Ui1~1·repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26811/1/LUGU... · CONTROL TERHADAP...
Transcript of Ui1~1·repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26811/1/LUGU... · CONTROL TERHADAP...
PENGARUH HUBUNGAN KLIEN DENGAN KAP, PENGALAMAN
AUDITOR, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL
TERHADAP AUDIT JUDGMENT
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gel.ar Sarjana Ekonomi
Ui1~1· Universitas Islam Negen
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
Lugu Rataguna 107082003450
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PENGARUH HUBUNGAN KLIEN DEN GAN KAP, PENGALAlVIAN AUDITOR, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN
LOCUS OF CONTROL TERHADAP AUDIT JUDGMENT
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonorni dan Bisnis
Untuk Mernenuhi Persyaratan Mernperoleh Gelar Saijana Ekonorni
Pembimbing I
Oleh:
LUGU RATAGUNA
NIM: 107082003450
Dibawah Bimbingan
Vitc·rin.
khlsifikasi : ............................................ .
Pembimbing II
/ Yusro Ra ma S ' Msi Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
NIP. 19570617 198503 1 002 NIP .. 19800506 200 01 2016
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAlVI NEGERI SYARIF I-HDAYATULLAH
JAKARTA
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREI-IENSIF
Hari ini Senin, 16 November 2011 telab dilakukan Ujian Komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama
2. NIM
3. Jurusan
Lugu Rataguna
107082003450
Akuntansi
4. Judul Skripsi "Pengaruh Hubungan Klien dengan KAP,
Pengalaman Auditor, Kompleksitas Tugas, Locus
Of Control terhadap Audit Judgment''.
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mabasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan diberi kcsempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Nege1i SyarifHidayatullah Jakarta.
J akaiia, 16 November 2011
1. Prof. Dr. Ahmad Rodoni NIP. 19690203 200112 I 003
2. Rahmawati, SE., MM. NIP. 19770814 200604 2 003
3. Abdul Hamid Cebba, Drs., MBA., Ak., CPA. l\..TTD 1 Oh,,/\~/\'°' -1 nl\"tl\..., -1 l\n,,
(
( _ __,,_ _____ ) Sekretaris
(_,_--I'-----)
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Jumat, 16 Desember 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi atas
mahasiswa:
1. Nama : Lugu Rataguna
2. NIM : 107082003450
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : "Pengaruh Hubungan Klien dengan KAP, Pengalaman
Auditor, Kompleksitas Tugas dan Locus Of Control terhadap Audit
Judgment".
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Desember 2011
I. Prof. Dr. Ahmad Rodoni NIP. 19690203 200112 1 003
2. Rahmawati, SE., MM. NIP. 19770814 200604 2 003
3. Prof.Dr. Abdul Hamid, Ms NIP.19570617198503 1 002
4. Yusroh Rahma, SE., M.Si NIP.19800506 2008012016
5. Y essi Fitri, SE., AK., M.Si
L-00 , < \ l ,
Ketua
Sekretaris
( __ ~)
( '~~-)
LEMBAR PERNY AT AAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tanggan di bawab ini:
Nama : Lugu Rataguna
NIM : I 07082003450
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan babwa dalam penulisan skripsi ini, saya;
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan
2. Tidak melakukan plagiat terbadap naskah karya orang lain
3. Tidak mengguuakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya
4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini
Jikalau di kemuclian hari ada tuntutan dari pihaklain atas karya saya, dan telab
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
clitemukan bukti babwa saya telab melanggar pernyataan diatas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di l'akultas Ekonomi dan
Bisnis UlN SyarifHidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesunggubnya.
Jakarta, 07 Desember 2011
METERAI y~
::i!~.;~~.f.,tL.;i·~·.· .··.• · .. o.~~!-:li:J.!£.SUPll\tt :
({<!>:@:m Ill
DAFTARRIWAYATHIDUP
Data Pribadi
Nama : Lugu Rataguna
Tempat dan Tanggal Lahir : Tangerang, 13 April 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : JI. Bojong Rt 01/02 No.26 Rengas
Telepon/HP
Riwayat Pendidikan
1994-1995
1995-2001
2001-2004
2004-2007
2007-2011
Ciputat Timur-Tangerang Selatan
: 021-51313543
: TK AZAHRA Sektor 2 Bintaro
: SDN 2 Pondok Ranji
: SL TPN 2 Ciputat
: SMAN 2 Ciputat (SMAN 4 TANGSEL)
: SI Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Pengalaman Organisasi
2004-2005
2005-2006
2005-2006
2005-2006
2008-2009
: Pengurns OSIS Bid. Ketakwaan SMAN 2 Ciputat
: Kord. Bid.Ketakwaan OSIS SMAN 2 Ciputat
: Ketua RO IDS SMAN2 Ciputat
: Pemangku Adat PRAMUK.A SMAN2 Ciputat
: Pengurns KOMDA FEB Bid. Syiar
THE INFLUENCE OF RELATION CLIENT WITH KAP, EXPERIENCE OF AUDITOR, TASK COMPLEXITY AND LOCUS OF CONTROL ON AUDIT
JUDGMENT
By: Lugu Rataguna
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze the influence of relation client with KAP, experience of auditor, task complexity and locus of control on audit judgment. This research used primmy data obtained by distributing questionnaires to independent auditors in Jakarta whom work in Public Accountants Firm (KAP) listed on .KAP Directory issued by Indonesian Institute of Public Accountants (!AP!) on 2011. The sampling process was done used Convenience Sampling. 110 questionnaires were distributed. Total returned questionnaires were 98 and only 95 questionnaires were able to process. The analysis method used to examine the hypotheses of thi~ research is multiple regression analiysis method.
The result of this research indicate that experience of auditor, task complexity and locus of control have significant on audit judgment , whreas relation client with KAP not significant influence on audit judgment.
Keyword relation client with KAP, experience of auditor, task complexity, locus of control, audit judgment
PENGARUH HUBUNGAN KLIEN DENGAN KAP, PENGALAMAN AUDITOR, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF
CONTROL TERHADAP AUDI1'JUDGMENT
Oleh: Lugu Rataguna
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untulc menganalisis pengaruh hubungan klien dengan KAP, pengalaman, kompleksitas tugas dan locus of control terhadap audit judgment. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada auditor independen di Jakarta yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang tercatat di Direktori KAP yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) tahun 2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan. Kuesioner yang disebar berjumlah I I 0 kuesioner. Jumlah kembali kuesioner 98 dan hanya 95 kuesioner yang dapat diproses. Metode analisis untulc menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengalaman auditor, kompleksitas tugas dan locus of control berpengaruh signifikan terhadap audit judgment, sedangkan hubungan klien dengan KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap audit judgment.
Kata kunci : Hubungan klien dengan KAP, pengalaman auditor, kompleksitas tugas, locus of control, audit judgment.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia
Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul PENGARUH HUBUNGAN KLIEN DENGAN KAP,
PENGALAMAN AUDITOR, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF
CONTROL TERHADAP AUDIT JUDGMENT.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat
syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya yang dibi~rikan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Nya' dan Babeh tercinta serta adik-adikku yang telah memberikan semangat
serta doa yang tiada henti-hentinya kepada penulis.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamil, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan juga selaku dosen pembimbing 1 yang
telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengm·ahan dan bimbingan
dalam penulisan skripsi ini.
4. Ibu Rahmawati, SE, MM Ketua Jurusan Akuntansi Jlakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
5. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
6. Ibu Yusro Rahma, SE., M.Si, selaku dosen pembimbing II yang paling
membantu serta telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan
dan bimbingan dalan1 penulisan skripsi ini.
7. Selumh staf pengajar dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakaiia yai1g
8. Terima kasih banyak untuk para sahabat terbaik; Zainul, Budi, Ira, Ipul,
Teguh, Imam, Sholeh, Lalu, Angga, Yoska, Ibnu, dan Raisya. Terima kasih
atas semangat dan doa serta kenangan nya selama ini.
9. Terima kasih juga kepada teman-teman Audit B, Audit A, Akuntansi E dan C
angkatan 2007 atas kebersamaannya selama ini.
10. Terima kasih juga kepada Herdis dan Teguh atas bantuannya memberikan
alamatKAP.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masihjauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, 07 Desember 2011
(Lugu Rataguna)
DAFTARISI
HALAMAN JlJDUL ....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN KOMPREHENSI.F........................ iii
LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN SIDANG SKRIPSI......................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.................................... v
DAFT AR RIWAYAT IDDUP .................................................................. u••• vi
ABSTRACT.... .................................................................................................... viii
ABSTRAK.. ...................................................................... "............................... ix
KATA PENGANTAR.................................................................................... x
DA.FT AR ISi................................................................................................... xii
DAFT AR T ABEL......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................ ~............................. xvi
DAFT AR LAMPIRAN ................................................. ""'............................ xvii
BABIPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian................................................................... 1
B. Perwnusan Masalah.............................. ............ ............................... 11
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 11
D. Manfaat penelitian .............................................................................. 12
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis .............................................................................. 13
1. Audit ........................................................................................... 13
b. Jenis Audit ............................................................. 17
c. Perluuya Laporan Keuangan Diaudit .............................. 20
d. Tujuan Audit .......................................................... 21
e. Standar Audit. ......................................................... 27
f. Proses Audit .......................................................... 30
g. Laporan Audit ........................................................ 32
2. Hubuugan Klien dengan KAP ...... : ..................................... 36
3. Pengalaman Auditor ....................................................... 38
4. Kompleksitas Tugas ..................................................... 39
5. Locus Of Control ................................................................ 41
6. Audit Judgment ........................................................... 43
B. Keterkaitan antar Variabel dan Perumusan Hipotesis .................... 45
1. Pengaruh Hubuugan Klien dengan KAP Terhadap
Audit Judgment .......................................................... 45
2. Pengaruh Pengalaman dengan Audit Judgment ...................... 46
3. Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment ......... 48
4. Pengaruh Locus Of Control Terhadap Audit Judgment ............ 49
5. Pengaruh Hubuugan Klien dengan KAP,
Pengalaman, Kompleksitas Tugas dan Locus
Of Control terhadap Audit Judgment yang
dian1bil oleh Auditor ............................................................ 50
C. Penelitian terdahulu ........................................................................... 51
D. Krangka Pemikiran ............................................................................. 57
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 59
B. Metode Penentuan Sample ................................................................ 59
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 59
D. Metode Analisis .............................................................................. 60
I . Statistik deskriptif.. ...................................................................... 60
2. Uji kualitas data ........................................................................... 60
a. Uji validitas data .................................................................... 61
b. Uji reliabilitas data ................................................................. 62
3. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 63
4. Uji hipotesis ................................................................................ 64
E. Operasional Variabel Penelitian......... ........................................... 66
1. Hubungan klien dengan KAP (Xi)................................................ 66
2. Pengalaman (X2).................................................. ......................... 67
3. Kompleksitas Tugas( X3) ................................................................ 68
4. Locus Of Control (Xi) ................................................................... 68
5. Audit judgment (Y) ........................................................................ 69
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN .................................... 72
A. Gamba.ran Um um Objek Penelitian ....................................... 72
I. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................... 72
B. Hasil Uji Instmmen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
....................................... 77
...................................... 77
C. Hasil Uji Penelitian ................................. .............. ........................ . 78
!. Hasil Uji V aliditas............................................... ........................ 78
2. Hasil Uji Reliabilitas....................... ................................... 80
3. Hasil Uji Asumsi K.lasik ......................................................... 81
a. Hasil Uji Multikolinearitas ............................................... 81
b. Hasil Uji Normalitas ........................................................ 82
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ....................... ...................... 83
4. Hasil Uji Hipotesis 84
a. Hasil Uji Koefisien Detenninasi 84
b. Hasil Uji Statistik t ........................................................ 86
c. Hasil Uji Statistik F 91
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI.............................................. 94
A. Kesimpulan ................................. ................................................ 94
B. Implikasi 95
DAFTARPUSTAKA .............................................................. 97
LAMP IRAN
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Hal
2.1 Tabel Penelitian Terdabulu............................................ 52
3.1 Operasional Variabel dan Indikator Penelitiim.............. 71
4.1 Data Sampel Penelitian.................................................. 74
4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian.................................. 74
4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin........... 75
4 .4 Deskripsi Responden Berdasarkan U sia.. ..... ... .... ...... ... . . . 7 6
4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatau..................... 77
4.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikim Terakhir 77
4.7 Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja.... 78
4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptik........................................... 79
4.9 Hasil Uji Validitas Data.................................................... 80
4.10 Hasil Uji Reliabilitas......................................................... 81
4.11 Hasil Uji Multikolonieritas............................................ 83
4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi................................... 85
4.13 Hasil Uji Statistik t........................................................ 86
4.14 Hasil Uji Statistik F....................................................... 91
No.
2.1
4.1
4.2
DAFTAR GAMBAR
·Keterangan
Skema Kerangka Pemikiran .......................................... .
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik-Plot.. ........ .
Grafik Scatterplot ......................................................... .
Hal
57
86
87
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Hal
I Surat Penelitian Riset dan
Kuesioner Penelitian 99
2 Surat Keterangan Penelitian dari KAP 110
3 Identitas Responden dan
Hasil Jawaban Responden 117
4 Output Hasil Penelitian 135
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kepercayaan masyarakat terhadap auditor sebagai pihak yang
independen dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan sangat besar.
Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar
dapat memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan
bebas dari salah saji material baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau
kecurangan. Untuk mencapai hal tersebut auditor harus melaksanakan proses
audit. Proses audit merupakan salah satu pelayanan assurance. Arens, et al.
(2010:10) mendefinisikan pelayanan assurance sebagai pelayanan atau jasa
profesional independen yang dapat meningkatkan kualitas infonnasi bagi para
pembuat keputusan.
Tanpa menggunakan jasa auditor indepenclen, manajemen perusahaan
ticlak akan clapat meyakinkan pihak luar bahwa laporan keuangan yang
disajikan manajemen perusahaan berisi informasi yang clapat clipercaya.
Karena clari suclut panclang pihak luar, manajemen mempunyai kepentingan
baik kepentingan keuangan maupun kepentingan lainnya. Hal itu sejalan
clengan semakin besarnya tuntutan masyarakat, khususnya para pelaku
ekonomi terhaclap keanclalan laporan keuangan sebagai hal yang patut
clipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
Munculnya pandangan seperti itu terhadap profesi akuntan publik
memang beralasan karena cukup banyak laporan keuangan suatu perusahaan
yang mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian, tetapi justru mengalami
kebangkrutan setelah opini tersebut dikeluarkan. Misalnya, seperti kasus
Enron yang melibatkan KAP Arthur Andersen di Amerika Serikat yang
berakibat pada menurunnya kepercayaan investor terhadap integritas
penyajian laporan keuangan.
Kecurangan yang dilakukan Enron juga melibatkan Kantor Akuntan
Publik (KAP) internasional Arthur Anderson (AA). Banyak pihak
menempatkan auditor sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap
masalah ini. Independensi auditor mernpakan salah satu faktor yang diduga
memicu masalah ini. AA telah melakukan tugas pengauditan keuangan Enron
hampir selama 20 tahun. Seharusnya AA banyak mengetahui masalah yang
dihadapi oleh kliennya. Mengapa KAP sebesar AA tidak mampu mengungkap
permasalahan di dalam organisasi Enron dan secara sadar atau tidak sadar ikut
terlibat dalam suatu konspirasi dengan Enron (F erdinan Giri (2010: 1 ).
Beberapa kasus yang hampir serupa juga tei:jacli di Indonesia, salah
satunya adalah laporan keuangan ganda Bauk Lippo pada tahun 2002. Kasus
Lippo bernrnla dari adanya tiga versi laporan keuangan yang ditemukan oleh
Bapepam untuk periode 30 September 2002, yang masing-masing berbecla.
Laporan yang berbeda itu, pertama, yang diberikan kepada publik atau
diiklaukan melalui media massa pada 28 November 2002. Kedua, laporan ke
BEJ pada 27 Desember 2002 dan ketiga, laporan yang disampaikan akuntan
publik, dalam hal ini kantor akuntan publik Prasetio, Sarwoko dan Sandjaja
dengan auditor Ruchjat Kosasih dan disampaikan kepada manajemen Bank
Lippo pada 6 Januaii 2003. Daii ketiga versi laporan keuangan tersebut yang
benar-benar telah diaudit dai1 mencantumkaii "opini wajar tanpa
pengecualian" adalah laporai1 yang disampaikan pada 6 Januaii 2003. Dimana
dalam laporan itu disampaikan adanya penurunan A YDA (agunan ya11g
diambil alih) sebesar Rp 1,42 triliun, total alctiva Rp 22,8 triliun, rugi bersih
sebesar Rp 1,273 triliun dan CAR sebesar 4,23 %. Untuk lapora11 keuangan
yang diiklankan pada 28 November 2002 temyata terdapat kelalaia11
manajemen dengan mencantwnkan kata audit. Padahal laporan tersebut belum
diaudit, dimana angka yang tercatat pada saat diiklankan adalah A YDA
sebesar Rp 2,933 !Iiliun, aktiva sebesar Rp 24,185 !Iiliun, laba bersih tercatat
Rp 98,77 miliar, dan CAR 24,77 %. Karena itu BAPEPA!Vi meajatuhka11
sanksi denda kepada jajai·an direksi PT Bank Lippo Tbk. sebesar Rp 2,5
miliar, karena penca11tuma11 kata "diaudit" dan "opini wajar ta11pa
pengecualian" di lapora11 keuangan 30 September 2002 yang dipublikasikan
pada 28 Nopember 2002, dan juga menjatuhkan sanksi denda sebesai· Rp 3,5
juta kepada Ruchjat Kosasih selaku paiiner ka11tor akuntai1 publik (KAP)
Prasetio, Sarwoko & Sandjaja karena keterlambatai1 penyampaian informasi
penting mengenai penurtmai1 A YDA Bailk Lippo selaina 35 haii (Community
Gunadarma.ac.id (2011: I).
Te1jadinya skandal akuntansi pada perusal1aa11-perusahaan di atas telal1
mengaldbatkan turunnya kepercayaan publik terutama investor di oasai· modal
terhadap laporan keuangan yang dilakukan perusahaan. Kesalahan juga
dialamatkan kepada profesi akuntan publik yang sehamsnya berperan sebagai
"public watchdog" terhadap informasi keuangan yang disusun oleh
perusahaan. Sehingga, auditor sebagai pihak yang berkewajiban untuk
mendeteksi adanya kekeliruan atau kecurangan yang menyebabkan terjadinya
salah saji material demi terwujudnya keandalan laporan keuangan
sebagaimana tuntutan dari para pelaku ekonomi, hams meningkatkan
performance (kine1ja) dalam membuat judgment dengan meningkatkan
pengalaman, kompetensi se1ta sikap independensi sehingga keputusan yang
diambil berdasarkan informasi-informasi yang ada.
Profesi akuntan adalah profesi yang menuntut adanya kemampuan
dalam memproses informasi (secara kofuitif) untuk menentukan pertimbangan
pada sebuah penugasan sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan
untuk seorang akuntan. Hogart (1992) dalam Jamilah et al, (2007:4)
memberikan definisi judgment sebagai sebuah proses yang kognitif dalam
mempertimbangkan suatu keputusan. Judgment merupakan suatu proses yang
terus-menerus dalam perolehan informasi (termasuk umpan balik dari
tindakan sebelumnya). Dalan1 menjalankan profesinya sebagai seorang
auditor, seorang akuntan diatur oleh suatu kode etik akuntan dimana dalam
pasal 1 ayat (2) kode etik Akuntan Indonesia mengamanatkan bahwa setiap
anggota hams mempertahankan integiitas dan objektivitas dalam menjalankan
tugasnya mempertahankan integritas, ia akan be1tindak jujur, tegas dan tanpa
pretensi. Sedangkan dengan mempertahankan objektivitas, ia akan bertindak
adil tanpa dipengaruhi pihak tertentu atau kepentingan lainnya.
Seorang auditor dalam proses audit memberikan opini, dimana dalam
memberikan opini dibutuhkanjudgment yang berdasarkan peristiwa-peristiwa
masa lalu, sekarang dan yang akan datang. Standar Profesional Akuntan
Publik (SP AP) menyebutkan bahwa audit judgment atas kemampuan kesatuan
usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya harus berdasarkan pada
ada tidaknya kesangsian dalam diri auditor itu sendiri terhadap kemampuan
suatu kesatuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
periode satu tahun sejak tanggal laporan keuangan auditan.
Pandangan auditor dalam menanggapi informasi berhubungan dengan
tanggung jawab dan resiko audit yang akan dihadapi, sehubungan dengan
judgment yang di buat. Dalam membuat judgment dipengaruhi oleh banyak
faktor, baik bersifat teknis maupun non teknis. Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi auditor dalam menanggapi dan mengevaluasi
inf01masi antara lain meliputi faktor pengalaman audiltor dalam memperoleh
dan mengevaluasi informasi, kompleksitas tugas, serta locus of control dalam
melaknkan pemeriksaan dan hubungan klien dengan KAP dalam menjaga
sikap mental seorang auditor. Penelitian ini be1iujuan untnk mengetahui
apakah hubungan klien dengan KAP, pengalaman auditor, kompleksitas tugas
dan locus of control akan mempengaruhi persepsi auditor.
Ketika hubungan klien suatu KAP telah berlangsung bertahun-tahun,
ldien dapat dipandang sebagai sumber pendapatan yang berlangsung terns,
yang secara potensial dapat mengurangi independensi ¥.AP. Satu penyelesaian
pada masalah independensi KAP adalah dengan rotasi KAP yang bersifat
mandatory. Rotasi KAP setiap tiga tahun dapat menjadi satu-satunya
perubahan yang paling effektif untulc meningkatkan independensi (Imhof,
2003 dalam Yuvisa et al, 2008:2).
Di Indonesia, rotasi KAP bersifat mandato1y dengan ditetapkannya
Keputusan Menteri Keuangan nomor: 423/KMI<.06/2002 tentang jasa akuntan
publik dan direvisi dengan keputusan mented keuangan nomor
359/KMI(.06/2003 tanggal 21 Agustus 2003 yang mewajibkan perusahaan
untuk membatasi masa penugasan KAP selama lima tahun dan akuntan publik
selama tiga tahun ( Yuvisa et al, 2008:3).
Penelitian Iyer dan Rama (2004) dalam Budiyanto et al, (2005:2)
menyatakan bahwa hubungan klien dengan KAP mempunyai pengaruh negatif
dan signifikan terhadap ekspektasi klien dalam audit judgment. Ini berarti
bahwa klien dari perusahaan-perusahaan yang hubungan dengan KAP-nya
lebih pendek, meyakini bahwa mereka (klien) lebih hesar kemungkinannya
untuk dapat mendesak auditor agar mau menerima pendapat mereka (klien)
dalam kasus ketidaksepalcatan akuntansi.
Herliansyah dan Ilyas (2006:2) menyatalrnn bahwa pengalaman
merupakan keseluruhan pelajaran yang dipetik oleh seseorang da:ri peristiwa
peristiwa yang dialami dalam perjalanan hidupnya. Pengalaman yang lebih
akan menghasilkan tingkat pengetalman yang lebih. Seseorang yang
melakulcan pekerja:an sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki alcan
menghasilkan hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak mempunyai
pengetahuan yang cukup dalam tugasnya. Menurut Boner dan Walker (1994)
dalam Herliansyah dan Ilyas (2006:3) menyatakan bahwa peningkatan
pengetahuan yang muncul dari pelatihan formal sama bagusnya dengan yang
didapat dari pengalaman khusus. Oleh karena itu pengalaman kerja telah
dipandang sebagai suatu falctor penting dalam memprediksi kinerja akuntan
publik, sehingga pengalaman dimasukkan sebagai salah satu persyaratan
dalam memperoleh ijin menjadi akuntan publik (SK Meukeu No.
43/KMK.017/1997).
Kompleksitas tugas yang dihadapi oleh seorang auditor akan
menambah pengalaman serta kompetensinya. Pendapat ini didukung olch
Abdolmohammadi dan Wright (1987) dalam Her!iansyah dan Ilyas (2006:3)
menyatakan bahwa auditor yang kurang berpengalaman mempunyai tingkat
kesalahan yang lebih signifikan dibandingkan dengan auditor yang lebih
berpengalaman.
