Tumpatan Blok XV

download Tumpatan Blok XV

of 8

Transcript of Tumpatan Blok XV

  • 8/21/2019 Tumpatan Blok XV

    1/8

    Dasar Pertimbangan dalam Menetapkan Restorasi Gigi setelah Perawatan

    EndodontikPerencanaan pemilihan restorasi harus dilakukan dengan beberapa pertimbangan. Ford menyatakan

    hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan restorasi adalah:

    1. Banyaknya jaringan gigi tersisaBanyaknya struktur jaringan gigi tersisa mempengaruhi retensi dan resistensi dari

    gigi. Pemilihan restorasi untuk menggantikan struktur gigi yang telah hilang sangat

    dipengaruhi oleh banyaknya struktur gigi tersisa (Garg, 2011).

    2. Fungsi gigiFungsi gigi dalam lengkung rahang akan mempengaruhi beban kunyah yang diterima

    gigi. Pemilihan restorasi dipengaruhi oleh fungsi dari gigi (Segovic, 2004).

    3. Posisi atau lokasi gigiGigi anterior membutuhkan pertimbangan estetik yang lebih dibandingkan dengan

    gigi posterior. Restorasi pada gigi anterior harus memiliki niali estetik yang baik (Cheung,

    2011).

    4. Morfologi atau anatomi saluran akarMorfologi saluran akar berpengaruh dalam pemilihan restorasi. Morfologi akar yang

    bengkok dapat menjadi pertimbangan jika ingin direstorasi dengan mahkota pasak (Cheung,

    2011)

    Semakin sedikit sisa dari struktur gigi dan semakin besar fungsi gigi dalam lengkung rahang,

    pemilihan restorasi harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Gigi dengan sisa struktur gigi yang sedikit

    dan beban kunyah yang besar memiliki risiko fraktur yang lebih tinggi, sehingga perencanaan harus

    dilakukan dengan lebih baik (Ford, 2004)

    Pengertian Restorasi Direct dan Restorasi IndirectRestorasi Direct :

    Restorasi gigi yang dilakukan langsung didalam mulut penderita. Restorasi direct lebih sering

    dipakai karena manipulasinya yang mudah dan tidak melalui proses laboratorium sehingga lebih

    murah. Restorasi direct yang sering digunakan pada saat ini yaitu Resin Komposit, Semen Ionomer

    Kaca dan Amalgam

    Restorasi Indirect :

    Indirect Restoration adalah restorasi yang dibuat diluar mulut pasien yang akan dilekatkan

    atau disemen pada gigi pasien yang telah dipreparasi setelah siap dipasang. Indirect restoration

    dibagi menjadi dua yakni intra koronal (restorasi yang terdapat dalam kontur gigi, contoh inlay) dan

    ektra koronal (restorasi yang menutupi bagian mahkota gigi asli yang masih ada untuk mendapatkan

    montur anatomis, contoh onlay, veneer, dan mahkota pigura). Teknik yang digunakan untuk

    membuat restorasi melalui Indirect Restoration adalah teknik restorasi logam. Teknik restorasi

    logam adalah suatu restorasi yang dibuat berbahan dasar metal atau alloy (Jones and Grundy, 1992).

    MACAM-MACAM INDIRECT RESTORATION

    1. InlayInlay adalah restorasi yang digunakan pada gigi yang di preparasi pada bagian

    Oklusal Distal (OD), Oklusal Mesial (OM) atau Mesio Oklusal Distal (MOD). Inlay sudah

    jarang digunakan untuk kavitas sederhana dan umumnya hanya digunakan untuk gigi-

  • 8/21/2019 Tumpatan Blok XV

    2/8

    gigi yang berkebutuhan khusus, seperti gigi yang sudah lemah karena karies dan

    cenderung fraktur bila tidak dilindungi atau bila retensi sulit dibuat. Berikut ini

    merupakan macam klas pada inlay (JD Eccles, RM Green, 1994).

    a. Inlay Klas IMerupakan klas sederhana , yang jarang digunakan

    b. Inlay Klas IIMisalnya digunakan pada gigi yang daerah MOD terkena, sehingga perlu adanya

    perlindungan edengan cara menghilangkan tonjolan-tonjolan lemah untuk kemudian di

    preparasi dengan menggunakan veneer .

    c. Inlay Klas III dan IVMisalnya digunakan pada jembatan atau attachnment untuk jembatan semicekat.

    d. Inlay Klas VMisalnya untuk retensi pada geligi tiruan sebagian ,atau dapat digunakan pasak

    untuk perawatan kavitas uang dangkal akibat abrasi atau erosi.

