Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

35
| 66 Analisis Struktur BAB V ANALISIS STRUKTUR A. Model Pengoprasian Etabs Untuk menganalisis sebuah bangunan diperlukan tahapan perhitungan beban struktur , setelah itu baru analisis struktur. Perhitungan beban struktur sudah dilakukan pada bab sebelumnya , dan pada bab ini akan membahas analisis struktur. Untuk analisis struktur , penulis menggunakan software khusus untuk menganalisis bidang struktur, yaitu dengan menggunakan ETABS Nonlinier versi 9 . Dibawah ini adalah langkah-langkah untuk pengoprasian ETABS Nonlinier versi 9 pada zona gempa wilayah 3 daktalitas parsial. 1. Membuka Program ETABS Nonlinier Versi 9 a. Klick start - All program - Computers and Structures ETABS versi 9 Atau bisa juga dengan mengeklik icon ETABS versi 9 2kali yang ada pada dekstop ( jika icon berada di dekstop ). b. Setelah di buka program ETABS versi 9, maka akan muncul kotak Tip of the Day “ seperti pada gambar 5.1 , jika ingin memunculkan kotak itu setiap pertama kali membuka program ETABS versi 9 maka hilangkan kode yang ada pada kotak “Show Tips at Startup” , setelah itu klik OK untuk membuka lembar kerja baru. Gambar 5.1. “Tip of The day”

Transcript of Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

Page 1: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 66

Analisis Struktur

BAB V

ANALISIS STRUKTUR

A. Model Pengoprasian Etabs

Untuk menganalisis sebuah bangunan diperlukan tahapan perhitungan

beban struktur , setelah itu baru analisis struktur. Perhitungan beban struktur

sudah dilakukan pada bab sebelumnya , dan pada bab ini akan membahas

analisis struktur.

Untuk analisis struktur , penulis menggunakan software khusus untuk

menganalisis bidang struktur, yaitu dengan menggunakan ETABS Nonlinier

versi 9 . Dibawah ini adalah langkah-langkah untuk pengoprasian ETABS

Nonlinier versi 9 pada zona gempa wilayah 3 daktalitas parsial.

1. Membuka Program ETABS Nonlinier Versi 9

a. Klick start - All program - Computers and Structures – ETABS versi 9

Atau bisa juga dengan mengeklik icon ETABS versi 9 2kali yang ada

pada dekstop ( jika icon berada di dekstop ).

b. Setelah di buka program ETABS versi 9, maka akan muncul kotak “

Tip of the Day “ seperti pada gambar 5.1 , jika ingin memunculkan

kotak itu setiap pertama kali membuka program ETABS versi 9 maka

hilangkan kode yang ada pada kotak “Show Tips at Startup” , setelah

itu klik OK untuk membuka lembar kerja baru.

Gambar 5.1. “Tip of The day”

Page 2: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 67

Analisis Struktur

c. Kemudian klik New Model pada menu toolbar untuk membuka model

kerja baru, lihat gambar 5.2. Kemudian setelah keluar diaolog New

Model klik No untuk meneruskannya, lihat pada gambar 5.3.

Gambar 5.2. “Menu File”

Gambar 5.3. “New Model Initialization”

2. Menentukan Geometri Struktur

a. Setelah mengeklik No pada kotak dialog New Model Initialization tadi

akan muncul kotak dialog Building Plan Grid System dan Story Data

Definition. Setelah itu masukkan data sebagai berikut ini:

1) Number of stories ( jumlah lantai ) = 4

2) Typical story height ( ketinggian antar lantai ) = 3,5 m

3) Bottom Story Height ( ketinggian lantai dasar ) = 4,95 m

Page 3: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 68

Analisis Struktur

Setelah dimasukkan data – data tersebut , klik Custome Grid Spacing

untuk mengedit grid. Setelah mengeklik Custome Grid Spacing

kemudian masukkan jarak – jarak sumbu acuan itu yang searah sumbu

X maupun yang searah sumbu Y. Untuk kotak Display Grid as itu ada

dua pilihan yaitu Ordinates untuk menentukan jarak menggunakan

metode sumbu koordinat, dan juga Spacing untuk menentukan jarak

dengan mengguanakan metode jarak antar sumbu. Setelah di isi

semua, klik ok.

