Tutorial Endokrin22
-
Upload
dwi-tantri-sp -
Category
Documents
-
view
128 -
download
0
Transcript of Tutorial Endokrin22
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 1/15
ANAMNESIS (Autoanamnesis & Heteroanamnesis pada tanggal 11 Agustus
2011)
Identitas : Nama : Ny. S
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Loa Duri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD TamatStatus Kawin : Kawin
Masuk Rumah Sakit : 10 Agustus 2011
Keluhan Utama : Malaise
Riwayat Penyakit Sekarang :
Malaise dirasakan pasien sejak 8 jam SMRS. Malaise mulai muncul pada pagi
hari dan disertai dengan keringat dingin dan sakit kepala seperti melayang. ±3 jam
sebelumnya pasien mengaku meminum obat anti diabetes yang didapat dari puskesmas
yang diminum setiap pagi (SU glibenclamid). Pasien juga mengaku adanya mual dan
muntah sebanyak > 5 kali. Muntah berisi cairan, tidak bercampur darah. Pasien juga
mengeluhkan adanya rasa panas di bagian epigastrium tembus ke belakang, susah BAB
sejak 4 hari terakhir ini, BAK normal warna kuning jernih, tidak berbusa dan tidak ada
nyeri saat berkemih. Pasien merasa perutnya cepat penuh sehingga hanya makan sedikit
saja.
Pasien juga mengeluhkan adanya sesak yang dirasakan sejak 3 bulan terakhir.
Sesak mulai timbul saat pasien beraktivitas dan di malam hari sehingga pasien sering
terbangun karena sesaknya. Dalam 3 bulan terakhir pasien juga tidak dapat tidur
terlentang dan harus menggunakan 2 buah bantal.
Pasien mengeluhkan sering berkemih, cepat lapar dan haus sejak > 10 tahun
yang lalu. Pasien juga merasakan adanya penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 2/15
Pasien juga mengeluhkan adanya gatal-gatal pada badan terutama lengan sejak ±6 bulan
yang lalu, gigi tanggal tanpa rasa sakit sejak ±3 tahun yang lalu, mata kabur dirasakan
sejak 3 bulan terakhir. Selain itu pasien juga mengeluhkan adanya keputihan sejak ±3
bulan terakhir.
Pasien tidak ada mengeluhkan adanya perdarahan gusi, echimosis maupun
hematom yang muncul tanpa diketahui penyebabnya.
Riwayat Penyakit dahulu :
y Riwayat hipertensi tidak diketahui
y Riwayat penyakit jantung tidak diketahui
y Riwayat sakit malaria ±30 tahun yang lalu
y Riwayat DM ±10 tahun yang lalu
y Riwayat melahirkan bayi besar (-)
y Riwayat di rawat di RS karena keluhan yang sama dan mendapat transfusi darah
sebanyak 4 kantong karena muntah darah, BAB hitam, dan mimisan.
Riwayat Penyakit Keluarga :
y Ayah pasien mempunyai hipertensi
y Cucu pasien meninggal karena leukemia
y Jantung (-), DM (-)
Riwayat Kebiasaan
y Merokok (-), alkohol (-), kopi (-), jamu (+)
y Pasien jarang berolahraga
Riwayat obstetri dan ginekologi
y Pasien memiliki 5 anak dengan BBL < 3 kg, lahir normal per vaginam, di bidan
y Pasien menopause sejak ±1 tahun yang lalu
y Riwayat abortus (-)
y Riwayat KB spiral 8 tahun setelah itu pasien berganti ke KB suntik 20 tahun
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 3/15
Riwayat pengobatan dan alergi
y Pasien tidak memiliki alergi obat
y Pasien meminum glibenklamid sejak ±3 tahun terakhir dan metformin sejak ±6
bulan terakhir
Riwayat Sosio Ekonomi :
y Rumah pasien dikelilingi oleh kebun. Menggunakan pengairan PDAM.
y Pasien selalu menggunakan obat nyamuk semprot.
