Tutorial WEB GIS Web

44
1. PENGENALAN SISTEM 1.1 Pengantar Aplikasi ”Sistem Informasi Kondisi Pantai dan Infrastruktur Pantai” merupakan aplikasi untuk pengelolaan manajemen kawasan pantai. Konsep sistem yang dibangun adalah sistem terdistribusi dimana pengertiannya sistem dikembangkan dan kemudian disebarkan ke daerah-daerah (BWS) sebagai domain pengelola kawasan pantai dan infrastrukturnya. Sistem yang disebarkan ke daerah (Sistem Lokal) nantinya akan berfungsi sebagai perangkat (tools) untuk mendokumentasikan atau inventarisasi data yang mencakup data spasial, tekstual dan multimedia. Dokumentasi data yang ada di daerah selanjutnya akan dikirim ke pusat dengan metoda offline, konsep offline dipilih sebagai antisipasi dari keterbatasan akses jaringan internet di daerah. Selanjutnya database daerah yang ada di seluruh kawasan pantai Indonesia akan diintegrasikan ke dalam sistem web gis kawasan pantai secara terpusat. Pengembangan sistem lokal untuk inventarisasi data di daerah dikembangkan semudah mungkin dalam hal instalasi dan penggunaannya. Sistem informasi yang dikembangkan berbasis geografis atau biasa disebut dengan GIS (Geographic Information System) dimana GIS yang akan dikembangkan berbasiskan web atau biasa disebut Web GIS. Bahasa pemprograman yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi Web GIS ini menggunakan PHP dengan Engine Map Mapserver dan database MsAcces. “Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 1 Gambar 1.1 Konsep Sistem Terdistribusi Lokal dan Pusat

description

MapServer

Transcript of Tutorial WEB GIS Web

Page 1: Tutorial WEB GIS Web

1. PENGENALAN SISTEM

1.1 Pengantar

Aplikasi ”Sistem Informasi Kondisi Pantai dan Infrastruktur Pantai” merupakan aplikasi untuk pengelolaan manajemen kawasan pantai. Konsep sistem yang dibangun adalah sistem terdistribusi dimana pengertiannya sistem dikembangkan dan kemudian disebarkan ke daerah-daerah (BWS) sebagai domain pengelola kawasan pantai dan infrastrukturnya.

Sistem yang disebarkan ke daerah (Sistem Lokal) nantinya akan berfungsi sebagai perangkat (tools) untuk mendokumentasikan atau inventarisasi data yang mencakup data spasial, tekstual dan multimedia. Dokumentasi data yang ada di daerah selanjutnya akan dikirim ke pusat dengan metoda offline, konsep offline dipilih sebagai antisipasi dari keterbatasan akses jaringan internet di daerah. Selanjutnya database daerah yang ada di seluruh kawasan pantai Indonesia akan diintegrasikan ke dalam sistem web gis kawasan pantai secara terpusat.

Pengembangan sistem lokal untuk inventarisasi data di daerah dikembangkan semudah mungkin dalam hal instalasi dan penggunaannya. Sistem informasi yang dikembangkan berbasis geografis atau biasa disebut dengan GIS (Geographic Information System) dimana GIS yang akan dikembangkan berbasiskan web atau biasa disebut Web GIS. Bahasa pemprograman yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi Web GIS ini menggunakan PHP dengan Engine Map Mapserver dan database MsAcces.

1.2 Peta Situs

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 1

Gambar 1.1 Konsep Sistem Terdistribusi Lokal dan Pusat

Page 2: Tutorial WEB GIS Web

Peta Situs atau Site Map adalah suatu keterangan atau gambaran mengenai keterkaitan halaman-halaman yang ada di dalam sebuah Situs/Web Site. Dari Peta Situs ini pula bisa terlihat fitur-fitur yang ada dalam sebuah situs.

