UHAP PNC

28
UJI KOMPETENSI III ASUHAN KEBIDANAN MULTIPARA POSTPARTUM FISIOLOGIS HARI KE-4 DI WONOKROMO SS BARU SURABAYA DISUSUN OLEH : HERLINA ARISDANNI NIM : 250010067 PRODI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Transcript of UHAP PNC

Page 1: UHAP PNC

UJI KOMPETENSI III

ASUHAN KEBIDANAN

MULTIPARA POSTPARTUM FISIOLOGIS HARI KE-4

DI WONOKROMO SS BARU SURABAYA

DISUSUN OLEH :

HERLINA ARISDANNI

NIM : 250010067

PRODI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA

2012

Page 2: UHAP PNC

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan dengan judul “ MULTIPARA POSTPARTUM FISIOLOGIS HARI KE-4

Di WONOKROMO SS BARU SURABAYA “ ini disusun saat mengikuti Ujian Tahap PNC,

yang dilaksanakan pada tanggal 04 Juni - 22 Juni 2012 Prodi DIII Kebidanan Stikes Yarsis.

Surabaya, 03 Juli 2012 Mahasiswa

Herlina Arisdanni 250010067

Mengetahui,

Penguji I Penguji II

Nanik Handayani,S.Kep.Ns.M.Kes Yasi Anggasari,SST

Page 3: UHAP PNC

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN NIFAS

Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir

ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung ± 6

minggu atau 40 hari (Buku Acuan Nasional).

Masa nifas atu puerperium adalah masa yang dimulai sejak 1 jam setelah

lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Buku Ilmu

Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo, 2008)

Puerperium (nifas) merupakan kala yang berlangsung selama 6 minggu atau

42 hari, adalah waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan

yang normal (Buku Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan, Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, SpOG, 1998)

B. PERIODE MASA NIFAS

1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan-

jalan.

2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang

lamanya 6-8 minggu.

3. Remote Puerperium yaitu waktu yang diperbolehkan untuk pulih dan sehat

sempurna terutama jika selama hamil atau waktu persalinan memiliki komplikasi,

bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

C. ETIOLOGI

Masa nifas terjadi karena perubahan yang terdapat pada endometrium yaitu timbulnya

trombosis, degenerasi, dan nekrosis di tempat implantasi plasenta. Pada hari pertama,

endometrium setebal kira-kira 2-5 mm, memiliki permukaan kasar akibat pelepasan

desidua dan selaput janin setelah 3 hari, permukaan endometrium mulai rata karena

terlepasnya sel-sel dari bagian yang mengalami degenerasi sebagian endometrium

terlepas (Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 2005)

Page 4: UHAP PNC

D. TUJUAN ASUHAN MASA NIFAS

1. Mencegah, mendiagnosa dini dalam memberi pengobataan terhadap komplikasi,

menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologis.

2. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri dalam melaksanakan peran pada

stimulasi keluarga yang baru dan budaya khusus.

3. Memberi penyuluhan KB.

4. Mendorong untuk melakukan metode hidup sehat, meningkatkan hubungan

antara ibu dan anak yang baik.

5. Memberi pendidikan kesehatan tentang perawatan diri, kebutuhan nutrisi, dan

perawatan terhadap bayi.

E. PERUBAHAN-PERUBAHAN FISIOLOGIS MASA NIFAS

1. Uterus

Setelah janin dan plasenta lahir, uterus secara berangsur-angsur mengecil

(involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil. Dinding uterus

sendiri kurang lebih 5 cm, sedangkan pada bekas luka implantasi plasenta lebih

tipis dari bagian lain. Bagian bekas luka implantasi plasenta merupakan

penanganan suatu luka yang kasar dan menonjol ke dalam cavum uterii, segera

setelah persalinan. Otot-otot uterus berkontraksi setelah post partum, pembuluh-

pembuluh darah yang berada di anyaman otot uterus akan terjepit. Proses ini akan

menghentikan perdarahan setelah plasenta lahir.

