Turunan Integral Matriks

download Turunan Integral Matriks

of 35

description

statistika

Transcript of Turunan Integral Matriks

  • 8.1

    Dalam modul ini akan dibahas bagaimana melakukan perhitungan-perhitungan

    derivatif ataupun integral terhadap fungsi matriks atau matriks fungsi.

    Perlu diketahui bahwa bagi yang telah pernah mempelajari kalkulus multivariabel,

    apa yang akan dipelajari dalam modul ini adalah presentasi hal-hal penting yang banyak

    digunakan dalam analisis statistika, dalam matriks dan vektor.

    Dengan mempelajari modul ini, Anda diharapkan dapat memahami, dengan baik

    pengertian fungsi matriks dan matriks fungsi, memahami sifat-sifat dan melakukan

    perhitungan-perhitungan derivatif maupun integral terhadap fungsi matriks dan matriks

    fungsi.

    Sesudah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu mencari derivatif maupun

    integral berbagai macam fungsi matriks dan matriks fungsi, serta memanfaatkannya

    untuk pekerjaan statistika yang sifatnya analitis.

    8 MODUL

    PENDAHULUAN

    KALKULUS MATRIKS

  • Aljabar Matriks 2

    8.2

    ebelum kita mulai dengan membahas bagaimana melakukan perhitungan-

    perhitungan derivatif terhadap fungsi matriks dan matriks fungsi, serta

    mempelajari sifat-sifatnya, marilah terlebih dahulu kita pelajari apa yang

    dimaksud dengan fungsi matriks dan matriks fungsi.

    Fungsi matriks adalah suatu fungsi yang dibangun/dibentuk oleh suatu atau beberapa

    matriks/vektor.

    Contoh 1

    2 n 1f X I X X ... X atau

    1nf X X I X I atau

    1 nf X X I X I

    Dari contoh 1 ini, sudah barang tentu harus diperhatikan bahwa f X terdefinisikan kalau persyaratan-persyaratan yang diperlukan dalam pengoperasian matriks/vektor di

    ruas kanan berlaku.

    Dengan mudah dapat ditunjukkan jika X I mempunyai invers, artinya 1

    X I

    ada maka

    12 n 1 n

    1 n

    I X X ... X X I X I

    X I X I

    Bukti

    Karena

    n 1 nI X ... X X I X I maka

    S

    Derivatif

    Kegiatan Belajar 1

  • 8.3

    1n 1 nI X ... X X I X I Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa

    1n 1 nI X ... X X I X I

    Silakan Anda coba!!

    Dengan demikian hasil (rumus) di atas dapat digunakan untuk mempermudah

    menghitung ruas kiri, jika n cukup besar.

    Contoh 2

    Jika matriks I O

    C B

    maka matriks P adalah fungsi dari matriks-matriks C dan

    B, dan matriks k P.P. ... .P (mengalikan matriks P sebanyak k kali) maka

    2

    I O I OP.P

    C B C B

    I.I O.C I.O O.B

    C.I B.C C.O B.B

    I O

    C BC B

    2

    2 3

    P.P.P P.P .P

    I O I O

    C BC BC B

    I O

    I B B C B

    sehingga:

    kk 1 k

    I OP

    {I B ... B }C B

    atau

    kk k

    I OP

    (I B) 1(I B )C B

    menggunakan hasil dari contoh 1

    Contoh 3

    Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar maka

  • Aljabar Matriks 2

    8.4

    2 i iA

    i 0

    A A Af (A) e I A !2! i! i

    Jika jumlahan deret tersebut konvergen, yang akan dipenuhi jika semua komponen dari

    matriks eA yang merupakan deret harus konvergen.

    Contoh 4

    Jika matriks R n P atau matrik RP e dengan ijR r dan ijp p , serta

    kij ij ijk 1

    p r k!

    , ij1, i j

    0, j i

    maka hubungan dari matriks R dan matriks P hanya akan berlaku (fungsi matriksnya

    ada) jika ruas kanan dari pij konvergen untuk setiap i dan j.

    Dari contoh-contoh di atas dapat dilihat dengan mudah bahwa dengan penyesuaian-

    penyesuaian tertentu yang berlaku untuk matriks, hukum-hukum yang berlaku untuk

    skala atau satu peubah dapat pula diberlakukan untuk matriks.

    Matriks fungsi adalah suatu matriks yang paling sedikit satu komponen-komponennya

    adalah fungsi (satu peubah atau lebih dari satu peubah).

    Contoh 5

    a.

    3 x

    x 2

    x eF(x)

    2 (3 4x

    b.

    2 21 1 2 2

    1 231 2 2 1 2

    x x x xF(x) , x (x , x )

    x x x x x

    Selanjutnya marilah kita bahas suatu masalah yang dihadapi dalam kalkulus

    multivariabel, yaitu mencari/menghitung derivatif (parsial) ke masing-masing variabel/

    peubah. Dalam format matriks dan vektor maka masalah tersebut dapat dipikirkan

    sebagai mencari derivatif fungsi matriks f (x)

    (yang merupakan skalar) ke vektor x

    , atau

    matriks/vektor fungsi y f x

    ke vektor x

    .

    1. Derivatif suatu skalar ke vektor x

    , ditulis x

    , adalah suatu vektor yang

    komponennya adalah derivatif parsial dari komponen vektor x

    .