Terdapat empat modul utama sistem dimana masing-masing modul mempunyai halaman-halaman dan fitur tersendiri. Modul tersebut yaitu :

1. Peta Pantai2. Deskripsi Pantai3. Infrastruktur Pantai4. Rekap Data Pantai

Masing-masing modul mempunyai fitur tersendiri seperti Modul Peta Pantai atau Modul Web GIS mempunyai fitur terkait fungsi GIS umum seperti Query by Map, Zoomin/Zoomout, Measurement dll. Untuk modul Deskripsi dan Infrastruktur Pantai mempunyai fitur penangaan kondisi pantai dan infrastruktur bangunan pantai. Berikut ini diagram keterkaitan halaman dan fitur web (Peta situs) :

2. INSTALASI SISTEM

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 2

Peta Pantai/Web GIS

Menu Utama

Map Navigation

Layer Properti

Object Query

Tool Tips

Measurement

Multiple Select

Searc by Atribut

Deskripsi Pantai

Data Pantai

Permasalahan

Konfigurasi

Profil Pantai

Rekap Data Pantai

Rekap Data

Daratan

Bangunan

Hidro Oseanografi

Sungai

Sosek

Infrastruktur Pantai

Groin

Revetmen

Tembok Laut

Pemecah Gelombang

Jeti Muara Sungai

Manajemen Data

Editing Data

Upload Foto

Upload Video

Manajemen Data

Editing Data

Upload Foto

Upload Video

Pembobotan

Gambar 1.2 Diagram Site Map (Peta Situs)

Page 3: Tutorial WEB GIS Web

2.1 Keperluan Sistem

Untuk melakukan instalasi sistem, spesifikasi minimal komputer yang dianjurkan adalah sebagai berikut :

- Procesor Intel/AMD dengan kecepatan 1 Ghz- Memory (RAM) 1 GB- VGA Card 128 Mb- Free Ruang Hard Disk 5 GB- Keyboard dan Mouse

Sedangkan untuk perangkat lunak minimal yang diperlukan adalah sbb :- Sistem Operasi Windows Xp atau Vista- Microsoft Office yang didalamannya terdapat Ms Acces- Internet Browser

2.2 Isi paket CD

Perangkat lunak Web GIS Kondisi Pantai dan Infrastruktur Pantai dikemas ke dalam CD untuk memudahkan proses instalasi. Isi CD terdapat folder ”sirapan_lokal” yang merupakan paket lengkap yang berisi aplikasi dan software-software pendukung. Folder ”sirapan_lokal” terdiri dari sub folder sbb :

- Apache- Apps- Gdaldata- Gdalplugins- Httpd.d- Proj- Python- Tmp- Tools

Folder ”Apache” berisi modul web server yang berfungsi sebagai server aplikasi sebagai tempat/rumah bagi modul-modul lainnya seperti PHP, Mapserver. Folder ”Tmp” merupakan folder tempat meyimpan file sementara gambar peta.

Untuk aplikasinya sendiri disimpan di folder:”D:\sirapan_lokal\apps\sirapan_web”

sedangkan untuk petanya disimpan di folder: ”D:\sirapan_lokal\apps\sirapan_data\peta”.

2.3 Instalasi Sistem

Proses instalasi aplikasi dilakukan dengan cara sebagai berikut :1. Pemindahkan/copy folder ”sirapan_lokal” yang terdapat di dalam CD ke dalam

hardisk/root D. Aplikasi sebaiknya di pindahkan ke root D, apabila dipindahkan ke root hardisk yang lain harus dilakukan beberapa penyesuaian di aplikasi/folder sirapan_lokal”.

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 3

Page 4: Tutorial WEB GIS Web

2. Instal aplikasi web server apache dengan cara mengklik/menjalankan file “apache-install.bat” yang terdapat di folder ”sirapan_lokal”. Isi file “apache-install.bat” adalah sebagai berikut:

@ECHO OFFREM This installs and starts the apache servicecd Apache\binhttpd -k install -n "Apache Sirapan MS4W Web Server"net start "Apache Sirapan MS4W Web Server"cd ..\..:ALL_DONE

Apabila proses berjalan normal maka apache web service sirapan akan terinstal dan akan langsung di jalankan (”started”). Proses menjalankan apache web server ini akan dijalankan otomatis setiap menyalakan komputer/menjalankan windows.

Untuk melihat apakah web server Apache telah terinstal dengan baik bukalah konsol ”service” di windows dengan cara membuka ”Start>Setting>Control Panel” kemudian buka ”Administrative Tools” dan buka/klik ”Service”.