    2. OnlayOnlay adalah restorasi pada gigi yang morfologi oklusalnya mengalami perubahan

    karena restorasi sebeltorasi inumnya, karies, atau penggunaan fisik. Restorasi ini meliputi

    seluruh yang meliputi seluruh daerah oklusal yang meliputi cusp-cusp gigi (Baum, Phillips

    Lund, edisi III, 1997)

    3. Mahkota/ crownRestorasi gigi yg menutupi atau mengelilingi seluruh permukaan gigi yg telah

    dipreparasi. Restorasi ini dibuat untuk gigi yang mengalami kerusakan sehingga tidak bisa

    ditambal lagi tetapi gigi tersebut masih vital. Restorasi ini biasanya digunakan pada gigi

    premolar dan molar rahang bawah karena karies yang luas atau tambalan yang rusak (Baum,Phillips Lund, edisi III, 1997).

    4. Mahkota PiguraMahkota tuang dimana bagian labial atau bukal diberi facing yang sama dengan

    warna gigi. Facing tersebut lebih mirip dengan veneers (JD Eccles, RM Green, 1994).

    Perlekatan bahan Tumpat dengan gigi1. Amalgam:

    Berikata dengan gigi secara mekanis

    Tradisional : perlekatan dengan gigi dipertahankan dengan penetrasi ke dalam retensiundercut. Konsenunsinya timbul gap dan microleakge

    Modern : perlekatan amalgam dengan gigi secara mekanis (undercut) dan kimiawi (material

    bonding)

    2. Resin KompositSistem Adhesif, Secara terminologi, adhesi adalah proses perlekatan dari suatu substansi ke

    substansi lainnya. Permukaan atau substansi yang berlekatan disebut adherend.

    Adhesif adalah bahan yang biasanya berupa zat cair yang kental yang menggabungkan dua

    substansi hingga mengeras, dan mampu memindahkan suatu kekuatan dari satu permukaan

    ke permukaan lainnya. Bahan perekat atau bonding agent adhesive system adalah bahan

    yang bila diaplikasikan pada permukaan suatu benda dapat melekat, dapat bertahan daripemisahan, dan dapat menyebarluaskan beban melalui perlekatannya.38 Salah satu upaya

  • 8/21/2019 Tumpatan Blok XV

    3/8

    untuk meningkatkan perlekatan resin komposit pada jaringan gigi adalah penggunaan teknik

    etsa asam dan bahan bonding adhesive. Buonocore (1955), memperkenalkan konsep

    bonding dengan etsa asam yaitu memodifikasi pembukaan email dengan menggunakan

    bahan yang bersifat asam.

    Proses etsa asam pada permukaan email akan menghasilkan kekasaran mikroskopik pada

    permukaan email yang disebut enamel tags atau micropore sehingga diperoleh ikatan fisikantara resin komposit dan email yang membentuk retensi mikromekanis.

    Perlekatan pada dentin juga menjadi lebih sulit dengan keberadaan smear layer.40 Smear

    layer merupakan lapisan debris organik yang terdapat pada permukaan dentin akibat

    preparasi dentin. Smear layer menghalangi tubulus dentin dan berperan sebagai barier

    difusi, sehingga menurunkan permeabilitas dentin.40 Untuk mengatasi hal tersebut,

    dilakukan pengetsaan dentin untuk menyingkirkan smear layer.

    a. Bahan etsaBahan etsa asam menyebabkan permukaan gigi yang dietsa dengan bahan yang

    bersifat asam menjadi kasar atau tidak rata. Bahan etsa dapat meningkatkan kekasaran

    mikroskopik melalui dekalsifikasi permukaan enamel dengan pembuangan kristal mineralprismatik dan interprismatik. Selain itu, bahan etsa juga dapat meningkatkan energi bebas

    permukaan enamel untuk menghasilkan infiltrasi monomer resin yang cukup sebagai retensi

    restorasi resin komposit, dekalsifikasi permukaan dentin dengan melarutkan kristal

    hidroksiapatit pada peritubular dan intertubular dentin sehingga serabut tubulus dentin

    terbuka dan kolagen pada intertubular dentin terekspose untuk inflitrasi monomer (pada

    sistem adehsif total-etch) atau memodifikasi smear layer (pada sistem adhesif self-etch).