  • 8.5

    1 2 p1 2 p

    ( ... ), x (x x ...x )x x x x

    Contoh 6

    Jika a x x a

    dengan 1 2 pa (a a ...a )

    dan 1 2 pa (x x ...x )

    maka

    p

    i i

    i 1

    a x

    sehingga

    ax

    karena

    p p p p

    i i i i i i i i

    i 1 i 1 i 1 i 1

    1 2 p

    1 2 p

    a x a x a x a x

    x x x x x

    a a ...a a

    2. Derivatif suatu vektor y

    ke vektor x

    , ditulis y

    x

    adalah suatu matriks yang kolom-

    kolomnya adalah derivatif dari komponen-komponen vektor y

    ke vektor x

    .

    Jika 1 2 p 1 2 rx ' (x x x ), y ' (y y y )

    dan ijy

    A (a )x

    maka iijj

    ya

    x

    untuk

    semua i, j.

    Contoh 7

    Jika y Ax

    maka y ' x 'A '

    atau

    1 2 r 1 2 r 1 2 ry y y x ' a a a x a x a x a

    sehingga

    1 2 r1 2 r

    1 2 r

    y ' x 'a x 'a x 'a(x 'a x 'a x 'a )

    x x x x x

    a a a A

    menggunakan hasil dalam contoh 6.

  • Aljabar Matriks 2

    8.6

    Contoh 8

    x Ax x P (Qx)

    x x x

    dengan P Ax

    dan Q x 'A

    P Q , menggunakan hasil dalam contoh 7

    Ax A x

    (A A )x

    2Ax

    jika A adalah suatu matriks yang simetris.

    Contoh 9

    Cara lain untuk membuktikan bahwa:

    (x Ax)

    A A xx

    adalah

    p p

    rs r s

    r 1 s 1

    p p

    rs r s

    r 1 s 1

    p p

    rs ir rs r is

    r 1 s 1

    a x x(x Ax)

    x x

    a x x

    , i 1,2,..., px

    a a x

    Karena ir 1 untuk i = r dan ir 0 untuk i r maka

    p p

    is s ri r

    s 1 r 1

    (x Ax)a x a x , i 1,2,..., p

    x

    Ax A x

    A A x

    Transformasi Jacobian dari suatu transformasi dapat differential (differentiable) satu-

    satu dari vektor random 1 2 px x x x ke vektor random 1 2 py y y y dengan

  • 8.7

    k ky f (x) dan k ky g (y)

    , k = 1,2, p, ditulis x yJ

    atau x ydet J

    , adalah

    harga mutlak dari determinan matrik ijA a dengan iijj

    xa

    .

    Contoh 10

    Jika 1x

    1 2y e x dan 2 2y x maka

    1 1

    1 2x y

    2 2

    1 2

    x x

    y yJ

    x x

    y y

    Karena 2 2y x dan 1x

    1 2y e x maka 1 1 2x n y y dan 2 2x y sehingga

    1 2 1 2x y1 2

    1 11

    y y y yJy y

    0 1

    Suatu hal yang perlu menjadi perhatian dalam menentukan Transformasi Jacobian

    adalah transformasinya dari x ke y

    sehingga untuk menentukan Transformasi Jacobian

    haruslah merubahnya menjadi transformasi dari yke x

    agar perhitungan derivatifnya

    menjadi langsung. Hal ini tidak selalu demikian, untuk itu dapat digunakan rumus

    berikut.

    x y y xJ . J 1

    Contoh 11

    Untuk jawaban contoh 10, dapat dihitung

    11

    1 2

    1 1y x

    1 2

    2 2

    xx

    1 2

    y y

    x xJ

    y y

    x x

    e 0e y y

    1 1

    sehingga

    y x x yJ . J i

  • Aljabar Matriks 2

    8.8

    akan menghasilkan:

    x yy x 1 2

    1 1J

    J y y

    Berikut ini akan disajikan beberapa rumus-rumus Transformasi Jacobian yang banyak

    digunakan:

    No. Transformasi: x y

    Transformasi Jacobian

    1. (p 1) (p 1)Y AX 1(det(A))

    2. (p q) (p q)Y AX q(det(A))

    3. (p q) p qY X A p(det(A))

    4. (p q) (p q)Y AX B q p(det(A)) (det(B))

    5. (p p) (p p)Y AX A dengan A simetris (p 1)(det(A))

    6. (p q) (p q)Y aX dengan skalar pqa

    7. (p p) (p p)Y aX dengan a skalar, X dan Y simetris 1

    p(p 1)2a

    8. 1(p p)Y X

    2p(det(X))

    9. 1p pY X

    dengan X dan Y simetris

    p 1(det(X))

    10. kp pY X

    1kp p

    k r k ri j

    i 1 j 1r 1

    11. kp pY X dengan X dan Y simetris

    1kp p

    k r k ri j

    i 1 j 1r 1

    Catatan:

    a. harga determinan dipilih/diambil yang positif.

    b. 1 2 p, ,..., adalah nilai-nilai karakteristik dari matriks X.

    Memperhatikan bahwa x yx

    Jy

    dengan x

    dan adalah vektor-vektor, apabila X

    dan Y adalah matriks-matriks maka untuk mencari x yJ matriks-matriks X dan Y harus

    diubah dulu menjadi vektor-vektor dengan cara X dan Y diubah menjadi vec X dan vec Y

    atau menjadi vektor X dan vektor Y jika X dan Y simetris.