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 4

Klik/jalankan file apache-install.bat

Gambar 2.1 Pemindahan Folder dari CD ke Root D

Gambar 2.2 Isi Folder “sirapan_lokal”

Page 5: Tutorial WEB GIS Web

3. Setelah web server berjalan (started) selanjutnya langkah terakhir adalah membuka aplikasi dengan menggunalan web browser seperti Internet Explorer atau disarankan menggunakan Mozilla FireFox. Ketik di url address ”localhost/sirapan_lokal” kemudian tekan enter.

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 5

Gambar 2.3 Folder Administrative Tools

Gambar 2.4 Apache Sirapan Lokal Web Server

Page 6: Tutorial WEB GIS Web

3. MEMULAI APLIKASI

Untuk menggunakan aplikasi ini pengguna dapat menggunakan internet browser tanpa harus ada jaringan internet karena sistem bekerja di server lokal di masing-masing komputer. Disarankan menggunakan browser internet Mozilla Firefox terbaru dan menggunakan layar komputer dengan resolusi yang cukup baik.

Untuk memulai aplikasi bukalah internet browser misalnya Mozilla Firefox. Kemudian masukan alamat situs ”Sistem Informasi Kondisi Pantai dan Infrastruktur Pantai” dengan alamat http://localhost/sirapan_lokal/.

Apabila proses berhasil maka halaman web akan masuk ke sistem informasi aset, dimana selanjutnya pengguna bisa masuk ke halaman yang diinginkan. Menu yang bisa diakses adalah ”Peta Pantai”, ”Deskripsi Pantai”, ”Infrastruktur Pantai”, dan ”Rekap Data”.

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 6

Gambar 3.1 Contoh Browser Internet

Gambar 3.2 Halaman Utama Interface Sistem

Page 7: Tutorial WEB GIS Web

4. PETA PANTAI

Modul Peta Pantai merupakan modul SIG yang berfungsi sebagai jendela informasi terkait dengan data spasial. Dengan modul ini semua informasi keruangan/spasial pantai dan infrastruktur pantai dapat diketahui. Modul Peta Pantai terdiri dari empat komponen utama. Komponen tersebut terdiri dari :

1. Map Frame.2. Toolbars Navigation.3. Layer Properties.4. Map Reference.

Komponen ”Toolbar Navigation” merupakan fitur untuk melakukan navigasi dan identifikasi objek di peta. Fungsi-fungsi tersebut yaitu :

Zoom Extent berfungsi untuk menampilkan semua cakupan peta

Back berfungsi untuk kembali ke tampilan peta sebelumnya.

Forward berfungsi untuk kembali ke tampilan peta ke depan.

Zoom In atau menu perbesar peta. Cara penggunaannya adalah dengan mengklik peta dengan menekan tombol mouse kiri dimana daerah yang di klik akan menjadi pusat perbesaran peta. Untuk perbesaran berdasarkan bingkai/kotak caranya adalah dengan membuat kotak ke daerah yang akan diperbesar dengan

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 7

1. Map Window 4. Map Reference

3. Layer Properties

2. Toolbar Navigation

Gambar 4.1 Komponen Utama Modul GIS

Page 8: Tutorial WEB GIS Web

cara menekan tombol mouse kiri sambil menggeserkan mouse dengan arah diagonal

Zoom Out atau menu perkecilan peta. Cara penggunaannya adalah dengan mengklik peta dengan menekan tombol mouse kiri dimana daerah yang di klik akan menjadi pusat perkecilan peta

Pan untuk menggeser peta ke arah yang diinginkan. Cara penggunaannya adalah dengan cara menekan tombol mouse kiri sambi menggeser mouse

Identify atau menu informasi. Fitur informasi berguna untuk mendapatkan informasi detail dari object yang dipilih dan dapat menjadi link untuk melihat informasi objek detail.

Multiple Select . Fitur yang berguna untuk memilih objek di peta dengan cara ngkai atau membatasi objek yang akan. Objek yang akan dipilih hanya satu layer dan sebelumnya ditentukan dulu layernya.

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 8

Gambar 4.2 Tampilan Hasil Identifikasi Objek

Page 9: Tutorial WEB GIS Web

Tool Tip/Auto Identify . Fitur ini berfungsi untuk menampilkan data atribut data foto objek terpilih secara cepat dengan cara menempatkan mouse tepat di atas objek.

