Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

14
Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi Pembangunan Jangka Panjang Tahap Ke 2 Oleh: Subowo Subowo, dilahirkan di Ponorogo pada tanggal 11 Juli 1947.Tamatdan'JurusanPerusahaanFakultasEkonomi UU pada tahun 1978, terus bekerja sebagai dosen di Fakultas tersebut Pada tahun 1982 sampal 1984 menjabat sebagai Ketua Jurusah Ekonomi Perusahaan Fakuitas Ekonomi UU. Kemudian (1984-1986) menjadi Kepala Bidang Penelitian P3M Fakuitas Ekonomi .UU. Pendahuluan Pembangunan J^gkaPanjangTahap I (PJPT I) telah memberikan landasan pembangunan untuk tahap berikutnya, sehinggapembangunannasionaldapatlebih dipercepat pada tahap berikutnya. Selama 25 tahun PJPT I, banyak hasil yang telah dicapai dan tidak dapat dipungkiri bahwa telah teijadi transpormasi sosial-ekonoml yang cukup mendasar sebagai hasil pembangunan pada tahap itu. Tolok ukur kebeihasilan itu adalah apa yang menjadi rencana pembangunan nasional yang tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara yang setiap tahunnya dijabarkan dalam bentuk APBN telah dapat 62 dilaksanakan dengan baik. Demikian itu tereennin pula bahwa setiap lima tahun sekali Presiden. sebagai mandataris MPR melaporkan hasil karya pembangunan nasional kepada MPR, dan MPR selalu menerima dengan mulus lappran pertanggungan jawab Presiden tersebut. Perkembangan selama5 Pelltatelah menghasilkan peningkatan kesejahteraan rakyat yang tercermin pada peningkatan pendapatan nyatamasyarakat, ihenurunnya persentase dan jumlah penduduk miskin. •Pada tahuri 1983 PBD atas dasar harga konstan sebesar Rp. 99.981,4 milyar dan pada tahun 1990 telah meningkat menjadi Rp. 115.447,1 milyar (Statistik Indonesia,

Transcript of Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

Page 1: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

Tuntutan Pengembangan Sumber-daya Manusia Dalam Mengisi

Pembangunan Jangka PanjangTahap Ke 2

Oleh: Subowo

Subowo, dilahirkan di Ponorogo pada tanggal 11 Juli1947.Tamatdan'JurusanPerusahaanFakultasEkonomiUU pada tahun 1978, terus bekerja sebagai dosen diFakultas tersebut Pada tahun 1982 sampal 1984menjabat sebagaiKetua Jurusah Ekonomi PerusahaanFakuitas Ekonomi UU. Kemudian (1984-1986) menjadiKepala Bidang Penelitian P3M Fakuitas Ekonomi .UU.

Pendahuluan

PembangunanJ^gkaPanjangTahapI (PJPT I) telah memberikan landasanpembangunan untuk tahap berikutnya,sehinggapembangunannasionaldapatlebihdipercepat pada tahap berikutnya. Selama25 tahun PJPT I, banyak hasil yang telahdicapai dan tidak dapat dipungkiri bahwatelah teijadi transpormasi sosial-ekonomlyang cukup mendasar sebagai hasilpembangunan pada tahap itu. Tolok ukurkebeihasilan itu adalah apa yang menjadirencana pembangunan nasional yangtertuang dalam Garis-Garis Besar HaluanNegara yang setiap tahunnya dijabarkandalam bentuk APBN telah dapat

62

dilaksanakan dengan baik. Demikian itutereennin pula bahwa setiap lima tahunsekali Presiden. sebagai mandataris MPRmelaporkan hasil karya pembangunannasional kepada MPR, dan MPR selalumenerima dengan mulus lappranpertanggungan jawab Presiden tersebut.

Perkembangan selama5 Pellta telahmenghasilkan peningkatan kesejahteraanrakyat yang tercermin pada peningkatanpendapatan nyatamasyarakat, ihenurunnyapersentase dan jumlah penduduk miskin.

•Pada tahuri 1983 PBD atas dasar hargakonstan sebesar Rp. 99.981,4 milyar danpada tahun 1990 telah meningkat menjadiRp. 115.447,1 milyar (Statistik Indonesia,

Page 2: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

1991, hal. 549). Padatahun 1980prcsentasependuduk miskin sebesar 28,56%, padatahun 1990 tclah berkurang menjadi ,15,08% (Masri Singarimbun, 1992 hal.40), disamping juga meningkaljnya tingkatpendidikan dan kesehatan masyarakat.Pembangunan telah membawa kemajuanekonomi ke seluruh pelosok lanah air,dengan, membuka daerah-daerah yangterpencil dan memanfaatkan berbagisumber daya yang ada, walaupun disadaribahwa pemerataan pembangunan antardaerah masih hams dlpeijuangkan.

Pembangunan juga telah mengubahkehldupan masyarakat bukan hanya diperkotaan, tetapl Juga di pedesaan,modemisasi telah teijadi dan ams informasiberlangsung dengan makin lancar.Masyarakat telah makin kriiis dan.terbuka.Pranata sosial yang diperlukan untukmelanjutkan pembangunan dalam"kehidupan modem telah terbentuk dansemakin terwujud.

Secara keselumhan dapat dikatakanbahwa sasaran'PJPT I telah dapat dicapai,Dalam bidang ekonomi sasaran itu adalahterciptanya tatanan ekonomiyang seimbangyaitu antara sektor industri dan sektorpertanian, dan terpenuhinya kebutuhanpokok masyarakat.

Peranan sektor industri dalam

perekonomian telah beihasil ditingkatkandari 8,3% pada permulaan pembangunan1969/1970menjadi 19,3%padatahun keduaPelita V. Sebaliknya, peranan sektor-sektorprimer telah tumn dari 56,3% menjadi34,8%. Penduduk yang bekerja di sektorindustri manufaktur juga telah meningkatdari 6,5% tahun 1971 menjadi 11,4%tahun1990 (GinanjarKaitasasmita, 1992).

Dengan melihat sektorpembangunankedalam dua sektorkegiatan ekonomi yaitu: pertanian, industri pcngolahan tampak

Subowo, Tuntutan Pengembangan Smberdaya Manusia

terjadi adanyairansformasi struktural dalamhubungannya sumbangan masing-masingsektor terhadap PDB. Komposisisumbangan sektor pertanian pada tahun1969 sebagai awal Pelita I sebesar 49,3%menumn menjadi 32,7% pada tahun i974dan menurun lagi menjadi 24,1 %pada tahun1988.Sektorindustii pengolahan meningkatdari 9,2% pada tahun 1969 menjadi 18,5%padatahun 1988(GunawanSomodiningrat,1992 hal 14). Adapun data lain untuk tahun-tahun terakhir menunjukkan bahwakomposisi sumbangan sektor pertanianterhadap PDB pada saat berakliimya PJPTI telah menunjukkan keseimbangan dansckaligus masing-masing sektor terusberkembang.

