbentuk spul sempit beralur berwarna coklat kehitaman. Mempunyai bagian

yang berparuh yang panjangnya sekitar 1-1,5 cm ( Steenis, dkk.,2008).

3. Habitat

Kenikir berasal dari daerah Amerika tropis dan kemudian menyebar ke

daerah tropis. Kenikir biasa ditemukan di pembatas sawah, tepi ladang dan juga

sebagai pagar. Kenikir kadang juga tumbuh liar di semak belukar.

Kenikir tahan terhadap cuaca yang panas. Tanaman kenikir menyukai

tempat tumbuh yang langsung terkena sinar matahari dengan tanah berpasir atau

berbatu, berlempung, liat berpasir atau berlempung dengan kelembaban sedang

atau lebih (Diperta Jabar, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

8  

 

  

4. Senyawa dan Manfaat

Kandungan kimia yang ada dalam daun kenikir yakni saponin, flavonoid,

polifenol dan minyak atsiri. Akarnya mengandung hidroksieugenol dan koniferil

alkohol (CCRC Farmasi UGM, 2014). Daun kenikir memiliki potensi sebagai

sayuran berkhasiat obat karenamemiliki kemampuan menetralisasikan radikal

bebas (Huda,et al., 2009). Daun kenikir sering dikonsumsi masyarakat sebagai

sayuran. Secara tradisional daun ini juga digunakan untuk obat penambah nafsu

makan, lemah jantung, penguat tulang dan pengusir serangga.

Pada penelitian Chotiah (2015) ekstrak etanol daun kenikir (C. caudatus)

memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dan

Staphylococcus epidermis. Penelitian Dwiyanti, dkk. (2014),ekstrak daun

Kenikir berpotensi sebagai antibakteri terhadap bakteri Bacillus cereus.

Penelitian Safita, dkk. (2015) juga menunjukkan hasil bahwa daun kenikir

memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hal ini

dikarenakan ekstrak dari daun kenikir memiliki beberapa kandungan kimia

diantaranya yakni flavonoid, tanin, alkaloid, kuinon dan polifenol.

B. Bakteri

Bakteri merupakan organisme uniseluler yang berarti satu sel bakteri

merupakan individu mandiri (Harti, 2015). Bakteri dikelompokkan menjadi

beberapa golongan mulai dari ukuran, perbedaan suhu pertumbuhan, pewarnaan

Gram, perbedaan pH, dan kebutuhan oksigen. Setiap bakteri mempunyai ukuran

yang berbeda. Ukuran bakteri dinyatakan dalam satuan mikron.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

9  

 

  

Menurut Irianto (2006) bentuk bakteri dibedakan menjadi 3 macam :

a. Bulat (Kokus)

Merupakan bakteri dengan bentuk bulat. Bakteri dengan bentuk bulat masih

bisa dibedakan berdasarkan jumlah bulatan yakni:

- Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bulat tunggal.

- Diplokokus, bakteri berbentuk bulat dan bergandengan dua-dua.

- Sarkina, bakteri berbentuk bulat berkelompok empat-empat, hingga

menyerupai kubus.

- Streptokokus, bakteri berbentuk bulat berkelompok membentuk rantai.

- Stafilokokus, bakteri berbentuk bulat yang bergerombol seperti buah

anggur.

b. Batang (Basil)

Bakteri dengan bentuk batang dapat juga dibedakan berdasar jumlah batang.

Bentuk basil dapat dibedakan atas :

- Basil tunggal, yakni bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal.

- Diplobasil, yakni bakteri berbentuk batang yang bergandengan dua-dua.

- Streptobasil, bakteri bentuk batang yang bergandengan memanjang

membentuk rantai.

c. Spiral

Bakteri dengan bentuk spiral atau koma dibedakan menjadi tiga macam

yakni :

- Spiral, yakni bakteri dengan bentuk seperti spiral dan sel tubuh umumnya

kaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

10  

 

  

- Vibrio, merupakan bakteri dengan bentuk koma atau spiral tak sempurna.

- Spirochaeta, yakni golongan bakteri berbentuk spiral dengan sifat yang

lentur. Pada saat bergerak tubuhnya dapat memanjang dan mengerut.

Bakteri juga dibedakan menjadi dua sesuai dengan pewarnaan gram yakni,

bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Harti (2015) menyebutkan bahwa

pewarnaan gram digunakan untuk membedakan bakteri yakni dengan melihat

hasil akhir dari pewarnaan. Pewarnaan gram pertama kali ditemukan oleh

Christian Gram tahun 1884.

Teknik dari pewarnaan ini menurut Alexander et.al.(2003), pertama-tama

bakteri diletakkan pada gelas benda kemudian difiksasi menggunakan aquades,

setelah itu ditetesi dengan kristal violet dan didiamkan beberapa saat. Kedua,

gelas benda dibilas dengan air mengalir setelah itu ditetesi menggunakan larutan

iodium dan didiamkan beberapa saat. Sampai tingkat pengecatan ini maka semua

bakteri akan terwarna ungu. Proses selanjutanya, preparat didekolorisasi

menggunakan alkohol, setelah dicuci dengan air maka preparat diwarna kontras

yakni safranin.

Pada akhir pengecatan akan terlihat bakteri gram positif yang berwarna

ungu sedangkan bakteri gram negatif berwarna merah. Hal ini terjadi karena

bakteri gram positif mampu menahan zat warna ungu (kristal violet) sehingga zat

warna yang lain (safranin) tidak terlalu berpengaruh. Bakteri gram negatif pada

akhir pewarnaan akan terlihat berwarna merah karena bakteri ini tidak mampu

menahan zat warna ungu (kristal violet) sehingga menyerap warna kontras

safranin yang berwarna merah (Irianto, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

11  

 

  

Perbedaan bakteri gram negatif dan bakteri gram positif juga bisa dilihat

pada Tabel 2.1 menurut Harti (2015) :

Tabel 2.1 Perbedaan Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif Keterangan Gram positif Gram negatif

Dinding sel Sederhana Lebih kompleks

Struktur dinding sel 1 lapisan pepdoglikan 2 lapisan :

a. Bagian luar berupa

lipopolisakarida dan

protein.

b. Bagian dalam berupa

peptidoglikan.

Ketebalan 15-80 nm 10-15 nm

Berat 50% berat kering sel 10% berat kering sel

Syarat nutrisi Lebih kompleks Sederhana

Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan bakteri yakni :

1. Media Pembiakan/ Nutrisi

Bakteri membutuhkan media yang baik untuk mendukung pertumbuhannya.

Media yang tepat akan menghasilkan bakteri yang sesuai dengan standar

pengujian. Media pembiakan dasar adalah media pembiakan sederhana yang

mengandung zat-zat yang umum diperlukan sebagian besar mikroorganisme

untuk tumbuh. Kebutuhan bakteri pada umumnya adalah terpenuhinya karbon,

nitorgen, sumber garam-garam anorganik, fosfat dan sulfat sebagai anion;

potasium, sodium magnesium, kalsium, besi dan mangan sebagai kation.

(Harti, 2015 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

12  

 

  

2. Suhu

Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh suhu. Suhu pertumbuhan minimum

merupakan suhu terendah bakteri dapat hidup. Suhu optimum merupakan suhu

yang diperlukan bakteri untuk dapat tumbuh secara cepat. Suhu pertumbuhan

maksimum adalah suhu tertinggi yang memungkinkan bakteri dapat hidup.

Perbedaan suhu untuk pertumbuhan pada bakteri membuat adanya

penggolongan bakteri sesuai dengan suhu pertumbuhannya. Berikut

penggolongan jenis bakteri sesuai dengan suhu optimum pertumbuhannya :

a. Psikrofil,bakteri yang mampu tumbuh pada suhu 0°C. Diambil dari kata

psychros = dingin dan philic = menyukai, maka bakteri ini hanya akan

tumbuh pada kondisi dingin. Pada umumnya bakteri golongan psikrofil

akan mati bila ditempatkan pada suhu 30°C (Irianto, 2006).

b. Mesofil, bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 10-47°C dengan suhu

optimum untuk pertumbuhan 30-45°C. Bakteri yang ada pada golongan ini

biasa hidup dalam tanah, air dan tubuh vertebrata (Irianto, 2006).

c. Termofil, bakteri yang dapat tumbuh pada suhu diatas 45°C(Irianto, 2006).

3. Tekanan Osmotik

Bakteri membutuhkan kondisi dengan tekanan osmosis yang seimbang antara

isi sel dengan keadaan lingkungan yang disebut kondisi isotonik. Apabila

kondisi cairan di lingkungan lebih tinggi (hipertonis) maka sel bakteri akan

lisis. Akan tetapi apabila kondisi cairan di lingkungan lebih rendah (hipotonis)

maka sel bakteri akan kisut(Irianto, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

13  

 

  

4. Kondisi pH

Kondisi asam-basa suatu medium juga mempengaruhi pertumbuhan bakteri.

Pada umumnya bakteri tumbuh pada pH yang netral yakni pH 6,5-7,5. Namun

ada bakteri yang mampu hidup dengan kondisi asam yang mampu tumbuh

pada pH 2,0 disebut bakteri Asidofil. Ada pula bakteri yang hanya mampu

tumbuh pada kondisi basa pada pH 9,0 disebut bakteri Alkalofil(Brooks, dkk.,

2008).

5. Oksigen

Oksigen berperan sebagai akseptor hidrogen pada bakteri. Bakteri yang lain

menggunakan zat lain sebagai akseptor hidrogen. Berdasarkan kebutuhannya

akan oksigen maka bakteri dikelompokkan sebagai berikut:

a. Bakteri aerob, yakni bakteri yang membutuhkan oksigen untuk

pertumbuhannya.

b. Bakteri aerob fakultatif, yakni kelompok bakteri yang bisa hidup dengan

oksigen atau tidak adanya oksigen.

c. Bakteri anaerob, merupakan bakteri yang tidak memerlukkan oksigen

dalam pertumbuhannya.

d. Bakteri mikroaerofilik, yakni bakteri yang memerlukan oksigen dalam

jumlah yang sedikit dalam pertumbuhannya(Brooks, dkk., 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

14  

 

  

C. Bakteri Staphylococcus aureus

1. Klasifikasi Staphylococcus aureus

Bakteri S. aureus merupakan salah satu spesies bakteri dari 30 spesies

lainnya dalam genus Staphylococcus. Bakteri yang ada dalam genus ini biasanya

berupa bakteri patogen. Menurut Rosenbach (1884) dalam ITIS Catalogue of

Life (2016) klasifikasi bakteri S. aureus adalah sebagai berikut:

Domain : Bacteria

Kingdom : Eubacteria

Filum : Firmicutes

Classis : Bacilli

Ordo : Bacillales

Familia : Staphylococcaceae

Genus : Staphylococcus

Spesies : Staphylococcus aureus

2. Morfologi dan Identifikasi

Staphylococcus aureus adalah bakteri yang berbentuk bulat bergerombol

seperti anggur, termasuk bakteri gram-positif. Pada biakan yang masih muda

akan terlihat coccus berwarna keunguan yang menunjukkan bahwa bakteri

termasuk dalam gram-positif, akan tetapi pada biakan yang sudah tua banyak sel

menjadi gram-negatif. Perubahan sel bakteri yang telah tua menjadi gram-

negatif disebabkan sel yang sudah tua tidak mampu lagi menahan warna ungu,

sehingga warna merah dari safranin masuk kedalam dinding sel dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

  

menyeba

24 jam s

akan tam

B

bisa jug

fakultatif

ataupun

3. Pato

B

pada ma

adanya p

steroid a

inang.

diantaran

penyakit

abkan perub

setelah dibia

mpak bulat, h

Bakteri S. a

ga dalam s

f, yang ber

tanpa oksig

ogenitas

Bakteri S. a

anusia. Infek

perubahan h

atau obat lai

Infeksi S.au

nya bisul, je

t yang diseb

bahan pewa

akkan.Bila

halus, meno

Gambar 2

aureus mam

suhu kamar

rarti bahwa

gen (Brooks

aureus meru

ksi serius ak

hormon, ada

in yang me

ureus dihub

erawat, pne

babkan oleh

arnaan gram

ditumbuhka

onjol dan be

2.2 Bakteri Sumber : Sc

mpu tumbuh

r yakni 20

a bakteri S

s, dkk., 2008

upakan bak

kan terjadi

anya penyak

empengaruh

bungkan d

eumonia, me

h bakteri in

m. Pengujia

an dalam m

erkilau-kilau

Staphylococience libra

h secara op

0-25°C. Ba

S. aureus b

8).

kteri yang s

ketika kead

kit, luka, at

hi imunitas

dengan beb

eningitis, da

ni memprod

an bakteri y

media padat

u(Brooks, d

occus aureusary.

ptimal pada

akteri ini b

bisa hidup

ering meny

daan inang

tau perlakua

sehingga te

berapa ko

an arthritits

duksi nanah

yang baik a

maka bakte

dkk., 2008).

s

suhu 37°C

bersifat an

dengan ok

yebabkan in

melemah k

an menggun

erjadi pelem

ondisi pato

s. Sebagian

, oleh karen

15  

adalah

eri ini

C, tapi

aerob

ksigen

nfeksi

karena

nakan

mahan

ologi,

besar

na itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

16  

 

  

bakteri ini disebut piogenik (Madigan,et.al., 2015). Infeksi yang lain terjadi

akibat kontaminasi pada luka yang terbuka (Brooks, dkk., 2008)

Bakteri ini menghasilkan katalase, yaitu enzim yang mengkonversi

H2O2 menjadi H2O dan O2, (Madigan,et.al., 2015). S. aureus menghasilkan

koagulase, protein mirip enzim yang menggumpal plasma dan mengandung

oksalat. Koagulase dihubungkan dengan patogenitas karena penggumpalan

fibrin terkumpul di sekitar bakteri sehingga imun dari inang kesulitan mencapai

bakteri dan fagositosis terhambat (Brooks, dkk., 2008).

D. Antibakteri

Antibakteri merupakan suatu zat yang dapat menghambat atau bahkan

membunuh pertumbuhan bakteri dan relatif aman digunakan oleh manusia (Tjay

dan Rahardja, 2007). Pemakaian bahan antibakteri merupakan suatu usaha yang

bertujuan untuk mengendalikan bakteri yang merugikan. Tujuan utama dari

pengendalian adalah mencegah terjadinya infeksi, membasmi bakteri pada inang

yang telah terinfeksi serta mencegah terjadinya kerusakan yang disebabkan

pembusukan mikroorganisme (Pelczar dan Chan, 1988).

Menurut Madigan, et.al (2015), berdasarkan sifat toksisitas selektifnya,

senyawa antibakteri mempunyai 3 macam efek terhadap pertumbuhan bakteri

yaitu:

1. Bakteriostatik memberikan efek dengan cara menghambat pertumbuhan tetapi

tidak membunuh. Senyawa bakterostatik seringkali menghambat sintesis

protein atau mengikat ribosom. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

17  

 

  

antibakteri pada kultur mikrobia yang berada pada fase logaritmik. Setelah

penambahan zat antibakteri pada fase logaritmik didapatkan jumlah sel total

maupun jumlah sel hidup adalah tetap.

2. Bakteriosidal memberikan efek dengan cara membunuh sel tetapi tidak terjadi

lisis sel atau pecah sel. Hal ini ditunjukkan dengan penambahan antibakteri

pada kultur bakteri yang berada pada fase logaritmik. Setelah penambahan zat

antibakteri pada fase logaritmik didapatkan jumlah sel total tetap sedangkan

jumlah sel hidup menurun.

3. Bakteriolitik menyebabkan sel menjadi lisis atau pecah sel sehingga jumlah sel

berkurang atau terjadi kekeruhan setelah penambahan antibakteri. Hal ini

ditunjukkan dengan penambahan antibakteri pada kultur bakteri yang berada

pada fase logaritmik. Setelah penambahan zat antibakteri pada fase logaritmik,

jumlah sel total maupun jumlah sel hidup menurun.

Daya antibakteri diukur secara in vitro agar dapat ditentukan kemampuan

suatu zat antibakteri (Brooks, dkk., 2008). Uji aktivitas antibakteri dapat

dilakukan dengan metode difusi dan metode pengenceran. Uji difusi cakram

dilakukan dengan mengukur diameter zona bening (clear zone) yang merupakan

petunjuk adanya respon penghambatan pertumbuhan bakteri oleh suatu senyawa

antibakteri dalam ekstrak (Hermawan, 2007).

