UAS BM 2

14
UAS BEDAH MULUT 2 Ameloblast 2014 1. Terapi yang paling tepat untuk gingival abses dengan fistel yang disebabkan oleh gigi non vital yaitu: a. Gigi langung dicabut b. Pemberian antibiotic dosis tinggi c. Insisi dan drainase abses d. Menunggu sampai fistel menutup 2. Pulpitis irreversible yang melanjut menjadi nekrosi pulpa disebabkan karena : a. Putusnya nerves yang melayani cavum pulpa karena proses keradangan b. Tersumbatnya pembuluh darah pulpa karena edema proses keradangan c. Invasi kuman yang memnuhi ruang pulpa pada proses keradangan d. Toksin dari kuman yang memenuhi ruang pulpa pada proses keradangan e. Timbunan produk radang yang merusak jaringan pulpa pada proses keradangan 3. Keluhan gigi terasa menonjol dan sakit untuk mengunyah menunjukkan : a. Adanya gigi yang nekrotik b. Adanya gigi dengan keradangan pada apical c. Adanya gigi dengan gambaran radiolusen pada apical d. Adanya gigi dengan granuloma pada apical e. Adanya gigi dengan adanya perubahan densitas tulang apical 4. Faktor penentu terjadinya abses pada buccal space kausa dentogen biasanya adalah a. Apeks akar bukal gigi rahang atas yang terinfeksi terletak di bawah perlekatan m.buccinator b. Apeks akar gigi rahang bawah yang terinfeksi terletak dibawah perlekatan m.buccinator

Transcript of UAS BM 2

UAS BEDAH MULUT 2Ameloblast2014

1. Terapi yang paling tepat untuk gingival abses dengan fistel yang disebabkan oleh gigi non vital yaitu:a. Gigi langung dicabutb. Pemberian antibiotic dosis tinggic. Insisi dan drainase abses d. Menunggu sampai fistel menutup2. Pulpitis irreversible yang melanjut menjadi nekrosi pulpa disebabkan karena :a. Putusnya nerves yang melayani cavum pulpa karena proses keradangan b. Tersumbatnya pembuluh darah pulpa karena edema proses keradangan c. Invasi kuman yang memnuhi ruang pulpa pada proses keradangand. Toksin dari kuman yang memenuhi ruang pulpa pada proses keradangan e. Timbunan produk radang yang merusak jaringan pulpa pada proses keradangan 3. Keluhan gigi terasa menonjol dan sakit untuk mengunyah menunjukkan :a. Adanya gigi yang nekrotik b. Adanya gigi dengan keradangan pada apicalc. Adanya gigi dengan gambaran radiolusen pada apicald. Adanya gigi dengan granuloma pada apicale. Adanya gigi dengan adanya perubahan densitas tulang apical4. Faktor penentu terjadinya abses pada buccal space kausa dentogen biasanya adalaha. Apeks akar bukal gigi rahang atas yang terinfeksi terletak di bawah perlekatan m.buccinatorb. Apeks akar gigi rahang bawah yang terinfeksi terletak dibawah perlekatan m.buccinatorc. Apeks akar gigi rahang bawah yang terinfeksi terletak dibawah perlekatan m.mylohyoidd. Apeks akar gigi bukal rahang atas yang terinfeksi terletak dibawah m.rosorius e. Apeks akar gigi bukal rahang atas yang terinfeksi terletak dibawah perlekatan m.labii superior5. Pemberian antibiotika pada kasus infeksi odontogen diutamakan yang bersifat dibawah ini :a. Bakteriosidik b. Spectrum luas c. Bakteriostatik d. Waktu paruh pendek e. Waktu paruh panjang 6. Tanda cardinal radang berupa pembengkakan kemerahan ekstra oral menunjukkan infeksi apical gigi telah melibatkan :a. Seluruh jaringan periodontal b. Seluruh jaringan pulpac. Tulang sekitar apical d. Jaringan periosteum e. Tulang alveolar 7. Gejala klinis ekstra oral adanya pembengkakan, warna kemerahan, batas diffuse, palpasi, padat lunak, Ro-foto adanya radiolusen