Dilihat dari segi kebutuhan pokokmasyarakat, khususnyapangandansandanguntuksebagianbesarmasyarakat telah tidakmerupakanmasalah.Bahkantelahdiketahuiuntuk kedua kebutuhan pokok itu Indone,-sia telah dapat swasembada, bahkanmengekspornya.

Apa yang telah dicapai dalam PJPTI itu merupakanmodal dalam melaksanakanPJPT II. Dalam PJPT II diinginkan upayamemperkuat perekonomian agar menjadisebuah tatanan yang kukuh. Tatananekonomi yang kukuh tidak lain adalahberlandaskan industri yang modem yangdidukung oleh pertanian yang tangguh, dansekaligus harus' mepuntaskan prosesberkembangnya industri alisasi, agardalamkurun waktu 25 tahun yang akan datangIndonesia menjadi negara industri yangsejajar dengan negara industri maju lain.

Dalam menyongsong PJPT II yangdiidenlifikasikan sebagai Era TinggalLandas, masalah yang harus menjadiperhatian adalah masalah "tuntutanpengembangan sumberdaya manusia."Karenahalini adalahmasal ah sentral dalam

63

Page 3: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

UNISIA, NO. 19 TAHUNXlll.mWULAN4 • 1993

usaha mensukseskan pembangunan padaPJPTII dan pembangunan selanjutnya yangberkesinambungan (sustainable develop-'ment). Hal itu sesuai dengan pendapat JBSumarlinyangmenyebutkan.bahwa: "Ada3 bidang strategis dalam PJPT II yangmerupakan bagian integral daripembangunan nasional, yaitu :Pembangunan mutu sumberdaya manusia,pengingkatan tabungan nasional danpembangunan kelembagaan, sehinggadidalam memasuki PJPT II faktor

pengembangan sumberdaya manusiamerupakan syarat atau tuntutan yang harusdilakukan.

Tujuan Pembangunan IndonesiaPembangunannasionaldilaksanakan

dan yang akan terus dilaksanakan adalahberdasaikan pada UUD 1945 dan PancaSila. Rumusan tujuan pembangunan Indo-nesiatercantum di Garis-garisBesarHaluanNegara (GBHN) dan itu adalah hak dankewajiban MPR yang menyusunnya. Pada-bulan Maret 1993 MPR sibuk dan telah

beiti^il menyusun GBHN tahun 1993-1998, tentunya di harapkan semoga tujuanyang akan dicapai dalam usahamensejahterakan dan meningkatkanmartabat bangsa dapat terlaksana denganbaik.

Dalam Rencana PembangunanLimaTahun Kelima dinyatakan bahwa :Pembangunan nasional yang dilaksanakanoleh bangsa Indonesia bertujuan untukmewujudkan suatu masyarakat adil danmakmuryahg merata materiil dan sperituilberdasarkan Pancasila didalam wadah

Negara Kesatuah Republik Indonesia yangmerdeka, berdaulat, bersatu dan

berkedaulatan rakyat dalam suasanaperikehidupan bangsa yang aman, tenieram,tertib dan dinamis serta dalam lingkungan

64

pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat,tertib dan damai.

Untuk mencapai tujuan tersebutdiatas dengan sebaik-baiknya disusunPolaUmum PembangunanJangkaPanjanggunamengarahkan dan menyatukan langkahdalam pembinaan, dan pembangunan

.bangsa. Sasaran utama PembangunanJangkaPanjang adalah tercapainyalandasanyang kuat bagi bangsa Indonesia untuktumbuh dan berkembang atas kekuatansendiri menuju masyarakat yang adil danmakmur berdasarkan Pancasila.

Sesuai dengan GBHN tersebut,Pembangunan Jangka Panjang 25 tahunpertama, yang telah dirampungkan denganselesainya Pelita Pembangunan Jangkapanjang 25 tahun tahap kedua dan akandimulai dengan Repelita VI.

Di bidang ekonomi sasaran utamaPJPT I adalah terpehuhinya kebutuhanpokok rakyat dan struktur ekonomi yangseimbang, yaitu struktur ekonomi dengantitik beral kekuatan ihdustri yang didukungoleh bidang pertanian yang kuat Keadaanini selanjutnya akan menjadi landasanbidang ekonomi untuk mengantarkanpembangunan Indonesia selanjutnyadengart memulai Proses Tinggal Landasyang memacu pembangunan dengankekuatan sendiri menuju terwujudnyamasyarakat adil dan makmur berdasarkanPancasila.

Berdasarkan pada cita-cita diatas, didalam memasuki Era Tinggal landas yangmemacu pembangunan dengan kekuatansendiri, niengandung makna bahwa didalam melaksanakan pembangunannasional semaksimal mungkin akanmemanfaatkan semuasumberdayasendiri.Tentunya termasuk didalamnya adalahpemanfaatan sumberdaya manusianya,sebagaifaktorsentral dalam pembangunan.

Page 4: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

Karena manusia disamping scbagai pclakupembangunan sekaligus sebagai tujuanpembangunan, yaitu terciplanya kualitasmanusia dan kualitas masyarakat. Sepertidisebutkan dalam GBHN 1988. bahwa

tujuan pembangunan Indonesia sepertidinyatakan terciptanya kualitasmanusiadankualitas masyarakat yangmajudalam suasana tentram dan sejalitera lahirdan batm dan dalam tala kehidupanmasyarakat, bangsa dan negara yangberdasarkan Pancasila, dalam suasana

kehidupan bangsa Indonesia antara sesam a'manusia,manusiadanmasyarakat, manusiadengan lingkungannya, manusia dcnganTuhanYangMahaEsa (JamaluddinAilcok,1992hal20).

Sehingga apabila pembangunan Indonesia dilihat dari aspek manusia danmasyarakatlndonesia, tujuan pembangunantersebut berisikan dua aspek pokok yaitupembangunan kualitas manusiadankualitasmasyarakat. Haltersebutjugamengandungkonsekuensi bahwa pembangunan- tanpaadanya pembangunan kualitas manusiaadalah nonsen.