Metode difusi merupakan merode yang sering dilakukan. Ada tiga cara

metode difusi, yakni dengan metode difusi silinder, metode sumuran dan metode

cakram kertas. Metode cakram kertas diakukan dengan cara merendam cakram

kertas dalam suatu larutan antibakteri dalam waktu tertentu kemudian meletakkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

18  

 

  

cakram kertas dalam media yang sebelumnya sudah terdapat inokulum bakteri dan

diinkubasi dalam suhu pertumbuhan bakteri (25-37°C) dalam waktu 18-24 jam.

Syarat jumlah bakteri untuk pengujian yakni sesuai dengan standar 10-5 - 10-8

cfu/ml (Vandepitte dkk., 2011). Diameter zona bening disekitar kertas cakram

menunjukkan tidak adanya pertumbuhan bakteri.

Dalam Vandepitte,dkk.(2011), ada beberapa faktor teknis yang bisa

mempengaruhi ukuran zona hambat :

1. Kepekatan bakteri

Pengenceran bakteri yang terlalu encer akan menyebabkan zona hambatan

menjadi lebih lebar, akan tetapi bila pengencerannya terlalu pekat maka ukuran

zona hambatnya akan menjadi lebih sempit.

2. Waktu peletakkan kertas cakram

Peletakkan kertas cakram yang telah direndam dengan zat antibakteri yang

terlalu lama dari waktu penanaman bakteri pada media agar yang menyebabkan

zona diameter mengecil.

3. Suhu inkubasi

Suhu optimal untuk pertumbuhan bakteri dan untuk standar baku inkubasi

penelitian aktivitas antibakteri adalah 35°C. Apabila suhu lebih rendah maka

mengakibatkan zona yang lebih lebar dan waktu pertumbuhan efektif yang

lebih panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

19  

 

  

4. Waktu inkubasi

Masa inkubasi standar untuk pengujian adalah 16-18 jam. Apabila data diambil

sebelum masa inkubasi data kurang valid.

5. Ukuran lempeng, ketebalan media dan pengaturan jarak cakram 

Ukuran standar yang disarankan untuk menguji aktivitas antibakteri adalah

cawan petri 9-10 cm dan diisi tidak lebih dari 6-7 cakram kertas. Pengaturan

jarak cakram yang baik akan memperjelas ukuran diameter zona hambat. Hal

ini guna menghindari tumpang tindih diameter zona hambat. Ketebalan media

juga berpengaruh pada lebar diameter zona hambat. Semakin tipis media agar

yang digunakan maka akan semakin lebar diameter zona hambat.

6. Potensi zat antibakteri

Diameter zona hambat tergantung pada zat antibakteri yang ada pada paper

disk. Apabila potensi zat antibakteri rusak karena masa penyimpanan maka

akan mengurangi diameter zona hambat.

Kekuatan zat antibakteri bisa digolongkan sesuai dengan lebarnya

diameter zona hambat. Menurut Davis and Stout dalam Putri (2015) menyebutkan

bahwa daerah hambatan ≥ 20 mm mempunyai daya hambat yang sangat kuat.

Daerah hambatan 10-20 mm berdaya hambat kuat, daerah hambatan 5-10 mm

berdaya hambat sedang, dan daerah hambat ≤ 5 mm berdaya hambat lemah atau

tidak berdaya hambat. Hal ini juga disebutkan oleh Rao, et.al dalam Dwiyanti,

dkk. (2014) bahwa daerah hambat ≤ 12 mm mempunyai daya hambat yang lemah

sedangkan daerah hambat ≥ 18 mm mempunyai daya hambat yang kuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

20  

 

  

Pengujian antibakteri lanjutan dari metode difusi adalah metode

pengenceran yang disebut dengan metode pour plate. Pengujian ini untuk melihat

kadar hambat minimal suatu larutan antibakteri bekerja. Prinsipnya yakni dengan

menambahkan konsentrasi terendah suatu larutan antibakteri dengan bakteri uji

yang sudah sesuai standar dalam media NA dengan suhu 45°C. Hasil dari

pengujian ini akan nampak pada media uji yang bening tidak ditumbuhi bakteri

uji. Konsentrasi minimal konsentrasi yang telah diuji dan mempunyai

kenampakan bening ditetapkan sebagai KHM (Konsentrasi Hambat Minimal).

Hasil dari KHM dikultur ulang pada media NA yang steril dan diinkubasi selama

18-24 jam. Media yang tetap terlihat bening ditetapkan sebagai KBM

(Konsentrasi Bunuh Minimal) (Idris, 2013).

Mekanisme daya hambat menurut Hugo and Russell (2000) ada lima

bagian vital yang menjadi target suatu zat antibakteri yakni, dinding sel, ribosom,

kromosom, metabolisme folat dan membran sel. Pelczar dan Chan (1988)

menjelaskan bahwa mekanisme kerja daya hambat antibakteri terhadap suatu

bakteri adalah sebagai berikut :

1. Merusak dinding sel

Lapisan dinding sel bakteri disebut peptidoglikan. Sintesis dinding sel

menggunakan banyak reaksi enzim. Zat antibakteriseperti flavonoid yang

mampu menghambat reaksi enzim akan menyebabkan sel bakteri lisis.

Kerusakan dinding sel akan berakibat juga pada kematian sel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

21  

 

  

2. Mengubah permeabilitas membran sel

Membran sel hidup mempunyai permeabilitas selektif. Membran sel berfungsi

untuk mengatur keluar masuknya zat antar sel dan lingkungan luar, melakukan

pengangkutan zat-zat yang diperlukan dan mengendalikan susunan dalam diri

sel. Rusaknya dinding sel akan berpengaruh pada membran sel. Bahan

antibakteri seperti fenol, saponin dapat merusak membran sel sehingga

permeabilitasnya terganggu dan mengalami kerusakan. Kerusakan pada

membran sel akan mengakibatkan kematian sel.

3. Kerusakan sitoplasma

Sitoplasma suatu sel terdiri dari air, asam nukleat, protein, karbohidrat, lipid,

ion anorganik dan senyawa yang berbobot molekul rendah. Beberapa zat kimia

dengan konsentrasi tinggi menyebabkan kerusakan komponen sel.

4. Menghambat kerja enzim

Enzim merupakan katalis yang mempercepat terjadinya reaksi kimia. Makhluk

hidup memerlukan enzim yang membantu dalam proses metabolisme.

Perubahan protein yang disebabkan oleh senyawa kimia tertentu akan berakibat

pada penghambatan proses enzimatis. Apabila rekasi enzimatis terhambat

maka proses metabolisme juga terganggu dan akan menyebabkan kematian sel.

5. Menghambat sintesis asam nukleat dan protein

Protein DNA dan RNA mengambil peranan penting dalam sebuah sel. Bahan

antibakteri tertentu mampu menghambat sintesis protein. Terjadinya gangguan

dalam sintesis protein mengakibatkan kerusakan pada sel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

22  

 

  

E. Ekstraksi

Kandungan terbesar suatu tanaman adalah air, sebagian lagi berupa

senyawa bermolekul besar dan juga ada zat-zat dengan molekul kecil. Zat kimia

yang bermolekul kecil mempunyai penyebaran yang terbatas, biasanya zat ini

disebut dengan metabolit sekunder. Untuk dapat menyari tanaman ini maka dapat

digunakan pelarut umum seperti air, etanol, eter benzena (Sirait, 2007).

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut

sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair. Menurut

Muchtaridi, dkk. (2015) ekstraksi merupakan teknik isolasi senyawa dari bahan

alam. Senyawa aktifyang terdapat dalam berbagai simplisia dapat digolongkan ke

dalam golongan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid, dan lain-lain. Diketahuinya

senyawa aktif yang dikandung simplisia akan mempermudah pemilihan pelarut

dan cara ekstraksi yang tepat (Ditjen POM, 2000).

Ada beberapa metode ekstraksi menurut jenis pelarutnya dibedakan

menjadi dua kelompok besar yakni

1. Cara Dingin

a. Maserasi

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan

menggunakanpelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan

pada temperatur ruangan (kamar). Cairan penyari akan menembus dinding

sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif yang akan

larut, karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

23  

 

  

sel dan di luar sel maka larutan terpekat didesak keluar. (Ditjen POM,

2000)

b. Perkolasi

Ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna. Umumnya

proses ekstraksi dilakukan dalam suhu ruangan. Simplisia yang akan

digunakan dipindahkan dalam bejana silinder yang bagian bawahnya diberi

sekat berpori kemudian pelarut dialirkan dari atas ke bawah melalui

simplisia. Pelarut akan melarutkan zat aktif dalam sel simplisia hingga

jenuh. Pada tahap terakhir perkolat yang dihasilkan dikumpulkan dan

dipekatkan (Atmojo, 2015).

2. Cara Panas

a. Soxhletasi

Ekstraksi dengan metode soxhlet yakni dengan cara membungkus simplisia

kering dengan kertas saring dimasukkan dalam pipa kemudian pelarut

dimasukkan pada tabung distilasi. Labu alas bulat dipanaskan sehingga

pelarut menguap. Molekul-molekul pelarut yang jatuh ke dalam pipa

menyari zat aktif di dalam simplisia dan jika pelarut telah mencapai

permukaan sifon, seluruh cairan akan turun kembali ke labu alas bulat

melalui pipa kapilerhingga terjadi sirkulasi. Ekstraksi sempurna ditandai

bila cairan di sifon tidak berwarna atau sirkulasi telah mencapai 20-25 kali.

Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan (Atmojo, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

24  

 

  

b. Refluksi

Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan cara simplisa

dimasukkan ke dalam labu alas bulat bersama-sama dengan pelarut lalu

dipanaskan. Uap-uap dari pelarut terkondensasi menjadi titik-titik air

kemudian pelarut turun kembali menuju labu alas bulat. Pelarut yang selalu

dipanaskan akan menjadi uap dan kembali ke dasar labu alas bulat demikian

seterusnya. Pelarut perlu diganti sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat

yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan (Atmojo, 2015)

c. Destilasi Uap Air

Ekstraksi untuk memisahkan minyak dengan cara simplisia dan air

ditempatkan dalam labu berbeda. Air dipanaskan dan akan menguap, uap air

akan masuk ke dalam labu berisi simplisia. Pada labu yang berisi simplisia

maka akan terjadi ekstraksi minyak. Uap air dan minyak yang telah

terekstraksi menuju kondensor dan akan terkondensasi, lalu akan melewati

pipa, campuran air dan minyak menguapakan masuk ke dalam corong pisah,

dan akan memisah antara air dan minyak atsiri (Atmojo, 2015)

d. Infusa

Merupakan proses ekstraksi dengan pelarut air dengan suhu panas air.

Prosesnya yakni bejana infus dicelupkan dalam penangas air mendidih

suhunya 96-98°C selama waktu tertentu yakni antara 15-20 menit. (Atmojo,

2015)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

25  

 

  

Secara tradisional proses ekstraksi dikenal dengan cara diseduh, ditumbuk

dan pipisan. Hal ini sudah dikenal sejak lama. Proses seduh biasanya

menggunakan bahan-bahan yang sudah dikeringkan, kemudian diseduh

menggunakan air panas sekitar 50°C. Selain bahan yang kering, untuk proses

ekstraksi seduh bisa juga menggunakan bahan berupa serbuk. Cara tumbuk sering

digunakan karena merupakan pembuatan obat tradisional khas Indonesia

(Aesmoro, 2015). Pembuatan obat ini mulai dengan membersihkan bagian

tanaman yang akan ditumbuk, kemudian menghaluskannya dengan cara ditumbuk

dengan bantuan air matang dan kemudian diperas hingga didapat cairan. Cara

ekstraksi pipisan yakni dengan menggunakan pipisan (batu), tanaman yang akan

diekstrak dihancurkan dengan menggunakan pipisan, kemudian diperas dan

ditambahkan air matang untuk mendapat ekstrak.

F. Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang penggunaan daun kenikir (C. caudatus) sebagai

antibakteri sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian

Dwiyanti, dkk. (2014). Penelitiannya menggunakan bakteri Bacillus cereus

dengan metode uji aktivitas antibakterinya meggunakan metode sumuran.

Pembuatan ekstraknya menggunakan cara maserasi dengan etanol. Ekstrak

kemudian diencerkan mulai dari konsentrasi 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%,

90% dan 100%.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ekstrak daun kenikir memiliki

pengaruh untuk penghambatan pertumbuhan bakteri Bacillus cereus. Konsentrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

26  

 

  

yang optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri adalah konsentrasi 90%

dan 100%. Kesamaan dengan penelitian ini adalah cara pembuatan ekstrak, yakni

maserasi dengan pelarut etanol. Penentuan konsentrasi terendah untuk uji aktivitas

antibakteri juga mengacu pada penelitian ini. Perbedaannya peneliti menggunakan

konsentasi dengan rentang 15% yakni 30%, 45% dan 60%. Konsentrasi yang

dipilih oleh peneliti dengan pertimbangan bahwa penggunaan antibakteri dimulai

dari konsentrasi yang terendah.

Penelitian relevan lainnya yakni Safita, dkk. (2015) tentang penggunaan

ekstrak daun kenikir (C. caudatus) dan daun sintrong (Crassocephalum

crepidioides) sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan

Pseudomonas aeruginosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun kenikir

yang diekstrak menggunakan maserasi etanol bisa dijadikan sebagai antibakteri.

Perbedaan kedua penelitian dengan penelitian yang dilakukan yakni,

penelitian kali ini ingin melengkapi data ilmiah dari apa yang telah dilakukan

masyarakat yakni ekstrak daun kenikir dengan cara tumbuk (tradisional) pelarut

yang digunakan adalah akuades steril dengan ekstrak daun kenikir dengan cara

maserasi menggunakan pelarut etanol 96%.

G. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran didasari oleh adanya infeksi bakteri Staphylococcus

aureus pada luka yang terbuka. Masyarakat sering menggunakan daun kenikir (C.

caudatus untuk pengobatan tradisional. Daun kenikir mengandung senyawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

27  

 

  

flavonoid, tanin dan saponin. Senyawa-senyawa ini bisa mempengaruhi aktivitas

atau pertumbuhan bakteri, untuk itu perlu dilakukan uji aktivitas antibakteri.

Daun kenikir diekstrak dengan dua metode yakni metode maserasi dengan

pelarut etanol dan metode tumbuk menggunakan pelarut akuades.Uji aktivitas

antibakteri menggunakan konsentrasi 30%, 45% dan 60% dari masing-masing

ekstrak. Pemilihan konsentrasi didasari oleh adanya penelitian sebelumnya,

dimulai dari konsentrasi terendah yang mempunyai daya antibakteri lemah hingga

konsentrasi yang mempunyai daya antibakteri kuat. Pengujian aktivitas antibakteri

ditandai adanya zona bening disekitar kertas cakram disebut diameter zona

hambat. Hasil dari pengukuran diameter zona hambat dilanjutkan dengan uji

KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) dan uji KBM (Konsentrasi Bunuh

Minimum). Kerangka berpikir bisa dilihat dalam bentuk bagan pada Gambar 2.3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

H

 

  

H. Hipote

1. Dau

aure

2. Perb

berp

antib

esis

un kenikir (C

eus

bedaan me

pengaruh se

bakteri terh

Gambar 2.

C. caudatus

etode pemb

ecara signi

adap bakter

3. Bagan K

s) memiliki

buatan eks

ifikan (berb

ri S. aureus.

Kerangka Be

aktivitas an

straks dau

beda nyata

.

erpikir

ntibakteri ter

un kenikir

a) terhadap

rhadap bakt

(C. caud

p hasil akt

28  

teri S.

datus)

tivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

29  

 

  

3. Konsentrasi hambat minimum zat antibakteri ekstrak daun kenikir yang

mampu menghambat pertumbuhan S. aureus ada pada konsentrasi 30%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

A. Jenis

Jen

penelitian

adanya se

Penelitian

yakni ran

diamati.

Ra

metode ek

masing-m

penelitian

Keter30%; 3.