periapikal, didapatkan pada:a. Nekrosis pulpa totalis akut b. Abses periapikalc. Perikoronitis d. Periostitise. Periodonitis akyut 8. Gejala manifestasi klinis trismus terjadi pada kasus :a. Abses submucous b. Abses submental c. Abses submasseterikd. Abses gingival e. Abses palatal 9. Pembengkakan ekstra oral warna kemerahan, batas tidak jelas, pada palpasi terasa padat, pinggiran rahang tidak teraba adalah gambaran klinis yang sesuai dengan :a. Abses submandibula b. Abses sublingual c. Abses bukal d. Abses perimandibulare. Abses submukosa10. Abses yang mempunyai tanda tanda klinis ekstra oral antara lain : bengkak pada satu sisi wajah, kadang kadang bengkak mencapai palpebra inferior, nasolabial fold mengalami pendangkalan adalah :a. Abses bukal b. Abses fossa kanina c. Abses infra temporal d. Abses labialis e. Abses submukosa 11. Apabila gigi central insisivus rahang atas mengalami nekrotik pulpa maka arah penyebaran infeksi yang dihasilkan dari apical gigi tersebut pada umumnya menuju kearah :a. Spaisa fossa kanina b. Spasia bukalc. Vestibulum oris d. Palatinale. Cavum nasalis 12. Penyebaran infeksi odontogen yang berasal dari apical gigi insisif lateral rahang atas akan cenderung menjadi :a. Abses vestibularb. Abses fossa kanina c. Abses palatal d. Abses bukal e. Abses mental 13. Perluasan infeksi periapikal gigi premolar rahang bawah pada umumnya akan menembus korteks sisi bukal :a. Di atas perlekatan musculus buccinators b. Di bawah perlekatan musculus buccinators c. Di atas perlekatan muscukus mentalis d. Di bawah perlekatan musculus mentalis e. Di bawah perlekatan musculus mylohyoid 14. Terapi utama untuk osteomyelitis akut adalah :a. Hyperbaric oxygenation b. Pencabutan gigi penyebab c. Insisi dan drinase abses d. Dilakukan squesterectomy e. Pemberian antibiotic dosis tinggi15. Gambaran onion skin-like appearance terdapat pada : a. Condensing osteitis b. Osteomyelitis akut c. Garre osteomyelitis d. Serous periostitise. Hypercemetosis 16. Salah satu dibawah ini adalah bukan penyebab osteomyelitis rahang pasca pencabutan gigi :a. Osteitis local (dry soket)b. Mikrosirkulasi yang buruk pada rahang c. Pemakaian antibiotika yang berlebihan pasca pencabutan d. Fraktur terbuka rahang bawah yang terkontaminasi e. Pencabutan gigi penderita pasca radiasi rahang 17. Sequesterectomy adalah :a. Pengobatan osteomyelitis dengan antibiotic dosis tinggi b. Pengambulan jaringan sehat yang terlibat osteomyelitis c. Perawatan luka terbuka pada osteomyelitis rahang d. Tindakan pengambilan korteks pada osteomyelitis rahang e. Pengambilan jaringan tulang yang mati terlibat osteomyelitis 18. Syarat tindakan insisi dan drainase ekstra oral pada abses subkutan adalah :a. Insisi dilakukan seluas mungkin agar pus mudah keluar b. Insisi dilakukan sedalam mungkin agar pus mudah keluar c. Luka insisi harus dijahit kembali d. Insisi tidak pada daerah nekrotik e. Insisi dilakukan pada pundak abses 19. Kemungkinan terjadinya drainase spontan relative lebih tinggi pada kasus di bawah ini :a. Abses periapikal b. Abses subkutan c. Abses submasseterik d. Abses submental e. Abses perimandibular 20. Salah satu tujuan insisi dan drainase pada abses subkutan adalah :a. Mencegah timbulnya perdarahan pada drainase spontanb. Menghindari terjadinya jaringan parut pada permukaan abses c. Mencegah perluasan abses ke jaringan yang lebih dalam d. Mencegah perluasan abses menjadi