Tutorial

3
gejala h. zoster h. simpleks varicella Wanita umur 60 tahun V - - Pegal di seluruh sendi V - - Demam V - V Pusing V - - Mual V - - Anoreksiaruam di payudara - - V Rasa seperti terbakar dan nyeri V V - 1 hari yang lalu timbul gelembung air di bawah ruam, bergerombol, menjalar ke pinggang kiri. V V V Minum obat tetapi tidak ada perubahan - - - Os mengeluh sejak skit sulit tidur. - - - Herpes zoster generalisata kelainan kulitnya unilateral dan segmental di tambah kelainan kulit yang menyebar secara generalisata berupa vesikelyang solitar dan ada umbilikasi, kasus ini bisanya terjadi pada orang tua.sebelum kelainan kulit pada herpess zoster ini terdapat gejala prodnormal baik sistemik (demam, pusing, malaise), maupun gejala prodnormal lokal (nyeri otot tulang, gatal, pegal dsb). Kemudian eritema menjadi vesikel yang berkelompok dan edema, vesikel ini berisi cairan jernih, kemudian keruh (berwarna

description

tutorial

Transcript of Tutorial

gejalah. zosterh. simpleksvaricella

Wanita umur 60 tahunV--

Pegal di seluruh sendiV--

DemamV-V

PusingV--

MualV--

Anoreksiaruam di payudara--V

Rasa seperti terbakar dan nyeriVV-

1 hari yang lalu timbul gelembung air di bawah ruam, bergerombol, menjalar ke pinggang kiri.VVV

Minum obat tetapi tidak ada perubahan---

Os mengeluh sejak skit sulit tidur.---

Herpes zoster generalisata kelainan kulitnya unilateral dan segmental di tambah kelainan kulit yang menyebar secara generalisata berupa vesikelyang solitar dan ada umbilikasi, kasus ini bisanya terjadi pada orang tua.sebelum kelainan kulit pada herpess zoster ini terdapat gejala prodnormal baik sistemik (demam, pusing, malaise), maupun gejala prodnormal lokal (nyeri otot tulang, gatal, pegal dsb). Kemudian eritema menjadi vesikel yang berkelompok dan edema, vesikel ini berisi cairan jernih, kemudian keruh (berwarna abu-abu) dapat menjadi pustul dan krusta. Kadang kadang vesikel mengandung darah di sebut herpes zoster hemoragik. Pada herpes simpleks secara umum berlangsung dalam 3 tingkat. Infeksi perimer, fase laten, infeksi rekkurens.Pada infeksi primer ada 2 penyebab 1. HSV tipe 1 dan 2. HSV tipe2. Tempat predileksi tipe 1 : daerah pinggang ke atas terutama di daerah mulut dan hidung. Pada hsv tipe 2 ini mempunyai tempat predileksi dari pinggang ke bawah. Infeksi primer di sertai gejala sistemik seperti demam, malaise, anoreksia, dan pembengakan di kel getah bening regional. Kelainan klinis yang di jumpai berupa kelainan vesikel yamg berkelompok di atas kulit yang sembab dan eritematosa, berisi cairan jernih kemudian menjaadi seropurulen , dapat menjadi krusta dan kadang-kadang mengalami ulserasi yang dangkal, biasanya sembuh tampa sikatriks. Pada perabaan yang tidak terdapat indurasi. Kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder sehingga memberikan gambaran tidak jelas.Fase laten : tidak ada gejala namun di temukan aktif pada ganglion basalis.Infeksi rekurens: pada ganglion basalis tidak akif, dengan mekanisme pacu menjadi aktif dan mencapai kulit sehingga menimbulkan gejala klinis. Mekanisme pacu itu berupa trauma fisik (demam, infeksi, kurang tidur, hubungan seksual, dsb), trauma psikis (gangguan emosional, menstruasi), dan dapat juga di timbulkan akibat jenis makanan dan minuman yang merangsang.Sering di temukan juga gejala prodromal lokal sebelum timbul vesikel berupa rasa panas, gatal, dan nyeri.Pada variola inkubasi selama 2-3 minggu, terdapat 4 staium.Stadium inkubasi erupsi (prodromal) : terdapat nyeri kepala, nyeri tulang, nyeri sendi, disertai demam tinggi, menggigil, lemas, dan muntah-muntah yang berlangsung selama 3-4 hari.Stadium makulo-papular: timbul makula eritematosa yang cepat menjadi papul-papul, terutama di muka dan ekstremitas, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Suhu tubuh normal kembali dan os merasa sehat kembali.Stadium vesikulo-pustulosa: dalam waktu 5-10 hari timbul vesikel-vesikel yang kemudian menjadi pustul-pustul dan pada saat ini suhu tubuh meningkat lagi.Stadium resolusi: berlangsung selama 2 minggu, timbul krusta-krusta dan suhu tubuh menurun. Kemudian krusta-krusta terlepas dan meninggalkan sikatriks-sikatriks yang atrofi. Kadang timbul pendarahan yang disebabkan depresi hematopoitik dan disebut sebagai sebagai fase black vaiola yang sering fatal.