Oleh karena itudidalam menghadapiPJPT II yang pembangunannyamendasarkan kekuatan sendi ri, m aka faktor

pembangunan atau peningkatan kualitassumberdayamanusiaadalahfaktorsirategis,dengan lain perkataan bahwapengembangansumberdayamanusiaadalah" conditio equa non" bagi suksesnyaPJPTII dan pembangunan Indonesia yangberkelanjutan.

Gambaran Sumberdaya manusia Indonesia.

Berbicara tentang sumberdayamanusia maka tidak terlepas dengankependudukan, kesempatan kerja, angkatankerja, pengangguran maupun

Suboivo, Tuntutan Pengembangan Sumberdaya Manusia

pengembangan sumberdaya manusia itusendiri, yaitu mclalui pendidikan danlatihan. Sedangkan tckanan bahasan padamakalah ini adalah pada kualitassumberdaya manusia sehingga banyakmcmbicarakan tentang aspek pendidikan.'

- Pcnduduk adalah scbagaisumberdaya pembangunan dan sekaligussebagai beban pembangunai! karenadisamping penduduk tersebut berperandalam menghasilkan PDB, tetapi sekaligusjuga mcngkonsumsinya. Programkependudukan yang berkaitan denganprogram keluarga berencana dalam rangkauntukmcnurunkanpertumbuhan pendudukIndonesia oleh masyarakat dunia telahdinilai keberhasiiannya.

Bcrkai dilaksanakannya programkeluarga berencana serta bidang-bidangyang terkait, lalu pertumbuhan pendudukIndonesia telah menurundari 2,3 % padatahun terakhir Repelita III dan kemudianmenjadi 2,2% pada taliun tcrakhirRepelitaIV. Upaya pembangunan di bidang inidilanjutkan dari makin dimantapkan dandiharapkan pada tahun terakhir Repelita Vyang akan berakhir ini laju pertumbuhanpenduduk Indonesia menjadi 1,8%,sehinggalaju pertumbuhan penduduk rata-rata selama 5 tahun mendatang. menjadi1,9% per tahun (Repelita V, Buku 1,1989).

Meskipun laju pertumbuhanpenduduk telah dapat diturunkan namunpertumbuhannya secara absolut masihsangat bcsar. Pada tahun 1961 jumlahpenduduk Indonesia sebesar 97,085 juta,tahun 1971 sebanyak 119. 208 juta,tahun1980sebanyak I47,490jutadan tahunT990 sebesar 179,321 juta (MasriSingarimburi, 1992 hal. 18).Bcrarti selamatiga dasa warsa jumlah penduduk Indonesia kurang Icbih telah bertambah dua kalilipat.Bertambahnyajumlahpendudukakan

65

Page 5: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

UNISIA, NO. 19 TAHUN XIH TRIWULAN 4 -1993

menambah jumlah angkatan keija, hal inidilihat dari aspek pembangunan menuntuttersedianya k^sempatan keija.

Bersamaandengan ituselama5 tahunpadaperiodePelita V, dipeikirakan pencarikeija baru rata-rata sekitar 2,4 juta orangsetiap tahunnya. Hal ini menunjukkanbahwa dengan bertambahnya angkatankerja setiap tahun sebesar2,4 memerlukanpeningkatan laju peitumbuhan ekonomiyang terns meningkat dengan strukturekonomi yang semakin seimbang. Adapun •peitumbuhan ekonomi tiap tahun selamaPelita V sebesar 5%. Dengan demikiantersedia lapangan keija baru yang-dapatmenyerap tenaga keija baru tersebut.

Apabila sasaran peitumbuhan dan' transpormasi ekonomi tersebut berhasiltprpenuhi tentunya bagian terbesar-tambahan angkatan.keija tersebut akandapat terserap. Dalam Pelita V ini sektorindustri mampu menciptakan sekitar 2,4juta lapangan keija baru, dan sektor-sektoryang lain sebesar 5,2 Juta lapangan keijabaru (Repelita V, Buku I, 1989 hal. 25).

Tingkat pendidikan dari angkatankerjalndonesiapadaumumnyameningkat,sesuai dengan semakin meningkatnyadngkatpendidikanpadaumumriya. Strukturangkatan keija meriurut pendidikan di Indonesia, pada tahun 1987tenaga kerja tidakberpendidikan 53%, SMTP sebanyak 34%,SMTA 11%sedangkan lulusan perguruantinggi sebesar 2% (Yudo Swasono, 1990hal. 8).Strukturini mencerminkankeadaandi manaterdapatterlalu banyaktenagakeija ^.yang tidakberpendidikan, sedangkantenagakerja tidak berpendidikan ini kurangdiperlukan dalam pembangunan.

Di sisilain secara kuantitatif terdapatpetunjuk yang kuat akan besarnyapengangguran di kalangan tenaga kerjadengan tingkat pendidikan SMTA ke atas.

66

Pada tahun -1986 dari pencari keija yang.tercatat sejumlah 1,8juta drang dan49i4%dari mereka berpendidikan SMTA ke atas.

Dilihat dari aspek pendidikanmempenganihi pasarsumberdayamanusia.Pasarsumbeidayamanusiayangberkualitasrendah lantaran yang beipendidikanrcndahdiwamai adanya surplus penawaran (laborsurplus). Artinya untuk memperolehsumberdaya manusia jenis ini tidakmengalami kesulitan, bahkan seringkalikewalahandalam menyeleksi lamaran yang

'masuk. Akibatnya sumberdaya manusiajenis ini mempunyai harga dalam bentukupah yang rendah atau murah. Sebaliknyabagi sumberdaya manusia dengan mutuyang tinggi justru diwarnai olehmelimpahnyapermintaan (excess demand).Semua tersebut diatas menunjukkan adanyakesenjangan alokasi sumberdaya manusiayang disebabkan kualitas yang berbeda.Kesenjangan ini menggambarkanketimpangan.pasar sumberdaya manusiasecara umum,disamping adanyakesenjangan di bidang lapangan kerja yangberhubungan dengan tingkat pendidikan.Kesenj^gan ini bersifat veitikal maupunhorisontal.