    Operasi vec terhadap suatu matrikx X, ditulis vec X adalah penyajian matriks X

    dalam bentuk vektor kolom dengan cara menjadikan satu setiap vektor kolom matriks X

    mulai dari vektor kolom yang pertama sampai dengan yang terakhir secara berurut.

  • 8.9

    Operasi vech (vektor-half) terhadap suatu matrikx X, ditulis vech X, adalah sama

    dengan vec X, kecuali untuk setiap kolom yang disusun hanya diambil mulai dari elemen

    diagonal ke bawahnya.

    Contoh 12

    Jika matriks 1 2 3

    X4 5 6

    maka vec X 1 4 2 5 3 6 dan vech

    X 1 4 5 6 .

    Berikut ini akan disajikan beberapa rumus yang berlaku untuk derivatif ke suatu

    skalar x dan matriks X = (xij), i = 1,2, , r dan j = 1,2, , 3.

    1. Jika matriks A = (aij) dan x adalah suatu skalar, maka berlaku:

    a. ijaA

    x x

    b. 1

    1 1A AA Ax x

    c. A A

    A A AA A Ax x

    d. Jika matriks 1P T(T AT) T dengan matriks T tidak bergantung pada skalar x

    dan matriks A simetris maka p A

    Px x

    .

    2. a ijx x

    , i = 1, 2, , 5 dan j = 1, 2, , 5

    b. Karena

    kl kl

    k lji

    ij ij

    x atr(XA)

    ax x

    maka

    Atr(XA)

    A A diag AX

    Jika A simetris dengan matriks diag (A) adalah matriks diagonal yang elemen-

    elemennya adalah elemen-elemen diagonal dari matriks A.

    c. Karena ij ijj

    det X x det X untuk setiap i atau ij ijj

    det X x det X

    untuk setiap j dengan det (Xij) adalah kofektor dari elemen xij maka

  • Aljabar Matriks 2

    8.10

    ij

    X X

    X x

    dengan

    ij

    ij ij ij ij

    xX

    X x x x

    atau

    ij ij2 x jika X simetris

    ij1, i j

    0, i j

    Dengan demikian, mengingat ajoint 1X X X maka:

    1X

    X XX

    atau

    X

    2X

    (ajoin X) diag (ajoin X) jika X simetris.

    d. Jika matrik X nonsingular maka

    n X X1

    .X X X

    atau

    1

    1 1

    Xn X

    X 2X diag X jika X simetris

    e.

    ij

    iji j

    1

    xn X X X1 1.

    X X ij X x y

    Xtr X

    y

    f. Jika vektor 1 2 ra (a ,a ,...,a )

    dan vektor 1 2b (b ...b )

    maka a Xb

    abX

    g. Jika vektor 1 2 ra (a ,a ,...,a )

    dan matriks X simetris maka:

  • 8.11

    a Xa

    2aa diag(aa )X

    dengan diag (aa )

    adalah matriks diagonal yang elemen-elemennya adalah

    elemen-elemen diagonal matrik aa

    .

    Contoh 13

    Jika matriks

    3 x

    x 2

    x eA

    2 3 4x

    maka

    3 x

    2x

    2 x

    x

    x e

    x xA

    x 3 4x2

    x x

    3x e

    2 n2 8x

    dan

    1

    1 1A AA Ax x

    dengan 1

    1A

    x

    ajoint (A)

    Karena

    2 x1

    3 2 x x 3

    (3 4x ) 21A

    x (3 4x )(2e) e x

    maka

    2 x2 x2 x1

    3 5 x 2 xx 3 x 3

    11 12

    2x3 5 21 22

    3 4x 23x e(3 4x ) 2A 1

    x (3x 4x (2e) ) 2 n2 8xe x e x

    b b1

    b b3x 4x 2e

    dengan

    2 4 2x 2 x x 2 x x 311b 9x 12x 2 n2 3 4x e 3e 4x e 2 x x 2 4 2x 3 x 2 x x 312b 2 9x 12x 2 n2 x 3e 4x e 2 x

    2 x 3 x 2 x 2x 221b 3x e x 2 n2 3 4x e e 8x

  • Aljabar Matriks 2

    8.12

    x 2 x 3 x 3 2x 222b 2 3x e x 2 n 2 x e 8x

    Contoh 14

    Jika matriks 1P T(T AT) T dengan matrisk-matriks, T tidak bergantung pada

    skalar x dan matriks A simetris maka

    1

    11

    1 1

    P (T AT) (T ATT T T (T AT) T AT T

    x x x

    A AT(T AT) T T(T AT) T P P

    x x

    (Ini adalah bukti rumus 1.d)

    Bagian terakhir dari kegiatan belajar ini adalah pembahasan tentang derivatif (parsial)

    tingkat dua atau turunan parsial kedua dari suatu skalar (yang merupakan fungsi

    dari vektor 1 2 px (x x ...x )) ke vektor x

    .

    Jika adalah suatu skalar yang merupakan fungsi dari vektor maka turunan parsial

    kedua dari ke x

    , ditulis 2

    x x

    adalah suatu matriks H = (hij) dengan 2

    iji j

    hx x

    .