Measure atau pengukuran jarak. Fitur ini berfungsi untuk mengukur jarak garis lurus atau polyline.

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 9

Gambar 4.3 Objek Terpilih hasil Multiple Select

Page 10: Tutorial WEB GIS Web

Layers Properties. Berfungsi untuk pengaturan visible atau invisible dari layer-layer yang ada. Dengan adanya fasilitas ini pengontrolan layer akan menjadi lebih mudah dalam penggunaannya.

Map Reference. Berfungsi untuk memberi tanda atau batas peta utama di map reference. Bingkai atau batas yang ada di map reference dapat dijadikan acuan untuk menempatkan peta sesuai dengan lokasi yang ada di map reference.

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 10

Gambar 4.4 Pengukuran Online di Peta

Gambar 4.5 Tampilan Interface layer Properties

Page 11: Tutorial WEB GIS Web

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 11

Gambar 4.6 Tampilan Interface Map Reference dengan Peta Sebenarnya

Page 12: Tutorial WEB GIS Web

5. PENGELOLAAN PANTAI

5.1 Pengelolaaan Peta, Foto dan Video Pantai

5.1.1 Menambahkan Objek Spasial Baru

Untuk menambahkan objek spasial baru dapat digunakan perangkat lunak GIS yang ada salah satunya bisa menggunakan ArcView 3. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan penambahan atau editing data spasial pantai :

1. Buka aplikasi ArcView2. Create New Project : “with a new View”

3. Tambahkan data/layer dengan cara klik tombol “Add Layer”

4. Kemudian pilih peta “wilayah_pantai.shp” yang terdapat di folder “D:\sirapan_lokal\apps\sirapan_data\peta”

5. Apabila diperlukan buka peta pendukung lainnya seperti peta raster untuk proses penambahan data spasial (dijitasi objek)

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 12

Page 13: Tutorial WEB GIS Web

6. Zoom atau navigasikan peta ke objek yang akan didijitasi.

7. Untuk memulai dijitasi objek set layer ke posisi editing dengan cara klik menu “Theme” kemudian klik start editing.

8. Klik tombol “Draw Line” untuk membuat objek spasial baru

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 13

Page 14: Tutorial WEB GIS Web

9. Lakukan dijitasi

10. Setelah proses dijitasi selesai selanjutnya adalah pemasukan data atribut. Untuk mengisi data atribut klik di layer yang akan diedit kemudian klik tombol “Open Theme Table”

11. Setelah jendela data browser muncul kemudian klik jendela browsernya dan klik tombol “Edit”

12. Selanjutnya isi “id_pantai” dan “nama pantai”. Pengisian atribut ini harus dilakukan karena nanti akan menjadi atribut yang akan menjadi kunci

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 14

Dijitasi objek

Page 15: Tutorial WEB GIS Web

penghubung dengan tabel atribut di database MsAcces.

13. Setelah selesai proses dijitasi dan updating data atribut selanjutnya adalah proses penyimpanan data. Klik kembali window View(map) kemudian klik menu file “theme” dan klik “Stop Editing” selanjutnya pilih “Yes”

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 15

Page 16: Tutorial WEB GIS Web

14. Proses penambahan atau dijitasi garis peta pantai telah selesai dilakukan dan hasilnya dapat dilihat di web GIS Peta Pantai

5.1.2 Melengkapi Preview Data Pantai

Untuk melengkapi Preview Data Pantai untuk pertama kali, yang harus dilakukan adalah memanggil objek di peta web gis kemudian mengisi data atributnya. Berikut ini adalah langkah-langkahnya :

1. Buka browser internet2. Masukan Url Address http://localhost/sirapan_lokal untuk membuka aplikasi

“Sistem Informasi Kondisi Pantai dan Infrastruktur Pantai” 3. Masuk ke modul “Peta Pantai” kemudian browsing peta menuju objek yang

akan diinginkan.4. Klik tombol “Identify”