Persyaratan yang harus dipenuhi sebagai seorang auditor professional
adalah hams menjalani pelatihan yang cukup. Pelatihan tersebut dapat bernpa
kegiatan sepe1ti seminar, simposium, lokakarya pela1ihan itu sendiri dan
kegiatan penunjang keterampilan lainnya. Melalui program pelatihan para
auditor juga mengalami proses sosialisasi agar dapat menyesuaikan diri
dengan pernbahan situasi yang akan ditemui. (Putri dan Bandi, 2002 dalam
Herliansyah dan Ilyas, 2006:3)
Badan Audit Research temama telah mendemontrasikan bahwa
sejumlah faktor level individu terbukti berpengaruh terhadap keputusan
seorang auditor dan pengaruh faktor ini berubah-ubah seiring dengan
meningkatnya kompleksitas tugas yang dihadapi. Pengujian pengaruh
sejumlah faktor tersebut terhadap kompleksitas tugas juga bersifat pen.ting,
karena dalam melakukan tugas audit cendrnng banyak menghadapi persoalan
yang kompleks.
Menurut Bonner (1994) dalam Jamilah et al, (2007:4) menyatakan ada
tiga alasan yang cukup mendasar mengapa pengujian terhadap kompleksitas
tugas untuk sebuah situasi audit perlu dilakukan. Pettama, kompleksitas tugas
ini diduga berpengaruh signifikan terhadap kinerja seorang auditor. Kcdua,
sarana dan teknik pembuatan keputusan dan latihan tertentu diduga telah
dikondisikan sedemikian rupa ketika para peneliti memaharni keganjilan pada
kompleksitas tugas audit. Ketiga, pemahaman terhadap kompleksitas dari
sebuah tugas dapat membantu tiin manajemen audit perusahaan menemukan
solusi terbaik bagi staf audit dan tugas audit.
Cara pandang yang berbeda oleh seorang auditor dapat mempengaruhi
suatu hasil dalam melakukan tanggung jawab dan risiko audit yang dihadapi
sehubungan dengan judgment yang dibuatnya. Proses p1mgambilan keputusan
merupakan suatu keadaan yang sangat rawan, apabila auditor tidak dapat
mengendalikan dirinya sendiri terhadap peristiwa atau kejadian yang terjadi
pada dirinya, apalagi ditan1bah pekerjaan audit yang begitu kompleks maka
auditor dikhawatirkan akan terpengaruh dalam membuat pertimbangan
ataslaporan keuangan yang akan diaudit. Berkaitan dengan peran penting dan
tanggung jawab auditor, maka kebijakan dan keandalan auditor dalam
menentukan kewajaran atas laporan keuangan sangat diperlukan sehingga
auditor ditumtut untuk berada dalam kendali (in control) atas dirinya serta
tanggung jawab terhadap citra profesi dengan tetap betpegang teguh terhadap
prinsip-prinsip untuk menghindari te1jadinya kecurangan-kecurangan atas
laporan keuangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi auditor dalam
menanggapi dan mengevaluasi informasi ini antara lain meliputi pengetahuan
dan pengalaman auditor, seberapa besar pengetahuan dan pengalaman akan
mempengaruhi peke1jaanya dalam mengaudit laporan keuangan, falctor lain
adalah locus of control auditor dalan1 merasakan hubungan kontijensi antara
tindakan dan hasil yang mereka pcroleh dalam melakttkan pemeriksaan.
Sarita dan Agnstia (2009:2) dalam penelitiannya menyatakan untuk
mencapai keselarasan tujuan, seorang pemimpin harns dapat mempengaruhi
anggota organisasinya agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi
itu sendiri. Selain itu, motivasi ketja yang tinggi serta adanya locus of control
turut mempengaruhi pencapaian keselarasan tujuan.
Suatu judgment merupakan proses kognitif yang merupakan perilaku
pemilihan keputusan dan merupakan suatu proses yang terns menerus dalam
perolehan informasi, pilihan untuk betiindalc atau tidak bertindak.
Peneliti merasa penelitian ini penting karena saat ini kepercayaan
masyarakat atau pelaku ekonomi terhadap akuntan publik sebagai pihak yang
independen sangat besar. Penelitian ini juga merupakan pengembangan dari
penelitian sebelumnya, Jamilah et al. (2007). Adapun perbedaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya yaitu:
I. Objek penelitian yang akan digunakan adalah auditor yang bekerja pada
KAP yang ada di Jakarta sedangkan penelitian sebelumnya adalah auditor
yang bekerja pada KAP yang ada di Jawa Timur.
2. Dalam penelitian ini ada penembahan variable Independen yaitu hubungan
klien dengan KAP, pengalaman auditor dan locus of control. Penelitian
SJ'lkarang menghilangkan dua variable independen yaitu gender dan
tekanan ketaatan.
3. Metode penentuan sampel yang digunakan peneliti sebelumnya
menggunakan simple random sampling yang didasarkan pada beberapa
kriteria sedangkan peneliti sekm·ang menggunakan purposive sampling
yaitu dengan teknik berdasarkan pertimbangan (judgment sampling) yang
merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang infonnasinya
diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (umumnya
disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian) ) (lndriantoro dan
Supomo, 2002:131).
4. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2011 sedangk:an penelitian sebelumnya
dilakukan pada tahun 2007.
Oleh karena itu, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian ini
karena cuk:up penting untuk: mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi audit judgment. Selain itu juga, peneliti ingin meneliti sejauh
mana variabel tersebut berpengaruh terhadap audit judgment, yang mana jika
dinilai satu persatu memiliki hubungan yang positif dan hubungan yang
negative terhadap seorang auditor dalani membeiikan audit judgmentnya yang
didasarkan pada kejadian masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
Berdasarkan ha! tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul
"Pengaruh Hubungan Klien dengan KAP, Pengalaman Auditor,
Kompleksitas Tugas dan Locus Of Ccontol terhadap Audit Judgment".
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah hubungan klien dengan KAP, pengalaman auditor, kompleksitas
tugas, dan locus of control berpengaruh secara parsial terhadap audit
judgment?
2. Apakah hubungan klien dengan KAP, pengalaman auditor, kompleksitas
tugas, dan locus of control berpengaruh secara simultan terhadap audit
judgment?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rnmusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh hubungan klien dengan KAP, pengalaman
auditor, kompleksitas tugas, dan locus of control terhadap audit judgment
secara parsial?
2. Untuk menganalisis pengaruh hubungan klien clengan KAP, pengalaman
auditor, kompleksitas tugas, clan locus (,:f control terhaclap audit judgment
secara simultan?
D. Manfaat Penelitian
Berclasarkan tujuan penelitian cliatas, maka penelitian ini cliharapkan
clapat memberikan manfaat bagi: kontribusi teoritis clan kontribusi praktis.
1. Bagi akaclemik clapat memberikan pengetahuan bagi mahasiswa
mahasiswi untuk digunakan sebagai sumber dalam melakukan penelitian
yang akan datang.
2. Memberikan tambahan bukti empiris pada akuntansi, khususnya mengenai
pengaruh hubungan klien dengan KAP, pengalaman auditor, kompleksitas
tugas, locus of control terhadap audit judg,nent.
3. Memberikan tambahan gambaran tentang clinamika yang terjadi didalam
Kantor Akuntan Publik khususnya auditor dalam membuat audit
judgment.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Andit
a. Definisi Audit
Definisi audit menumt Arens, Elder, dan Beasley (20 I 0:4)
adalah sebagai berikut:
"Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person".
A11inya auditing adalah akumulasi dan evaluasi bukti mengenai
infonnasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara
infonnasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing hams
dilakukan oleh orang yang kompeten clan independen. Menumt
Boynton clan Johnson (2006:6), clefinisi audit yang berasal dati The
Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American
Accounting Association (Accounting Review, Vol 47) adalah sebagai
berikut:
"A Systematic process of objectively obtaining and evaluating regarding assertions about economic actions and events to ascertain the degree of correspondence between those assertions and established criteria and communicating the results to interested users".
A1iinya Auditing adalah suatu proses sistematis untuk
menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai
asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk
menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada para
pemakaian yang berkepentingan.
Pengertian auditing menurut Sukrisno Agoes (2004:3) adalah
sebagai berikut:
"Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut".
Ada beberapa ha! yang penting dari pengertian tersebut, yang
perlu dibahas lebih lanjut:
1) Yang diperiksa adalah laporan keuangan yang telah disusun oleh
manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya. Laporan keuangan yang hams diperiksa terdiri dari
Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Laporan Arus Kas. Catatan-catatan pembukuan terdiri dari buku
harian (Buku Kas/bank, Buku Penjualan, Buku Pembelian, Buku
Serba Serbi), buku besar, sub buku besar (piutang, utang, Aktiva
Tetap, Kartu Persediaan). Bukti-bukti pendukung m1tara lain bukti
penerimaan dan pengelum·an leas/bank, faktur penjualan, journal
vouher, dm1 lain-lain. Sedangkm1 dokumen lain yang perlu
diperiksa adalah notulen rapat direksi dan pemegang saham, akte
2) Pemeriksaan dilakukan secara klitis dan sistematis. Agar
pemeriksaan dapat dilakukan secara kritis, pemeriksaan terse but
harus dipimpin oieh seseorang yang mernpunyai geiar seorang
akuntan (registered accountant) dan rnempunyai izin praktik
sebagai akuntan publik dari Menteri Keuangan. Peiaksanaan
pemeriksaan haruslah seorang yang mempunyai pendidikan,
pengalaman dan keahlian di bidang akunta11si, perpajakan, sistem
akuntansi dan pemeriksaan akuntan. Agar pemeriksaan dapat
diiakukan secara sistematis, akuntan pubiik harus merencanakan
pemeriksaannya sebeium proses pemeriksaan dimulai, dengan
membuat apa yang disebut audit plan (rencana pemeriksaan).
Dalam audit plan antara lain dicantun1kan kapan pemeriksaan
dimulai, berapa lama jangka waktu pemeriksaan diperkirakan,
kapan laporan harus selesai, berapa onmg audit staff yang
ditugaskan, masalah-masalah yang diper.kirakan akan dihadapi di
bidang auditing, akuntansi, perpajakan dan Iain-Iain. Seiain itu
dalam audit plan, akuntan publik harus menetapkan batasan
materialitas dan memperhitungkan risiko audit.
3) Pemeriksaan dilakukan oleh pihak indiependen, yaitu akuntan
pubiik. Akuntan publik harus independen, dalam arti, sebagai
pihalc luar perusahaan yang diperiksa, tidak boieh mempunyai
kepentingan tertentu di daiam perusaharu1 tersebut (misal, sebagai
pemegang saham, direksi atau dewan komisaris), atau mempunyai
hub1mgan khusus (rnisal keluarga drui pemegang saharn, direksi
atau dewan kornisruis ). Akuntan publik harus i;,dependen, baik in
/act rnaupun in-appearance karena sebagai orang kepercayaan
masyarakat, harus bekerja secara objective, tidak mernihak ke
pihak manapun dan rnelaporkan apa adanya.
4) Tujnan dru·i pemeriksaan akuntan publik adalah untuk dapat
memberikan pendapat rnengenai kewajaran laporan keuangan yang
diperiksa. Laporan keuangan yang wajar adalah yang disusun
berdasarkan piinsip akuntansi yang berlaku umum (di Indonesia:
prinsip akuntansi yang berlaku umurn di Indonesia yang
dikodifikasi dalarn Standar Akuntansi Keuangan, di USA:
Generally Accepted Accounting Principles), diterapkan secara
konsiten dan tidak mengandung kesalahru1 yang material atau
siguifikan. Akuntan Publik tidak dapat rnenyatakan bahwa laporan
keuangan itu benar, karena pemeriksaannya dilakukan secara
sampling (test basis) sehingga mungkin saja terdapat kesalahan
dalarn laporan keuangan tetapi jrnnlalmya. tidak material sehingga.
tidak mempengruuhi kewajaran laporru1 keuangan secara
keselrnuhan.
Berdasarkan pemyataan yang ada, mak:a dapat disimpulkru1
bahwa auditing a.dalah suatu proses yang sistematis dalarn memperoleh
dan rnengevaluasi bukti secru·a objektif yang berhubungru1 dengan
pemyata.an-pemyataan tentang tinda.kan-tindakan dan kejadian-
kejadian ekonomi untu1c menentu1can tingkat hubungan antara
pernyataan-pemyataan tersebut dengan kriteria yang ditetapkan dan
mengkomunikasikan hasilnya dengan pihak-pihak yang
berkepentingan. Auditing harns mampu memberikan pendapat
mengenai kewajaran alas suatu laporan keuangan yang telah disusun
oleh manajemen.
b. Jenis Audit
Menurut pendapat Agoes (2004:9-11 ), jenis-jenis audit dapat
diklasifikasikan menjadi dua dimensi, antarn. lain: (1) ditinjau dari
luasnya pemeriksaan, (2) ditinjau dari jenis pemeriksaan.
Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan
menjadi beberapa bagian, yaitu General Audit dan Special Audit,
dimana penjelasaanya adalah sebagai berikut:
1) General Audit (Pemeriksaan Umum)
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilaku1can
oleh KAP independen dengan tujuan un1:uk bisa memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara
keselurnhan. Pemeriksaan tersebut harns dilaku1can sesuai dengan
Standar Profesional Akuntan Publik dan memperhatikan Kode Etik
Akuntan Indonesia, Aturan Etika KAP yang telah disahkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia serta Standar Pengendalian Mutt1.
2) Special Audit (Pemeriksaan Khusus)
Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai pennintaan auditee) yang
dilaknkan oleh KAP yang independen, dan pada akhir
pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap
kewajaran laporan keuangan seeara keseluruhan. Pendapat yang
diberikan terbatas pada pos atau masalah tcrtentu yang diperiksa,
karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas.
Sedangakan ditinjau dari jenis perneriksaan, audit bisa
dibedakan menjadi dua bagian, meliputi: (1) li1anagement Audit, (2)
Compliance Audit, (3) Internal Audit, (4) Computer Audit. Adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut:
I) Management Audit (Operational Audit)
Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,
tennasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah
ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan
operasi tersebut sudah dilakukan seeara efektif, efisien dan
ekonomis. Pendekatan audit yang biasa dilakukan adalah menilai
efisiensi, efektifitas dan keekonomisan dari. masing-masing fungsi
yang terdapat dalam perusahaan.
2) Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan)
Pemeri.ksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan
sudah menaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang
berlaku, baik yang telah ditetapkan oleh pihak internal perusahaan
(manajemen, dewan komisaris) maupun pihak external
(Pemerintah, Bapepam, Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak,
dan lain-lain). Pemeriksaan bisa dilakukan baik oleh KAP maupun
Bagian Internal Audit.
3) Internal Audit (Pemeriksaan Audit)
Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan,
baik terhadap laporan keuangan dan catatan akuntansi perusahaan,
maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah
ditentukan. Pemeriksaan yang dilakukan internal auditor biasanya
lebih rinci dibandingkan pemeriksaan umurn yang dilakukan oleh
KAP. Internal auditor biasanya tidak memberikan opini terhadap
kewajaran laporan keuangan, karena pihak-pihak di luar
perusahaan menganggap bahwa internal auditor, yang merupakan
orang dalam perusahaan, tidak independen.
4) Computer Audit
Pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memproses data
akuntansinya dengan menggunal(an EDP (Electronic Data
Processing) system.
Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bal1wa jenis audit
dapat ditinjau dari dua aspek yang berbeda, yaitu ditinjau dari luas
pemeriksaannya dan ditinjau dari jenis pemeriksaannya. Kedua aspek
ini menempati posisinya masing-masing tergantung pada permasalahan
jenis a.pa yang sedang dihadapi maka disitulah salah satu bagian dari
kedua aspek tersebut akau berperau untuk menyelesaikau
permasalahau yaug ada.
c. Perlunya Laporan Keuangan Diaudit
Menurut pendapat Kasmir (2008:17) laporau keuangau perlu
diaudit sebab dalam praktiknya laporau keuaugau yaug telah disusun
perlu dilakukau pemeriksaau (audit) lebih laujut. Tujuaunya adalah
agar laporau keuaugau tersebut benar-benar dapat
dipertauggungjawabkau kepada berbagai pihak, baik kepada pemilik
maupun pihak luar perusahaau. Artinya segala sesuatu yaug
berhubungau dengau aktivitas perusahaau dilaporkau secara benar
sehingga pihak-pihak yaug membutuhkan infonnasi tentaug keuaugau
perusahaau dapat membaca dau mengaualisis dari laporau keuangau
yaug telah diperiksa kebenaraunya. Di samping itu, pihak yaug
mengaudit laporau keuaugau perusahaau juga hams merupakau
lembaga resrni yaug telah ditetapkau, terutau1a untuk kepentingau
pihak-pihak di luar perusahaau.
Menurut Kasmir (2008: 17) dalam praktiknya pemeriksaau
laporau keuaugau dapat dilalcukau oleh dua pihak, yaitu: (1) pihak
internal perusahaau, (2) pihak eksternal perusahaau, dimana
penjabaraunya adalah sebagai berikut:
1) Pihak Internal Perusahaau
Pemeiiksaau laporau keuaugan yaug dilakukau oleh internal
perusahaau artinya pemeriksaan yaug memaug sudah disiapkau
pihak pernsahaan. Dalam ha! ini mereka dapat memperoleh data
secara bebas sesuai dengan data aslinya. Pemeriksaan dilakukan
sesuai dengan fakta yang sesungguhnya. Tidal( dapat dipungkiri
bahwa dalam pembuatan laporan keuangan pasti terdapat
kekurangan, baik yang disengaja maupun yang tidak. Oleh karena
itu, pemeriksaan oleh internal perusahaan sangat penting dilakukan
sebelum dil~an oleh pihak luar perusahaan.
2) Pihak ekstemal perusahaan
Pemeriksaan oleh pihak luar perusahaan dilakukan oleh akuntan
publik yang sudah memperoleh izin. Pendapat wajar atau tidak
wajar akan diberikan apabila laporan keuangan disusun telah sesuai
dengan prinsip-prinsip al=tansi yang lazim dan telah diterapkan
secara konsisten dari tahun ke tahun.
Dari penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu laporan
keuangan memerlukan pemeriksaan (audit) lebih lanjut. Tujuan
pemeriksaan (audit) atas laporan keuangan tersebut adalah untuk
memastikan kewajaran infonnasi yang telah terkandung di dalam
laporan keuangan tersebut,sehingga informasi yang ada dapat
dipertanggungjawabkan
membutuhkannya.
d. Tujuan Audit
kepada berbagai pihal( yang
SAS I (AU 10) menyatakan bahwa tujuan dari audit biasa atas
laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menvatakan
pendapat tentang kewajaran, dalam semua ha! yang material, posisi
keuangan, hasil operasi, serta ams kas sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
Menurnt Arens, Elder, dan Beasley (2010:200) tujuan audit
menjadi beberapa dua bagian, yaitu: (1) tujuan audit yang berkaitan
dengan transalcsi, (2) tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.
Dimana penjelasannya adalah sebagai berilmt:
1) Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi ini dimaksudkan
untuk memberikan kerangka ke1ja guna membantu auditor
mengumpulkan bukti audit yang culrnp kompeten yang disyaratkan
oleh standar peke1jaan Japangan ketiga, dzm memutuskan bukti
audit yang tepat yang hams dikun1pulkan bagi kelas transaksi
sesuai dengan situasi penugasan audit. Tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo terbagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus.
a) Tujuan audit umum me!iputi beberapa kriteria, yaitu:
keterjadian (transaksi yang dicatatmemang ada), kelengalcapan
(transaksi yang terjadi telah dicatat), keakuratan (transaksi yang
dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar), posting &
pengikhtisaran, klasifikasi (transaksi yang dicatat dalam jurnal
klien telah dik!asifikasikan secara tepat), dan penetapan waktu.
Adapun penjelasan dari setiap kriteria adalah sebagai berikut:
(1) Keterjadian (transaksi yang dicatat memang ada)
Tujuan ini berkenaan dengan apakah transaksi yang tercatat
memang benar-benar terjadi.
(2) Kelengkapan (transaksi yang terjadi telah dicatat)
Tujuan ini bersangkutan dengan apakah semua transaksi
yang hams dimasukkan dalam jurnal benar-benar
dicatatkan. Tujuan keterjadian dan kelengkapan
menekankan kepentingan audit yang berlawanan.
Keterjadian bersangkutan dengan kemungkinan lebih saji,
sementara kelengkapan bersangkutan dengan kemungkinan
transaksi tidak dicatat atau lrurang saji.
(3) Keakuratan (transaksi yang dicatat dinyatakan pada jurnlah
yang benar)
Tujuan ini membahas keakuratan infonnasi tentang
transaksi akuntansi dan merupakan salah satu bagian dari
asersi keakuratan untuk kelas transaksi.
(4) Posting dan pengikhtisaran (transaksi yang dicatat
dimasukkan ke dalam file induk dan diikhtisarkan dengan
benar)
Tujuan ini berkaitan dengan keakuratan transfer informasi
dari transaksi yang dicatat dalm jurnal ke buku besar
pembantu dan ke buku besar.
(1) Eksistensi Gumlah yang tercantum memang ada)
Tujuan ini bersangkutan dengan apakah jumlah yang
tercatat dalam laporan keuangan memang harus
dicantumkan.
(2) Kelengkapan Gumlah yang ada telah dicantumkan)
Tujuan ini bersangkutan dengan apakah semua jumlah yang
harus tercatat pada suatu akun benar-benar telah dicatat.
Tujuan ini merupakan padanan auditor terhadap asersi
manajemen tentang kelengkapan untuk saldo akun. Tujuan
kelengkapan dan eksistensi menekankan masalah audit
yang saling berlawanan. Eksistensi berkaitan dengan Iebih
saji yang potensial sedangkan kelengkapan bersangkutan
denganjumlah yang tidak tercatat atau kurang saji.
(3) Keakuratan Gumlah yang tercantum telah dinyatakan
dengan benar)
Tujuan keakuratan mengacu pada jumlah yang tercantum
secara aritmetika sudah benar. Keakuratan merupakan salah
satu bagian dari asersi penilaian dan alokasi untuk saldo
akun.
( 4) Klasifikasi Gum!ah yang tercantum dalam daftar klien telah
diklasifikasikan dengan tepat)
Klasifikasi melibatkan penentuan apakah pos-pos yang ada
dalam daftar !<lien tel ah di cantumkan dalan1 akun-akun
buku besar yang tepat. Klasifikasi tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo berhubungan erat dengan tujuan
audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan,
yaitu bagaimana saldo-saldo itu diklasifikasikan dalam
akun buku besar sehingga dapat disajikan serta
diungkapkan secara tepat pada laporan keuangan.
(5) Cuttof (transaksi yang mendekati tanggal neraca telah
dicatat pada periode yang tepat)
Dalam menguji cutoff atas saldo alrnn, tujuan auditor adalal1
menentukan apakah transaksi-transaksi telah dicatat dalam
saldo akun pada periode yang tepat.
( 6) Hubungan yang rinci (Detail Tie-in)
Tujuan hubungan yang rinci ini memastikan rincian dalam
daftar telah disiapkan secara akurat, ditambahkan dengan
benar, dan sesuai dengan buku besar.
(7) Nilai yang dapat direalisasi ( aktiva yang telah dicantumkan
dalamjumlah yang diestimasi akan direalisasi)
Tujuan ini terkait dengan apakah saldo akun telal1 dikurangi
untuk memperhitungkan penmunan biaya historis ke nilai
realisasi bersih. Tujuan ini hanya diterapkan pada akun
alctiva serta mernpakan bagian dari penilaian dan alokasi
saldo akun.
(8) Hak dan kewajiban
Tujuan ini adalah padanan auditor terhadap asersi
manajemen tentang hale dan kewajiban untuk saldo alcun.
Hale selalu berkaitan dengan alctiva dan kewajiban dengan
utang.
b) Tujuan audit khusus
Setelah tujuan audit umum yang berkaitan dengan saldo
ditentukan, tujuan audit khusus yang berkaitan dengan saldo
setidaknya harus dicantumkan untuk masing-masing tujuan
audit umum yang berkaitan dengan saldo. Kecuali auditor
yakin bahwa tujuan audit umum yang yang berkaitan dengan
saldo tidak relevan atau tidalc penting bagi saldo alcun yang
sedang dipertimbangkan.