    Bahan etsa juga disebut sebagai bahan kondisioner karena fungsinya untuk mengkondisikan

    atau memodifikasi struktur permukaan gigi agar dapat menerima bahan adhesif sehingga

    dapat membentuk ikatan yang diharapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam

    phosphor adalah bahan yang paling baik sebagai bahan etsa.

    b. Bahan Primermerupakan suatu monomer dengan viskositas rendah yang bersifat hidrophilik,

    sehingga menyebabkan bahan ini mudah beradaptasi dengan permukaan dentin yang

    juga bersifat hidrofilik. Prosespriming menghasilkan suatu ikatan kimiawi, yaitu interaksi

    intermolekuler antara gugus karboksil atau gugus fosfat dari monomer bahan primer

    dengan kolagen (pada total-etch adhesive system) atau dengan kristal hidroksiapatit

    yang melapisi kolagen (pada self-etch adhesive system). Bahan adhesif biasanya tersedia

    dalam bentuk larutan dengan 60-80 % pelarut. Contoh : BPDM / HEMA, HPDM / NTG-

    GMA, 4 META / MMA, glutaraldehyde.

    c.

    Bahan Bonding (resin adhesif)Bahan resin adhesif umumnya bersifat hidrophobik dan kompatibel dengan

    primer dan resin komposit.15 Perlekatan resin adhesif yang terpolimerisasi dengan fibril

    kolagen (pada sistem total-etch) dan sisa kristal hidroksiapatit (pada sistem self-etch)

    menghasilkan struktur interfasial, yang dinamakan hybrid layer. Bahan ini dapat

    berupa resin konvensional, contohnya Bis-GMA/TEGMA, yang kompatibel dengan

    primer dan resin komposit.

    3. Semen ionomer kacaRetensi semen terhadap email dan dentin pada jaringan gigi berupa ikatan fisiko-

    kimia tanpa menggunakan teknik etsa asam. Ikatan kimianya berupa ikatan ion kalsium yang

    berasal dari jaringan gigi dengan gugus COOH (karboksil) multipel dari semen ionomer kaca.

  • 8/21/2019 Tumpatan Blok XV

    4/8

    Adhesi adalah daya tarik menarik antara molekul yang tidak sejenis pada dua

    permukaan yang berkontak. Semen ionomer kaca adalah polimer yang mempunyai gugus

    karboksil (COOH) multipel sehingga membentuk ikatan hidrogen yang kuat. Dalam hal ini

    memungkinkan pasta semen untuk membasahi, adaptasi, dan melekat pada permukaan

    email. Ikatan antara semen ionomer kaca dengan email dua kali lebih besar daripada

    ikatannya dengan dentin karena email berisi unsur anorganik lebih banyak dan lebihhomogen dari segi morfologis.

    Secara fisik, ikatan bahan ini dengan jaringan gigi dapat ditambah dengan

    membersihkan kavitas dari pelikel dan debris. Dengan keadaan kavitas yang bersih dan halus

    dapat menambah ikatan semen ionomer kaca.

    Cara Manipulasi SIK, Resin Komposit dan Amalgam1. Semen Ionomer Kaca

    Glass Ionomer ini dikemas dalam botol dan kapsul Powder dan liquid dikeluarkan dengan jumlah yang tepat pada paper pad, dan setengah

    dari powder dicampur untuk menghasilkan campuran seperti susu yang homogen secarakonsisten

    Sisa powder ditambahkan dan total waktu yang digunakan untuk mencampur adalah 30 40 detik, dengan setting time 4 menit.