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 16

Hasil Dijitasi objek

Page 17: Tutorial WEB GIS Web

5. Klik objek pantai di peta web GIS

6. Selanjutnya akan keluar window hasil identifikasi objek. Klik di Hyperlink “Detail” untuk masuk atribut data pantai

7. Lengkapi atribut data pantai kemudian klik tombol “Update”. Untuk atribut “Nama Pantai” harus dilakukan pengisian datai karena akan masuk ke combo box pilihan daftar pantai

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 17

Klik di objek peta

Page 18: Tutorial WEB GIS Web

5.1.3 Pengelolaan Foto pantai

Langkah-langkah pengelolaan foto pantai adalah sebagai berikut :

1. Panggil objek spasial pantai seperti di bahas di bab 5.1.2 di atas atau masuk ke modul “Deskripsi Pantai” kemudian pilih pantai yang diinginkan (misalnya pantai Padang Bungus)

2. Kemudian klik link [Foto]

3. Klik link “Upload Foto”

4. Masukan sumber foto kemudian klik “Submit”

5. Foto sudah masuk ke database sistem

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 18

Page 19: Tutorial WEB GIS Web

6. Selanjutnya klik “Update” untuk mengisi judul dan keterangan foto. Isi atributnya kemudian klik “Update”

5.1.4 Pengelolaan Video Pantai

Langkah-langkah pengelolaan foto pantai adalah sebagai berikut :

1. Konvert file video pantai ke format flash video file (flv)2. Beri nama vide sesuai dengan id pantai misalnya

"sumatera_v_padang_bungus.flv”3. Pindahkan file ke folder “D:\sirapan_lokal\apps\sirapan_web\s_data_pantai\

video”4. File video "sumatera_v_padang_bungus.flv” siap diakses oleh browser

5.2 Pengelolaan Deskripsi Pantai

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 19

Page 20: Tutorial WEB GIS Web

5.2.1 Permasalahan Pantai

Langkah-langkah untuk pengisian bagian Permasalahan Pantai adalah sbb :

1. Masuk ke modul “Deskripsi Pantai” kemudian pilih pantai yang diinginkan 2. Masuk ke tab “Permasalahan Pantai”3. Lengkapi data permasalahan pantai4. Klik “Update” untuk menyimpan data

5.2.2 Konfigurasi Pantai

Langkah-langkah untuk pengisian bagian Permasalahan Pantai adalah sbb :

1. Masuk ke modul “Deskripsi Pantai” kemudian pilih pantai yang diinginkan 2. Masuk ke tab “Konfigurasi Pantai”3. Lengkapi data konfigurasi pantai4. Klik “Update” untuk menyimpan data

5.2.3 Profil Pantai

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 20

Page 21: Tutorial WEB GIS Web

Langkah-langkah untuk pengisian bagian Permasalahan Pantai adalah sbb :

1. Masuk ke modul “Deskripsi Pantai” kemudian pilih pantai yang diinginkan 2. Masuk ke tab “Profil Pantai”3. Lengkapi data profil pantai4. Klik “Update” untuk menyimpan data

5.2.4 Gambaran Daratan

Langkah-langkah untuk pengisian bagian Permasalahan Pantai adalah sbb :

1. Masuk ke modul “Deskripsi Pantai” kemudian pilih pantai yang diinginkan 2. Masuk ke tab “Gambaran Daratan”3. Lengkapi data gambaran daratan4. Klik “Update” untuk menyimpan data

5.2.5 Bangunan Pantai

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 21

Page 22: Tutorial WEB GIS Web

Langkah-langkah untuk pengisian bagian Permasalahan Pantai adalah sbb :

1. Masuk ke modul “Deskripsi Pantai” kemudian pilih pantai yang diinginkan 2. Masuk ke tab “Bangunan”3. Lengkapi data bangunan pantai4. Klik “Update” untuk menyimpan data

5.2.6 Hidro Oseanografi

Langkah-langkah untuk pengisian bagian Permasalahan Pantai adalah sbb :

1. Masuk ke modul “Deskripsi Pantai” kemudian pilih pantai yang diinginkan 2. Masuk ke tab “Hidro Oseanografi”3. Lengkapi data hidro oseanografi4. Klik “Update” untuk menyimpan data

5.2.7 Sungai

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 22

Page 23: Tutorial WEB GIS Web

Langkah-langkah untuk pengisian bagian Permasalahan Pantai adalah sbb :

