Uas Kwn Smter 3 2011-2012

17
1. a. Di Indoneia sendiri yang bila ditinjau dari segi geografinya merupakan negara dengan ciri sebagai negara kepulauan yang membawa nama besar Indonesia sebgai negara maritim. Bila ditinjau dari aspek potensi sumber daya wilayah nasional menjadi kekuatan dan modal besar bagi Indonesia, namun kekayaan alam ini bisa menjadi sebagai peluang dan juga sebagai tantangan apalagi dengan tingkat sumberdaya manusia (SDM) yang masih miskin. Hanya saja jika ditinjau dari aspek keamana, negara Indonesia mempunyai kelemahan karena terpisah antara pulau satu dengan pulau lainnya, yang mana ini mampu menimbulkan banyak konflik dan ancaman disintegrasi. Filosofi geografi memandang gejala-gejala alam Indonesia secara menyeluruh. Wilayah Indonesia secara filosofi geografi diturunkan menjadi ideologi geografi yang kemudian diwujudkan ke dalam kesadaran geografi menjadi tindakan untuk menyatukan wilayah geografi Indonesia. Disinilah seorang geograf dituntut untuk mampu berperan penting dalam menyatukan wilayah bangsa Indonesia. Kekayaan alam Indonesia merupakan sumber daya alam yang sangat berharga, iklim tropis yang dimiliki negara ini membuatnya menjadi

description

kwn

Transcript of Uas Kwn Smter 3 2011-2012

1. a. Di Indoneia sendiri yang bila ditinjau dari segi geografinya merupakan negara dengan ciri sebagai negara kepulauan yang membawa nama besar Indonesia sebgai negara maritim. Bila ditinjau dari aspek potensi sumber daya wilayah nasional menjadi kekuatan dan modal besar bagi Indonesia, namun kekayaan alam ini bisa menjadi sebagai peluang dan juga sebagai tantangan apalagi dengan tingkat sumberdaya manusia (SDM) yang masih miskin. Hanya saja jika ditinjau dari aspek keamana, negara Indonesia mempunyai kelemahan karena terpisah antara pulau satu dengan pulau lainnya, yang mana ini mampu menimbulkan banyak konflik dan ancaman disintegrasi. Filosofi geografi memandang gejala-gejala alam Indonesia secara menyeluruh. Wilayah Indonesia secara filosofi geografi diturunkan menjadi ideologi geografi yang kemudian diwujudkan ke dalam kesadaran geografi menjadi tindakan untuk menyatukan wilayah geografi Indonesia. Disinilah seorang geograf dituntut untuk mampu berperan penting dalam menyatukan wilayah bangsa Indonesia.Kekayaan alam Indonesia merupakan sumber daya alam yang sangat berharga, iklim tropis yang dimiliki negara ini membuatnya menjadi negara yanag agraris yang banyak mengandalkan sektor agraria dalam memnunjang pembangunan dan kebutuhan masyarakatnya.b. Hakikat sistem keamanan nasional-yang merupakan sub-sistem ketahanan nasional-adalah upaya terpadu seluruh lkomponen bangsa untuk melindungi, menjaga, dan menjamin terwujudnya rasa aman dan damai bagi seluruh bangsa Indonesia. Kita ingin bebas dari segala ancaman yang bersifat tradisional maupun multidimensional, agar terwujud tetap tegak dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.Penyelenggaraan sistem keamanan nasional dilaksanakan berdasarkan asas demokrasi, manfaat, keterpaduan, dan berkelanjutan. Itu merupakan usaha bersama dan kekeluargaan, cepat dan tepat, koordinatif, adil dan merata. Upaya tersebut juga mempertimbangkan keseimbangan, kesadaran hukum, kepentingan nasional, efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas.Sistem keamanan nasional bertujuan untuk menjaga dan menjamin tetap tegaknya NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, menjaga dan melindungi kepentingan nasional. Sistem keamanan nasional juga bertujuan mengatasi berbagai bentuk ancaman dan gangguan dari luar maupun dalam negeri, baik ancaman tradisional maupun nontradisional, dalam rangka mewujudkan tujuan nasional.Fungsi sistem keamanan nasional meliputi, pertama, memelihara dan meningkatkan keta-hanan nasional. Kedua, menjaga dan melindungi kepentingan nasional. Ketiga, mengatasi ancaman dan gangguan yang dapat mengganggu proses pencapaian kepentingan nasional. Keempat, membangun, memelihara, dan mengembangkan sistem keamanan nasional secara terpadu dan terarah. Ini dilakukan segenap potensi yang dimiliki bangsa dan negara.3. a)1.1Latar belakangSecara konsepsional, wawasan nusantara (Wawasan) merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjutnya disebut Wawasan Nusantara, itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan pada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi Wawasan Nusantara.jadi Wawasan Nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.b) Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional

Prinsip geopolitik ini adalah bahwa bangsa Indonesia memandang wilayahnya sebagai ruang hidupnya namun bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk memperluas wilayah negara Indonesia senantiasa satu dan utuh. Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan nasional, maupun visi nasional.Posisi Silang IndonesiaKepulauan Indonesia terletak pada posisi silang, yakni di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Australia; serta di antara dua samudera, Samudera Hindia dan Samudera Indonesia. Kesadaran itu telah ditanamkan sejak awal ketika duduk di bangku sekolah. Biasanya, setelah itu diterangkan makna dari posisi silang itu. Makna geopolitik posisi silang Indonesia itu dapat dilihat daribeberapa aspekseperti di bawah ini:1.Ideologis: Indonesia berada di antara ideologi kapitalisme di Selatan dan komunis di sebelah utara;2.Politik: Indonesia berada diantara dua sistem politik yang berbeda, yaitu demokrasi Australia dan demokrasi Asia Selatan;3.Ekonomi: Indonesia berada di antara sistem ekonomi liberal Australia dan sistem ekonomi sentral Asia, sehingga Indonesiamenjadi inti jalur perdagangan lalu lintas dunia, menjadi jalur transportasi negara-negara lain, dan menjadi sumber devisa di bidang perekonomian.Karena posisi strategis Indonesia ini mempermudah hubungan dengan negara lain, ikatan dagang Lalu lintas perdagangan damai dan lancar;4.Budaya:Sebagai sumber penghasilan di bidang pariwisata yang juga membawa pengaruh budaya dari Negara lain.5.Sistem Pertahanan: Indonesia berada di antara sistem pertahanan maritim di selatan, dan sistem pertahanan kontinental di utara;

Terkait posisi silang Keulauan Indonesia, dijelaskan secara singkat bahwa posisi itu memiliki arti penting terkait dengan budaya, iklim dan perekonomian.(Sumber:http://wahyuancol.wordpress.com/kepulauan-indonesia/)

Pengaruh Posisi Silang

Adanya posisi silang ini mengakibatkan Indonesia menjadi lalu lintas dari aspek-aspek sosial. Adanya lalu lintas kehidupan sosial ini secara otomatis menimbulkan pengaruh bagi masyarakat Indonesia, yakni berlangsungnya penyerapan yang dilakukan tanpa penyaringan yang akan menumbuhkan dampak sosial yang kurang baik bagi masyarakat Indonesia. Sifat kehidupan cenderung mengalami perubahan dan bercampur baur.

Pengaruh akibat hubungan antarbangsa selalu berlandaskan kepada kepentingan masing-masing bangsa, selama saling menguntungkan maka hubungan akan berjalan lancar, namun jika tidak baik akan menimbulkan suatu ketegangan antar bangsa. Akibat ketegangan yang terjadi maka Indonesia yang berada di posisi silang ini, baik langsung maupun tidak langsung akan menerima akibatnya. Keadaan seperti ini tidak menguntungkan bagi pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kehidupan nasional.