PEMERIKSAAN FISIK (tanggal 11 Agustus 2011)
Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis
Keadaan sakit : sakit sedang
Tanda Vital
Tekanan Darah : berbaring : 190/80 mmHg; duduk : 140/80 mmHg; berdiri :
80/50mmHg
Nadi : 90 x / menit
Pernafasan : 20 x / menit
Suhu tubuh : 36,5 °C
Status Gizi
Tinggi Badan : 153 cm
Berat Badan : 59 kg
Status gizi : IMT 25,20 kg/m2 overweight
Lingkar perut : 93
y Kepala dan leher: konjunctiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-), pembesaran kelenjar
getah bening cervikal (-)
Gigi :
Karies (+)
Karang gigi (+)
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 4/15
Gusi tampak merah, tidak berdarah
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
Keterangan: =Gigi yang tanggal
=Gigi yang karies
= karang gigi
y Thoraks :
Paru:
o Inspeksi : bentuk dada normal, pergerakan dada simetriso Palpasi : tidak ada pelebaran ICS, fremitus vokal (dekstra =
sinistra)
o Perkusi : sonor di semua lapangan paru
o Auskultasi: vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
Jantung:
o Inspeksi: ictus cordis tidak terlihat
o Palpasi: ictus cordis tidak teraba
o Perkusi: batas jantung kanan: para sternal line ICS III dekstra
batas jantung kiri: mid clavicula line ICS V sinistra
o Auskultasi: S1/S2 tunggal reguler, tidak ada gallop, tidak ada murmur
y Abdomen:
o Inspeksi: flat
o Palpasi: soefl, organomegali (-), nyeri tekan (-)
o Perkusi: timpani di seluruh lapangan abdomen
o Auskultasi : bising usus (+ ) normal
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 5/15
y Ekst it s
o Edema: super i r (-/-), i er i r (-/-)
o Sensor ik : super ior (+/+), infer ior (+/+)
o
Motor ik : super ior (5/5), infer ior (5/5)o Pemer iksaan Neuropati
Semmes-Weinstein monof ilament
K anan : 9 negatif
K ir i : 2 negatif
Interpretasi = > 4 negatif neuropati (+)
Pemeri ABI
� Tekanan darah : 190/ 0 mmhg lengan kanan
(diukur saat berbar ing) : 190/ 0 mmhg lengan k ir i
: 170/90 mmhg kak i kanan
: 170/90 mmhg kak i k ir i
ABI = 170/190 = 0,89 mild PAD (Peripherial Arterial Disease) pada
ekstremitas
Intrepretasi:
>0,90 (0,90-1,30) = aliran darah normal pada ekstremitas
<0,89 - >0,60 = mild PAD (Per i pher ial Ar ter ial Disease)
<0,59 - >0,40 = moderate PAD
<0,39 = severe PAD
Hasil rata-rata ter tinggi dar i tekanan sistol pada tungkai (DP/PT)
Hasil rata-rata ter tinggi dar i tekanan sistol pada lengan (kanan/k ir i)ABI =
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 6/15
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium :
10/08/2011 11/08/2011 15/08/2011
Darah Lengkap
-Hb 6,3 BT 2¶
-Ht 18,4 CT 8¶
MCV 69,5
MCH 23,8
MCHC 34,2
-Leukosit 6800
-Trombosit 481000
Kimia Darah
-GDS 43 142
-SGOT 22
-SGPT 9
-Bilirubin total 0,3
-Bilirubin direct 0,1
-Bilirubin indirect 0,2
-Protein total 7,6
-Albumin 3,4
-Globulin 4,2
-Kolesterol 313
-Trigliserida
-Asam urat 10,0
-Ureum 58,0 72,9
-Kreatinin 2,1 1,7
Elektrolit :
-Natrium 127
-Kalium 4,4
-Chloride 94
HDT : eri : normokrom normositer; leuko : kesan jumlah normal
Proteinuria tes: negatif
Tourniquet test : negatif
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 7/15
E :
K esimpulan:
- Sinus rhythm regular
- Deviasi aksis ke kanan
- Lef t Ventr ikel Hyper trophy
Dar i hasil EKG di atas dapat disimpulkan ter jadi cardiomegaly.