Proses involusi uterus

Involusi TFU Berat Diameter Uterus

Plasenta lahir Setinggi pusat 1000 gr 12,5 cm

7 hari Pertengahan

pusat-simpisis

500 gr 7,5 cm

14 hari Tidak teraba 350 gr 5 cm

6 minggu Normal 60 gr 2,5 cm

Page 5: UHAP PNC

2. Servik

Setelah persalinan, bentuk servik agak menganga seperti corong warna merah

kehitaman, konsistensi lunak, kadang terdapat perlunakan kecil, setelah bayi lahir

tangan masih bisa masuknrongga rahim. Setelah 2 jam dapat dilalui 2-3 jari dan

setelah 7 hari hanya dapat dilalui oleh 1 jari. Bentuk corong disebabkan oleh

corpus uteri yang dapat mengadakan kontraksi, sedangkan servik uteri tidak

berkontraksi, sehingga seolah-olah pada perbatasan antara korpus dan servik uteri

berbentuk semacam cincin.

3. Ligamen

Ligamen, diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan setelah bayi

lahir, secara berangsur-angsur mengecil dan pulih kembali seperti sediakala

sehingga tidak jarang uterus jatuh ke belakang dan menjadi retrofleksi, karena

ligamentum rotundum.

4. Lochea

Adalah cairan sekret yang berasal dari kavum uteri dan vagina pada masa nifas.

Lochea dibagi menjadi :

Lochea rubra cruenta

Warna darah merah segar dan berisi sisa selaput ketuban, sel desidua,

vernik caseosa, rambut lanugo, dan mekonium. Lochea ini terjadi pada hari

pertama sampai hari ke-2 post partum.

Lochea sanguinolenta

Warna coklat, terdiri dari darah dan lendir. Terjadi pada 3-7 hari pasca

persalinan.

Lochea serosa

Warna kekuningan, tidak berdarah lagi, terjadi 7-14 hari post partum

Lochea alba

Warna putih, terjadi setelah 2 minggu pasca persalinan

Lochea purulenta.

Terjadi infeksi, seperti nanah yang berbau busuk.

Lochea astatis

Lochea yang keluarnya tidak lancar.

Page 6: UHAP PNC

F. PERUBAHAN FISIK SECARA UMUM

1. Keadaan umum

Setelah melahirkan umumnya sangat lemah terutama bila partus lama.

2. Suhu tubuh

Post partum, suhu tubuh ibu meningkat 0,50c namun tidak lebih dari 380c. Setelah

12 jam post partum, kembali normal yaitu ≤ 37,50c.

3. Denyut nadi

Umunya 60-80 x/menit. Segera setelah lahir dapat terjadi brakikardi. Pada hari 6-

10 dengan denyutan 70 x/menit adalah hal yang normal. Pada persalinan normal

dan sulit, dapat terjadi takikardi

4. Tekanan darah

Biasanya normal, jika selama hamil normal, tekanan darahnya juga normal

setelah persalinan. Maksimal systole 140 mmHg, sedangkan dyastole 90 mmHg.

5. Pernapasan

Setelah persalinan pada umumnya pernapasan normal ± 18 x/menit. Bila fungsi

paru-paru baik, pernapasan normal

6. Berat badan

Post partum, ibu kehilangan berat badan ± 5 kg karena kelahiran bayi, plasenta,

dan air ketuban.

G. PERUBAHAN PSIKOLOGIS

Ada 3 fase penyesuaian ibu terhadap perannya sebagai orang tua :

1. Fase Dependent (Fase Menerima / Taking In)

Berlangsung 1-2 atau 3 hari setelah melahirkan, ketergantungan ibu menonjol,

waktu yang penuh kegembiraan, membutuhkan informasi tentang bayinya,

bukan cara merawatnya.