osteomyelitis e. Mencegah perluasan abses kea arah vestibulum oris 21. Perluasan infeksi periapikal gigi molar rahang bawah ke submandibular space dapat terjadi apabila pus menembus korteks :a. Di atas perlekatan musculus mylohyoidb. Di atas perlekatan musculus digastricus c. Di bawah perlekatan musculus mylohyoid d. Di bawah perlekatan musculus digastricus e. Di bawah perlekatan musculus pterygoideus medialis 22. Terangkatnya lidah pada phlegmon dasar mulut disebabkan karena :a. Terlibatnya spasia submentalis b. Terlibatnya spasia sublingualis c. Terlibatnya spasia submandibularisd. Terlibatnya spasia pterygomandibularis e. Terlibatnya spasia lateral pharyng 23. Komplikasi akut dan fatal dari phlegmon dasar mulut adalah :a. Penyebaran infeksi sistemik (sepsis)b. Perluasan infeksi ke mediastinum (mediastinitis)c. Perluasan infeksi ke basis craniad. Obstruksi jalan nafase. Sub akut Bacterial Endocarditis24. Terapi utama pada Ludwigs Angina ditunjukkan untuk ;a. Mengeluarkan nanah sedini mungkin b. Mencegah perluasan selulitis lebih lanjut c. Membunuh kuman penyebab dengan antibiotic dosis tinggi d. Pencabutan gigi penyebab sedini mungkin e. Mencegah terjadinya obstruksi total jalan napas 25. Yang dimaksud dengan osteo radio adalah :a. Rusaknya jaringan penyangga gigi akibat trauma pencabutan b. Kematian tulang akibat sinar ultravioletc. Kematian pada jaringan tulang akibat terapi radiasi sinar xd. Kematian jaringan tulang akibat osteomyelitis odontogen e. Kematian jaringan tulang rahang akibat usia lanjut

Gambarnya lihat di onedrive ya rek !!!26. Gambar skema diatas adalah gambatr penampang rongga mulut dengan irisan:a. Sagitalb. Verticalc. Transversald. Horizontale. Lateral27. Apabila A adalah gigi 16 atas, maka apabila penyebaran infeksinya ke arah no. 2 maka akan terjadi :a. Sinusitis maksilaris b. Abses periapikalc. Abses vetibular d. Abses gingivale. Abses spasia bukal 28. Penyebaran ke arah no.3 melalui :a. Aliran darah b. Periostelc. Per kontinuatumd. Pembuluh limfee. Periodontal29. Penyebaran infeksi dari gigi A ke arah no. 4 maka akan terjadi :a. Abses submental b. Abses sublingualc. Abses submasseterikd. Abses submandibular e. Abses perimandibular 30. Penyebaran infeksi dari gigi A ke arah no.5, maka akan terjadi :a. Abses submentalb. Abses sublingual c. Abses submasseterikd. Abses submandibular e. Abses perimandibular Seorang penderita wanita umur 40 tahun datang dengan keluhan pembengkakan pada pipi kanan sejak 3 hari yang lalu. Penderita merasakan sakit pada gigi geraham rahang bawah kanan, sejak 7 hari yang lalu, untuk mengunyah sakit dan gigi terasa menonjolKlinis EO: terdapat pembengkakan ekstra oral pada region gigi tersebut, konsistensi lunak, tegang suhu meningkat, sedikit kemerahan palpasi sakit, batas tidak jelas, tidak terdapat fluktuasi. IO: - mukosa regio gigi yang bersangkutan sedikit kemerahan , Pada tes perkusi dan druk gigi molar kedua rahang bawah kanan didapatkan sakit Karies profunda perforasi, sisa mahkota tinggal separoh Ro: - terdapat gambaran radiolusen di ujung akar distal dengan batas tidak jelas 0,25 cm31. Adanya keluhan gigi terasa menonjol dan sakit untuk mengunyah menunjukkan keadaan dibawah ini :a. Keradangan akut pada pulpa b. Keradangan akut pada periodontalc. Keradangan akut pada periapikal d. Keradangan akut pada periosteum e. Tanda tanda gigi tersebut nonvital32. Diagnosa kelainan tersebut adalah :a. Periodontitis totalis akut b. Abses sub mandibula c. Abses vestibular d. Serous periostitis e. Osteomyelitis akut 33. Pada kasus dengan gejala diatas maka terapi yang tepat adalah :a. Langsung dicabut kemudian diberi antibiotic supaya tidak terjadi komplikasi b. Diberikan antibiotic, analgesic, setelah reda dicabut c. Diberikan analgesic, setelah rasa sakit reda dicabut d. Sebelum dicabut diberikan antibiotic, analgesic dan ditumpat sementara supaya kotoran tidak masuk e. Ditunggu sampai abses terlokalisir, kemudia insisi dan drainase 34. Pembengkakan ekstra oral pada kasus diatas patogenesisnya adalah sebagai berikut :a. Abses periapikal telah meluas ke seluruh struktur tulang penyangga gigi b. Abses periapikal telah menyebabkan edema intramedulerc. Abses periapikal kronis telah mengalami eksaserbasi akut d. Abses periapikal telah merusak membrane abses dan meluas ke tulang di sekitarnya e. Abses periapikal telah menembus tulang korteks dan melibatkan periosteum35. Pembengkakan ekstra oral kemerahan, konsistensi lunak, dan tidak ada fluktuasi menunjukkan :a. Keradangan akut pada tulang cancellous b. Keradangan akut pada jaringan lunak c. Adanya akumulasi pus pada jaringan subperiosteal d. Adanya akumulasi pus pada fascial spaces e. Adanya akumulasi pus dibawah permukaan kulit 36. Periosteum A. Lokasi pada jaringan ikat kendor37. AbsesB. ditembus oleh penjalaran infeksi odontogen selanjutnya ke luar tulang38. Periodontitis akutC. Lokasi pada rongga anatomis 39. Celulitis D. Lokasi pada rongga patologis 40. Sinusitis Maksilaris E. Gigi sakit saat menggigit dan terasa menonjol

41. Abses subkutan A. Multiple fistel42. Abses submandibularB. Keluhan spontan 43. Parasthesia padaC. Insisi dan drainase osteomyelitis supuratif akut 44. Osteomyelitis supuratifD. terletak pada potential facial spaces45. Pulitis irreversibleE. edema intrameduler46. Pernyataan di bawah ini benar tentang infeksi odontogen :1. Disebabkan karena mikroorganisme 2. Perluasan dapat secara perkontinuatum 3. Dapat meluas ke jaringan ikat kendor 4. Terdapat 3 pintu masuk (port de entre)47. Pernyataan yang benar tentang abses subkutan karena dentogen :1. Merupakan bentuk infeksi yang supuratif2. Dapat disebabkan oleh perluasan infeksi periapikal 3. Secara klinis bersifat kronis 4. Bisa terjadi drainase spontan 48. Pericoronitis akut pada M3 rahang bawah dapat ditandai sebagai berikut :1. Kesulitan membuka mulut 2. Tidak didapatkan gambaran radiolusen pada apical gigi penyebab 3. Adanya pembengkakan operculum 4. Gambaran Ro menunjukkan gigi penyebab total impaksi didalam tulang 49. Infeksi periapikal karena gigi molar kedua rahang atas dapat meluas kearah 1. Infratemporal 2. Sinus maksilaris 3. Palatal4. Spasia bukal50. Beberapa hal dibawah ini adalah pemicu terjadinya infeksi odontogen 1. Adanya infeksi mikroorganisme 2. Oral hygiene yang jelek 3. System imun yang jelek 4. Adanya penyakit hipertensi 51. Hal hal dibawah ini benar tentang abses subkutan karena infeksi odontogen 1. Adanya pembengkakan ekstra oral warna merah, batas jelas, ada inti 2. Perluasan infeksi apical gigi yang telah menembus korteks dari periosteum 3. Pus terkumpul di bawah kulit 4. Merupakan kelanjutan dari abses vestibular 52. Terapi osteomyelitis akut supuratif kausa dentogen dapat melipiuti :1. Insisi dan drainase pus 2. Sequerestomy 3. Pencabutan gigi penyebab 4. Antibiotic dosis tinggi 53. Dibawah ini merupakann tanda tanda osteomyelitis rahang yang sudah meluas dan kronis :1. Rasa sakit yang hebat 2. Tampak gambaran mouth eaten appearance pada rontgenogram 3. Demam tinggi 4. Kadang kadang terbentuk multiple fistula 54. Yang berperan dengan terjadinya tulang nekrotik pada osteomyelitis adalah :1. Terangkatnya periosteum oleh pus dari tulang rahang 2. Terjadinya thrombosis pada system vascular medulla tulang rahang 3. Peningkatan tekanan intra medular akibat akumulasi pus didalam medulla 4. Adanya penurunan fungsi neurologis nervus alveolaris inferior 55. Osteomyelitis pada rahang bawah yang merupakan kelanjutan dari dry soket pasca pencabutan gigi rahang bawah dapat terjadi karena :1. Terjadinya infeksi yang berasal dari bagian korteks tulang kea rah medulla 2. Terjadinya thrombosis vascular pada tulang alveolaris 3. Terjadinya akumulasi pus pada soket pencabutan gigi 4. Terjadi infeksi pada sumsum tulang yang melanjut kea rah korteks 56. Infeksi periapikal gigi molar pertama rahang atas dapat meluas menjadi :1. Abses palatal2. Abses vestibular 3. Abses buccal space4. Sinusitis maksilaris 57. Insisi dan drainase merupakan terapi utama pada kasus :1. Subperiosteal abses 2. Palatal abses 3. Periapikal abses4. Vestibular abses 58. Dibawah ini merupakan factor penunjang terjadinya osteomyelitis rahang :1. Malnutrisi 2. Penderita dengan tekanan darah tinggi 3. Diabetes mellitus tidak terkontrol4. Fraktur tertutup tulang mandibula 59. Tindakan insisi dan drainase pada abses subkutan meliputi dibawah :1. Melakukan disinfeksi pada daerah yang akan dilakukan insisi 2. Pemberian amastesi local di daerah yang akan dilakukan insisi 3. Insisi dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kosmetik wajah 4. Drain diperhatikan selama 2-3 hari pasca insisi 60. Abses pada spasia bukalis dapt terjadi akibat perluasan infeksi apical dari gigi :1. Premolar pertama rahang atas 2. Molar pertama rahang bawah 3. Molar ketiga rahang bawah 4. Molar kedua rahang atas 61. Tanda tanda klinis berupa: bengkak ekstra oral pada satu sisi wajah, ke,erahan, palpasi lunak padat, agak nyeri, tidak ada kesulitan membuka mulut dapat ditemukan pada :1. periostitis2. Abses subperiosteal 3. Abses vestibular 4. Abses pada pterygomandibular space 62. Perluasan infeksi odontogen ke potential spaces yang ditandai dengan trismus dapat terjadi pada :1. Abses pada pterygomandibular space 2. Abses pada vestibular 3. Abses pada submasseterik space 4. Abses pada fossa canina 63. Infeksi odontogen dengan diagnose periostitis mempunyai tanda klinis sebagai berikut :1. Buccal fold terangkat 2. Pembengkakan dengan fluktuasi pada buccal fold 3. Pembengkakan tidak berbatas jelas dan kemerahan pada ekstra oral 4. Pada palpasi ekstra oral didapatkan fluktuasi 64. Vestibular abses yang disebabkan oleh infeksi periapikal gigi molar pertama rahang bawah dapat ditandai dengan :1. Pembengkakan diffuse pada ekstra oral 2. Pembengkakan fluktuatif pada buccal fold gigi molar pertama rahang bawah 3. Pembesaran kelenjar limfe submandibularis pada sisi yang sama 4. Pinggiran tulang mandibula tidak teraba 65. Celulitis dasar mulut, kemungkinan factor penyebabnya dapat berasal dari infeksi :1. Gigi gigi anterior rahang bawah 2. Gigi gigi posterior rahang bawah 3. Fraktur dari symphysis mandibula 4. Gigi impaksi total rahang bawah 66. Pemberian antibiotika yang