Kesenjangan vertikal ialah bahwameningkatnya tenagaterdidiktemyatalebihpesat dari- peningkatnya jumlah lapangankerja yang dianggap sesuai dengan tenagapendidikan demikian. Hal ini menyangkutangkatan keija yang berpendidikan SMTAdan angkatan kerja dengan pendidikan•perguruan tinggi (Repelita V, Buku 1,1989hal 320). Kesenjangan selanjutnya yangmenyangkutduniapendidikandanlapangankerja adalah .yang.bersifat horisontal.Dengan kesenjangan horisontaldimaksudkan sebagai perbedaan antarajumlah lulusan menurut cabang ilmupengetahuan dan profesi disatu fihak

Page 6: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

dibandingkan dengan perkiraan jcniskebutuhan secara profesi oleh pasar tcnagakerja dilam pihak. Kelcbihan ini tcrutamamenyangkut bidang ilmu sosial (RepelitaV, BukuI 1989 hal. 321)

Masalah kesenjangan. balkhorisontal maupun vcriikal bukanlah hanyamasalahjumlahkarenakesenjangan ini jugaberkaitan dengan permintaan akanpendidikan dari masyarakat di satu pihakyang meningkat dengan pesat dan

,kemampuan sistem pendidikan untukmemberikan keluaran yang bemiulu diiainpihak tidak sesuai dengan kebutuhan pasarkerja. Untuk memperkecil kesenjangan iniperlu ditingkatkan efisiensi mekanismeyangmengkaitkanduniapendidikandenganduriia kerja.

Pembangunan dalam Era TinggalLandas.

Pelita V sebagai tahap akhir dariprogram Pembangunan jangka Panjang 25tahun pertama (PJPT I ) telah mampumenciptakan landasan yang kuat bagibangsa Indonesia untuk tumbuh danberkembang terus, sehingga di dalamPembangunan Jangka Panjang II (PJPT II)proses pembangunan Indonesia sudahmemasuki proses atau era tinggal landasuntuk memacu pembangunan dengan*kekuatan sendiri menuju terwujudnyamasyarakat adil dan makmur berdasarkanPancasila.

Era tinggal landas yang akan dimulaipada PJPT II merupakan kelanjutan dariproses pembangunan dari PJPT I, sehinggakondisi yang telah dicapai sekarang terusberkelanjutan dan ditingkatkan pada masa-masa berikutnya. Dengan syarat bahwakondisi dan strukturekonomi benar-benar

telah mendukungnya.Tahap tinggal landas sebagai suatu

Suboivo, Tuntutan Pengembangan Sumberdaya Manusia

hasil kesinuinbungan dari tahap sebclumnyamcnurut Rostow, mempunyai ciri utamayaitu : (Lincolin Aesyad, ,1992 hal. 45)1. Terjadinyakenaikan investasi produktif

dari 5.persen atau kurang menjadi 10. person dari Produk Nasional Bruto(Net

National Product = NNP).2. Terjadinya perkembangan satu atau

beberapa sektor industri dengan tingkat. pcrtuinbuhan yang sangat tinggi (lead

ing sectos)3. Terciptanya suatu kerangka dasar

polilik, ;sosial dan kelcmbagaan yangblsa menciptakan perkembangan sektormodem dan ektemalitas ekonomi yangbisa menyebabkan pertumbuhanekonomi terus terjadi.

Disamping itu sektor pcmimpin(leading sektors) yangtumbuh sangat tinggitcrsebut harus mcmenuhi beberapa faktor.1. Harusadakemungkinariuntukperluasan

pasar bagi barang yang diproduksi yangmempunyai kemungkinan untukberkembang dengan cepat.

2. Dalam sektor tersebut harus

dikembangkan teknik produksi yangmodem dan kapasitas produksi harusbisa diperluas.

3. Harus tercipta tabungan dalammasyarakat dan para pengusaha harusmenanamkan keihbali keuntungannyauntuk membiayai pembangunan sektorpemimpin.

4. Pembangunan dan transformasiteknologi sekiorpcmimpinharuslahbisamenciptakan kebutuhan akan adanyaperluasan kapasitas dan modemisasisektor-sektorlain.

Melihatpengalaman sejarahbangsalain mengenai mulai masa tinggal landassektor pemimpin dalam prosespembangunan bangsanya adalah berbeda-beda. sebagai contoh Inggris masa tinggal

67.

9

Page 7: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

UNISIA, NO. 19 fAHUNXIII TRIWULAN 4 - 1993

landas terjadi tahun 1783 - 1802, dengan^. sektor petnimpin industri tekstil. Amerika

Serikat-masa tinggal landas terjadi tahun1843 - 1860 dengan sektor pemimpihjaringan jalan kereta api dan Jepang masa

- tinggal landas terjadi tahun 1878 - 1900dengan sektor pemitnpin industri sutera.

Kemudian masa tinggal landasdisusul oleh beberapa ncgara'Asia danAmerikalatin anta'ralain adalah: Argentinatahun 1935, Turki tahun 1937, India tahun1952danCinakomunis tahun 1952. Namun

demikian dalam perjalanan berikutnyatemyatabahwanegara berkembanglersebutbahkan ialah kembali ke tahap sebelumtinggal landas. (Bambang Tri Cahydno,1993).

Demikian gambaran persyaratanmasa tinggal landas dan beberapa contohnegara yang telah meiigalamimasa tinggallandas. Kalau dapat dikatakan bahwadiantara negara terscbut ada yang berhasilmelewatimasatinggal landas tersebut, tetapiada yang tidak berhasil dan bahkan kembalike masa sebcluiii tinggal landas.

Bagaimana dengan Indonesia ?Menurut Bambang Tri Cahyono, bahwatidak dapat dlsangkal persyaratan tinggallandas versi Rostow di atas tclah dipenuhidi Indonesia.Walau ada kekhawatiran

bahwa masa tinggal landas bagi Indonesiaakan bersifal seraentara karena sektor

pertanian scbagai sektor pemimpin belumdapat ditangani secara luntas lima ttihunmendatang (Bambang Tri Cahyono, hal37). Tetapi banyak ahli bcrpcndapat bahwaproses tinggal landas akan tidak adahalangan dan tetap bcrjalan.

Sekarang ini adalah masa peralihanmenuju Era Tinggal Laiidas. MenurutRostow kemajuan sektor pertanianmcmpunyai pcranan pcnling dalam masaperalihan dalam menuju masa tinggal

68

landas. Peranan sektorpertanian antaralain: pertama, kemajuan pertanian menjaminpenyediaan pangan bagi penduduk, hal iniakan menjamin terpenuhinya gizi danpenghematan devisa karena impor bahanmakanan dapat dihindari; kedua, kenaikanproduktivitas sektor pertanian akanmemperluas pasar dari berbagai kegiatansektor industri, disamping kenaikanpendapat sektor pertanian juga menaikkah

•penerimaan pajak bagi pemerintah yangakan menciptak^ tabungan sehingga bisameningkatkan investasi di sektor sektorlain.

Sebagai bukti keberhasilan pertanianbahwa yang sebelumnyalndonesia sebagaipengimportberasterbesardiduniasekarangtelah membuktikan mampu swasembadaberas, disamping terusi^meningkatkanpembangunandibidangpertanianyanglainmelipuli bidang perkebunan, petemakandan perikanan. Banyak orang merasaoptimis akan keberlan^sunganpembangunan Indonesia untukmenjalankan proses tinggal landas.