Di Kerja Sementara :DM ti e II + post hipogli emi + Anemia et causa susp
perdarahan SCBA dd Def isensi Fe + CHF FC III ec Hipertensi dan Anemia dan
Hiperkolesterolemia + Gastropati Diabetik
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 8/15
Terapi :
y Terapi hipoglikemi bolus D 40% 3 fl
y Dilanjutkan D 10% 20tpm
y Ranitidin inj 2x1 amp iv
y Ondancentron inj 2x1 amp iv
y Transfusi PR C 1 kolf/hari sampai Hb � 8
Usulan Pemeriksaan :
y GDP, G2PP, HbA1C
y Urine Lengkap, DL, LED
y Test Barium
y Benzidine test
y endoskopi
Problematic pasien
y malaise
y dyspneu
Diskusi problematik pasien
y Penyebab timbulnya malaise pada pasien
Ada dua penyebab timbulnya malaise pada pasien ini, yaitu: Malaise e.c.
hipoglikemi dan Malaise e.c. anemia
1. Malaise e.c. hipoglikemi
Penyebab dari hipoglikemi pada pasien ini antara lain:
a. Dari anamnesa didapatkan keluhan malaise disertai keringat dingin dan
pada pemeriksaan lab didapatkan nilai GDS 43. Penyebab hipoglikemi
pada pasien ini adalah ketidakteraturan pola makan pasien namun tetap
mengkonsumsi OADnya. Pasien mengaku beberapa hari terakhir ini hanya
makan sedikit saja. Hal ini dikarenakan pada saat makan, pasien merasa
cepat kenyang. Pasien memiliki riwayat DM ±10 tahun.
b. Konsumsi OHO bisa menyebabkan efek samping berupa hipoglikemia
iatrogenic, yang dapat timbul terutama pada penggunaan obat golongan
sulfonylurea.
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 9/15
c. Penyebab lain dari hipoglikemia pada pasien ini juga dapat berupa alasan
psikologis yang dialami pasien yaitu ketakutan terhadap gula darah naik,
menyebabkan pasien menghindari gula dan karbohidrat yang sebenarnya
masih penting bagi pasien.
2. Malaise e.c. anemia
Penyebab malaise lainnya yang kami dapatkan pada pasien ini adalah anemia,
dimana pada pasien ini adalah kadar hemoglobin pasien yang rendah, yaitu 6,3.
Adapun penyebab anemia pada pasien ini antara lain:
a. Perdarahan
Pada pasien ini ditemukan riwayat perdarahan berupa epistaksis,
hematemesis dan melena yang menyebabkan pasien dirawat di RS 4 bulanyang lalu dan mendapatkan transfusi darah sebanyak 4 kolf. Penyebab
perdarahan itu sendiri hingga sekarang belum jelas.
Epistaksis pada pasien ini kurang jelas penyebabnya. Setelah di analisis
lebih lanjut, epistaksis hanya terjadi satu kali itu saja. Darah epistaksis
hanya sedikit sehingga hanya tampak darah di lubang hidung. perdarahan
tidak massive. Selain itu, epistaksis pasien ini terjadi bersamaan dengan
terjadinya hematemesis sehingga hal yang paling mungkin terjadi adalah
darah hematemesis melewati nasofaring dan menuju ke kavum nasi.
Penyebab hematemesis melena pada pasien ini sendiri kemungkinan terjadi
karena adanya perdarahan di saluran cerna bagian atas. Pada anamnesa,
diketahui bahwa pasien suka mengkonsumsi jamu-jamuan sejak muda,
yang merupakan salah satu faktor resiko terjadinya perdarahan saluran
cerna bagian atas. Untuk mengkonfirmasi apakah benar penyebab
perdarahan berasal dari sana, bisa di usulkan untuk menjalani pemeriksaan
benzidine test dan endoskopi.
b. Diet tidak seimbang
Pada pasien DM yang sudah lama (>>10 tahun) dapat terjadi komplikasi
gastropati diabetik yang mengakibatkan pasien sering mrasa perut penuh
dan cepat kenyang sehingga pasien makan sedikit dan tidak teratur dalam
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 10/15
waktu yang cukup lama. Pola makan pasien yang seperti itu merupakan
salah satu penyebab pasien kekurangan nutrisi sehingga menyebabkan
anemia (defisiensi fe dan defisiensi vitamin B12). Pada pemeriksaan
volume darah didapat hasil MCV dan MCH yang menurun yang
menggambarkan bahwa anemia pada pasien ini termasuk jenis anemia
hipokrom mikrositer. Salah satu jenis anemia hipokrom mikrositer adalah
anemia defisiensi fe. Untuk memastikan anemia yang disebabkan oleh
defisiensi besi harus dilakukan pemeriksaan serum feritin dan TIBC. Jika
didapatkan serum ferritin menurun dan TIBC meningkat, maka dapat
dikatakan pasien menderita aneia defisiensi fe. Pada pemeriksaan HDT
didapatkan gambaran normokrom normositer. Perbedaan hasil interpretasi
ini bisa dikarenakan pasien telah menerima transfusi PR C sebelum pemeriksaan HDT dilakukan. Sebaiknya pemeriksaan HDT ulang
dilakukan sekitar 1-2 minggu post transfusi untuk mendapatkan hasil yang
benar.