1. Masuk ke modul “Deskripsi Pantai” kemudian pilih pantai yang diinginkan 2. Masuk ke tab “Sungai”3. Lengkapi data sungai4. Klik “Update” untuk menyimpan data

5.2.8 Sosial Ekonomi

Langkah-langkah untuk pengisian bagian Permasalahan Pantai adalah sbb :

1. Masuk ke modul “Deskripsi Pantai” kemudian pilih pantai yang diinginkan 2. Masuk ke tab “Sosial Ekonomi”3. Lengkapi data sosial ekonomi4. Klik “Update” untuk menyimpan data

5.3 Penilaian Pantai

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 23

Page 24: Tutorial WEB GIS Web

5.3.1 Penilaian Pantai (pembobotan)

Penilaian pantai dilakukan untuk mengetahui indeks permasalahan pantai sehingga menghasilkan prioritas penanganan pantai. Penilaian pantai dibagi menjadi 3 kriteria utama, kriteria tersebut adalah :

1. Kriteria “KERUSAKAN LINGKUNGAN PANTAI”, mempunyai tolak ukur :a. Permukiman Dan Fasilitas Umum b. Areal Pertanian (Perkebunan, Persawahan dan Pertambakan)c. Kawasan Gumuk Pasird. Perairan Pantai e. Air Tanah f. Hutan Mangrove g. Terumbu Karang h. Rob (Kawasan Pesisir)

2. Kriteria “EROSI/ABRASI DAN KERUSAKAN BANGUNAN”, mempunyai tolak ukur :a. Perubahan Garis Pantai b. Kerusakan Bangunan

3. Kriteria “SEDIMENTASI”, mempunyai tolak ukur :a. Sedimentasi Muara Sungai tidak Untuk Pelayaran b. Sedimentasi Muara Sungai Untuk Pelayaran

Masing-masing tolak ukur di atas mempunyai penilain bobot tingkat kerusakan sebagai berikut :

No. Tingkat kerusakan

Jenis kerusakan

Lingkungan

Erosi/abrasi dan kerusakan bangunan

Sedimentasi

1 Ringan (R) 50 50 50

2 Sedang (S) 100 100 100

3 Berat (B) 150 150 150

4 Amat Berat (AB) 200 200 200

5 Amat Sangat Berat (ASB)

250 250 250

Selain terdapat kriteria penilaian ada terdapat juga isian terkait tolak ukur kepentingan pantai. Nilai dari tolak ukur kepentingan pantai adalah sebagai berikut:

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 24

Page 25: Tutorial WEB GIS Web

No Jenis pemanfaatan ruangSkala

kepentingan

Koefisien bobot

tingkat kepentinga

n

1 Konservasi warisan dunia (seperti Tanah Lot)

Internasional 2,0

2 Pariwisata yang mendatangkan devisa, tempat ibadah, tempat usaha, industri, fasilitas pertahanan dan keamanan, daerah perkotaan, jalan negara, bandar udara, pelabuhan, pulau-pulau terluar

Kepentingan Negara

1,75

3 Pariwisata domestik, tempat ibadah, tempat usaha, industri, fasilitas pertahanan dan keamanan, daerah perkotaan, jalan provinsi, bandar udara, pelabuhan

Kepentingan Provinsi

1,50

4 Pariwisata domestik, tempat ibadah, tempat usaha, industri, fasilitas pertahanan dan keamanan, daerah perkotaan, jalan kabupaten, bandar udara, pelabuhan

Kepentingan Kabupaten/Kota

1,25

5 Permukiman, pasar desa, jalan desa, tempat ibadah

Kepentingan lokal terkait dengan penduduk dan kegiatan perekonomian

1,00

6 Lahan pertanian (perkebunan,persawahan dan pertambakan) rakyat

Kepentingan lokal terkait dengan pertanian

0,75

7 Lahan tidak dimanfaatkan dan tidak berdampak ekonomis dan lingkungan

Tidak ada kepentingan tertentu dan tidak berdampak

0,50

Prosedur pembobotan dan penentuan prioritas dilakukan dengan mengambil nilai yang paling dominan dari masing-masing kriteria kemudian dikalikan nilainya dengan nilai kepentingan pantai. Hasil dari penilaian pantai kemudian dilakukan penentuan urutan prioritas dengan acuan sebagai berikut :

a) Prioritas A (amat sangat diutamakan) : bobot > 300b) Prioritas B (sangat diutamakan) : bobot 226 sampai dengan 300c) Prioritas C (diutamakan) : bobot 151 sampai dengan 225d) Prioritas D (kurang diutamakan): bobot 76 sampai dengan 150e) Prioritas E (tidak diutamakan) : bobot < 750