    Matriks H tersebut dikenal sebagai matriks Hessian.

    Contoh 15

    Jika skalar x Ax

    dengan matrks

    1 3 5

    A 3 4 7

    5 7 4

    Maka matriks Hessian untuk adalah

    2 x x Ax

    x x x x x

    2Ax karena matriks A simetrisx

    2A

    atau

    Karena 2 2 21 1 2 1 3 2 2 3 3x Ax x 6x x 10x x 4x 14x x 9x

    maka

    H = (hij) dengan 2

    iji j

    hx x

    , i, j = 1, 2, 3

  • 8.13

    2

    11 1 2 31 1 1

    h 2x 6x 10x 2x x x

    2

    21 1 2 32 1 1

    h 6x 8x 14x 6x x x

    dan seterusnya dengan cara yang sama

    didapat: 31 12 22 32 13 23 33h 10, h 6, h 8, h 14, h 10, h 14, dan h 18 sehingga

    diperoleh H = 2 A.

    1) Jika matriks K adalah suatu matriks bujur sangkar bertipe n, tentukan K agar supaya Ke .

    a) eI

    b) e I

    c) I + K

    2) Jika matriks R =a a

    Rb b

    , tunjukkan bahwa

    a) n 1nR a b R

    b) 1 1r

    2 2

    P 1 Pe

    P 1 P

    berakibat

    1 1 2

    1 2

    (1 P ) n (P P )a

    1 P P

    dan 1 2a b n (P P )

    3) Buktikan bahwa PX X Q

    0X

    berakibat P Q

    4) Jika vector 1 2y (y y )

    dengan 2 21 1 2 1 2 2y 6x x 2x x x dan

    3 22 1 1 1 2y 2x x 2x x dan skalar 3 2 21 2 1 2 1 2y 2x x x x x x tunjukkan bahwa

    x yJ H

    dengan H adalah matriks Hessian untuk y.

    5) Jika matriks

    1 2 3

    X 2 4 5

    3 5 6

    , tentukan

    Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda

    kerjakan latihan berikut ini!

    LATIHAN

  • Aljabar Matriks 2

    8.14

    a) matriks-matriks G dan H yang memenuhi vech X = Hvec X dan vec X = G vech

    X.

    b) GH dan apakah H merupakan invers kiri dari G? Jelaskan jawaban Anda.

    6) Jika 2 2 21 1 2 2 2 3 3 1 37x 4x x 5x 6x x 3x 6x x , tentukan

    a) x

    b) Matriks Hessian untuk

    Petunjuk Jawaban Latihan

    1) K i

    i 0

    e K i!

    2) Untuk soal b: ingat bahwa iR

    i 0

    Re !i

    dan kij

    ij ij

    k 1

    rp !

    k

    dengan ij1,i j

    0,i j

    misalnya:

    a11k 1 k 0

    k kp 1 a a ek! k!

    sehingga a1P e .

    3) . 4) . 5) . 6) Tunjukkan terlebih dahulu bahwa x Ax

    Dalam kegiatan belajar ini telah dipelajari pengertian fungsi matriks dan

    matriks fungsi dan bagaimana caranya menghitung derivatif ke skalar, vektor

    maupun matriks untuk berbagai bentuk fungsi matriks dan matriks fungsi.

    Khususnya untuk kombinasi linear, transformasi linear, dan bentuk kuadrat.

    RANGKUMAN

  • 8.15

    1) Jika matriks

    k k11 12k

    k k21 22

    a aA

    a a

    dengan k = 0, 1, 2, ... dan 0 < aij < 1 untuk setiap i, j

    maka k

    k 0

    A

    .

    A. 11 12

    21 22

    1 a 1 a

    1 a 1 a

    B. 11 12

    21 22

    a a

    a a

    C. 11 12

    21 22

    1 1

    1 a 1 a

    1 1

    1 a 1 a

    D. 11 12

    21 22

    1 1

    a a

    1 1

    a a

    2) Jika matriks a a

    Rb b

    maka R

    n = .

    A. n

    a b R

    B. n

    a b R

    C. n

    a b R

    D. n

    a b R

    Pilih jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan!

    TES FORMATIF 1

  • Aljabar Matriks 2

    8.16

    3) Jika matrik RP e dengan 11 12 11 12

    21 22 21 22

    p P r rP , R

    P P r r

    serta kij

    ij ij

    k 1

    rp

    k!

    ,

    dan ij 1 untuk i = j , ij 0 untuk i j maka P = .

    A. 11 12

    21 22

    r r

    r r

    e e 1

    e 1 e

    B. 11 12

    21 22

    r r

    r r

    e 1 e

    e e 1

    C. 11 1 12

    21 22 1

    r r

    r r

    e e

    e e

    D. 11 12

    21 22

    r r

    r r

    1 e e

    e 1 e

    4) Jika matriks F(x) =

    3 x

    x 2

    e eF x

    2 3 4x

    maka 2

    2

    F

    x

    = .

    A.

    2x

    x

    6x e

    2 n2 8

    B.

    2x

    2x

    6x e

    2 n2 8

    C.

    x

    x

    6x e

    2 n2 8

    D.

    x

    2x

    6x e

    2 n2 8

  • 8.17

    5) Jika skalar 2 2 21 1 2 2x 3x x 2x dan 1 2x (x x ) maka

    x

    .