Dari uraian yang ada, dapat disimpulkan bahwa secara garis
besar tujuan audit adalah memeriksa kesesuaian antara penyajian suatu
laporan keuangan dengan prinsip-prinsip aki.mtansi yang berlakn
umum. Kesesuaian tersebut terwujud dalam suatu pendapat kewajaran
atas infonnasi yang terkandung di dalam laporan keuangan itu sendiri.
e. Standar Audit
PSA No. 1 (SA Seksi 150) menyatalcan bal1wa standar auditing
berbeda dengan prosedur auditing. Prosedur berkaitan dengan tindalcan
yang harus dilalcsananalcan, sedangkan standar berkenaan dengan
kriteria atau ukuran mutu kine1ja tidalcan, tujuan yang hendalc dicapai
melalui kinerja tindalcan serta berkaitan dengar1 tujuan yang hendalc
c) Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan
melakukan prosedur audit agar memiliki dasar yang layak
unruk memberikan pendapat menyangkut laporan keuangan
yang diaudit.
3) Standar pelaporan
a) Auditor harus menyatakan dalam laporan auditor apakah
laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
b) Auditor harus mengidentifikasikan dalam laporan auditor
mengenai keadaan dimana prinsip-prinsip tersebut tidak secara
konsisten diikuti selama periode berjalan jika dikaitkan dengan
periode sebelunmya.
c) Jika auditor menetapkan bahwa pengi.mgkapan yang informatif
belum memadai, auditor harus menyatakannya dalam laporan
auditor.
d) Auditor harus menyatalcan pendapat mengenai laporan
keuangan, secara keseluruhan, atau rnenyatakan bahwa suatu
pendapat tidak bisa diberikan, dalan1 laporan auditor. Jika tidak
dapat rnenyatakan satu pendapat secara keseluruhan auditor
harus menyatakan alasan-alasan yang mendasarinya dalam
laporan auditor. Dalam semua kasus, j ilea nama seorang auditor
dikaitkan dengan laporan keimngan, auditor itu harus dengan
jelas menunjukkan sifat pekerjaan auditor, jika ada, serta
tingkat tanggung jawab yang dipikul auditor, dalam laporan
auditor.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
standar audit adalah suatu tatru1an guna mengatur kriteria yru1g
berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai melalui tindakru1 dan
pengungkapan prosedur. Di Indonesia telah telah berlaku sepuluh
standar audit yang disahkan oleh Ikatan Akun:tan Indonesia. Kesepuluh
standar tersebut diklasifikasikru1 menjadi tiga kelompok yru1g masing
masing kelompok memiliki !criteria yang berbeda-beda.
f. Proses Audit
Menurut Arens, Elder, dan Beasley (2010:162) proses audit
adalah suatu metodologi yang tersusun baik untuk mengorganisasikrul
suatu audit untuk memastikan bahwa bukti-bukti yang terkunlpul telah
memadai dan kompeten serta semua tujuru1 audit yang tepat telah
terspesifikasi dan dipenuhi. Proses audit dibagi menjadi empat tahap,
yaitu: (1) merencanakan dan mendesain pendekatan audit, (2)
melaksanakan uji pengendalian dan uji subtru1si atas transaksi, (3)
melaksanakan prosedur analitis dan uji rinci:m saldo, ( 4) melengkapi
proses audit dan menerbitkan suatu laporan audit. Adapun
penjelasannya adalah sebagai berikut:
1) Merencanakan dan mendesain pendekatan audit
a) memperoleh pemahaman akan strategi bisnis klien dan
memroses serta menilai resiko.
b) memahami pengendalian internal dan menilai resiko
pengendalian.
2) Melaksanakan uji pengendalian dan uji subtansi atas transaksi
a) uji pengendalian.
b) uji subtantif atas transaksi.
3) Melaksanakan prosedur analitis dan uji rincian saldo
a) Menggunakan perbandingan-perbandingan serta berbagai
hubungan untuk menilai apakah saldo-saldo, akun-akun atau
tampilan data-datanya tampak wajar.
b) Menguji salah saji secara moneter pada akun-akun dalam
laporan keuangan.
4) Melengkapi preses audit dan menerbitkan suatu laporan audit ialah
melengkapi semua prosedur tujuan audit dan. bagi setiap akun-akun
dalam laporan keuangan dan menggab1mgkan semua informasi
yang · dipero!eh untuk mencapai suatu kesimpulan menyeluruh
tentang tentang apakah suatu laporan keuangan tersebut telah
disajikan secara wajar.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
proses audit adalah metodologi yang disusun imtuk mengkondisikan
suatu audit guna memastikan bahwa bukti-bukti dikumpulkan sudah
memadai dan kompeten. Proses audit umumnya melalui empat tahapan
yang hams dilalui guna tercapainya tujuan audit secara tepat serta
terspesifikasi.
g. Laporan Audit
Menurut Mulyadi (2002:409-410), proses audit berakhir
dengan diterbitkannya laporan audit. Laporan audit disusun setelab
auditor menyelesaikan pekerjaan lapangan (audit field works). Ada dua
bentuk utama laporan audit yaitu laporan audit bentuk pendek dan
laporan audit bentuk panjang. Pertimbangan yang digunakan oleh
auditor dalam menerbitkan laporan audit bentuk pendek atau panjang
tergantung pada kebutuhan klien. Kebutuhan klien ini biasanya
ditentukan oleh pemakai laporan audit (misalnya bank dan pemegang
sabam). Ditinjau dari isinya, laporan audit bentuk panjang merupakan
perluasan isi laporan audit bentuk pendek.
Laporan audit bentuk: pendek baku terdiri dari tiga paragraf
yaitu paragraf pengantar, pragraf lingkup dan paragraf pendapat.
Dalam penyajiannya laporan audit bentuk pendek ini dilampiri dengan
laporan keuangan auditan dan catatan atas laporan keuangan auditan
tersebut. Sebagaimana dijelaskan dalam pa.ragraf pengantar audit,
laporan keuangan auditan adalab tanggung jawab manajemen
perusabaan. Dan karena catatan atas laporan keuangan merupakan
bagian yang tidak terpisabkan dari laporan keuangan, maka catatan
atas laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen pula.
Dengan demikian hanya laporan audit yang menjadi tanggung jawab
auditor.
Arens, Elder, dan Beasley (2010:58) menjelaskan bahwa
laporan audit wajar tanpa syarat bentuk baku atau laporan audit bentuk
baku (Standard Unqualified Report) yaitu sebagai berikut: judul
laporan, alamat laporan audit, paragraf pendahuluan, paragraf rnang
lingkup, paragrafpendapat, nama KAP dan tanggal laporan audit.
1) Judul laporan. Standar auditing mensyaratkan bahwa laporan hams
diberi judul yang mengandung kata independen. Sebagai contoh,
judul yang tepat mencakup "laporan auditor independen," atau
"pendapat akuntan independen". Kewajiban mencantun1kan kata
independen dimaksudkan untuk memberi tahu para pemakai
laporan bahwa audit tersebut dalam segala aspeknya dilaksanakan
secara tidak memihak.
2) Alamat laporan audit. Laporan ini ummnnya ditujukan kepada
pernsahaan para pemegang saham, atau dewan direksi perusahaan.
Dalam tahun-tahun terakhir ini, telah menjadi suatu kebiasaan
mengalamatkan laporan ini kepada dewan direksi dan para
pemegang saham untuk menunjukkan bahwa auditor independen
terhadap pernsahaan.
3) Paragraf pendahuluan. Paragraf pertama laporan menunjukkan tiga
hal: pertama, laporan itu membuat suatu pemyataan yang
sederhana bahwa kantor akuntan publik bersangkutan telah
melaksanakan audit. Pemyataan ini dibuat untuk membedakan
laporan audit dari laporan kompilasi atau laporan review. Kedua,
paragraf ini menyatakan laporan keuangim yang telah diaudit,
termasuk tanggal neraca serta periode aktmtansi untuk laporan laba
rugi dan laporan arus kas. Kata-kata tentang laporan keuangan
tentang dalam laporan audit harus identik dengan yang digunakan
oleh manajemen pada laporan keuangan tersebut. Ketiga, paragraf
pendahuluan menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan
tanggung jawab manajemen bahwa tanggung jawab auditor adalah
menyatakan pendapat atas laporan keuangar1 itu berdasarkan audit.
Tujuan dari pemyataan ini adalal1 untuk mengomunikas:ikan bahwa
manajemen bertanggung jawab atas pemilihan prinsip-prinsip
akuntansi yang ber!aku umum yang tepat, dan membuat
pengukuran serta pengimgkapan dalam menerapkan prinsip-prinsip
tersebut clan untuk meng!darifikasikan peran manajemen serta
auditor.
4) Paragraf ruang lingkup. Paragraf ruang lingkup merupakan
pemyataan faktual tentang apa yang clilakukan auditor dalam
proses audit. Paragraf ini menyatakan bahwa audit dirancang untulc
memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan
bebas dari salah saji yang material. Paragraf ruang lingkup juga
membahas bukti audit yang dikumpulkan dim menyatakan bahwa
auditor yakin bahwa bukti audit yang dikumpulkan itu sudah
memadai guna pemyataan pendapat.
5) Paragraf pendapat. Paragraf terakhir dalam laporan audit standar
menyatakan kesimpulan audit berdasarkan hasil audit. Paragraf
pendapat dinyatakan sebagai suatu pendapat saja bukan sebagai
pemyataan yang mutlak atau sebagai jaminan. Paragraf pendapat
berkaitan langsung dengan standar auditing yang berlaku umum
pertama dan keempat. Auditor diwajibkan untuk menyatakan
pendapat tentang laporan keuangan secara keseluruhan, tennasuk
kesimpulan menyangkut apakah perusaham1 mengikuti prinsip
prinsip akuntansi yang berlaku umum.
6) Nama KAP. Nama mengidentifikasikan kantor akuntan publik
(KAP) atau praktisi yang me!aksanakan audit. Biasanya yang
ditu!is adalah nama !cantor akuntan publik, karena seluruh bagian
dari !cantor akuntan publik mempunyai tanggung jawab hukum dan
profesional untuk memastikan bahwa kuaJitas audit memenuhi
standar profesional.
7) Tanggal laporan audit. Tanggal yang tepat untuk dicantumkan pada
laporan audit adalah ketika auditor menyelesaikan prosedur audit
di lokasi pemeriksaan. Tanggal ini merupakan tanggal yang
penting bagi para pemakai laporan keuangan karena menunjukan
hari terakhir dari tanggung jawab auditor untuk mereview atas
peristiwa-peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal laporan
keuangan.
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan
audit mernpakan media yang dapat dipakai oleh auditor dalam
berkomunikasi dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan
tersebut auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan
keuangan auditan. Pendapat auditor tersebut disajikan dalam suatu
laporan yang pada umumnya laporan audit memiliki dua bentuk
umum, yaitu laporan audit bentuk pendek dan laporan audit bentuk
panjang. Pemakaian dari masing-masing jenis laporan audit tergantung
pada kebutuhan klien, sebab jika ditinjau dari. isinya, laporan audit
bentuk panjang adalah perluasan dari laporan audit bentuk pendek.
2. Hubuugan klien dengan KAP
Laporan Metcalf Committee (US Senate 1976) dalam Budiyanto et
al, (2005:904) menyatakan bahwa "hubungan lama antara perusahaan
dengan KAP akan menyebabkan keterikatan yang erat dari KAP dengan
kepentingan manajemen kliennya, dimana tindakan yang benar-benar
independen oleh KAP akan menjadi sulit." Keprihatinan itu telah
menyebabkan diwajibkam1ya rotasi auditor. Diwajibkan rotasi untuk
auditor tersebut didasari oleh pendapat bahwa saat lan1anya auditor
memeriksa meningkat, maka akan meningkatkan anggapan bahwa auditor
berjalan sesuai keinginan klien dalam masalah-masaiah aktmtansi.
Untulc menjaga independensi dan obyek:tivitas auditor, maka
Sarbanes Oxley Act 2002 melarang auditor untuk melakuk:an berbagai
aktivitas k:onsultasi di luar jasa audit clan semakin mengetatkan peraturan
akan rotasi auditor. Terdapat asumsi yang belum diuji terkait dengan
peraturan barn tersebut, yaitu apakah tingkat kedlekatan antara auditor
dengan klien menjadi tidak layak karena dapat merusak obyektivitas
auditor dalam melakukan pekerjaan audit yang pada akhimya akan
memberikan kontribusi terhadap terjadinya kegagalan audit seperti yang
terjadi pada sejumlah skandal keuangan: Waste Management, WorlCom,
Global Croossing, MicroStrategy, dan Enron (Bamber dan Iyer (2005)
dalam Yuvisa et al, (2009:2))
Lamanya seorang auditor bekerja dan berhubungan dengan klien
(auditor tenure), yaitu lamanya waktu seorang auditor bekerja dalam
kontrak. Dalam Yuvisa et al, (2009:8), menyatakan semakin lama
seseorang berada dalam organisasi atau perusahan maka dia akan semakin
menjadi bagian dalam perusahaan atau organisasi tersebut untuk
kategorisasi pribadi. Ketika hubungan klien suatu KAP telah berlangsung
be1iahun-tahun, Klien dapat dipandang sebagai sun1ber pendapatan yang
berlangsung terus, yang secara potensial dapat mengurangi inclependensi
KAP.
Dari pendapat diatas clapat disimpulkan bahwa hubungan yang
panjang (audit tenure) antara auditor dengan klien yang clitunjukkan
dengan semakin tingginya keterikatan auditor secara ekonomi dengan
klien, menyebabkan auditor memiliki kecendenmgan akan dependen
terhaclap tugas yang dijalaukan.
3. Pengalaman Auditor
Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan
pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan
formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang
membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi.
Suatu pembelajaran juga mencakup perubahaan yang relatif tepat dari
perilaku yang diakibatkan dari pengalaman, pemahaman dan praktek.
(Knoers & Haditono, 1999 dalam Singgih dan Bawono, 2010:6).
Secara psikis, pengalaman akan membentuk pribadi seseorang,
yaitu akan membuat seseorang lebih bijaksana baik dalam berpikir
maupun be1iindak, karena pengalaman seseorang akan merasakan
posisinya saat dia dalam keadaan baik dan saat dia dalam keadaan buruk.
Seseorang akan semakin berhati-hati dalan1 bertindak ketika ia merasakan
fatalnya melakukan kesalahan. Dia akan merasa senang ketika berhasil
menemukan pemecahan masalah dan akan melakukan ha! serupa ketika
terjadi permasalahan yang sama. Dia akan puas ketika memenangkan
argumentasi dan akan merasa bangga ketika memperoleh imbalan dari
hasil pekerjaannya (Bomler dan Lewis, 1990 dalam Singgih dan Bawono,
2010:8).
Bomler and Lewis (1990) dalam Christopher P. Agoglia (2006:10)
menyatakan bahwa:
"show that auditors with more experience generally perform more effectively than auditors with less experience. Experience provides an opportunity for the acquisition of relevant technical knowledge, which is
Pengalaman audit mempakan proksi dari keahlian auditor yang
akan menentukan pembentukan pertimbangan auditor. Berbagai penelitian
auditing menunjukkan babwa semakin berpengalaman seorang auditor
maka semakin man1pu ia menghasilkan ldne1ja yang lebih baik dalam
tugas-tugas yang semakin kompleks (Libby, 1995 dalam Koroy,
2005:918).
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan babwa
akuntan pemeriksa yang berpengalaman membuat judgment lebih baik
dibandingkan dengan akuntan pemeriksa yang k:urang berpengalaman.
Seseorang dengan lebih banyak pengalaman dalam suatu bidang memilild
lebih banyak hal yang tersimpan dalam ingatannya dan dapat
mengembangkan suatu pemabaman yang baik: mengenai peristiwa
peristiwa dalam ingatannya dan dapat menumbuh kembangkan
k:emampuannya serta pemahamannya terhadap suatu tugas.
4. Kompleksitas Tugas
Aktmtan atau auditor selalu dihadapkan dengan tugas-tugas yang
kompleks, banyak, berbeda-beda dan saling terkait satu dengan lainnya.
Kompleksitas tugas dapat didefinisikan sebagai fungsi dari tugas itu
sendiri (Wood, 1986 dalam Engk:o dan Gudono, 2007:5). Kompleksitas
tugas mempakan tugas yang tidak terstruktur, rnembingungk:an dan sulit,
sementara yang lain mempersepsikannya sebagai tugas yang mudall
(Jiambalvo dan Pratt, 1982 dalam Engko dm1 Gudono, 2007:5) .
"' • 1 ' • • •• . ,
menurunkan tingkat keberhasilan tugas itu. Terkait dengan kegiatan
pengauditan, tingginya kompleksitas audit ini bisa menyebabkan akuntan
berperilaku disfungsional sehingga menyebabkan penurunan kualitas audit
(Restu dan Indriantoro, 2000) dalam Prasita dan Adi (2007:6).
Kompleksitas tugas pada penelitian ini didefinisikan sebagai tugas
yang kompleks, terdiri atas bagian-bagian yang banyak, berbeda-beda dan
saling terkait satu sama lain. Dalam pelaksanaan tugasnya yang kompleks,
auditor junior sebagai anggota pada suatu tim audit memerlukan keahlian,
kemampuan dan tingkat kesabaran yang tinggi (Engko dan Gudono,
2007:5).
Hasil penelitian Stuart (2001) dalam Jamilah et al, (2007:16)
mengenai kompleksitas tugas terhadap audit judgment menunjukan hasil
bahwa, kinerja auditor tergantung pada interaksi a.ntara kompleksitas tugas
dan struktur audit yang digunakan dalam pelaksanaan audit. Hal ini
dibuktikan bahwa untuk tugas yang tidak terlalu kompleks, auditor dari
perusahaan audit terstruktur dan tidak terstruktur menunjukkan kinerja
yang sepadan. Sebalikuya, pada tugas yang relatifkompleks, maka auditor
dari perusahaan yang tidak terstruktur jauh berada di bawal1 perusahaan
audit terstruktur.
Zulaikha (2006:16) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
kompleksitas tugas tidal( berpengaruh (main effect) signifikan terhadap
keakuratan judgment. Penelitian ini konsisten dengan yang dilakukan
Jamilah et al, (2007:17), yang menyatakan bahwa kompleksitas tugas
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment ruiinya para
auditor mengetahui dengan jelas atas tugas apa yru11g akan dilakukrumya,
tidak mengalruni kesulitan dalrun melakukan tugas dan dapat melakukan
tugasnya dengan baik.
Berdasru·kan definisi dru1 hasil penelitian diatas, maka dapat
disimpulkru1 bahwa kompleksitas tugas merupakan persepsi individu
tentang kesulitan suatu tugas maupun struktur tugas yang disebabkan oleh
terbatasnya kapabilitas, dan daya ingat se1ia kemrunpuan untuk
mengintegrasikru1 masalah yang dimiliki oleh seonmg pembuat keputusan.
Tingkat kesulitan tugas dan struktur tugas merupakan dua aspek penyusun
dari kompleksitas tugas sehingga kompleksitas tugas akan terjadi apabila
seorang auditor tidak memaharui dengan baik tugas dan struktur tugas
yang dimilikinya. Artinya apabila seorru1g auditor mrunpu memaharui
tugas dan struktur tugasnya dengan baik maka kompleksitas tugas pun
akan dapat terhindari.
5. Locus Of Control
Locus of control (LOC) adalah cara pandang seseorru1g terhadap
suatu peristiwa apakah dia dapat atau tidak mengenclalikan peristiwa yang
terjacli padanya (Rotter 1996) dalrun Engko dan Gudono (2007:6). Locus
of control menurut Baron dan Byrne (1994) clalam Engko dan Guclono
(2007:6) diartikan sebagai persepsi seseorang tentang sebab-sebab
keberhasilan atau kegagalan dalrun melaksanakru1 pekerjaannya. Menurut
MacDonald (1976) dalrun Renata Zoraifi (2003:16) locus of control
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang merasakan hubungan
kontijensi antara tindakan dan hasil yang mereka peroleh. Seseorang yang
percaya bahwa mereka memiliki pengendalian atas takdir mereka disebut
internal locus of control, sedangkan eksternal locus of control percaya
bahwa hasil mereka ditentukan oleh agen atau faktor ekstristik diluar
mereka sendiri. Locus of control menggambarkan se:berapa jauh seseorang
memandang hubungan antar perbuatan yang dilakukanya dengan
akibat/hasil.
Gable dan De Angelo (1994) dalam Harini et al, (2010:3)
menyatakan bahwa Locus of control terkait dengan cara pandang seorang
auditor mengenai suatu "keberhasilan" dan juga terkait dengan
penggolongan individu menjadi dua kategmi yaitu internal control dan
eksternal control. Internal control merupakan individu yang percaya
bahwa mereka memiliki kendali atas peristiwa yang terjadi pada dllinya.
Sedangkan eksternal control merupakan individu-individu yang percaya
bahwa suatu peristiwa dikendalikan oleh kekuatim-kekuatan dari luar
sepe1ti nasib, kemujuran dan peluang. Studi terdahulu telah memmjukkan
korelasi positif yang kuat antara locus of control eksternal dan kemauan
untuk menggunakan penipuan atau manipulasi untuk meraih tujuan
personal. Dalam konteks auditing manipulasi atau penipuan dilakukan
dalam bentuk dysfunctional audit behavior. Perilaku ini adalah alat bagi
auditor dalam upaya untuk mencapai tujuan kinerja individual serta untuk
dapat bertahan dalam organisasi sehingga dapat mempengaruhi tingkat
turnover intention. Menurut penelitian Sarita dan Agustia (2009:3) Locus
of control mernpakan salah satu aspek karakteristik kepribadian yang
dimiliki oleh setiap individu dan dapat dibedakan atas locus of control
internal dan locus of control eksternal.
Berdasarkan definisi dan penjelasan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa control internal akan tampak melalui kemampuan
kerja dan tindakan kerja yang berhubungan dengan keberhasilan dan
kegagalan karyawan pada saat melakukan pekerjaanya. Sedangkan
karyawan dengan lokus control eksternal mera8akan bahwa terdapat
control diluar dirinya yang mendukung hasil pekerjaan yang dilakukan.
6. Audit Judgment
Hogarth (1992) dalam Jamilah et al, (2007:4) menga.'iikan
judgment sebagai proses kognitif yang mernpakan perilaku pemilihan
keputusan. Judgment mernpakan suatu proses yang terns menerns dalam
perolehan informasi (termasuk umpan balik dari tindakan sebelumnya),
pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak, penerimaan informasi lebih
Ianjut. Proses judgment tergantung pada kedatangan infonnasi sebagai
suatu proses unfolds. Kedatangan infom1asi bukan hanya mempengaruhi
pilihan, tetapi juga mempengaruhi cara pilihan tersebut dibuat. Setiap
Iangkah, di dalam proses incremental judgment jika informasi terns
menerns datang, akan muncul pertimbangan barn dan keputusan/pilihan
barn.
Pertimbangan auditor (auditor judgments) sangat tergantung dari
persepsi mengenai suatu situasi. Judgment, yang merupakan dasar dari
sikap profesional adalah hasil dari beberapa £ilior seperti pendidikan,
budaya dan sebagainya, tetapi yang paling signifikan dan tampak
mengendalikan semua unsur sepe1ti pengalaman adalal1 perasaan auditor
dalam menghadapi situasi dengan mengingat keberhasilan dari situasi
sebelurnnya. Judgment adalah perilaku yang paling berpengaruh dalam
mempersepsikan situasi, dimana faktor utama yang mempengaruhl adalah
materialitas dan apa yang kita yakini sebagai kebenaran (Siegel &
Marconi, 1989 dalam Puspa Arum, 2007 :6).
Jamilah et al, (2007:2) dalan1 penelitianya menyatakan bahwa,
seorang auditor dalam melakukan tugasnya membuat audit judgment
dipengaruhl oleh banyak faktor, baik bersifat teknis ataupun non teknis.