Dengan berpedoman kepada kepentingan nasional masing-masing bangsa, setiap bangsa akan selalu berusaha menanamkan pengaruh melalui politik bahkan ideologi. Bila usaha menanamkan pengaruh ini terjadi pada Indonesia yang berada dalam posisi silang maka akibat yang harus ditanggung adalah adanya kemungkinan terpecah belahnya rasa persatuan bangsa, baik politik maupun ideologi, dalam hal ini dapat menimbulkan hal-hal ynag tidak baik banyak dan murah pasaran yang bagi negara industri sehingga merupakan daya tarik bagi negara-negara yang tidak memiliki alam yang kaya. Hal ini dapat menimbulkan sumber yang tidak menguntungkan bagi kita. Sebuah negara mungkin saja akan melakukan ekspensi ke wilayah Indonesia. 2. 4 PILAR BANGSA 4 pilar bangsa (NKRI,UUD 45,PANCASILA,BINEKA TUNGGAL IKA).Kesadaran Kebhinekaan Tunggal Ika dalam Berbangsa dan Bernegara merupakan perwujudan Pancasila, sehingga memandang bentuk Negara sebagai NKRI merupakan pemandangan yang Final. 4 pilar ini memperkuat persatuan dan kesatuan rakyat indonesia,Dengan melaksanakan Pancasila untuk mewujudkan UUD45 sehingga terbentuk NKRI yang ber Bhenika Tunggal ika. Bentuk NKRI merupakan keniscayaan dalam membetuk Negara , karena tidak ada satu suku pun yang mendiami wilayah secara homogeny, tetapi bersuku-suku atau heterogen. Untuk menghadapi potensi Disintegrasi inilah kita perlu 4 pilar, untuk kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini kita akan meneguhkan lagi semangat pendiri bangsa kita dengan Pancasila sebagai dasar negara kita. Sebab akhir-akhir ini banyak potensi disintegrasi bangsa yang semakin meningkat baik secara kualitas maupun kwantitas , dan ini sangat berbahaya dalam kesatuan bangsa. Cara mencegahnya kita kuatkan potensi integrasi bangsa agar potensi disintegrasi ini hilang, dengan apa? Dengan Pancasila yang di gali oleh Bung karno dan dipidatokan dalam sidang BPUPKI tanggal 1 juni 1945. Pancasila merupakan trafik / interseksi dari kebhinekaan bangsa Indonesia. Bapak ibu yang kami Hormati.. Marilah kita wujudkan tradisi pluralisme menjadi tradisi di sekolahan sehingga terwujud karakter generasi Pancasila yang baik untuk mengurangi perkelahian remaja. Harapan saya solo bisa reproduksi generasi muda yang paham betul kemajemukan, kebhinekaan Tunggal Ika dan berkarakter Nasional yang berdasar Pancasila.a.Makna PilarPilar adalah tiang penyangga suatu bangunan. Pilar memiliki peran yang sangat sentral dan menentukan, karena bila pilar ini tidak kokoh atau rapuh akan berakibat robohnya bangunan yang disangganya. Dalam bahasa Jawa tiang penyangga bangunan atau rumah ini disebut soko, bahkan bagi rumah jenisjoglo, yakni rumah yang atapnya menjulang tinggi terdapat empatsokodi tengah bangunan yang disebutsoko guru.Soko guruini sangat menentukan kokoh dan kuatnya bangunan, terdiri atas batang kayu yang besar dan dari jenis kayu yang dapat dipertanggung jawabkan. Dengan demikian orang yang bertempat di rumah tersebut akan merasa nyaman, aman dan selamat dari berbagai bencana dan gangguan.Demikian pula halnya dengan bangunan negara-bangsa, membutuhkan pilar atausoko guruyang merupakan tiang penyangga yang kokoh agar rakyat yang mendiami akan merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera, terhindar dari segala macam gangguan dan bencana. Pilar bagi suatu negara-bangsa berupa sistem keyakinan ataubelief system, atauphilosophische grondslag, yang berisi konsep, prinsip dan nilai yang dianut oleh rakyat negara-bangsa yang bersangkutan yang diyakini memiliki kekuatan untuk dipergunakan sebagai landasan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Seperti halnyasoko guruatau pilar bagi suatu rumah harus memenuhi syarat agar dapat menjaga kokohnya bangunan sehingga mampu bertahan serta menangkal segala macam ancaman dan gangguan, demikian pula halnya denganbelief systemyang dijadikan pilar bagi suatu negara-bangsa. Pilar yang berupabelief systemsuatu negara-bangsa harus menjamin kokoh berdirinya negara-bangsa, menjamin terwujudnya ketertiban, keamanan, dan kenyamanan, serta mampu mengantar terwujudnya kesejahteraan dan keadilan yang menjadi dambaan warga bangsa.Pilar yang dimaksud dimanfaatkan sebagai landasan perjuangan dalam menyusun program kerja dan dalam melaksanakan kegiatan.Pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia dimanfaatkan sebagai landasan atau penyanggah dalam menyusun program kerja dan dalam melaksanakan setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.

