TUTORIAL

43
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial Kasus Skenario D “Impetigo Crustosasebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman. Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang. Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada : 1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan. 2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual. 3. Dr Legiran, M.Kes , selaku tutor kelompok 2 4. Teman-teman seperjuangan 1

description

LAPSUS

Transcript of TUTORIAL

Page 1: TUTORIAL

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul

“Laporan Tutorial Kasus Skenario D “Impetigo Crustosa” sebagai tugas

kompetensi kelompok. Salawat beriring salam selalu tercurah kepada junjungan

kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-

pengikutnya sampai akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna

perbaikan di masa mendatang.

Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan,

bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa

hormat dan terima kasih kepada :

1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.

2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.

3. Dr Legiran, M.Kes , selaku tutor kelompok 2

4. Teman-teman seperjuangan

5. Semua pihak yang membantu penulis.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang

diberikan kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan

tutorial ini bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga

kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, 06 Desember 2012

Penulis

1

Page 2: TUTORIAL

DAFTAR ISI

Halaman Kover ………………………………………………………………… 0

Kata Pengantar …………………………………………………………………. 1

Daftar Isi ………………………………………………………………………… 2

BAB I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 3

1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………… 4

BAB II : Pembahasan

2.1 Data Tutorial ………………………………………………… 4

2.2 Skenario ……………………………………………………… 5

2.3 Seven Jump Steps …………………………………………… 5

I. Klarifikasi Istilah-Istilah ………………………………. 6

II. Identifikasi Masalah …………………………………… 6

III. Analisis Permasalahan..........................…………………. 6

IV. Kerangka Konsep…………………………………………

V. Hipotesis ……………………………………………….. 7

VI. Learning Issue …………………………………….. 7

VII. Sintesis………………………………………………….. 9

DAFTAR PUSTAKA

2

Page 3: TUTORIAL

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Sensoris adalah blok kelimabelas pada semester 5 dari

Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Palembang.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario D

yang memaparkan kasus mengenai Kelainan pada Kulit.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari

system pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan

metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

3

Page 4: TUTORIAL

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Tutor : dr. Legiran, M.Kes

Waktu : Selasa, 04 Desember 2012

Kamis, 06 Desember 2012

Moderator : Octia Yudiantin

Sekretaris meja : Widiawarmi

Sekretaris papan : Desy Rachmawati

Rule Tutorial : 1. Alat komunikasi dinonaktifkan

2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan

pendapat

3. Berbicara yang sopan dan penuh tata karma.

2.2 Skenario D Blok XV

Si Totong, 4 tahun datang berobat ke poliklinik IKKK RSMP

dengan keluahan timbul lepu-lepuh berisi cairan bening di tungkai

kanan dan kiri disertai gatal sejak 4 hari yang lalu. Lepuh mudah

pecah dan menjadi koreng. Dalam 3 hari ini muncul benjolan

sebesar kelereng dilipat paha kanan dan kiri. Keluhan ini tidak

disertai demam. Saudara kembar Totong, si Teteng juga pernah

menderita sakit yang sama 10 hari yang lalu dan sembuh setelah

berobat kedokter. Mereka sering menggunakan baju dan handuk

bersama. Mereka berdua sering bermain diluar rumah dan malas

bila disuruh mandi.

Pemeriksaan Fisik:

Keadaan Umum: sadar dan kooperatif

Vital sign: nadi: 88x/menit, RR: 20x/menit, suhu: 37,0°C

Keadaan spesifik : KGB inguinalis lateral dextra et sinistra:

terdapat pembesaran berupa nodul, 2 buah, bulat, diameter 1 cm,

konsistensi kenyal, mobile, tidak nyeri tekan

4

Page 5: TUTORIAL

Status dermatologikus : regio extremitas inferior dextra et

sinistra; plak eritem multiple, bulat, lentikuler, diskret, dengan

permukaan ditutupi krusta kekuningan

2.3 Seven Jump Steps

2.3.1 Klarifikasi Istilah

1. Lepuh : tonjolan pada kulit berisi cairan

2. gatal : sensasi tidak menyenangkan yang berasal dari

organ kulit dan jaringan epitel

3. koreng : ulcer yaitu kerusakan local/ekstravasi permukaan

organ/jaringan yang ditimbulkan oleh terkelupasnya jaringan nekrotik

yang radang

4. nodul : tonjolan/nodus kecil yang padat dan dapat dikenali

dgn sentuhan

5. eritem multiple : kompleks gejala dengan lesi kulit yang sangat

polimorfik termasuk vesikel papula macular dan bula

6. discret : dibuat darr bagian yang terpisah / ditandai dengan

lesi tidak berkelompok

7. krusta kekuningan : lapisan luar yang terbentuk, khususnya dari materi

padat yang berbentuk dari pengeringan eksudat/ekskresi tubuh yang

berwarna kuning

8. mobile : bagian yang dapat digerakkan/terfiksasi

9. Status dermatologikus: gambaran keadaan kulit seseorang

10. Lentikuler : berkenaan dengan atau berbentuk seperti lensa

2.3.2 Identifikasi masalah

1. Totong, 4 tahun datang berobat ke poliklinik IKKK RSMP dengan

keluhan timbul lepuh-lepuh berisi cairan bening di tungkai kanan dan

kiri disertai gatal sejak 4 hari yang lalu. Lepuh mudah pecah dan

menjadi koreng.

5

Page 6: TUTORIAL

2. Dalam 3 hari ini muncul benjolan sebesar kelereng dilipat paha kanan

dan kiri. Keluhan ini tidak disertai demam.

3. Saudara kembar Totong, si Teteng juga pernah menderita sakit yang

sama 10 hari yang lalu dan sembuh setelah berobat kedokter. Mereka

sering menggunakan baju dan handuk bersama. Mereka berdua sering

bermain diluar rumah dan malas bila disuruh mandi.

4. Keadaan spesifik : KGB inguinalis lateral dextra et sinistra: terdapat

pembesaran berupa nodul, 2 buah, bulat, diameter 1 cm, konsistensi

kenyal, mobile, tidak nyeri tekan

5. Status dermatologikus : regio extremitas inferior dextra et sinistra;

plak eritem multiple, bulat, lentikuler, diskret, dengan permukaan

ditutupi krusta kekuningan

2.3.3 Analisis Masalah

1. a. Bagaimana anatomi, fisiologi, dan histologi kulit?

Anatomi dan fisiologi kulit

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan berat

kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ yang essensial dan vital

serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat

kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, seks, ras, dan

juga bergantung pada lokasi tubuh.

Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 -6 mm tergantung dari letak, umur dan

jenis kelamin.

a. Kulit tipis : kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bag.

medial lengan atas.

b. Kulit tebal : telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan

bokong.

Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda :

6

Page 7: TUTORIAL

a. Lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epital

berasal dari ectoderm

b. Lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau

korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.

Kulit terdiri dari 3 lapisan, yakni epidermis, dermis dan subkutan

A. EPIDERMIS

7

Page 8: TUTORIAL

Terbagi atas 5 lapisan:

i. Lapisan basal

Terdiri dari sel – sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.

Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade. Lapisan terbawah dari

epidermis. Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang

membentuk melanin( melindungi kulit dari sinar matahari.

ii. Lapisan Malpighi/ stratum spinosum.

Lapisan epidermis yang paling tebal. Terdiri dari sel polygonal. Sel

– sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti

duri Perlekatan antar jemabatan membentuk Nodulus Bizzozero.

Terdapat juga sel langerhans yang berfungsi untuk respon antigen

kutaneus

iii. Lapisan Granular / stratum granulosum.

Terdiri dari butir – butir granul keratohialin yang basofilik.

Merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng

iv. Stratum lucidum

8

Page 9: TUTORIAL

Lapisan sel gepeng tanpa inti. Protoplasma berubah jadi protein

(eleidin). Biasanya terdapat pada kulit tebal seperti telapak kaki

dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis

v. Lapisan tanduk / korneum.

Terdiri dari 20 – 25 lapis sel tanduk tanpa inti. Protoplasma sudah

berubah menjadi keratin. Setiap kulit yang mati banyak

mengandung keratin yaitu protein fibrous insoluble yang

membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:

1) Mengusir mikroorganisme patogen.

2) Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh.

3) Unsure utama yang mengerskan rambut dan kuku.