    Setelah restorasi ditempatkan dan diukur konturnya dengan benar, permukaan harusdilindungi dari saliva dengan menggunakan varnish

    Kelengkapan dan finishing akan selesai setelah 24 jam Cairan atau liquid pada kapsul dicampur ke dalam powder dengan tekanan dan

    dicampur dengan alat mechanical mixer untuk amalgam

    Pencampuran tersebut diinjeksi dengan menggunakan syringe khusus Teknik klinis glass ionomer harus melekat dengan kuat dengan pemeliharaan isolasi,

    prosedur etsa yang adekuat, proteksi restorasi dari saliva setelah penempatan, dan

    penundaan finishing akhir selama 1 hari atau lebih dengan bahan yang banyak

    2. Resin KompositEmail dan dentin dari kavitas dietsa dengan asam selama 30 detik

    dan pada umumnya etsa yang isediakan oleh pabrik terdiri dari gel asam fosfor dengan

    konsentrasi antara 10-15 % atau 34-37 %. Setelah 30 detik etsadibersihkan dengan

    menggunakan air dan kavitas dikeringkan secara perlahandengan angin. Bonding agent

    diaplikasikan ke dalam kavitas sehingga berpenetrasi ke dalam email dan

    dentin yang dietsa dan memberikan retensimikro mekanis untuk restorasi.(Powers, et al,

    2008)

    Resin komposit yang tersedia pada umumnya adalah single-

    pastecomposite, komposit ini adalah komposit dengan aktivasi polimerisasicahaya. Komposit

    ini disediakan dalam berbagai jenis warna di dalamsyringe sekali pakai. Syringe ini

    terbuat dari plastic opaque untuk melindungimaterial dari terekspos cahaya dan dapat

    disimpan untuk jangka waktu yanglama (Powers, et al, 2008).

    3. Amalgam Pemanipulasian amalgam dilakukan dengan cara mencampurkan alloy amalgam dengan

    merkuri. Rasio bubuk alloy amalgam dengan merkuri yang biasa digunakan adalah 1:1

    dengan persentase merkuri bervariasi dari 43% sampai 54%. Pada alloy spherical, rasio

    bubuk : cairan biasanya lebih kecil, dengan kandungan merkuri sekitar 45%.

    Proses selanjutnya adalah triturasi, yaitu pengadukan bubuk dengan cairan yang dapatdilakukan secara manual menggunakan mortar dan pastel maupun secara mekanis

  • 8/21/2019 Tumpatan Blok XV

    5/8

    menggunakan amalgamator dan kapsul. Hasil dari proses triturasi adalah didapatnya

    suatu massa plastis yang disebut amalgam.

    Setelah triturasi, amalgam dimasukkan ke dalam kavitas menggunakan amalgam carrierdan dilanjutkan dengan kondensasi yaitu memberikan tekanan yang besar menggunakan

    amalgam stopper agar dapat berkontak rapat dengan dinding kavitas. Kondensasi yang

    baik perlu dilakukan untuk membuang kelebihan merkuri, karena merkuri yangberlebihan dapat melemahkan struktur amalgam dan menyebabkan porositas pada

    amalgam.

    4. Kompomer Manipulasi compomer dengan cara single paste in unit dose compules Karena compomer termausk resin sehingga membutuhkan bonding agent (bahan

    pengikat) untuk dapat mengikat/melekat dengan struktur gigi

    Bahan-Bahan Yang digunakan dalam Tambalan Sementara

    1. SemenBermacam-macam bahan untuk basis dan pembalut (dressing), diantaranya:Zn

    Oxyde Eugenol, semen seng fosfat, semen polikarboksilat, semen ionomer kaca.

    a. Zn Oxide eugenolMerupakan semen tipe sedatif yang lembut. Biasanya disediakan dalam bentuk

    bubuk dan cairan, berfungsi sebagai basis insulatif (penghambat). Semen ini sering

    dipakai karena bersifat paling sedikit mengiritasi dan memiliki pH mendekati 7. Eugenol

    memiliki efek paliatif terhadap pulpa dan dapat meminimalkan kebocoran mikro serta

    memberikan perlindungna terhadap pulpa. Campuran konvensional dari oksida seng dan

    eugenol masih lemah. Oleh karena itu produk OSE diperkuat dengan menambahkan

    polimer sebagai penguat.Prosedur basis. Untuk mencampur semen ini lebih sering digunakan kertas pad