    A. 21 2 1 2 22x 3x 6x x 4x

    B. 21 2 2 1 26x x 4x 2x 3x

    C. 22 1 1 2 12x 3x 6x x 4x

    D. 21 2 1 2 16x x 4x 2x 3x

    6) Jika matriks

    1 2 3

    X 4 5 6

    7 8 9

    maka vec X = .

    A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9

    B. 1 2 3 6 5 4 7 8 9

    C. 1 4 7 2 5 8 3 6 9

    D. 1 4 7 8 5 2 3 6 9

    7) Jika matriks

    1 4 7

    X 2 5 8

    3 6 9

    maka vech X = .

    A. 1 2 3 4 5 7

    B. 1 2 3 5 6 9

    C. 1 4 7 5 2 3

    D. 1 4 7 5 8 9

  • Aljabar Matriks 2

    8.18

    8) Jika matriks 1 2

    X2 1

    maka matriks-matriks G dan H yang memenuhi vech X = H

    vec X dan vec X = G vech X adalah .

    A.

    1 0 01 0 0 0

    0 1 0G ,H 0 1 0 0

    0 1 00 0 0 1

    0 0 1

    B.

    1 0 01 0 0 0

    0 1 0G ,H 0 1 0 0

    0 0 10 0 0 1

    0 0 1

    C.

    1 0 01 0 0 0

    0 1 0G ,H 0 1 0 0

    0 0 10 0 1 0

    0 0 1

    D.

    1 0 01 0 0 0

    0 1 0G ,H 0 1 0 0

    0 1 00 0 1 0

    0 0 1

    9) Jika transformasi x y

    adalah 1 2y (y y )

    dengan 1x

    1 2y e x dan 2 2y x maka

    x yJ

    .

    A. 1 2y y

    B. 1 2y y

    C. 1 2

    1

    y y

    D. 1 2

    1

    y y

  • 8.19

    10) Matriks Hessian dari suatu skalar 2 21 1 2 2x 6x x 4x adalah matriks H = .

    A. 8 6

    6 2

    B. 2 6

    6 8

    C. 6 8

    2 6

    D. 6 2

    8 6

    Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di

    bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus

    di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan

    Belajar 1.

    Rumus:

    Jumlah jawaban Anda yang benar

    Tingkat penguasaan = X 100%

    10

    Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

    90 - 100% = baik sekali

    80 - 89% = baik

    70 - 79% = cukup

    < 70% = kurang

    Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan

    dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah

    80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama bagian yang belum Anda

    kuasai.

  • 8.20

    umpulan peubah acak X1, X2, , Xp yang masing-masing mempunyai fungsi padat peluang f(x1), f(x2), , f(xp) dan fungsi distribusi (kumulatif) f(x1), F(x2), , F(xp), secara bersama-sama akan membentuk suatu peubah acak

    multidimensional atau peubah acak multivariat, yang dapat dinyatakan sebagai vektor

    peubah acak.

    1 2 pX X X X

    dengan fungsi padat peluang bersama f(x1, x2, , xp) yang dapat ditulis sebagai f (x)

    yang mempunyai sifat-sifat berikut:

    1. f (x) 0

    untuk setiap x

    (1)

    2.

    xx R

    f (x)dx 1

    (2)

    untuk p

    ii 1

    dx dx

    dan xR

    adalah domain dari x

    .

    Fungsi distribusi bersama dari X

    , yaitu F(x)

    adalah 1 2 pF(x) F(x ,x ,..., x )

    1 1 p pP(X x ,...,X x )

    Hubungan antara fungsi padat peluang bersama dan fungsi distribusi bersama dapat

    dinyatakan sebagai:

    p p 1 1x x x

    F(x) f x dx

    (3)

    atau

    P

    1 2 p

    F(x)f (x)

    x x ... x

    (4)

    K

    Integral

    Kegiatan Belajar 2

  • 8.21

    Sehingga terlihat bahwa dari (3) dan (4), tertentunya salah satu, akan menentukan yang

    lain.

    Contoh 1

    Jika vektor perubah acak 1 2 pX = X X X adalah vektor peubah acak yang

    dibentuk oleh peubah acak Xi, i = 1, 2, , p yang saling bebas dan masing-masing

    berdistribusi normal dengan mean = i dan variansi =2i maka

    2x x1 2 i

    2 2

    p 2x1 i i

    2 ii 1

    112

    1222

    p

    i

    i 1

    p

    ii 1

    p

    ii 1

    x D x

    f (x) f x

    1e

    2

    1e

    2

    1e

    2 D

    dengan 1 2 p 1 2 px (x x ...x ), ( ... ), D det D dan D = diag

    2 2 21 2 ... pD diag , yaitu suatu matriks diagonal.

    Mengingat f(xi) , I = 1, 2, , p adalah suatu fungsi padat peluang maka dengan mudah dapat ditunjukkan bahwa syarat (i) dan (2) untuk f (x)

    dipenuhi.