Gambar 5.4. “Building Plan Grid System and Story Data Definition”

Gambar 5.5. “Define Grid Data”

Page 4: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 69

Analisis Struktur

b. Setelah tahapan itu selesai kemudian klik OK, maka akan muncul

tampilan gambar sumbu – sumbu yang telah di masukan tadi seperti

pada Gambar 5.6.

Gambar 5.6. “ Model Struktur ”

3. Menentukan Material

Dalam sebuah bangunan terdapat elemen penyusun dari bangunan itu

, dan elemen itu mempunyai karakteristik berbeda – beda seperti baja

dengan beton dan juga bahan yang lainya. Untuk menentukan karakteristik

dari material – material tersebut langkah – langkahnya adalah sebagai

berikut:

a. Klik menu Define – Material Properties, lihat gambar 5.7.

Gambar 5.7. “ Material Properties ”

Page 5: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 70

Analisis Struktur

b. Setelah mengeklik Material Properties , maka akan muncul kotak

dialog Define Materials , kemudian klik Concreate ( karena elemen

struktur yang akan dibuat itu dari beton ), kemudian klik Modify/Show

Material, lihat pada Gambar 5.8.dan Gambar 5.9.

Gambar 5.8. “ Define Material ”

Gambar 5.9. “ Material Property Data ”

c. Setelah mengisi karakteristik dari beton, sekarang mengisi

karakteristik untuk baja, yaitu dengan mengeklik pada Define

Materials lalu klik Steel, kemudian Modify. Kemudian mengisi

Material Property untuk baja tulangan. Lihat Gambar 5.10.

Fy = 410 Mpa

Fu = 550 Mpa

Page 6: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 71

Analisis Struktur

Gambar 5.10. “ Material Property Data” untuk baja

Setelah selesai klik ok.

4. Menentukan Dimensi Balok dan Kolom

Setelah menentukan karakteristik untuk elemen strutur beton dan

juga baja, langkah berikutnya adalah menentukan dimensi balok dan

kolom penyusun struktur itu, langkah – langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Klik menu define , kemudian Farme section. Seperti pada Gambar

5.11.

Gambar 5.11. “ Menu Define Frame Properties ”

b. Pada kotak dialog Define Frame Properties hapus semua Properties

yang sudah ada, agar tidak membingungkan dalam mencari Properties

yang akan dibuat. Kemudian klik Add Rectangular. Maka akan

muncul kotak dialog seperti pada Gambar 5.12 .

Page 7: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 72

Analisis Struktur

Gambar 5.12. “ Define Frame Properties ”

c. Setelah mengeklik Add Rectangular , kemudian mengisi data Section

Name , Material dan Dimension untuk merencanakan dimensi balok

ataupun kolom yang akan dibuat.

Input data profil balok B1 ( 250 x 400 mm ), lihat pada Gambar 5.13

Gambar 5.13. “ Rectangular Section ”

d. Untuk profil balok klik Beam pada Design Type pada kotak dialog

Reinforcement Data. Kemudian masukan data Concreate Center to

Rebar Center ( tebal selimut beton ), untuk Top dan Bottom diisi

0,004m seperti pada Gambar 5.14.

Page 8: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 73

Analisis Struktur

Gambar 5.14. “ Reinforcment Data ”

Untuk menentukan profil balok – balok yang lain menggunakan

langkah – langkah yang sama seperti langkah – langkah yang ada

diatas.

e. Untuk profil kolom, masukan Sections Name , Material dan

Dimension untuk merencanakan dimensi kolom yang kita inginkan.

Input data profil kolom K1 ( 250 x 500 mm ). Lihat Gambar 5.15.

Gambar 5.15. “ Rectangular Sections ”

Page 9: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 74

Analisis Struktur

f. Kemudian klik Reinforcment, lalu isi data sebagai berikut ini :

1) Desidn Type ( Jenis Desain ) = Column

2) Cover to Reba Center ( Selimut Beton ) = 0,004 m

3) Number of Bars in 3-dir ( Jumlah tulangan arah sumbu 3 ) = 3

4) Number of Bars in 2-dir ( Jumlah tulangan arah sumbu 2 ) =3

5) Bar Size ( Ukuran tulangan ) = D16

Bisa dilihat pada Gambar 5.16.

Gambar 5.16. “ Reinforcement Data ”

Untuk menentukan profil kolom - kolom yang lain menggunakan

langkah – langkah yang sama seperti langkah – langkah yang ada

diatas.