c. Kelainan ginjal
Anemia pada pasien ini bisa disebabkan kelainan ginjal yang merupakan
komplikasi diabetes mellitus berupa nefropati diabetik. Sehingga produksi
eritropoietin yang merupakan hormone yang berperan dalam pembentukan
sel darah merah terganggu sehingga mengakibatkan anemia. Namun pada
pemeriksaan urine lengkap didapatkan hasil proteinuria negative. Pada
pasien ini didapatkan penurunan kadar serum Cr setelah mendapatkan
transfusi PR C, yaitu 2,1 (10/8/2011) menjadi 1,7 (11/8/2011). Adanya
perbaikan kadar serum Cr dan hasil proteinuria yang negative
menunjukkan bahwa pasien menderita AKI (Acute Kidney Injury) saja dan
juga menguatkan dugaan bahwa anemia pada pasien ini karena perdarahan.
Namun demikian, mengingat bahwa pasien telah menderita DM selama
±10 tahun, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui lebih
jelas mengenai keadaan nefropati. Pemeriksaan yang harus dilakukan
adalah pemeriksaan mikroalbuminuria. Dimana apabila terdapat nefropati
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 11/15
akan didapatkan mikroalbumin >30 mg dalam 2 dari 3 pemeriksaan dalam
waktu 3-6 bulan.
d. Keganasan
Keganasan dapat menjadi salah satu penyebab anemia pada pasien ini.
Dimana cucu pasien meninggal karena leukemia. Riwayat kebiasaan
berupa pemakaian obat nyamuk semprot dalam jangka waktu yang lama
serta bekerja di pabrik pengolahan kayu dapat menjadi penyebab anemia
aplastik. Namun pada anamnesa tidak didsapatkan riwayat adanya
perdarahan gusi, echimosis maupun hematom yang muncul tanpa diketahui
penyebabnya. Pada pemeriksaan volume darah didapatkan jumlah leukosit
6800 (normal). MCV dan MCH yang menurun yang menggambarkananemia hipokrom mikrositer juga menunjukkan anemia pada pasien ini
bukan karena keganasan. Anemia karena keganasan biasanya menunjukkan
gambaran anemia normokrom makrositik. Untuk memastikan adanya
keganasan (terutama keganasan di bidang hematologi) dapat dilakukan
HDT. Namun pada pasien ini telah dilakukan pemeriksaan HDT tidak
didapatkan adanya sel abnormal.
Dari beberapa kemungkinan penyebab anemia diatas, dapat disimpulkan yang paling
mungkin adalah anemia akibat perdarahan
y Dyspneu
Pada pasien ini ditemukan adanya orthopneu, PND (paroxysmal Nocturnal
Dyspneu), dan dyspneu on effort. Pada pemeriksaan pasien ini selain anemia juga
ditemukan tekanan darah pasien tinggi, namun tidak diketahui sejak kapan sehingga
tidak dapat diketahui apakah hipertensinya sudah lama atau tidak. Dari anamnesadapat disimpulkan bahwa pasien ini telah mengalami CHF FC III dan dari
pemeriksaan EKG didapatkan LVH atau pembesaran ventrikel kiri.
Terdapat dua mekanisme terjadinya CHF pada pasien ini, yaitu adanya
kelemahan otot miokard (myocard ial w akness) dan peningkatan afterload (increase
af t er l oad ).
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 12/15
Pada penderita anemia, kadar hemoglobin dalam darah akan menurun.
Hemoglobin berfungsi untuk transport oksigen ke seluruh jaringan tubuh dengan
cara berikatan dengan O2. Bila kadar hemoglobin yang berperan sebagai pengangkut
O2
ini kurang jumlahnya maka akan terjadi penurunan transport O2
ke jaringan.
Kurangnya hemoglobin dan volume darah akan mengakibatkan kerja jantung
meningkat, sehingga berlanjut pada kompensasi berupa cardiomegaly.