    Contoh 2

    Jika vektor peubah acak 1 2 pX = X X X adalah vektor peubah acak berdistribusi multivariat normal dengan vektor mean =

    dan matriks variansi = maka

    syarat (2) untuk fungsi padat peluang bersamanya berlaku dapat dibuktikan dengan, cara

    berikut:

    Karena

    1

    p 12 2

    1(x ) (x )

    21

    f (x) e

    (2 )

    maka

    x y

    x y

    x R y R

    f (x)dx g(y). J dy

  • Aljabar Matriks 2

    8.22

    dengan g(y) f x y

    x y

    adalah suatu transformasi ortogonal yang membawa

    1 menjadi suatu matriks diagonal. (Ini selalu dilakukan dan telah Anda pelajari dalam Modul 7 Kegiatan Belajar 1). Transformasi ortognal yang dimaksud adalah

    matriks P yang memenuhi 1P P D dengan PP P P I dan

    1 2 pD diag 1 nilai karakteristik ke-i dari matriks 1 , i = 1, 2, , p dan 1 2 n... ??? .

    Karena y P(x )

    maka x yJ

    dapat dihitung dengan terlebih dahulu menghitung

    x yJ 1

    (karena P ortogonal dan y

    Px

    ).

    Karena x yy x

    1J

    J

    dan y P(x )

    menghasilkan 1p y (x )

    maka

    1 1 1

    1P22

    x y

    112

    1P22

    1y P P y

    2

    x R y R

    y P P y

    y Ry

    1f (x)dx e .1dy

    2

    1e dy

    2 P P

    1, menurut hasil dalam contoh 1

    Langkah yang digunakan untuk menyelesaikan contoh 2 di atas adalah teorema

    berikut.

    Teorema 1

    Jika vektor 1 2 px (x ,x ,..., x ) dan vektor 1 2 py (y , y ,...y )

    dengan y A(x c)

    ,

    1 2 pc (c ,c ,...,c )

    adalah vector konstan dan A adalah suatu matriks yang nonsingular

    maka

    a. i

    i

    y

    x

    kontinu untuk semua i dan j

    b. 1

    x yJ A

    c. Transformasi dari x

    ke y

    adalah satu-satu.

    d. Jika x iR {x | x ,i 1,2,...,p}

    maka y iR {y | y ,i 1,2,...,p}

  • 8.23

    e. Jika f (x)

    adalah fungsi padat peluang dari X

    dan g(y)

    adalah fungsi padat

    peluang dari Y

    maka

    x y

    1

    g y f x y . J

    f x y . A

    Permasalahan lain yang cukup penting pula untuk diperhatikan adalah tentang suatu

    subvektor dari vektor random multivariat. Dalam hal demikian kepentingan kita adalah

    mencari distribusi dari subvektor tersebut yang lebih dikenal sebagai distribusi marginal

    dari subvektor random tersebut. Untuk itu pandang vektor random multivariat

    X Y Z

    dengan Y

    dan Z

    masing-masing adalah subvektor random dari X

    dengan

    komponen r dan (p r). Jika f (x) f (y,z)

    adalah fungsi padat peluang bersama dari X

    maka

    zz R

    g(y) f (y,z)dz

    dan

    yy R

    h(z) f (y,z)dy

    dengan yR

    dan zR masing-masing adalah domain dari y

    dan z

    , sedangkan g y

    dan

    h(z)

    masing-masing adalah fungsi padat peluang marginal dari Y

    dan Z

    .

    Contoh 3

    Jika pX N , dan X Y Z

    maka r 1 11Y N ,

    dan (p r) 2 22Z N ,

    (Catatan: p, r, dan (p r) masing-masing adalah banyaknya komponen vektor random X

    ,

    Y

    dan Z

    1 2,

    dan 11 12

    21 22

    dengan pembagian elemen-elemennya

    sesuai dengan pembagian X Y Z

    .

    Bukti:

    Karena pX N , maka

    11(x ) (x )2

    p 122

    1f (x) e

    2

    Dengan demikian, yang harus dibuktikan adalah

    122 2

    y

    1(z ) z

    2p r

    y R 2 22

    1f (x)dy e

    2

    dan

  • Aljabar Matriks 2

    8.24

    11 11 2

    z

    1y y

    2r

    z R 211

    1f (x)dz e

    (2 )

    Terlebih dahulu perhatikan bahwa:

    1 111 121

    21 222 2

    11 11 12 22 21 1 22

    12 22 21 1

    y yR Rx x

    R Rz z

    y R R R R y z h R z h

    dengan h R R y

    sehingga

    11 11 12 22 21 1 221P

    22

    1y R R R R y z h R (z h)

    21f (x) f (y,z) e2

    akan menghasilkan:

    11 11 12 22 21 1

    1P22

    z

    1222

    z

    1y R R R R y

    2z

    z R

    z h R z h

    z

    z R

    1f y, z d e

    2

    e d

    Karena

    1 112p r 1

    22z

    z h R z h

    z

    z R22

    1e d 1

    2 R

    maka

    11 11 12 22 21 11 1

    2 2z

    p r1

    2 y R R R R y2

    z rz R 2 22

    (2 )f (y, z)d e

    2 R

    Karena 1 111 11 12 22 21R R R R dan 11 121

    21 22

    111 12 22 21 22

    R R

    R R

    R R R R R

    maka terbukti

    r 1 11Y N .

    Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa:

    (p r) 2 22Z N ,

  • 8.25

    Teorema 2

    Jika oa dan ob adalah skalar konstan 1 2 pa (a a ...a )

    dan 1 2 pb (b b ...b )

    adalah

    vektor konstan, A adalah matriks konstan yang simetris, dan B adalah matriks konstan

    yang positif definit maka

    o

    x

    (x Bx x b b )

    o x

    z R

    (x Ax x a a )e d

    11p 1

    o2 42b B b b 1 1 1 11

    a o2

    1B e tr AB b B b B AB b 2a

    2

    Contoh 4

    Teorema 2 di atas dapat digunakan untuk membuktikan bahwa untuk peubah acak

    pX N , maka

    x

    x

    x R

    f (x)d 1

    Karena

    1

    1P22

    1x x

    21

    f x e2

    maka

    1

    1P22

    x x

    1x x

    2x x

    x R x R

    1f x d e d

    2

    Dengan mudah dapat di amati bahwa integral yang akan dihitung adalah keadaan

    khusus dari teorema 2 untuk

    A = matriks 0, a

    = vektor nol, a0 = 1

    B = 11

    2

    , 1b

    , dan 101

    b2

    Jadi

    1

    1 1P

    21P

    22x

    11 1

    1 24 2

    x

    x R

    1 1f x d . e

    2 22

  • Aljabar Matriks 2

    8.26

    1

    1 1 1 1P

    21P

    22x

    1 1 1 121 4 2 2

    x

    x R

    1 1 1f x d . e .2

    2 22

    1

    Contoh 5

    Hitunglah 2 21 1 2 2(3x 4x x 2x )

    1 2e dx dx

    Perhitungan:

    2 21 1 2 2(3x 4x x 2x )

    1 2e dx dx

    x

    x Rx

    x R

    3 2e dx, dengan R

    2 2

    Menggunakan teorema 2 dengan A = matriks O, a

    = vektor nol, a0 = 1, B = R, 0b =0

    maka

    12 22 2

    x

    .2x Rx 12

    x R

    e dx R

    Contoh 6

    Hitunglah 2 21 1 2 2(3x 4x x 2x )

    2 1 1 2x (x 2)e dx dx

    Perhitungan:

    Menggunakan teorema 2 dengan

    10

    2A

    10

    2

    , a 0 2 ,

    oa 0 , 3 2

    B2 2

    ,

    b

    = vektor nol dan b0 = 0 maka

    2 12 2

    1 1 2 2 2 2(3x 4x x 2x ) 11

    2 1 1 2 2 2 2x (x 2)e dx dx B tr AB

    Pada bagian terakhir dari kegiatan belajar ini, akan dihitung fungsi pembangkit

    momen dari suatu peubah acak multivariat X

    yang berdistibusi multivariat normal

    dengan mean =

    dan matriks variansi=menggunakan teorema 2.

  • 8.27

    Karena pX N dan t XXm t E e

    maka

    1121P

    2 2x

    x xt X t X 1X x

    2x R

    m t E e e e d dx

    1

    1P2 2

    x

    1x x t X

    2

    x R

    1e dx

    2

    Menggunakan teorema 2 dengan A=matriks O, a

    =vektor nol, a0=1, 11B

    2

    ,

    1b e t

    , dan 1o1

    b2

    maka

    1

    1 1 11 1 1 11P2 4 22 2

    1P2 2

    12

    t t11 1

    X 2 2

    t t t

    1m t . e .e .2

    2

    e

    Selanjutnya akan diperkenalkan Integral Aitken yang berbentuk:

    x

    1x Ax

    2x

    x R

    e d

    , dengan A positif definit.

    Harga dari integral Aitkan tersebut dapat dihitung menggunakan salah satu dari dua

    cara berikut.

    Cara pertama:

    Karena matriks A positif definit maka dapat ditemukan suatu matriks nonsingular P

    sedemikian sehingga P AP I . Jika dipilih suatu transformasi 1y P x

    maka

    1 12 2

    x y

    1 12 2

    y

    x Ax y P APy

    x y y

    x R y R

    y y

    y

    y R

    e dx e J d

    e A d

  • Aljabar Matriks 2

    8.28

    211222

    1 P22

    Py

    yi

    i 1

    A e d

    A 2

    Cara kedua:

    Gunakan teorema 2 dengan A = 0, ca o,a 1

    B = 2 A , ob o dan b 0

    .

    1) Jika

    21 x 1 x 2 x1 1 2

    2x x x1 1 2

    1 2

    x x x12P

    2 1 P

    1 22

    x x

    1f x , x e

    2 1 P

    2x2 x1 2

    2 x22 1 P

    .e

    tunjukkan bahwa 1 2 1 2f (x , x )dx dx 1

    2) Jika peubah acak X

    berdistribusi multivariat normal dengan vektor mean =

    dan

    matriks variansi=, dan vektor z P x

    dengan P adalah suatu matriks

    ortogonal sedemikian sehingga P P D , D=diag(d11, d22, , dpp), tunjukkan

    bahwa

    p

    ii

    i 1

    E(z z) d

    3) Hitunglah 1 2 3 4

    1Q

    2 21 1 2 x x x x(x 2x x )e d d d d

    dengan 2 2 2 21 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Q 3x 2x 2x x 2x x 2x x 6x 2x 6x 2x 8

    4) Jika peubah acak X

    berdistribusi multivariat normal dengan vektor mean

    dan

    matriks variansi D=diag(d11, d22, , dpp), tunjukkan bahwa

    p

    ii ii

    i 1

    E x A x a d

    Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan Anda

    kerjakan latihan berikut ini!