2. Fase Dependent-Mandiri (Taking Hold)

Berlangsung kira-kira 10 hari, keinginan untuk melakukan sesuatu untuk

mandiri, perasaan mudah tersinggung.

3. Fase Inter-Dependent (Fase Letting Go)

Menciptakan gaya hidup untuk melibatkan anak, merupakan fase yang stress

bagi orang tua, orang tua harus menyelesaikan masing-masing dalam hal

mengasuh anak, mengatur rumah, dan membina karir.

Page 7: UHAP PNC

H. PERAWATAN POST PARTUM

1. Mobilisasi

Setelah melahirkan ibu dianjurkan untuk istirahat, lalu latihan miring-miring

untuk mencegah trombosis dan trombo emboli, kemudian duduk lalu terus

berjalan-jalan. Mobilisasi ini mempunyai keuntungan yaitu :

- Melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi puerperium.

- Mempercepat involusi alat kandungan.

- Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan.

- Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi

ASI dan pengeluaran sisa metabolisme.

2. Diet

Untuk post partum diharuskan mengkonsumsi makanan yang bergizi

seimbang dan tidak boleh pantang terhadap makanan kecuali alergi. Makanan

harus bermutu, bergizi dan cukup kalori. Sebaiknya makan makanan yang

mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah-buahan yang

merupakan penjabaran 4 sehat dan 5 sempurna yang perlu diperhatikan dan

dapat diterjemahkan untuk masyarakat. Selain itu, masalah diet perlu

mendapat perhatian pada kala nifas untuk dapat meningkatkan kesehatan dan

memberikan ASI.

3. Miksi

Hendaknya kencing dilakukan sendiri secepatnya, kadang-kadang wanita

mengalami sulit kencing, hal ini karena spincter uretra tertekan oleh kepala

janin dan spasme oleh iritasi spincter ani selama persalinan. Bila sulit kencing,

dirangsang dulu dengan air, bila tetap sulit baru diambil tindakan kateterisasi.

4. Defekasi

BAB ± 3-4 hari pasca persalinan, bila sulit buang air besar, diberi pencahar

per oral atau per rectal.

Page 8: UHAP PNC

5. Perawatan payudara

Perawatan mammae telah dimulai sejak wanita hamil supaya putting susu

lemas, tidak keras dan kering sebagai persiapan untuk menyusui bayinya. Bila

bayi meninggal, laktasi harus dihentikan dengan cara :

- Pembalutan payudara sampai tertekan.

- Pemberian obat esterogen untuk supresi LH seperti tablet lynoral dan

pariodel.

Dianjurkan sekali supaya ibu menyusukan bayinya karena sangat baik untuk

kesehatan bayinya.

6. Perawatan nifas

Keadaan umum ibu

Tanda-tanda vital, apakah muka ibu pucat, bila ada kelainan ambil

tindakan segera.

Uterus

TFU untuk mengecek involusi, perdarahan, kandung kemih penuh atau

tidak, kontraksi uterus lembek atau tidak.

Perdarahan / lochea

Adanya infeksi atau tidak.

Perinium

Apakah bengkak, iritasi atau tidak, bekas jahitan, dan kebutuhan lain

ibu seperti kebutuhan fisik dan psikologis.

I. KUNJUNGAN MASA NIFAS

1. Kunjungan I (6 – 8 jam setelah persalinan)

Tujuan :

- Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri

- Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika perdarahan

berlanjut

- Memberikan konseling pada ibu atau keluarga bagaimana mencegah

perdarhaan masa nifas karena atonia uteri

- Pemberian ASI awal

- Melakukan hubungan antara ibu dan BBL

Page 9: UHAP PNC

- Menjaga bayi tetap sehat degan cara mencegah hipotermia

2. Kunjungan II (6 hari setelah persalinan)

Tujuan :