Cara pandang auditor dalam menanggapi infom1asi berhubungan dengan
tanggung jawab dan risiko audit yang akan clihadapi oleh auditor
sehubungan dengan judgment yang dibuatnya Faktor-faktor yang
mempengaruhl persepsi auditor dalam menanggapi dan mengevaluasi
informasi ini antara lain meliputi faktor pengetalman, perilakn auditor
dalan1 memperoleh dan mengevaluasi informasi, serta komplelr.sitas tngas
dalam melakukan pemeriksaan.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
audit judgment merupakan suatu pertimbangan yang dimiliki oleh auditor
yang te1jadi secara terns menerus dalam perolehau informasi (tennasuk
umpan balik dari tindakan sebelumnya), yatig digunakan untuk
menetapkan prosedur yang akan dilaksanakan.. Pertimbangan yang
diberikan auditor merupakan suatu ha! yang penting dalam proses
pengauditan karena kemungkinan konsekuensi yang bisa timbul atas
penetapan keputusan tersebut akan memberikan dan1pak dari hasil
pengauditan terhaap masyarakat khususnya pengguna laporan keuangan.
Akan tetapi akuntan sering dihaapkan dengan pelatiggaran kode etik saat
pertimbangan untuk memberikan kepntusan hasil auditnya.
B. Keterkaitan Antar Va!'iabel dan Pel'umusan Hipotesis
1. Pengaruh Hubungan Klien dengan KAP Terhadap Audit Judgment
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Biunber dan Iyer (2005)
dalam Yuvisa et al, (2008:8) menunjukkan tiga variabel dalam Teori
Identitas Sosial yang me1tjelaskan tentang hubungan klien dengan KAP
ialall lama keterikatan auditor mengaudit klien, pentingnya klien bagi
auditor dan kesan atas klien. Semua variabel inJ berhubungan secara
signifikan dengan semakin tingginya identifikasi klien oleh auditor.
De Angelo (1981) dalam Budiyanto et al, (2005:904) menyatakan
ballwa honor audit pada tallun-tahun awal ditetapkan dengan biaya yang
rendall dan honor audit meningkat di tallun-talrnn selanjutnya. Ini
menunjnkkan ballwa auditor akan lebih rentan terhadap ancaman
penghentian di tallun-tallun awal KAP memeriksa suatu klien. Karena itu,
auditor kemungkinannya lebih dipengaruhi oleh manajemen dari klien
yang barn didapatkan daripada oleh manajemen klien yang telah diaudit
untuk periode yang lebih lama.
Penelitian Budiyanto et al, (2005:904) menyatakan bahwa
hubungan klien dengan KAP mempunyai pengaruh negatif dan signifikan
terhadap ekspektasi klien dalam audit judgment. Ini berarti bahwa klien
dari pernsahaan-pernsahaan yang hubungan dengan KAP-nya lebih
pendek, meyakini bahwa mereka (klien) lebih besar kemungkinannya
untuk dapat mendesak auditor agar mau menerima pendapat mereka
(klien) dalam kasus ketidaksepakatan akuntansi. Akan tetapi, ha! ini
berbeda dengan pene!itian Lowe, Geiger, dan Pany (1999) dalam
Budiyanto et al. (2005) yang menyatakan bahwa independensi dan
obyektivitas seorang auditor akan tetap bertahan, walaupun hubungan
auditor dengan klien telah berlangsung lama.
Berdasarkan penelitian Yuvisa et al, (2008), Budiyanto et al.
(2005) dan Lowe, Geiger, dan Pany (1999) dalam Budiyanto et al. (2005),
dapat disimpulkan bahwa hubungan klien dengan KAP akan berpengaruh
terhadap audit judgment. Oleh kaTena itu, hipotesiH dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
Ha1: Hubungan klien dengan KAP berpengarnh secara signifikan
terhadap audit judgment.
2. Pengaruh Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment
Menurnt penelitian yang dilakukan He:rliansyah dan Ilyas
(2006:13), menemukan bahwa pengalan1an mengurangi dampak informasi
tidak relevan terhadap judgment auditor. Auditor berpengalaman (partner
dan Manajer) tidak terpengaruh oleh adanya informasi tidak relevan dalam
membuat going concern judgment.
Penelitian Haynes et al. (1998) dalam Koroy (2005:3) yang
menyelidiki pengaruh peran auditor dalam melayani kepentingan klien
menemukan ba11wa auditor tidak secara otomatis mengambil posisi
berlawanan bagi klien, terntama bila kepentingan klien tidalc dibuat
eksplisit. Tetapi bila kepentingan itu ditonjolkan (salient), auditor
klmsusnya yang berpengalaman akan berperilaku konsisten dengan posisi
berlawanan/advokasi. Penelitian ini menunjuklcan pengalaman audit yang
dipunyai audior ikut berperan dalam menentukan pertimbangan yang
diam bi!.
Hasil pene!itian Puspa Arnm (2005) menunjukkan bahwa
pengalaman auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap judgment
seorang auditor. Dengan kata lain, terdapat pengarnh positif dan signifikan
pengalaman audit terhadap pertimbangan auditor dalam mengevaluasi
bukti audit. Hasil tersebut konsisten dengan penelitian Koroy (2005) yang
menyatakan ba11wa pengalaman audit berperan penting dalam memproses
informasi dan menghasilkan pertimbangan audit. Hasil ini juga konsisten
dengan penelitian Shelton (1999) dan Haynes et al, (1998) dalam Koroy
(2005) yang mengindikasikan bahwa pengalaman audit berpengaruh
terhadap pe1timbangan auditor dalam mengevaluasi bukti audit.
Berdasarkan penelitian Herliansyah dan Ilyas (2006), Haynes et al.
(1998) dan Shelton (1999) dalan1 Koroy (2005:3), Puspa Arnm (2005)
dapat disimpulkan bahwa pengalaman auditor aklm berpengarnh secara
signifikan terhadap audit judgment. Oleh karena itu, hipotesis dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Ha2: Pengalaman auditor berpengaruh secaira signifikan terhadap
audit judgment
3. Pengaruh Kompleksitas Tugas TerhadapAudit Judgment
Menurnt penelitian yang dilakukan Jamilah et al, (2006:17),
kompleksitas tugas tidalc berpengaruh secara signifikan terhadap audit
judgment artinya para auditor mengetahui dengan jelas atas tugas apa yang
akan dilakukarmya, tidak mengalami kesulitan dalan1 melakukan tugas dan
dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Penelitian yang dilakukan Zulailcba (2006: 16) juga mennnjukan
bahwa kompleksitas tugas tidak berpengarull (main effect) signifikan
terhadap keakuratan judgment yang diambil oleh auditor dalam
menentukan pendapat terhadap hasil auditnya, hal ini berarti bahwa
auditor dalan1 KAP tersebut telah rnemahami prosedur dan tekhnik audit
yang harns dilakukan sehingga mempennudah auditor dalam
melaksanakan berbagai prosedur audit yang dibutuhkan nntuk
menyelesaikan pekerjaanya. Namun, hasil penelitian itu tidak konsisten
dengan penelitian Zuraidah Mohd-Sanusi dan Takiah Mohd-Iskandar
(2007) dan (Restu dan Indriantoro, 2000) dalam Prasita dan Adi (2007)
yang menyatakan bahwa peningkatan kompleksitas dalam suatu tugas atau
sistem, akan menurunkan tingkat keberhasilan tugas itu. Terkait dengan
kegiatan pengauditan, tingginya kompleksitas audit ini bisa menyebabkan
akm1tan berperilaku disfungsional sehingga menyebabkan penurunan
kualitas audit.
Berdasarkan penelitian Jamilah et al, (2006), Zulaikha (2006),
Zuraidah Mohd-Sanusi dan Tak:iah Mohd-Iskandar (2007) dan (Restu dan
Indriantoro, 2000) dalam Prasita dan Adi (2007) dapat disimpulkan bahwa
kompleksitas tugas akan berpengaruh secara signifikan terhadap audit
judgment. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini dirurnuskan
sebagai berikut:
Ha3: Kompleksitas tugas berpengaruh secara signifikan terhadap
audit judgment
4. Pengaruh Locus Of Control Terhadap Audit Judgment
Penelitian yang dilakukan Hyatt dan Prawitt (2001) dalam Renata
Zoraifi (2003:15) menyatakan bahwa auditor yang memiliki locus of
control internal beke1ja lebih baik di KAP yang tidak terstruktur dari pada
KAP yang terstrnktur. Sebaliknya, auditor yang memiliki locus of control
eksternal beke1ja lebih baik di KAP yang terstmktur dari pada KAP yang
tidak terstruktur.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sarita dan Agustia (2009)
locus of control secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap
prestasi kerja dan menurnt penelitian Harini et al, (2010) menyatakan
bahwa seorang auditor yang mempunyai locus of control external
cenderung mempunyai tingkat kinerja yang lebih rendah. Rendabnya
tingkat kinerja auditor ini disebabkan karena seorang auditor dengan locus
of control external cenderung mempunyai keyakinan bahwa hasil atau
outcome adalah merupakan akibat dari kekuatan luar seperti peluang,
kemujuran dan takdir, bukan berasal dari usahanya sendiri. Jadi ketika
seorang auditor sudah tidak yakin dengan usahanya sendiri dalam
melakukan pekerjaan, apapun usaha yang dilakukan tidak akan maksimal
sehingga kinerja sebagai fungsi yang jelas dari usaha atau effort juga tidak
akan maksimal, hal ini senada dengan pernyataan Donnelly et al, (2003)
dalam Harini et al, (2010:17) yang menyatakan bahwa seorang yang
memiliki locus of control internal-sebagai kebalikan dari locus of control
external- seorang yang memiliki locus of control internal cenderung
berusaha lebih keras ketika mereka menyakini bahwa usaha tersebut akan
mendatangkan hasil, sehingga kine1ja atau hasil kerjajuga akan maksimal.
Sehingga faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi judgment yang
diambil oleh auditor nantinya, dapat disimpulkan bahwa locus of control
akan berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment. Oleh karena
itu maka hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Ha4: Locus of control berpengarnh secara singnifikan terhadap audit
judgment
5. Pengaruh Hubungan Klien dengan KAP, Pengalaman, Kompleksitas
Tugas dan Locus Of Control terhadap Audit Judgment yang diambil
oleh Auditor.
Berdasarkan keterkaitan antar masing -masing vaiiabel serta hasil
hasil penelitian sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa auditor yang
memiliki hubungan dengan klien, pengalainan, kompleksitas tugas dai1
locus of control yang rendah cendmng akan melakukan penyimpangan
dari standar professional dan memberikan dainpak informasi yang tidak
relevan terhadap audit judgment. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hubungan klien dengan KAP, pengalainait, kompleksitas tugas dan
locus of control akan berpengaruh secara simultan clan signifikan terhadap
audit judgment. Oleh karena iturnaka hipotesis dalain penelitian ini
dimmuskan sebagai berikut:
Ha5: Hubungan klien dengan KAP, pengalaroan, kompleksitas tugas
dan locus of control berpengaruh secar:a simultan terhadap
audit judgment.
C. Penelitian Terdahulu
Adapun perbedaan dan persamaan penelitian sekarang dengan
sebelumnya serta hasil-hasil dari penelitian terdahulu mengenai topik yang
berkaitan dengan penelitian ini dapat dililiat dalain tabel 2.1.
Tabel 2.1
Basil Penelitian Sebelumuya
No Peueliti
Judul Metodelogi Penelitiau
Basil (Tahun) Perbedaan Persamaan
1 S iti J amilah Peugaruh Gender, 1. Objek penelitian terdahulu Variabel Hasil penelitian danZaenal Tekanan Ketaatan pada auditor yang bekerja independen hipotesis yang pertama Fanani (2007) dan Kompleksitas pada kantor akuntan public di terhadap ditolak, menyatakan
Tugas terhadap Jawa Timur. Sedangkan, dependennya yaitu bahwa gender tidak Audit Judgment penelitian sekarang pada audit judgment. berpengaruh secara
auditor yang bekerja pada Variabel signifikan terhadap kantor akuntan public di independen yaitu audit judgment. Jakarta. kompleksitas Sedangkan hasil yang
2. Variabel independen tug as. kedua diterima, penelitian terdahulu menyatakan bahwa menggunakan gender dan tekanan berpengaruh tekanan ketaatan. sedangkang secara signifikan sekarang menggunakan terhadap audit hubungan klien dengan KAP, judgment. Dan hasil pengalaman, locus of control penelitian ketiga
I I I 3. Metode pemilihan data I I ditolak, menunjukan terdahulu menggunakan bahwa kompleksitas simple random sampling tugas tidak sedangkan penelitian sekarang berpengaruh secara menggunakan purposive signifikan terhadap sampling audit judgment.
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti
Judul Metodelo2i Penelitian
Has ii (Talmn) Perbedaan Persamaan 2 Yudhi Pengaruh 1. Objek penelitian terdahulu 1. Objek penelitian Hasil penelitian
Herliansyah Pengalaman auditor dikelompokkan dalam terdahulu pada menyatakan bahwa dan Meifida Auditor terhadap 2 (dua) kelompok, yaitu auditor yang auditor berpengalaman Ilyas (2006) Penggunaan Bukti auditor berpengalaman (partner bekerja pada (partner dan manajer)
tidak Relavan dan manajer) dan auditor Kantor Akuntan tidak terpengaruh oleh dalamAudit kurang berpengalaman. Publik di adanya informasi tidak Judgment 2. V ariabel independen penelitian Jakarta. relevan dalam
terdahulu adalah tipe bukti. 2. Salah satu membuat going V ariabel dependennya adalah variable concern judgment. penilaian subjek mengenai independen going concern. Sedangkan yang digunakan penelitian sekarang' menambah samayaitu hubungan klien dengan KAP, pengalaman pengalaman, dan locus of auditor. control sebagai variable
I independen,.
I I I i MP.toil?. nP.milih~n n~t~ -· -·--~--- r----~----- --.--terdahulu menggunakan metode eksperimen. Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan purposive sampling.
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti Judul Metodelotd Penelitian Has ii (Tahun) Perbedaan Persamaan
0 Enjang Pengaruh l.Objek penelitian terdahulu Variabel Hubungan !<lien dengan .)
Tachyan hubungan !<lien pada auditor yang tergabung independen KAP memiliki Budiyanto, denganKAP, dalam IAI-KAM yang bekerja terhadap pengaruh negatif dan Mohamad pentingnya klien di seluruh perusahaan di dependennya yaitu signifikan terhadap Nasirdan bagi KAP,jasa Indonesia. Sedangkan audit judgment. ekspektasi !<lien dalam Indira Januarti non audit yang penelitian sekarang pada Variabel audit (2005) dilakukan KAP auditor yang bekerja di KAP independen yaitu judgment.Pentingnya
dan pengalaman di Jakarta. hubungan klien klien bagi KAP memiliki auditor terhadap 2. V ariabel independen dengan KAP dan pengaruh positif dan ekspektasi klien penelitian terdahulu pengalaman signifikan terhadap
dalamAudit menggunakan pentingnya auditor ekspektasi klien dalam
Judgment klien bagi KAP danjasa non audit judgment. Sedangkan jasa non audit
audit yang dilakukan KAP yang dilal"Ukan oleh KAP sedangkang sekarang dan pengalaman auditor menggunakan kompleksitas tidak memiliki pengaruh tugas dan locus of control. terhadap ekspektasi klien
3 .Metode pengambilan sarnpel dalam audit judgment
I I I i menggunakan metode I sampling bertahap (multistage sampling method).sedangkan penelitian sekarang menggunakan purposive samvlinz
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti
Judul Metodelo!!'i Penelitian Has ii
(Tahun) Perbedaan Persamaan 4 Jena Sarita Pengaruh gaya 1.0bjek penelitian terdahulu V ariabel locus of terdapat pengaruh gaya
danDian kepemimpinan dilakukan di Surabaya, control sebagai kepemimpinan Agustia (2009) situasional, sedangkan sekarang di Jakarta. variable situasional,
motivasi kerja, 2.Variabel independen independen. motivasi kerja, dan locus of control penelitian terdahulu locus of control secara terhadap kepuasan menggunakan gaya simultan terhadap kerj a dan prestasi kepemimpinan dan motivasi I kepuasan kerja auditor. kerja auditor kerja sedangkang sekarang Dan terdapat pengamh
menggunakan hubungan klien gaya kepemimpinan dengan KAP, pengalaman dan situasional, motivasi kompleksitas tugas. kerja, dan locus of
3 .Metode pengarnbilan sarnpel control secara simultan menggunakan metode terhadap prestasi kerja Area Probability auditor. Serta terdapat Sampling.sedangkan penelitian pengaruh kepuasan sekarang menggunakan kerja terhadap prestasi purposive sampling. kerja auditor.
I I I I I
I I I I I I I
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Peneliti Judul
Metodeloi;i Penelitian Has ii (Tahun) Perbedaan Persamaan
5 Zuraidah Audit judgment Tidak ada variable insentif Variabel Insentif kinerja dan mohd-sanusi peiformace: kinerja dan us aha. Al at kompleksitas kompleksitas tug as dan Takiah assessing the effect pengujian yang digunakan tugas dan berpengaruh secara Mohd- of peiformance analisis regresi moderate pertimbangan signifikan terhadap Iskandar incentives, effort hirarkis. audit audit judgment, (2007) and task sedangkan usaha tidak
complexity" berpengaruh signifikan terhadap audit judgment.
D. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kerangka teoritis yang telah di kemukakan sebelurnnya,
penulis menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar2.1
Skema Kerangka Pemikiran
Kasus: Adanya Skandal dan Pelanggaran yang dilakukan oleh Akuntan Publik
0:1). Sumber: Ferdinan Giri (201 _J I
Faktor-faktor penyebab skandal dan pelanggara n Akuntan Publik
J L Basis Teori:
Teori-teori Auditing Sumber: Boyton, William C and Raymond N.. Johnson (2006)
10) dan Arens, Elder, and Beasley (20
litwHiz13 'f1¥arifill Hubungan Klien dengan
KAP (X1) Sumber: Enjang Tachyan
Budiyanto (2005)
Pengalan1an (X2 ) Sumber: Singgih dan
Bawono (2010)
Kompleksitas Tugas (X3) Sumber: Jamilah et al,
(2007)
Locus Of Control (Xi) Sumber: Harini et al,
(2010)
IL
~ti
~·
Ai s
~.
,Ju Jwlgm'"' M I umber: Jamilah et
al, (2007)
Metode Analisis_;, Regresi berganda
u -]
Hasil Pengujian dan Pembahasan=i
Kesimpulan, Implikasi dan Saran=1
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini be11ujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang
digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu hubungan
klien dengan KAP, pengalaman, kompleksitas tugas dan locus of control
terhadap variabel dependen, yaitu audit judgment. Populasi penelitian ini
adalah auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik yang berada di
wilayah Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah auditor yang beke1ja pada kantor
akuntan publik wilayah Jakarta. Metode yang digunakan peneliti dalam
pemilihan sampel penelitian adalah pemilihan sampel berdasarkan kemudahan
(Convenience Sampling), yang mernpakan tipe pemilihan sampel yang
datanya mudah diperoleh peneliti (Jatmiko, 2009:58).
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam memperoleh data-data pada penditian ini, peneliti
menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
I. Penelitian Pustaka (Librmy Research)
Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang
diteliti melalui buku, jumal, internet, dan perangkat lain yang berkaitan
2. Penelitian : . pangan (Field Research)
Penelitiali I 1angan adalah penelitian yang data utamanya (data primer)
diperoleh "' ara langsung dari pihak pertama (Indriantoro dan Supomo,
2002: 146 ·: · '). Dan yang menjadi objek pada penelitian ini adalah auditor
yang bek. , · pada KAP yang terlatak di Jakarta. Teknik penyebaran
kuesioner Jilakukan dengan metode personally administered
questio111: ·s, yaitu teknik penyebaran kuesioner yang disampaikan dan
dikumpu: secara langsung oleh peneliti (Ind1iantoro dan Supomo,
2002:15~.
D. Metode Ana.
Metot' nalisis data menggunakan statistik deskriptif, UJI kualitas
data, uji asun Jasik dan uji hipotesis.
1. Statistik !ffiptif
Statistik c' riptif memberikan gambaran atau desl::ripsi suatu data yang
dilihat d: : · 1ilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
mnrnnmr. m, range, kw1osis, clan skewness (kemencengan clistribusi)
(Imam Gl Ii, 2009: 19).
2. Uji Kuafr • Data
a. Uji R. 'Jilitas
· :liabilitas aclalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
meru1.. f1 inclikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatal reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pemyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Imam
Ghozali, 2009:45).
Imam Ghozali (2009:46) menyebutkan bahwa pengukuran
reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
I) Repeated Measure atau pengukuran ulang: Disini seseorang akan
disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan
kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2) One Shot atau pengukuran sekali saja: Disini pengukurannya hanya
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain
atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
K.riteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian
Cronbach Alpha (a). Suatu variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60 (Imam Ghozali, 2009:46).
b. Uji Validitas
Uji validitas digunalcan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam Ghozali, 2009:49).
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan Pearson
Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang
diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation
yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 bera1ti data yang diperoleh
adalah valid (Imam Ghozali, 2009).
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka
peneliti melakukan UJI multikolonieritas, uji nonnalitas, dan uji
heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen (Imam Ghozali, 2009:95).
Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi
dapat dilihat dari besaran VIF (Variance JJ1f/ation Factor) dan
tolerance. Regresi bebas dari multikolonieritas jika nilai VIF < I 0 dan
nilai tolerance> 0,10 (Imam Ghozali, 2009:96).
b. Uji Nonnalitas
Uji nonnalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model
regresi vmiabel independen dan variabel dependen keduanya
mempunyai clistribusi nonnal atau mendekati nonnal. Model regresi
yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati nonnal.
Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunak<m Normal Probability
Plot (P-P Plot). Suatu vmiabel dikatakan normal jika gambar distribusi
dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan
penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal (Santoso,
2004:212).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas be1iujuan menguji apakah model regresi te1jadi
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varians daii residual satu pengamatan ke pengamaan
yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas (Imam Ghozali, 2009: 125). Deteksi ada atau
tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scaterplot. Jika ada pola te1ientu maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada
po la yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y, maka tidak te1jadi heterosked.astisitas (Imam Ghozali,
2009:125-126).
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis d.alam penelitian ini d.iuji dengan menggunakan
model regresi berganda. Model regresi be1iujuan untuk memprediksi besar
variable dependen dengan menggunakan data variable independen yang
telah diketahui besarnya (Santoso, 2000:163). Model regresi berganda
umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variable
independen terhadap variable dependen clengai1 skala pengukuran interval
atau rasio clalam suatu persamaan linier (Inclriantoro clan Supomo,
2002:211 ). Variabel inclepenclen tercliri dari hubungan klien clengan KAP,
pengalainan, kompleksitas tugas, locus of control seclangkai1 clepencleill1ya
adalah audit judgment. Seluruh pengujian dan analisis data menggunakan
bantuan SPSS (Statistical Program for Special Science)for windows.
Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi
yang digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Y =Audit judgment
a = Konstanta
b1-b4 =Koefisien regresi (menunjukan angka peningkatan atau
penurunan variable dependen yang didasarkan pada
hubungan nilai variable independen)
x1 = Variabel hubungan klien dengan KAP
x2 = Variabel pengalaman
X3 = Variabel kompleksitas tugas
x4 = Variabel locus of control
e =Error
Dalmn uji hipotesis ini dilakukan melalui:
a. Koefisien Determinasi
Koefisien detenninasi (R2) mengukur seberapa besm· kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien
detenninasi adalah antara no! clan satu (Imam Ghozali, 2009:87). Nilai
koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 yang
kecil berarti kemampuan vaiiable-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variable dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu bermii variable-vmiabel independen memberikan
hampir semua infonnasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2009:87)
b. Uji Statistik t
Uji statistic t menunjukan seberapa jauh pengarnh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan vanas1 variabel
dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengarnh masing-masing vmiabel independen secara individual
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05
(Ghozali, 2009:88). Menurnt Santoso (2004:168), dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut:
I) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, rnaka HO diterima atau
Ha ditolak, ini bennii menyatakan bahwa vmiabel independen atau
bebas tidak mempunyai pengarnh secarn individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka HO ditolak atau
Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen
atau bebas mempunyai pengarnh secara individual terhadap
variabel dependen atau terikat.
c. Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengarnh secara
bersama-sama terhadap vmiabel dependen atau terikat (Imam Ghozali,
2009:88). Uji statistic F digunakan untuk mengetahui pengarnh semua
variable independen yang dimasukan dalam model regresi secara
bersama-sama terhadap variable dependen yang diuji pada tingkat
signifikan 0,05 (Ghozali, 2009:88). Menurnt Santoso (2004: 120),
dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho dite1ima atau
Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengarnh secara bersama
sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau
Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas mempunyai pengarnh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen atau terikat.