Penelitian

nis peneliti

“True Exp

ebab-akibat

n uji aktivita

ncangan yan

ancangan p

kstraksi, 3

masing dilak

tampak sep

Gamrangan : 1. p Kontrol ne

M

ian ini m

xperimental

yang terja

as antibakter

ng homoge

penelitian u

kelompok

kukan 3 k

perti pada G

mbar 3.1 Pepaper disc degatif; 4. Ko

30

BA

METODE P

merupakan p

Research”

adi pada je

ri menggun

en untuk m

uji aktivita

perlakuan,

kali ulanga

Gambar 3.1.

eletakan papdengan ekstontrol positi

AB III

PENELITI

penelitian

” karena in

enis kelomp

nakan Ranca

memberikan

s antibakte

kontrol p

an. Bila di

per disc padtrak 60%; 2if; 5. paper

IAN

kuantitatif

ngin meliha

pok yang d

angan Acak

n pengaruh

eri yakni m

ositif, kont

iilustrasikan

da cawan pe. paper discdisc dengan

dan dilak

at kemungk

diberi perla

k Lengkap (R

pada hal

menggunak

trol negatif

n, maka d

etri. c dengan ekn ekstrak 45

 

kukan

kinan

akuan.

RAL)

yang

kan 2

f, dan

desain

kstrak 5%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

31  

  

B. Variabel Penelitian

Variabel-variabel pada penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas

Dalam penelitian ini variabel bebas adalah metode ekstraksi daun kenikir (C.

caudatus) dan konsentrasi ekstrak daun kenikir.

2. Variabel terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah daya hambat dan daya bunuh

pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.

3. Variabel kontrol

Variabel yang terkontrol dalam penelitian ini yakni suhu inkubasi, waktu

inkubasi, media inkubasi dan kepekatan inokulum bakteri (kerapatan bakteri

dalam 10 ml ).

C. Batasan Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Daun kenikir yang digunakan adalah daun muda, berwarna hijau diambil dari

pucuk daun hingga daun keempat.

2. Metode ekstraksi yang dibandingkan adalah metode tradisional (metode

tumbuk pelarut akuades) dengan metode skala laboratorium (metode maserasi

pelarut etanol) yang lebih terkontrol dalam proses ekstraksi tanaman yang

digunakan untuk obat.

3. Hasil akhir ekstrak etanol daun kenikir bukan berupa pasta (tanpa larutan

pengekstrak) akan tetapi berupa cairan kental yang masih terdapat sedikit

larutan pengekstrak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

32  

  

4. Metode uji antibakteri yang digunakan yakni metode difusi Kirby-Bauer

dengan menggunakan paper disc (cakram kertas dari kertas saring). Parameter

yang digunakan dalam penelitian ini adalah diameter zona hambat yang ada di

sekitar kertas cakram pada media kultur dengan satuan milimeter (mm).

5. Metode yang digunakan untuk menguji konsentrasi hambat minimal dan

konsentrasi bunuh minimal adalah metode dilusi padat dengan parameter

media kultur yang digunakan tidak ditumbuhi bakteri setelah diinkubasi.

6. Inokulum bakteri yang digunakan untuk penelitian aktivitas antibakteri

merupakan inokulum bakteri dengan pengenceran 10-4.

7. Suhu yang digunakan untuk inkubasi saat penelitian aktivitas antibakteri adalah

suhu kamar.

D. Alat dan Bahan

1. Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :

- Autoklaf

- Inkubator (Memmert)

- Lemari pendingin (LG)

- Laminar

- Hot plate

- Magnetic stirrer

- Blender

- Vortex mixer

- Timbangan analitik

- Mikroskop

- Mikrocam

- Jangka sorong digital

- Cawan petri (pyrex)

- Beker glass (pyrex)

- Corong kaca

- Tabung reaksi (pyrex)

- Batang Drigalski

- Erlenmeyer (pyrex)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

33  

  

- Gelas arloji

- Batang bengaduk

- Pinset

- Gelas ukur (pyrex)

- Pipet ukur 1 ml dan 10 ml

- Bunsen

- Penjepit

- Sprayer alkohol

- Jarum ose

- Gelas benda

- Gelas penutup

- Spidol marker

- Masker dan sarung tangan.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

- Nutrient agar

- Akuades

- Etanol 96%

- Povidone iodine 10%

- Natrium hipoklorit

- Daun kenikir (C. caudatus)

- Cakram kertas (kertas saring

tebal)

- Kapas

- Biakan murni

Staphylococcus aureus

- Alkohol 70%

- Tinta cina

- Kristal violet

- Iodine

- Alkohol 70%

- Safranin

- Minyak imersi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

34  

  

E. Cara Kerja

1. Tahap Persiapan

a. Penyiapan Bakteri dan Bahan Ekstrak

Tahap penyiapan meliputi persiapan bakteri uji dan juga bahan yang

digunakan untuk ekstrak, langkahnya yakni:

- Ketersediaan alat dan bahan yang ada di Laboratorium Pendidikan Biologi

Universitas Sanata Dharma diperiksa dan disiapkan.

- Daun kenikir diperoleh di Pasar STAN Tajem.

- Daun kenikir diidentifikasi menggunakan buku kunci determinasi sesuai

dengan buku determinasi Stennis, dkk. (2008).

- Bakteri didapat di Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada.

- Bakteri diperbanyak dengan teknik media agar miring.

- Bakteri Staphylococcus aureus diidentifikasi kemurnian dengan melakukan

pengamatan morfologi sel, morfologi koloni dan juga pengecatan gram.

b. Sterilisasi Alat dan Media

Tahap sterilisasi meliputi sterilisasi peralatan yang digunakan untuk

pengujian antibakteri dan sterilisasi media pertumbuhan bakteri, langkahnya

yakni:

- Sterilisasi uap panas yang dilakukan pada alat-alat berbahan kaca (Pyrex)

menggunakan autoklaf pada tekanan 1 atm, pada suhu 121°C selama 15 menit.

Sterilisasi uap panas dilakukan pada bahan (akuades dan natrium agar)

menggunakan autoklaf pada tekanan 1 atm pada suhu 121°C namun waktu

sterilisasi hanya 10 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

35  

  

- Sterilisasi dengan pemanasan (dibakar dengan api) dilakukan untuk alat

berbahan logam.

- Sterilisasi kimia dengan alkohol untuk alat berbahan plastik atau kaca yang

tipis (selain Pyrex) dan menggunakan natrium hipoklorit untuk bahan.

c. Pembuatan Media Uji Nutrient Agar (NA)

Proses pembuatan media uji atau media pertumbuhan bakteri adalah sebagai

berikut:

- NA sebanyak 10 g dilarutkan dalam 500 ml akuades

- NA dipanaskan di atas hot plate dan diaduk menggunakan magnetic stirrer.

- Larutan NA dipanaskan hingga didapat larutan berwarna kuning jernih.

- Media NA disterilisasi dan dituang ke cawan petri atau tabung reaksi sesuai

kebutuhan penelitian.

d. Pengamatan morfologi koloni

Pengamatan morfologi koloni menggunakan teknik streak plate langkah

kerjanya adalah sebagai berikut :

- Bakteri diambil sebanyak satu ose, kemudian diinokulasikan dengan teknik

cawan gores pada medium NA dalam cawan petri

- Bakteri diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam.

- Pengamatan morfologi koloni bakteri meliputi bentuk dan warna koloni

(Alexander et.al., 2003).

e. Pengamatan morfologi sel

Pengamatan morfologi sel bakteri menggunakan teknik pengecatan negatif

dengan membuat preparat apusan, langkahnya sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

36  

  

- Permukaan gelas benda dibersihkan dengan alkohol.

- Bakteri diambil sebanyak satu ose diletakkan di permukaan gelas benda dan

dicampur dengan tinta cina.

- Gelas benda yang lain diletakkan dalam posisi miring sekitar 45° terhadap

gelas benda yang pertama.

- Gelas benda yang miring digoreskan terhadap gelas benda yang pertama secara

merata.

- Preparat apusan bakteri dikeringanginkan kemudian dilakukan pengamatan di

bawah mikroskop dengan perbesaran kuat dengan bantuan minyak imersi

(Alexander et.al., 2003).

f. Pengecatan Gram

Pengecatan Gram dilakukan untuk mengetahui sifat gram dari bakteri.

Langkahnya yakni:

- Gelas benda dibersihkan dengan alkohol dan dikeringkan di atas api bunsen

sampai kering

- Satu ose bakteri diambil secara aseptis dan diratakan seluas 1 cm pada gelas

benda kemudian difiksasi (bakteri ditetesi dengan akuades dan dilewatkan di

atas api bunsen).

- Objek yang telah difiksasi ditetesi kristal violet pada permukaan lapisan bakteri

dan didiamkan selama 1 menit. Hasil pengecatan kristal violet dicuci bersih

dengan air mengalir dan dikeringanginkan.

- Objek yang sudah kering ditetesi iodine dan didiamkan selama 1 menit,

kemudian dicuci dengan air mengalir dan dikeringanginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

37  

  

- Proses dekolorisasi dilakukan pada objek dengan cara ditetesi alkohol dan

didiamkan selama 30 detik lalu dicuci dengan air mengalir dan

dikeringanginkan.

- Objek ditetesi dengan safranin dan didiamkan selama 45 detik, kemudian

dicuci dengan air mengalir dan dikeringanginkan.

- Objek diamati menggunakan mikroskop dengan bantuan minyak imersi.

- Bakteri dengan gram positif berwarna ungu sesuai dengan pewarna awal

yakni kristal violet sedangkan bakteri gram negatif berwarna merah sesuai

dengan pewarna akhir yakni safranin (Irianto, 2006).

g. Penyiapan Mikroorganisme Uji

Penyiapan mikroorganisme untuk uji aktivitas antibakteri berupa suspensi

bakteri dengan pengeceran 10-4 . Langkahnya sebagai berikut:

- Satu ose bakteri diambil kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi berisi 10

ml akuades steril kemudian dihomogenkan menggunakan vortex mixer.

- 1 ml suspensi bakteri uji diambil dari tabung pertama dan dimasukkan dalam

tabung kedua yang berisi 9 ml akuades steril.

- Langkah pertama dan kedua dilakukan hingga tabung yang keempat

(pengenceran 10-4).

- Hasil pengenceran diambil 0,1 ml dan diteteskan pada media kultur kemudian

diratakan dengan batang Drigalski secara aseptis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

38  

  

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pembuatan Ekstrak

1. Metode Maserasi

Ekstraksi pertama yakni dengan metode maserasi menggunakan pelarut

akuades. Cara pembuatan ekstraknya yakni:

- Daun kenikir segar sebanyak 100 g dicuci lalu dikeringanginkan.

- Daun kenikir yang telah kering dihaluskan menggunakan blender hingga

berbentuk serbuk.

- Serbuk sebanyak 20 g diekstraksi dengan teknik maserasi menggunakan

200 ml pelarut etanol 96% selama 2 x 24 jam dan disaring dengan kertas

saring.

- Simplisia diekstraksi kembali dengan larutan etanol 96% dengan

perbandingan simplisia dan pelarut (1 : 4) untuk hari kedua (Kurnianing,

2012).

- Ekstrak etanol daun kenikir yang telah siap kemudian diuapkan.

2. Metode Tumbuk

Ekstraksi kedua yakni dengan cara ditumbuk dan menggunakan pelarut

akuades. Cara pembuatan ekstraknya yakni :

- Daun kenikir (C. caudatus) sebanyak 50 g dicuci dengan air mengalir,

kemudian direndam dalam larutan natrium hipoklorit dengan perbandingan

10 ml natrium hipoklorit dalam 3 l akuades selama 15 menit.

- Daun kenikir dicuci dengan akuades steril kemudian ditiriskan.

- Daun kenikir ditumbuk menggunakan mortar dan stamper.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

39  

  

- Akuades hangat sebanyak 50 ml ditambahkan pada daun kenikir yang

telah halus.

- Ekstrak daun kenikir disaring menggunakan kertas saring steril sehingga

diperoleh stok 100% ekstrak tumbuk daun kenikir (C. caudatus).

Stok hasil ekstraksi yang telah didapat kemudian dilakukan pengenceran

menjadi 3 konsentrasi yaitu 30%, 45% dan 60% (Dwiyanti dkk., 2014). Cara

pengenceran stok ekstrak mengacu pada penelitian Kristanti (2014) dapat

dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Pembuatan konsentrasi ekstrak untuk pengujian antibakteri Konsentrasi

yang

diinginkan (%)

Volume

sampel

ekstrak (ml)

Volume

akuades (ml)

Volume total

(ml)

30 3 7 10

45 4,5 5,5 10

60 6 4 10

b. Pengujian Antibakteri

Pada penelitian ini, uji aktivitas antibakteri menggunakan metode Kirby-

Bauer yang menggunakan cakram kertas. Langkah kerjanya adalah sebagai

berikut :

- Cakram kertas (dari kertas saring) steril dengan diameter 5 mm dicelupkan

dalam variasi konsentrasi ekstrak yang berbeda selama 60 menit.

- Bakteri dengan pengenceran 10-4 diambil sebanyak 0,1 ml kemudian dituang

dalam media dan diratakan dengan batang Drigalski.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

40  

  

- Cakram kertas diletakkan pada media berisi bakteri yang sebelumnya sudah

dibagi menjadi 5 kuadran

- Pengujian antibakteri diinkubasi selama 24 jam pada suhu kamar.

3. Tahap Pengumpulan Data

a. Pengukuran Daerah Hambat

Daerah hambat biasanya terlihat lebih bening daripada daerah sekitarnya.

Langkah pengukurannya adalah sebagai berikut:

- Jangka sorong digital dieletakkan pada batas luar cakram kertas sampai dengan

batas terpanjang.

- Jangka sorong digital dieletakkan pada batas luar cakram kertas sampai dengan

batas terpendek.

- Diameter daerah hambat terpanjang dan terpendek secara matematis dapat

diukur. Menurut Kristanti (2014) pengukuran secara matematis dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

p+q R =

2 Keterangan : R : diameter zona hambat (mm) p : zona hambat terpanjang (mm) q : zona hambat terpendek (mm)

b. Uji Konsentrasi Hambat Minimal (KHM)

Pengujian Konsentrasi Hambat Minimal (KHM) diperoleh dari konsentrasi

minimal yang didapat dari uji aktivitas antibakteri. Langkah pengujiaannya

sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

41  

  

- Bakteri pada pengenceran 10-4 yang sudah dihomogenkan dengan Vortex mixer

diambil 0,5 ml menggunakan pipet ukur.

- Bakteri dituangkan dalam cawan petri yang sudah steril.

- Masing-masing ekstrak diambil sebanyak 0,5 ml dan dituangkan dalam cawan

petri.

- Media NA suhu 40°C dituang dalam cawan petri yang sudah berisi bakteri dan

sampel ekstrak.

- Media NA yang sudah bercampur bakteri dan ekstrak digoyang membentuk

angka 8 sesuai dengan langkah pour plate.

- Media NA diinkubasi selama 24 jam pada suhu kamar.

- Nilai KHM ditentukan dari konsentrasi terendah pada media yang tidak

ditumbuhi bakteri.

c. Uji Konsentrasi Bunuh Minimal (KBM)

Hasil dari pengujian KHM digunakan dalam pengujian KBM dengan

metode streak plate. Pengujian KBM dilakukan dengan cara :

- Media NA steril disiapkan.

- Hasil KHM (Konsentrasi Hambat Minimal) pada bagian permukaan medianya

diambil (digores) menggunakan cotton bud steril.

- Digoreskan pada media NA steril sesuai dengan metode streak plate.

- Kultur diinkubasi selama 24 jam pada suhu kamar. Media kultur NA yang tetap

terlihat jernih setelah inkubasi merupakan KBM (Konsentrasi Bunuh

Minimum).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

42  

  

F. Metode Analisis Data

Penelitian uji aktivitas antibakteri ini terdiri dari 2 metode ekstraksi dengan

5 kelompok yakni 3 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol (positif dan

negatif) dengan 3 kali pengulangan. Hasil perlakuan penelitian dianalisis dengan

uji statistika two way ANOVA (Analysis of Variance) dengan derajat kepercayaan

95% (p < 0,05). Untuk mengetahui ada tidaknya beda nyata dilakukan uji Duncan

pada tingkat signifikansi 5%. Sebelum dianalisis dengan uji ANOVA dilakukan

uji normalitas dengan uji Kolmogorov-Sminorv dan uji homogenitas dengan uji

Levene. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang telah diperoleh

telah terdistribusi secara normal atau tidak, sedangkan uji homogenitas digunakan

untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari

populasi yang memiliki variansi sama. Analisis dilakukan dengan program SPSS

versi 21.