- Memastikan involusi berjalan normal

- Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal

- Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat

- Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda

penyulit

- Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat,

menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari

3. Kunjungan III (2 minggu setelah persalinan)

Tujuan : Sama seperti kunjungan II (6 hari setelah persalinan)

4. Kunjungan IV (6 minggu setelah persalinan)

Tujuan :

Menanyakan pada ibu tentang penyakit-penyakit yang ibu atau bayi alami

Memberikan konseling untuk KB secara dini

J. TANDA BAHAYA MASA NIFAS

Perdarahan pervaginam yang luar biasa yang dalam setengah jam ganti koteks 3

kali

Pengeluaran cairan dari vagina yang berbau busuk.

Rasa sakit bagian bawah abdomen.

Sakit kepala yang terus-menerus, nyeri ulu hati, gangguan pengelihatan.

Pembengkakan di wajah, tangan, kaki.

Demam, muntah, rasa sakit saat BAK.

Payudara menjadi merah, panas, bengkak, sakit.

Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama.

Merasa sedih dan tidak mampu mengasuh sendiri bayinya.

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: UHAP PNC

- Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.

1983. Obstetri Fisiologi. Bandung ; Eleman.

- Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung.

1983. Obstetri Patologi. Bandung ; Eleman.

- Bari Syaifuddi, Abdul. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal

Dan Neonatal. Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

- Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan An Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta ; EGC.

- Http://Www.Ibudananak.Com

- Http://Www.Lusa.Web.Id/Perubahan-Fisiologis-Masa-Nifas

Page 11: UHAP PNC

TINJAUAN KASUS

Tanggal Pengkajian : 06 - 06 - 2012 Jam : 08.00 WIB

Tempat : Wonokromo SS Baru

I. PENGKAJIAN

A. Data Subyektif

1. Identitas

Nama Istri : Ny. “ S ” Nama Suami : Tn. “ P ”

Umur : 28 tahun Umur : 29 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : SwastaAlamat : Wonokromo SS Alamat : Wonokromo SS

2. Status Perkawinan

Perkawinan ke : I Perkawinan ke : I

Lama Kawin : 19 tahun Lama Kawin : 20 tahun

Umur Kawin : 9 tahun Umur Kawin : 9 tahun

3. Alasan Kunjungan

Ibu mengatakan merasa nyeri dan panas pada luka jahitan di kemaluan

4. Riwayat Kebidanan

a. Riwayat Haid

Menarche : 13 tahun

Siklus : ± 28 tahun

Lamanya : ± 7 hari

Warna/bau : merah/anyir

Banyaknya : Hari 1 - 3 ganti pembalut 2-3x/hari,

Hari 4 - 7 ganti pembalut 1-2x/hari

Dismenorhea : Hari pertama dan kedua menstruasi

Flour albus : 3 hari menjelang haid, tidak berbau, tidak gatal

Page 12: UHAP PNC

HPHT : 04 - 09 - 2011

TP : 11 - 06 - 2012

b. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yang Lalu

Kawin ke

Kehamilan Persalinan Anak Nifas KB

Ke UK Jenis Pnlong Tmpat Pnylt BBL Sex Hidup Mati ASI Pnylt

1

1 9 bln Spt B Bidan PKM - 2800 ♀ 9 th - 1 th - Pil

2 9 bln Spt B Bidan PKM -N

2900I

♀F A S I N I

c. Riwayat Kehamilan Sekarang

Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua, dengan usia kehamilan 9 bulan

Selama hamil ibu telah memeriksakan kehamilannya sebanyak 6x di Bidan,

sudah mendapatkan suntik TT 2x, keluhan yang dirasakan selama hamil :

- Trimester I : 2x, dengan keluhan mual-muntah, nafsu makan

berkurang

- Trimester II : 2x, dengan tidak ada keluhan.