Stratum korneum terdiri atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar)

yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris

seperti pagar (palisade). Lapisan ini merupakan lapisan epidermis

yang paling bawah. Sel-sel basal ini mengadakan mitosis dan

berfungsi reproduktif. Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu :

1) Sel-sel yang berbentuk kolumnar dengan protoplasma

basofilik inti lonjong dan besar, dihubungkan satu dengan

yang lain oleh jembatan antar sel

2) Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell

merupakan sel-sel berwarna muda dengan sitoplasma

basofilik dan inti gelap, dan mengandung butir pigmen

(melanosomes)

Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3 -4 minggu. Dalam

epidermis terdapat 2 sel :

a. Sel merkel

Fungsinya belum dipahami dengan jelas tapi diyakini berperan

dalam pembentukan kalus dan klavus pada tangan dan kaki.

9

Page 10: TUTORIAL

b. Sel Langerhans

Berperan dalam respon – respon antigen kutaneus. Epidermis

akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan.

Persambungan antara epidermis dan dermis disebut rete ridge

yang berfungsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang

essensial. Dan terdapat kerutan yang akan disebut fingers

prints.

1. Dermis ( korium)

Merupakan lapisan dibawah epidermis. Terdiri dari jaringan

ikat yang terdiri dari 2 lapisan

a. pars papilariserdiri dari sel fibroblast yang memproduksi

kolagen

b. pars retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe,

dan akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.

2. Jaringan subkutan atau hipodermis / subcutis.

Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang

menghasilkan banyak lemak. Merupakan jaringan adipose

sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot

dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh

dan penyekatan panas. Sebagai bantalan terhadap trauma dan

tempat penumpukan energi.

RAMBUT

Terdapat diseluruh kulit kecuali telapak tangan dan bagian dorsal dari

falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Terdapat 2

jenis rambut :

a) Rambut terminal (dapat panjang dan pendek)

b) Rambut velus (pendek, halus dan lembut)

10

Page 11: TUTORIAL

Fungsi rambut

a. Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari

keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)

b. Menyarig udara.

c. Serta berfungsi sebagai pengatur suhu,

d. Pendorong penguapan kerngat dan

e. Indera peraba yang sensitive.

Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel

keratin)

Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.

Terdapat 2 fase :

a. Fase Pertumbuhan (Anagen)

Kecepatan pertumbuhan bervariasi ambut janggut tercepat diikuti

kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari

100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase

pertumbuhan pada satu saat.

b. Fase Istirahat (Telogen)

Berlangsung +4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50-100 lembar

rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi

11

Page 12: TUTORIAL

trauma, stress, disebut Piloereksi. Waran rambut ditentukan oleh

jumlah melanin. Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol

oleh hormon seks (rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di

kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi rambut

ditetukan oleh kondisi Endrokin.

KELENJAR – KELENJAR PADA KULIT

a. Kelenjar Sebasae

Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang folikel rambut dan

batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi haluslentur

dan lunak.

b. Kelenjar Keringat

Diklasifikasikan menjadi 2 kategori :

1) Kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit

Melepaskan keringan sebagai peningkatan suhu lingkungan dan

suhu tubuh. Kecepatan sekresi dikndalikan oleh saraf simpatik.

12

Page 13: TUTORIAL

Pengeluaran keringat pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi

tubuh terhadap stress, nyeri, dll.

2) Kelenjar Apokrin

Terdapat di aksila, anus, skrotum, labia mayora dan uara pada

folikel rambut. Kelenjar ininaktif pada masa pubertas, pada wanita

akan memberpesar dan berkurang pada siklus haid. Kelenjar

apokrin memproduksi keringat yang akan keruh seperti susu yang

akan diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila.

Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang

disebut kelenjar seruminosa yang menghasilkan serumen (wax).

PEMBULUH DARAH DAN SARAF

A. PEMBULUH DARAH

Pembuluh darah kulit terdiri 2 anyaman pembuluh darah nadi yaitu ;

a. Anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar.

Anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum retikularis,

dari anyaman ini berjalan arteriole pada tiap – tiap papilla kori.

b. Anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam.

Anyaman ini terdapat antara korium dan subkutis, anyaman ini

memberikan cabang – cabang pembuluh nadi ke alat – alat tambahan

yang terdapat di korium.