Pengambilan keputusan didasarkan pada hipotesis yang telah dibuat. Hi

menunjukkan nilai yang signifikan berarti terdapat pengaruh antara suatu variabel

dengan variabel yang dipengaruhi. Ho menunjukkan nilai yang tidak signifikan

yang berarti tidak ada pengaruh antar variabel. Pada uji Kolmogorov-Sminorv dan

uji Levene adalah pengambilan keputusannya adalah Hi diterima jika nilai hitung

> 0,05 (Ho ditolak) dan Ho diterima jika nilai hitung < 0,05 (Hi ditolak). Pada

pengujian Anova Hi diterima apabila nilai hitung < 0,05 (Ho ditolak) dan Ho

diterima apabila nilai hitung > 0,05 (Hi ditolak). Pengujian Duncan dengan

tingkat kepercayaan 5% (a= 0,05) maka apabila nilai hitung > 0,05 dinyatakan Hi

diterima sedangkan apabila nilai hitung < 0,05 maka Ho diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

43  

  

G. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran

Hasil penelitian bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran di SMA kelas X

semester I dengan materi Archaebacteria dan Eubacteria. Utamanya pada materi

peran antibakteri dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan dikenalkan pada

berbagai macam antibakteri dan melakukan penelitian tentang antibakteri tersebut.

Siswa akan menarik kesimpulan mengapa antibakteri sangat penting dalam

kehidupan. Kompetensi Dasar yang digunakan dalam rancangan pembelajaran

adalah sebagai berikut :

• KD 3.4 Memahami peranan antibakteri dan antiseptik terhadap pertumbuhan

koloni bakteri serta kaitannya terhadap kegiatan sehari-hari manusia.

• KD 4.4 Menyajikan data tentang hasil percobaan berbagai antibakteri

terhadap pertumbuhan koloni bakteri dalam bentuk laporan tertulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

44  

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Konfirmasi Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.)

Jenis kenikir ada banyak. Ada yang dimanfaatkan bunganya dan juga ada

yang dimanfaatkan daunnya untuk dikonsumsi. Genus Tagetes biasa disebut Tahi

Kotok untuk masyarakat Sunda dan genus Cosmos disebut kenikir. Masyarakat di

daerah Jawa Tengah lebih sering menyebut tanaman dari kedua genus itu dengan

sebutan kenikir.

Kenikir yang digunakan pada penelitian ini adalah C. caudatus, jenis

kenikir yang sudah sejak lama dikenal masyarakat untuk dikonsumsi. Oleh karena

itu perlu dilakukan konfirmasi daun kenikir agar sesuai dengan sampel penelitian

yang dimaksud. Daun Kenikir dari Pasar STAN dibawa ke Laboratorium

Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma untuk dicocokkan dengan kunci

determinasi.

Determinasi dilakukan untuk mendapatkan suatu spesies yang spesifik dan

tepat sasaran, karena tumbuhan ini memiliki banyak spesies. Determinasi

dilakukan dengan menggunakan buku kunci determinasi yang ditulis oleh Steenis,

dkk (2008). C. caudatus mempunyai ciri bunga yang berukuran kecil, mahkota

berwarna merah muda dengan pangkal berwarna kuning. Hasil ini menunjukkan

ciri yang sama sesuai dengan buku kunci determinasi Steenis, dkk. (2008) dan

berbeda dengan jenis Cosmos yang lain ataupun Tagetes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

 

2. Pengum

Ba

merupakan

diamati m

berfungsi

yang telah

sebelum d

Pen

cara peng

mempuny

(Irianto, 2

Pen

menentuka

mengguna

menggero

pengecata

mpulan dan

akteri uji

n isolat mu

morfologi se

untuk meng

h ada sebelu

digunakan u

ngamatan p

gecatan neg

ai kenampa

006).

GaKete

ngamatan s

an golonga

akan mikro

mbol seper

an gram bisa

Pengamata

yang digu

urni bakteri

el, pengecat

getahui kem

umnya, usia

untuk peneli

pertama terh

gatif. Pad

akan berben

ambar 4.1. Merangan : T

selanjutnya

an bakteri

oskop den

rti anggur

a dilihat pad

 

an Bakteri U

unakan un

Staphyloco

tan gram da

murnian bak

a bakteri uji

tian.

hadap bakt

da Gambar

ntuk bulat

Morfologi seanda panah

dilakukan p

uji. Hasiln

ngan perbe

dan berben

da Gambar 4

Uji

ntuk peneli

occus aureu

an morfolo

kteri, kesesu

dan juga m

teri yakni m

r 4.1 terlih

dan bening

el bakteri Sth menunjukk

pengecatan

nya bakteri

esaran 100

ntuk bulat.

4.2.

itian aktiv

s FNCC 00

ogi koloni.

uaian bakter

mengetahui g

morfologi se

hat sel ba

g seperti da

taphylococckan adanya

gram yang

i S. aureus

00 kali b

Bakteri S.

vitas antiba

047. Isolat m

Pengamata

i dengan cir

golongan ba

el menggun

akteri S. a

alam perny

cus aureus sel bakteri.

bertujuan u

s yang d

berwarna u

aureus de

45

akteri

murni

an ini

ri-ciri

akteri

nakan

ureus

yataan

untuk

dilihat

ungu,

engan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

 

Ha

dengan la

menahan

menghilan

bakteri. S

gram posit

Pen

plate. Tek

menunjuk

menghasil

pada Gam

Koloni ba

permukaan

bila diamb

(Irianto, 2

Gamba

asil ini dida

apisan pept

warna krist

ngkan warn

esuai deng

tif karena se

ngamatan m

knik gores

kkan goresa

lkan koloni

mbar 4.3. Ko

akteri berbe

n koloni lic

bil menggu

006)

ar 4.2. PengKeteranga

apat karena

tidoglikan

tal violet (u

na ungu yan

gan (Brooks

el bakteri m

morfologi k

dengan a

an dari jar

i bakteri ya

oloni bakter

entuk bulat

cin dan men

unakan ose,

 

gecatan graman : Tanda p

Staphyloco

a bakteri S.

yang tebal

ungu). Pros

ng telah ters

s, dkk., 200

memiliki wa

koloni S. a

adanya 4 d

rum ose ya

ang utuh. H

ri S. aureus

t, berwarna

nonjol. Bag

, koloni sep

m bakteri Stpanah merupoccus aureu

aureus me

l. Lapisan

ses dekolor

serap oleh l

08) maka b

arna keungu

aureus dila

daerah (kua

ang memb

Hasilnya mo

sudah bisa

a kuning. B

gian tepi kol

perti mente

taphylococcpakan kolonus.

emiliki stru

peptidoglik

risasi denga

lapisan perp

bakteri S. a

an.

akukan den

adran) dala

awa bakter

orfologi ko

a dilihat di k

Bila diama

loni bakteri

ega dan ber

cus aureus ni bakteri

uktur dindin

kan ini ma

an alkohol

ptidoglikan

aureus term

ngan cara s

am cawan

ri, teknik

oloni bisa d

kuadran 3 d

ati dari sam

i utuh dan h

rbau tidak s

46

ng sel

ampu

tidak

pada

masuk

streak

petri

gores

dilihat

dan 4.

mping

halus,

sedap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

 

Ga: A

3. Pembu

Pem

metode ek

digunakan

pelarut ak

yakni mem

Hasilnya e

ambar 4.3. MAngka 1,2,3

atan Ekstrak

mbuatan ek

kstraksi yak

n juga berbe

kuades. Hal

mbuat ekst

ekstrak daun

Morfologi k3,4 menunju

me

k Daun Ken

kstrak daun

kni maserasi

eda yakni m

ini dilakuk

trak masera

n kenikir be

 

koloni bakteukkan kuadrenunjukkan

nikir

n kenikir p

i dan tumbu

maserasi den

kan karena p

asi daun ke

erjamur dan

eri Staphyloran goresan1 koloni ba

pada peneli

uk. Selain m

ngan pelarut

peneliti tela

enikir men

n berbau tida

ococcus aurn. Tanda panakteri.

tian ini me

metode berb

t etanol dan

ah melakuka

ggunakan p

ak sedap.

reus. Keteranah di kuadr

enggunakan

eda pelarut

n tumbuk de

an pra pene

pelarut aku

47

angan ran 4

n dua

yang

engan

elitian

uades.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

 

Pa

dari memb

senyawa y

yang tidak

yang tidak

hijau peka

harus diua

aktivitas a

Ek

lama digu

pembuatan

kemudian

berwarna

Gambar

da ekstraks

buat serbuk

yang bisa t

k memerluk

k tahan pan

at bisa dilih

apkan kare

antibakteri.

kstraksi den

unakan oleh

n obat seca

disaring u

coklat benin

r 4.4. Ekstra

a

si etanol, da

k yakni untu

terekstraksi.

kan panas,

as (Kurniaw

hat pada G

na etanol p

ngan metod

h masyaraka

ara tradision

untuk mend

ng bisa dilih

ak etanol da

 

aun kenikir

uk memperlu

. Metode m

hal ini coco

wan, 2013).

Gambar 4.4.

punya sifat

de tumbuk

at. Metode

nal. Ekstrak

dapat ekstr

hat pada Ga

aun kenikir

dibuat men

uas kontak

maserasi me

ok digunak

Hasil mase

a . Hasil d

iritatif yan

merupakan

tumbuk me

k tumbuk d

rak bening,

ambar 4.4. b

(a); Ekstrak

b

njadi serbuk

dengan zat

erupakan m

kan untuk m

erasi daun k

dari maseras

ng memen

metode ya

erupakan sa

daun kenikir

, hasilnya

b.

k tumbuk da

k kering. Tu

cair dan ba

metode seder

menyari sen

kenikir berw

si dengan e

ngaruhi has

ang sudah

alah satu m

r yang telah

ekstrak tum

aun kenikir

48

ujuan

anyak

rhana

nyawa

warna

etanol

sil uji

sejak

metode

h jadi

mbuk

(b)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

 

4. Hasil P

Ha

jenis pelar

secara in v

dengan ad

Gambar 4

terbentuk

dalam Tab

Ga

Da

bening ya

konsentras

sedangkan

Pengujian A

asil pengujia

rut (air dan

vitro karena

danya zona

4.5. Zona t

dihitung de

bel 4.1.

ambar 4.5. Z

ari Tabel 4.

ang terkecil

si 30% y

n pada pelar

Antibakteri

an antibakt

etanol) ber

a memiliki

a bening d

tersebut dis

engan jangk

Zona hamba

.1 dapat di

l ada pada

ang menun

rut etanol ko

 

eri, ekstrak

rpengaruh te

sifat antibak

isekitar ker

sebut sebag

ka sorong d

at yang terli

lihat aktivit

perlakuan

njukkan di

onsentrasi 3

k daun kenik

erhadap per

kteri. Aktiv

rtas cakram

gai zona ha

digital dan h

ihat pada se

tas antibakt

ekstrak den

iameter zo

30% zona ha

kir dengan

rtumbuhan b

vitas antibak

m seperti b

ambat. Zon

hasilnya sep

ekitar cakram

teri yang m

ngan pelaru

ona hamba

ambatnya 7

menggunak

bakteri S. a

kteri ditunju

bisa dilihat

na hambat

perti yang t

m kertas.

membentuk

ut akuades

atnya 6,76

7,25 mm.

49

kan 2

ureus

ukkan

pada

yang

tersaji

zona

pada

mm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

50  

  

Tabel 4.1. Hasil pengukuran diameter zona hambat No. Pelarut Ekstrak Perlakuan Diameter zona

hambat (mm)

1 Pelarut akuades

Konsentrasi 30% 6,76a

Konsentrasi 45% 7,34b

Konsentrasi 60% 7,58c

2 Pelarut etanol Konsentrasi 30% 7,25a

Konsentrasi 45% 7,80b

Konsentrasi 60% 8,59c

3 Kontrol + 17,88

4 Kontrol - 5 Ket: Angka yang diikuti huruf yang tidak sama menunjukkan ada beda nyata

sesuai dengan uji Duncan (a=0,05)

Zona bening yang terlihat pada pelarut etanol dengan konsentrasi 45%

menghasilkan diameter zona hambat lebih besar dari pada pelarut akuades yakni

7,80 mm. Zona bening pada pelarut akuades dengan konsentrasi 45%

menghasilkan diameter zona hambat 7,34 mm. Diameter zona hambat terbesar ada

pada konsentrasi 60% pelarut etanol yakni 8,59 mm dibandingkan dengan

perlakuan ekstrak dengan pelarut akuades konsentrasi 60% yakni berdiameter

7,58 mm.

Kontrol negatif berupa akaudes steril tidak terdapat zona bening yang

merupakan diameter zona hambat maka nilainya 5 mm sesuai dengan diameter

kertas cakram. Pada kontrol positif yakni povidone iodine 10% rata-rata diameter

zona hambatnya 17,88 mm. Perbandingan keseluruhan ekstrak bisa dilihat dalam

grafik pada Gambar 4.6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

51  

  

Gambar 4.6. Diameter zona hambat perlakuan ekstrak dengan pelarut etanol dan ekstrak dengan pelarut akuades.

Pada Gambar 4.6. dapat diamati adanya hubungan bahwa semakin tinggi

konsentrasi dari suatu ekstrak semakin besar pula diameter zona hambat. Hal ini

menunjukkan adanya hubungan kuat antara semakin tinggi konsentrasi maka

semakin besar pula diameter zona hambat. Pada kontrol positif yakni povidone

iodine 10% merupakan nilai tertinggi yakni 17,88mm.

Data hasil pengukuran diameter zona hambat kemudian diuji secara

statistik. Pengujian pertama yakni uji kenormalan data menggunakan Kolmogrov-

Sminorv. Hasil pengujian mendapat nilai sebesar 0,200 (>0,05) hal ini

menunjukkan bahwa data normal. Pengujian data dilanjutkan dengan uji

homogenitas Levene. Data yang telah diuji memperoleh hasil sebesar 0,208

(>0,05) hal ini menunjukkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.

56.76 7.34 7.587.25 7.8

8.59

17.88

02468

101214161820

akuades 30% 45% 60% povidone iodine10%

Dia

met

er z

ona

ham

bat (

mm

)

Konsentrasi ekstrak

kontrol negatif Pelarut akuades Pelarut etanol Kontrol positif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

52  

  

Data yang telah diuji normalitas dan homogenitasnya dilanjutkan dengan

uji Anova. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel bebas (ekstrak

dan konsentrasi ekstrak) berpengaruh terhadap variabel terikat (zona hambat

terhadap bakteri S. aureus). Nilai jenis pelarut (ekstrak) sebesar 0,000 (<0,05)

menunjukkan nilai yang signifikan maka jenis pelarut berpengaruh terhadap

diameter zona hambat. Sama halnya dengan konsentrasi ekstrak mempengaruhi

diameter zona hambat karena nilainya juga menunjukkan signifikan yakni sebesar

0,000 (<0,05).

Hasil pengujian antara jenis pelarut (ekstrak) dengan konsentrasi ekstrak

bernilai 0,118 (>0,05) berarti tidak signifikan, maka nilai ini menunjukkan bahwa

tidak ada pengaruh yang berarti antara pelarut etanol dengan pelarut akuades dan

juga besaran konsentrasi ekstrak terhadap diameter zona hambat. Bisa dilihat

kembali pada Tabel 4.1 atau Gambar 4.6 bahwa perbedaan diameter zona hambat

antara pelarut etanol dan pelarut akuades hanya berbeda tipis.

5. Konsentrasi Hambat Minimal

Konsentrasi hambat minimal ekstrak daun kenikir baik dengan pelarut

etanol dan pelarut akuades belum bisa diamati. Penelitian yang telah dilakukan

menghasilkan data seperti dalam Tabel 4.2.

Konsentrasi hambat minimum kedua ekstrak terhadap bakteri

Staphylococcus aureus belum ditemukan pada konsentrasi 29%, 28% dan 27%.