5. Menentukan dimensi Plat

Karena bangunan memiliki plat untuk lantai – lantai 2,3, dan 4, maka

perlu di rencanakan profil dari plat itu sendiri, langkah – langkah

menentukan plat yaitu sebagai berikut :

a. Klik pada menu Define, kemudian pilih Wall/Slab/Deck Section. Lihat

Gambar 5.17.

Page 10: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 75

Analisis Struktur

Gambar 5.17. “ Menu Wall/Slab/Deck Section ”

b. Setelah itu pilih Define Slab/Deck section pada kotak dialog, lalu klik

Add New Slab. Lihat Gambar 5.18 berikut ini.

Gambar 5.18. “ Define Slab/Deck section ”

c. Setelah itu mengisi data yang ada pada kotak dialog Wall/Slab section,

sebagai berikut :

1) Section Name ( Nama profil ) = Plat 12 mm

2) Material ( Jenis Material ) = Concreate

3) Thickness ( Ketebalan )

Membrane = 0,12 m

Bending = 0,12 m

4) Type ( Tipe profil ) = Shell ( dipilih tipe ini karena

mempertimbangkan adanya gaya geser yang bekerja pada plat ).

Centang kotak Thick Plate.

Lihat pada Gambar 5.19.

Page 11: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 76

Analisis Struktur

Gambar 5.19. “Wall/Slab Section ”

6. Menentukan Response Spectrum Function

Karena bangunan didesain agar bisa tahan dari gempa yang sesuai

dengan standard SNI maka perlu direncanakan beban gempa , adapun

langkah – langkahnya sebagai berikut :

a. Mengeklik Define pada menubar , kemudian pilih Response Spectrum

Function. Seperti pada Gambar 5.20 di bawah ini.

Gambar 5.20. “ Response Spectrum Function ”

Page 12: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 77

Analisis Struktur

b. Pada kotak dialog Define Response Spectrum function, klik Add User

Spectrum. Untuk tipe gempa di indonesia tidak terdapat didalam

ETABS oleh karena itu perlu untuk dibuat. Lihat Gambar 5.21.

Gambar 5.21. “ Define Response Spectrum function”

c. Kemudian isikan Periode dan Akselerasi/ Perceparan gempa untuk

wilayah gempa 3 ( Jakarta ) pada kotak dialog Response Spectrum

function Definition. Lihat Gambar 5.22.

Gambar 5.22. “ Response Spectrum function Definition”

7. Menentukan Beban yang Bekerja

Untuk menentukan beban dan memasukkan jenis beban yang bekerja

, langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Pilih menu Define , kemudian klik Static Load Case. Lihat gambar

5.23.

Page 13: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 78

Analisis Struktur

Gambar 5.23. “ Menu Define Stastic Load Case ”

b. Masukan jenis - jenis beban yang bekerja dan juga tipe – tipenya pada

kotak dialog Define Static Load Case Names. Jenis – jenis yang di isi

adalah sebagai berikut :

1) Add New Load untuk menambah jenis beban yang bekerja.

2) Auto Lateral Load, untuk beban gempa dipilih User coeffisient

kemudian klik Modify Load. Lihat Gambar 5.24.

Gambar 5.24. “ Define Static Load Case Names ”

c. Pada kotak dialog User Definied Seismic Loading. Klik beban gempa

EQ-X, kemudian pilih Modify Lateral Load ( untuk mengganti arah

gempa ). Begitu pula dengan gempa EQ-Y. Lihat Gambar 5.25 dan

Gambar 5.26.

Page 14: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 79

Analisis Struktur

Gambar 5.25. “Menu User Definied Seismic Loading (untuk arah X)”

Untuk menentukan gempa dengan arah gempa Y lihat Gambar 5.26.

Gambar 5.26. “Menu User Definied Seismic Loading (untuk arah Y)”

8. Menentukan Spectrum Gempa ( Response Spectrum Case )

a. Mengeklik define pada menubar, kemudian pilih Respone Spectrum

Case. Lihat gambar 5.27.

Gambar 5.27. “ Menu Respone Spectrum Case ”

Page 15: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 80

Analisis Struktur

b. Setelah mengeklik Respone Spectrum Spectra, kemudian akan muncul

kotak dialog Define Respone Spectra lalu klik Add New Spectrum

untuk membuat pengaturan baru untuk data – data gempa pada

wilayah yang akan di analisis. Lihat Gambar 5.28.