Dalam hal ini percabangan juga juga membentuk anyaman pembuluh

nadi yang terdapat pada lapisan subkutis. Cabang – cabang ini

kemudian akan menjadi pembuluh darah baik balik/vena yang juga

akan membentuk anyaman, yaitu anyaman pembuluh darah balik yang

ke dalam.

Peredaran darah dalam kulit adalah penting sekali oleh karena di

perkirakan 1/5 dari darah yang beredar melalui kulit. Disamping itu

pembuluh darah pada kulit  sangat cepat menyempit/melebar oleh

13

Page 14: TUTORIAL

pengaruh atau rangsangan panas, dingin, tekanan sakit, nyeri, dan

emosi, penyempitan dan pelebaran ini terjadi secra refleks.

B. SUSUNAN SARAF KULIT

Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang – cabang saraf apinal dan

permukaan yang terdiri dari saraf – saraf motorik dan saraf sensorik.

Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel – sel otot yang

terdapat pada kulit, sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima

rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung – ujung

saraf sensorik ini membentuk bermacam – macam kegiatan untuk

menerima rangsangan. Ujung – ujung saraf yang bebas untuk menerima

rangsangan sakit/nyeri banyak terdapat di epidermis, disini ujung – ujung

sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu

organ.

FUNGSI KULIT SECARA UMUM

A. Proteksi.

Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi bacteri.) Melindungi

dari trauma yang terus menerus. Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan

dari tubuh. Menyerap berbagai senyawa lipid vit. A dan D yang larut lemak.

Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.

B. Pengontrol/pengatur suhu.

Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas peredaran

darah meningkat terjadi penguapan keringat. proses hilangnya panas dari

tubuh:

i. Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih

rendah.

ii. Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih

dingin yang bersentuhan dengan tubuh.

iii. Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi

14

Page 15: TUTORIAL

Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit

yang ditentukan oleh peredaran darah kekulit.(total aliran darah N:

450 ml / menit.

C. Sensibilitas

mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.

D. Keseimbangan Air

Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan air

serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan

mempertahankan kelembaban dalam jaringan subcutan. Air mengalami

evaporasi (respirasi tidak kasat mata)+ 600 ml / hari untuk dewasa.

E. Produksi vitamin.

Kulit yang terpejan sinar Uvakan mengubah substansi untuk mensintesis

vitamin D.

Proses Pembentukan Keringat

Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi,

pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan

banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar

keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan

air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama

larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar

keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat

penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.

b. Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin dengan kasus?

- Jenis kelamin : Laki-laki : Perempuan = 3 : 1

- Umur : <25th

c. apa penyebab lepuh-lepuh berisi cairan disertai gatal ?

d. bagaimana mekanisme lepuh-lepuh berisi cairan disertai gatal ?

e. apa makna lepuh mudah pecah dan menjadi koreng ?

15

Page 16: TUTORIAL

f. apa makna lepuh disertai gatal sejak 4 hari yang lalu ?

g. apa makna lepuh hanya terjadi di tungkai kanan dan kiri ?

2. a. apa makna 3 hari muncul benjolan dilipat paha kanan dan kiri ?

b. apa penyebab benjolan dilipat paha kanan dan kiri ?

c. bagaimana mekanisme muncul benjolan dilipat paha kanan dan

kiri ?

d. mengapa keluhan tidak diserta demam ?

e. bagaimana hubungan keluhan penyerta dengan utama ?

f. bagaimana anatomi KGB ekstremitas inferior ?

3. a. bagaimana makna riwayat penyakit saudaranya yang lalu ?

b. bagaiman cara penularan penyakit pada kasus ?

c. bagaiman cara pencegahan penyakitbpada kasus ?

d. bagaiman makna sering bermain diluar dan malas mandi ?

e. apa makna 10 hari yang lalu saudara menderita sakit yang sama ?

f. apa dampak menggunakan baju dan handuk yang sama ?

4. a. bagaimana interpretasi dan mekanisme pada pem keadaan spesifik

?

5. a. bagaimana interpretasi dan mekanisme pada status

dematologikus ?

b. apa saja jenis-jenis efloresensi ?

6. Apa saja kemungkinan penyakit pada kasus ?

7. bagaimana cara menegakkan diagnosis pada kasus ?

8. apa penyakit yang paling mungkin pada kasus ?