Hal ini bisa disebabkan oleh karena pengaruh zat aktif dari ekstrak yang sudah

rusak selama masa penyimpanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

53  

  

Tabel 4.2. Konsentrasi Hambat Minimal Ekstrak Daun Kenikir

B. Pembahasan

1. Aktivitas Antibakteri

Diameter zona hambat merupakan zona bening di sekitar kertas saring

yang tidak ditumbuhi oleh bakteri karena adanya aktivitas dari suatu zat

antibakteri. Zona hambat yang membentuk zona bening disekitar kertas cakram

merupakan hasil dari senyawa yang terlarut kemudian berdifusi dengan adanya

media (Nutrient agar) sehingga menyebabkan senyawa dari suatu larutan tersebut

menyebar keluar. Senyawa dari suatu larutan antibakteri tersebut mampu

menghambat pertumbuhan bakteri yang ada disekitarnya sehingga timbul zona

bening yang tidak ditumbuhi oleh bakteri. Zona bening ini kemudian disebut

No. Jenis ekstrak Konsentrasi ekstrak (%)

Keterangan

1 Etanol 27% Tidak mampu menghambat bakteri. Terdapat koloni dalam jumlah kecil

28% Tidak mampu menghambat bakteri. Terdapat populasi yang kecil dan juga ditumbuhi jamur.

29% Tidak mampu menghambat bakteri, terdapat koloni bakteri dalam jumlah yang sangat kecil.

2 Akuades 27% Tidak mampu menghambat bakteri, terdapat koloni bakteri dalam jumlah yang kecil dan merata diseluruh permukaan media.

28%

29% Tidak mampu menghambat bakteri, terdapat koloni bakteri dalam jumlah yang sangat kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

54  

  

sebagai zona hambat yang menyatakan kekuatan dari suatu larutan antibakteri.

Semakin besar diameter zona hambat maka semakin kuat pula suatu larutan

tersebut sebagai antibakteri.

Dari hasil penelitian ekstrak daun kenikir dengan metode maserasi

menggunakan pelarut etanol maupun ekstrak daun kenikir dengan metode tumbuk

menggunakan pelarut akuades memiliki zat antibakteri. Hal ini dikarenakan

adanya kandungan dalam suatu ekstrak yang mempengaruhi suatu bakteri. Dalam

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dwiyanti, dkk. (2014), dalam kenikir

terdapat senyawa aktif berupa flavonoid, saponin, terpenoid, alkaloid, tanin dan

minyak atsiri. Senyawa aktif ini yang berpotensi sebagai antibakteri.

Flavonoid yang terdapat dalam kenikir merupakan zat yang bisa

difungsikan sebagai antibakteri. Flavonoid menghambat fungsi membran sel

dengan cara membentuk senyawa kompleks yang berikatan dengan protein. Hal

ini menyebabkan rusaknya membran sel bakteri yang selanjutnya diikuti dengan

keluarnya senyawa intraseluler (Rijayanti, 2014).

Selain flavonoid terdapat senyawa lain yakni tanin. Senyawa tanin

menurut penelitian Nuria, dkk., (2009) menyebutkan bahwa senyawa tanin

mampu mengganggu membran plasma dan menghambat kerja enzim.

Penghambatan kerja enzim berkaitan dengan metabolisme bakteri yang akan

berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri. Tanaman kenikir juga menghasilkan

senyawa saponin. Harborne (2006) menyebutkan bahwa senyawa saponin mirip

seperti detergen yang berupa senyawa polar, akibatnya saponin akan menurunkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

55  

  

tegangan permukaan. Hal ini akan menyebabkan membran sel bakteri terganggu

karena lapisan hidrofob dan hidrofilik bercampur sehingga akan mengganggu

kelangsungan hidup bakteri karena bisa terjadi pecahnya membran sel.

Mekanisme daya hambat menurut Hugo and Russell (2000) ada lima target

yang menjadi target suatu zat antibakteri yakni, dinding sel, ribosom, kromosom,

metabolisme folat dan membran sel. Pada dinding sel suatu zat antibakteri akan

menghambat terbentuknya lapisan peptidoglikan yang merupakan perlindungan

utama bakteri. Senyawa kimia seperti saponin, flavonoid dan tanin yang terdapat

dalam ekstrak pada umumnya mampu menghambat terbentuknya lapisan

peptidoglikan.

Rendahnya daya hambat bisa dipengaruhi berbagai macam hal. Menurut

Vandepitte, dkk. (2011) hal-hal yang mempengaruhi daya hambat suatu zat

antibakteri antara lain kepekatan bakteri, waktu peletakkan cakram kertas, suhu

inkubasi, waktu inubasi, ketebalan media, potensi zat antibakteri. Pada penelitian

ini hal yang paling mempengaruhi adalah potensi zat antibakteri. Potensi zat

antibakteri adalah kemampuan suatu zat antibakteri untuk dapat menghambat atau

membunuh pertumbuhan bakteri.

Potensi zat antibakteri menunjukkan sifat toksisitas dari suatu zat

antibakteri. Potensi zat antibakteri atau kandungan senyawa dalam suatu

konsentrasi tertentu tidak bisa dihitung. Sifat toksisitas zat antibakteri hanya bisa

digolongkan sesuai dengan kemampuan zat antibakteri dalam menghambat atau

membunuh pertumbuhan bakteri. Madigan, et.al. (2015) menyebutkan tiap-tiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

56  

  

antibakteri mempunyai kekuatannya masing-masing. Pertama yakni zat

antibakteri yang hanya menghambat pertumbuhan sel bakteri dengan cara

menghambat sintesis protein (bakteriostatik). Kedua, zat antibakteri yang

membunuh bakteri tapi tidak terjadi pecah sel (lisis) disebut bakteriosidal.

Golongan yang ketiga yakni zat antibakteri yang mampu membunuh sel hingga

mengakibatkan sel bakteri pecah disebut bakteriolitik.

Potensi antibakteri bisa mengalami penurunan sifat toksisitas apabila

dalam suatu zat antibakteri terjadi kerusakan selama penyimpanan. Dalam suatu

zat antibakteri utamanya dalam hal ini ekstrak daun kenikir yang memiliki

senyawa-senyawa seperti tanin, flavonoid dan saponin memerlukan tempat

penyimpanan yang tepat. Tempat penyimpanan yang kurang sesuai bisa juga

mengakibatkan kontaminasi dari jamur.

Potensi antibakteri juga bisa dipengaruhi konsentrasi ekstrak yang

digunakan sebagai antibakteri. Pada penelitian yang dilakukan konsentrasi

terendah yang digunakan mulai dari konsentrasi 30% dan yang paling tinggi

konsentrasi 60%. Konsentrasi yang terlalu rendah menunjukkan kandungan

senyawa yang rendah. Pelczar dan Chan (1988) menyebutkan apabila jumlah

ekstrak yang dilarutkan masih terlalu sedikit maka kandungan zat antibakteri yang

terkandung di dalamnya juga sedikit, akibatnya daya hambat terhadap bakteri uji

juga rendah. Hal ini juga mengakibatkan potensi sebagai antibakteri yang

tergolong lemah.

Ekstrak daun kenikir yang berfungsi sebagai zat antibakteri yang

digunakan masih dalam konsentrasi yang rendah. Menurut Rao et.al. dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

57  

  

Dwiyanti, dkk. (2014) daya hambat ekstrak daun kenikir terhadap pertumbuhan

bakteri S. aureus termasuk lemah karena zona hambat > 12 mm. Daya hambat

dari kontrol positif yakni povidone iodine 10% termasuk kuat karena zona

hambatnya < 18 mm.

Ekstrak daun kenikir menggunakan daun kenikir yang masih muda atau

yang biasa dikonsumsi masyarakat. Menurut Lakitan (2013), metabolit sekunder

merupakan hasil metabolisme yang berfungsi untuk melindungi tumbuhan dari

berbagai serangan mulai dari serangga, bakteri, jamur dan jenis patogen lain.

Potensi paling besar metabolit sekunder berada di bagian tubuh tumbuhan yang

sudah tua. Pemilihan bagian tumbuhan mempengaruhi terlarutnya senyawa aktif

yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri.

Pemilihan daun untuk dibuat ekstrak menjadi hal penting karena

didasarkan pada kebiasaan masyarakat yang lebih sering mengkonsumsi daun

yang masih muda. Daun kenikir (C. caudatus) muda sering diperjualbelikan di

pasar. Daun yang tua pada tanaman kenikir sering terlihat mengering dan rusak

karena daun yang muda lebih sering dipanen. Masyarakat akan lebih mudah

menggunakan daun yang muda untuk dijadikan obat dibandingkan dengan daun

yang sudah tua.

2. Kelemahan dan Kelebihan Masing-Masing Ekstrak

Pada penelitian ini digunakan dua jenis pelarut yakni etanol dan akuades.

Kedua ekstrak memiliki hasil yang berbeda nyata pada tiap konsentrasi (30%,

45%, 60%). Hal ini ditunjukkan dengan uji Duncan (Tabel 4.1) yang telah

dilakukan. Perbedaan huruf yang tertera pada Tabel 4.1 menunjukkan adanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

58  

  

perbedaan kekuatan antibakteri pada tiap konsentrasi ekstrak. Akan tetapi pada

ekstrak dengan konsentrasi yang sama tidak ada perbedaan nyata.

Akuades merupakan pelarut universal yang bisa melarutkan senyawa aktif

yang ada dalam suatu tumbuhan. Etanol juga merupakan pelarut universal karena

sifatnya yang polar sehingga bisa menarik senyawa aktif yang ada dalam suatu

bahan aktif. Keadaan konsentrasi yang sama menunjukkan tidak adanya

perbedaan antara ekstrak dengan pelarut etanol dengan pelarut akuades.

Selama proses penelitian bisa diamati kelebihan dan kelemahan masing-

masing ekstrak.

1. Ektrak etanol daun kenikir

a. Kelemahan:

- Tidak praktis dalam pembuatan karena memerlukan banyak peralatan

dan bahan pelarut yang tidak mudah didapat.

b. Kelebihan:

- Lebih tahan lama jika disimpan dalam suhu kamar.

- Proses pembuatan yang dihaluskan dengan blender dan direndam dengan

etanol membuat senyawa yang terkandung dari daun kenikir bisa

tersarikan lebih sempurna.

2. Ekstrak tumbuk daun kenikir

a. Kelemahan:

- Tidak tahan lama disimpan/harus langsung digunakan setelah dibuat.

- Penumbukan yang kurang halus menyebabkan senyawa yang tersarikan

kurang sempurna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

59  

  

b. Kelebihan:

- Mudah dibuat walau dengan peralatan minim.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kenikir mempunyai daya

antibakteri tapi masih dibawah povidone iodine 10%. Akan tetapi ekstrak yang

digunakan dalam penelitian ini dalam kadar rendah dan jarak antar konsentrasi

yang terlalu sempit yakni konsentrasi 30%, 45% dan 60%. Pada Gambar 4.4. bisa

terlihat bahwa grafik semakin naik seiring dengan semakin tingginya konsentrasi,

maka hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak yang terlarut

maka semakin banyak juga zat antibakteri yang terlarut sehingga daya hambat

terhadap bakteri bisa semakin tinggi (Pelczar dan Chan dalam Dwiyanti, dkk.

2014).

Hasil penelitian memang menunjukkan diameter zona hambat yang rendah

bila digolongkan dalam suatu larutan antibakteri. Ditinjau dari penggunaan

ekstrak kenikir oleh masyarakat yang lebih mengutamakan kepraktisan dan

kemudahan dalam pengobatan, penelitian ini cukup membantu dalam

menyediakan data tentang khasiat antibakteri yang ada pada daun kenikir (C.

caudatus). Masyarakat secara tradisional lebih sering membuat larutan ekstrak

100% dari suatu tanaman. Disebutkan diawal bahwa penelitian ini hanya

menggunakan ekstrak dalam konsentrasi rendah, maka apabila semakin tinggi

konsentrasi ekstrak yang digunakan di masyarakat maka ekstrak daun Kenikir

mampu menjadi suatu zat antibakteri yang cukup ampuh digunakan dalam

keseharian masyarakat utamanya dalam kondisi yang mendesak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

60  

  

Antibakteri merupakan suatu pertolongan secara medis apabila terjadi

infeksi pada suatu luka akibat terlalu lama diabaikan. Tubuh sebenarnya sudah

mempunyai mekanismenya sendiri dalam menyembuhkan luka. Menurut Graham-

Brown & Burns (2005) sel-sel Langerhans merupakan pertahanan imunologis

dalam melawan antigen dari luar, selanjutnya antigen tersebut ditangkap dan

diarahkan pada limfosit T, yang kemudian dapat meningkatkan respon imun.

Akan tetapi tidak setiap saat tubuh mempunyai respon imun yang tinggi terhadap

suatu luka.

Masyarakat biasanya mengabaikan luka sehingga berakibat luka menjadi

sebuah infeksi. Infeksi merupakan hasil aktivitas suatu bakteri yang sudah terlalu

lama dan berkembang biak. Apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat maka

infeksi ini bisa menjalar ke bagian tubuh lainnya hingga menyebabkan penyakit

yang lebih kronis. Antibakteri yang bisa didapat dengan mudah dan ada disekitar

masyarakat merupakan jawabannya agar infeksi tidak menyebar menjadi lebih

parah. Hasil penelitian ini bisa menjadi suatu solusi alternatif bagi masyarakat bila

akan membuat suatu larutan antibakteri yang berasal dari daun kenikir.

3. Konsentrasi Hambat Minimal

Konsentrasi Hambat Minimal digunakan untuk menentukan konsentrasi

terkecil yang masih dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Penentuan KHM

perlu dilakukan untuk melihat kekuatan dan sensitivitas suatu zat antibiotik

(Irianto, 2006). Data yang telah tersaji pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa tiga

konsentrasi ekstrak di bawah 30% yakni konsentrasi ekstrak 29%, 28% dan 27%

pada kedua jenis ekstrak tidak bisa menghambat bakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

61  

  

Dari hasil maka dapat dikaitkan dengan potensi antibakteri. Potensi

antibakteri yang rendah menyebabkan kurang kuatnya aktivitas antibakteri. Masa

penyimpanan yang terlalu lama juga menyebabkan rusaknya senyawa dalam

ekstrak. Penggolongan antibakteri yang hanya bisa menghambat pertumbuhan

bateri tapi tidak bisa membunuh bakteri disebut bakteriostatik.

C. Kelemahan dan Kendala Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan mengalami beberapa kendala dan juga

terdapat beberapa kelemahan penelitian. Kendala yang dialami peneliti saat

penelitian yakni tempat penelitian yang kurang steril. Laboratorium khusus untuk

mikrobiologi dirasa kurang memadai. Lemari yang digunakan untuk pembuatan

ekstrak dan pengujian (Laminar) terbuat dari kaca plastik yang tidak tahan panas.

Ketika suhu di dalam Laminar terlalu panas karena api dari bunsen maka plastik

akan meleleh. Selain itu lemari yang sama digunakan untuk beberapa teman

penelitian yang lain sehingga meningkatkan resiko kontaminasi.

Selain dari Laminar untuk pengujian, belum tersedianya lemari

penyimpanan alat-alat yang dilengkapi dengan UV menyebabkan kendala dalam

penelitian. Setelah proses sterilisasi, peralatan biasanya belum dipakai. Hanya

sekedar untuk stok peralatan. Peneliti bisa menyimpan alat-alat yang sudah steril

dalam lemari kayu, akan tetapi hal ini menyebabkan alat-alat sering

terkontaminasi oleh jamur.

Kelemahan dari penelitian ini yang pertama, tidak melakukan skrining

fitokimia atau tidak melakukan penelitian tentang kandungan senyawa pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

62  

  

masing-masing ekstrak. Penelitan hanya mengacu pada kandungan senyawa pada

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini menyebabkan jenis senyawa

masing-masing ekstrak tidak bisa dibandingkan atau tidak diketahui dengan pasti

kuat/lemahnya suatu senyawa tersebut.