Pergeseran Struktural dalam ProsesTinggal Landas

Seperti telah disebutkan denganadanya transtormasi ekonomi, peranan

*scktor pertanian semakin menurun,sebalikriya peranan sektor industri akansemakin meningkat. Walaupun peranansektorpertanian semakin menurun, namunsektor inimasihdihara'pkanuntukmelayaniberbagai kcbutuHan yang timbul daripertambahan penduduk.

Disamping ciri seperti yang. dikemukakan oleh Rostow, menurut kajian

Kuznets yang dilanjulkan oleh Cheney danSyrquin dalam hubungannya denganpcmbangiihan berpcndapat : "peranansektor pertanian di dalam out put dan

Page 8: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

kesempatan kerja semakin turun,scbaliknyaperanan sektor indusiri dan jasa scmakliimeningkat. Peranan sektor industri akansemakinmeningkat sehlngga akan mclapauiperanan sektor pertanian. Pergescranperanan dari sektor pertanian ke sektorindustri ini diperkirakan akan terjadi padapertengahanRepelitaVII, 1998/9-2003/4.(Boediono, 1990 hal. 12 )

Pergesaran peranan sektorpertanianke sektor industri ini akan mempengaruhikomposisi tenaga. kerja yang bekeija di^sektor pertanian dan sektor industritermasuk sektor jasa baik dalam jumlahmaupun tingkat pendidikan yangdiperlukan. Perbedaan persyaratan kerja disektor pertanian dibandingkan .dengansektor industri akan membatasi arus

penyerapan tenaga kerja dari sektorpertanian tersebut. Tenaga keija yang tetaptinggal di sektor pertanian adalah merekayang mempunyai ketrampilan yang tinggisehingga tidak dapat ^ilepaskan bekerjadari sektor pertanian. Mereka yangketrampilannya rendah, tidak cukup banyakmempunyai pengetahuan dan ketrampilandengan sendirinya dilepas dari sektorpertanian dan ^an sulit pul,a masuk kesektor industri. Apa akibatnya ?. Makasetiap calon tenaga kerja di dalampersaingan mengisi lapangari keija yangsifatnyasangatkompetitifharusmenyadariakan pentingnya pengembanganpengetahuan dan ketrampilan kerja.

Dari sisi inidapatdisimpulkanbahwakesempatan kerja untuk industri dan jasatentunya .termasuk industri pengolahanpertanian akan semakin besar. Hal ini akanmemerlukan lebih banyak lagi investasimanusia yang menuntut disiapkannyapersyaratan untuk menyongsong masatinggallandas yangakandatangbaikdalambentuk suprasturkturmaupun infrastruktur

Subowo, Tuntutan Pengembangan Sumberdaya Manusia

dengan menyesuaikan arah kebutuhansumberdaya manusiamasing-masingsektor

Pendapat Prof. Dr. Fuad Hasan yangdikulif Boediono mengcmukakan :bahwa pcrubahan strukiur ekonomi yangdisampalkan diaias akan menimbulkanpUlasuatutrhnsisi nilai dimana nilai-nilailama yang mcndukung kehidupanmasyafakat pertanian tidak dapat berlakulagi, sementara nilai-nilai baru yangmendukungkehidupanmasyarakatindustribclum mantap. Dalam periode terscbutakanberlangsungsuaiu proses transisiyangdapatmenimbulkan suatu "anomi" dimana teijadi" gejala kekaburan norma dalammasyarakat, khususnya masyarakattradisiohal yang tertutup menuju ke arahmasyarakat yang modem dan terbuka,kekaburan norma-norma ini menyebabkanwarga masyarakat yang bersangkutan tidakpunya pedoman yang tegas lagi tentangukuran-ukuran sosial yang berlaku.Dikemukakan selanjutnya disamping ituakan timbuljuga suatu gejala yang disebut"helerono'mi" dimana terdapat "kenyataan adanya berbagai norma yangsekaligus dianut oleh berbagai-bagaigolongan dalam suatu masyarakat.Golongan muda punya norma-noimanyasendiri, golongan pedagang punya nprma-nonnanya seridiri dan begitu seterusnya.

Gejala anomi dan heteronomi iniberpengaruh diberbagai bidang, terutamadi bidang pendidikan dan ketenagaan keija.Di bidang pendidikan, pendidik tidak tahulagi apa norma-norma yang harusditegaskan untuk dianut dan apa pula yangharus ditolak; sedangkan di bidangketanagaan kerja, tenaga keija tidak tahulagi apakah harus menganut norma-normakerja lama yang sudah usang sementaraharus menganut nomia-nonna baru yangbelum mantap. (Boediono, 1990

69

Page 9: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

UNISIA, NO. 19 TAHUNXin TRIWULAN4-1993

haI.14-15)Disamping adanya pergeseran

struktur secara umum seperti disebutkandiatas dalam masa yang akan datang jugaakanteijadi pergeseran strukturienagakerjamenurut pendidikan. Struktur tenaga kerjamenurut pendidikan menggambarkan latarbelakang pendidikan dari tenaga kerja yangdalam hal ini dikategorikan dalam tenagakerja yang tidak. berpendidikan,berpendidikan dasar, berpendidikaninenengah, dan berpendidikan tinggi.Dalamjangkapanjangproporei tenaga kerjamenurut tingkat pendidikan ini akanberubah atau bergeser dalam kaitannyadengan pertumbuhan yang dapat dicapaidalam suatu taliap pembangunan ekonomi.