- Trimester III :2x, dengan keluhan sedikit sakit pinggang dan sering

kencing

Obat-obatan yang pernah didapat adalah : tablet zat besi, obat anti

mual,vitamin,kalsium

Penyuluhan yang pernah didapat : nutrisi ibu hamil, personal hygiene, pola

istirahat, tanda bahaya kehamilan, tanda persalinan

d. Riwayat Persalinan Sekarang

Ibu mengatakan merasakan kenceng – kenceng sejak jam 06.00 WIB dan sudah

mengeluarkan lendir bercampur darah. Ibu MKB jam 08.00 WIB dan saat

dilakukan pemeriksaan dalam pembukaan sudah 4 cm. Ibu melahirkan anak

keduanya pada tanggal 03 Juni 2012, jam 14.00 WIB dengan jenis kelamin

perempuan, BB = 2900 gram, PB=50 cm, bayi lahir langsung menangis dan

persalinan ditolong oleh bidan.

Page 13: UHAP PNC

e. Riwayat Nifas Sekarang

Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan dan terasa panas, ASI keluar lancar,

dari kemaluan keluar darah merah kekuningan 1 kotek tidak penuh, ibu belum

BAB tetapi sudah BAK 1x.

5. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular ( TBC, hepatitis, AIDS ),

menurun (hipertensi , DM), serta menahun ( jantung, asma, stroke )

6. Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan dari pihak ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit

menular ( TBC, hepatitis, AIDS ), menurun ( hipertensi, DM), maupun menahun

(stroke,jantung, asma )

7. Riwayat Psikososial dan Spiritual

Ibu merasa senang dan bahagia atas kelahiran bayinya. Ibu dan keluarga siap

merawat bayi. Ibu beragama islam, shalat 5 waktu dan berdo’a semoga

persalinannya lancar dan anaknya sehat

8. Latar Belakang Sosial Budaya

Ibu berasal dari suku jawa, kebiasaan yang sering dilakukan ibu nifas di daerahnya

adalah tradisi pantang makanan setelah melahirkan dan ibu melakukan tradisi itu.

9. Pola kebiasaan sehari-hari

a. Pola Nutrisi

Saat hamil : makan 3x/hari (nasi, lauk, sayur) porsi sedang

minum 6-7 gelas/hari (air putih, teh, susu)

Saat Nifas : makan 3x/hari (nasi, lauk, sayur) porsi sedang

minum 4-5 gelas/hari (air putih)

b. Pola Eliminasi

Saat hamil : BAK ± 5-6x/hari (jernih, kuning ) tidak ada keluhan

BAB ± 1x/ hari ( lembek, kecoklatan ) tidak ada keluhan

Saat Nifas : BAK : 4-5x/hari (kuning,jernih,nyeri pada luka jahitan)

BAB : 1x/hari (lembek, kuning, tidak ada keluhan)

c. Pola Istirahat

Saat hamil : tidur siang ± 2 jam/hari (tidak ada keluhan)

Page 14: UHAP PNC

tidur malam ± 6 jam/hari (tidak ada keluhan)

Saat Nifas : ibu belum beristirahat

d. Pola Aktivitas

Saat hamil : ibu biasa mengerjakan pekerjaan rumah

tangga(nyapu,masak,mencuci) dibantu suami

Saat Nifas : Ibu sudah mulai mengerjakan pekerjaan rumah sedikit demi

sedikit dibantu keluarganya.

e. Pola Personal Hygiene

Saat hamil : mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju 2x/hari, ganti CD

2x/hari keramas 2-3x/minggu

Saat Nifas : Ibu sudah mandi, gosok gigi 1x, baru ganti baju dan ganti CD 1x

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Fisik Umum

a. Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

Postur tubuh : normal (tegak)