E. Operasional Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel
yang digunakan be1ikut dengan operasional dan cara pengukura1111ya.
1. Hubungan Klien dengan KAP
Metcalf Committee (US Senate 1976) dalam Budiyanto et al, (2005:904)
menyatakan bahwa "hubungan lama antara pernsahaan dengan KAP akan
menyebabkan keterikatan yang erat dari KAP dengan kepentingan
manajemen kliennya, dimana tindakan yang benar-benar independen oleh
KAP akan menjadi sulit". Variabel ini diukur rnenggunakan instmment
yang dikembangkan oleh Budiyanto et al, (2005). Instrumen ini terdiri dari
9 (Sembilan) item pertanyaan dengan menggunakan skala ordinal lima
poin yaitu (I) sangat tidak setuju; (2) tidak setuju; (3) netral; ( 4) setuju,
dan (5) sangat setuju. Dengan ketentuan, pemyataan negatif (pada nomor
1,2,4,5,6,8 dan 9) poinnya bembah dari (1) menjadi (5), (2) menjadi (4),
(4) menjadi (2), dan (5) menjadi (I).
2. Pengalaman Auditor
Pengalaman mernpakan suatu proses pembelajaran dan pe1iambahan
perkembangan potensi be1iingkah laku baik dari pendidikan fonnal
maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang
membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi.
Suatu pembelajaran juga mencakup pembahaan yang relatif tepat clari
perilaku yang cliakibatkan pengalaman, pemahaman clan praktek. (I<noers
& Haditono, 1999 dalam Singgih clan Bawono, 2010:6).
V ariabel ini cliukur menggunakan instrumen yang clikembangkan oleh
Herliansyah clan Byas (2006), Puspa Hamm (2007) clan Singgih clan
Bawono (2010). Instrumen ini terdiri clmi 10 (sepuluh) item pe1ianyaan
dengan menggunakan skala ordinal lima poin yaitu (1) sangat ticlak setuju;
(2) tidak setuju; (3) netral; (4) setuju, clan (5) sangat setuju.
3. Kompleksitas Tugas
Kompleksitas tugas merupakan persepsi individu tentang kesulitan suatu
tugas maupun struktur tugas yang disebabkan oleh terbatasnya kapabilitas,
dan daya ingat serta kemampuan untuk mengintegrnsikan masalah yang
dimiliki oleh seorang pembuat keputusan. Tingkat kesulitan tugas dan
struktur tugas merupakan dua aspek penyusun dari kompleksitas tugas.
Variabel ini diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh
Jamilah (2007). lnstrumen ini terdiri dari 11 (sebelas) item pe1ianyaan
dengan menggunakan skala ordinal lima poin yaitu (1) sangat tidak setuju;
(2) tidak setuju; (3) netral; (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
4. Locus Of Control
Locus of control didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang merasakan
hubungan kontijensi antara tindakan dan basil yang mereka peroleh.
Seseorang yang percaya bahwa mereka memiliki pengendalian atas takdir
mereka disebut internal locus of control, sedangkan eksternal locus of
control percaya bahwa hasil mereka ditentukan oleh agen atau factor
ekstristik diluar mereka sendiri. Locus of control menggambarkan
seberapa jauh seseorang memandang hubungan antar perbuatan yang
dilakukanya dengan akibat/hasil MacDonald (1976) dalam Renata Zoraifi
(2003:16). Variabel nu diukur menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Harini et al, (2010). lnstrumen ini terdiri dari 10
(sepuluh) item pe1ianyaan dengan menggunakan skala ordinal lima poin
yaitu (1) sangat tidak setuju; (2) tidak setuju; (3) netral; (4) setuju, dan (5)
sangat setuju.
5. Audit Judgment
Audit judgment merupakan suatu pe1iimbangan yang dimiliki oleh auditor
yang terjadi secara terns menerus dalam perolehan informasi (tennasuk
umpan balik dari tindakan sebelumnya), yang digunakan untuk
menetapkan prosedur yang akan dilaksanakan. Variabel ini diukur
menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Jamilah et al, (2007).
Instrnmen ini terdiii dari 8 (delapan) item pertanyaan dengan
menggunakan skala ordinal lima poin yaitu (1) sangat tidak setuju; (2)
tidak setuju; (3) netral; (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
TABEL3.l Jperas1ona 1sas1 aria >e ene 1 Jani o r · v · 1 1 P rr
-~---
Variabel Indikator Bntir Skala Pcrt:anyaan
Hubungan I. Lamanya hubungan I Skala
Klien dengan 2. Keteiikatan dengan klien 2
KAP (X1) 3. Objektivitas 3 Ordinal
(Snmber: 4. Audit Fee 4
Enjang 5. Pengaruh manajemen 5 Tachyan 6. Persaingan KAP 6
Budiyanto 7. Rotasi auditor 7
(2005) 8. Jasa non Audit 8
9. Penugasan audit 9
Pcngalaman I. Pengembangan karir. 10 Skala
Anditor (X2) 2. Lamanya menjadi auditor 11
(Surnber: 3. Banyaknya melakukan 12 Ordinal
Herliansyah pelatihan teknis
dan Ilyas 4. Lebih ahli 13
Harum kasus (2007) 6. Tingkat kecurigaan bukti audit 15 Singgih dan 7. Mempengaruhi pertimbangan. 16 Bawono 8. Pengembangan karir 17 (2010)) 9. Kemampuan membuat 18
judgment
10. Memprediksi dan mendeteksi 19
masalah
Kompleksitas 1. Tugas yang membingungkan 20 Skala Tugas (X3) 2. Wewenang 21 (Sumber: 3. Tugas yang banyak 22 Ordinal
Jamilah et al, 4. Rencana dan tujuan sesuai 23 (2007)) dengan aturan
5. Keterbatasan waktu dalam 24 menyelesaikan tugas
6. Ketekunan dan kesabaran 25 7. Deskripsi jabatan 26 8. Kurang memahami tugas 27 9. Mengetahui urutan tugas 28 I 0. Alat bantu dalam 29
menyelesaikan pekerjaan
I 1. Mengetahui tanggungjawab 30
Locus of 1. Penugasan Audit 31 Skala control (Xi) 2. Bisa menyelesaikan tugas 32 (Sumber: 3. Mendapatkan tugas yang 33 Ordinal
Harini et al, diinginkan
(2010)) 4. Keputusan pimpinan 34 5. Kebenmtungan dalam 35
melaksanakan pekerjaaan
6. Nasib baik 36 7. Melaksanakan tugas dengan 37
baik
8. Memiliki koneksi 38 9. Peluang 39
Auditor I. Kompetensi auditor 40 Skala
Judgment (Y) 2. System pengendalian internal 41 (Sumber: 3. Prosedur audit 42 Ordinal
Jamilah et al, 4. Pertimbangan mengenai 43 (2007)) materialitas
5. Resiko audit 44 6. Stuktur audit 45 7. Kurangnya informasi 46 8. Ukuran entitas dan pengalaman 47
BAB IV
PENEIVIUAN DAN PEIVIBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
I. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta. Auditor yang
berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi partner,. manajer, supervisor,
auditor senior, maupun auditor junior yang melaksanakan peke1jaan di
bidang auditing.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung kepada responclen yang bekerja pacla KAP di
wilayah Jakarta clan terclaflar clalam Direct01y Kantor Akuntan Publik
2011 yang cliterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
Penyebaran serta pengembalian kuesioner clilaksanakan mulai 03
November 2011 hingga 01 Desember 2011.
Peneliti mengambil sampel sebanyak 18 KAP dari keseluruhan
KAP yang berada di wilayah Jakarta. Kuesioner yang disebarkan
berjumlah 110 buah clan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak
98 kuesioner atau 89%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 12 buah
atau 11 %. Kuesioner yang dapat diolah be1jumlah 95 buah atau 86,4%
sedangkan kuesioner yang tidak dapat cliolah karena ticlak memenuhi
kriteria sebagai sampel clan tidak diisi secara lengkap oleh responden
sebanyak 3 buah atau 2. 7%. Gambaran mengenai data penelitian disajikan
pada tab el 4 .1.
Tabel 4.1 Data Penelitian
No. Keterangan Jumlah Persentase 1. Jumlah kuesioner yang disebar 110 100% 2. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 12 11% 3. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 3 2,7% 4. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 95 86,4%
Sumber: Data pnmer
Tabel 4.2 Data Distribusi Penelitian
No Nama Kantor Akuntan Publik Kuesiioner Kuesioner . dikirim dikembalikan I Meidina, Ratna & Aditvasih 10 10 2 Hertanto Sidik & Rekan 10 10 3 Weddie Andriyanto & Rekan 8 8 4 Budiman, Wawan, Pamudji & Rekan 3 3 5 Basyaruddin & Wildan 15 15 6 Doli, Bambang, Sudarmaii & Dadang 5 2 7 Drs. Adam Nmrroho 5 5 8 Eddy Siddbarta & Rekan 5 5 9 Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan 5 3 10 Ali, BAP IO 8 11 AdnanAli 5 5 12 Svarif Basir & Rekan 3 3 13 Drs. Bambang Sudaryono & Rekan 5 5
(Pus at) 14 Purbalaudin & Rekan (Pusat) 5 5 15 Asen Rahmansvah & Rekan 2 2 16 Abdurahman Hasan Salinu 4 4 17 Ghazali, Sahat & Rekan 5 5 18 Usman & Rekan 5 0
Sumber: Data primer
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada
VAD ....1: 1 ... 1 ....... "* .... ..... ~ ............ ! ..J _____ ]""\_!_. __ ., ____ YT_, ~1
yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), baik yang
mempunyai Nomor Register Ak maupun tidak, serta pernah melaksanakan
pekerjaan di bidang auditing. Berikut ini adalah deskripsi mengenai
identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, posisi
terakhir, pendidikan terakhir, usia, dan pengalaman kerja responden.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 4.3 Basil Uji Deskripsi Responden Berdasark.an Jenis Kelarnin
Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent
Laki-laki 50 52.6 52.6 52.6 Perempuan 45 47.4 47.4 100 Total 95 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 50 orang atau
52.6% responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya
sebesar 45 orang atau 47.4% responden berjenis kelamin perempuan.
b. Deskripsi responden berdasarkan usia
Deskripsi rnengenai data responden berdasarkan usia ini dapat
dilihat pada table 4.4
Tabel4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Cnrnulative Percent Percent
20-25 tahun 47 49.5 49.5 49.5 26-30 tahun 32 33.5 33.5 83.0 31-35 tahun 6 6.3 6.3 89.3 > 35 tahun 10 10.7 10.7 100.0 Total 95 100.0 100.0
Surnber: Data primer yang diolah
c. Deskripsi responden berdasarkanjabatan
Berdasarkan tabel 4.5 berikut ini, diperoleh infonnasi bahwa
rnaymitas responden sebanyak 43 orang atau sebesar 45.3%
menduduki posisi sebagai auditor junior. Responden yang menduduki
jabatan sebagai auditor senior sebanyak 35 orang atau 36.8%,
sedangkan sisanya yaitu supervisor, manajer, dan partner, masing-
masing scbesar 9,6 clan 2 orang atau sekitar 9.5%, 6.3%, clan 2.1 %. Hal
tersebut mungkin dikarenakan semakin tinggi jabatan auditor dikantor
akuntan publik, semakin tinggi pula tingkat kesibukannya, sehingga
responden dalam penelitian ini <lidominasi oleh auditor junior.
Tabel 4.5 Hasil Uii Desknpsi R d B esp on en erdasarkan Jabatan
Keterangan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent
Junior Auditor 43 45.3 45.3 45.3 Senior Auditor 35 36.8 36.8 82.l Supervisor 9 9.5 9.5 91.6 Manajer 6 6.3 6.3 97.9 Pminer 2 2.1 2.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
d. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 4.6 menyajikan hasil uji deskiipsi responden berdasarkan
pendidikan terakhir.
Tabel 4.6 Hasil uji responden berdasarkan pendidikan terakhir
Keterangan Frequency Percent
SI 88 92.6 S2 7 7.4 Total 95 100.0
Sumber: Data p1imer yang diolah
Valid Percent
92.6 7.4
100.0
Cumulative Percent
92.6 100.0
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan terakhir Strata Satu (SI) dengan jumlah 88
responden atau 92.6%. Sisanya sebesar 7.4% atau sebanyak 7 orang
berpendidikan terakhir Strata Dua (S2). Hal ini diduga karena di
Indonesia pada umumnya standar pendidikan untuk direkrnt menjadi
akuntan publik minimal Strata Satu (S 1 ).
e. Karakte1istik responden berdasarkan pengalaman ke1ja
Berikut ini adalah hasil uji responden berdasarkan pengalaman
kerja.
Tabel 4.7 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Keterangan Frequency Percent Valid Cumulative Percent Percent
< 1 tahun 22 23.2 23.2 23.2 1-3 tahun 58 61.0 61.0 84.2 > 3 tahun 15 15.8 15.8 100.0
Total 95 100.0 100.0
Sumber: Data pnmer yang d10lah
Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden (sebanyak 61 %) atau sekitar 58 auditor memiliki
pengalaman bekerja 1-3 tahun, sisaya 23.2% dan 15.8% atau sebanyak
22 dan 15 auditor memiliki pengalaman di bawah 1 tahun dan di atas 3
tahun.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Basil Uji Statistik Desk1iptik
Variabel yang digunakan clalam penelitian ini yang meliputi
hubungan klien dengan KAP, pengalaman auditor, kompleksitas tugas,
locus of control clan audit judgment akan c!iuji secara statistik cleskriptif 0
sepe1ii yang terlihat dalam tabel 4.7
Tabel 4.8 Hasil U.ii Statistik Deskriptik
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
T.HKdK 95 26 40 32.08 3.020
T.P 95 30 46 38.39 3.356
T.KT 95 34 50 41.32 3.656
T.LOC 95 27 41 33.36 2.910
T.AJ 95 21 37 30.11 3.177
Valid N 95
(listwise)
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa pada variabel hubungan klien clengan
KAP jawaban minimum responden sebesar 26 dan maksimum sebesar 40,
Variabel pengalaman auditor j awaban minimum responden sebesar 3 0 dan
maksimum sebesar 46, dengan rata-rata total jawaban 38,39 dan standar
deviasi sebesar 3,356. Pada kompleksitas tugas minimum jawaban
responden sebesar 34 dan maksimum sebesar 50, dengan rata-rata total
jawaban 41,32 dan standar deviasi sebesar 3,656. Pada locus of control
minimum jawaban responden sebesar 27 clan maksimum sebesar 41,
dengan rata-rata total jawaban 33,36 dan standar cleviasi sebesar 2,910.
Sedangkan, pacla variabel audit judgment jawaban minimum responden
sebesar 21 dan maksimum sebesar 37, dengan rata-rata total jawaban
30,11 dan standar deviasi sebesar 3,177. Berdasarkan hasil uji statistik
deskriptif di atas dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata jawaban
responden untuk semua variabel adalah setuju.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Pearson Co relation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat
signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat
dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari
lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu hubungan
klien dengan KAP (HKdK), pengalaman auditor (PA), kompleksitas
tugas (KT), locus of control (LOC) clan audit judgment (AJ) clengan 95
sampel responden.
Tabel 4.9 as1 'll a 1 1 as H "IU""V J"d"t
Butir Pearson Sig Keterangan Pernvataan Co relation {2-Tailed)
HKdK 1 0,685** 0,000 Valid HKdK2 0,738** 0,000 Valid HKdK 3 0,389** 0,000 Valid HKdK4 0,667** 0,000 Valid HKdK 5 0,760** 0,000 Valid HKdK 6 0,608** 0,000 Valid HKdK 7 0,389** 0,000 Valid HKdK8 0,616** 0,000 Valid HKdK9 0,498** 0,000 Valid
PA I 0,501 ** 0,000 Valid PA2 0,600** 0,000 Valid PA3 0,622** 0,000 Valid PA4 0,629** 0,000 Valid PAS 0,627** 0,000 Valid PA6 0,631 ** 0,000 Valid PA 7 0,612** 0,000 Valid PAS 0,635** 0,000 Valid PA9 0,502** 0,000 Valid PA 10 0,540** 0,000 Valid KT I 0,263* 0,010 Valid KT2 0,423** 0,000 Valid KT3 0,520** 0,000 Valid KT4 0,617** 0,000 Valid KT5 0,618** 0,000 Valid KT6 0,641 ** 0,000 Valid -KT? 0,532** 0,000 Valid KT8 0,587** 0,000 Valid KT9 0,572** 0,000 Valid
KT 10 0,450** 0,000 Valid KT 11 0,393** 0,000 Valid LOC l 0,514** 0,000 Valid LOC2 0,541 ** 0,000 Valid LOC3 0,606** 0,000 Valid LOC4 0,583** 0,000 Valid LOC 5 0,558** 0,000 Valid LOC 6 0,640** 0,000 Valid LOC7 0,653** 0,000 Valid ---LOC8 0,551 ** 0,000 Valid LOC9 0,478** 0,000 Valid AJ 1 0.585** 0.000 Valid
Lanjutan Tabel 4.9
AJ2 0,653** 0,000 Valid AJ3 0,722** 0,000 Valid AJ4 0,660** 0,000 Valid AJ5 0,631 ** 0,000 Valid
-AJ6 0,597** 0,000 Valid
-AJ7 0,487** 0,000 Valid AJ8 0,412** 0,000 Valid
Sumber: data primer yang diolah
Tabel 4.9 menunjukkan variabel hubungan klien dengan KAP,
pengalaman auditor, kompleksitas tugas, locus of control dan audit
judgment memiliki kiiteria valid untuk setiap item pernyataan dengan
nilai signifikansi < 0,05. Hal ini berarti bahwa semua item pernyataan
yang digunakan dalam penelitian ini mampu mengungkapkan sesuatu
yang diukur pada kuesioner tersebut.
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari
instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat clikatakan
reliable jika nilai Cronbach 's Alpha berada diatas 0,60. Tabet 4.10
berikut menunjukkan basil uji reliabilitas untuk lima variabel
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.10
Hasil u,ji reliabilil:as
Variabel
Hubungan Klien dengan KAP
Pengalaman Auditor
Kompleksitas Tugas
Locus Of Control
Audit Judgment
Sumber: Data primer yang diolah
Cronbac h' I Al[!h:
0,639
0,789
0,720
0,734
0,736
s Keterangan
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Reliable
Tabel 4.10 menunjukkan nilai cronbach 's alpha alas variabel
hubungan klien dengan KAP sebesar 0,639, pengalaman auditor
sebesar 0,789, kompleksitas tugas sebesar 0,720, locus of control
sebesar 0,734, serta audit judgment sebesar 0,736. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa pemyataan dalam kuesioner ini reliable
karena mempunyai nilai cronbach 's alpha > 0,60. Hal ini
menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan mampu
memperoleh data yang konsisten yang bera1ii bila pernyataan itu
diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan
jawaban sebelumnya.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikoline1ialitas
Untuk mendeteksi adanya problem rnultiko, maka dapat clilakukan
clengan melihat nilai Tolerance dan Variance inflation Factor (VIF)
serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel 4.11 berikut
menunjukkan hasil uji multikolinearitas.
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficients•
Standar di zed
Unstandardized Coeffici Collinearity Coefficients en ts Statistics
Std. Toleran Model B Error Beta t Sig. ce VIF
l(Constant) 4.608 4.551 1.012 .314
T.HKdK -.068 .082 -.064 -.820 .415 .980 1.020
T.P .189 .086 .221 2.191 .031 .588 1.700
T.KT .184 .091 .198 2.023 .046 .628 1.592
T.LOC .388 .094 .383 4.104 .000 .691 1.448
Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.11 cliatas terlihat bahwa nilai Tolerance
mendekati angka I dan nilai VIF disekitar rmgka 1 untuk setiap
variabel. Dengan clemikian, dapat disimpulkan bahwa model
persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan
dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variable dependen clan variabel inclepenclen atau
kecluanya mempunyai clistribusi nonnal atau ticlak. Model regresi yang
baik aclalah clistribusi data nonnal atau menclekati nomml.
..0 8 "-E "' <..>
""" ~ "' c.. ><
u.J
Gambar4.1
Hasil Uji Normalitas Menggunaka111 Grafik P-Plot
Normal P-P Plot of Regressio1n !:itandardized Residual
Dependent Variable: ,.._A.J
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 o.o 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.1 diatas memperlihatkan penyebaran data yang berada
disekitar gaiis diagonal clan mengiknti arah garis diagonal, ini
menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk rnenguji apakah dalarn
sebuah model regresi, te1jadi ketidaksamaan vaiians daii residual claii
satu pengarnatan ke pengarnatan lain. Deteksi acla tidaknya
heteroskeclastisitas dilakukan clengan melihat ada ticlaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang
diperlihatkan pada gambar 4.2 berikut.
4- 0
o;
" "O ·;;; ©
"' z-"O © .~ c ©
"O
" 0-iii 0
c 0 0
·;;; ~ © ~
"'·2 0 ©
"' ' -3 ·2
0
Gambar4.2 Grafik Scatterplot
Scatterplot
Dependent Variable: T.AJ
0 0
0 o"'
0 Oo 0 0
Zlti r{;o o OoooGV o o o o Qibo
00o 0 0 0 Oo 0 %
000~ O~ 0 00o 0 0
0 oq, 0 0
0 0
' -1 0
00 0
0
0 0
0 0
0
Regression Standardized Predict1:!cd Value
Sumber: Data primer yaug diolah
0 0
0
' 3 2
Berdasarkan gambar 4.2, g:rafik scatterplot menunjukkan bahwa
data tersebar cliatas dan dibawah angka 0 (no!) pada sumbu Y dan tidak
terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini
berarti ticlak terjadi heteroskedastisitas pacla model persamaan regresi,
sehingga model regresi layak cligunakan untuk memprediksi audit
judgment berclasarkan vaiiabel yang mempengaruhinya, yaitu
hubungan klien clengan KAP, pengalaman auditor, kompleksitas tugas
dan locus of control.
4. Hasil Uji Hi potesis
a. Hasil Uji Koefisien Dete1minasi
Uji koefisien dete1minasi dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen.
Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary"
Adjusted R
Model R R Square Square
1 .677° .459 .435
a. Predictors: (Constant), T.LOC, T.HKdK, T.KT, T.P
b. Dependent Variable: T.AJ
s umber: Data primer yang diolah
Std. Error of th~ Estimate
2.380
Tabel 4.12 menunjukk3.11 nilai R sebesar 0,677 atau 67,7%. Hal
m1 berarti bahwa hubungan atau korelasi antara faktor-faktor yang
mempengaruhi audit judgment adalah kuat karena berada di kisaran
0,60-0,799 (Riduwan dan Ahmad, 2007:62). Nilai Adjusted R Square
sebesar 0,435 atau 43,5%, ini memmjukkan bahwa variabel audit
judgment yang dapat clijelaskan oleh variabel hubungan klien dengan
KAP, pengalaman auditor, kompleksitas tugas dan locus of control
adalah sebesar 43,5%, sedangkan sisanya 0,565 atau 56,5% (1-0,435)
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak di:sertakan dalilln model
penelitian ini. Seperti tekanan ketaatan, gender clan keahlian auditor.
b. Hasil Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji
statistik t clapat clilihat pada tabel 4.13, jika nilai probability t Jebih
kecil 0,05 maka H, diterima dan menolak H0, seclangkan jika nilai
probability t Jebih besar clari 0,05 maka Ho diterima dan menolak H,.
Model
1 (Constant)
T.HKclK
T.P
T.KT
T.LOC
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik t
Coefficients"
Unstanclarclizecl Standardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
4.608 4.551
-.068 .082 -.064
.189 .086 .221
.184 .091 .198
.388 .094 .383
a. Dependent Variable: T.AJ
Sumber: Data primer yang diolah
t
1.012
-.820
2.191
2.023
4.104
Sig.
.314
.415
.031
.046
.000
Hasil Uji Hipotesis 1: Hubungan klien clengan KAP berpengaruh
secara signifikan tcrhaclap audit judgment.