b. Negara KesatuanMenurut C.F. Strong negara kesatuan ialah bentuk negara di mana wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam satu badan legislatif nasional/pusat. Kekuasaan terletak pada pemerintah pusat dan tidak pada pemerintah daerah. Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk menyerahkan sebagian sepenuhnya terletak pada pemerin-tah pusat. Dengan demikian maka kedaulatannya tidak terbagi.Sejauh mana Pembukaan UUD 1945 memberikan akomodasi terhadap bentuk negara tertentu, federasi atau kesatuan.Pada alinea kedua disebutkan : . . . dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka,bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kata atau istilahbersatutidak dapat dimaknai bahwa kedaulatan negara terpusat atau terdistribusi pada pemerintah pusat dan negara bagian, sehingga tidak dapat dijadikan landasan untuk menentukan apakah Negara Republik Indonesia berbentuk federal atau kesatuan.Mungkin salah satu landasan argument bagi bentuk negara adalah rumusan sila ketiga yakni persatuan Indonesia. Landasan inipun dipandang tidak kuat sebagai argument ditentukannya bentuk negara kesatuan. Untuk itu perlu dicarikan landasan pemikiran mengapa bangsa Indonesia menentukan bentuk Negara Kesatuan, bahkan telah dinyatakan oleh berbagai pihak sebagai ketentuan final.Bentuk Negara Kesatuan adalah ketentuan yang diambil oleh parafounding fatherspada tahun 1945 berdasarkan berbagai pertimbangan dan hasil pembahasan yang cukup mendalam. Namun dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia pernah juga menerapkan bentuk negara federal sebagai akibat atau konsekuensi hasil konferensi meja bundar di Negeri Belanda pada tahun 1949. Namun penerapan pemerintah federal ini hanya berlangsung sekitar 7 bulan untuk kemudian kembali menjadi bentuk Negara kesatuan.Sejak itu Negara Replublik Indonesia berbentuk kesatuan sampai dewasa ini, meskipun wacana mengenai negara federal masih sering timbul pada permukaan, utamanya setelah Negara-bangsa Indonesia memasuki era reformasi. Namun nampaknya telah disepakati oleh segala pihak bahwa bentuk negara kesatuan merupakan pilihan final bangsa.Bung Karno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945, di antaranya mengusulkan sebagai dasar negara yang akan segera dibentuk adalah faham kebangsaan, sebagai landasan berdirinya negara kebangsaan ataunationale staat. Berikut kutipan beberapa bagian dari pidato tersebut. Di antara bangsa Indonesia, yang paling adale desir detre ensemble, adalah rakyat Minangkabau, yang banyaknya kira-kira 2 milyun. Rakyat ini merasa dirinya satu keluarga. Tetapi Minangkabau bukan suatu kesatuan, melainkan hanya satu bagian daripada satu kesatuan. Penduduk Yogya pun adalah merasale desir detre ensemble, tetapi Yogya pun hanya sebagian kecil daripada satu kesatuan. Di Jawa Barat Rakyat Pasundan sangat merasakanle desir detre ensemble, tetapi Sunda pun satu bagian kecil daripada kesatuan.Dari kutipan pidato tersebut tidak dapat dijadikan landasan argumentasi bagi terbentuknya negara kesatuan. Apalagi kalau kita ikuti lebih lanjut pidato Bung Karno yang justru memberikan gambaran negara kebangsaan pada negara-negara federal seperti Jermania Raya, India dan sebagainya. Dengan demikian sila ketiga Pancasila persatuan Indonesia, tidak menjamin terwujudnya negara berbentuk kesatuan, tetapi lebih ke arah landasan bagi terbentuknya negara kebangsaan atau nation-state.Untuk mencari landasan bagi Negara kesatuan parafounding fatherslebih mendasarkan diri pada pengalaman sejarah bangsa sejak zaman penjajahan, waktu perjuangan kemerdekaan sampai persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia. Penjajah menerapkan pendekatandevide et impera, atau pecah dan kuasai. Pendekatan tersebut hanya mungkin dapat diatasi oleh persatuan dan kesatuan. Sejarah membuktikan bahwa perjuangan melawan penjajah selalu dapat dipatahkan oleh penjajah dengan memecah dan mengadu domba. Hal ini yang dipergunakan sebagai alasan dan dasar dalam menentukan bentuk negara kesatuan.