Gambar 5.28. “Define Respone Spectra ”

c. Setelah itu mengisi data pada kotak dialog Respone Spectrum Data ,

data yang dimasukan adalah sebagai berikut:

1) Spectrum Case Name , untuk arah X = RSX

untuk arah Y = RSY

2) Model Combination = CQC

3) Directional Combination = SRSS

4) Input Response Spectrum

a) Untuk arah X isikan Function dan Scale Factor pada kotak

U1 sesuai dengan hitungan analisis pembebanan pada BAB

IV .

b) Untuk arah Y isikan Function dan Scale Factor pada kotak

U2 sesuai dengan hitungan analisis pembebanan pada BAB

IV .

Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 5.29.

Page 16: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 81

Analisis Struktur

Gambar 5.29. (a) dan (b) “Input Data Response Spectrum Case Data”

9. Menentukan Kombinasi Pembebanan

Untuk jenis kombinasi pembebanan di ambil dari SNI Gempa,

langkah memasukan kombinasi adalah sebagai berikiut ini:

a. Pilih menu define , kemudian pilih Load Combination. Lihat pada

Gambar 5.30.

Gambar 5.30. “ Menu Define Load Combination ”

(b) (a)

Page 17: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 82

Analisis Struktur

b. Setelah itu akan muncul kotak dialog Define Load Combination,

kemudian isikan semua kombinasi dengan mengeklik Add New

Combination terlebih dahulu. Lihat Gambar 5.31.

Gambar 5.31. “ Define Load Combination ”

c. Masukkan data – data combinasi pembebanan, adapun kotak – kotak

yang di isi adalah sebagai berikut :

1) Load Combination Name = COMB1

2) Load Combination Type = ADD

3) Define Combination

a) Case Name, yaitu nama beban yang akan digunakan untuk

kombinasi.

b) Scale Factor, yaitu besarnya perbandingan beban pada sebuah

kombinasi.

Setelah selesai mengisi Case Name dan Scale Factor, klik Add

agar beban itu tercantum pada list pembebanan pada Case Name, jika

ingin mengganti scale faktor ataupun Case Name dari list itu maka

klik Modify. Setelah selesai semua klik OK untuk melanjutkan ke

kombinasi selanjutnya.

Untuk kombinasi – kombinasi pembebanan yang lainya

menggunakan langkah – langkah yang sama, hanya tipe Case Name

dan besarnya Scale Factor yang berbeda – beda. Lihat gambar 5.32.

Page 18: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 83

Analisis Struktur

Gambar 5.32. “ Load Combination Data (Comb 1) ”

10. Menggambar Kolom

Setelah selesai semua pengaturan – pengaturannya, sekarang adalah

tahapan untuk menggambarkan atau memasangkan kolom – kolom itu

kedalam sebuah bidang gambar. Langkah – langkahnya adalah sebagai

berikut :

a. Klik menu Draw, lalu pilih Draw Line Object kemudian pilih Create

in Region at Click ( plane ) seperti pada Gambar 5.33. Ada lagi cara

menggambarkan kolom selain cara yang sebelumnya, yaitu mengeklik

langsung icon Create in Region at Click ( plane ) . Kemudian

arahkan cursor itu ke titik kolom akan digambar, kemudian klik. Lihat

Gambar 5.33.

Gambar 5.33. “ Menu Draw Line Object - Create in Region at

Click ( plane ) ”

Page 19: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 84

Analisis Struktur

b. Setelah selesai meletakkan kolom – kolom yang direncanakan maka

akan muncul gambar seperti Gambar 5.34

Gambar 5.34. Tampilan setelah semua kolom sudah di gambar

11. Menggambar Balok Induk dan Balok Anak

Setelah menggambar kolom selesai, langkah berikutnya adalah

menggambarkan balok induk dan balok anak, langkah – langkah untuk

menggambarkan balok induk dan balok anak adalah sebagai berikut :

a. Klik Draw Line Object, kemudian pilih Draw Lines. Lihat Gambar

5.35.

Gambar 5.35a. “ Menu Draw Lines ”

Page 20: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 85

Analisis Struktur

b. Setelah mengeklik Draw Lines , kemudian gambarkan pada garis grid

– grid yang telah ada sesuai dengan yang direncanakan. Lihat Gambar

5.36.