    dibanding glass lab. Bubuk dalam jumlah secukupnya ditambah kebeberapa tetes

    eugenol dan diaduk sampai mencapai suatu tekstur yang seperti kental yang bila

    dipegang jari tidak lengket. Sebagian kecil kira-kira seukuran biji wijen dilengketkan pada

    ujung eksplorer dan dioleskan dengan hati-hati kedalam kavitas. Hindari mengenai tepi-

    tepi kavitas. Kapas yang sangat kecil dijepit dengan pinset dan digunakan sebagai alat

    untuk menekan bahan tersebut dan membentuknya di dalam kavitas. Semen yang

    baru diaduk cenderung lengket ke instrument logam atau plastik, karena itu kapas harus

    kering. Penambahan bahan sisa dilakukan berulangkali dengan cara yang sama sampai

    diperoleh ketebalan yang cukup.

    b. Semen Seng Fosfat (ZP)Semen seng fosfat umumnya yang kuat dan keras tetapi mengititasi pulpa.

    Terdiri atas bahan bubuk-cair, bubuk biasanya adalah oksida seng dan cairannya adalah

    asam ortho phosporik, garam-garam logam dan air. Pemakaian utama dan tradisional

    dari bahan ini adalah untuk merekatkan restorasi-restorasi pengecoran gigi dan juga

    sebagai bahan basis bila diperlukan kekuatan compresi yang besar. Semen posphat yang

    baru diaduk sangat mengiritasi pulpa dan tanpa perlindungan varnish atau jenis bahan

    basis lainnya dapat menyebabkan kerusakan pulpa yang irreversible. Sifat semen ini

    mudah dimanipulasi memiliki kekuatan yang besar dari suatu basis, dapat menahan dari

    trauma mekanis dan memberi perlindungan yang baik dari rangsangan panas tetapi

    semen ini mudah pecah dan tidak baik untuk tambalan sementara.

  • 8/21/2019 Tumpatan Blok XV

    6/8

    c. Semen PolikarboksilatMerupakan semen gigi yang baru dan memberi perlekatan yang baik pada

    komponen kalsium dari struktur gigi. Walaupun sulit dimanipulasi, memiliki potensi

    untuk adhesi klinis ke ion kalsium pada email dan dentin. Karena bahan ini cenderung

    cepat mengeras, tidak dilakukan upaya mengaduk semen hingga menyerupai konsisten

    pasta pada semen zinc phospat. Bubuk semen ini sama dengan semen seng phospatbubuk mengandung oksida seng dan sejumlah kecil oksida magnesium.

    Pada saat ini oksida magnesium sering digantikan dengan oksida stanic dan stanius

    flourida untuk memodifikasi waktu pengerasan dan meningkatkan kekuatan dan

    karakteristik manipulasinya. Cairannya adalah asam poliakrilik dan air. pH semen

    polikarboksilat, pada awalnya mirip dengan pH semen seng fosfat tetapi respon pulpanya

    mirip dengan semen ESO. Suatu penjelasan yang mungkin untuk tingkat iritasi yang rendah

    adalah ukuran molekul poliakrilik yang besar membatasi penetrasi melalui dentin dan

    penarikannya terhadap protein yang dapat membatasi difusinya melalui tubulus dentin.

    d. Semen SilikophospatSemen ini merupakan hibrid kombinasi dari semen sing fosfat dan semen silikat,

    sering disebut sebagai semen silikofosfat.

    Semen ini terdiri dari:

    90% semen silikat 10% semen seng fosfatDengan adanya kandungan florida dalam bagian silikat dari bubuk tersebut,

    semen ini memberikan pencegahan karies sekunder. Dari titik pandang sifat anti

    kariesnya, seng siliko fosfat sering merupakan bahan semen pilihan untuk mulut

    kariesnya tinggi. Aksi untuk perlindungan pulpa adalah sama dengan seng fosfat.

    e. Semen ionomer kaca (GI)Sifat biologis dari GI yang baik dan memiliki potensi perlekatan kekalsium yang

    ada didialam gigi, ionomer kaca terutama digunakan sebagai bahan restoratif untuk

    perawatan daerah erosi dan sebagai bahan penyemenan. Selain itu GI digunakan sebagai

    basis walaupun bahan tersebut sangat sensitif terhadap air dan membutuhkan daerah

    yang kering.