Kedua, pada proses pembuatan ekstrak etanol setelah proses penguapan,

ekstrak yang berupa pasta tidak bisa larut dalam akuades. Hal ini juga menjadi

kendala dalam penelitian. Pada akhirnya diputuskan untuk hanya menguapkannya

sebentar (5 menit) sehingga ekstrak etanol kenikir masih bisa larut dalam akuades.

Ketiga, penentuan konsentrasi yang terlalu sempit sehingga hasil yang didapat

menunjukkan potensi zat antibakteri kategori lemah-sedang. Penentuan

konsentrasi yang sempit juga menyebabkan belum bisa ditentukannya Konsentrasi

Hambat Minimum dari suatu zat antibakteri, sehingga bila penentuan konsentrasi

dilakukan dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi akan bisa

mendapatkan Konsentrasi Hambat Minimum bahkan Konsentrasi Bunuh

Minimum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

63

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitan maka bisa diambil kesimpulan :

1. Ekstrak daun Kenikir (C. caudatus) memiliki aktivitas antibakteri berupa

zona bening disekitar kertas cakram.

2. Zat antibakteri kedua metode tidak berbeda secara signifikan terhadap

aktivitas bakteri Staphylococcus aureus.

3. KHM (Konsentrasi Hambat Minimum) belum bisa didapatkan pada

konsentrasi yang lebih rendah daripada konsentrasi 30%. Maka antibakteri

digolongkan dalam bakteriostatik karena hanya menghambat pertumbuhan

bakteri.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti bisa memberikan

saran untuk penelitian kedepan tentang penggunaan daun kenikir sebagai

antibakteri seperti berikut :

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan antibakteri

menggunakan bagian dari tanaman kenikir selain daun kenikir.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan rentang konsentrasi

mulai dari yang terendah hingga yang paling tinggi untuk mengetahui besaran

diameter zona hambat aktivitas antibakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

64  

  

3. Perlu dilakukan tindakan lanjut yakni KHM (Konsentrsi Hambat Minimal)

dan KBM (Konsentrasi Bunuh Minimal).

4. Perlu dilakukan upaya untuk dapat mengekstrasi daun kenikir yang efektif

dan efisien.

5. Perlu dilakukan skrining fitokimia terhadap ekstrak untuk mengetahui

kandungan senyawa dari hasil ekstrak.

6. Masyarakat belum banyak mengetahui manfaat daun kenikir selain

dikonsumsi. Perlu adanya penyebaran informasi mengenai penggunaan daun

kenikir sebagai bahan antibakteri.

C. Implementasi dalam Pembelajaran

Penelitian tentang Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kenikir

(Cosmos caudatusKunth.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Secara In

Vitro yang telah dilakukan menjadi bukti ilmiah dan pengetahuan baru bagi

masyarakat. Daun kenikir yang telah diekstrak menggunakan dua jenis pelarut

ekstrak ternyata mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan bakteri. Ada yang

masih bisa dikembangkan dari penelitian ini yakni penggunaan pelarut lain yang

efektif dan efisien, jumlah senyawa yang dihasilkan dari masing-masing pelarut

dan mencari konsentrasi yang tepat bila diterapkan/ digunakan oleh masyarakat.

Penerapan dalam pembelajaran dari hasil penelitian ini bisa masuk dalam

materi Archaebacteria dan Eubacteria pada jenjang SMA kelas X semester I.

Pada materi peranan bakteri dalam kehidupan, dapat dipelajari bakteri-bakteri

yang normal ada pada manusia, bakteri-bakteri patogen, adanya industri yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

65  

  

membuat antibakteri dan juga bagaimana antibakteri dapat menghambat

pertumbuhan bakteri. Bakteri juga bisa dihambat dengan bahan-bahan alami salah

satunya ekstrak daun kenikir (C. caudatus).

Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Silabus dengan KI :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong-royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan teknologi seni budaya dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

66  

  

Kompetensi Dasar yang digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai

berikut:

KD 1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga

dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran

agama yang dianutnya.

KD 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta,

disiplin, tanggungjawab, dan peduli dalam observasi dan

eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan

berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,

cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan

proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan

dan percobaan di dalam kelas /laboratorium maupun di

luarkelas/laboratorium.

KD 3.4 Memahami peranan antibakteri dan antiseptik terhadap pertumbuhan

koloni bakteri serta kaitannya terhadap kegiatan sehari-hari manusia.

KD 4.4 Menyajikan data tentang hasil percobaan berbagai antibakteri

terhadap pertumbuhan koloni bakteri dalam bentuk laporan tertulis.

Silabus secara lengkap bisa dilihat pada lampiran VII. Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bisa dilihat pada lampiran VIII. Instrumen

Penilaian dapat dilihat pada lampiran IX-XII.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

67 

DAFTAR PUSTAKA

Aesmoro, T. 2015. Cara Membuat Ekstrak Jamu Tradisional (Jamu Serbuk/ Jamu Herbal). http://www.academia.edu/9554736/Cara_Membuat_Ekstrak_Jamu_Tradisional_Jamu_Serbuk_Jamu_Herbal diakses pada tanggal 28 Agustus 2016.

Atmojo, Susilo Tri. 2015. Ektraksi (Pengertian, Prinsip Kerja, Jenis-jenis Ekstraksi). http://www.academia.edu/7395598/Ekstraksi_Pengertian_Prinsip_Kerja_jenis-jenis_Ekstraksi diakses pada tanggal 20 Oktober 2016.

Alexander, K Steve., Denis Strete, Mary Jane Niles. 2003. Laboratory Excercise in Organsmal and Molecular Microbiology. The McGraw Hill Companies.

Anonim. 2007. Perawatan Luka. www.fkep.unpad.ac.id diakses pada tanggal 10 Februari 2016.

Brooks, Geo F., S. Butel, dan S. A Morse. 2008. Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, & Adelberg, Ed. 23. Jakarta: EGC.

Brown, Robin Graham dan Tony Burns.2005. Lecture Notes: Dermatologi. Ed 8. Jakarta: Erlangga.

CCRC Farmasi UGM. 2014. Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.). http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=101 diakses pada tanggal 10 Maret 2016.

Chotiah, Siti. 2015. Ekstrak Etanol Daun Kenikir (Cosmos caudatus. (L.) H.B.K) Sebagai Antibakteri terhadap Streptococcus mutans dan Staphylococcus epidermidis. Skripsi. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/36347/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf diakses pada tanggal 26 Februari 2016.

Diperta Jabar. 2010. Tren Sayuran indigenuous : Kenikir. http://www.diperta.jabarprov.com diakses pada tanggal 13 Maret 2016.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan Repubik Indonesia. Jakarta.

Deutsche Welle. 2016. Bakteri Kebal Semua Antibiotika Muncul di AS. www.dw.com/id/bakteri-kebal-semua-antibiotika-muncul-di-as/a- 19285971 diakses pada tanggal 10 September 2016.

Dwiyanti, Wariska., Muslimin Ibrahim, Guntur Trimulyono. 2014.Pengaruh Ekstrak Daun Kenikir (Cosmos caudatus)terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus cereus secara In Vitro. LenteraBio Vol. 3 No. 1, Januari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

68  

  

2014: 1–5. http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio diakses pada tanggal 15 Februari 2016.

Harbone, J. B. 2006. Metode Fitokima: Penuntun Cara Modern Menganalisa

Tumbuhan. Bandung : Penerbit ITB.

Harti, Agnes Sri. 2015. Mikrobiologi Kesehatan. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET

Hermawan, Anang. 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Dengan Metode Difusi Disk. Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya. http://journal.unair.ac.id/filerPDF/15.%20Daun%20Sirih.pdf diakses pada tanggal 8 Maret 2016.

Huda , Faujan N, Noriham A, Norrakiah AS, Babji AS. 2009. Antioxidant activity of plants methanolic extracts containing phenolic compounds. African Journal Biotechnology.Volume 8. No.3. http://www.ajol.info/index.php/ajb/article/view/59849 diakses pada tanggal 3 Maret 2016.

Hugo, W.B and A. D. Russell. 2000. Pharmaceutical Microbiology. Oxford: Blackwell Science.

Idris, Maryam. 2013. efektifitas Ekstrak Aloe Vera Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus sanguis. Skripsi. Universitas Hasanudin. Sulawesi. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/67/browse?value=IDRIS%2C+MARYAM&type=author diakses pada tanggal 4 Maret 2016

Integrated Taxonomic Information System (ITIS) Catalogue of Life. http://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt diakses pada tanggal 3 Maret 2016.

Irianto, Koes. 2006. Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme. Bandung:

Yrama Widya.

Kristanti, MI Karenina Ully. 2014. Uji Aktivitas Antibaketeri Dari Ekstrak Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida L.) Terhadap Pertumbuhan Eschericia coli dan Bacillus cereus secara In Vitro Serta Kaitannya Dengan Pembelajaran Biologi SMA Kelas X. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Kurnianing, Dewi TM. 2012. Profil Kromatografi Lapis Tipis dan Uji Aktivitas Antivirus Ekstrak Etanol Daun Kenikir (cosmos caudatus HBK) terhadap avian influenza virus.Tesis. Unversitas Muhamadiyah Palembang. www.digilib.ump.ac.id/gdl.php?mod=browser&op=read&id=jhptump-a-kurnianing-240&p=kurnianing%202010 diakses pada tanggal 24 Februari 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

69  

  

Kurniawan, Wisnu Fransiskus. 2013.Optimasi Natrium Alginat dan Na-CMC Sebagai Gelling AgentPada Sediaan Gel Antiinflamasi Ekstrak Daun Petai Cina (Leucaena leucochepala (Lam) de Wit) Dengan Aplikasi Desain Faktorial. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Lakitan, Benyamin. 2013. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali Pers.

Listyorini. 2015.Kenikir Sayuran Indigenous - Alternatif Bahan Pangan Kaya Manfaat. http://bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/kenikir-sayuran-indigenous-alternatif-bahan-pangan-kaya-manfaat diakses pada tanggal 12 Februari 2016.

Madigan, Michael., John Martinko, Kelly Bender, Daniel Buckley, David Stahl. 2015. Brock Biology of Microorganisms. England: Pearson Education Limited.

Maryani, Cicilia. 2013. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Jarak Tintir (Jatropha multifida L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Secara In-Vitro. Skripsi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Muchtaridi, Aliya Nur Hasanah, Ida Musfiroh. 2015. Ekstraksi Fasa Padat Aplikasi Pada Persiapan Analisis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Nuria, Maulita Cut., Arvin Faizatun, Sumantri.2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jantrophacurcas L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922 dan Salmonella typhi ATCC 1408. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. http://publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/Mediagro/article/view/559 diakses pada tanggal 20 Agustus 2016.

Pelczar, M. J., dan E. S. Chan. 1988. Dasar-dasar Mikrobiologi. Edisi ke-2. Jakarta:PenerbitUniversitas Indonesia.

Putri, Dayu Nirwana. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) terhadap Bakteri Salmonella thypii. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang. http://etheses.uin-malang.ac.id/523/13/10620064%20Ringkasan.pdf diakses pada tanggal 26 Februari 2016.

Radji, Maksum. 2010. Buku Ajar, Mikrobologi (Panduan Mahasiswa Farmasi & Kedokteran ). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.

Rijayanti, Rika Pratiwi. 2014. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak EtanolDaun Mangga Bacang (Mangifera foetida L.)terhadap Staphylococcus aureusSecara In-Vitro. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/viewFile/6330/6509 diakses pada tanggal 22 MAret 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

70  

  

Safita, Gaty., Endah Rismawati Eka Sakti, Livia Syafnir. 2015. Uji Aktivitas Antibakteri Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) dan Daun Sintrong (Crasephalum erepidioides (Benth.) S. Moore.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.. Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015. Farmasi. Fakultas MIPA. Bandung. http://repository.unisba.ac.id/handle/123456789/3012 diakses pada tanggal 15 Februari 2016.

Science Library.http://www.sciencephoto.com/media/690452/view diakses pada tanggal 3 Maret 2016.

Sirait, Midian. 2007. Penuntun Fitokimia Dalam Farmasi. Bandung: Penerbit ITB.

Steenis, C.G.G.J. van., G. Den Hoed, Dr. S. Bloembergen, Dr. P. J. Eyma. 2008. FLORA. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

Tjay, Tan Hoan and Kirana Raharja. 2007. Obat-obat Penting. Khasiat Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya . Jakarta : Elex Media Komputindo.

Vandepitte, J., J. Verhaegen, K. Engbaek, P. Rohner, P. Piot, C. C Heuck. 2011. Prosedur Laboratorium Dasar untuk Bakteriologi Klinis. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

71  

Lampiran I

HASIL PENGUKURAN DIAMETER ZONA HAMBAT AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)

TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN-VITRO

Tabel 5.1. Diameter zona hambat ekstrak daun kenikir terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus

No Jenis

Pelarut Ekstrak

Konsentrasi ekstrak

Diameter zona hambat (mm) Rerata zona

hambat (mm)

Ulangan I Ulangan II Ulangan

III

1. Etanol 30% 7,25 7,36 7,16 7,25 45% 7,95 7,68 7,80 7,80 60% 8,97 8,65 8,15 8,59

2. Akuades 30% 6,46 7,19 6,64 6,76 45% 7,11 7,59 7.33 7,34 60% 7,780 7,555 7,42 7,58

3. Povidone iodine 10% (Kontrol positif) 18,43 15,03 20,20 17,88

4. Akuades (Kontrol negatif) 5 5 5 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

72  

Lampiran II

HASIL ANALISIS TWO WAY ANOVA (SPSS)AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.) TERHADAP

PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN-VITRO

Tabel 5.2 Hasil uji normalitas Kolmogrov-Sminorv terhadap diameter zona hambat aktivitas antibakteri.

Hasil uji 0,200 (> 0,05) distribusi data normal.

Tabel 5.3 Hasil uji homogenitas Levene terhadap diameter zona hambat aktivitas antibakteri.

Hasil uji 0,208 (> 0,05) distribusi data homogen.

Tabel 5.4 Hasil uji two way anova aktivitas antibakteri ekstrak daun kenikir (Cosmos caudatus kunth.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus secara in-vitro.

Zona Hambat

Jenis Perlakuan Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig. Pelarut air .167 9 .200*

Pelarut etanol .134 9 .200*

Levene statistic

df1 df2 Sig.

1.705 5 12 .208

Source Type III Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

Corrected Model 5.703a 5 1.141 15.839 .000 Intercept 1027.707 1 1027.707 14271.226 .000 Jenis_perlakuan 1.934 1 1.934 26.855 .000 Konsentrasi 3.491 2 1.746 24.239 .000 Jenis_perlakuan * Konsentrasi

.278 2 .139 1.930 .188

Error .864 12 .072 Total 1034.274 18 Corrected Total 6.567 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

73  

Hasil uji jenis perlakuan dan konsentrasi terhadap zona hambat menunjukkan nilai

0,000 (<0,05) menunjukkan nilai signifikan, sedangkan jenis perlakuan terhadap

konsentrasi menunjukkan nilai 0,188 (> 0,05) menunjukkan nilai yang tidak

signifikan.

Tabel 5. 5 Hasil uji Duncan terhadap diameter zona hambat aktivitas antibakteri.