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada table 4.13, variabel hubungan
klien dengan KAP mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,415. Hal
ini berarti menolak H,1 sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan
klien dengan KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap audit
judgment karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel hubungan
klien dengan KAP> 0,05. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil
penelitian yang dilakukan oleh Budiyanto et al. yang menyatakan
bahwa semakin lama auditor melakukan penugasan terhadap satu klien
maka akan semakin sulit auditor mempertahankan independensinya
dalam mengambil keputusan. Dalam penelitian ini juga tidak terbukti
anggapan bahwa semakin lama auditor memeriksa perusahaan maka
auditor akan berjalan sesuai dengan keinginan klien. hubungan lama
antara perusahaan dengan KAP akan menyebabkan keterikatan yang
erat dari KAP dengan kepentingan manajemen kliennya, dimana
tindakan yang benar-benar independen oleh KAP akan menjadi sulit."
Keprihatinan itu telah menyebabkan diwajibkannya rotasi auditor.
Diwajibkan rotasi untuk auditor tersebut didasari oleh pendapat bahwa
saat lamanya auditor memeriksa meningkat, rnalca akan meningkatkan
anggapan bahwa auditor berjalan sesuai keinginan klien dalam
masalah-masalah akuntansi.
Dengan demikian, hubungan yang panjang antara auditor dengan klien
yang ditunjukkan dengan semakin tingginya. keterikatan auditor
dengan klien, tidak menyebabkan auditor memiliki kecenderungan
akan dependen dalam mengambiljudgment.
Hasil Uji Hipotesis 2: Pengalaman Auditor berpengaruh secara
signifikan terhadap Audit Judgment.
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.13, variabel pengalaman
auditor mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,031. Hal ini berarti
menerima Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa pengalaman auditor
berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel pengalaman lebih kecil dari 0,05.
Hubungan antara pengalaman auditor dan audit judgment bersifat
positif. Dengan demikian, semakin ·tama wakiu bekerja dan semakin
banyak tugas audit seorang auditor maka akan dapat merullllbah dan
memperluas pengetahuan auditor dibidang ak:untansi dan auditing
sehingga dapat menambah pengalaman auditnya. Sehingga auditor
yang berpengalaman akan lebih baik dibandingkan dengan auditor
yang belum berpengalaman. Hasil penelitian ini mt:'ndulrnng hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Herliansyah dan Ilyas
(2006), Pengalaman audit merupakan proksi dari keahlian auditor yang
akan menentukan pembentukan pertimbangan auditor. Berbagai
penelitian auditing menunjukkan bahwa semakin berpengalaman
seorang auditor maka semakin mampu ia menghasilkan kinerja yang
lebih baik dalam tugas-tugas yang semakin kompleks. Haynes et al.
(1998) dalam Koroy (2005:3) dan Puspa Arum (2005). Tetapi tidak
mendukung penelitian dari Budiyanto et al. (2005) yang menyatakan
tidak terdapat pengaruh pengalaman audit klien terhadap ekspektasi
klien dalam audit judgment. Pengalaman merupakan suatu proses
pembelajaran dan pe1tambahan perkembangan potensi bertingkah laku
baik dari pendidikan formal maupun non formal at.au bisa diartikan
sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola
tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu pembehyaran juga mencakup
perubahaan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan dari
pengalaman, pemahaman dan praktek.
Hasil Uji Hipotesis 3 : Kompleksitas Tugas berpengaruh secara
signifikan terhadap Audit Judgment
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada table 4.13, variabel
kompleksitas tugas mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,046. Hal
ini berarti menerima H83 sehingga dapat dikatakan bahwa kompleksitas
tugas berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment karena
tingkat signifikansi yang dimiliki variabel kompleksitas tugas < 0,05.
Hasil penelitian ini didukung hasil penelitian Zuraidah Mohd-Sanusi
dan Takiah Mohd-Iskandar (2007) dan Stuart (2001) dalam Jamilah et
al. (2007) yang menyatakan bahwa kompleksitas tugas berpengaruh
secara signifikan terhadap audit judgment. Hal ini dikarenakan
kompleksitas tugas bersifat penting, k.arena kecendrungan bahwa tugas
melakukan audit adalah tugas yang banyak menghadapi persoalan
kompleks, hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Restu dan
Indriantoro (2000) dalam Prasita dan Adi (2007). Kompleksitas tugas
pada penelitian ini didefmisikan sebagai tugas yang kompleks, terdiri
atas bagian-bagian yang banyak, berbeda-beda clan saling terkait satu
sama lain. Dalam pelaksanaan tugasnya yang kompleks, auditor junior
sebagai anggota pada suatu tim audit memerlukan keahlian,
kemampuan dan tingkat kesabaran yang tinggi. Dengan demikian,
semakin tinggi kompleksitas tugas yang dihaclapi seorang auditor maka
judgment yang dihasilkan akan berbeda dengan auditor yang memiliki
kompleksitas tugas yang rendah karena seorang auditor yang memiliki
kompleksitas tugas yang tinggi akan cendrung merasa kesulitan dan
bingung terhadap tugas yang dihadapinya Tetapi, hasil penelitian ini
tidak konsisten dengan penelitian Jarnilah et al. (2007). yang
menyatakan bahwa kompleksitas tugas tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap audit judgment artinya para auditor mengetahui
dengan jelas atas tugas apa yang akan dilakulrnnnya, tidak mengalami
kesulitan dalam melakukan tugas dan dapat melakulcan ii.1gasnya
dengan baik.
Basil Uji Hipotesis 4 : Locus Of Control berpengaruh secara
signifikan terhadap Audit Judgme11t
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada table 4.13, variabel locus of
control mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini berarti
menerima Ha4 sehingga dapat dikatakan bahwa locus of control
berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment karena tingkat
signifikansi yang dimiliki variabel kompleksitas tugas < 0,05. Hasil
penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Sarita dan Agustia (2009)
yang menyatakan bahwa locus of control seca:ra parsial mempunyai
pengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. Hal ini terjadi karena
setiap auditor memiliki perilaku iudividu yang merupakan repleksi dari
sisi personaiitasnya yang terjadi saat itu akan mendorong seseorang
untuk membuat suatu keputusan dari pendapat tersebut. Dengan
demikian, semakin internal locus of control yang dimiliki oieh seorang
auditor maka kemampuan dia dalam membuatjudgment akan semakin
baik karena dia dapat mengontrol dirinya dan dapat iebih bertanggung
jawab serta lebih berani dan tidak mudah cemas daiam membuat audit
judgment sehiugga kecil kemungkinan untuk melakukan kesaiahan dan
mendapat tekanan dari liugkungan sekitarnya.
c. Hasil Uji Statistik F
Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.13, jika nilai
probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho,
sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho
diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.13 Hasil Uji Statistik F'
ANOVA"
Model Sum of Squares df
1 Regression 435.540 4
Residual 513.407 90
Total 948.947 94 . a. Predictors: (Constant), T.LOC, T.HKdK, T.KT, T.P
b. Dependent Variable: T.AJ
Sumber: Data primer yang diolah
Me an Square F Sig.
108.885 19.087 .ODO'
5.705
Hasil Uji Hipotesis 5: Pengaruh Hubungan klien dengan KAP,
Pengalaman Auditor, Kompleksitas Tugas dan Locus Of Control
terhadap Audit Judgment
Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.13 nilai F diperoleh
sekitar 19,087 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat
signifikansi < 0,05 maka Has diterin1a, sehingga dapat dikatakan
bahwa hubungan klien dengan KAP, pengalaman auditor,
kompleksitas tugas dan locus of control berpengaruh secara simultan
dan signifikan terhadap audit judgment. Dengan demildan, seorang
auditor yang memilili hubungan klmsus dengan klien dan memilili
kompleksitas tugas yang tinggi serta memilild tingkat pengalaman dan
locus of control yang rendah cendrung akan melakukan penyimpangan
dari standar professional dan memberikan dampak informasi yang
tidak relevan terhadap audit judgment. Sehingga dapat menciptakan
ttmlllllya kualitas audit dan hilangnya kepercayaan masyarakat umum
khususnya pengguna laporan keuangan terhadap auditor. Oleh karena
itu, untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penyimpangan dan
informasi yang tidak relevan dalam pelaksanaan audit diperlukan
adanya pengalaman, locus of control yang baik dan obyektivitas dalam
diri seorang auditor. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian
yang dilakukan oleh Herliansyah dan Ilyas (2006) ,Puspa Arum
(2005), Jamilah et al. (2007) dan Budiyanto et al. (2005).
A. Kesimpulan
BABV
KESIMPULAN DAN IMPLIKA:SI
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang
telah dilakukan terhadap pemiasalahan dengan menggunakan model regresi
berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
I. Hubungan klien dengan KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
audit judgment. Basil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Budiyanto et al. yang menyatakan bahwa hubungan klien dengan KAP
berpengaruh terhadap audit judgment.
2. Pengalaman auditor berpengaruh secara sugnifikan terhadap pertimbangan
audit. Basil ini konsisten dengan penelitian Herliansyah dan Ilyas (2006),
Haynes et al. (1998) dalam Koroy (2005:3).
3. Kompleksitas tugas berpengaruh secara signifikan terhadap audit
judgment. Basil penelitian ini mendukung penelitian Prasita clan Adi
(2007). Akan tetapi, penelitian ini bertentangan dengan penelitian Jamilah
et al. (2007)
4. Locus of control berpengaruh secara signifikan terhadap audit judgment.
Basil penelitian ini mendukung penelitian Sarita clan Agustia (2009).
5. Hubungan klien dengan KAP, pengalaman auditor, kompleksitas higas clan
locus of control berpengaruh secara simultan clan signifikan terhadap audit
judgment. Basil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Herliansyah dan Ilyas (2006) ,Puspa Arnm (2005), Jamilah et al.
(2007) dan Budiyanto et al. (2005).
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan diatas menunjukan bahwa variabel
pengalaman auditor, kompleksitas tugas dan locus of control berpengarnh
secara signifikan terhadap audit judgment. Seorang auditor, dalam
menjalankan tugasnya dituntut untuk meningkatkan kualitas audit yang
dihasilkannya dan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik (SP AP).
Seorang auditor ketika melakukan penugasan audit diharapkan memiliki
judgment yang berkualitas untuk membelikan kayakinan bahwa penilaian
masyarakat terhadap laporan keuangan adalah ben:1r. Auditor biasanya di
hadapkan pada situasi rnmit, kompleks dan penuh tekanan yang menuntut
seorang auditor untuk !ebih tekun dan sabar dalam menge1jakan tugas
tugasnya, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan judgment.
Auditor juga harus mengetahui pendekatan kerja terbaik dalam menjalankan
tugas auditnya agar dapat memproses informasi yang lebih baik dan
menghasilkan penilaian resiko yang lebih akurat sehingga dapat menghasilkan
pertimbangan audit yang tepat.
Hal ini seiling dengan pengalaman dan locus of control yang
dimilikinya, karena auditor yang berpengalaman dan rnemiliki locus of control
yang baik akan lebih paham terhadap hal-hal spesifik sebagai bahan
pertimbangan audit sehingga menghasilkan kine1ja yang lebih baik dalam
tugas yang semakin kompleks. Oleh karena itu, seorang auditor ketika
melakukan penugasan audit hendaknya mempertimbangkan pengetahuan dan
pemahaman mengenai standar audit dan kode etik akuntan, sehingga auditor
tetap dapat meningkatkan mutu dan kualitas audit:nya dalam menghadapi
berbagai situasi yang terjadi. Dengan demikian, kepercayaan klien dan
masyarakat umum khususnya pengguna laporan keuangan juga akan
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. "Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik", Jilid 1 Edisi ke 3, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakmia, 2004.
Agoglia Christopher P, Beaudoin Cathy and Tsakumis George T. "The Effect of Fraud Assessment Documentation Structure on Auditors' Ability to Jdenti.JY Control Weaknesses: The Moderating Role of Reviewer Experience", Department of Accounting, Drexel University,2006.
Alim M Nizarul, Hapsari Trisni dan Pmwanti Liliek. "Pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi" Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 2007.
Arens, Elder, and Beasley, "Auditing Assurance Service", 13'11 Edition, New Jersey: Pearson Education.Inc.2010.
Boyton, William C and Raymond N.Johnson. "Modern auditing assurance service and the integrity of financial reporting", eighth edition, John Wiley &Sons. Inc, America, 2006.
Budiyanto Enjang Tachyan,Nasir Mohamad dan Januarti Indira. "Pengujian Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment". Simposium Nasional Akuntansi 8, Solo, 2005.
Chung, Jaime dan Monroe, Gary S. 2001. A Research Note on The Effects of Gender and Task Complexity on an Audit Judgement. Behavioral Research In Accounting. Vol.13, 2001. USA.
Engko, Cecilia dan Gudono. "Pengaruh kompleksitas tugas clan locus of control terhadap hubungan antara gaya kepemimpinan clan kepuasan ke1ja auditor", Simposium Nasional Akuntansi X, Makasar, 2007.
Ferdinan, Giii Efraim. "Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi KAP terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia", Simposium Nasional Akuntansi 13, Purwoke1io, 2010.
Ghozali, Imam. "Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS", edisi keempat, badan penerbit UNDIP, Semarang, 2009.
Halim, Abdul. "Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan)", jilid edisi ke 3, UPP AMP YKPN, Yogyakmia, 2003.
Harini Dwi, Wahyudin Agus dan Anisykurlillah. "Analisis Penerimaan Auditor atas Dysfunctional Audit Behavior: Pendekatan Karakteristik Personal Auditor", Simposium Nasional Akuntansi 13, Purwokerto, 2010.
Herliansyah, Yudhi dan Meifida Ilyas. "Pengaruh pengalaman auditor terhadap penggunaan bukti tidak relevan dalam auditor judgment", Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006.
Jarnilah Siti, Zaenal Fanani dan Grahita Chandrarin. "Pengaruh gender, tekanan ketaatan dan kompleksitas tugas terhadap audit judgment'', Sirnposiurn Nasional Akuntansi X, Makasar,2007.
Jatrniko, Barn bang. "Metodologi Penelitian ", Fakultas Ekonorni Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, Jakarta, 2009.
Kasmir. "Analisis Laporan Keuangan ", Rajawali Pers, Jakarta, 2009.
Koroy Tri Ramaraya. Penganih Preperensi Klien dan Pengalaman Audit terhadap Pertimbangan Auditor". Sirnposiurn Nasional Akuntansi 8, Solo, 2005.
Lismawati. "Contoh Kasus Pelanggaran Kode Etik Akuntan", artikel diakses tanggal 03 Desernber 2011, dari: http://cornrnunity,mmaclanna.ac.id.
Mardisar, Diani dan Ria Nelly Saii. "Pengaruh akuntabilitas dan pengetahuan terhadap kualitas hasil kerja auditor", Sirnposiurn Nasional Akuntansi X, Makasar, 2007.
Mulyadi. "Auditing", Eclisi ke 6, Salernba Empat, Jakarta,2009.
Nur Inclriantoro dan Barnbang Supomo. "Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & lvlanajemen", BPFE, Yogyakmia, 2002.
Prasita dan Adi. "Pengaruh Kompleksitas Audit dan Tekanan Ketaatan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit dengan Moderasi Pemahaman ", Jurnal Ekonorni clan Bisnis Fakultas Ekonorni Universitas Kristen Satya Wacana. 2007.
Puspa Arnrn Enggar Diah. "Pengaruh Persuasi alas Pr<ferensi Klien dan Pengalaman Audit terhadap Pertimbangan (Judgment) Auditor dalam Mengevaluasi Bukti Audit". The I st Accounting Conference Faculty of Economics Universitas Indonesia, Jakarta, 2007.
Rahayu, Si ti Kurnia clan Ely Suhayati. "Auditing (Konsep Dasar clan Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik)", Eclisi Pertama, Graha Ilmu, Yogvakaiia.2010.
Renata zoraifi. "Pengaruh Locus Of Control, Tingkat Pendidikan, Pengalaman Kerja dan Pertimbangan Etis terhadap Prilaku Auditor dalam situasi Konjlik Audit", Jurua! Akuntansi dan Bisnis, Vol. 5, No. 1, Semarang, 2005.
Riduwan dan Engkos Ahmad, "Cara Menggunakan dan J.ifemakai Analisis Jalur", Cetakan 1 Januari, Alfabeta, Bandung, 2007.
Santoso, Singgih. "Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik", PT. Alex Media Komputindo, Jakarta, 2000.
Sarita Jena dan Agustia Dian. "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Situasional, Motivasi Ke1ja, Locus Of Control terhadap Kepuasan Ke1ja dan Prestasi Kerja Auditor", Simposium Nasional Akuntansi 13, Purwoke1io, 2010.
Singgih Muliani dan Bawono lcuk Rangga. "Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP "Big Four" di Indonesia)", Simposium Nasional Akuntansi 13, Purwokerto, 2010.
Suraida, Ida. "Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko Audit terhadap SkeptisismeProfesional Auditor dan Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik", Sosiohumaniora, Vol. 7, No. 3, Bandung, 2005.
Yuvisa I Ewing, Rohman H. Abdul dan Sri Handayani. "Pengaruh Identifikasi Auditor atas Klien Terhadap Objektivitas Auditor dengan Auditor Tenure, Client Importance dan Client Image sebagai Variabel anteseden (Penelitian terhadap Auditor Kantor Akuntan Publik yang Listed di BEJ dengan Pendekatan Partial Least Square)'', Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak, 2008.
Zulaikha. "Pengaruh Kompleksitas Tugas, Orientasi Tujuan, dan Self-Efficacy Terhadap Kinerja Auditor dalam Pembuatan Audit Judgment", Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 2006.
Zuraidah Mohd-Sanusi dan Takiah Mohd-Iskandar. ''Audit judgment performace: assessing the effect of pe1formance incentives, effort and task complexity", Managerial Auditing Journal Vol.. 22 No.l, 2007.
....... 111
Unlversltas Islam Negerl SYARIF HIDAYATULLAH JAKJ~RTA
Surat Venelitian l?iset dan
l\uesi{)ner- IPeneBitia1n
·~ II I
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAJ(A.RTA FAI(ULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ida No. 95, Ciputat 15412, Indonesia
: Un.01/F.8/0T.01.6/ 9\l f1\ /2011
: lzin Penelitian
Kepada Yth: Kantor Akuntan Publik (KAP) Wilayah Jakarta
Assa/amu'alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa :
Nam a Jurusan/Semester NIM
: Lugu lataguna : Akuntansi / IX : 107082003450
Telp (62-21) 7496006, 7493318 Fax.: (62-21) 7476006 Website : www.febuinjkt.ac.id
Jakarta, 1 Nopember 2011
Adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisni£, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,sehubungan dengan penelitian skripsi berjudul : "Pengaruh Hubungan KAP dengan Klien, Pengalaman Auditor, Kompleksitas Tuga:s dan Locus Of Control Terhadap Audit Judgment", mahasiswa tersebut memerlukao izin penelitian di lembaga atau perusahaan yang Bapak/lbu/Saudara pimpin. Oleh sebab itu kami mohon kesediaan Bapak/lbu/Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya.
Demikianlah atas bantuan serta kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Wassa/amu'alaikum Wr. Wb.
Tembusan: Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
Pengaruh Hubungan Klien dengan KJ\.F', Pengalaman
Auditor, l(ompleksitas Tugas dam Locus Of Control
terhadap Audit Judgment
Ui~.~, Universltas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKAFtTA
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
Hal: Pcrmohonan Pengisian Kucsioner
Kepada Yth.
Bapak/lbu/Sdr/i Responden
Di Tempat
Dengan hormat,
Jakarta, 23 Oktober 2011
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program
Strata Satu (Sl) Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, saya:
Nama
NIM
: Lugn Ratagnna
: 107082003450
Fak/Jur/Smtr : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/IX
bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan
judul "Pengaruh Hubungan Klien dengan KAP, Pengalaman Auditor,
Kompleksitas Tu gas dan Locus Of Control Terhadap Audit Judgment".
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk
menjadi responden dengan mengisi lembar knesioner ini secara lengkap dan
sebelumnya saya mohon maaf telah menggangu waktu bekerja Bapak/Ibu/Sdr/i.
Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan
tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat Bapak/lbu/Sdr/i bekerja,
sehingga kerahasiaarmya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian.
Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/lbu/Sdr/i merupakan faktor
kunci untuk mengetahui pengaruh hubungan klien dengan KAP, pengalaman
auditor, kompleksitas tugas dan locus of control terhadap audit judgment.
D Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan s,ecara hati-hati dan
menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, llmrena apabila terdapat
salalz satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku.
D Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilihan anda, yang
penting memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.
Apabila diantara Bapak/Ibu/Sdr/i ada yang membutuhkan hasil penelitian ini, maka
Bapak/Ibu/Sdr/i dapat menghubungi saya (telpon dan e-mail tertera di bawab). Atas
kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua
pertanyaan dalam eksperimen ini, saya sampaikan terima kasih.
Dosen Pembimbing
(Prof. Dr. Abdul Hamid, MS)
Honnat saya,
Peneliti
(Lugu Rataguna)
IDENTITAS RESPONDEN
N ama/inisial
NamaKAP
Jenis Kelamin D Laki-Lald
Umur ...... tahun
D Perempuan
Pendidikan Terakhir D D3 D SI D S2 CJ S3 D Lain-lain ....
Jabatan di KAP : D Junior auditor
c::J Senior auditor
C:J Pru.iner
C:J Manajer
D Supervisor auditor
Lama sebagai auditor : c::J < 1 tahun c::J 1-3 tahun c::J > 3 tahun
V ARIABEL, SUB V ARIABEL, DAN lfNDIKATOR
PENELITIAN
1. Hubungan Klien dengan KAP (X1)
No, l
1
Anda dapat menyatakan pendapat dengan memberikan tanda silang (X) pada
salah satu nomor antara 1 sru.npai 5, dimana:
1
2
Sangat Tidak Setnju (STS)
Tidak Setnju (TS)
3 Ragu-ragu (R)
Kctcrangnn I
I Manfaat informasi la po ran keuangan
dihubungkan denganjangka waktu lamanya
hubungan KAP dengan klien. Jika lamanya
penugasan audit tersebut lebih dari 5 (lima)
tahun, akan mempengaruhi independensi
auditor.
4
5
,STS i: ' ,, "
Setnju (S)
Sangat Setuju (SS)
s R IS 1 SS I I
i Ji j I
Semakin lama auditor mengaudit, maka
2 auditor akan semakin terikat dengan klien
dan akan mempengaruhi independensi
auditor dalam mengambil keputg~an.
3 Obyektivitas mempengaruhi auditor dalam
mengan1bil keputusan.
4 Audit fee yang besar mempengaruhi
i11dependensi auditor dalarn me11gambil
keputusan
5 Pe11garuh menajeme11 merupalcan salali satu
faktor yang mempengaruhi auditor dalam
mengambil keputusan.
6 Persai11gan antar KAP dalam menyediakan
jasa akan mempengaruhi independensi
auditor dalam me11gambil keputusan
7 Rotasi auditor bertujuan untuk menjaga
indepe11densi dan obyektivitas auditor
dalam me11gambil keputusa11.
8 Jasa 11011 audit yang diberikan oleh KAP
kepada klien akan mempengaruhi
i11depe11densi auditor dalam mengambil
keputusan
9 Lamanya pe11ugasan audit membuat auditor
berjalan sesuai de11gan kei11gi11an dari klien
2. Pengalaman
Anda dapat menyatakan pendapat dengan memberikan tanda silang (X) pada
salah satu nomor antara 1 sampai 5, dimana:
1
2
Sangat Tidak Setuju (STS) c.
Tidak Setuju (TS)
3 Ragn-ragu (R)
4
5
S:etuju (S)
S:angat Setuju (SS)
''N W""~ ;1 U";
Ketcrangaq.' ,. ', 1' '\t 1
;, ~,, I ,~JrS\US1: {TiS, :"~:1~;~, ~1\ 11S~tr 1 :~;~ sS"' /, 0.111 ' ' ' j , ! ,;, , f, 1 ; , 't , , , u:: rA, '
1 Auditor yang telah mengaudit lebih banyak klien memiliki audit judgment yang Iebih baik. Seorang auditor disebut berpengalaman
2 apabila memiliki masa kerja Iebih dari 3 tahun.