c. Perkembangan Pilar Negara Kesatuan Republik IndonesiaNKRI saat ini semakin kurang dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Rasa nasinalisme semakin berkurang. Masyarakat lebih mementingkan golongan atau suku masing-masing. Terbukti banyak sekali perpecahan yang mengakibatkan saling membantai dan saling membunuh. Hal ini terjadi karena hilangnya rasa kebersamaan dan rasa kesatuan.Untuk menumbuhkan kembali pilar NKRI kita sebagai warga negara harus ikut andil dan ikut berpartisipasi dalam menumbuhkan kembali rasa NKRI dengan mengingatkan dan mengajak untuk saling menghargai dan menghormati yang menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesatuan.Dasar negara Pancasila sudah ditetapkan ,UUD 1945 sudah ditetapkan, Wilayah NKRI sudah diakui dunia , Binneka tunggal ika sebuah realitas , jadi untuk menjaga negara bangsa ini butuh 4 Pilar menjaga Negara Kebangsaan Republik Indonesia .Dasar Bangunan NKRI adalah Pancasila

4 Pilar nya .1. Berdaulat dibidang Hukum dan Politik2. Berdaulat dibidang Ekonomi .3. Berdaulat dibidang Budaya dan Pendidikan4. Berdaulat dibidang Pertahanan dan Keamanan .

Pertanyaan nya Apakah kita sebagai bangsa sudah berdaulat ? kalau belum mari kita merebut kedaulatan kita sebagai bangsa4. C. BEBERAPA BENTUK NASIONALISMENasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai bagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warga negara etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebagian atau semua elemen tersebut. Nasionalisme dapat dikelompokkan sebagai berikut:1. Nasionalisme Kewarganegaraan atau Nasionalisme SipilNasionalisme Kewarganegaraan adalah nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari penyertaan aktif rakyat. Rakyat sebagai warganegara berkehendak untuk mewujudkan negara, mengakui dan membela negaranya.2. Nasionalisme EtnisDi dalam nasionalisme etnis, negara memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat. Nasionalisme ini dibangun dari pandangan Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep volk (bahasa Jerman untuk rakyat).3. Nasionalisme Romantik atau Nasionalisme Organik atau Nasionalisme IdentitasNasionalisme Romantik adalah Kelanjutan dari nasionalisme etnis, dimana negara memperoleh kebenaran politik secara organik dari adanya kesamaan bangsa atau ras,menurut semangat romantisme cerita heroik yang terjadi dalam kehidupan sejarah bangsa atau ras yang bersangkutan.4. Nasionalisme BudayaDidalam nasionalisme ini negara memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama yang ada, berkembang, dan diakui, bukan yang berasal dari sifat keturunan seperti warna kulit, ras dan sebagainya. Sebagai contoh, rakyat Tionghoa yang menganggap negara adalah berdasarkan kepada budaya. Unsur ras telah dibelakangkan5. Nasionalisme KenegaraanNasionalisme Kenegaraan adalah variasi nasionalisme kewarganegaraan, selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik ini sangat kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi nilai-nilai yang bersifat universal, misalnya kebebasan.6. Nasionalisme AgamaNegara dalam nasionalisme agama memperoleh legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu nasionalisme agama sering dicampuradukkan dengan nasionalisme etnis.4.b. Pasal 9(1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.(2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui:a. pendidikan kewarganegaraan;b. pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;c. pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib; dand. pengabdian sesuai dengan profesi.(3) Ketentuan mengenai pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan undang-undang5. 1, ketahanan nasionalpendahulua BAB 1Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya.Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.