9. bagaimana penatalaksanaan kasus ini secara komperhensif ?

10. apabila tidak di tata laksana dengan komperhensif apa yang akan

terjadi ?

11. bagaimana peluang sembuhnya ?

16

Page 17: TUTORIAL

12. bagaimana KDU ?

13. bagaimana islam memandang kasus ini ?

2.3.4 Kerangka Konsep

2.3.5 Hipotesis

Toteng,laki-laki, 4 tahun, mengalami lepuh berisi cairan bening di tungkai dextra

et sinistra disertai gatal dan pembesaran KGB sinistra et dextra akibat impetigo

crustosa

17

FR : Riwayat keluarga, pemakian barang bersamaan, dan kebersihan kurang

Infeksi MO

3 hr yll, lepuh berisi cairan bening, mudah pecah,gatal dan menjadi koreng

Menyebar secara limfogen timbul benjolan dilipat paha

Impetigo crustosa

Status dermatologikus

Page 18: TUTORIAL

2.3.6 Learning Issue

No. Pokok BahasanWhat I

know

What I

don’t know

I have to

prove

How will I

learn

1.Anatomi,fisiologi

histologi kulit

Lapisan

kulit

- Text book

- Internet

2.

Anatomi KGB

ekstremitas

inferior

Anatomi KGB- Text book

- Internet

3.Impetigo

Contangiosum Gejala klinis Tata laksana Komplikasi

- Text book

- Internet

4.Jenis-jenis

efloresensi

Jenis-jenis

efloresensi

- Text book

- Internet

2.3.7 Sintesis

1.Anatomi, fisiologi dan histologi kulit

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan berat

kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ yang essensial dan vital

serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat

kompleks, elastis dan sensitif, bervariasi pada keadaan iklim, seks, ras, dan

juga bergantung pada lokasi tubuh.

Tebalnya kulit bervariasi mulai 0,5 -6 mm tergantung dari letak, umur dan

jenis kelamin.

18

Page 19: TUTORIAL

c. Kulit tipis : kelopak mata, penis, labium minus dan kulit bag.

medial lengan atas.

d. Kulit tebal : telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu dan

bokong.

Secara embriologis kulit berasal dari dua lapis yang berbeda :

c. Lapisan luar adalah epidermis yang merupakan lapisan epital

berasal dari ectoderm

d. Lapisan dalam yang berasal dari mesoderm adalah dermis atau

korium yang merupakan suatu lapisan jaringan ikat.

Kulit terdiri dari 3 lapisan, yakni epidermis, dermis dan subkutan

19

Page 20: TUTORIAL

A. EPIDERMIS

Terbagi atas 5 lapisan:

vi. Lapisan basal

Terdiri dari sel – sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.

Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade. Lapisan terbawah dari

epidermis. Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang

membentuk melanin( melindungi kulit dari sinar matahari.

vii. Lapisan Malpighi/ stratum spinosum.

Lapisan epidermis yang paling tebal. Terdiri dari sel polygonal. Sel

– sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti

duri Perlekatan antar jemabatan membentuk Nodulus Bizzozero.

Terdapat juga sel langerhans yang berfungsi untuk respon antigen

kutaneus

viii. Lapisan Granular / stratum granulosum.

20

Page 21: TUTORIAL

Terdiri dari butir – butir granul keratohialin yang basofilik.

Merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng

ix. Stratum lucidum

Lapisan sel gepeng tanpa inti. Protoplasma berubah jadi protein

(eleidin). Biasanya terdapat pada kulit tebal seperti telapak kaki

dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis

x. Lapisan tanduk / korneum.

Terdiri dari 20 – 25 lapis sel tanduk tanpa inti. Protoplasma sudah

berubah menjadi keratin. Setiap kulit yang mati banyak

mengandung keratin yaitu protein fibrous insoluble yang

membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:

4) Mengusir mikroorganisme patogen.

5) Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh.

6) Unsure utama yang mengerskan rambut dan kuku.