Gambar 5.35b. Tampilan ETABS setelah semua balok digambar

12. Menggambar Plat

Karena pada bangunan menggunakan plat beton untuk lantainya,

maka harus direncanakan tipe plat itu. Langkah – langkah merencanakan

plat adalah sebagai berikut :

a. Klik Draw Area Object, kemudian pilih Create Area at Click.

Kemudian pilih property untuk Slab. Lihat Gambar 5.36.

Gambar 5.36. “ Menu Draw Area at Click ”

Page 21: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 86

Analisis Struktur

b. Kemudian klik bagian – bagian yang akan diberi plat. Lihat gambar

5.37.

Gambar 5.37. Tampilan ETABS setelah semua plat digambar

13. Memasukkan Tumpuan Pada Pondasi Dan Basement

Untuk mengatur jenis tumpuan yang digunakan pada pondasi,

langkah – langkahnya adalah sebagai berikut ini :

a. Klik semua Joint atau Block semua joint pada lantai Basement,

kemudian klik Assign Joint/Point lalu pilih Restraints ( support ).

Lihat pada Gambar 5.38.

Gambar 5.38. “ Menu Assign Joint/Point, Restraints ”

Page 22: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 87

Analisis Struktur

b. Setelah itu memberi semua tanda Check pada Restraint ( karena

dianggap pondasi telah mengalami jepit ). Lihat pada Gambar 5.39.

Gambar 5.39. “ Assign Restraints ”

Tampilan semua Joint setelah di beri Restrains Lihat pada Gambar

5.40.

Gambar 5.40. Tampilan ETABS setelah semua Restrains tergambar

14. Memasukkan Beban Plat

Karena bangunan menggunakan plat sebagai lantai , oleh karena itu

ada beban pada plat itu sendiri, langkah – langkah untuk memasukkan plat

adalah sebagai berikut :

a. Klik pada plat yang akan dimasukkan beban mati dan juga beban

hidup, dengan cara klik Assign Shell/Area Loads, kemudian pilih yang

uniform ( dikarenakan bebanya sama besar/ seragam ). Lihat Gambar

5.41.

Page 23: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 88

Analisis Struktur

Gambar 5.41. “ Menu Assign Shell / Area Loads ”

b. Setelah itu akan muncul kotak dialog Uniform Surface Loads,

kemudian pilih Load Case Name (jenis beban yang akan dimasukkan).

Kemudian pada kotak Uniform Loads masukkan bebannya sesuai

dengan perhitungan analisis yang ada pada BAB IV. Kotak – kotak

yang tersedia dalam kotak dialog Uniform Surface Loads adalah

sebagai berikut :

1) Add Existing loads untuk menambah beban

2) Replace Ecisting Loads untuk mengganti beban.

3) Dellete Existing Loads untuk menghapus beban yang telah

dimasukkan.

Supaya lebih jelas Lihat Gambar 5.42. (a) dan (b)

(a) (b)

Gambar 5.42.(a) dan (b). Input beban terbagi merata untuk

beban mati dan hidup

Page 24: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 89

Analisis Struktur

15. Memasukkan Beban Dinding

Beban dinding merupakan beban yang harus di masukkan ke dalam

struktur , langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Klik frame yang akan dimasukkan beban dinding , kemudian pilih

Assign – Frame Line/Loads – Distributed ( karena dinding merupakan

beban terbagi merata ). Lihat Gambar 5.43.

Gambar 5.43. “ Menu Frame Line/Loads – Distributed ”

b. Pada kotak dialog Frame Distributed Loads, masukkan beban pada

Uniform Loads kemudian klik Ok. lihat Gambar 5.44.

Gambar 5.44. “ Menu Frame Distributed Loads ”

16. Analisis Struktur

Setelah semua pengaturan pada setiap elemen selesai, sekarang

masuk pada tahap Analisis Struktur, langkah – langkahnya adalah sebagai

berikut:

Page 25: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 90

Analisis Struktur

a. Pilih Analyze pada menu bar, kemudian klik Set Analysis Option.

Seperti pada Gambar 5.45.

Gambar 5.45. “ Menu Set Analysis Option ”

b. Pada kotak dialog Analysis Options , berikan Check semua pada

Building Active Degrees of Freedom dan juga Chek pada Dynamic

Analysis, dengan mengabaikan efek P- ( deformasi akibat gempa ).

Setelah selesai klik OK, seperti pada Gambar 5.46.