5.a. Stabilitas nasional bukan suatu hal yang statis, tetapi bersifat dinamis di mana dinamika stabilitas nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan strategis yang terus berkembang dan berubah. Perkembangan isu strategis seperti globalisai, demokratisasi, penegakan HAM, dan fenomena terorisme telah memperluas cara pandang dalam melihat kompleksitas ancaman yan ada dan mempengaruhi perkembangan konsepsi stabilitas nasional. Ancaman tidak lagi hanya berupa ancaman militer, tetapi juga termasuk ancaman politik, ekonomi, sosial budaya maupun lingkungan (ekologis). pembangunan suatu sistem keamanan pada umumnya dilakukan sesuai dengan hakikat ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) aktual yang dihadapi.Bergesernya kecenderungan konflik dari inter-state mejadi intra-state, kemajuan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat merupakan faktorfaktor yang secara langsung maupun tidak langsung memaksa setiap Negara harus menata kembali sistem stabilitas nasionalnya. Teori kawasan seperti regionlisme adalah mengintensifkan proses kerjasama antar Negara dan aktoraktor di bidang politik dan ekonomi, meskipun dalam pembahasannya lebih banyak berorientasi aliran perdagangan (trade). Isu stabiltas nasional saat ini, tidak lagi sebatas Negara sebagai obyek yang harus dijaga, tetapi Negara juga harus menjaga dan melindungi rasa aman warga negaranya sesuai dengan yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Ancaman terhadap warga Negara ini di antaranya kemiskinan, penyakit menular, bencana alam,kerusakan lingkungan hidup, dan sebagainya. Oleh karena itu, dalam tulisan ini dijelaskan tentang konsepsi stabilitas nasional yang bersifat dinamis terhadap kondisi lingkungan strategis eksternal dan internal yang terus berkembang dan berubah dengan pendekatan system dynamics model.ternal yang terus berkembang dan berubah dengan pendekatan system dynamics model.2. TujuanMengetahui Konsep Ketahanaan NasionalMengetahui pengaruh Tannas terhadap Stabilitas NasionalMeningkatkan Kemakmuran Bangsa Indonesia dll3. ManfaatAda banyak manfaat makalah ini beberapa antara laInnya: melatih Kreatifitas mahasiswa menuangkan gagasan pemikirannya tentang suatu kajian atau topik di dalamnya. Semoga makalah ini bukan bermanfaat bagi penyusun saja tapi bagi pembacaBAB IIPEMBAHASAN1. Pengertian Ketahanan NasionalKetahanan Nasional (TANNAS) adalah kondisi dinamika yang dimiliki suatu bangsa. berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional. Kekuatan itu kita perlukan untuk mengatasi segala ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG), yang datang dari dalam maupun luar negeri, baik langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritasi, kelangsungan hidup serta perjuangan untuk mengejar tercapainya tujuan nasional.1. IntegritasYaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.1. AncamanYang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.1. Hambatan dan gangguanAdalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat solid.Jadi dapat dimaknai bahwa Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari setiap aspek kehidupan bangsa dan Negara . pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bnagsa danNegara. Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional. Selanjutnya ketahanan nasional yang tangguh akan mendorong pembangunan1. Konsepsi Ketahanan NasionalKonsepsi ketahanan nasional adalah keseimbangan dan keserasian dalam kehidupan sosial melingkupi seluruh aspek kehidupan secara utuh menyeluruh berlandaskan falsafah bangsa, ideologi negara, konstitusi dan wawasan nasional dengan metode astagatra. Konsepsi ketahanan nasional ini merupakan saran untuk mewujudkan ketahanan nasional.Pengertian tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan1. tantangan adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan menggugah kemampuan.2. ancaman adalah suatu hal/upaya yang bersifat/bertujuan mengubah dan merombak kebijaksanaan yang dilandaskan secara konsepsional.3. hambatan adalah suatau hal yang bersifat melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional yang berasal dari dalam.4. gangguan adalah hambatan yang berasal dari luar2. Tannas dan Stabilitas NasionalAsumsi umum tentang stabilitas (nasional) rasanya agak sempit, Maknanya sekedar politik dalam arti proses. Malah lebih sempit dari itu ialah stabilitas diidentikkan dengan keamanan. Stabilitas adalah jaminan bagi berlangsungnya