Pola keierkaitan antara pendidikandan pertumbuhan ekonomi dapat.digambarkan, bahwa proporsi tenaga kerjadibawah pendidikan dasar akan scmakinbcrkurang dengan meningkatnyapembangunan ekonomi dan mcrcka yang'menamatkan pendidikan mencngah danpendidikan lingggi akan scmakinmcningkat. Tenaga kerja yang tidakmemperoieh pendidikan akan semakinmeningkal. pada awal pembangunanekonomi, teiapi kemudian semakinmenurun meningkamya jumlah mcrekayang berpendidikan dasar. menengah danyang berpendidikan tinggi. Pola pcrubahanstruktur ini diharapkan akan bcrlangsungbersama dengan" meningkatnyapembangunan nasional di masa depan(Boediono. 1990 hal 16)

Dalaiii kaitan leniang komposisitenaga kerja lersebul Boedionomemberikan gambaran komposisi tenagakerja menurut pendidikan di Indonesiapada akhir tahun 1980-an mcnunjukkaribahwa jumlah tenaga kerja yang tidakbersekoIahscbcsar53 pcrsen, mcrcka yang

70

berpendidikan dasar sebesar 34 persen,mereka yang berpendidikan menengah.sebesar II persen, mereka yangberpendidikanuniversitas sebesar2perseaKomposisi ini mencerminkan keadaan dimana terdapat terlalu banyak tenaga keijayangtidakberpendidikan, sedangkan tenagakerja tidak berpendidikan ini tidakdiperlukan dalam pembangunan. KemudianBoediono melakukan prakiraan sebagaiberikut: Untuk memungkinkan Indonesia

j'memasuki proses tinggal landas makaproporsi tenaga keija yang berpendidikanmenengah dan dasar hams ditingkatkansesuai dengan pola proporsi tenaga keijanegara yang telah melakukan tinggal landas.Pada akhir Pembangunan Jangka Panjang25 tahun kedua, proporsi tenaga keija yangberpendidikan menengah dan dasar dapatditingkatkan menjadi 84pcrsen, sedangkan

. proporsi mereka yang tidak berpendidikanmenumn sebesar 11 persen, dengan tingkatpertumbuhan ekonomi? persen. (Boediono,1990haI.18).

Adahya Keterkaitan yangsangat eratantara pendidikan dan ketenaga-keijaan,maka pendidikan dan ketcnaga-kerajaanmcmpunyai peranan yang penling dalammenghadapi pergeseran simktiir, pembahankomposisi dan pcrubahan nilai dalammasyarakat dalam hubungannya dengantuntutan pengembangan sumber dayamanusia sclama pcriode tingggal landasatauPJPTl'l.

Oleh karena iiu bcberapa masalahyang ada kaitannya dengan tuntutanpengembangan sumberdayamanusiadalammengisi PJPT II hams dicennati dandicarikanjalankcluamya.Adapuhbeberapamasalah tersebut antara Iain :

1. Pcrubahan struktur ekonomi akan

mempcngamhi pembahan komposisitenaga kerja menumt tingkat pendidikan.

Page 10: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

2. Kesenjangan antara permintaan danpenawaran tenaga kerja yang icrjadi,bukan hanya disebabkan karenapendidikan tidak dapat mcnycsuaikandin terhadap tuntutan pengelahuan danketrampilan icnaga kerja, mclainkanjugakarena permintaan pengctahuan danketrampilan akan berkcmbang lebihcepatlagi.

3. Penyebaran tenaga kerja antar dacrahyang tidak merata akan menimbulkanmasalah turunan yaitu dacrah yangmemiliki kelebihan jumlah tenaga kerjaakan timbul pcngangguran dim daeraliyangkekurangankerjaakan lidakelckiifdalam mengembangkan sumberdayalain yang dimilikinya.

Untuk menjawab masaluli terscbuisebetulnya tidak cukup hanya dibalias darisudut pandang pendidikan dan ekonomi,tetapi harusmeliputi semua aspck atau sudutpandang yang ada kaitannya denganmanusia. Tetapi bahwa pendidikandiperlukandalam pcmbangunan khususriyadalam hubungan dengan pembangunansumberdaya manusia, hal ini sudah

,merupakan kesepakatan umum.Meskipun sudah ada semacam

kesepakatan umum bahwa pendidikandiperlukan dalam pembangunan danpendidikan mempunyai kaitan erat dengandunia keija, tetapi mengenai bagaimanalulusan(output) pendidikan itu dihasilkanmasih mengundang banyak perdebatan.'Sehingga ada istilah lulusan pendidikansiap pakai, lulusan pendidikan siapdikembangkan atauliilusan pendidikan siapdilatih dan sebagainya.

Sehubungan dengan pcrgeseranstrukturekonomi maka akan diikuti denganpergeseran komposisi tenaga kerja..Pergeseran komposisi akan njenimbulkankebutuhan peningkatan pendidikan dan

Suboivo, Tuntutan Pengembangan Sumberdaya Manusia

ketrampilan yaitu sesuai dengan yangdiperlukan untuk mengembangkan sektorindustri. Sehubungan itu pula perubahansiruktur ekonomi akan mempengaruhikomposisi tenaga kerja mcnurut tingkatpendidikan, maka bidang pendidikan yangdikembangkan harus relcvan denganluniuian lapangan kerja dan sckaligusmenekan sckccil mungkin jumlah tenagakerja yang tidak tcrdidik. Hal ini dilakukanagar, kcsesuaian antara pennintaan danpenawaran tenaga kerja.

Kehiudian didalam usaha untuk

pemcraiaan pcmanfaaian kelebihan tenagakerja antar dacrah diperlukan usaha-usahakeseimbangan rclaiifdalam beniuk inveslasipembangunan, sehingga Icnaga kerja akanleriarik untuk pindah kedacnili baru yangakan dikembangkan antaralain kclndonesiaBagian TImur (IBT). ^ ^

Tuntutan mengembangkan sumberdayamanusia dalam PJPT11

Dalam sirategi pembangunan suatunegaradapatmemilihstrategi pembangunanyang bersifai padat modal dan padatteknologi atau stratcgi padat karya. Salahsatu alasan suatu negaramenganut strategipembangunan padat modal adanyaanggapan karena jumlah sumberdayamanusia dan kadang-kadang juga variabeltanah adalah relatif banyak makadiasumsikan bahwa kegagalanpembangunan terlctak pada variabel yangrelatif langka yaitu tnodal. Berkaitan denganalasan tersebut Hidayat dalam sebuahartikelnya menyatakan: Modal fisik dansumber daya alam pada hakekatnyamerupakan faktorproduksi yang pasif. Olehkarena itu kalau strategi pembangunandidasarkan kepada modal dan sumber dayaalam tidaklali tepat, mengingat variabelyang aktif ialah sumberdaya manusia. Ada

71

Page 11: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

UNISIA, NO.. 19 TAHUNXUI TRIWULAN 4 -1993

suatu hipptesa yang menyatakan bahwa:suatu negara yang tidak mampumengembangkah pengetahuan danketrampilan yang dimiliki bangsariyasertamencurahkannya secara efektif untukkepentingan pembangun^ maka negaratersebut tak" akan mampu membangunbid^glain. (PrijonoTjiptoherijanto, 1982hal 69). Searah dengan pendapat tersebut

• JB Sumarlin berpendapat, bahwa manusiamerupakan sumberdaya yang lestan darisetiap perwujudan dari kemanipuan "dayasaing" suatu bangsa atau negara. (JBSumarlin, 1992).