3 Auditor yang berpengalaman adalah auditor vanl! banvak mendapatkan oelatihan teknis.
4 Auditor yang berpengalaman Iebil1 ahli dalam membuat iudzment.
5 Pengalaman penugasan audit mempengaruhi ketepatan dalam menganalisis kasus.
6 Pengalaman auditor berpengaruh terhadap tingkat kecurigaan atas bukti audit dari perusahaan klien.
7 Pengalaman auditor mempengaruhi pertimbangan profesionalnya dalam mengevaluasi kewajaran laporan keuangan.
8 Pengalaman dalam pekerjaan audit pada umunmya dapat mengembangkan karir auditor
9 Pengalaman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan auditor dalam membuat judzment.
10 Pengalaman membantu auditor dalam memprediksi dan mendeteksi masalah secara professional.
3. Kompleksitas Tugas
Anda dapat menyatakan pendapat dengan memberikan tanda silang (X) pada
salah satn nomor antara 1 sampai 5, dimana:
l
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
Tidak Setuju (TS)
3 Ragu-ragu (R)
1 Saya merasa bingung dengan tngas yang sulit untnk diselesaikan.
2 Saya merasa yakin tentang wewenang yang saya miliki.
3 Sangatla11 tidak jelas bagi saya cara mengerjakan setiap tngas yang begitu ban ak an sa a terima selama ini.
4 Setiap rencana dan tnjuan dari pekerjaan sa a sesuai den an atnran yan ada.
5 Saya diberi waktu sedikit dari atasan untnk menge · akan tngas sa a.
6 Ketekunan dan kesabaran sangat dibutnhkan dalam menyelesaikan tugas an kom leks
7 Deskripsi jabatan menunjukan apa yang harus dikerjakan dalam setiap penugasan audit.
8 Saya merasa kurang memaharni setiap jenis tngas yang harus saya kerjakan ( dari bermacam-macam tn as yang ada).
9 Auditor harus mengetalmi urutan tngastn asn a secara keseluruhan.
10 Alat bantn berupa netbook sangat mempengaruhi kine1ja saya dalam menyelesaikan tngas
11 Saya mengetahui tanggung jawab saya dalam setia enu asan audit
4
5
Setuju (S)
Sangat Setuju (SS)
4. Locus Of Control
Anda dapat menyatakan pendapat dengan memberikan tzmda silang (X) pada salah satu nomor antara 1 sampai 5, dim an a: 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 4 Setuju (S)
2 Tidak Setuju (TS) 5 Sangat Setuju (SS)
3 Ragu-ragu (R)
1 Penugasan audit adalah sesuatu yang saya lakukan seba ai enun' an rofesi sa a.
2 Pada setiap penugasan, anggota tim bisa menyelesaikan tugas audit a a un.
3 Jika saya menginginkan suatu penugasan, maka saya a1rnn mendapatkan tugas tersebut.
4 Jika saya tidak menyukai keputusan pimpinan, saya akan melakukan sesuatu terhada ke utusan tersebut.
5 Memperoleh penugasan yang saya inginkan bukanlah suatu keberuntun an
6 Promosi bukan merupakan nasib baik
7 Saya mampu melaksanakan penugasan den an baik · ika mau berusaha
8 Untuk memperoleh penugasan yang benarbenar baik, saya tidak membutuhkan koneksi yang mempunyai kedudukan tin i.
9 Memiliki atasan yang baik, berarti memiliki peluang yang lebih untuk mendapatkan fasilitas yan lebih baik.
5. Audit Judgment
Anda dapat menyatakan pendapat dengan memberikan tanda silang (X) pada
salah satu nomor antara 1 san1pai 5, dimana:
1
2
Sangat Tidak Setuju (STS)
Tidak Setuju (TS)
3 Ragu-ragu (R)
"'\ < ' f' 'r 1 ,
I No./, Kcterangan , ' " ' ,
'' 1 Kompetensi auditor mempengaruhi pertimbangannya dalam menentukan bukti audit yang relevan.
2 Pemahaman terhadap system pengendalian internal klien mempengaruhi efektivitas dan efisiensi audit.
3 Penentuan prosedur audit dipengaruhi oleh waktu penyelesaian laporan audit dan risiko audit.
4 Pertimbangan mengenai materialitas membutuhkan keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh auditor.
5 Auditor yang berada dibawah intruksi yang tidak tepat dari atasan akan meningkatkan resiko audit.
6 Stuktur audit yang kurang baik tidak menliliambat pelaksanaan orosedur audit.
7 Kurangnya inf01masi mengenai suatu tugas tidak akan berdampak burnk terhadap hasil keria auditor.
8 Ukuran entitas, pengalaman dan pengetahuan auditor mengenai bisnis entitas mempengaruhi penentuan strategi audit
Setuju (S) 4
5 Sangat Setuju (SS)
I STS' r TS ;' J~ 118;1; '7 ss:' ~ 1 1 I I ( ' ' , ! ,,
....... 111
Unlversltas Islam Negeri SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Surat l\eteranuan
Venelitian dari MV
Jakarta, 29 November 2011
Kepada Yth,
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIFHIDAYATULLAHJAKARTA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JI. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15445
Deugan hormat,
Kami menyatakan bahwa mahasiswa anda :
Nama : Lugu Lataguna
NIM : 107082003450
Program Study/Jurusan : S-1 Akuntansi
Telah melakukan tugas study riset di kantor kami dengan melakukan penyebaran kuesioner yang dimulai pada tanggal 22 November 2011 dan diambil pada tanggal 30 November 2011
Kami harap data-data tersebut dapat membantu mahasiswa anda dalam menyusun skripsinya.
Hormat kami,
KAP Basyirnddin & Wildan
Raflka Lestari. SE. Sekretaris
HERTANTO, S/DIK & REKAN NIUKAP : KEP-682/KM. 1/2008 NICKAP : KEP-421/KM.1/2009
SURAT KETERANGAN No: .SP /HSR.HT /X-11
+ARIS· INTERNATIONAL
1g bertandatangan dibawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah :arta, dengan ini menerangkan bahwa:
Nam a : Lugu Rataguna
No. Mahasiswa : 107082003450
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
!nar adanya telah menyebarkan kuesioner di Kantor Akuntan Publik Hertanto, Sidik, Dan !kan untuk keperluan mengumpulkan data penelitian guna menyelesaikan penulisan yang ?rjudul: "Pengaruh Hubungan Klien dengan KAP, Pengalaman Auditor, Kompleksitas Tugas •cus of Control terhadap Auditor Judgment".Kuesioner tersebut telah selesai kami isi dan fah kami serahkan kembali kepada Mahasiswa yang bersangkutan.
emikian surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
1karta, 23 November 2011 ormat kami,
lluhammad Qosasih )ivision Support and Services
AKUNTAN PUBLIK"'
I I I =t< :il Meidin a. Ratna.Adi tyas ih
Izin Usaha No. : K.EP-953/KM. l/2009
SURAT KETERANGAN Nomor: 171.SU.02. l 1. l l
Yang bertanda tangan di bawah ini, pimpinan Kantor Akuntan Publik Meidina Ratna Adityasih, dengan ini menerangkan bahwa :
Na ma
NIM
Program studi/ Jurusan
LUGU LATAGUNA
107082003450
S-1 Akuntansi UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SY ARIF HIDAY ATULLAH J;\KARTA
Adalah benar yang bersangkutan telah menyelesaikan pengambilan data
kuesioner penelitian sehubungan dengan penyusunan skripsi "PENGARUH
HUBUNGAN KAP DENGAN KLIEN, PENGALAMAN AUDITOR, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN
LOCUS OF CONTROL TERHADAP AUDIT JUDGME~H". Pada tanggal
21 Nbvember 201 l.
Demikian surat keterangan ini di buat dengan sebenarnya, untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakartc1, 23 November 2011
Kantor Akuntan Publikc Melclln•J Ratnci Adityasih
I
~ WEDDIE ANDRIYANTO & REKAN ,, REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANTS, MANAGEMENT AND TAX CONSULTANTS
Rukan Tanjung Mas Raya Blok 81 No. 22 Tanjung Barat ·Jakarta Selatan 12530 Telephone: (62-21) 7803438, 7803480, Fax.: (62-21) 78845850 E-mail : [email protected]
TANDA TERIMA
erima
Banyaknya Quantity
Osarang Osurat
Uraian Description
0Kwitansi
Jakarta, <11 l\JO vem ber- l70 "
Kepada Yth. · \)>gu LO~OCf "~C.
Ouang
Keterangan Remarks
kue~JDMr c/()rt Vfllllt!rdlff).r IJfafl' /IM!3&1 L WIVJ
e18f' neme 1»13u Lato 9UI\ & ·
lpy terlampir ditanda tangani sebagai bukti penerimaan acknowledge the receipt by returning to _us the attach dully signed ·
Hormat kami, -Your Faithfully'
( ........................................ ,.)
....... Ulll Unlv.ersltas Islam Negerl
SYARIF HIDAYATUlLAH JAKARTA
ldentitas l:leSP«)nden dan
IDENTITAS RESPONDEN
No. JK Usia PosTer PendTer PengKer
1 2 27 2 2 3 2 1 37 3 2 3 3 2 22 2 2 2 4 1 25 1 2 1 5 2 30 3 2 3 6 2 26 2 2 2 7 2 25 2 2 2 8 2 21 1 2 1 9 1 27 2 2 2 10 2 29 3 3 3 11 I 23 I 2 1 12 1 24 I 2 l 13 I 25 2 2 2 14 2 25 2 2 3 15 I 23 I 2 l 16 I 40 5 3 3 17 2 24 2 . 2 2 18 2 25 2 2 2 19 I 27 2 2 3 20 I 25 2 2 2 21 I 33 3 2 3 22 I 26 2 2 2 23 2 29 3 2 3 24 I 27 2 2 2 25 2 26 2 2 2 26 I 25 I 2 2 27 2 26 2 2 2 28 2 26 2 2 2 29 2 25 I 2 I 30 1 24 I 2 I 31 I 32 2 2 3 32 1 34 2 2 3 33 I 36 3 2 3 34 2 31 3 2 3 35 I 26 2 2 2 36 I 37 3 2 3 37 I 23 I 2 I 38 2 24 I 2 I 39 2 25 2 2 2 40 I 46 3 2 3
IDENTITAS RESPONDEN LANJUIAN
41 2 26 I 2 1 42 1 26 1 2 1 43 2 24 1 2 1 44 1 24 1 2 1 45 2 30 3 2 3 46 2 23 1 2 1 47 2 36 3 2 3 48 1 29 3 2 3 49 1 25 1 2 2
~
50 1 24 1 2 1 51 2 24 I 2 1 52 1 24 1 2 1 53 1 45 4 3 3 54 1 25 2 2 2 55 2 23 1 2 1 56 2 28 2 2 3 57 1 26 2 2 2 58 1 26 2 2 2 59 1 25 1 2 1 60 1 34 3 2 3 61 1 24 1 2 1 62 2 30 2 2 3 63 1 30 2 2 3 64 2 25 1 2 1 65 2 23 1 2 1 66 1 29 3 2 3 67 2 24 1 2 1 68 2 25 1 2 1 69 2 24 1 2 1 70 2 23 1 2 1 71 2 27 3 3 3 72 2 25 2 2 2 73 1 23 1 2 1 74 1 23 1 2 1 75 1 26 2 2 2 76 2 29 2 3 3 77 2 22 1 2 1 78 1 23 1 2 1 79 1 26 1 2 2 80 1 24 1 2 1 81 2 27 2 2 2
IDENTITAS RESPONDEN LANJUTAN
82 2 27 2 2 2 83 1 23 I 2 I 84 2 26 2 2 2 85 2 25 I 2 I
86 I 26 I 2 2 87 I 24 I 2 I 88 I 25 I 2 I 89 2 26 I 2 2 90 2 23 I 2 I 91 2 24 I 2 I 92 I 34 3 3 3 93 1 28 2 2 3 94 1 24 1 2 1 95 2 25 1 2 1
Jawaban Kuesioner Variabel Hubungan Klien dengan KAP
n HKdK 1 HKdK 2 HKdK 3 HKdK 4 HKdK 5 HKdK 6 HKdK 7 HKdK8 HKdK 9 T.HKdK
1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 33
2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 33
3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 32
4 2 2 4 3 3 4 4 3 3 28
5 3 3 4 3 2 3 4 3 3 28
6 4 4 3 4 4 4 3 5 5 36
7 5 4 2 4 4 4 2 4 4 33
8 4 4 4 4 4 4 4 3 5 36
9 3 3 3 4 4 4 2 3 4 30
10 4 4 4 4 4 4 4 4 2 34
11 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34
12 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
13 5 4 3 3 3 4 2 4 4 32
14 3 4 3 4 4 3 4 3 4 32
15 3 3 4 3 3 3 3 3 3 28
16 3 3 4 3 3 3 4 3 2 28
17 4 3 3 3 5 4 2 4 4 32
18 4 4 4 5 4 5 4 4 4 38
19 5 5 4 4 4 4 2 2 4 34
20 4 4 5 4 4 4 2 4 5 36
21 4 4 4 4 4 4 2 4 4 34
22 4 4 4 3 4 4 3 3 3 32
23 4 3 4 4 4 4 4 3 4 34
24 4 4 3 4 4 4 3 4 5 35
25 4 5 3 3 3 4 3 3 2 30
26 4 4 2 4 4 4 4 4 4 34
27 4 4 4 4 4 4 2 4 4 34
28 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
29 3 3 4 3 3 3 3 3 5 30
30 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26
31 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
32 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
33 4 4 3 3 4 4 3 3 5 33
34 4 4 4 4 4 4 3 3 2 32
35 5 4 4 5 5 5 4 4 4 40
36 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37
37 4 4 2 4 4 5 4 4 5 36
38 5 5 3 4 4 4 4 4 A >7
40 4 3 3 4 3 4 4 3 4 32
41 2 3 3 3 3 5 3 3 3 28
42 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
43 4 4 3 4 4 4 3 3 4 33
44 4 4 2 4 4 4 3 4 4 33
45 3 3 3 3 3 3 4 3 3 28
46 3 3 4 3 3 3 3 3 4 29
47 3 3 4 3 3 3 3 3 4 29
48 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
50 4 4 2 4 4 4 2 4 4 32
51 4 4 3 4 4 5 1 4 4 33
52 4 4 2 4 4 4 4 4 3 33
53 3 4 2 4 4 4 2 4 3 30
54 2 3 4 4 4 4 4 4 4 33
55 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31
56 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31
57 4 4 3 3 3 5 4 4 5 35
58 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
59 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
60 4 4 2 4 4 4 2 4 4 32 -61 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34
62 4 4 3 3 4 4 2 4 4 32
63 3 4 3 3 4 4 4 4 5 34
64 4 4 3 4 4 4 2 4 5 34
65 4 4 3 4 4 4 3 4 4 34
66 4 5 2 4 4 4 3 4 4 34
67 4 4 3 4 4 4 3 4 4 34
68 4 4 4 2 2 3 4 3 4 30
69 2 2 4 3 2 3 4 3 4 27
70 3 3 3 3 3 3 3 2 4 27
71 3 3 4 3 3 4 3 4 3 30
72 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28
73 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28
74 3 3 3 3 4 3 3 4 4 30
75 3 3 3 3 4 3 3 4 5 31
76 4 3 4 4 4 4 3 5 4 35
77 4 4 4 4 4 4 2 4 4 34
78 4 4 3 4 4 4 2 4 4 33
79 4 4 3 4 4 4 2 4 4 33 OA . . " . . . -· - -
81 3 2 4 3 2 4 4 3 3 28
82 3 3 3 3 3 4 3 3 3 28
83 4 3 4 3 3 4 3 3 3 30
84 4 4 4 4 3 4 3 3 4 33
85 4 3 3 3 3 3 3 5 4 31
86 4 4 2 4 4 4 2 4 4 32
87 3 4 4 4 4 4 2 4 3 32
88 4 4 4 4 4 4 2 4 3 33
89 4 4 2 4 4 4 4 4 3 33
90 4 4 2 4 4 4 4 4 4 34 -·-- -
91 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
92 3 3 3 3 3 4 3 3 4 29
93 2 3 3 1 3 4 3 3 4 26
94 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
95 3 4 4 4 4 4 3 4 4 34
Jawaban Knesioner Variabel Pengalam:m Auditor
n Pl P2 P3 P4 PS P6 P7 P8 pg P10 T.P
1 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 40
2 4 4 3 2 4 2 4 4 5 4 36
3 4 4 3 4 3 ...
4 4 4 3 2 35
4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 44
5 4 5 4 5 5 3 4 5 5 5 45
6 4 3 3 3 4 2 4 4 3 3 33
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
8 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 27
9 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 36
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
11 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 43
12 4 4 4 3 3 3 3 5 3 4 36
13 4 3 3 3 3 3 4 5 3 4 35
14 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 31
15 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 43
16 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 43
17 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 35
18 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 35
19 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 35
20 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 39
21 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 35
22 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 4 3 4 3 4 4 4 5 4 5 40
25 2 4 3 2 5 4 5 4 4 3 36
26 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 36
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
28 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 36
29 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
30 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 42
31 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 35
32 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 43
33 s 4 4 4 4 4 4 4 s 5 43
34 3 3 3 3 3 4 4 4 s 5 37
35 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 36
36 3 4 4 4 3 4 4 s 3 3 37
37 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 36
39 4 4 4 3 3 3 3 3 5 5 37
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
41 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 37
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
43 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 40
44 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 41
45 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 41
46 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 40
47 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 34
48 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 42
49 5 5 5 4 5 3 3 4 4 4 42
so 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
51 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 35
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
54 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 35
55 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 42
56 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
57 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 34
58 5 4 3 3 3 3 3 4 5 5 38
59 4 4 3 3 3 3 3 4 5 5 37
60 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 35
61 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 37
62 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 37
63 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42
64 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 43
65 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 43
66 5 5 4 4 3 3 3 3 3 4 37
67 4 4 3 3 3 3 3 3 5 4 35
68 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 35
69 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
70 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
71 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 31
72 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 32
73 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 32
74 4 4 4 3 3 4 3 4 5 3 37
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
76 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 42
77 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 "70 c c A A A A A A 0 0 Al\
79 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 46
80 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 40
81 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 38
82 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 34
83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
84 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38
85 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 35
86 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 36
87 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
88 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
90 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 40
91 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 33
92 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 38
93 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
94 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
95 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 42
Jawaban Kuesioner Variabel Kompleksitas Tugas
n KT 1 KT2 KT3 KT4 KT5 KT6 KT7 KT 8 KT9 KT10 KT11 T.KT
1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 42
2 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 38
3 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 41
4 3 3 3 4 5 4 4 4 4 5 5 44
5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 47
6 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 41
7 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 35
8 4 4 4 4 5 3 2 3 3 4 4 40
9 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 3 40
10 4 4 3 5 4 5 4 4 3 3 4 43
11 4 4 4 4 5 2 3 4 4 4 4 42
12 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 41
13 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 35
14 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 41
15 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 49
16 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 47 -17 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 40
18 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 41 37 - ·-19 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 36
20 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 37
21 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 40
22 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 41
23 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 37
24 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 38
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
26 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 38
27 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 34
28 4 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 46
29 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 46
30 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 44
31 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 48
32 3 3 5 4 4 5 5 4 4 3 5 45
33 4 4 4 4 5 5 3 3 3 5 5 45
34 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
35 4 4 4 5 s s 4 4 4 4 3 46
36 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 38
37 4 4 s s s s s s 4 4 4 so
39 4 3 2 4 4 4 4 3 2 4 2 36 40 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 42 41 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 39 42 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 43 43 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 44 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 45 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 41
46 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 41 47 3 3 3 3 5 5 5 4 4 4 5 44 48 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 44
49 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 3 44 50 4 5 5 4 4 4 4 3 4 3 4 44
51 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 5 40 52 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 3 44
53 3 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 46
54 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 46
55 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 49 56 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 36
57 5 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 42
58 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 42
59 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 41 43
60 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 37 61 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 39 62 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 40
63 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 40
64 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 42
65 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 43
66 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 42
67 3 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 38
68 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 39
69 4 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 39
70 4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 42
71 5 2 3 4 5 3 2 2 4 4 4 38
72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34
73 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34
74 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 2 39
75 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 42
76 3 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 45 77 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 44
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
80 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 42
81 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 40
82 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 35
83 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 42
84 2 4 4 4 4 5 5 3 3 3 3 40 -· 85 2 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 36
86 3 4 5 5 3 3 3 4 4 4 4 42
87 4 4 4 5 3 3 3 3 4 4 4 41
88 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 45
89 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 41
90 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 40
91 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34
92 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 40
93 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 41
94 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 44
95 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 44
Jawaban Kuesioner Variabel Locus Of Control
n LOCl LOC2 LOC3 LOC4 LOCS LOC6 LOC7 LOC8 LOC9 T.LOC
1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 31
3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 28
4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 40
5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 41
6 3 3 3 3 3 3 3 3 4 28
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
8 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34
9 3 4 3 3 3 4 4 4 4 32
10 4 4 4 3 3 3 3 3 4 31
11 3 4 4 3 4 3 4 4 5 34 12 4 4 4 4 4 3 4 4 3 34
13 3 3 3 4 4 4 3 3 3 30
14 3 4 4 4 4 3 4 4 4 34
15 4 4 4 5 5 4 4 4 4 38
16 4 4 5 5 s 4 4 4 5 40
17 4 4 4 2 4 3 3 3 3 30
18 4 4 4 2 4 3 3 3 3 30
19 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31
20 3 4 2 3 3 3 3 3 3 27
21 4 3 4 3 4 4 4 4 4 34
22 4 4 3 3 4 3 4 4 s 34
23 4 4 3 4 2 3 3 3 s 31
24 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
25 3 4 4 2 3 4 4 4 3 31 26 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
28 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31
29 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34
30 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
31 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31
32 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37
33 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37
34 4 3 3 3 2 3 4 4 4 30
35 5 5 4 4 4 4 3 3 3 35
36 3 3 3 4 4 3 4 4 4 32
37 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32
39 3 3 3 3 4 4 4 3 3 30
40 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
41 4 4 4 3 3 3 4 4 4 33
42 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
43 4 4 5 4 4 4 4 2 3 34
44 4 4 5 5 5 4 4 3 4 38
45 4 4 4 3 3 4 4 4 5 35
46 4 5 5 3 3 4 4 4 3 35
47 4 4 3 4 4 4 4 3 3 33
48 5 5 5 4 4 3 4 3 4 37
49 4 4 3 4 4 4 5 5 4 37
50 4 4 4 5 5 5 4 3 4 38
51 4 4 3 3 4 4 4 4 3 33
52 4 4 4 3 4 4 4 3 5 35
53 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
54 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
55 4 4 3 4 4 4 5 5 4 37
56 4 3 4 4 4 3 4 4 4 34 -57 4 3 3 3 4 3 2 3 4 29 -58 4 4 4 4 3 3 4 3 4 33
59 4 4 4 4 4 3 3 3 3 32
60 4 4 4 4 3 3 4 3 3 32
61 4 3 3 3 4 3 4 4 4 32
62 5 5 4 4 4 4 3 5 5 39
63 4 3 3 3 4 4 4 4 3 32
64 4 4 4 4 4 4 4 5 2 35
65 4 4 4 3 3 4 4 5 4 35
66 4 2 3 3 4 3 4 4 3 30
67 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
68 4 4 4 4 3 3 3 4 4 33
69 3 4 4 4 4 4 4 2 4 33
70 3 4 4 4 4 4 4 4 5 36
71 4 4 4 4 4 4 5 4 4 37
72 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
73 3 3 3 3 4 3 3 3 3 28
74 3 5 4 4 3 4 4 3 4 34
75 3 3 3 4 4 4 4 4 3 32
76 4 3 4 4 4 4 4 3 4 34
77 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
7R 4 4 4 4 4 4 c: c: A '"'
80 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35 81 4 4 3 3 3 3 3 3 4 30
82 4 5 4 3 3 3 3 4 4 33
83 4 4 3 2 4 4 4 4 4 33
84 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
85 4 4 5 2 4 4 4 4 4 35
86 3 4 3 3 3 3 3 4 4 30
87 4 4 4 4 3 4 4 4 3 34
88 4 4 3 4 4 3 4 4 4 34
89 3 4 4 4 4 4 5 5 3 36
90 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34
91 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
92 4 4 4 2 4 4 4 4 4 34
93 3 4 3 3 3 3 3 3 3 28
94 4 4 4 2 4 4 4 4 3 33 95 4 4 4 4 2 3 4 4 4 33
Jawaban Knesioner VariabelAudit Judgment
n AJ 1 AJ 2 AJ 3 AJ 4 AJ 5 AJ 6 AJ 7 AJ 8 T.AJ
1 3 4 4 4 3 4 4 4 30
2 2 3 3 3 4 4 4 4 27 --3 3 3 3 3 3 4 4 4 27
4 4 5 5 5 5 4 4 4 36
5 4 5 5 5 5 5 4 4 37
6 3 3 3 3 3 3 3 4 25
7 3 3 3 3 4 3 3 3 25
8 4 4 4 4 4 4 3 3 30
9 4 4 4 3 3 4 4 4 30
10 4 4 4 4 3 4 4 4 31
11 5 4 4 4 3 3 3 4 30
12 4 4 4 4 3 3 3 3 28
13 4 4 3 3 4 3 3 3 27
14 4 4 4 3 4 4 4 4 31
15 5 5 5 4 4 4 4 4 35
16 4 4 5 5 5 4 4 4 35 17 3 3 3 4 4 3 3 4 27
18 3 3 3 3 3 4 4 4 27 ~'"·'- -
19 4 4 4 3 3 3 3 3 27
20 3 3 4 4 4 4 3 3 28
21 4 4 4 3 3 3 3 3 27
22 4 4 4 4 5 4 3 3 31
23 5 5 4 4 4 3 3 3 31
24 4 5 4 5 4 3 3 4 32 25 4 4 4 3 3 3 3 4 28
26 4 4 4 4 4 3 3 3 29
27 2 3 3 3 3 3 3 3 23
28 4 3 3 3 3 4 4 4 28
29 3 4 4 4 4 4 4 4 31
30 4 4 4 5 5 4 4 4 34 31 3 3 3 3 3 4 4 4 27
32 4 4 4 5 5 5 4 4 35
33 4 4 5 4 4 5 5 4 35
34 3 3 3 3 3 4 4 4 27
35 3 3 3 3 3 4 4 4 27
36 4 3 4 4 4 3 3 3 28
37 4 3 4 4 4 3 3 4 29 "" " " " . . . . . ""
39 5 3 4 4 3 3 2 4 28
40 4 4 4 4 4 4 4 4 32
41 4 4 4 4 3 3 3 4 29
42 4 4 4 4 4 4 4 4 32
43 5 5 4 3 4 4 4 4 33
44 4 4 4 4 4 4 4 5 33
45 4 5 4 4 4 4 4 4 33
46 4 4 5 4 4 4 4 3 32
47 5 3 5 4 4 4 3 4 32
48 5 5 5 4 4 4 3 4 34
49 4 5 5 4 4 4 4 4 34
50 4 4 5 5 4 4 4 4 34
51 4 4 4 5 5 4 4 4 34
52 4 4 5 5 4 4 5 2 33
53 5 5 5 4 4 5 5 4 37
54 4 4 4 4 5 4 4 5 34
55 4 4 3 3 4 3 4 4 29
56 4 4 3 2 4 4 4 3 28
57 3 3 3 3 3 3 3 3 24
58 3 3 3 4 3 3 3 3 25
59 3 4 4 4 2 2 2 4 25
60 4 4 4 4 4 4 3 3 30
61 4 4 4 4 4 3 4 3 30
62 4 4 4 4 4 4 4 4 32
63 4 4 3 3 4 3 3 2 26
64 4 3 3 4 4 4 5 5 32
65 4 4 4 4 4 4 3 5 32
66 3 3 4 4 4 4 5 5 32
67 3 4 4 3 5 ,. " 4 4 32
68 3 3 3 3 4 4 3 4 27
69 3 3 3 4 4 2 4 4 27
70 4 4 4 4 4 4 4 4 32
71 3 3 3 4 4 4 4 3 28
72 3 3 3 3 3 2 2 2 21
73 4 4 5 5 5 4 4 4 35
74 5 4 4 4 3 4 3 4 31
75 3 4 4 4 4 4 4 2 29
76 4 4 3 4 5 4 4 4 32
77 4 3 4 4 5 4 5 3 32
78 5 5 5 4 4 2 3 4 32 ------ -- ------
80 4 4 5 4 3 4 3 4 31
81 4 4 4 4 3 3 4 4 30
82 4 4 4 4 3 4 4 3 30 83 4 4 4 4 4 4 4 2 30 84 3 3 4 2 4 4 3 4 27 85 3 3 3 3 3 3 3 3 24
86 4 3 3 4 3 4 4 4 29
87 4 4 4 4 4 4 2 3 29
88 4 4 4 4 4 4 3 4 31
89 5 4 4 4 4 4 2 4 31
90 4 4 4 5 4 4 3 4 32 91 5 4 4 4 4 4 3 3 31 92 4 3 3 5 3 4 4 5 31 93 4 4 4 4 4 4 4 4 32 94 4 4 4 4 4 4 4 4 32 95 4 3 4 4 4 3 3 4 29
Ill 111111&..