Konsentrasi N Subset

1 2 3 Konsentrasi

30% 6 7.00833

Konsentrasi 45%

6 7.57333

Konsentrasi 60%

6 8.08667

Sig. 1.000 1.000 1.000 Hasil uji Duncan dengan tingkat kepercayaan 5% (a=0,05), menunjukkan

perbedaan yang signifikan pada setiap konsentrasi. Hasil yang signifikan

ditunjukkan dengan tiap konsentrasi berada pada subset yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

Lampiran

DOKUM

 

 

 

Daerah menunjuadanya antibakt

GambAntiba

n III

MENTASI

 

bening ukkan aktivitas teri

ar 5.1. Hasilakteri Esktrak

Kenikir Ula

I HASIL UJ

ETAN

Uji Aktivitak Etanol Dauangan I

GambarAntibak

K

JI AKTIVI

NOL DAUN

as un

r 5.3. Hasil Ukteri Esktrak Kenikir Ulang

ITAS ANT

N KENIKIR

GambaAntibak

K

Uji Aktivitas Etanol Daun

gan III

TIBAKTER

R

ar 5.2. Hasil Ukteri EsktrakKenikir Ulan

n

RI EKSTRA

Uji Aktivitask Etanol Daunngan II

74 

AK

s n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

Lampiran

DOKUM

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

GamAntib

Daerah bmenunjuadanya aantibakte

n IV

MENTASI

 

mbar 5.4. Hasakteri Esktra

Kenikir U

bening ukkan aktivitas eri

I HASIL UJ

TUMB

sil Uji Aktiviak Tumbuk D

Ulangan I

GambarAntibakte

K

JI AKTIVI

BUK DAUN

itas Daun

r 5.6. Hasil Ueri Esktrak T

Kenikir Ulang

ITAS ANT

N KENIKI

GambAntibak

Uji Aktivitas Tumbuk Daugan III

TIBAKTER

IR

 

bar 5.5. Hasilkteri EsktrakKenikir Ula

un

RI EKSTRA

l Uji Aktivitak Tumbuk Daangan II

75 

AK

as aun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

Lampiran

DOK

 

 

 

 

 

GamEks

n V

KUMENTA

E

mbar 5.7. Hatrak Etanol D

Konsentra

ASI HASIL

EKSTRAK

asil Uji KHMDaun Kenikiasi 29%

GamEks

L KONSEN

ETANOL

M ir

mbar 5.9. Hastrak Etanol D

Konsentra

NTRASI H

DAUN KE

GamEkst

asil Uji KHMDaun Kenikiasi 27%

HAMBAT M

ENIKIR

mbar 5.8. Hastrak Etanol D

Konsentras

M ir

MINIMAL

sil Uji KHMDaun Kenikirsi 28%

Adanya kobakteri

76 

M r

oloni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

Lampiran

DOKU

 

 

 

GamEkstr

n VI

UMENTAS

E

mbar 5.10. Harak Tumbuk

Konsentras

SI HASIL U

KSTRAK

asil Uji KHMDaun Keniksi 29%

GaEks

UJI KONSE

TUMBUK

M ir

ambar 5.12. Hstrak Tumbuk

Konsentr

ENTRASI

K DAUN KE

 

GamEkst

Hasil Uji KHk Daun Kenirasi 27%

HAMBAT

ENIKIR

mbar 5.11. Htrak Tumbuk

Konsentra

HM ikir

Aba

T MINIMA

Hasil Uji KHMk Daun Keniasi 28%

Adanya koloakteri

77 

AL

M ikir

oni

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

78

Lampiran VII

SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM

MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas/ Semester

Alokasi Waktu

:

:

X / I

2 minggu x 4 JP

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin

tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,

dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik

sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

79

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

MEDIA, ALAT, BAHAN

(SUMBER BELAJAR )

Archaebateria dan Eubactaeria, ciri, karakter, dan peranannya

1.3. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

Kingdom monera

• Eubacteria, karakteristik dan perkembangbiakan.

• Koloni bakteri.

• Peranan antibakteri dalam penyakit, industri, kedokteran

Mengamati

• Mengamati berbagai macam antibakteri.

• Mengamati gambar berupa macam-macam antiseptik.

• Mengamati hasil praktikum.

Menanya

• Mengapa dibuat antibakteri dan antiseptik?

Tugas

• Data bakteri yang normal ada pada manusia.

• Produk hasil laporan.

Observasi

• Pengamatan sikap teliti, jujur dan disiplin, responsif dan proaktif.

4 x 45 menit

• Data tentang antibakteri.

• Data tentang antiseptik.

• Data bakteri yang normal ada pada manusia.

• Alat praktikum untuk pengamatan : media NA, cawan petri, autoklaf, erlenmeyer

2.1. Berperilakuilmiah: teliti, tekun, jujurterhadap data danfakta, disiplin, tanggungjawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, beranidansantun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, pedulilingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktifdalamdalamsetiaptindakandandalammelakukanpengamatandanpercobaan di dalamkelas/laboratoriummaupun di luarkelas/laboratorium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

80

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

MEDIA, ALAT, BAHAN

(SUMBER BELAJAR )

3.4. Memahamiperananantibakteridan antiseptik terhadappertumbuhankolonibakterisertakaitannya terhadap kegiatan sehari-hari manusia.

• Apakah semua bakteri penyebab penyakit?

• Bagaimana mengenali bakteri dan koloninya serta membedakan dengan organisme lainnya?

• Apa peran antibakteri dan antiseptik dalam kehidupan?

Mengumpulkan Data (Eksperimen/Eksplorasi)

• Melakukan percobaan tentang uji antibakteri.

• Mendiskusikan hasil percobaan.

Portofolio

• Portofolio laporan tertulis.

Tes

• Tertulis untuk menilai pemahaman dan kedalaman konsep.

4.4. Menyajikan data tentang hasil percobaan berbagai antibakteri terhadap pertumbuhan koloni bakteri dalam bentuk laporan tertulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

81

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

MEDIA, ALAT, BAHAN

(SUMBER BELAJAR )

• Mendiskusikan jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan cara penanggulangannya.

• Mendiskusikan peranan bakteri dalam kehidupan.

• Melaporkan secara tertulis hasil pengamatan dan kegiatan laboratorium.

Mengasosiasikan

• Mendiskusikan hasil pengamatan dan berbagi perspektif tentang berbagai bakteri dan peranannya dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

 

82

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI WAKTU

MEDIA, ALAT, BAHAN

(SUMBER BELAJAR )

kehidupan.

• Menganalisis bagaimana antibakteri bisa menghambat dan juga bisa membunuh bakteri.

Mengkomunikasikan

• Mempresentasikan hasil hipotesis mengenai hasil pengamatan tentang aktivitas antibakteri.

• Melaporkan hasil pengamatan secara tertulis menggunakan format laporan sesuai kaidah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

83  

Lampiran VIII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA/MA

Kelas : X

Semester : 1

Mata Pelajaran : Biologi

Materi : Archaebacteria dan Eubacteria

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

1. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong-royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta

dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan teknologi seni budaya dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

84  

2. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

1.3 Peka dan peduli terhadap

permasalahan lingkungan hidup,

menjaga dan menyayangi

lingkungan sebagai manisfestasi

pengamalan ajaran agama yang

dianutnya.

1.3.1 Mampu menjaga

kebersihan diri dan

lingkungan.

1.3.2 Menunjukkan sikap

peduli kebersihan

lingkungan.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun,

jujur terhadap data dan fakta,

disiplin, tanggung jawab, dan

peduli dalam observasi dan

eksperimen, berani dan santun

dalam mengajukan pertanyaan

dan berargumentasi, peduli

lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai,

berpendapat secara ilmiah dan

kritis, responsif dan proaktif

dalam dalam setiap tindakan dan

dalam melakukan pengamatan

dan percobaan di dalam

kelas/laboratorium maupun di

luar kelas/laboratorium.

2.1.1 Menunjukkan ketelitian,

kejujuran dan disiplin saat

melakukan praktikum.

2.1.2 Menunjukkan sikap

responsif dan proaktif

dalam melakukan

praktikum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

85  

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Memahami peranan antibakteri

dan antiseptik terhadap

pertumbuhan koloni bakteri serta

kaitannya terhadap kegiatan

sehari-hari manusia.

3.4.1 Mendeskripsikan

pengertian antibakteri.

3.4.2 Mendeskripsikan

pengertian antiseptik.

3.4.3 Membedakan peranan

antibakteri dan antiseptik.

3.4.4 Menjelaskan syarat

pertumbuhan bakteri.

3.4.5 Menjelaskan mekanisme

antibakteri dalam

menghambat pertumbuhan

koloni bakteri.

3.4.6 Menjelaskan peranan

antibakteri dalam

kegiatan sehari-hari.

4.4 Menyajikan data tentang hasil

percobaan berbagai antibakteri

terhadap pertumbuhan koloni

bakteri dalam bentuk laporan

tertulis.

 

4.4.1 Menyajikan data berupa

laporan tentang hasil

identifikasi berbagai

macam antibakteri

terhadap pertumbuhan

koloni bakteri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

86  

4. Tujuan Pembelajaran

1.3.1.1 Dengan melakukan praktikum antibakteri siswa bisa menjaga

kebersihan diri sendiri dan lingkungan.

1.3.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap peduli kebersihan lingkungan

melalui kegiatan pengamatan antibakteri.

2.1.1.1 Kegiatan praktikum membentuk siswa mempunyai sikap teliti, jujur

dan bersikap disiplin selama mengikuti praktikum.

2.1.2.1 Siswa mampu bersikap responsif dan proaktif saat pelaksanaan

kegiatan praktikum. .

3.4.1.1 Melalui pengamatan gambar tentang antibakteri siswa mampu

mendeskripsikan pengertian antibakteri.

3.4.2.1 Melalui pengamatan gambar tentang antibakteri siswa mampu

mendeskripsikan pengertian antiseptik.

3.4.3.1 Melalui studi literatur siswa mampu menjelaskan perbedaan peranan

antibakteri dan antiseptik.

3.4.4.1 Siswa mampu menjelaskan syarat pertumbuhan bakteri melalui studi

literatur.

3.4.5.1 Siswa mampu menjelaskan mekanisme antibakteri dalam menghambat

pertumbuhan koloni bakteri melalui kegiatan praktikum

3.4.6.1 Setelah kegiatan praktikum siswa mampu menjelaskan peranan

antibakteri terhadap kegiatan sehari-hari.

4.4.1.1 Siswa mampu menyusun data berupa laporan tertulis tentang pengaruh

antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri dengan kegiatan praktikum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

87  

5. Materi

Peranan bakteri dalam kehidupan manusia:

1. Bakteri-bakteri yang merupakan flora normal pada manusia.

2. Syarat lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri.

3. Bakteri-bakteri yang mampu menjadi penyebab penyakit pada manusia.

4. Pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan.

6. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Kontekstual dan Saintifik

Model : Picture and picture.

Metode : Praktikum, Diskusi, Tanya-jawab, Studi literatur.

7. Media dan Sumber Pembelajaran

Media : Gambar, Laptop, Viewer, LKS, Alat dan bahan laboratorium

Sumber Pembelajaran : Buku Biologi untuk SMA kelas X karangan D. A.

Pratiwi, dan sumber dari internet/ jurnal penelitian

8. Langkah – langkah Pembelajaran

Pertemuan 1 (2x 45 menit)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

Pendahuluan

(5 menit)

• Salam pembuka, mengecek kesiapan

siswa.

• Mengecek kehadiran siswa, dan

mengkondisikan kelas,

• Apesepsi :

1. Mengapa ketika terjadi luka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

88  

berdarah harus segera diobati?

2. Mengapa perlu membersihkan diri

sebelum dan sesudah melakukan

aktivitas diluar ruangan?

3. Apa pentingnya menjaga

kebersihan diri?

• Motivasi : Poster kebersihan untuk

menjaga pola hidup sehat dan bersih.

• Orientasi : menyampaikan indikator

atau tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

(65 menit)

• Guru menunjukkan gambar macam-

macam bakteri dan antiseptik/ sabun

Guru memberi kesempatan siswa

untuk bertanya yang berkaitan dengan

antibakteri Misalnya :

• Apa bedanya antibakteri dan

antiseptik?

• Mengapa dibuat berbagai macam

sabun dan antibakteri?

• Apa fungsinya?

• Apa saja kandungan dalam

antibakteri ataupun sabun?

• Apakah semua bakteri menyebabkan

penyakit pada manusia?

• Apakah semua bakteri bisa dihambat

dengan antibakteri?

Mengamati

Menanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

89  

• Siswa dibagi dalam kelompok (4-5

orang)

• Siswa diminta untuk menuju ke

laboratorium .

• Siswa melakukan pengamatan sesuai

dengan cara kerja yang telah

dibagikan.

• Setiap kelompok membuat hipotesis

mengenai hasil pengamatan nantinya

berupa cawan petri mana yang lebih

sedikit koloni bakterinya.

• Perwakilan kelompok

mempresentasikan hasil hipotesis

tentang pengamatan antibakteri.

Mengumpul-

kan data

Meng-

asosiasikan

Mengkomuni-

kasikan

Tahap

Penutup (20

menit)

a. Merangkum

b. Evaluasi

c. Refleksi

• Membimbing siswa untuk

menyimpulkan hal-hal yang telah

dipelajari tentang deskripsi

antibakteri, kegunaan antibakteri,

media pertumbuhan untuk bakteri.

• Siswa menjawab beberapa

pertanyaan terkait materi yang telah

dibahas.

• Siswa menyebutkan manfaat yang

dapat diambil dari pelajaran hari ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

90  

d.Arahan/

Tindak lanjut

• Siswa diberi tugas untuk mencari

apakah di tubuh manusia terdapat

bakteri yang secara normal sudah

ada, apa manfaatnya?

Pertemuan II (1 x 45 menit)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

Pendahuluan

(5 menit)

• Salam pembuka, mengecek kesiapan

siswa.

• Mengecek kehadiran siswa, dan

mengkondisikan kelas,

• Apresepsi :

1. Apa akibatnya jika tidak

membersihkan diri (mandi)

dalam sehari?

2. Apa akibatnya jika tidak

mencuci tangan sebelum makan.

• Motivasi : Poster kebersihan untuk

menjaga pola hidup sehat dan bersih.

• Orientasi : menyampaikan indikator

atau tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

(25 menit)

• Siswa mengambil dan mengamati

hasil praktikum.

• Siswa diminta menghitung jumlah

koloni pada masing-masing

perlakuan.

Mengamati

Mengumpul-

kan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

91  

• Siswa mengurutkan jumlah koloni

dari yang terbanyak hingga paling

sedikit.

• Siswa diminta untuk mendiskusikan

hasil pengamatan dari hipotesis yang

telah disampaikan pada pertemuan

sebelumnya.

• Siswa diminta untuk berdiskusi

tentang bagaimana antibakteri

mempunyai daya hambat terhadap

pertumbuhan bakteri.

• Siswa diminta untuk membuat

laporan hasil pengamatan sesuai

dengan format yang telah diberikan

Meng-

asosiasikan

Meng-

komunikasikan

Tahap

Penutup (15

menit)

a. Merangkum

b. Evaluasi

c. Refleksi

• Membimbing siswa untuk

menyimpulkan hal-hal yang telah

dipelajari yakni tentang peranan

bakteri dalam kehidupan manusia.

• Siswa menjawab pertanyaan terkait

materi yang telah dibahas.

• Siswa menyebutkan manfaat yang

dapat diambil dari pelajaran tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

92  

d. Arahan/

Tindak lanjut

peranan bakteri dalam kehidupan

manusia.

• Siswa diminta untuk membuat

laporan hasil pengamatan sesuai

dengan format laporan.

Pertemuan III (1 x 45 menit)

Tahap Kegiatan Pembelajaran Proses Saintifik

Pendahuluan

(5 menit)

• Salam pembuka, mengecek kesiapan

siswa.

• Mengecek kehadiran siswa, dan

mengkondisikan kelas,

• Apresepsi :

1. Apa akibatnya jika tidak

membersihkan diri (mandi)

dalam sehari?

2. Apa akibatnya jika tidak

mencuci tangan sebelum makan.

• Motivasi : Poster kebersihan untuk

menjaga pola hidup sehat dan bersih.

• Orientasi : menyampaikan indikator

atau tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti

(10 menit)

• Siswa diminta untuk membaca

literatur terkait dengan peranan

antibakteri terhadap kehidupan

sehari-hari manusia.

Mengamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

93  

• Siswa diminta untuk berdiskusi

tentang kegiatan sehari-hari atau

keadaan-keadaan yang

membutuhkan peranan

antibakteri/antiseptik.

Meng-

komunikasikan

Tahap

Penutup (30

menit)

a. Merangkum

b. Evaluasi

c. Refleksi

d. Arahan/

Tindak lanjut

• Membimbing siswa untuk

menyimpulkan hal-hal yang telah

dipelajari yakni tentang peranan

bakteri dalam kehidupan manusia.

• Guru memberikan post test sesuai

dengan materi yang telah diajarkan.

• Siswa menyebutkan manfaat yang

dapat diambil dari pelajaran tentang

peranan bakteri dalam kehidupan

manusia.

• Siswa diminta belajar materi Virus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

94  

9. Penilaian

1. Jenis Penilaian

a. Penilaian Kognitif : Laporan hasil pengamatan, post test

b. Penilaian Afektif: Lembar observasi

c. Penilaian Psikomotor: Lembar observasi

d. Penilaian Portofolio: Laporan praktikum.