Cara berjalan : normal

BB saat hamil : 57 kg

BB saat ini : 50 kg

TB : 151,5 cm

b. TTV

Tekanan Darah : 120/ 80 mmHg RR : 24 x/menit

Nadi : 82 x/menit Suhu : 36,50 C

2. Pemeriksaan Fisik Khusus

a. Inspeksi

Kepala : Rambut hitam bersih, tidak ada benjolan, tidak ada lesi,

rambut tidak rontok

Muka : Tidak oedem, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum

Mata : simetris, palpebra tidak oedem, konjungtiva merah muda,

Page 15: UHAP PNC

sklera tidak ikterus

Hidung : lubang hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret,

tidak ada PCH

Mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries

gigi, tidak ada gigi palsu, lidah bersih

Telinga : simetris, tidak ada purulen, tidak ada serumen,

pendengaran baik

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, dan tidak ada

bendungan vena jugularis

Ketiak : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Dada : Simetris, tidak ada tarikan intercostae

Payudara : Simetris, tidak ada luka bekas operasi, terdapat

hiperpigmentasi areola mammae, pembesaran kelenjar

monsgomery, puting susu menonjol, bersih

Abdomen : Tidak ada luka operasi, ada striae livide, ada

hiperpigmentasi linea alba dan line nigra

Genetalia : Tidak oedem, tidak ada varises, tidak ada condiloma lata

dan akumilata, lochea sanguinolenta, terdapat luka jahitan

yang masih basah

Anus : Bersih, tidak ada hemorroid

Eks. atas : simetris, Tidak oedem ,pergerakan aktif

Eks. Bawah : simetris, Tidak oedem ,pergerakan aktif, tidak ada varises

b.Palpasi

Kepala : Tidak teraba benjolan

Page 16: UHAP PNC

Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar thyroid, tidak teraba

bendungan vena jugularis

Ketiak : Tidak teraba pembesaran kelenjar limfe

Payudara : Tidak teraba benjolan / massa, tidak ada nyeri tekan,

konsistensi kenyal, ASI sudah keluar

Abdomen : TFU 3 jari b pusat, UC baik, kandung kemih kosong

Eks. Atas : Tidak oedem, akral hangat

Eks. Bawah : Tidak oedem, akral hangat, tidak nyeri dorsofleksi

c. Auskultasi

Dada : tidak terdengar wheezing,ronchi, dan stridor

d. Perkusi

Tidak dilakukan

3. Pemeriksaan Dalam

Tidak dilakukan

4. Pemeriksaan penunjang

Tidak dilakukan

Kesimpulan : P20002 Postpartum fisiologis hari keempat, K/U baik, TFU 3 jari b pusat,

UC baik, lochea sanguinolenta, terdapat luka jahitan perineum yang

masih basah

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN

Dx : P20002 Postpartum Fisiologis hari ke-4

Ds : Ibu mengatakan nyeri dan terasa panas pada luka jahitan di kemaluan

Do : - Keadaan Umum : baik

Page 17: UHAP PNC

- TTV : T = 120/ 80 mmHg

N = 82 x/menit

RR = 24 x/menit

S = 36, 5oC

- UC baik (keras)

- Lochea Sanguinolenta

-Kandung kemih kosong

-Luka jahitan perineum masih basah

Masalah : Nyeri dan terasa panas pada luka jahitan perineum

Kebutuhan : HE tentang

- Pola Nutrisi (Tidak ada pantang makanan)

- personal hygiene

- Mobilisasi

- Tanda – tanda bahaya ibu nifas

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Tidak ada

V. INTERVENSI

Tanggal : 06 - 06 - 2012 Jam : 08.30 WIB

Dx : P20002 Postpartum Fisiologis Hari ke-4

Tujuan : Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan selama ± 1 jam diharapkan ibu

mengerti dengan penjelasan petugas, diharapkan masa nifas berjalan normal/

lancar, tidak terjadi komplikasi dan involusi sesuai pada masa nifas.