111 Unlversltas Islam Negeri
SYARlf HIDAYATUllAH JAKARTA
()utput 1-Jasil IPenelitian
HASIL UJI V ALIDITAS HUBUNGAN KLIEN DEN GAN KAP
Correlations
HKdK 1 HKdK2 HKdK3 HKdK4 HKdK5 HKdK6 HKdK7 HKdK8 HKdK9 T.HKdK
HKdK 1 Pearson Correlation 1 .692 ..
.122 .490 .. .440 .. .324 ..
.135 .310 .. .195 .685 ..
Sig. (2-tailed) .000 .238 .000 .000 .001 .192 .002 .059 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
HKdK2 Pearson Correlation . 692 .. 1 .195 .501 ..
.536 .. .415 ..
.153 .316 •• .206· .738 . .
Sig. (2-tailed) .000 .058 .000 .000 .000 .138 .002 .045 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
HKdK3 Pearson Correlation .122 .195 1 -.012 .129 .060 .163 .153 .107 .389 ••
Sig. (2-tailed) .238 .058 .906 .212 .566 .115 .140 .303 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
HKdK4 Pearson Correlation .490 .. .501 .. -.012 1 .673 .. ..
.510 .008 Aoo·· .171 .667 ..
Sig. (2-tailed) .000 .oool .906 .000 .000 .936 .000 .098 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
HKdK5 Pearson Correlation . 440 .. .536 .. .129 .673 .. 1 .501 .. .147 .464 .. .286 .. .75o··
Sig. (2-tailed) .000 .000 .212 .000 .000 .154 .000 .005 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
~ ,, J1
..... w en
HKdK6 Pearson Correlation .324-
Sig. (2-tailed) .001
N 95
HKdK7 Pearson Correlation .135
Sig. (2-tailed) .192
N 95
HKdKB Pearson Correlation .310-
Sig. (2-tailed) .002
N 95
HKdK9 Pearson Correlation .195
Sig. (2-tailed) .059
N 95
T.HKdK Pearson Correlation .685-
Sig. (2-tailed) .000
N 95
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
•. Correlation is significant at the O .05 level (2-tailed) .
.415-
.000
95
.153
.138
95
.316-
.002
95
.206
.045
95
.738-
.000
95
.060 . 510- .501-
.566 .000 .000
95 95 95
.163 . 008 .147
.115 .936 .154
95 95 95
.153 .400- .464-
.140 .000 .000
95 95 95
.107 .171 .286"
.203 .098 .005
95 95 95
.389 •• .667- .760-
.000 .000 .000
95 95 95
1 .059 .32a·· .243 • .sos··
.571 .001 .018 .000
95 95 95 95 95
.059 1 .092 .064 .389 ••
.571 .374 .535 .000
95 95 95 95 95
.328- .092 1 .308- .s15··
.001 .374 .002 .000
95 95 95 95 95
.243. .064 .308 ..
1 .498 -.018 .535 .002 .000
95 95 95 95 95
.608- .389 - .616 ..
.49a·· 1
.000 .000 .000 .000
95 95 95 95 951
HASIL UJI VALIDITAS PENGALAMAN AUDITOR
Correlations
P1 P2 P3 P4 PS PS P7 PS pg p 10 T.P
p 1 Pearson Correlation 1 .SSS- .494 •• .377 ..
.145 .1S2 .091 .OS4 .022 .132 .S01 ..
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .161 .143 .382 .602 .833 .202 .000
N 95 9S 9S 9S 9S 95 9S 9S 9S 9S 95
P2 Pearson Correlation .SSS- 1 .SS7 .. .374 •• .232. .2S3 .169 .184 .135 .131 .600 ..
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .024 .013 .102 .07S .191 .207 .000
N 9S 9S 95 9S 9S 9S 9S 9S 95 9S 9S
P3 Pearson Correlation .494 .. .SS7 - 1 .S32··1 . 27s·· .274 .. .12S .209 .
.OS3 .263 .622 ..
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .007 .007 .229 .042 .613 .010 .000
N 95 9S 9S 9S 95 95 95 95 95 95 9S
P4 Pearson Correlation . 377 .. .374 .. ,53z-· 1 .sot· .44S .. .234. . 210· .021 .080 .629 ..
Sig. (2-tailed) I .000 .000 .000 I .000 .000 .023 .041 .839 .441 .000
N 9S 95 95 95 9S 95 9S 95 95 95 95
PS Pearson Correlation .145 . 23Z- .275 .. .S07 .. 1 ASS- .443 .. .353- .1SS .175 .s2t·
Sig. (2-tailed) .161 .024 .007 .000 .000 .000 .000 .132 .090 .000
N 95 9S 9S 95 9S 9S 95 95 9S 95 9S
PS Pearson Correlation .152 . 253.
Sig. (2-tailed) .143 .013
N 95 95
P7 Pearson Correlation .091 .169
Sig. (2-tailed) .382 .102
N 95 95
PS Pearson Correlation .054 .184
Sig. (2-tailed) .602 .075
N 95 95
pg Pearson Correlation .022 .135
Sig. (2-tailed) .833 .191
N 95 95
p 10 Pearson Correlation .132 .131
Sig. (2-tailed) .202 .207
N 951 95
T.P Pearson Correlation . 501 .. . 600 ..
Sig. (2-tailed) .000
N 95
-. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.OOD
95
.274 .. .445 .. .455 ..
.007 .000 .000
95 95 95
.125 . 234. .443 ..
.229 .023 .000
95 95 95
.209. .210· .353 ..
.042 .041 .000
95 95 95
.053 021 .155
.613 .839 .132
95 95 95
. 263. .080 .175
.010 .441 .090
95j 95 95
.622 .. .629 .. .62i·
.000 .000 .ODO
95 95 95
1 .562 .. . 383 .. .113 .067 .631 ..
.000 .000 .276 .518 .000
95 95 95 95 95 95
.562 .. 1 .579 .. .253 .
.152 .612 ..
.000 .000 .013 .141 .000
95 95 95 95 95 95
. 383 .. .579 .. 1 .373 .. .384 ..
.635 ..
.000 .000 .000 .ODO .000
95 95 95 95 95 95
.113 .253. .373 .. 1 .672 .. .502 ..
.276 .013 .000 .000 .000
95 95 95 95 95 95
. 067 .152 .384 .. .672 .. 1 .540 ..
.518 .141 .000 .000 .OOD
95 95 95 95 95 951
.631 .. .612 .. .635 . .
.502 ..
.540 .. 1
.000 .000 .000 .000 .000
95 95 95 95 95 95
HASIL UJI VALIDITAS KOMPLEKSITAS TUGAS
Correlations
KT1 KT2 KT3 KT4 KT5 KT6 KT7 KT8 KT9 KT 10 KT 11 T.KT
Pearson Correlation 1 . 260. .134 .258. .044 -.017 -.162 -.026 -.019 .055 .012 .263 •
Sig. (2-tailed) .011 .196 .012 .671 .873 .117 .800 .852 .594 .907 .010
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
Pearson Correlation . 260. 1 .462 .. . 329 .. .080 .131 .088 .088 .054 -.077 .021 .423 ..
Sig. (2-tailed) .011 .ODO .001 .441 .204 .398 .395 .600 .459 .841 .ODO
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
Pearson Correlation .134 . 462 .. 1 .535 .. .169 .155 .152 .183 .
.203 -.115 .022 .520 ..
Sig. (2-tailed) .196 .000 .000 .102 .133 .142 .076 .049 .266 .830 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
Pearson Correlation . 258. .329 ..
.535 .. 1 .379 ..
.274 .. .265 .. .180 223 0981 -0621 .61i·
.0001 .ODO Sig. (2-taiied) .012 .001 .000 .007 .009 .081 .030 .344 .549
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
Pearson Correlation .044 .080 .169 . 379 .. 1 .42i. .275 ..
.224· .282 ..
.393 .. .214· .618 ..
Sig. (2-tailed) .671 .441 .102 .ODO .000 .007 .029 .006 .000 .037 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
5 Pearson Correlation -.017 .131 .155 . 274 .. . 427" 1 .567 ..
.281 ..
.200 .204 .182 .641 ..
Sig. (2-tailed) .873 .204 .133 .007 .000 .000 .006 .052 .048 .078 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
1 Pearson Correlation -.162 .088 .152 . 265" .275" .567 ..
1 .385 .. .183 .057 .049 .53z''
Sig. (2-tailed) .117 .398 .142 .009 .007 .000 .000 .076 .585 .639 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
! Pearson Correlation -.026 .088 .183 .180 .224' . 281" .38C 1 .455" .289" .247' .587 ..
Sig. (2-tailed) .800 .395 .076 .081 .029 .006 .000 .000 .005 .016 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
j Pearson Correlati.in -.019 .054 .203' .223 .
.282" .200 .183 .455 .. 1 .44o·· .25i .572 ..
Sig. (2-tailed) .852 .600 .049 .030 .006 .052 .076 .000 .000 .012 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
0 Pearson Correlafion .055 -.077 -.115 .098 .393 ..
.204' .057 .289 ..
.440" 1 .329" .450"
Sig. (2-tailed) .594 .459 .266 .344 .000 .048 .585 .005 .000 .001 .000
N 95 _ _I
95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 i;n
1 Pearson Correlation .012 .021 .022 -.062 .214· .182 .049 .247 .
.25i .329'' 1 .393"
Sig. (2-tailed) .907 .841 .830 .549 .037 .078 .639 .016 .012 .001 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
. Pearson Correlation . 2s3· .423 ••
Sig. (2-tailed) .010 .000
N 95 95
>rrelation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
orrelation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
,.... .... ,....
LOC 1
LOC2
LOC3
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
LOC 1
1
95
.2e4 .. I .010
95
. 316 ..
.002
95
. 520 .. .617 .. .s1C .641 ..
.532 .. .587 ..
.572°. .450 .. .393 .. 1
.000 .ODO .000 .ODO .000 .000 .000 .000 .000
95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
HASIL UJI VALIDITP.S LOCUS OF CONTROL
Correlations
LOC2 LOC3 LOC4 LOC5 LOGS LOC7 LOC8 LOC9 T.LOC
.264 .. .316 ..
.139 .161 .134 .145 .167 .129 .460··
.010 .002 .180 .119 .196 .160 .105 .213 .000
95 95 95 95 95 95 95 95 95
1 c:04·· .218° .025 .199 .210· .171 . 22s· .564 ..
.v I .000 .034 .809 .054 .041 .097 .026 .000
95 95 95 95 95 95 95 95 95
.564 ..
1 .291 ..
.121 .185 .118 .529 ..
-.014 .095
.ODO .004 .241 .073 .254 .893 .362 .000
95 95 95 95 95 95 95 95 95
LOC4 Pearson Correlation .139 .213· . 291" 1 .304" .177 .190 .023 .113 .526 ..
Sig. (2-tailed) .180 .034 .004 .003 .086 .065 .828 .277 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
LOC5 Pearson Correlation .161 .025 '121 ,304·· 1 .. ..
.411 .305 '100 .153 .521''
Sig. (2-tailed) .119 .809 .241 .003 .000 .003 .335 .140 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
LOC6 Pearson Correlation .134 '199 '185 .177 .411 .. 1 .572 .. .286 .. .189 .621''
Sig. (2-tailed) .196 .054 .073 .086 .000 .000 .005 .067 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
LOC7 Pearson Correlation .145 .210' '118 .190 .305 .. .572" 1 ,561 .. .315 .. .685"
Sig. (2-tailed) .160 .041 .254 .065 .003 ,000 .000 .002 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
LOCB Pearson Correlation .167 '171 -.014 .023 .100 .286 .. .561 ..
1 .298" .529"
Sig. (2-tailed) .105 .097 .893 .828 .335 .005 .000 .003 .000
N 95 95 951 95 95 95 95 95 95 95
LOC9 Pearson Correlation .129 .223' .095 '113 .153 .189 .315 .. .298 ..
1 .527 ..
Sig. (2-tailed) .213 .026 .362 .277 .140 .067 .002 .003 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95 95
i6
E
T.LOC Pearson Correlation .460 ..
Sig. (2-tailed) .000
N 95
tt. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
•. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.. .564
.000
95
.529 •• .526 .. . 521 ..
.000 .000 .000
95 95 95
HASIL UJI VALIDITAS AUDIT JUDGMENT
Correlations
AJ 1 AJ 2 AJ 3 AJ4 AJ 5
AJ 1 Pearson Correlation 1 . 612 .. . 576 •• .345 .. .196
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .057
N 95 95 95 95 95
~J2 Pearson Correlation .612 .. 1 . 661'0
.343 .. .311'"
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .002
N 95 95 95 95 95
~J3 Pearson Correlation .576 .. .661 .. 1 .s13·· .323°0
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001
N 95 95 95 95 95
.621 .. .685 .. .529 .. ..
.527 1
.000 .000 .000 .000
95 95 95 95 95
AJ 6 AJ7 AJ 8 T.AJ
.054 -.103 .109 .SBC
.600 .321 .295 .000
95 95 95 95
.125 .037 .035 .653 ..
.226 .721 .739 .000
95 95 95 95
.217 .059 .080 .722°0
.035 .572 .439 .000
95 95 95 95
AJ4 Pearson Correlation .345 .. .343 .. .513 .. 1 .414 .. .194 .156 .175 .660 ..
Sig. (2-tailed) .001 .001 .000 .000 .059 .130 .089 .ODO
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
~JS Pearson Correlation .196 . 311 .. .323 .. .414'' 1 .402 .. .297 .. .065 .631°'
Sig. (2-tailed) .057 .002 .001 .ODO .000 .003 .529 .ODO
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
N6 Pearson Correlation .054 .125 .21i .194 .402 .. 1 .587 .. .24i .s9i'
Sig. (2-tailed) .600 .226 .035 .059 .ODO .000 .016 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
AJ 7 Pearson Correlation -.103 .037 .059 .156 .297 .. .587 .. 1 .239 .
.48i'
Sig. (2-tailed) .321 .721 .572 .130 .003 .000 .020 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
AJ 8 Pearson Correlation .109 .035 .080 .175 .065 .247 .
.239' 1 .41z''
I Sig. (2-tailed) I .295 .739 .439 .os91 .529 .016 .020 .oooi
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
T.AJ Pearson Correlation .585 .. .653 .. .722 .. .660 .. .631 .. .59i' .487 .. .412 .. 1
Sig. (2-tailed) .000 .ODO .000 .000 .ODO .ODO .000 .000
N 95 95 95 95 95 95 95 95 95
~. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
t
HASIL UJI RELIABILITAS HUBUNGAN KLIEN DENGAN KAP
Reliability
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
N %
Cases Valid 95 100.0
Excluded' 0 .0
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items
.751 .773 !3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
HKdK 1 2.33 .659
HKdK2 2.37 .620
HKdK3 3.31 .730
HKdK4 2.43 .613
HKdK5 2.40 .608
HKdK6 2.20 .538
HKdK7 3.14 .807
HKdK8 2.37 .602
HKdK9 2.26 .732
95
95
95
95
95
95
95
95
95
HASIL UJI RELIABILITAS PENGALAMAN AUDITOR
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N % ·--Cases Valid 95 '100.0
Excluded• 0 ,0
Total 95 100,0
a, Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items
,788 .792 10
Item Statistics
Mean Std, Deviation N
P1 3,96 ,600 95
P2 3,85 ,618 95
P3 3,65 ,561 95
P4 3,63 .637 95
P5 3.72 ,595 95
P6 3.73 .691 95
P7 3,79 ,617 95
PB 3.96 ,600 95
pg 3.97 ,706 95
p 10 3.81 ,704 95 --
HASIL UJI RELIABILITAS l(OMPLEKSITAS TUGAS
Reliability
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
N %
Cases Valid 95 100.0
Excluded" 0 .0
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics --Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items
.720 .717 11 --Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KT 1 3.67 .643 95
KT2 3.75 .583 95
KT3 3.76 .680 95
KT4 3.93 .623 95
KT5 3.99 .627 95
KT6 3.75 .825 95
KT? 3.76 .664 95
KT8 3.55 .649 95
KT9 3.62 .639 95
KT 10 3.74 .550 95 - --
HASIL UJI RELIABILITAS LOCUS OF CONTROL
Reliability
Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary
N %
Cases Valid 95 100.0
Excluded' 0 .0
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items
.734 .741 9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
LOC 1 3.82 .505 95
LOC2 3.88 .543 95
LOC3 3.74 .622 95
LOC4 3.54 .741 95
LOC5 3.67 .626 95
LOC6 3.58 .557 95
LOC7 3.74 .587 95
LOGS 3.67 .659 95
LOC9 3.68 .673 95
HASIL UJI RELIABILITAS AUDIT JUDGMENT
Reliability Case Processing Summary
N %
Cases Valid 95 100.0
Excluded' 0 .o
Total 95 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items
.736 .737
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
AJ 1 3.84 .673
AJ 2 3.80 .646
AJ 3 3.87 .688
~J4 3.83 .663
AJ 5 3.81 .657
AJ 6 3.68 .657
AJ 7 3.56 .710
AJ 8 3.71 .666
8
95
95
95
95
95
95
95
95
HASIL UJI STATISTIK DESKRIFTIF
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
T.HKdK 95 17 31 22.80 3.441
T.P 95 27 46 38.06 3.724
T.KT 95 34 50 41.33 3.660
T.LOC 95 27 41 33.33 3.137
T.AJ 95 21 37 30.11 3.177
Valid N (listwise) 95
1odel
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
1. HASIL UJI MULTIKOLONIERITAS
Coefficients a
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t
(Constant) 4.608 4.551 ·1.012
T.HKdK -.068 .082 -.064 -.820
T.P .189 .086 .221 2.191
T.KT .184 .091 .198 2.023
T.LOC .388 .094 .383 4.104
. Dependent Variable: T.AJ
Coefficient Correlattons3
Model T.LOC T.HKdK T.KT
1 Correlations T.LOC 1.000 .067 ~.234
T.HKdK .067 1.000 .040
T.KT -.234 .040 1.000
T.P -.339 .030 -.444
Covariances T.LOC .009 .001 -.002
T.HKdK .001 .007 .000
T.KT -.002 .000 .008
T.P -.003 .000 -.003
a. Dependent Variable: T.AJ
Collinearity Statistics
Sig. Tolerance VIF
.314
.415 .980 1.020
.03'1 .588 1.700
.046 .628 1.592
.000 .691 1.448
T.P
-.339
.030
-.444
1.000
-.003
.000
-.003
.007
2. HASIL UJ I NORMALITAS
Histogram
Dependent Variable: T.AJ
Regression Standardized Residual
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
0.8
.<>
e a.. E 0,6 => u ,, t! 0.4 .. Q.
" w 0.2
Dependent Variable: T.AJ
o.o-¥''---~--~---~--~---~----' 00 0.2 QA 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .677' .459 .435 2.388
a. Predictors: (Constant), T.LOC, T.HKdK, T.KT, T.P
ANOVA'
Model Sum of Squares df Mean Squarn F
1 Regression 435.540 4 108.885 19.087
Residual 513.407 90 !J.705
Total 948.947 94 ·-a. Predictors: (Constant), T.LOC, T.HKdK, T.KT, T.P
b. Dependent Variable: T.AJ
·-Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t -1 (Constant) 4.608 4.551 1.012
T.HKdK -.068 .082 -.064 -.820
T.P .189 .086 .221 2.191
T.KT .184 .091 .198 2.023
T.LOC .388 .094 .383 4.104 -
Sig.
.000'
Sig.
.314
.415
.031
.046
.000