Berdasarkan hal tersebut bcrarii

bahwa suatu strategi pembangunan yangberorientasi kepada sumberdaya manusia,bertujuan uhtuk meningkatkan mutunya,

. yaltu 'peningkaian mutu yang dikailkandengan penyediaan kcscmpatan kerja.Meningkatkan mutu sumberdaya manusiatidak berlcpas'dengan meningkalnya

• pcndidikan dan hams dikailkan denganlapangan kerja yang hams discdiakan,-

Dalam Era Tinggal 1andas pada PJPTII salah satu.cirinya adalah industrialisaslyang didukung seklor pcrianian yangtangguh. Karenailu.PJPTIIsangatstratcgis

. dalam proses pembangunan bangsaselanjutnya. Hal ini disebabkan karenaPJPTII adalah scbuah kelanjutan langkahpembangunan yang lerdahulu dan sebagaitahap prasyarat bagi pembangunanselanjutnya. Oleh karena itu niakadidalamnya lerk^dung resiko kegagalan •yang dapat mengancam keildak bcrhasilanpembangunan.'

Kcbcrhasilan'dan kegagalan dalammemasuki era PJPT 11 sangai Icrgahiungpada tingkal kualiias sumberdaya manusiasebagai subyek pembangunan. Dalain halini pcndidikanmemegang peran yang sangaistrategi. Sebab pada gilirannya.

72

pendidikanlah yang punya tanggungjawabmoral mengantarkan sumberdaya manusiauntuk dapat mehguasai ilmu pengetahuandan .teknplogi (Iptek) disampingpeningkaian atau pengembangan berbagaiaspek antara lain mental, etika; bakat,semangat kerja dan sebagainya. Tanpapenguasaan Iptek, sulit rasanya tujuanpembangunan yang berkelahjutan (sustainable development) dapat terwujud,khususnya pada PJPT H yang dicirikansebagai masa proses industrialisasi yangsarat dengan pemanfaatan kemajuan Iptek,disamping diluntut moral keija7ang baik.

lApabila tidak maka berarti kita akan selalujtergantung pada bangsa lain dalammelakukan pembangunan dan ini tidaksearah dengari ciri masa tinggal landas yangdituntut kemandirian.

• Dalam kaitannya antara peransumberdaya manusia' denganpembangundn, Prof. Dr. Saleh Affifmelihatpentiiignya peranarimanusia dalam kontak

•pembangumm nasional. Secara nasional,pengembangan sumberdaya manusia,ditekankan pada peningkaian derajatkesehalan dan mutu hasil pcndidikan.Mehurutnya, perbaikan kedua bidang ituakanmerighasilkanmanusia-manusiayangberkualilas. SemenlaraProf. Dr. EmilSalim

menekankan peniihgnya peransumberdayamanusia dalam mencipiakan manusia yang^mampu berfikirjangkapanjang, memasukikonsep lingkungan dalam dunia usaha.(Usahawan. 1992 hal 17). Kalau keduakonsep icrsebutdigabungkanmengandungpengerlian bahwa manusia Indonesia didalam berpcnin dalam proses pembangunankhususnya pada PJPT II harus mempunyaikualiias keseiiaian, pcnguasaah Iptek dansckaligus berwawasan jangka panjangdalani inemandang pembangunan yang

berkelanjutan.

Page 12: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

^ Demikian pula pada hakckainyapendidikan ilu sendiri sccara ideal scbagaisuatu. gejala jangka panjang mcmangditekankan untuk membentuk manusia

seutuhnya. Scbagai kclanjuliumya, dalamskala yang lcbih luas, lujuan pendidikandalam jangka panjang adalah meneruskannilai-nilai dari salu gencrasi ke gencrasiberikutnya. Dalam jangka panjang ini,pendidikan merupakan bagian darikebudayaan. Sebagai suatu gejala jangkamenengah ataii sedang, pendidikanmerupakan bagian dari pembangunanekonomi dalaih pengeitian suatu saranauntuk memantapkan pcngeiahuan danmeningkatkankctrampilanyangdipcrlukandunia keija (Prijono Tjiptohcrijanto, hal 8).

Sehingga dilihal dari aspck wakiutersebut sesungguhnya pendidikan itumcmpunyai dua tujuan sekaligus. Pcrituna,'pendidikan sebagai instrumcn sosialmerupakan sarana untuk mcwujudkan' cita-cita nasional seperti kesatuan barigsa danpembangunan nasional dalam membentukmanusia seutuhnya. Kedua, pendidikan ituditujukan sebagai realisasi diri (self-realization), yaitu keinginan individu untukmehgembarigkan potensinya untuk hiduplebihbaikbagidirinyadansesamanyadalammasyarakat.

Oleh karena itu dalam memasuki

PJPTII harus mampu meneapai dua tujuanpendidikan tersebut, • dimana 'padahakekamya kedua tujuan tersebut tidakdapatdipisahkansatu samalain. Memasukimasyarakat industri modem merupakansebuah proses. Seperti telali disebuikan,bahwa dalam era modemisasi itu akan

teijadi perubahan struktur ekonomi. Dariekonomi yang berdasarkan perlanian kestruktur berdasarkan industri, disampingperubahan. struktur pendidikan denganangkatankeija. Perubahan strukturtcrsebut

Sudoivo, Tuntutan Pengembangan Sumberda^a Manusia

disamping merubali pcrsyaratan' kualitasangkatan kerja dan penumnan jumlahpcnduduk yang berpanisipasi dalam sektorpcrtahian, juga akan mengubah sikap, carahidup dan eara berfikir masyarakat. Karenaakan,muncul nilai-nilai baru yangseb'elumnyabclumdikcnalnya, haltersebutmcmcrlukan pcnafsiran dan pendifinisianyang tidak bcrtchiangan dengan budayabiuigsa Indonesia.

Oleh karena itu schubungan tuntutanpcngcmbangan sumberdaya manusiamemasuki PJPT II, maka dalam rangkapengcmbangan sumberdaya manusia harustidak meninggalkan nilai budaya bangsa,dan harus diingat bahwa pendidikan itumerupakan suatu ' proses yangbcrkcsinambungan. Artinya apa yang kitaperbuat dibidang pcngcmbangansumberdaya manusia sekarang-akanmempcngaruhi wajah dan .warnasumbcrdayamanusiajauhdimasayang akandatang. Oleh karena ilu dalam kitamemasuki PJPT II, maka kualitas

sumberdaya manusia harus selaludikembangkan. Dalam hal ini makapendidikan punya tanggung jawab moralterhadap pengembangan kualitassumberdaya manusia.