Kriteria : - K/ U baik

- TTV dalam batas normal

T = (110/70 – 130/90) mmHg,

Page 18: UHAP PNC

S = 36,5 – 37,5 ºC,

N = 60-100 x/menit,

RR=18-24x/menit)

- TFU sesuai masa involusi

- UC keras

- Luka jahitan perineum kering dan nyeri berkurang

Intervensi :

1. Lakukan pendekatan pada ibu dengan menanyakan keluhan saat ini

R/ mengetahui permasalahan yang dialami dan menimbulkan rasa saling percaya

sehingga ibu kooperatif dengan petugas

2. Lakukan pemeriksaan fisik dan TTV serta beritahukan ibu hasil pemeriksaan

R/ ibu mengerti dengan keadaannya sekarang sehingga mengurangi kecemasan ibu

3. Anjurkan pada ibu supaya tidak pantang makanan

R/ kurangnya nutrisi menghambat penyembuhan luka

4. Anjurkan pada ibu untuk tetap menjaga kebersihan genetalia setelah BAB/BAK

R/ mencegah terjadinya infeksi

5. Jelaskan tanda bahaya nifas

R/ Ibu cepat tanggap dan segera pergi ke petugas kesehatan bila ada tanda bahaya nifas

6. Lakukan pendokumentasian

R/ Sebagai bukti telah dilakukan asuhan kebidanan

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal : 06 - 06 - 2012 Jam : 08.45 WIB

Dx : P20002 Postpartum Fisiologis hari ke-4

Jam 08.45 WIB : Melakukan pendekatan pada klien dan menanyakan keluhan saat ini,

menjelaskan seluruh tindakan yang akan dilakukan sehingga dapat

terjalin hubungan yang baik dengan ibu lebih kooperatif, sehingga

memudahkan petugas memberi asuhan

Jam 09.15 WIB : Melakukan pemeriksaan dan memberitahu hasil pemeriksaan kepada

ibu

T : 120/80 mmHg N : 82x/menit

Page 19: UHAP PNC

S : 36,5 ºC RR : 24x/menit

TFU : 3 jari b pusat Lochea : Sanguinolenta ± 50 cc

UC : keras

Jam 09.25 WIB : Menganjurkan ibu supaya tidak pantang makanan dan banyak minum

sehingga kebutuhan nutrisi ibu dan bayi terpenuhi, dan ASI dapat

keluar lancar

Jam 09.30 WIB : Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan genetalia setelah

BAB/BAK, dan mengajarkan untuk cebok yang benar dari depan ke

belakang sehingga mencegah terjadinya infeksi

Jam 09.35 WIB : Menjelaskan tanda bahaya nifas seperti perdarahan yang hebat, sakit

kepala terus – menerus, pandangan mata kabur, nyeri ulu hati,

pembengkakan di wajah, tangan dan kaki, payudara menjadi panas,

merah dan sakit

Jam 09.45 WIB : melakukan pendokumentasian, tulis tanggal & jam dilakukan

Pemeriksaan, Nama pasien, hasil pemeriksaan, nama terang

Nakes,paraf.

VII. EVALUASI

Tanggal :06 - 06 - 2012 Jam :09.50 WIB

Dx : P20002 Postpartum Fisiologis hari ke-4

S : Ibu mengatakan nyeri dan rasa panas pada luka jahitan di kemaluan sudah

berkurang, dan ibu mengerti serta bersedia melakukan anjuran petugas

O : - K / U baik

TTV

T : 120/80 mmHg N : 82 x/menit

S : 36,5º C RR : 24x/menit

TFU 3 jari b pusat

UC keras

Lochea Sanguinolenta ± 50 cc

ASI sudah keluar

Tidak ada tanda - tanda infeksi

A : P20002 Postpartum Fisiologis hari ke-4

Page 20: UHAP PNC

P : - Lakukan anjuran petugas

(Tidak ada pantang makanan, menjaga kebersihan genetalia)

- Anjurkan ibu untuk kontrol segera jika sewaktu – waktu ada keluhan