proses-proses sosial dalam arti luas. Kata stabilitas pun jadinya tidak berkonotasi security dan represif, tapi progresif tidak tertutup, menghalangi dan menghalang tapi terbuka, memfasilitasi dan mendorong. Stabilitas nasional kita akhirnya akan terbukti sangat luas makna sasaran dan cakupannya. Termasuk stabilitas ekologi, ekonomi, politik, penyebaran penduduk, budaya, hubungan internasional, dan sebagainya.Stabilitas memiliki dua komponen yang sangat penting: kemampuan suatu Negara untuk mengatasi guncangan dan kemampuan menghindari terbentuknya guncangan tersebut. Sebuah negara dikatakan tidak stabil bila tidak memiliki keduanya. Kestabilan memiliki dua komponen:1 kemampuan Negara untuk bertahan terhadap guncangan dan2 kemampuannya untuk tidak membuat atau menyerap guncangan tersebut.Kestabilan membentengi Negara terhadap pergolakan politik, ekonomi, dan sosial. Kestabilan inilah yang harus dicapai setiap Negara sebagai prasyarat yang perlu untuk pembangunan nasionalKemampuan Negara bertahan terhadap guncangan merupakan cerminan kewaspadaan sekaligus ketahanan nasional. Dinamika dan kompleksitas Politik dan Keamanan Global menjadi faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan suatu Negara. Bila kestabilan tinggi maka pembangunan dapat berjalan lancar, dan sebaliknya. Pembangunan yang lancar pada gilirannya akan meningkatkan ketangguhan ketahanan nasional, yang mencakup ketahanan dalam arti luas, tidak hanya ketahanan politik dan keamananBergesernya kecenderungan konflik dari inter-state mejadi intra-state, kemajuan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat merupakan faktorfaktor yang secara langsung maupun tidak langsung memaksa setiap Negara harus menata kembali sistem stabilitas nasionalnya. Teori kawasan seperti regionlisme adalah mengintensifkan proses kerjasama antar Negara dan aktoraktor di bidang politik dan ekonomi, meskipun dalam pembahasannya lebih banyak berorientasi aliran perdagangan (trade). Faktor faktor yang mempengaruhi stabilitas nasional ditinjau dari 8 (delapan) aspek bentuk ancaman, yaitu :1. Aspek Geografi, meliputi masalah perbatasan, wilayah terbuka yang rawan terhadap serangan Negara lain, merupakan ring of fire yang sering terjadi bencana alam.2. Aspek Demografi, sering terjadi illegal immigration, human trafficking, penyebaran penduduk yang tidak merata.3. Aspek Sumber kekayaan alam, tingginya intensitas terjadinya illegal logging, fishing, mining, smuggling.4. Aspek Ideologi, menurunnya nilai nilai moral, kebangsaan.5. Aspek Politik, menguatnya isu demokratisasi, penegakan HAM, dan lingkungan hidup.6. Aspek Ekonomi, meningkatnya berbagai bentuk ancaman ekonomi, seperti kejahatan transnasional terorganisasi, kejahatan kerah putih (white collar crime), KKN.7. Aspek Sosial Budaya, di antaranya konflik komunal yang disebabkan oleh isu sara, masalah kemiskinan, kesehatan masyarakat terhadap penyakit menular, HIV/AIDS, Flu Burung, Flu Babi.8. Aspek hankam, di antaranya invasi militer, terorisme, separatisme, Penggunaan senjata nuklir, biologi.Setidaknya ada tiga kondisi, kebutuhan adanya stabilitas nasional bagi proses pembangunan nasional:1. Stabilitas nasional adalah prakondisi perencanaan,dan pemulaian proses pembangunan nasional. Bangsa ini akan kehabisan energi, dan pemborosan energi, bila proses pembangunan dibarengi dengan adanya ketidakstabilitas nasional. Instabilitas memiliki biaya yang besar (high cost) dalam konteks pembangunan. Bahkan, dengan adanya insstabilitas nasional, bukan saja terlambat, tetapi agend pembangunan bisa stagnan atu mundur. Oleh karna itu, stabilitas nasional merupakan prakondisi dalam perencanaan dan pemulaian pembangunan.2. Kedua, Stabilitas nasional merupakan modal sosial (social capital) bagi proses pembangunan. Modal pembangunan tidak hanya bersumber pada sumberdaya alam (natural resource), sumberdaya manusia (human resource), modal intelektual (intellectual resource), atau virtual capital, tetapi membutuhkan stabilitas nasional. Dalam konteks ini, stabilitas nasional adalah sosial bagi proses pembangunan. Stabilitas nasional pun adalah kristal dari kuat dan kokohnya nasionalisme pada setiap elemen bangsa.3. Stabilitas nasional adalah akhir dari sebuah proses pembangunan.pembangunan yang dirancang bangsa Indonesia adalah situasi kehidupan berbangsa dan bernegara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Inilah situasi stabilitas nasional pada titik target.