Stratum korneum terdiri atas sel-sel berbentuk kubus (kolumnar)

yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris

seperti pagar (palisade). Lapisan ini merupakan lapisan epidermis

yang paling bawah. Sel-sel basal ini mengadakan mitosis dan

berfungsi reproduktif. Lapisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu :

3) Sel-sel yang berbentuk kolumnar dengan protoplasma

basofilik inti lonjong dan besar, dihubungkan satu dengan

yang lain oleh jembatan antar sel

4) Sel pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell

merupakan sel-sel berwarna muda dengan sitoplasma

basofilik dan inti gelap, dan mengandung butir pigmen

(melanosomes)

Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3 -4 minggu. Dalam

epidermis terdapat 2 sel :

21

Page 22: TUTORIAL

c. Sel merkel

Fungsinya belum dipahami dengan jelas tapi diyakini berperan

dalam pembentukan kalus dan klavus pada tangan dan kaki.

d. Sel Langerhans

Berperan dalam respon – respon antigen kutaneus. Epidermis

akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan.

Persambungan antara epidermis dan dermis disebut rete ridge

yang berfungsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang

essensial. Dan terdapat kerutan yang akan disebut fingers

prints.

3. Dermis ( korium)

Merupakan lapisan dibawah epidermis. Terdiri dari jaringan

ikat yang terdiri dari 2 lapisan

a. pars papilariserdiri dari sel fibroblast yang memproduksi

kolagen

b. pars retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe,

dan akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.

4. Jaringan subkutan atau hipodermis / subcutis.

Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang

menghasilkan banyak lemak. Merupakan jaringan adipose

sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot

dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh

dan penyekatan panas. Sebagai bantalan terhadap trauma dan

tempat penumpukan energi.

RAMBUT

Terdapat diseluruh kulit kecuali telapak tangan dan bagian dorsal dari

falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Terdapat 2

jenis rambut :

c) Rambut terminal (dapat panjang dan pendek)

22

Page 23: TUTORIAL

d) Rambut velus (pendek, halus dan lembut)

Fungsi rambut

f. Melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari

keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)

g. Menyarig udara.

h. Serta berfungsi sebagai pengatur suhu,

i. Pendorong penguapan kerngat dan

j. Indera peraba yang sensitive.

Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel

keratin)

Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.

Terdapat 2 fase :

c. Fase Pertumbuhan (Anagen)

Kecepatan pertumbuhan bervariasi ambut janggut tercepat diikuti

kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari

100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase

pertumbuhan pada satu saat.

d. Fase Istirahat (Telogen)

23

Page 24: TUTORIAL

Berlangsung +4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50-100 lembar

rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi

trauma, stress, disebut Piloereksi. Waran rambut ditentukan oleh

jumlah melanin. Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol

oleh hormon seks (rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di

kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi rambut

ditetukan oleh kondisi Endrokin.

KELENJAR – KELENJAR PADA KULIT

a. Kelenjar Sebasae

Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang folikel rambut dan

batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi haluslentur

dan lunak.

b. Kelenjar Keringat

Diklasifikasikan menjadi 2 kategori :

3) Kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit

24

Page 25: TUTORIAL

Melepaskan keringan sebagai peningkatan suhu lingkungan dan

suhu tubuh. Kecepatan sekresi dikndalikan oleh saraf simpatik.

Pengeluaran keringat pada tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi

tubuh terhadap stress, nyeri, dll.

4) Kelenjar Apokrin

Terdapat di aksila, anus, skrotum, labia mayora dan uara pada

folikel rambut. Kelenjar ininaktif pada masa pubertas, pada wanita

akan memberpesar dan berkurang pada siklus haid. Kelenjar

apokrin memproduksi keringat yang akan keruh seperti susu yang

akan diuraikan oleh bakteri menghasilkan bau khas pada aksila.

Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang

disebut kelenjar seruminosa yang menghasilkan serumen (wax).

PEMBULUH DARAH DAN SARAF

C. PEMBULUH DARAH

Pembuluh darah kulit terdiri 2 anyaman pembuluh darah nadi yaitu ;

c.Anyaman pembuluh nadi kulit atas atau luar.

Anyaman ini terdapat antara stratum papilaris dan stratum retikularis,

dari anyaman ini berjalan arteriole pada tiap – tiap papilla kori.

d. Anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam.

Anyaman ini terdapat antara korium dan subkutis, anyaman ini

memberikan cabang – cabang pembuluh nadi ke alat – alat tambahan

yang terdapat di korium.