Gambar 5.46. “ Analysis Options ”

c. Setelah itu klik Analysis lalu pilih Run Analysis, seperti pada Gambar

5.47.

Page 26: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 91

Analisis Struktur

Gambar 5.47. “ Menu Run Analysis ”

d. Setelah selesai mengeklik Run , kemudian akan tampil gambar seperti

pada gambar 5.48.

Gambar 5.48. “ Gambar Setelah di klik Run ”

17. Menampilkan beban yang bekerja

Untuk mengecek apakah semua beban sudah dimasukan atau belum,

maka perlu melihat beban – beban yang sudah dimasukkan kedalam

bangunan tersebut, langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

Page 27: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 92

Analisis Struktur

a. Pilih menu Display kemudian klik Show Loads Frame/Line,seperti

pada Gambar 5.49.

Gambar 5.49. “Menu Show Loads Frame/Line ”

b. Setelah itu klik Ok pada kotak dialog Show Frame/Line Loads, lihat

pada Gambar 5.50.

Gambar 5.50. “Show Frame/Line Loads ”

c. Untuk menampilkan beban gempa pilih menu Display , lalu pilih

Show Loads Joint/Point, seperti Gambar 5.51.

Page 28: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 93

Analisis Struktur

Gambar 5.51. “ Menu Display Show Loads Joint/Point ”

d. kemudian pada kotak dialog Show Joint/Point Loads pilih Load Case

yang akan dilihat, kemudian klik OK. lihat Gambar 5.52.

Gambar 5.52. (a), (b) Gempa arah X dan Y.

e. Untuk menampilkan beban plat , klik Display Show Loads Shell/Area,

seperti pada Gambar 5.53.

Gambar 5.53. “ Menu Display Show Loads Shell/Area ”

(b) (a)

Page 29: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 94

Analisis Struktur

f. kemudian pada kotak dialog Show Shell/Area Loads pilih Load Case

yang akan dilihat, kemudian klik OK. lihat Gambar 5.54.

Gambar 5.54. “Show Shell/Area Loads ”

Contoh tampilan beban – beban yang telah dimasukkan.

Gambar 5.55. “ Beban Mati ”

Page 30: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 95

Analisis Struktur

Gambar 5.56. “ Beban Mati untuk plat ”

Gambar 5.57. “ Beban Hidup untuk plat ”

Gambar 5.58. “ Beban Gempa arah X (EQX) ”

Page 31: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 96

Analisis Struktur

Gambar 5.59. “ Beban Gempa arah Y (EQY) ”

18. Menampilkan Concreate Frame Design

Untuk melihat apakah struktur mengalami Over Stress atau tidak,

perlu di cek terlebih dahulu, langkah – langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Klik Design , kemudian pilih Concrate Frame Design , kemudian klik

Start Design/Check of Strukture. Lihat pada Gambar 5.60.

Gambar 5.60. “ Menu Start Design/Check of Strukture ”

b. Setelah itu Hasilnya akan muncul seperti pada Gambar 5.61.

Page 32: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 97

Analisis Struktur

Gambar 5.61. “ Longitudinal Reinforcing ”

19. Tampilan ETABS

Untuk menampilkan pengaturan seperti Dimension Lines, Grid Lines,

Line Labels, Line Section, Area Section dan lain – lain, langkah –

langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Klik View pada Menu Bar pilih Set Building View Options. Seperti

pada Gambar 5.62 dan 5.63.

Gambar 5.62. “ Menu Set Building View Options ”

Page 33: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 98

Analisis Struktur

Gambar 5.63. “ Set Building View Options ”

20. Tampilan Output ETABS

Setelah semua sudah dilakukan maka barulah program ETABS

tersebut dijalankan dengan tipe Case untuk Model tidak dijalankan.

Sehingga menghasilkan output seperti pada Gambar berikut ini :

Gambar 5.64. “ 3-d View Deformed Shape (Combo 1) ”

Page 34: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 99

Analisis Struktur

Gambar 5.65. “ Deformed Shape (Combo 1) ”

Gambar 5.66. “ Axial Force Diagram (Combo 1) ”

Page 35: Tutorial Etabs Non Linear Versi 9

| 100

Analisis Struktur

Gambar 5.67. “ Shear Force 3-3 Diagram (Combo 1) ”

Gambar 5.68. “ Moment 3-3 Diagram (Combo 1) ”