Disamping jalur pendidikan formalmaka jalur pendidikan informal harusdikembangkan bersama-sama dandiperlukan pula adanya kcterkaitan.dengansistem pclaiihan yang ada di dunia usalia.Dalam ruang lingkup nasional perlu adanyapcrencanaan ketenaga kerjaan yangdikaitkan dengan program pengembanganpendidikan baik yang forinal maupun in-fonnal. Hal itu harus dllakukan dalam

rangka menopang agar apa yang dilakukandi sektor pendidikan akan terkait denganrencanapenyediaanlapangankeija. Denganlain perkataan bahwa dalam,upaya urituk

73

Page 13: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

UNISIA, NO. 19 TAHUN XIH TRIWULAN 4 - 1993

memacu peningkatan kualitas sumbcrdayam'anusia.Indonesia sebagai tuntulan untukmengisi PJPTII harus dilaksanakan sccara"all out" karena ini adalah kunci utama bagi -bangsa Indonesia dalain memasuki danmengisi PJPT II. - '

Kesimpulan

Beberapa kesimpulan dapai disajikansebagai berikut:1. Pembangunan Jangka PanjangTahap I

• (PJPT I) akan berakhir dan lenlunyaakan disusul dengan PJPT II. DimanaPJPT II ini diidentifikasikan sebagaiEra Tinggal Lindas.

'2. Masa lipggal landas ditandai adanyatransformasi ekonomi nasional, dimana

pembangunan diarahkan kepadapcngembangan industri yang maju danmodem yang didukung oleh kcmajuanscktor pcrtanian yang langnguh,disamping dalam mclaksanakanpembangunan diluniul kcmandirian.

3. PJPT II sebagai Era Tinggal Landasmcrupakan proses pembangunandiarahkan pcngembangan industrimodem dengan kcmandirian, makasangalmcmcrlukanpeningkalankualitassumbcrdaya manusia Indonesiakliususnya dalam pcnguasaan'Iplck,schingga bangsa Indonesia :di dafampenycdiaan "sumbcrdaya uniukpembangunan indusirinyti, lidakicrganlung pada piliak luar. Disampingharus disadari bahwa nuuiusia adalah

sumbcrdaya yang akiifdan Icsiari darisciiap pcrW'Ujudan kemampuan "daya,saing" suatu bangsa dan ncgara.

4. Karena di dalam proses modcmisasiakan juga lerjadi pergescran nilai-nilai,maka dalam pcngembangan kualilassumbcrdayamanusialndoncsiadi dalam

74

mengisi PJPT II, juga harusmeningkatkan kualitas etika danmoralitas, jangan sampai menyimpangdengan budaya bangsa yangberlandaskan Pancasila.

5. Untuk memacu peningkatan kualitassumberdayamanusialndonesiasebagaituntutan untuk mengisi PJPT II hamsdilaksanakan secara "all out" karena ini

adalah-kunci utama bagi bangsa Indonesia dalam memasuki dan mengisiPJPT II. Yaitu bempa pengembangankualitas sumber manusia yangterprogram danterintegrasi antarbidangyang lerkait, baik lembaga pendidikanfonnal, lembaga pendidikan informaldan dunia usaha serta pemerintah.Dengan maksud lembaga pendidikansebagai penyedia sumbcrdaya manusiadan dunia usaha dan pemerintah sebagaipenciptalapangankerjaakan dapatkeijasama sebaik-baiknya. Disampingpendidikan juga diarahl^an agarmampumcnciplakan lapangan kerja mandiri.

6. Unluk memanfaalkan sumbcrdayamanusia sccara optimal harusmemperhatikan keseimbanganpenycbaran sumbcrdaya manusia antardaerahkhususnyadari JawakeluarJawaschingga dengan demikian sumbcrdayalain akandapat dimanfaalkan pulasecaraoptimal.

Daflar Pustaka

Abd. Rasyid As'ad, Masalah pendidikandan peningkatan SDM, Bisnis Indonesia, Kamis, 13 Agustus 1992.

Bocdiono dan AbasGozali,Pe/i^//^///:a/i dan

Per^eseranstrukturaldalam periodetifiii^allandas. Diskusi panel dengandelnokrasi kiiajelang pembangunan

Page 14: Tuntutan Pengembangan Sumber- daya Manusia Dalam Mengisi ...

Sufcowo, Tuntutan Pengembangan Sumberdaya Manusia

Jangka Panjang II, Lustrum ke-7 gram Magister Manajcmen Univer-Fakultas Ekonomi UGM, 1990. sitas Gadjah Mada, Yogyakarta,

Bambang Tri Cahyono, H., Strategi 1992. >Pembangunan Ber.kdanjutan dalam Prijono Tj iplohcrijanto dan kawan, SuniberEra Tinggal Landas, Jumal MBA. Daya Manusia, Kesempatan KeijaVoIINo. 5. dan Pembangunan Ekonomi,

Djamaludin Ancok,L//ig/:«/igfl/j5d)5/a/rffl/i Lembaga Pencrbitan Ekonomi Uni-Bisnis, 'Program Magister ' vcrsitas Indonesia; Jakarta,-1982.Manajemen'Uniycrsitas Gadjah Gunawwan Sumodiningrat MEc., PhD.,Mada, 1992. Lingkungdn Ekonomi, Program

Ginanjar Kartasasmita, Pemerataan Magister Manajemen UniversitasDeregulasi Ekonomi Menyongsing Gadjah Mada, 1992./'/Pr//,SuaraPembaharuan,Jum'at , Rencana Pembangunan Lima28Pebruari 1992. Tahun Kelima 198911990 - 1993/

JB. Sumarlin, Pengaruh Globaiisasi • 7994, Buku I.Ekonomi Dunia ter/jadap ,StatistikIndonesia, 199I,BiroPusatPembangunan Ekonomi Indonesia, " Statlstik,Jakarta.Kedaulatan Rakyat, Senin 17 , Usahawan, No. 10 Th. XXVPebruari 1992. Oktober 1992., Kajian Perekonomian Indonesia, Yodo Swasono dan Boediono, Prospek

Vol X No. 01 Januari 1991. Sumber Daya Manusia padaLincolm Arsyad, Ekonomi Pembangunan, .Pembangunan Jangka Panjang,

Ediisi 2, Bagian Penerbitan STIE Diskusi panel dengan DemokrasiYKPN, Yogyakarta, 1992. ' Ekonomi KitaJelang Pembangunan

MasriSingarimbun,Dr.,MA.,5/rtt/:rMrt/(3« Jangka Panjang 11, Lustrum ke-7Perkembangan Demografik, Pro- Fakultas Ekonomi UGM, 1990.

76