Pasien ini telah menderita DM selama sekitar 10 tahun, yang sangat mungkin
menyebabkan komplikasi gagal jantung dan juga memiliki kadar kolesterol tinggi,
yaitu 313 yang merupakan faktor resiko terjadinya atherosclerosis. Atherosclerosis
kemudian dapat menyebabkan kelemahan otot miokard dan selanjutnya menjadi
CHF.
Hipertensi lama menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah sehinggaoksigen untuk jaringan berkurang akibatnya jantung meningkatkan afterload.
Akibatnya, lama-kelamaan terjadi hipertrofi ventrikel kiri namun ventrikel kiri
berkurang akibatnya terjadi kompensasi pembesaran ventrikel kiri yang selanjutnya
dapat menyebabkan gagal jantung kiri dan dapat berlanjut menjadi gagal jantung
kanan.
Pasien ini memiliki DM ±10 tahun dan juga kadar kolesterol tinggi yang
menyebabkan terjadinya peningkatan viskositas darah. Peningkatan viskositas darah
ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan juga menyebabkan
peningkatan beban kerja jantung lalu terjadi peningkatan afterload dan Selanjutnya
dapat terjadi kompensasi dan lama-kelamaan jantung akan mengalami keadaan yang
disebut payah jantung (CHF).
Jadi penyebab CHF pada pasien ini adalah adanya kelemahan otot miokard
akibat anemia dan atherosclerosis dan peningkatan afterload akibat hipertensi lama
dan juga peningkatan viskositas darah .
Untuk memastikan mengenai peningkatan viskositas darah dapat dilakukan
pemeriksaan LED.
y Penatalaksanaan terhadap problematika pasien:
Pada pasien ini, beberapa problematika yang telah diatasi antara lain:
- Dyspneu ditatalaksana dengan pemberian oksigen
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 13/15
- Hipoglikemia
o diatasi dengan pemberian D40 dan maintenance berupa infus D10
o Stabilisasi gula darah dan edukasi pasien agar hal ini tidak terulang lagi
- CHF
o Mengurangi beban jantung dengan pemberian diuretic atau vasodilator
o Mengurangi viskositas darah dengan obat golongan aspilet, clopidogrel,
dan pletal.
- Kolesterol pasien tinggi, seharusnya ditreatment dengan obat golongan statin dan
pengaturan diet.
- Hipertensi, saran: pasien ini perlu diberikan obat atihipertensi golongan ACE
Inhibitor
- Penyebab anemianya yang belum ditemukan. Sangat mungkin pasien ini kembalilagi setelah keluar dari RS dengan problem yang sama, oleh karena itu harus
segera ditemukan penyebab anemia pasien ini. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan
HDT sekitar 1-2 minggu post transfusi.
- Untuk antioksidan dan mengurangi progresivitas neuropati otonom pada pasien ini
dapat diberikan vitamin B1,B6, B12.
- Pengaturan diet DM, diet rendah garam, diet lemak. Saran pemberian menu
(sumber: Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu FK UI; 2009)
TB: 153 cm, BB Ideal= 47,7 kg; BB Normal 46,7- 48,7 kg
BB actual= 49,59 kg
Kalori basal (wanita) = 25 kalori/kg
Koreksi
Usia >40 tahun = -59,6
Aktivitas Ringan= +95,5
BB Gemuk = -95,5
Diet DM = 1192,5-59,6=1132,91100 KALORI
Pengaturan Menu:
Pagi :
- Nasi ½
- Ikan 1
- Sayur sesukanya
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 14/15
- Minyak
- Pkl. 10.00buah 1
Siang:
- Nasi 1
- Daging 1
- Nabati 1
- Sayur Kelompok A sesukanya
- Sayur Kelompok B 1
- Buah 1
- Minyak
- Pkl. 16.00buah 1
Malam:
- Nasi 1
- Ikan 1
- Nabati 1
- Sayur kelompok A sesukanya
- Sayur kelompok B 1
- Buah 1
- Minyak
Keterangan:
Sayur A:
- Gambas
- Jamur kuping segar
- Ketimun
- Labu air
- Lobak
- Selada
- Tomat
Sayur B (25 kalori):
- Bayam
- Buncis
- Brokoli
- Genjer
- Jagung Muda
- Kol
- Wortel
- Daun Labu
- Sawi
- Labu Siam
- Terong
- Kangkung
5/9/2018 Tutorial Endokrin22 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tutorial-endokrin22 15/15
- Kacang Panjang