2. Bentuk Instrumen :

Soal post test, Rubrik penilaian, Pedoman penilaian, Pedoman skoring.

(Lampiran IX-X)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

95  

LKS

(Lembar Kerja Siswa)

Judul kegiatan : Pengamatan Koloni Bakteri

Tujuan: 1. Menghitung jumlah koloni bakteri yang ada di lingkungan

2. Mengamati pengaruh bahan antibakteri dan antiseptik terhadap pertumbuhan koloni bakteri

Alat :

1. Kertas tissu

2. Gelas beker

3. Hot plate magnetic strirer

4. Cawan petri

5. Pemanas spirtus dan bunsen

6. Kertas label

7. Inkubator

Bahan :

1. Akuades 1000 ml

2. Media NA (Natrium Agar) 5 gram

3. Ekstrak Kenikir

4. Sabun mandi

Cara kerja :

1. Siapkan media NA (Natrium Agar) sebanyak 5 gram.

2. Masukkan media NA sebanyak 5 gram ke dalam akuades sebanyak 250 ml

dalam gelas beker.

3. Letakkan dalam hot plate magnetic stirer. Tunggu hingga media berubah

menjadi kuning bening.

4. Tunggu hingga agak hangat kemudian tuangkan media ke beberapa cawan

petri hingga 2/3 bagian dari cawan petri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

96  

5. Siapkan cawan petri sebanyak 12 buah dibagi menjadi 4 kelompok.

Berilah label A, B, C, dan D pada tiap kelompok dan pengulangannya

diberi label 1,2 dan 3.

Contoh : kelompok A berarti A1, A2, dan A3

6. Tangkap bakteri dengan cara meletakkan cawan petri secara terbuka pada

beberapa tempat. Label A ( didekat tempat sampah), label B (toilet), label

C (ruang kelas), label D (di depan napas mulut). Biarkan terbuka selama 1

menit kemudian tutup cawan petri.

7. Tetesi label 1 dengan ekstrak kenikir , tetesi label 2 dengan larutan sabun

dan tetesi label 3 dengan akuades steril. Tutup cawan petri dan letakkan

pada tempat gelap dengan suhu ruangan selama 24 jam .

8. Amati setelah 24 jam.

9. Buatlah laporan sesuai format.

Tabel Pengamatan :

Jenis Cawan

Petri

Jenis mikroba

(bakteri/ jamur)

Jumlah koloni

bakteri

Lebar diameter

zona hambat

A1

A2

A3

Pertanyaan :

1. Ada mikroba apa saja yang tumbuh dalam cawan petri?

2. Berapa jumlah koloni masing-masing cawan petri?

3. Cawan petri manakah yang jumlah koloninya banyak?

4. Bagaimana zat antibakteri menghambat pertumbuhan bakteri?

Kesimpulan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

97  

Format Laporan

A. Acara

Judul :

Hari, tanggal:

Tempat :

B. Tujuan

C. Dasar Teori

D. Alat, Bahan dan Cara Kerja

E. Tabel Hasil Pengamatan

F. Pembahasan

G. Kesimpulan

H. Daftar Pustaka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

98  

Lampiran IX

Penilaian Kognitif Siswa

Tujuan : Mengukur kemampuan kognitif siswa dalam kegiatan pembelajaran (penilaian post test)

Materi : Archaebacteria dan Eubacteria

Kelas / Semester : X/ 1

Tuliskan skor siswa pada nomor soal yang telah tersedia!

No. Nama siswa Nomor soal

Nilai akhir 1 2 3 4

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

99  

INSTRUMEN DAN PEDOMAN PENILAIAN POST TEST

A. Instrumen Post Test

1. Kisi-kisi soal Post test

Indikator No.Soal Jumlah

soal C1 C2 C3 C4 C5 C6

3.4.1 Mendeskripsikan pengertian antibakteri dan perbedaannya dengan antiseptik.

1

1

3.4.2 Mengetahui syarat pertumbuhan bakteri.

2 1

3.4.3 Menjelaskan proses antibakteri dalam menghambat pertumbuhan koloni bakteri.

4

1

3.4.4 Menjelaskan peranan antibakteri dalam kegiatan sehari-hari.

3 1

Total soal 2 1 1 4

2. Soal Post-test

1. Jelaskan perbedaan antibakteri dengan antiseptik!

2. Jelaskan apa saja syarat yang mendukung pertumbuhan bakteri!

3. Mengapa banyak industri yang mengembangkan antibakteri?

4. Bagaimana antibakteri bisa menghambat pertumbuhan bakteri?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

100  

B. Pedoman Penilaian

1. Antibakteri merupakan suatu zat yang dapat mengahambat atau bahkan

membunuh pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen. Antibakteri aman

digunakan mulai dari konsentrasi terendah.

Antiseptik merupakan zat kimia yang menghambat bakteri dan mencegah

adanya infeksi, relatif aman digunakan sehari-hari. Biasanya digunakan

diluar tubuh.

2. Syarat pertumbuhan bakteri yakni :

a. Media pertumbuhan

Media pertumbuhan yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri harus

memenuhi unsur-unsur karbon, nitorgen dan sumber garam-garam

anorganik.

b. Suhu

Perbedaan suhu pertumbuhan membedakan jenis bakteri. Suhu

pertumbuhan minimum merupakan suhu terendah bakteri dapat

hidup. Suhu optimum merupakan suhu yang diperlukan bakteri

untuk dapat tumbuh secara cepat. Suhu pertumbuhan maksimum

adalah suhu tertinggi yang memungkinkan bakteri dapat hidup.

c. Tekanan osmotik

Bakteri harus selalu ada pada kondisi yang isotonis.

d. Kondisi pH

Bakteri membutuhkan pH yang normal untuk pertumbuhannya.

Perbedaan kondisi pH membedakan jenis bakteri.

e. Kebutuhan oksigen

Bakteri juga membutuhkan oksigen. Perbedaan kebutuhan oksigen

membedakan jenis bakteri.

3. Antibakteri terus dikembangkan karena banyak bakteri yang semakin

resisten. Tujuan utama adanya antibakteri untuk mengendalikan bakteri

merugikan, mencegah infeksi, membasmi bakteri pada inang yang telah

terinfeksi serta mencegah terjadinya kerusakan yang disebabkan

pembusukan mikroorganisme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

101  

4. Cara antibakteri menghambat pertumbuhan bakteri yakni :

a. Merusak dinding sel

Lapisan dinding sel bakteri disebut peptidoglikan, sintesis dinding

sel menggunakan banyak reaksi enzim. Zat antimikroba seperti

flavonoid yang mampu menghambat reaksi enzim akan

menyebabkan sel bakteri lisis. Kerusakan dinding sel akan berakibat

juga pada kematian sel.

b. Mengubah permeabilitas membran sel

Membran sel hidup mempunyai permeabilitas selektif. Membran sel

berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat antar sel dan

lingkungan luar, melakukan pengangkutan zat-zat yang diperlukan

dan mengendalikan susunan dalam diri sel. rusaknya dinding sel

akan berpengaruh pada membran sel. Bahan antimikroba seperti

fenol, saponin dapat merusak membran sel sehingga

permeabilitasnya terganggu dan mengalami kerusakan. Kerusakan

pada membran sel akan mengakibatkan kematian sel.

c. Kerusakan sitoplasma

Sitoplasma suatu sel terdiri dari air, asam nukleat, protein,

karbohidrat, lipid, ion anorganik dan senyawa yang berbobot

molekul rendah. Beberapa zat kimia dengan konsentrasi tinggi

menyebabkan kerusakan komponen.

d. Menghambat kerja enzim

Enzim merupakan katalis yang mempercepat terjadinya reaksi kimia.

Makhluk hidup memerlukan enzim yang membantu dalam proses

metabolime. Perubahan protein yang disebabkan oleh senyawa kimia

tertentu akan berakibat pada penghambatan proses enzimatis.

Apabila rekasi enzimatis terhambat maka proses metabolisme juga

terganggu dan akan menyebabkan kematian sel.

e. Menghambat sintesis asam nukleat dan protein

Protein, DNA dan RNA mengambil peranan penting dalam sebuah

sel. Bahan antimikroba tertentu mampu menghambat sintesis protein.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

102  

Terjadinya gangguan dalam sintesis protein mengakibatkan

kerusakan pada sel.

C. Kriteria Penilaian

No Kriteria penilaian Skor

1. Mampu menjelaskan perbedaan antibakteri

dan antiseptik. 5

Hanya menjelaskan antibakteri atau hanya

menjelaskan antiseptik. 3

Tidak menjelaskan antibakteri/antiseptik. 2

2. Mampu menjelaskan 5 syarat pertumbuhan

bakteri. 15

Menjelaskan 4 dari 5 syarat pertumbuhan

bakteri. 10

Hanya menyebutkan 5 syarat pertumbuhan

bakteri tanpa menjelaskan. 5

3. Mampu menerangkan jawaban dengan

alasan-alasan logis. 5

Jawaban kurang logis. 2

Jawaban tidak sesuai pertanyaan. 1

4. Mampu menyebutkan 5 mekanisme kerja

antibakteri dengan penjelasan. 25

Menyebutkan 4 dari mekanisme kerja

antibakteri beserta penjelasannya 15

Hanya menyebutkan 5 mekanisme kerja

antibakteri tanpa menjelaskan. 5

Nilai akhir = skor total x 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

103  

Lampiran X

Penilaian Afektif Siswa

Tujuan : Mengukur sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Materi : Archaebacteria dan Eubacteria

Kelas / Semester : X/ 1

Berikan tanda (√) pada poin yang sesuai dengan kriteria penilaian!

No.

Nama siswa

Aspek Penilaian Disiplin Kejujuran Ketelitian Responsif dan

Proaktif 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Penilaian Afektif :

Skor yang didapat x 5 = Nilai

Kriteria Nilai

Nilai > 85 : Sangat Baik Nilai 70-84 : Baik Nilai 60-69 : Cukup Nilai 50-59 : Kurang Nilai 0-49 : Buruk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

104  

Rubrik Penilaian Afektif

No. Aspek Penilaian

Kriteria Penilaian Skor

1. Disiplin ‐ Menggunakan jas laboratorium saat pengamatan.

‐ Menggunakan masker dan sarung tangan lab.

‐ Tidak makan saat melakukan pengamatan.

‐ Kegiatan pengamatan sesuai dengan langkah kerja.

4

1 kriteria tidak dipenuhi 3 2 kriteria tidak dipenuhi 2 3 kriteria tidak dipenuhi 1

2. Ketelitian ‐ Teliti saat melakukan pengamatan.

‐ Melakukan percobaan dengan benar

‐ Data pengamatan diambil dengan tepat

‐ Tidak melakukan kecerobohan saat pengamatan

4

1 kriteria tidak dipenuhi 3 2 kriteria tidak dipenuhi 2 3 kriteria tidak dipenuhi 1

3. Kejujuran ‐ Melakukan kegiatan sesuai dengan perintah

‐ Data disajikan sesuai fakta ‐ Tidak melakukan plagiat

4

Kriteria poin 1 tidak dipenuhi 3 Kriteria poin 1 dan 2 tidak dipenuhi 2 Tidak memenuhi ketiga kriteria 0

4. Responsif dan proaktif

‐ Mengajukan pertanyaan sesuai dengan topik pembahasan.

‐ Mau menjawab pertanyaan dengan inisiatif sendiri dan jelas.

‐ Mencari sumber pelajaran sendiri sesuai dengan kebutuhan.

4

Tidak melakukan poin 1 3 Tidak melakukan poin1 &2 2 Tidak melakukan ketiga poin 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

105  

Lampiran XI

Penilaian Psikomotor Siswa

Tujuan : Mengukur ketrampilan siswa dalam kegiatan diskusi.

Materi : Archaebacteria dan Eubacteria

Kelas / Semester : X/ 1

Berikan tanda (√) pada poin yang sesuai dengan kriteria penilaian!

No. Nama siswa

Aspek Penilaian Ketrampilan menjawab pertanyaan

Kemampuan menjelaskan permasalahan.

1 2 3 1 2 3

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Penilaian Psikomotor :

Skor yang didapat x 100%

Skor maksimal

Kriteria Nilai

Nilai > 85 : Sangat Baik Nilai 70-84 : Baik Nilai 60-69 : Cukup Nilai 50-59 : Kurang Nilai 0-49 : Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

106  

Rubrik Penilaian Psikomotorik

No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor 1. Ketrampilan

menjawab pertanyaan

Menjawab pertanyaan dengan lancar, tegas, sesuai dengan diskusi kelompok. 3

Menjawab pertanyaan dengan lancar, tegas, tapi kurang sesuai dengan diskusi kelompok.

2

Mampu menjawab dengan lancar, tapi kurang tegas dan tidak sesuai dengan diskusi kelompok (pendapat pribadi).

1

2.

Kemampuan menjelaskan suatu permasalahan

Mampu menjelaskan permasalahan sesuai fakta dan didasari sumber yang jelas, menggunakan kata baku dan mudah dipahami.

3

Mampu menjelaskan permasalahan sesuai fakta dan didasari sumber yang jelas, menggunakan kata baku tapi sulit dipahami.

2

Kurang bisa menjelaskan permasalahan. 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

107  

Lampiran XII

Penilaian Portofolio Siswa

Tujuan : Mengukur hasil laporan praktikum siswa.

Materi : Archaebacteria dan Eubacteria.

Kelas / Semester : X/ 1

Tuliskan skor siswa pada aspek penilaian yang telah tersedia!

No. Nama

Aspek Penilaian

NilaiPenyajian

laporan

Penyajian

data

pengamatan

Penyajian

pembahasan

Penarikan

kesimpulan

Ketepatan

waktu

pengumpulan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

108  

Rubrik Penilaian Laporan

No. Aspek penilaian Kriteria penilaian Skor 1 Penyajian laporan ‐ Ditulis dalam buku laporan

‐ Ditulis tangan ‐ Disajikan sesuai format

laporan ‐ Dasar teori sesuai dengan

praktikum/ pengamatan ‐ Disajikan secara jelas / rapi

20

Tidak disajikan secara rapi (berkurang 3 poin)

17

Tidak dalam buku laporan (berkurang 5 poin)

15

Tidak ditulis tangan (berkurang 6 poin)

14

Dasar teori tidak sesuai (berkurang 8 poin)

12

2 Penyajian data pengamatan

‐ Disajikan dalam tabel ‐ Terdapat judul tabel ‐ Dibuat dengan jelas dan rapi ‐ Data sesuai dengan hasil

percobaan ‐ Data mudah dipahami ‐ Semua kriteria terpenuhi

5

1 kiteria skor tidak dipenuhi 4 2 kriteria skor tidak dipenuhi 3 3 kriteria skor tidak dipenuhi 2 4 kriteria skor tidak dipenuhi 1

3 Penyajian pembahasan ‐ Pembahasan sesuai dengan hasil pengamatan

‐ Pembahasan sesuai dengan dasar teori yang dicantumkan

‐ Pembahasan menggunakan bahasa yang komunikatif

‐ Pembahasan tidak mengandung unsur plagiat

5

1 kiteria skor tidak dipenuhi 4 2 kriteria skor tidak dipenuhi 3 Bila hanya membaca data 2 Bila mengandung unsur plagiat 1

4. Penarikan kesimpulan ‐ Kesimpulan menjawab tujuan ‐ Kesimpulan sesuai dengan

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos … · 2016. 12. 7. · UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KENIKIR (Cosmos caudatus Kunth.)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

109  

No. Aspek penilaian Kriteria penilaian Skor pembahasan

‐ Kesimpulan singkat ‐ Kesimpulan jelas ‐ Kesimpulan merangkum

semua kegiatan pengamatan 1 kiteria skor tidak dipenuhi 4 2 kriteria skor tidak dipenuhi 3 3 kriteria skor tidak dipenuhi 2 4 kriteria skor tidak dipenuhi 1

5. Ketepatan waktu pengumpulan

Tepat waktu 5 Terlambat 1 hari 4 Terlambat 2 hari 3 Terlambat 3 hari 2 Terlambat 4 hari 1

 

Penilaian Laporan :

Skor maksimal x 100 = Nilai

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI