Uang Dan Ekonomi Terbuka

46
Uang dan ekonomi terbuka 9.1 Pendahuluan Analisa di awal bab diarahkan dalam konteks ekonomi tertutup. Banyak pandangan berguna dalam fenomena moneter bisa diperoleh sewaktu mengambil gambaran dari rantai yang menyatukan ekonomi- ekonomi berbeda, tetapi jelas banyak masalah membutuhkan kerangka ekonomi-terbuka jika mereka cukup digambarkan. Saluran-saluran baru dimana faktor-faktor moneter bisa mempegaruhi ekonomi yang muncul dalam ekonomi-ekonomi terbuka. Pergerakan tingkat pertukaran, contohnya, memainkan peranan penting dalam proses pengiriman yang menyatukan gangguan-gangguan moneter pada pergerakan output dan inflasi. Ekonomi terbuka menghadapi kemungkinan gangguan ekonomi yang muncul di negara-negara lain, dan ini menimbulkan pertanyaan tentang desain kebijakan moneter yang tidak ada dalam lingkungan ekonomi-tertutup. Haruskah kebijakan merespon pergerakan tingkat pertukaran? Haruskah kebijakan moneter digunakan untuk menstabilkan tingkat-tingkat pertukaran? Haruskah kebijakan moneter nasional dikoordinasikan? Bab ini dimulai dengan model dua-negara berdasarkan pada Obstfeld dan Rogoff (1995; 19996). Model dua-negara memiliki keuntungan menangkap beberapa rantai penting antara ekonomi-ekonomi sewaktu menjaga tingkat kesederhanaan dan kemudahan. Karena ekonomi terbuka disatukan pada ekonomi lain, aksi-aksi kebijakan dalam salah satu ekonomi memiliki potensi untuk mempengaruhi ekonomi lain. Kelebihan bisa terjadi. Dan aksi-aksi kebijakan dalam salah

Transcript of Uang Dan Ekonomi Terbuka

Page 1: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Uang dan ekonomi terbuka

9.1 Pendahuluan

Analisa di awal bab diarahkan dalam konteks ekonomi tertutup. Banyak pandangan berguna

dalam fenomena moneter bisa diperoleh sewaktu mengambil gambaran dari rantai yang

menyatukan ekonomi-ekonomi berbeda, tetapi jelas banyak masalah membutuhkan kerangka

ekonomi-terbuka jika mereka cukup digambarkan. Saluran-saluran baru dimana faktor-faktor

moneter bisa mempegaruhi ekonomi yang muncul dalam ekonomi-ekonomi terbuka.

Pergerakan tingkat pertukaran, contohnya, memainkan peranan penting dalam proses

pengiriman yang menyatukan gangguan-gangguan moneter pada pergerakan output dan inflasi.

Ekonomi terbuka menghadapi kemungkinan gangguan ekonomi yang muncul di negara-negara

lain, dan ini menimbulkan pertanyaan tentang desain kebijakan moneter yang tidak ada dalam

lingkungan ekonomi-tertutup. Haruskah kebijakan merespon pergerakan tingkat pertukaran?

Haruskah kebijakan moneter digunakan untuk menstabilkan tingkat-tingkat pertukaran?

Haruskah kebijakan moneter nasional dikoordinasikan?

Bab ini dimulai dengan model dua-negara berdasarkan pada Obstfeld dan Rogoff (1995; 19996).

Model dua-negara memiliki keuntungan menangkap beberapa rantai penting antara ekonomi-

ekonomi sewaktu menjaga tingkat kesederhanaan dan kemudahan. Karena ekonomi terbuka

disatukan pada ekonomi lain, aksi-aksi kebijakan dalam salah satu ekonomi memiliki potensi

untuk mempengaruhi ekonomi lain. Kelebihan bisa terjadi. Dan aksi-aksi kebijakan dalam salah

satu negara akan tergantung pada respon kebijakan moneter di negara lain. Seringkali, karena

kelebihan ini, negara-negara berusaha untuk mengkoordinasikan aksi-aksi kebijakan mereka.

Peranan koordinasi kebijakan dibahas di bagian 9.3.

Bagan 9.4 membahas kasus ekonomi terbuka kecil/sedikit terbuka. Dalam literatur ekonomi-

terbuka, ekonomi terbuka kecil menyatakan ekonomi yang terlalu kecil untuk mempengaruhi

harga-harga dunia, tingkat suku bunga, atau aktivitas ekonomi. Karena banyak negara relatif

kecil dalam ekonomi dunia, model ekonomi terbuka-kecil memberikan kerangka yang relevan

untuk mempelajari banyak masalah kebijakan.

Page 2: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Analisa koordinasi kebijakan dan ekonomi terbuka kecil diarahkan menggunakan model-model

dimana hubungan prilaku dikhususkan secara langsung bukan diturunkan dari asumsi yang

mendasari mengenai prilaku individu dan perusahaan. Sebagai hasilnya, kerangka digunakan

terbatas untuk mengarahkan analisa karena mereka tidak mampu untuk membuat prediksi

tentang kesejahteraan dari agen-agen dalam model. Ini salah satu alasan untuk memulai diskusi

tentang ekonomi terbuka dengan model Obstfeld-Rogoff. Ini jelas didasarkan pada asumsi

optimasi agen-agen dan karenanya menawarkan metric alami – dalam bentuk kegunaan agen

perwakilan/representatif – untuk menempatkan pertanyaan kebijakan normatif. Bab diakhiri

dengan kembali, dalam bagian 9.5, untuk mengelompokkan model-model berdasarkan pada

agen-agen optimalisasi dan kekakuan nominal. Model-model ini adalah rekan/sejalan dengan

ekonomi-terbuka dari model Keynesian baru di bab 8.

9.2 Model dua-negara Obstfeld-Rogoff

Obstfeld dan Rogoff (1995; 1996) meneliti rantai antara dua ekonomi dalam kerangka yang

mengkombinasikan tiga blok bangunan pokok. Pertama adalah penekanan pada keputusan

inter-temporal/antar-masa oleh agen-agen individu; perdagangan asing/luar negri dan

pertukaran aset membuka jalan untuk pengiriman sumber-sumber dari waktu ke waktu yang

tidak tersedia dalam ekonomi tertutup. Goncangan produktivitas positif sementara yang

menaikkan output saat ini relatif pada output masa depan mendorong individu untuk

meningkatkan konsumsi saat ini dan di masa depan sebagaimana mereka mencoba untuk

melancarkan jalur konsumsi. Karena konsumsi domestik naik kurang dari output domestik,

ekonomi meningkatkan ekspor nya, karenanya mengakumulasi klaim terhadap output asing

masa depan. Klaim-klaim ini bisa digunakan untuk menjaga konsumsi yang lebih tinggi dimasa

depan setelah kenaikan produktivitas sementara berakhir. Keseimbangan perdagangan

memainkan peranan penting dalam memfasilitasi transfer sumber-sumber antar-masa.

Kompetisi monopoli dalam pasar barang adalah blok bangunan kedua dari model Obstfled-

Rogoff. Hal ini tidak memiliki dampak untuk efek-efek gangguan moneter, tetapi ini

menetapkan tahap untuk aspek ketiga dari model mereka, harga-harga yang melekat/sticky-

price. Bangunan dasar ini telah dibahas, sehingga fokus disini pada aspek-aspek baru yang

Page 3: Uang Dan Ekonomi Terbuka

diperkenalkan oleh pertimbangan ekonomi-terbuka. Turunan detail dari berbagai komponen

model diberikan dalam bab lampiran (bagian 9.7). Ini akan menyederhanakan penjelasan untuk

menghadapi model non-stokastik untuk menjelaskan faktor-faktor bar yang muncul dalam

pasar ekonomi-terbuka.

Masing-masing dari kedua negara dihuni/populasi oleh agen-agen kesatuan/kontinum, diberi

indeks z Є [0, 1], yang merupakan produsen monopoli dari barang-barang berbeda. Agen z Є [0,

n] terletak di negara asal/dalam negri, dan agen-agen z Є (n, 1] terletak di negara asing. Jadi, n

memberikan indeks ukuran relatif dari kedua negara. jika negara berukuran sama, n = 1/2 .

Variabel asing ditandai oleh tanda (*).

Nilai diskon saat ini umur utilitas/kegunaan dari penghuni domestik j adalah

Dimana Cjt adalah konsumsi periode t agen j dari barang konsumsi gabungan, didefenisikan oleh

Dan konsumsi oleh agen j dari barang z adalah C jt (z), z Є [0, 1]. Jumlah penurunan/deflator

harga domestik P didefenisikan sebagai

Indeks harga ini tergantung pada harga semua barang yang dikonsumsi oleh penghuni domestik

(batas integrasi dalam jangkauan 0 hingga 1). Ini menggabungkan harga-harga dari barang yang

diproduksi secara domestik {P(z) untuk z Є [0, n]} dan barang yang diproduksi asing {P(z) untuk z

Є (n, 1]}. Jadi, P sesuai dengan konsep indeks harga konsumen dari level harga, bukan deflator

harga GDP yang hanya termasuk harga barang yang diproduksi secara domestik.

Utilitas juga tergantung pada simpanan agen atas kesimbangan uang riil. Agen-agen

diasumsikan menyimpan hanya mata uang domestik mereka, sehingga Mji / Pt muncul dalam

fungsi utilitas (9.1). Karena agen j adalah produsen barang j, usaha memproduksi output Y t(j)

menghasilkan tidak ada manfaat/dis-utilitas. Fungsi utilitas serupa diasumsikan untuk penghuni

dari negara asing.

Dimana C*j dan P* didefenisikan analog/sama terhadap Cj dan P.

Agen j akan mengambil konsumsi, simpanan uang, simpanan obligasi internasional, dan output

barang j untuk memaksimalkan utilitas sesuai dengan hambatan anggaran.

Page 4: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Tingkat riil kotor suku bunga ditandai dengan R, dan T menunjukkan pajak riil dikurangi

transfer. Obligasi dibeli pada waktu t – 1, B jt-1, menghasilkan pengembalian riil kotor Rt-1.

Sebagaimana pada analisis di bab 2, peranan T adalah untuk memungkinkan variasi dalam

suplay nominal uang, dengan PtTt = (Mt – Mt-1). Membagi hambatan anggaran dengan Pt,

diperoleh

Dimana πt adalah tingkat inflasi dari t – 1 hingga t. untuk menyelesaikan deskripsi masalah

keputusan agen, seseorang butuh untuk menspesifikasi permintaan untuk barang yang

dihasilkan agen. Spesifikasi ini diberikan dalam bab lampiran bagian 9.7.1, dimana ini

menunjukkan bahwa kondisi tingkat-pertama yang penting bisa diturunkan dari masalah

keputusan individu konsumen/produsen:

Bersamaan dengan hambatan anggaran 9.4) dan kondisi lintang/mendatar

Dalam ekspresi ini, it adalah tingkat suku bunga nominal, didefenisikan sebagai Rt(1 + πt+1) – 1.

Dalam (9.6), Cwt Ξ nCt + (1 – n)C*

t adalah konsumsi dunia, dimana Ct = ∫n0 Cj

t dj dan C*t = ∫1

n Cjt dj

sama dengan total konsumsi asal dan asing.

Persamaan (9.5) adalah kondisi Euler standar untuk jalur konsumsi optimal. Persamaan (9.6)

menyatakan bahwa rasio dis-utilitas usaha marginal terhadap utilitas konsumsi marginal harus

sama dengan produk marginal tenaga kerja. Persamaan (9.7) adalah kondisi yang dikenal untuk

permintaan keseimbangan riil dari mata uang domestik, membutuhkan rasio utilitas marginal

uang atas utilitas marginal konsumsi sama dengan it/(1 + it). Ekspresi serupa juga untuk

konsumen asing dan produsen.

Misalkan St menyatakan tingkat pertukaran nominal antara dua mata uang, didefenisikan

sebagai harga mata uang asing dalam mata uang domestik. Kenaikan St berarti bahwa harga

mata uang asing telah naik dalam mata uang domestik; konsekuensinya, unit mata uang

domestik membeli unit yang lebih sedikit dari mata uang asing. Jadi kenaikan dalam St

berhubungan dengan penurunan nilai mata uang domestik.

Tingkat pertukaran antara barang yang dihasilkan secara domestik dan barang yang diproduksi

dalam ekonomi asing juga akan memainkan peranan penting. Hukum satu harga membutuhkan

Page 5: Uang Dan Ekonomi Terbuka

dimana barang z dijual untuk harga yang sama di negara asal dan asing sewaktu diekspresikan

dalam mata uang umum. Ini mensyaratkan

Ini mengikuti defenisi level-level harga negara asal dan asing dimana

Keseimbangan apapun harus memenuhi kondisi tingkat-pertama untuk masalah keputusan

agen, hukum satu harga, dan kondisi pembukaan/kliring-pasar tambahan berikut:

Pembukaan pasar barang:

Dimana P(h) dan Y(h) adalah harga dan output dari perwakilan barang negara asal (dan sama

untuk P*(f) dan Y*(f)), dan

Pembukaan pasar obligasi: nBt + (1 – n)B*t = 0

Dari struktur model, jelas bahwa perubahan proporsi suatu-waktu dalam suplay nominal uang

negara asal, semua harga domestik, dan tingkat pertukaran nominal memberikan

keseimbangan untuk semua variabel riil yang tidak terpengaruh – model menunjukkan sifat

netral moneter. Peningkatan dalam M diikuti oleh proporsi penurunan dalam nilai uang negara

asal dalam hal barang (yakni kenaikan proporsi di semua P(j)) dan penurunan dalam nilai M

dalam hal M* (yakni kenaikan proporsi dalam S) memberikan keseimbangan konsumsi dan

output di kedua negara tidak berubah, bersamaan dengan harga di negara asing.

Dalam keadaan tetap/steady-state hambatan anggaran model (9.4) menjadi

Dimana B adalah stok riil steady-state dari obligasi yang disimpan oleh egara asal. Untuk negara

asing,

Kedua persamaan ini menyatakan bahwa konsumsi riil sama dengan pendapatan riil (nilai riil

output ditambah pendapatan dari simpanan aset bersih) dalam steady-state.

9.2.1 Perkiraan linear

Bermanfaat mengembangkan perkiraan linear pada dasar model Obstfeld-Rogoff dalam

penyimpangan presentase disekitar keadaan steady. Ini menjelaskan rantai antara kedua

Page 6: Uang Dan Ekonomi Terbuka

ekonomi dan memberikan dasar perbandingan sewaktu, di bagian selanjutnya, model ekonomi

yang lebih tradisional dipertimbangkan tidak secara langsung diturunkan dari asumsi optimasi

agen. Menggunakan huru kecil untuk menandai penyimpangan disekitar steady state, kondisi

keseimbangan bisa diekspresikan sebagai

Dimana δ = β/(∏−¿¿β) dan ∏adalah 1 ditambah tingkat steady state inflasi (diasumsikan

sama di kedua ekonomi). Persamaan (9.11) dan (9.12) mengekspresikan level harga domestik

dan asing sebagai rata-rata harga dibebankan dari barang diproduksi negara asal dan asing

dalam mata uang umum. Beban tergantung pada ukuran relatif kedua negara sebagaimana

diukur dengan n. persamaan (9.13) dan (9.14) diturunkan dari (9.99) dari lampiran dan

memberikan permintaan untuk output setiap negara sebagai fungsi dari konsumsi dunia dan

harga relatif. Peningkatan dalam konsumsi dunia (cw) meningkatkan permintaan untuk output

kedua negara, dan permintaan juga tergantung pada variabel harga relatif. Permintaan negara

asal, contohnya, turun sebagaimana harga produksi negara asal p(h) naik relatif pada level

harga negara asal. Persamaan (9.15) mendefenisikan konsumsi dunia sebagai rata-rata beban

konsumsi di kedua negara.

Persamaan (9.16) – (9.21) berasal dari kondisi tingkat-pertama individual agen (9.5), (9.6), dan

(9.7). Dua persamaan pertama adalah kondisi Euler sederhana untuk alokasi konsumsi antar-

masa optimal; perubahan dalam konsumsi sama dengan tingkat pengembalian riil. Persamaan

(9.18) dan (9.1) dinyatakan oleh keputusan produksi optimal. Akhirnya, (9.20) dan (9.21)

memberikan permintaan riil untuk uang negara asal dan asing sebagai fungsi konsumsi dan

tingkat suku bunga nominal. Meski kedua negara menghadapi tingkat suku bunga riil yang sama

rt, tingkat suku bunga nominal berbeda jika tingkat inflasi berbeda antar kedua negara.

Jalur keseimbangan dari produksi negara asal dan asing (yt, y*t), konsumsi negara asal, domestik,

dan dunia (ct, c*t, cw

t), harga dan tingkat pertukaran nominal (pt(h), pt, p*t(f), p*

t, st), dan tingkat

suku bunga riil (rt) harus konsisten dengan kondisi keseimbangan ini. Catat bahwa mengurangi

(9.12) dari (9.11) menyatakan

Page 7: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Dan tambahan n kali (9.13) dan (1 – n) kali (9.14) menghasilkan hubungan pembukaan-pasar

barang menyamakan produksi dunia dengan konsumsi dunia: nyt + (1 – n)y*t = cw

t.

9.2.2 Keseimbangan dengan harga-harga fleksibel

Versi linear dari model dua-negara menjelaskan saluran-saluran yang menghubungkan

ekonomi-ekonomi terbuka. Dengan kerangka ini, peranan uang sewaktu harga sangat fleksibel

dibahas terlebih dahulu. Sebagaimana dalam kasus ekonomi-tertutup, keseimbangan riil tidak

tergantung pada fenomena moneter sewaktu harga-harga bisa bergerak fleksibel untuk

perubahan keseimbangan dalam suplay uang nominal. Harga-harga dan tingkat pertukaran

nominal akan tergantung pada prilaku suplay uang di kedua negara, dan penyesuaian dari

tingkat pertukaran nominal menjadi bagian dari mekanisme keseimbangan yang menyekat/

mengisolasi output dan konsumsi riil dari efek-efek moneter.

Asumsi tentang pasar modal umum, menyatakan konsumen di kedua negara menghadapi

tingkat suku bunga riil yang sama, berarti, dari kondisi Euler (9.16) dan (9.17), bahwa c t+1 – c*t+1 =

ct – c*t; perbedaan apapun dalam konsumsi relatif adalah permanen. Dan konsumsi dunia cw

adalah variabel skala relevan untuk permintaan yang menghadapi produsen negara asal dan

domestik.

Dikotomi moneter

Dengan harga dan tingkat pertukaran nominal bebas untuk disesuaikan dengan cepat dalam

menghadapi perubahan dalam suplay uang negara asal atau asing, model menunjukkan

dikotomi klasik yang dibahas di bagian 6.2.1 dimana nilai-nilai keseimbangan dari semua

variabel riil bisa ditentukan secara mandiri dari faktor-faktor suplay dan permintaan uang.

Untuk melihat hal ini, defenisikan dua variabel harga relatif χt = pt(h) – pt dan χ*t Ξ p*

t(f) – p*t.

Persamaan (9.11) dan (9.12) menyatakan bahwa

Dan (9.13) dan (9.14) bisa ditulis ulang sebagai

Persamaan-persamaan ini, bersamaan dengan (9.15) – (9.19), cukup untuk menentukan

keseimbangan riil. Persamaan permintaan uang (9.20) dan (9.21) menentukan jalur-jalur harga,

Page 8: Uang Dan Ekonomi Terbuka

dan (9.22) menentukan keseimbangan tingkat pertukaran nominal dari jalur harga ini. Jadi,

maksud penting dari model ini adalah bahwa kebijakan moneter (didefenisikan sebagai

perubahan dalam suplay uang nominal) tidak memiliki efek jangka-pendek pada tingkat suku

bunga riil, output, atau konsumsi di kedua negara. Bahkan, hanya tingkat suku bunga nominal,

harga, dan tingkat pertukaran nominal yang dipengaruhi oleh variasi dalam stok uang nominal.

Perubahan satu-kali dalam m menghasilkan perubahan proporsi dalam p, p(h), dan s.

9.2 Model dua-negara Obstfeld-Rogoff

Persamaan 99.20) menunjukkan bahwa inflasi mempengaruhi permintaan riil untuk uang.

Perubahan dalam tingkat pertumbuhan uang nominal menghasilkan perubahan dalam tingkat

inflasi dan tingkat suku bunga nominal, karenanya mempengaruhi biaya kesempatan dari

simpanan uang dan, dalam keseimbangan, stok riil uang. Level harga dan tingkat pertukaran

nominal menjamin bahwa suplay riil uang sama dengan permintaan riil baru untuk uang.

Persamaan 99.21) bisa dikurangi dari (9.20), menghasilkan

Dimana, menggunakan (9.22), menyatakan

Menyelesaikan ini untuk tingkat pertukaran nominal, solusi tanpa-gelembung adalah

Karena (9.16) dan (9.17) menyatakan bahwa ct+i – c*t+i = ct – c*

t, ekspresi untuk tingkat

pertukaran nominal bisa ditulis ulang sebagai

Tingkat pertukaran nominal saat ini tergantung pada jalur suplay uang nominal saat ini dan

dimasa depan di kedua negara dan pada perbedaan konsumsi. Tingkat pertukaran mengukur

harga dari satu uang dalam uang lain, dan sebagaimana ditunjukkan (9.24), ini tergantung pada

suplay relatif dari kedua uang. Peningkatan dalam suplay uang salah satu negara relatif pada

negara lain menurunkan tingkat pertukaran negara tersebut dari kondisi steady-state standar

dimana βRSS = 1 dan defenisi δ sebagai β/(∏-β), faktor diskon dalam (9.24), δ/(1 + δ), sama

dengan β/∏ = 1/RSS ∏ = 1/(1 + iSS). Diferensial suplay uang nominal dimasa depan dipotong oleh

tingkat suku bunga nominal steady-state. Karena agen-agen mencari keputusan mereka, hanya

tingkat nilai diskon saat ini yang tergantung pada pengukuran diferensial suplay uang

Page 9: Uang Dan Ekonomi Terbuka

permanen. Misalkan xt+i Ξ mt+i – m*t+i – (ct+i – c*

t+i), kondisi keseimbangan untuk tingkat

pertukaran nominal bisa ditulis uang sebagai

Susun ulang dan gunakan (9.24) menghasilkan

Analog dengan konsep pendapatan permanen Friedman, persamaan

Bisa ditafsirkan sebagai diferensial suplay uang permanen. Jika nilai m – m* saat ini relatif tinggi

dari nilai permanen diferensial ini, tingkat pertukaran nominal akan turun (mata uang negara

asal akan naik). Jika st menggambarkan diferensial suplay uang permanen pada waktu t, dan m t

sementara relatif tinggi dari m*t, maka diferensial permanen akan lebih rendah dimulai dalam

periode t+1. Sebagai hasilnya, mata uang negara asal akan naik.

Solusi jelas untuk tingkat pertukaran nominal bisa diperoleh jika proses-proses spesifik untuk

suplay uang nominal diasumsikan. Untuk mengambil kasus sangat sederhana, anggap m dan m*

masing-masingnya konstan, jalur pertumbuhan deterministic diberikan oleh

Dan

Dengan jelas, (9.24) hanya digunakan untuk penyimpangan disekitar steady-state dan bukan

untuk proses-proses suplay uang yang termasuk trend-trend deterministic. Sangat umum untuk

menspesifikasi (9.20) dan (9.21), yang digunakan untuk menurunkan (9.24), dalam hal level-

level log dari variabel-variabel, mungkin menambahkan konstanta untuk mewakili level steady-

state. Keuntungan menafsirkan (9.24) sebagai simpanan untuk level log dari variabel-variabel

adalah bahwa seseorang kemudian bisa menggunakannya untuk menganalisa trend jalur

pertumbuhan dari suplay uang nominal, bukan hanya penyimpangan disekitar trend. Penting

untuk diingat bahwa model agen-perwakilan yang mendasari menyatakan bahwa koefisien

tingkat suku bunga dalam persamaan permintaan uang adalah fungsi dari tingkat steady-sate

inflasi. Asumsikan hal ini sama di kedua negara, menyatakan bahwa parameter δ juga sama.

Asumsi dari koefisien umum dalam model dua-negara adalah umum, dan ini ditunjukkan dalam

contoh-contoh berikut. Batasan penggunaannya harus diingat.

Maka (9.24) menyatakan

Page 10: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Dimana s0 = m0 – m*0 + δ(μ – μ*). Dalam kasus ini, tingkat pertukaran nominal memiliki trend

deterministic yang sama dengan perbedaan dalam trend tingkat pertumbuhan uang dalam

kedua ekonomi (juga sama dengan diferensial tingkat inflasi karena π = μ dan π* = μ*). Jika

pertumbuhan uang domestik melebihi pertumbuhan uang asing (μ > μ*), s akan naik dari waktu

ke waktu untuk menggambarkan nilai penurunan dari mata uang negara asal relatif pada mata

uang asing.

Keseimbangan suku bunga terbuka

Tingkat pengembalian riil di kedua negara telah diasumsikan sama, sehingga kondisi Euler untuk

jalur konsumsi optimal (9.16) dan (9.17) menyatakan perkiraan pertumbuhan yang diharapkan

di setiap ekonomi. Hal ini sesuai dengan kesamaan pengembalian riil dimana tingkat suku

bunga nominal harus memenuhi it – πt+1 = rt = i*t – π*

t+1, dan al ini berarti, menggunakan (9.22),

dimana

Diferensial tingkat suku bunga nominal sama dengan perubahan aktual dalam tingkat

pertukaran dalam keseimbangan tinjauan masa depan-sempurna. Kesamaan ini tidak bertahan

dalam ketidakpastian karena variabel-variabel dalam waktu t+1 harus digantikan dengan nilai-

nilai perkiraan mereka, persyaratan pada informasi yang tersedia di waktu t. Dalam kasus ini,

Dan diferensial tingkat suku bunga nominal akan menggambarkan perubahan perkiraan tingkat

pertukaran. Jika negara asal memiliki tingkat suku bunga nominal yang lebih tinggi dalam

keseimbangan, mata uangnya harus diperkirakan menurun (s harus diperkirakan naik) untuk

menyamakan pengembalian riil setara antar kedua negara.

Kondisi ini, dikenal sebagai keseimbangan suku bunga nominal terbuka, menghubungkan

perkiraan tingkat-tingkat suku bunga dan tingkat pertukaran dalam ekonomi berbeda jika

pasar-pasar keuangan mereka terintegrasi. Pada perkiraan rasional, tingkat pertukaran aktual

pada t+1 bisa ditulis ulang sebagai sama dengan perkiraan tingkat pertukaran masa depan

ditambah error peramalan φt tidak berkorelasi dengan Etst+1:st+1 = Etst+1 + φt. Keseimbangan suku

bunga terbuka menyatakan

Page 11: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Perubahan yang diamati sebelumnya dalam tingkat pertukaran antara waktu t dan t+1 sama

dengan diferensial tingkat suku bunga pada waktu t ditambah error peramalan zero-mean

/mean-nol acak. Karena error peramalan ini, pada perkiraan rasional, tidak berkorelasi dengan

informasi, seperti it dan i*t, yang diketahui pada waktu t, seseorang bisa memasukkan kembali

keseimbangan suku bunga terbuka dalam bentuk persamaan regresi:

Dengan hipotesis nol yakni keseimbangan suku bunga terbuka dimana a = 0 dan b = 1.

Sayangnya, bukti menolak hipotesis ini. Kenyataannya, nilai-nilai estimasi b sering negatif.

Salah satu tafsiran dari penolakan ini adalah error dalam persamaan seperti (9.26) tidak terkait

dengan error-error peramalan. Anggap, secara realistis, bahwa (9.25) tidak sama dengan:

Dimana vt menangkap faktor-faktor seperti premi-premi resiko yang akan mengarah pada

penyimpangan antara pengembalian riil di kedua negara. Dalam kasus ini, error dalam regresi

st+1 – st pada it – i*t menjadi vt + φt+1. Jika vt dan it – i*

t berkorelasi, least-square/kuadrat terkecil

dari parameter b dalam (9.26) akan dibiaskan dan tidak konsisten.

Korelasi antara v dan I – i* akan naik jika kebijakan moneter diimplementasikan dalam cara

yang mengarahkan diferensial tingkat suku bunga nominal untuk merespon tingkat pertukaran

saat ini. Contohnya, anggap bawa kewenangan moneter di setiap negara cenderung

memperketat kebijakan kapanpun mata uangnya menurun. Hal ini bisa muncul jika

kewenangan moneter memperhatikan inflasi; depresiasi/penurunan meningkatkan harga mata

uang domestik untuk barang asing dan meningkatkan level harga domestik. Untuk

menyederhanakan contoh untuk tujuan ilustrasi, anggap bahwa hasil kebijakan tersebut,

diferensial tingkat suku bunga nominal diberikan oleh

Dimana ut menangkap faktor lain apapun yang mempengaruhi diferensial tingkat suku bunga.

Asumsikan u adalah proses gangguan-baik/white-noise eksogen. Subtitusi ini kedalam kondisi

keseimbangan suku bunga terbuka menghasilkan

Solusi untuk ini adalah

Page 12: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Karena solusi ini menyatakan bahwa Etst+1 = -Et(ut+1 + vt+1)/(1 + μ) = 0, kondisi keseimbangan suku

bunga diberikan oleh

Atau

Apa maksud hal ini untuk pengujian keseimbangan suku bunga terbuka? Dari solusi untuk s t, st+1

– st = -(ut+1 – ut + vt+1 – vt)/(1 + μ). Probabilitas batas koefisien tingkat suku bunga dalam regresi

st+1 – st pada it – i*t sama dengan

Yang secara umum tidak sama dengan 1, standar null dalam uji keseimbangan suku bunga. Jika

u = 0, probabilitas batas koefisien regresi adalah -1/μ. Yakni, estimasi regresi membuka

parameter kebijakan μ. Tidak hanya regresi dalam tingkat pertukaran pada diferensial suku

bunga tidak menghasilkan nilai 1 sebagaimana diprediksi oleh kondisi keseimbangan suku

bunga terbuka tetapi juga estimasi akan menjadi negatif.

McCallum (1994a) mengembangkan argumen yang lebih penuh dimana penolakan

keseimbangan suku bunga terbuka naik karena campuran uji-uji standar kondisi keseimbangan

dengan cara dimana kebijakan moneter diarahkan. Meski keseimbangan suku bunga terbuka

dinyatakan oleh model secara independen terhadap cara dimana kebijakan diarahkan, hasil-

hasil uji statistik kenyataannya tergantung pada prilaku kebijakan moneter karena kebijakan

akan mempengaruhi sifat rangkaian waktu dari diferensial tingkat suku bunga nominal.

Sebagaimana dibahas sebelumnya, uji-uji keseimbangan suku bunga sering menyatakan

koefisien regresi negatif pada diferensial tingkat suku bunga dalam (9.26). Penemuan ini juga

konsisten dengan bukti empiris yang dilaporkan oleh Eichenbaum dan Evans (1995). Mereka

memperkirakan dampak goncangan-goncangan moneter pada tingkat-tingkat pertukaran

nominal dan riil dan diferensial tingkat suku bunga antara US dan Perancis, Jerman, Italia,

Jepang, dan Inggris. Penyusutan goncangan kebijakan moneter US mengarah pada kenaikan

nominal dan riil yang kuat dari dollar dan penurunan dalam i*t – it +st+1 – st, dimana I adalah

tingkat suku bunga US dan i* adalah tingkat suku bunga asing. Keseimbangan suku bunga

terbuka menyatakan bahwa ekspresi ini memiliki nilai perkiraan sama dengan nol, selanjutnya

hal ini tetap diprediksi rendah untuk beberapa bulan. Dibandingkan mengarah pada penurunan

Page 13: Uang Dan Ekonomi Terbuka

yang mengimbangi kenaikan dalam I, kelebihan pengembalian pada jaminan/surat berharga

dollar US tetap tinggi untuk beberapa bulan mengikuti penyusutan goncangan kebijakan

moneter US.

9.2.3 Harga-harga yang melekat/sticky price

Seperti kasus dengan ekonomi tertutup, model-model harga-fleksibel dari ekonomi terbuka

tampak tidak mampu menggandakan ukuran dan kekuatan goncangan-goncangan moneter

pada variabel=variabel riil. Dan seperti dengan model-model ekonomi tertutup, hal ini bisa

dilihat pada pendahuluan tentang kekakuan nominal. Obstfeld dan Rogoff (1996, bab 10)

memberikan analisa tentang model dasar dua-negara mereka pada asumsi bahwa harga

ditetapkan satu periode kenaikan. Adanya kekakuan nominal mengarah pada efek-efek riil dari

gangguan moneter melalui saluran-saluran yang dibahas di bab 6, tetapi dalam ekonomi

terbuka saluran-saluran baru dimana gangguan moneter memiliki efek-efek riil saat ini juga ada.

Anggap p(h), hara mata uang domestik dari barang-barang yang diproduksi secara domestik,

ditetapkan satu periode kenaikan dan ditetapkan untuk satu periode. Asumsi serupa dibuat

untuk harga mata uang asing dari barang-barang yang diproduksi-asing, p*(f). Meski p(h) dan

p*(f) ditetapkan terlebih dulu, indeks-indeks harga agregasi di setiap negara akan berfluktuasi

dengan tingkat pertukaran nominal sesuai dengan (9.11) dan (9.12). Penurunan nominal,

contohnya, menaikkan indeks harga domestik p sebesar peningkatan harga mata uang

domestik dari barang-barang yang diproduksi-asing. Hal ini memperkenalkan saluran baru,

salah satu absen dalam ekonomi tertutup, dimana gangguan-gangguan moneter bisa memiliki

dampak segera pada level harga. ingat bahwa dalam ekonomi tertutup, tidak ada perbedaan

antara harga output domestik dan level harga umum. Kekakuan harga nominal menyatakan

bahwa level harga tidak bisa menyesuaikan dengan segera pada gangguan moneter. Pergerakan

tingkat pertukaran mengubah harga mata uang domestik dari barang asing, memungkinkan

indeks harga konsumen bergerak dalam respon ada gangguan tersebut bahkan dalam adanya

kekakuan nominal.

Sekarang anggap bahwa dalam periode t suplay uang negara asal naik dengan tidak diduga

relatif pada negara asing. Pada asumsi sederhana Obstfeld dan Rogoff bahwa harga disesuaikan

Page 14: Uang Dan Ekonomi Terbuka

secara penuh setelah satu periode, kedua ekonomi kembali pada steady-state mereka satu

periode setelah perubahan dalam m. tetapi selama satu periode dimana harga-harga produk

ditetapkan terlebih dahulu, level output riil dan konsumsi akan terpengaruh. Dan efek-efek riil

ini berarti bahwa negara asal akan menjalankan surplus atau defisit perhitungan saat ini dalam

respon pada perubahan m. Efek ini pada perhitungan saat ini mengubah posisi-posisi aset

bersih dari kedua ekonomi dan bisa mempengaruhi keseimbangan steady-state baru.

Menafsirkan model yang terdiri dari (9.11) – (9.21) sebagaimana digunakan pada deviasi/

penyimpangan disekitar steady-state awal, kondisi Euler (9.16) dan (9.17) menyatakan bahwa

ct+1 – c*t+1 = ct – c*t. Karena ekonomi-ekonomi dalam steady-state baru setelah satu periode

(yakni dalam t+1), ct+1 – c*t+1 Ξ C adalah diferensial konsumsi steady-state antar kedua negara.

Tetapi karena ct – c*t = ct+1 – c*

t+1 = C, hubungan ini menyatakan bahwa konsumsi relatif di kedua

ekonomi dengan segera masuk dalam periode t menuju nilai steady-state baru. Persamaan

(9.23), yang mengekspresikan permintaan uang relatif di kedua ekonomi, kemudian bisa ditulis

kembali mt – m*t – st = C – δ(st+1 – st). Menyelesaikan persamaan ini untuk tingkat pertukaran

nominal (asumsikan tidak ada gelembung/bubbles),

Jika pertukaran dalam mt – m*t adalah perubahan permanen satu-kali, seseorang bisa

menyatakan Ω Ξ m – m* tanpa penanda waktu dalam perubahan permanen ini. Tingkat

pertukaran keseimbangan kemudian sama dengan

Karena Ω – c adalah konstan, (9.28) menyatakan bahwa tingkat pertukaran segera pindah

menuju steady-state baru nya mengikuti perubahan permanen dalam suplay uang nominal

relatif. Jika level-level konsumsi relatif tidak menyesuaikan (misal jika C = 0), maka perubahan

permen dalam sama dengan perubahan relatif dalam suplay uang nominal Ω. Peningkatan

dalam m relatif pada m* (yakni Ω > 0) menghasilkan penurunan dari mata uang negara asal. Jika

C ≠ 0, maka perubahan dalam konsumsi relatif mempengaruhi permintaan relatif untuk uang

dari (9.20) dan (9.21). Contohnya, jika C > 0, konsumsi sebagaimana permintaan uang di negara

asal lebih tinggi dibandingkan pada awalnya. Keseimbangan antara suplay uang negara asal dan

permintaan uang negara asal bisa dipulihkan dengan peningkatan lebih kecil di level harga

negara asal. Karena p(h) dan p*(f) tetap untuk satu periode, peningkatan dalam p penting untuk

Page 15: Uang Dan Ekonomi Terbuka

menjaga permintaan uang riil dan suplay uang riil sama dihasilkan oleh penurunan (kenaikan

dalam s). Semakin besar kenaikan dalam konsumsi negara asal semakin besar kenaikan dalam

permintaan uang riil dan semakin kecil pentingnya kenaikan dalam s. ini yang dinyatakan (9.28).

Meski dampak perubahan dalam m – m* pada tingkat pertukaran, yakni C, telah ditentukan,

diferensial konsumsi riil adalah endogen. Untuk menentukan C dibutuhkan beberapa tahap.

Pertama, perkiraan linear pada perhitungan saat ini berhubungan dengan akumulasi negara

asal terhadap aset-aset bersih pada kelebihan pendapatan riilnya atas konsumsinya: b = y t +

[pt(h) – pt] – ct = yt – (1 – n)st – ct, dimana pt(h) – pt = -(1 – n)st berdasarkan (9.11) dan kenyataan

bahwa pt)h) tetap (dan sama dengan nol) selama periode t. Sama halnya, untuk ekonomi asing,

-nb/(1 – n) = y*t + nst – c*

t. Bersamaan, ini menyatakan

Dari (9.13) dan (9.14), yt – y*t = st/(1 – q),sehingga (9.29) menjadi

Dimana defenisi C digunakan sebagai diferensial konsumsi.

Tahap terakhir adalah menggunakan hubungan steady-state antara konsumsi, pendapatan, dan

simpanan aset yang diberikan oleh (9.9) dan (9.10) untuk menghilangkan b dalam (9.30) dengan

mengekspresikan nya dalam hal perbedaan tingkat pertukaran dan konsumsi. Dalam steady-

state, b adalah konstanta dan perhitungan saat ini adalah nol, sehingga konsumsi sama dengan

pendapatan riil termasuk pendapatan aset. Dalam hal perkiraan linear, 99.9) dan (9.10) menjadi

…….. (9.31)

Dari pilihan steady-state tenaga kerja-kelas atas menghubungkan output dan konsumsi yang

diberikan pada (9.19) dan (9.19), (2 – q) (y – y*) = -(c – c*), dan dari hubungan antara harga-

harga relatif dan permintaan dari (9.13) dan (9.14), y – y* = [s + p*(f) – p(h)]/(1 – q).

menggunakan hubungan-hubungan ini, seseorang bisa mengurangi (9.32) dari (9.31),

menghasilkan ……..

Akhirnya, ini menghasilkan …….. (9.33)

Subtitusi (9.33) ke dalam (9.30), [2/2 – q)]C/r = qs t/(1 – q) – C. Menyelesaikan s dalam C, ……..

(9.34)

Page 16: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Dimana ψ = (1 – q)[1 +2/r(2 – q)]/q > 0. Tetapi dari (9.28), s t = Ω – C, sehingga ψC = Ω – C. Ini

berdasarkan diferensial konsumsi adalah C = Ω/(1 + ψ). Keseimbangan tingkat pertukaran

nominal disesuaikan dengan perubahan permanen dalam suplay uang nominal negara asal

diberikan oleh ……..

Dengan ψ > 0, perluasan moneter domestik mengarah pada depresiasi yang kurang dari

proporsi pada peningkatan dalam. Hal ini mendorong perluasan dalam produksi dan konsumsi

domestik. Konsumsi naik sebesar kurang dari pendapatan, sehingga negara asal menjalankan

surplus perhitungan saat ini dan mengakumulasi aset-aset yang mewakili klaim-klaim terhadap

pendapatan masa depan dari negara asing. Hal ini memungkinkan negara asal untuk menjaga

konsumsi yang lebih tinggi selamanya. Sebagaimana dicatat, level-level konsumsi berpindah

segera ke steady-state baru mereka dengan C = Ω/(1 + ψ) > 0.

Model dua-negara yang digunakan dalam bagian ini memiliki manfaat yang didasarkan pada

masalah-masalah keputusan spesifik yang jelas yang dihadapi oleh agen-agen dalam model.

Sebagai konsekuensinya, respon-respon konsumsi, output, tingkat suku bunga, dan tingkat

pertukaran konsisten dengan prilaku optimasi. Gangguan-gangguan moneter yang tidak

diantisipasi bisa memiliki dampak permanen pada konsumsi riil dan kesejahteraan sewaktu

harga-harga ditetapkan lebih dahulu. Efek-efek ini muncul karena efek-efek output dari kejutan

moneter mengubah perhitungan saat ini setiap, karenanya mengubah posisi-posisi aset relatif

mereka. Perluasan moneter di negara asal, contohnya, menghasilkan penurunan mata uang

dan kenaikan dalam level harga domestik p. ini, pada gilirannya, mendorong perluasan

sementara dalam output di negara sal (lihat (9.13)). Dengan konsumsi ditentukan pada dasar

pendapatan permanen, konsumsi naik kurang dari output, mengarah pada negara asal untuk

menjalankan surplus perdagangan sebagaimana kelebihan dari output atas konsumsi domestik

diekspor.

Perluasan moneter domestik mengarah pada konsumsi riil lebih tinggi untuk para penghuni

domestik; kesejahteraan meningkat. Pengamatan ini menyatakan bahwa setiap negara memiliki

insentif untuk terikat dalam perluasan moneter. Perluasan proporsi bersama dari suplay uang

setiap negara membuat m – m* tidak berubah. Tidak ada efek-efek tingkat pertukaran, dan

Page 17: Uang Dan Ekonomi Terbuka

level-level konsumsi relatif tidak berubah. Setelah satu periode, sewaktu harga sangat

disesuaikan, perubahan proporsi dalam p(h) dan p*(f) mengembalikan kedua ekonomi ke

keseimbangan awal. Tetapi karena output secara tidak efisien rendah karena kompetisi

monopoli ada, kenaikan satu-periode dalam output meningkatkan kesejahteraan di kedua

negara. Kedua negara memiliki insentif untuk memperluas suplay uang mereka, secara individu

atau dalam gaya terkoordinir.

Analisa ini melibatkan perubahan dalam suplay uang yang tidak diharapkan. Jika mereka telah

diantisipasi, level dimana penentu harga akan menetapkan harga barang individu akan

menyatukan perkiraan-perkiraan dari perubahan suplay uang. Sebagaimana dibahas di bab 5,

perubahan yang sangat diantisipasi dalam suplay uang nominal tidak memiliki efek riil seperti

yang diberikan oleh perubahan yang tidak terduga. Sebagaimana dibahas di bab 7, insentif

untuk menciptakan perluasan tak terduga, dalam keseimbangan, bisa mengarah pada inflasi

tetap tanpa kesejahteraan perolehan perluasan yang tidak diantisipasi.

Perubahan permanen yang tidak diantisipasi dalam suplay uang bisa memiliki efek-efek

permanen pada distribusi internasional atas kekayaan dalam model Obstfeld-Rogoff sewaktu

ada kekakuan nominal. Corsetti dan Presenti (2001) mengembangkan model dua-negara

dengan pondasi mikro-ekonomi yang serupa dengan model Obstfeld-Rogoff tetapi dimana

pilihan-pilihan dispesifikasi sehingga perubahan tersebut dalam suplay uang nasional tidak

menyebabkan distribusi-ulang kekayaan. Corsetti dan Presenti berasumsi elastisitas suplay

output dengan memperhatikan harga-harga relatif dan elastisitas subtitusi antara barang

produksi-negara asal dan produksi-asing keduanya sama dengan 1. Jadi, peningkatan dalam

harga relatif dari barang asing (penurunan dalam perdagangan) menurunkan kekuatan

pembelian dari agen-agen domestik tetapi juga mengarah pada kenaikan dalam permintaan

untuk barang-barang domestik yang meningkatkan pendapatan nominal. Kedua efek ini batal,

memberikan perhitungan saat ini dan pinjaman internasional dan meminjam yang tidak

terpengaruh. Dengan menghilangkan efek-efek perhitungan saat ini, model Corsetti-Presenti

memungkinkan solusi bentuk-tertutup yang bisa ditelusuri dengan kekakuan upah nominal

Page 18: Uang Dan Ekonomi Terbuka

satu-periode dan mengizinkan penentuan dari dampak perubahan kebijakan pada

kesejahteraan.

Literatur besar telah mempelajari model-model ekonomi-terbuka yang jelas berdasarkan pada

optimalisasi prilaku oleh perusahaan dan rumah tangga tetapi juga menyatukan kekakuan-

kekakuan nominal. Disamping penelitian Obstfeld dan Rogoff (1995; 1996) dan Corsetti dan

Presenti (2001), contoh-contoh termasuk Betts dan Devereux (2000); Obstfeld dan Rogoff

(2000); Benigno dan Benigno (2001); Corsettti dan Presenti (2002); dan Kollmann (2001).Lane

(2001) dan Engel (2002) memberikan survey-survey tentang “makro-ekonomi ekonomi terbuka

baru”.

9.3 Koordinasi Kebijakan

Masalah penting dihadapi ekonomi-ekonomi yang terhubung oleh aliran perdagangan dan

modal adalah peranan untuk yang akan dimainkan oleh koordinasi kebijakan. Aksi-aksi

kebijakan moneter oleh salah satu negara akan mempengaruhi negara lain, mengarah pada

efek-efek kelebihan/spillover yang membuka kemungkinan perolehan-perolehan dari

koordinasi kebijakan. Sebagaimana ditunjukkan di bagian sebelumnya, efek-efek riil dari

perubahan yang tidak diantisipasi dalam suplay uang nominal dalam model dua-negara

tergantung pada bagaimana m – m* dipengaruhi. Kenaikan dalam m, membuat m* tidak

berubah, akan menghasilkan penurunan negara asal, mengubah permintaan dunia menuju

output negara asal. Dengan penetapan awal harga dan permintaan output ditentukan,

pergerakan tingkat perluasan moneter menunjukkan saluran penting dimana perluasan

moneter mempengaruhi output domestik. Jika kedua kewenangan moneter berusaha untuk

menghasilkan perluasan output dengan meningkatkan suplay uang mereka, saluran tingkat

pertukaran ini tidak akan beroperasi karena tingkat pertukaran tergantung pada suplay uang

relatif. Jadi, dampak perubahan yang tidak diantisipasi dalam m sangat tergantung pada prilaku

m*.

Ketergantungan ini memunculkan masalah tentang apakah ada perolehan dari koordinasi

kebijakan moneter. Hamada (1976) mengidentifikasi pendekatan dasar yang telah digunakan

Page 19: Uang Dan Ekonomi Terbuka

untuk menganalisa koordinasi kebijakan, dan bagian ini mengembangkan versi kerangkanya.

Canzoneri dan Handerson (1989) memberikan pembahasan ekstensif dari masalah koordinasi

kebijakan moneter; survey diberikan oleh Currie dan Levine (1991).

Perhatikan model dengan dua ekonomi. Asumsikan bahwa setiap kewenangan kebijakan

ekonomi bisa memilih tingkat inflasinya dan karena kekakuan nominal, kebijakan moneter bisa

memiliki efek-efek riil dalam jangka pendek. Dalam konteks ini, spesifikasi lengkap dari prilaku

kebijakan lebih rumit dibandingkan dalam ketetapan ekonomi-terbuka; seseorang harus

menspesifikasi bagaimana setiap kewenangan kebijakan nasional berinteraksi dengan strategis

dengan kewenangan kebijakan lain. Dua kemungkinan dipertimbangkan. Kebijakan terkoordinir

yang dipertimbangkan terlebih dulu, berarti bahwa tingkat inflasi tersebut dalam kedua

ekonomi dipilih bersama untuk memaksimalkan jumlah beban fungsi-fungsi objektif dari kedua

kewenangan kebijakan. Kebijakan yang tidak terkoordinir dipertimbangkan kedua, dengan

kewenangan kebijakan berinteraksi dalam keseimbangan Nash. Dalam ketentuan ini, setiap

kewenangan kebijakan menetapkan tingkat inflasinya sendiri untuk memaksimalkan fungsi

objektifnya, menjadi tingkat inflasi yang diberikan dalam ekonomi lain. Ini jelas bukan

kemungkinan satu-satunya. Salah satu ekonomi akan bertindak sebagai pemimpin Stackerlberg,

mengenali dampak pilihannya terhadap tingkat inflasi yang ditetapkan oleh ekonomi lain.

Koordinasi reputasi disepanjang garis yang dipelajari dalam bab 7 juga bisa dimasukkan dalam

analisa (lihat Canzoneri dan Handerson, 1989).

9.3.1 Model dasar

Model dua-negara dispesifikasi sebagai sistem linear dalam penyimpangan log di sekitar steady-

state dan menunjukkan perluasan pada lingkungan ekonomi-terbuka dari model AS-IS upah

melekat (lihat bab 6). Hubungan LM disalurkan dengan mengasumsikan bahwa kewenangan

kebijakan moneter di kedua negara menetapkan tingkat inflasi secara langsung. * akan

menandai ekonomi asing, dan p akan menjadi tingkat pertukaran riil, didefenisikan sebagai

harga relatif dari output negara asal dan asing, diekspresikan dalam mata uang negara asal;

kenaikan dalam p mewakili penurunan riil untuk ekonomi negara asal. Jika s adalah tingkat

pertukaran nominal dan p)h) dan p*(f) adalah harga output negara asal dan asing, maka p = s +

Page 20: Uang Dan Ekonomi Terbuka

p*(f) – p(h). Model harus dilihat sebagai perkiraan yang sesuai sewaktu upah-upah nominal

ditetapkan dalam perluasan sehingga pergerakan yang tidak diantisipasi dalam inflasi

mempengaruhi output riil. Sebagai tambahan untuk hubungan agregat suplay dan permintaan

untuk setiap ekonomi, kondisi keseimbangan suku bunga menghubungkan diferensial tingkat

suku bunga riil dengan perubahan-perubahan yang diantisipasi dalam tingkat pertukaran riil:

…….. (9.35) …….. (9.36) …… (9.37) …….. (9.38) …….. (9.39) …….. (9.39)

Persamaan (.35) dan (9.36) menghubungkan output pada kejutan inflasi dan tingkat pertukaran

riil. Depresiasi tingkat pertukaran riil mengurangi suplay agregat negara asal dengan menaikkan

harga material impor dan menaikkan harga konsumen relatif pada harga-harga produsen. Efek

terakhir ini meningkatkan upah riil dalam hal harga produsen. Persamaan (9.37) dan (9.38)

membuat permintaan di setiap negara fungsi peningkatan output dalam fungsi lain untuk

menggambarkan efek-efek kelebihan yang muncul sebagaimana peningkatan dalam output

suatu negara menaikkan permintaan untuk barang yang diproduksi oleh negara lain. Kenaikan

dalam pt (depresiasi domestik riil) membuat barang yang diproduksi secara domestik kurang

mahal relatif pada barang-barang asing dan mengubah permintaan menjauh dari output asing

dan mendekat pada output negara asal.

Pendekatan ketiga akan menjadi untuk menggantikan rt dengan it – Etπt+1, dimana it adalah

tingkat suku bunga nominal, dan menjadikan it sebagai instrumen kebijakan. Keuntungan dari

pendekatan ini adalah bahwa ini lebih jelas menggambarkan cara kebanyakan bank-bank

sentral secara aktual melaksanakan kebijakan. Karena sejumlah masalah baru muncul pada

kebijakan tingkat suku bunga nominal (lihat bagian 8.3.3), kebijakan ditafsirkan sebagai memilih

tingkat inflasi agar fokus pada peranan koordinasi kebijakan. Akhirnya, penyederhanaan lebih

lanjut digambarkan dalam asumsi bahwa parameter-parameter (a’ i dan b’i) sama di kedua

negara.

Goncangan permintaan (ut, u*t) dan suplay (et, e*

t) dimasukkan untuk memperkenalkan peranan

untuk kebijakan stabilisasi. Gangguan-gangguan ini diasumsikan menjadi proses-proses

berurutan mean nol yang tidak berkorelasi, tetapi di sini mereka diizinkan untuk berkorelasi

Page 21: Uang Dan Ekonomi Terbuka

untuk membedakan antara goncangan-goncangan umum yang mempengaruhi kedua ekonomi

dan goncangan-goncangan tidak simetris yang berasal dalam ekonomi tunggal.

Persamaan (9.39) adalah kondisi keseimbangan tingkat suku bunga terbuka. Menulis ulang

dalam bentuk rt = r*t + Etpt+1 – pt, ini menyatakan bahwa tingkat suku bunga riil negara asal

akan melebihi tingkat riil negara asing jika negara asal diperkirakan mengalami penurunan riil.

Evaluasi hasil-hasil pada kebijakan koordinasi dan non-koordinasi membutuhkan beberapa

asumsi tentang fungsi-fungsi objektif dari pembuat kebijakan. Dalam model-model yang

dibangun lebih eksplisit pada prilaku agen-agen optimasi, kebijakan-kebijakan alternatif bisa di

ranking sesuai dengan dampak mereka untuk utilitas agen-agen dalam ekonomi. Disini

pendekatan umum diikuti dimana kebijakan-kebijakan dievaluasi pada dasar fungsi-fungsi

kehilangan yang tergantung pada variabilitas output dan variabilitas inflasi: …….. (9.40) ……..

(9.41)

Parameter β adalah faktor diskon antara 0 dan 1. Beban yang diberikan pada fluktuasi output

relatif pada fluktuasi inflasi adalah λ. Fungsi-fungsi sasaran ini adalah khusus, tetapi mereka

menangkap ide bahwa pembuat kebijakan memilih untuk meminimalkan fluktuasi output

disekitar steady-state dan fluktuasi inflasi. Fungsi-fungsi objektif dari bentuk dasar ini telah

memainkan peranan utama dalam analisa kebijakan. Mereka menggambarkan asumsi dimana

output steady-state akan menjadi kebijakan moneter independen, sehingga kebijakan harus

fokus pada minimasi fluktuasi di sekitar steady-state, bukan pada level output.

Model bisa diselesaikan untuk menghasilkan ekspresi untuk ouput keseimbangan di setiap

ekonomi dan untuk tingkat pertukaran riil. Untuk memperoleh tingkat pertukaran riil, pertama

kurangkan permintaan agregat asing (9.38) dari permintaan agregat domestik (9.3),

menggunakan kondisi keseimbangan suku bunga (9.39) untuk menghilangkan rt – r*t. Proses ini

menghasilkan ekspresi untuk yt – y*. Selanjutnya, kurangi suplay agregat (9.36) dari suplay

agregat domestik (9.35) untuk menghasilkan ekspresi kedua untuk yt – y*t. menyamakan kedua

ekspresi ini dan menyelesaikan untuk keseimbangan tingkat pertukaran riil mengarah pada

persamaan berikut: …….. (9.42)

Page 22: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Dimana B Ξ 2a1 + a2 + 2b1(1+ a3) > 0. Kenaikan yang tidak diantisipasi dalam inflasi domestik

untuk mengantisipasi inflasi asing atau dalam et relatif pada e*t akan meningkatkan suplay

output domestik relatif pada output asing. Keseimbangan membutuhkan penurunan dalam

harga relatif output domestik; tingkat pertukaran riil naik (depresiasi), mengubah permintaan

menuju output domestik. Jika goncangan permintaan agregat domestik melebihi goncangan

asing, ut – u*t > 0, harga relatif output domestik harus naik (p harus turun) untuk mengubah

permintaan menuju output asing. Kenaikan dalam perkiraan tingkat pertukaran di masa depan

juga mengarah pada kenaikan dalam keseimbangan saat ini p. Jika p meningkat sebesar jumlah

yang sama sebagaimana kenaikan dalam Etpt+1, diferensial suku bunga rt – r*t tidak berubah,

tetapi p yang lebih tinggi, dari (9.35) dan (9.36), akan menurunkan suplay domestik relatif pada

suplay asing. Jadi p naik sebesar kurang dari peningkatan dalam Etpt+1 untuk menjaga

keseimbangan pasar barang.

9.3 koordinasi kebijakan

Perhatikan bahwa (9.42) bisa ditulis sebagai pt = A Etpt+1 + vt, dimana 0 < A < 1 dan vt adalah

gangguan yang baik, karena gangguan diasumsikan berurutan tidak berkorelasi dan hal yang

sama benar atas error-error peramalan inflasi pada perkiraan rasional. Hal ini berdasarkan

bahwa Etpt+1 = 0 dalam solusi tanpa-bubbles apapun. Perkiraan tingkat pertukaran riil masa

depan akan non-zero/bukan-nol jika setiap goncangan permintaan agregat atau suplay agregat

berurutan berkorelasi.

Saat ini ekspresi untuk keseimbangan tingkat pertukaran riil bisa di subtitusi kedalam hubungan

suplay agregat (9.35) dan (9.36) untuk menghasilkan…….. (9.43) …….. (9.44)

Parameter Ai diberikan oleh ……..

Persamaan (9.43) dan (9.44) menyatakan efek-efek kelebihan dimana pilihan inflasi dari salah

satu ekonomi mempengaruhi ekonomi lain sewaktu b2A2 ≠ 0. Peningkatan dalam inflasi pada

ekonomi negara asal (asumsikan ini tidak diantisipasi) mengarah pada depresiasi riil. Hal ini

muncul karena inflasi yang tidak diantisipasi mengarah pada perluasan output negara asal (lihat

(9.35)). Keseimbangan membutuhkan kenaikan dalam permintaan untuk produksi negara asal.

Page 23: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Dalam ekonomi tertutup, saluran penyesuaian tambahan naik dari peranan tingkat pertukaran

riil. Diberikan bawa Etpt+1 = 0, kondisi keseimbangan suku bunga (9.39) menjadi pt = r*t – rt,

sehingga untuk r*t yang diberikan, penurunan rt membutuhkan kenaikan dalam pt (depresiasi

riil), yang juga bertindak untuk menaikkan permintaan negara asal.

Kenaikan dalam pt menunjukkan apresiasi/peningkatan riil ekonomi asing, dan ini menaikkan

upah-upah harga konsumen relatif pada upah harga produsen dan meningkatkan agregat

output dalam ekonomi asing (lihat (9.36)). Sebagai hasilnya, perluasan di negara asal

menghasilkan perluasan ekonomi di negara asing. Tetapi sebagaimana ditunjukkan (9.42),

inflasi kejutan oleh kedua negara membuat tingkat pertukaran riil tidak terpengaruh. Rantai ini

yang membuka kemungkinan bahwa hasil-hasil akan tergantung pada perluasan dimana kedua

negara mengkoordinir kebijakan-kebijakan mereka.

9.3.2 Keseimbangan dengan koordinasi

Untuk fokus pada maksud koordinasi kebijakan, perhatian dibatasi pada kasus goncangan

suplay agregat umum, umum dalam hal bahwa ini mempengaruhi kedua negara. Yakni, anggap

et = e*t Ξ εt adalah gangguan umum. Untuk selanjutnya, asumsikan u Ξ u* Ξ 0, sehingga ε hanya

menunjukkan gangguan.

Dalam menyelesaikan hasil-hasil keseimbangan pada interaksi kebijakan alternatif, fungsi-fungsi

objektif (9.40) dan (9.41) menyederhanakan urutan masalah satu-periode (masalah adalah

statis tanpa hubungan antar periode). Asumikan bahwa kewenangan kebijakan mampu untuk

menetapkan inflasi setelah mengamati goncangan suplay εt, masalah keputusan pada kebijakan

terkoordinir adalah ……..

Merujuk pada (9.43) dan (9.44). Kondisi tingkat-pertama adalah ……..

Yang menggunakan kenyataan bahwa A1 + A2 = 1 dan hasil bahwa kondisi tingkat-pertama

menyatakan Et-1π1 = Et-1π*t = 0. Menyelesaikan kedua persamaan ini menghasilkan tingkat inflasi

keseimbangan pada koordinasi: …….. (9.45)

Page 24: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Kedua negara menjaga tingkat inflasi sama. Dalam respon pada goncangan suplay berlawanan

(ε < 0), inflasi di kedua negara naik untuk mengimbangi sebagian penurunan dalam output.

Subtitusi (9.45) kedalam ekspresi untuk output dan keseimbangan tingkat pertukaran riil, ……..

Dan ……..

Respon kebijakan bertindak untuk mengimbangi sebagian efek-efek output dari goncangan

suplay. Semakin besar beban yang diberikan pada output dalam fungsi kerugian (λ), semakin

besar respon inflasi dan semakin banyak output distabilkan. Karena kedua ekonomi merespon

secara simetris, tingkat pertukaran riil tidak terpengaruh.

9.3.3 Keseimbangan tanpa koordinasi

Sewaktu kebijakan tidak terkoordinir, beberapa asumsi harus dibuat tentang sifat interaksi

strategis antara dua kewenangan kebijakan terpisah. Salah satu kasus alami untuk

pertimbangan berhubungan dengan keseimbangan Nash; kewenangan kebijakan memilih inflasi

untuk meminimalkan kerugian, sebagai tingkat inflasi yang diberikan dalam ekonomi lain. Kasus

alternatif muncul sewaktu salah satu negara berprilaku sebagai pemimpin Satckelberg,

memperhitungkan bagaimana kewenangan kebijakan lain akan merespon pada pilihan

pemimpin terhadap inflasi. Kasus Nash dianalisa, dan kasus Stackelberg dipelajari sebagai

masalah di akhir bab ini.

Kewenangan kebijakan negara asal mengambil inflasi untuk meminimalkan λy2t + π2t, π*t

diberikan. Kondisi tingkat-pertama adalah ……..

Sehingga fungsi reaksi negara asal adalah …….. (9.46a)

Kenaikan dalam tingkat inflasi negara asing adalah pengembangan untuk ekonomi domestik

(lihat (9.43)). Kewenangan kebijakan domestik menurunkan inflasi domestik pada output

domestik stabil sebagian. Perlakuan paralel dari masalah keputusan kewenangan kebijakan

negara asing mengarah pada fungsi reaksi …….. (9.47)

Menyelesaikan kedua reaksi ini untuk keseimbangan tingkat inflasi Nash menghasilkan ……..

(9.48)

Page 25: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Bagaimana kebijakan stabilisasi dengan kebijakan non-terkoordinir dibandingkan dengan

respon kebijakan terkoordinir diberikan dalam (9.45)? Karena A1 < 1, ……..

Respon-respon kebijakan kurang dari goncangan suplay agregat dalam ketiadaan koordinasi,

dan sebagai hasilnya, output lebih berfluktuasi: ……..

Karena respon-respon output dan inflasi simetris dalam keseimbangan Nash, tingkat pertukaran

riil tidak merespon εt.

Kenapa respon kebijakan kurang dalam ketiadaan koordinasi? Untuk setiap individu pembuat

kebijakan, output marginal yang dirasakan yang diperoleh dari inflasi lebih besar sewaktu ada

realisasi berlawanan dari ε menggambarkan dua saluran dimana inflasi mempengaruhi output.

Pertama, inflasi kejutan secara langsung meningkatkan output riil karena asumsi kekakuan

nominal. Efek langsung ini diberikan dalam b2(πt – Et-1πt) dalam(9.35). Kedua, untuk inflasi

negara asing yang diberikan, kenaikan dalam inflasi negara asal mengarah pada depresiasi riil

(lihat (9.42)), dan dari (9.35), kenaikan pt bertindak untuk menurunkan output, mengurangi

dampak bersih inflasi pada output. Dengan π* diberikan, saluran tingkat pertukaran

menyatakan bahwa peningkatan inflasi yang lebih besar penting untuk mengimbangi efek-efek

output dari goncangan suplay berlawanan. Karena inflasi mahal, respon kebijakan optimal

melibatkan respon inflasi yang lebih kecil dan stabilisasi output yang lebih kurang. Dengan

kebijakan terkoordinir, masalah keputusan yang dihadapi oleh kewenangan kebijakan

menyatakan bahwa peningkatan dalam inflasi di kedua negara memberikan tingkat pertukaran

riil tidak terpengaruh. Dengan inflasi dirasakan memiliki dampak marginal lebih besar pada

output, respon optimal adalah untuk menstabilkan lebih banyak.

Fungsi-fungsi kerugian dari kedua negara bisa dievaluasi pada rezim kebijakan alternatif

(terkoordinir dan tidak terkoordinir). Karena kedua negara telah dispesifikasi secara simetris,

nilai fungsi kerugian akan sama untuk masing-masingnya. Untuk ekonomi domestik, kerugian

domestik sewaktu kebijakan terkoordinir adalah sama dengan ……..

Sewaktu kebijakan ditentukan dalam keseimbangan non-kooperatif Nash, ……..

Page 26: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Karena 0 < A1 <1, hal ini berdasarkan bahwa Lc < LN; koordinasi mencapai hasil yang lebih baik

dibandingkan yang muncul dalam keseimbangan Nash.

Contoh ini tampak menjelaskan bahwa koordinasi akan selalu mendominasi non-koordinasi.

Penting untuk diingat bahwa sumber gangguan satu-satunya adalah goncangan suplay agregat

umum. Kasus goncangan yang tidak simetris dialamatkan dalam soal 4 di akhir bab ini. Tetapi

bahkan sewaktu hanya ada goncangan umum, koordinasi tidak harus selalu superior. Rogoff

(1985a) memberikan contoh berlawanan. Argumennya berdasarkan pada model dimana

kebijakan optimal tidak konsisten dengan waktu (lihat bab 7) tetapi seseorang bisa dengan

ringkas menggambarkan intuisi di balik hasil-hasil Rogoff. Perluasan moneter terkoordinir

mengarah pada perluasan output-riil jangka-pendek yang lebih besar arena hal ini menghindari

perubahan dalam tingkat pertukaran riil. Tetapi kenyataan ini meningkatkan insentif bagi

insinyur perluasan moneter kejutan jika pembuat kebijakan percaya sifat alami tingkat output

terlalu rendah. Penentu upah dan harga akan mengantisipasi taktik ini, bersamaan dengan

inflasi lebih tinggi yang berhubungan. Keseimbangan melibatkan inflasi yang lebih tinggi, tetapi

karena ini telah diantisipasi, output (yang tergantung pada kejutan-kejutan inflasi) tidak naik.

Konsekuensinya, koordinasi mengarah pada stabilisasi yang lebih baik tetapi inflasi rata-rata

yang lebih tinggi. Jika biaya yang terakhir cukup tinggi, non-koordinasi bisa mendominasi

koordinasi.

Pembahasan tentang koordinasi kebijakan bertindak untuk menggambarkan beberapa aspek

penting dari ekonomi moneter ekonomi-terbuka. Pertama, tingkat pertukaran riil adalah harga

relatif dari output di kedua negara, sehingga ini memainkan peranan penting dalam

menyeimbangkan permintaan dan suplay relatif di kedua negara. kedua, goncangan asing untuk

ekonomi domestik; goncangan-goncangan suplay dan permintaan agregat yang berasal dari

ekonomi negara asing mempengaruhi output dalam ekonomi domestik. Sebagaimana

ditunjukkan (9.43) dan (9.44) model menyatakan bahwa goncangan permintaan umum yang

membuat u – u* tidak terpengaruh tidak memiliki efek pada level-level output atau tingkat

pertukaran riil. Karena goncangan ini mempengaruhi permintaan di setiap negara, goncangan

Page 27: Uang Dan Ekonomi Terbuka

permintaan umum menaikkan tingkat suku bunga riil di setiap negara. ketiga, koordinasi

kebijakan bisa dipersoalkan.

Meski model dua-negara dari bagian ini berguna, ini memiliki beberapa kekurangan yang

membatasi pandangan dari penggunaannya. Pertama, permintaan dan suplay agregat tidak

diturunkan secara eksplisit dalam kerangka optimalisasi. Sebagaimana dibahas di bab 8 dan

dalam model Obstfeld-Rogoff, perkiraan-perkiraan pendapatan masa depan akan memainkan

peranan sewaktu konsumsi ditentukan oleh pencarian-masa depan, agen-agen ekonomi

rasional. Kedua, tidak ada aturan untuk ketidakseimbangan perhitungan saat ini untuk

mempengaruhi keseimbangan melalui efek-efek mereka pada simpanan aset negara asing.

Ketiga, tidak ada perbedaan antara harga output domestik dan indeks harga relevan untuk

penghuni negara asal. Fungsi kerugian untuk pembuat kebijakan tergantung pada inflasi harga

konsumen. keempat, tigkat inflasi diperlakukan sebagai instrumen kebijakan, secara langsung

dapat dikontrol oleh bank sentral. Akhirnya, seperti contoh Obstfeld-Rogoff, model diasumsikan

kontrak-kontrak nominal satu-periode. Formulasi tersebut gagal menangkap kelanjutan yang

secara umum mencirikan inflasi aktual dan kelambatan antara perubahan dalam kebijakan dan

hasil perubahan dalam output dan inflasi.

9.4 Ekonomi terbuka kecil/sedikit terbuka

Model dua-negara memberikan kerangka yang berguna untuk memeriksa interaksi-interaksi

kebijakan dalam lingkungan dimana pengembangan dalam salah satu ekonomi mempengaruhi

ekonomi lain. Untuk banyak ekonomi perkembangan domestik memiliki sedikit atau tidak ada

dampak pada ekonomi lain. Keputusan tentang kebijakan, dalam kasus ini, bisa memperlakukan

tingkat suku bunga asing, level-level output, dan inflasi sebagai eksogen karena ekonomi

domestik kecil relatif dari negara lain di dunia. Ekonomi sedikit terbuka konstruksi berguna

untuk menganalisa masalah-masalah sewaktu perkembangan suku bunga dalam negara tidak

mungkin mempengaruhi ekonomi-ekonomi lain.

Dalam kasus ekonomi-sedikit-terbuka, model dari bagian sebelumnya disederhanakan menjadi

…….. (9.49) …….. (9.50) …….. (9.51)

Page 28: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Tingkat pertukaran riil sama dengan s + p* - p, dimana s adalah tingkat pertukaran nominal, dan

p* dan p adalah harga-harga output asing dan domestik, semua diekspresikan dalam logaritma.

Hubungan suplay agregat telah ditulis dalam hal level harga tidak diantisipasi bukan inflasi tidak

diantisipasi. Ketergantungan output pada kejutan-kejutan harga muncul dari keberadaan upah

nominal dan kekakuan harga. Dengan pendapatan asing dan konsumsi eksogen, dampak

konsumsi dunia pada ekonomi domestik bisa dilihat sebagai salah satu faktor yang

meningkatkan gangguan ut.

Harga-harga konsumen dalam ekonomi domestik didefenisikan sebagai …….. (9.52)

Dimana h adalah bagian output domestik dalam indeks harga konsumen, dan hubungan Fisher

menghubungkan tingkat riil suku bunga yang muncul dalam (9.50)dan (9.51) dengan tingkat

suku bunga nominal. …….. (9 .53)

Keseimbangan suku bunga terbuka menghubungkan tingkat-tingkat suku bunga nominal.

Karena i* menjadi ekosogen dari pandangan ekonomi sedikit terbuka, (9.51) bisa ditulis sebagai

…….. (9.54)

Dimana i* = r* + Etp*t+1 – p*

t. Akhirnya, permintaan uang riil diasumsikan diberikan oleh ……..

(9.55)

Perhatikan bahwa struktur dasar model, seperti model-model ekonomi-tertutup dari bab 6

berdasarkan pada upah dan/atau kekakuan harga, menunjukkan dikotomi klasik antara sektor-

sektor riil dan moneter jika upah fleksibel. Yakni, jika upah sangat disesuaikan untuk

menyatakan permintaan dan suplay tenaga kerja, kejutan hara dalam (9.49) hilang. Dalam

kasus ini, (9.49) – (9.51) berisi sistem tiga-persamaan untuk output riil, tingkat suku bunga riil,

dan tingkat pertukaran riil. Menggunakan kondisi keseimbangan suku bunga ini untuk

menghilangkan rt dari hubungan permintaan agregat, dan menetapkan hasil ekspresi untuk

output sama dengan suplay agregat, menghasilkan persamaan berikut untuk keseimbangan

tingkat pertukaran riil dalam ketiadaan kekakuan nominal: ……..

Ini bisa diselesaikan untuk pt: ……..

Page 29: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Dimana d Ξ a2/(a1 + a2 +b1) < 1 dan tanda sama dengan kedua berdasarkan pada asumsi

bahwa e dan u berurutan adalah proses-prose yang tidak berkorelasi. Tingkat pertukaran riil

merespon kelebihan suplay untuk output domestik; jika et – ut > 0, depresiasi riil meningkatkan

agregat permintaan dan menurunkan suplay untuk memulihkan keseimbangan pasar barang.

Sektor moneter terdiri dari (9.52) – (9.55), ditambah defenisi dari tingkat pertukaran nominal

yakni st = pt – p*t +pt. Sewaktu upah dan harga fleksibel, ini menentukan dua level harga p

(harga output domestik) dan q (indeks harga konsumen). Dari persamaan Fisher, persamaan

permintaan uang, dan defenisi qt, ……..

Karena nilai-nilai riil adalah eksogen dengan memperhatikan sektor moneter sewaktu tidak ada

kekakuan nominal, persamaan ini bisa diselesaikan untuk nilai keseimbangan pt: ……..

Dimana zt+1 Ξ yt+i + (1 – h)pt+i – crt+i. Keseimbangan pt tergantung tidak hanya pada suplay uang

saat ini tetapi juga pada perkiraan jalur masa depan m. Karena (9.52) menyatakan p t = qt – (1 –

h), prilaku keseimbangan indeks harga konsumen domestik qt berdasarkan pada solusi untuk pt

dan pt.

Sewaktu upah nominal ditetapkan dimuka, dikotomi klasik tidak lagi berlaku. Dengan pt – Et-1pt

mempengaruhi upah riil, penerimaan kerja, dan output, gangguan apapun dalam sektor

moneter yang tidak diantisipasi akan mempengaruhi output, tingkat suku bunga riil, dan tingkat

pertukaran riil. Karena model tidak menyatukan mekanisme apapun untuk menghasilkan

kelanjutan riil, efek-efek ini hanya berlangsung satu-periode.

Dengan kekakuan upah nominal, kebijakan moneter mempengaruhi permintaan agregat riil

melali saluran tingkat suku bunga dan tingkat pertukaran. Sebagaimana bisa dilihat dari (9.50),

kedua variabel ini tampak dalam kombinasi a1pt – a2rt. Untuk alasan ini, tingkat suku bunga dan

pertukaran sering dikombinasikan untuk menciptakan indeks kondisi moneter; dalam konteks

model saat ini, indeks ini akan sama dengan rt – a1pt/a2. Variasi-variasi dalam tingkat suku bunga

dan pertukaran riil yang memberikan kombinasi linear ini tidak berubah akan netral dalam

dampak mereka pada permintaan agregat karena pengurangan dalam permintaan agregat

Page 30: Uang Dan Ekonomi Terbuka

domestik disebabkan oleh tingkat suku bunga riil yang lebih tinggi akan diimbangi oleh

depresiasi dalam tingkat pertukaran riil.

9.4.1 Tingkat-tingkat pertukaran fleksibel

Anggap bahwa upah nominal ditetapkan dimuka, tetapi tingkat pertukaran nominal bebas

untuk menyesuaikan kelenturan dalam menghadapi gangguan-gangguan ekonomi. Sebagai

tambahan, asumsikan bahwa kebijakan moneter diimplementasikan melalui kontrol suplay

uang nominal. Dalam kasus ini, model yang terdiri dari (9.49) – (9.54) bisa dikurangi menjadi

dua persamaan yang melibatkan level harga, tingkat pertukaran nominal, dan suplay uang

nominal (lihat bab lampiran untuk detail). Keseimbangan akan tergantung pada perkiraan-

perkiraan dari tingkat pertukaran periode t+1, dan respon ekonomi pada aksi-aksi kebijakan

saat ini tergantung pada bagaimana perkiraan-perkiraan ini terpengaruh.

Untuk menentukan bagaimana tingkat pertukaran dan level harga merespon untuk goncangan-

goncangan moneter, asumsikan proses spesifik untuk suplay uang nominal. Untuk

memungkinkan perbedaan antara goncangan moneter peralihan dan permanen, asumsikan

…….. (9.56)

Dimana adalah proses gangguan baik yang tidak berkorelasi. Jika γ = 0, mt berdasarkan pada

jalan acak dengan penyimpangan μ; inovasi-inovasi memiliki dampak permanen pada level m.

jika γ = 1, suplay uang adalah gangguan baik si sekitar trend deterministik. Jika0 < γ < 1, bagian

(1 – γ) dari inovasi memiliki efek permanen pada level suplay uang.

Untuk menganalisa dampak goncangan harga negara asing pada negara asal, misalkan ……..

(9.57)

Dimana φ adalah gangguan baik acak. Ini memungkinkan untuk rata-rata tingkat inflasi asing π*

dengan perubahan permanen dalam jalur harga terkait dengan realisasi φ.

Menggunakan metode koefisien yang tidak ditentukan, solusi berikut untuk pt dan s t konsisten

dengan (9.49) – (9.54) dan dengan perkiraan-perkiraan rasional (lihat lampiran): …….. (9.58)

…….. (9.59)

Page 31: Uang Dan Ekonomi Terbuka

Dari catatan utama adalah cara tingkat pertukaran fleksibel menyekat ekonomi domestik dari

goncangan harga negara asing φ. Tidak ada p*t-1 atau φt mempengaruhi level harga domestik

pada sistem tingkat pertukaran fleksibel (lihat (9.58)). Bahkan, (9.59) menunjukkan bagaimana

mereka menggerakkan tingkat pertukaran nominal untuk menjaga hara mata uang domestik

batang negara asing, s + p*, tidak berubah. Ini menyekat tingkat pertukaran riil dan output

domestik dari fluktuasi dalam level harga negara asing.