tepat dan dengan dosis yang adekuat pada periostitis akan mencegah perluasan infeksi odontogen perkontinuatum SEBAB perluasan infeksi odontogen kea rah potensial facial space diawali dengan terlibat periosteum 67. Pendangkalan buccal fold dan palpasi terdapat fluktuasi adalah tanda khas abses vestibular SEBAB abses vestibular bila tidak dirawat akan menjadi abses subkutan 68. Pinggiran ,amdibula tidak teraba merupakan tanda khas abses submandibular SEBAB abses submandibula lebih sering disebabkan karena perluasan infeksi perikorona daripada karena perluasan infeksi periapikal 69. Arah perluasan per-kontinuatum infeksi periapikal dipengaruhi oleh ketebalan tulang, tempat perlekatan muskulus pada rahang serta letak apeks gigi penyebab SEBAB letak perlekatan muskulus mylohyoid pada mandibula menyebabkan perluasan infeksi apical dari gigi molar pertama rahang bawah cenderung menjadi abses vestibular70. Trismus tanda penderita perikoronitis akut disebabkan karena otot otot pembuka mulut tidak dapat berkontraksi SEBAB perikoronitis akut bila tidak mendapatkan perawatan yang tepat dapat meluas menjadi kondisi yang lebih serius 71. Pemberian antibiotika secara empiris masih cukup efektif pada kasus perikoronitis SEBAB secara empiris bakteri penyebab perikoronitis peka terhadap antibiotika golongan penicillin 72. Pada osteomyelitis supuratif akut rahang bawah seringkali dijumpai pembengkakan ekstra oral dan fistel multiple SEBAB pada osteomyelitis supuratif akut pus telah memenuhi rongga- rongga tulang kanselus sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intramedular 73. Terapi utama pada osteomyelitis supuratif akut adalah insisi dan drainase SEBAB pada osteomyelitis supuratif akut terapi antibiotic tidak efektif karena jeleknya vaskularisasi medulla akibat akumulasi pus 74. Terapi antibiotic pada osteomyelitis supuratif kronis diberikan setelah didapatkan hasil dari kultur mikroba dan tes kepekaan antibiotic SEBAB terapi antibiotic sering tidak efektif pada osteomyelitis supuratif kronis apabila tidak disertai dengan tindakan bedah 75. Pada abses subkutan tindakan insisi dan drinase merupakan terapi utama SEBAB pada abses subkutan pus terakumulasi pada jaringan dibawah kulit 76. Abses periapikal akut gigi molar rahang bawah yang non-vital sering ditandai dengan adanya pe,mbengkakan ekstra oral tidak berbatas jelas SEBAB pada abses periapikal akut gigi molar rahang bawah yang nonvital tlah terjadi keradangan pada periosteum dan jaringan lunak di daerah pinggiran mandibula 77. Salah satu cirri khas dari abses periapikal akut adalah gigi terasa menonjol dan sakit bila dibuat mengunyah SEBAB pada abses periapikal akut keradangan yang terjadi pada daerah periapikal sifatnya tidak terlokalisir dan telah melibatkan sumsum tulang 78. Penjalaran abses periapikal pada buccal space biasanya belum terjadi pembengkakan ekstra oral SEBAB pada abses buccal space pus masih terkumpul di jaringan lunak intra oral dan belum menembus musculus buccinator 79. Osteomyelitis rahang lebih sering terjadi pada mandibula dibandingkan maksila SEBAB tulang mandibula mendapatkan vaskularisasi terutama dari pembuluh darah yang berasal dari periosteum 80. Pada phlegmon dasar mulut harus sesegera mungkin dilakukan insisi pada mukosa dasar mulut SEBAB phlegmon dasar mulut dapat menyebabkan obstruksi jalan nafas akibat terdorongnya pangkal lidah kearah posterior