    LATIHAN

  • 8.29

    5) Jika matriks=matriks A dan B positif definit dan A CC , tunjukkan bahwa

    P 12 2

    1 2 P

    x C BCxx x xe d d ...d AB

    6) Jika matriks A positif definit dan matriks B simetris, tunjukkan bahwa

    1 2 p

    x Ax x Bxx x xe d d ...d

    ada untuk setiap dengan o untuk suatu bilangan positif o .

    7) Hitunglah harga integral dalam soal nomor 6.

    Petunjuk Jawaban Latihan

    1) Nyatakan dahulu 112

    12

    x A x

    1 2

    1f x , x f x e

    2 A

    dengan 1 2x x x

    dan 1 2x x

    .

    2) x

    x

    x R

    E(z z) z z f x d

    dan x zdx J dz

    atau gunakan teorema 2).

    3) Gunakan teorema 2.

    4) x

    x

    x R

    E x A x x A x f x d

    dan gunakan teorema 2.

    5) . 6) . 7) .

    Dalam kegiatan belajar ini telah dipelajari bagaimana caranya menghitung

    integral fungsi matriks, khususnya untuk fungsi matriks berbentuk kombinasi

    linear, transformasi linear, maupun bentuk kuadrat.

    RANGKUMAN

  • Aljabar Matriks 2

    8.30

    1) 1

    2

    x

    x c R x c

    x

    x R

    e d

    .

    A. 1P

    222 R

    jika R simetris

    B. 1P

    222 R

    C. 1P

    222 R

    jika R simetriks

    D. 1P

    222 R

    2) 12

    x

    x Rx

    x

    x R

    e d

    .

    A. 1P

    222 R

    B. 1P

    222 R

    C. 1P

    222 R

    D. Jawaban a, b, c tidak ada yang benar

    3) Jika peubah acak 1 2X X X berdistribusi bivariat normal dengan vektor mean

    6 3

    dan matriks variansi =3 1

    1 2

    maka peubah acak X1 berdistribusi normal

    dengan mean = dan variansi 2 ...

    A. 6 2

    B. 3 3

    C. 6 3

    Pilih satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan!

    TES FORMATIF 2

  • 8.31

    D. 3 2

    4) Jika peubah acak 1 2X X X berdistribusi bivariat normal dengan vektor mean

    6 3

    dan matriks variansi 3 1

    1 2

    maka kovariansi dari X1 dan X2 = .

    A. 1

    B. 2

    C. 3

    D. jawaban a, b, c tidak ada yang benar

    5) Jika peubah acak 1 2X X X berdistribusi bivariat normal dengan vektor mean

    6 3

    dan matriks variansi 3 1

    1 2

    maka 1 2E (X X ) = .

    A. 16

    B. 17

    C. 18

    D. 19

    6) Jika matriks 6 4

    R4 4

    maka

    1x Rx

    2xe d

    .

    A. 2

    B. 2

    C. 2

    D. 2

    7) Agar supaya 2 2 21 2 31 x x x

    21 2 3f x , x , x K e

    merupakan fungsi padat peluang (fungsi

    densitas) dari peubah acak 1 2 3X x x x maka K = .

    A. 3

    2

  • Aljabar Matriks 2

    8.32

    B. 3

    22

    C. 3

    2

    D. 3

    22

    8) 2 2 21 2 3

    1 2 3

    x x 2x2 21 2 x x xx x e d d d

    .

    A. 3

    22

    B. 3

    1 22

    2

    C. 3

    1 23

    2

    D. 3

    1 24

    2

    9) Jika peubah acak 1 2 3X X X X berdistribusi trivariat normal dengan vekor mean

    1 2 3

    dan matriks variansi 11 22 33D diag d d d maka

    E x A x

    .

    A. 3

    ii ii

    i 1

    a b

    B. 3

    2ii ii

    i 1

    a b

    C. 3

    2ii ii

    i 1

    a b

    D. 3

    2 2ii ii

    i 1

    a b

  • 8.33

    10) Jika peubah acak 1 2 pX X X X berdistribusi multivariat normal dengan

    vektor mean 0 0 0

    dan matriks variansi=I dan matriks A bertipe

    p m dengan rank=m maka 1E x A A A A x . A. p

    B. p2

    C. m

    D. m2

    Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di

    bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus

    di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan

    Belajar 2.

    Rumus:

    Jumlah jawaban Anda yang benar

    Tingkat penguasaan = X100%

    10

    Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

    90 - 100% = baik sekali

    80 - 89% = baik

    70 - 79% = cukup

    < 70% = kurang

    Bila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan

    denga modul berikutnya. Bagus! Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih di bawah

    80%, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama bagian yang belum Anda

    kuasai.

  • 3.34

    Tes Formatif 1

    1) C 2) B 3) A 4) D 5) A 6) C 7) D 8) D 9) D 10) B

    Tes Formatif 2

    1) B 2) A 3) C 4) A 5) D 6) B 7) B 8) D 9) A 10) C

    Kunci Jawaban Tes Formatif

  • 2.35

    Graybill, F.A. 1(969). Introduction to Matrices with Applications in Statistics. Belmont,

    California: Wadsworth Publishing Company Inc.

    Searle, S.R. (1982). Matrix Algebra Useful for Statistics. New York: John Wiley & Sons.

    Daftar Pustaka