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 25

Page 26: Tutorial WEB GIS Web

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk pengisian Permasalahan Pantai :

1. Masuk ke modul “Deskripsi Pantai” kemudian pilih pantai yang diinginkan 2. Masuk ke tab “Data Pantai”3. Klik link [Penilaian Pantai]4. Lengkapi data penilaian pantai5. Klik “Submit Pembobotan” untuk menyimpan data

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 26

Gambar 5.1 Halaman Isian Penilaian Pantai

Gambar 5.2 Halaman Isian Prioritas Penanganan Pantai

Page 27: Tutorial WEB GIS Web

5.3.2 Tabel Hasil Penilaian

Fitur Tabel hasil Penilaian Pantai berfungsi untuk melihat urutan hasil prioritas penanganan pantai secara keseluruhan, berikut ini adalah langkah-langkahnya :

1. Masuk ke modul “Deskripsi Pantai” kemudian pilih pantai yang diinginkan2. Masuk ke tab “Data Pantai”3. Klik link [Tabel Hasil Penilaian]

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 27

Gambar 5.3 Tabulasi Hasil Penilaian Pantai

Page 28: Tutorial WEB GIS Web

6. INFRASTRUKTUR PANTAI

6.1 Groin (Krib)

6.1.1 Menambahkan Objek Spasial Baru

Untuk menambahkan objek spasial baru dapat digunakan perangkat lunak GIS yang ada salah satunya bisa menggunakan ArcView 3. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan penambahan atau editing data Groin :

1. Buka aplikasi ArcView2. Create New Project : “with a new View”

3. Tambahkan data/layer dengan cara klik tombol “Add Layer”

4. Kemudian pilih peta “groin.shp” yang terdapat di folder “D:\sirapan_lokal\apps\sirapan_data\peta”

5. Apabila diperlukan buka peta pendukung lainnya seperti peta raster untuk proses penambahan data spasial (dijitasi objek)

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 28

Page 29: Tutorial WEB GIS Web

6. Zoom atau navigasikan peta ke objek yang akan didijitasi.

7. Untuk memulai dijitasi objek set layer ke posisi editing dengan cara klik menu “Theme” kemudian klik start editing.

8. Klik tombol “Draw Point” untuk membuat objek spasial baru

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 29

Page 30: Tutorial WEB GIS Web

9. Lakukan dijitasi

10. Setelah proses dijitasi selesai selanjutnya adalah pemasukan data atribut. Untuk mengisi data atribut klik di layer yang akan diedit kemudian klik tombol “Open Theme Table”

11. Setelah jendela data browser muncul kemudian klik jendela browsernya dan klik tombol “Edit”

12. Selanjutnya isi “id_groin” dan “nama”. Pengisian atribut ini harus dilakukan karena nanti akan menjadi atribut yang akan menjadi kunci penghubung dengan

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 30

Dijitasi objek

Page 31: Tutorial WEB GIS Web

tabel atribut di database MsAcces.

13. Setelah selesai proses dijitasi dan updating data atribut selanjutnya adalah proses penyimpanan data. Klik kembali window View(map) kemudian klik menu file “theme” dan klik “Stop Editing” selanjutnya pilih “Yes”

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 31

Page 32: Tutorial WEB GIS Web

14. Proses penambahan atau dijitasi Groin telah selesai dilakukan dan hasilnya dapat dilihat di web GIS Peta Pantai

6.1.2 Memanggil Data Objek Spasial

Berikut ini adalah langkah untuk memanggil objek data spasial groin :

1. Buka browser internet2. Masukan Url Address http://localhost/sirapan_lokal untuk membuka aplikasi

“Sistem Informasi Kondisi Pantai dan Infrastruktur Pantai”

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 32

Hasil Dijitasi objek

Page 33: Tutorial WEB GIS Web

3. Masuk ke modul “Peta Pantai” kemudian browsing peta menuju objek yang diinginkan

4. Klik tombol “Identify”

5. Klik objek groin di peta web GIS

6. Selanjutnya akan keluar window hasil identifikasi objek. Selanjutnya klik di Hyperlink “Detail” untuk masuk ke bagian peta dan atribut Groin terpilih.

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 33

Klik di objek peta

Page 34: Tutorial WEB GIS Web

7. Posisi peta sudah masuk ke objek spasial terpilih. Selanjutnya pengguna bisa masuk ke bagian deskripsi Groin atau eksplorasi peta groin

6.1.3 Melengkapi Data Teknis Groin

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 34

Page 35: Tutorial WEB GIS Web

Berikut ini adalah langkah untuk melengkapi data teknis groin :

1. Panggil objek spasial groin seperti penjelasan sebelumnya2. Klik link [Deskripsi Groin] kemudian lengkapi data teknis groin

3. Untuk memasukan isian lokasi bangunan cukup dengan mengisi nomenklatur kode daerah dengan cara klik input box kode daerah kemudian pilih lokasinya. Setelah form isian di simpan secara otomatis akan mengisi data lokasi dari tingkat provinsi sampai dengan tingkat desa.

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 35

1. Klik input box Kode Daerah

Page 36: Tutorial WEB GIS Web

4. Selain isian Lokasi lengkapi juga isian data-data lainnya, setelah selesai klik tombol “Update”

6.1.4 Pengelolaan Foto Groin

Langkah-langkah pengelolaan foto groin adalah sebagai berikut :

1. Panggil objek spasial pantai seperti di bahas di bab sebelumnya atau masuk ke modul “Infrastruktur Pantai” kemudian pilih groin yang diinginkan

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 36

2. Pilih lokasi sd tingkat Desa

3. Kode lokasi daerah terisi

4. Lokasi daerah terisi otomatis ketika Submit Data dilakukan

Page 37: Tutorial WEB GIS Web

2. Kemudian klik tab [Foto Groin]

3. Masukan sumber foto kemudian klik “Submit”

4. Foto groin sudah masuk ke sistem database

6.1.5 Pengelolaan Video Groin

Langkah-langkah pengelolaan foto groin adalah sebagai berikut :

1. Konvert file video pantai ke format flash video file (flv)2. Beri nama vide sesuai dengan id groin misalnya

"sumatera_v_padang_bungus_93.flv”3. Pindahkan file ke folder “D:\sirapan_lokal\apps\sirapan_web\s_groin\video”4. File video "sumatera_v_padang_bungus_93.flv” siap diakses oleh browser

6.2.6 Pengelolaan Foto Penampang, Denah dan Sketsa

Langkah-langkah pengelolaan foto groin penampang, denah dan sketsa groin adalah sebagai berikut :

1. klik tab [Upload Image …]

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 37

Page 38: Tutorial WEB GIS Web

2. Masukan ke masing-masing bagian foto, denah dan sketsa

3. Sebagai contoh memasukan sketsa potongan melintang bangunan sbb:

4. Hasilnya adalah sebagai berikut :

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 38

Page 39: Tutorial WEB GIS Web

6.2 Penjelasan Infrastruktur Pantai Lainnya

Pengisian infrastruktur pantai lainnya secara garis besar sama dengan pengisian untuk infrastruktur groin. Yang membedakan adalah ketika memanggil objek pantai yang dipanggil harus sesuai dengan objek pantai yang akan dikelola. Sebagai contoh jika ingin mengelola objek revetment maka yang di identifikasi di peta adalah layer/objek revetmen.

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 39

Gambar 6.1 Tampilan Sketsa Bangunan di Halaman Data Teknis

Page 40: Tutorial WEB GIS Web

6. REKAP DATA PANTAI

Rekap Data Pantai merupakan mudul yang berisi informasi kesimpulan/keterangan pantai dan jumlah masing-masing infrastruktur pantai yang ada di suatu kawasan pantai atau di BWS.

“Studi Identifikasi Pantai-Pantai Kritis di WS. Waranae - Cenranae“ 40