Dalam hal ini percabangan juga juga membentuk anyaman pembuluh

nadi yang terdapat pada lapisan subkutis. Cabang – cabang ini

kemudian akan menjadi pembuluh darah baik balik/vena yang juga

akan membentuk anyaman, yaitu anyaman pembuluh darah balik yang

ke dalam.

Peredaran darah dalam kulit adalah penting sekali oleh karena di

perkirakan 1/5 dari darah yang beredar melalui kulit. Disamping itu

25

Page 26: TUTORIAL

pembuluh darah pada kulit  sangat cepat menyempit/melebar oleh

pengaruh atau rangsangan panas, dingin, tekanan sakit, nyeri, dan

emosi, penyempitan dan pelebaran ini terjadi secra refleks.

D. SUSUNAN SARAF KULIT

Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang – cabang saraf apinal dan

permukaan yang terdiri dari saraf – saraf motorik dan saraf sensorik.

Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel – sel otot yang

terdapat pada kulit, sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima

rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung – ujung

saraf sensorik ini membentuk bermacam – macam kegiatan untuk

menerima rangsangan. Ujung – ujung saraf yang bebas untuk menerima

rangsangan sakit/nyeri banyak terdapat di epidermis, disini ujung – ujung

sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu

organ.

FUNGSI KULIT SECARA UMUM

A. Proteksi.

Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi bacteri.) Melindungi

dari trauma yang terus menerus. Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan

dari tubuh. Menyerap berbagai senyawa lipid vit. A dan D yang larut lemak.

Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.

F. Pengontrol/pengatur suhu.

Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas peredaran

darah meningkat terjadi penguapan keringat. proses hilangnya panas dari

tubuh:

i. Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih

rendah.

ii. Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih

dingin yang bersentuhan dengan tubuh.

iii. Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi

26

Page 27: TUTORIAL

Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit

yang ditentukan oleh peredaran darah kekulit.(total aliran darah N:

450 ml / menit.

G. Sensibilitas

mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.

H. Keseimbangan Air

Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan air

serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan

mempertahankan kelembaban dalam jaringan subcutan. Air mengalami

evaporasi (respirasi tidak kasat mata)+ 600 ml / hari untuk dewasa.

I. Produksi vitamin.

Kulit yang terpejan sinar Uvakan mengubah substansi untuk mensintesis

vitamin D.

Proses Pembentukan Keringat

Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi,

pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan

banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar

keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan

air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama

larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar

keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat

penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.

27

Page 28: TUTORIAL

DAFTAR PUSTAKA

Adhi, juanda, et al.,2011, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi Ke Enam,

Jakarta: FKUI

Andrew. 2000. Viral Diseases :  Diseases of the skin. 9th edition. Philadelphia :

WB Saunders Company

Anonim. 2011. Dermatology Term. Diakses dari:

http://www2.kumc.edu/fammed/derm/terms.htm

Buku Standar Kompetensi Dokter. Edisi I. Jakarta, 2006. Penerbit: Konsil

Kedokteran Indonesia

Budimulja, Unandar. 2007. Morfologi dan Cara Membuat Diagnosis : Ilmu

Kulit Kelamin. Ed. 5. Jakarta: FKUI.

Wasiaatmaja, Syarif M. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta.UI

Press .1997. hal 11-15.

Wolff Klaus, Johnson Richard Allen, Fitzpatrick's Color Atlas and Synopsis of

Clinical Dermatology, Sixth Edition, McGraw-Hill, 2009

Dorland, dkk. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta : EGC

Isselbacher, dkk. 2000. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : EGC

Kumar, dkk. 2007. Buku Ajar Patologi Robins. Jakarta : EGC

Ganiswarna, dkk. 1995. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : FK UI

Ganong, W.F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

28

Page 29: TUTORIAL

Guyton, dkk. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Ilyas, Sidarta. 2003. Dasar Teknik Pemeriksaan dalam Ilmu Penyakit Mata.

Jakarta : 2003

Mansjoer, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius

McGlynn, dkk. 1995. Diagnosis Fisik. Jakarta : EGC

Price, dkk. 2006. Patofisiologi. Jakarta : EGC

Vaughan&Asbury. 2009. Oftalmologi Umum ed 17. Jakarta: EGC

29