    Komposisi GIC terdiri dari dua macam bahan di dalamnya yaitu likuid (cairan) dan bubuk.

    1) BubukSilica 41.9% Alumina 28.6%

    Aluminium Fluoride 1.6% Calcium Fluoride 15.7%

    Sodium Fluoride 9.3% Aluminium Phosphate 3.8%

    2) Likuidasam poliakrilik dengan konsentrasi 40-50%.

    Pelapik ionomer kaca ada 2 tipe yaitu:

    Sistem bubuk-cairan konvensional serupa dengan semen tipe 2.

  • 8/21/2019 Tumpatan Blok XV

    7/8

    Ionomer kaca yang dikeraskan dengan sinar, bagian bubuknya berisi unsur partikel kaca

    konvensional yang larut asam ditambah aselerator foto- aktivasi.

    Cairannya dalah larutan cair asam poliakrilat atau kopolimer, gugusan grup

    metakrilat. Kedua unsur tersebut dicampur, dimasukkan ke kavitas, dan kemudian disinari

    dengan sinar pengeras resin. Sinar mengaktifkan akselerator, menghasilkan radikal bebasdan gugusan grup metakrilat akan mengeras dengan cara saling menempel.

    Kegunaan utama dari pelapik ionomer adalah, untuk perekat perantara antara gigi dengan

    tambalan komposit. Pada dasarnya semen ini sebagai bonding terhadap dentin.

    Contoh : pemberian base Zn PO4.

    2. CavitCavit G (ESPE /premier USE) merupakan bahan yang mengandung calcium sulfat

    polifynil chlorida asetat . Bahan ini bersifat ekspansiv waktu mengeras, karena penggunaanya

    mudah dan mempunyai kerapatan yang baik dengan dinding kavitas. Digunakan untuk waktuantar kunjungan yang singkat, kekuatan komprehensifnya yang rendah dan mudah hilang

    oleh pemakaian.

    Cara meletakkan kekavitas adalah sebagaian demi sebagian pada dinding kavitas

    dengan instrument plastis (system incremental), kelebihan bahan dibuang dan permukaan

    tumpatan dihaluskan dengan kapas basah. Setelah penumpatan sebaiknya gigi tidak dipakai

    untuk mengunyah paling tidak selama 1 jam. Menurut Wilrdman (1971). Kualitas penutupan

    cavit G kelihatannya berdasarkan kemampuan bahan untuk mengembang saat mengeras.

    Cavit G adalah suatu komponen hidrofilik yang dapat mengeras dalam susasana

    lembab. Karena itulah, hendaknya jangan digunakan pada gigi vital karena dapat

    mengeringkan dentin dan dengan demikian dapat menyebabkan sensitivitas pada gigi.

    3. IRMIRM (Caulk/densply,USA) merupakan bahan tumpatan sementara yang mengandung

    semen zinc oxide yang diperkaya dengan resin.

    Digunakan untuk kerapatannya kurang bila dibandingkan dengan cavit G. teknik

    peletakkannya sama dengan bahan pertama. Semen ini diindikasikan diregio yang sukar

    diisolasi seperti karies interproksimal sub gingiva tetapi yang tidak memerlukan

    pemanjangan mahkota atau gingivektomi. Semen ini harus tetap mempertahankan kontak

    proksimal atau jika struktur gigi hanya tersisa sedikit, semen harus dikontur sedemikian rupa

    sehingga tidak menyebabkan impaksi makanan.

    4. Dentorit(dentoria laboratories Pharmatique, Jerman) merupakan bahan tumpatan

    sementara dengan basis synthetic resin bebas. Pada saat bentuknya cair, sewaktu

    mengaplikasikannya harus dihindarkan dari tekanan. Biasanya langsung mengeras apabila

    terkena saliva. Bahan ini mempunyai stabilitas yang sangat baik didalam mulut dan juga

    sangat rapat dalam menutup kavitas terutama bagian tepinya.

    Bahan ini terdiri dari tiga bentuk variasi warna yaitu

    a. warna gading untuk pemakaian normalb. warna merah jambu untuk pemakaian yang keras

  • 8/21/2019 Tumpatan Blok XV

    8/8

    c. warna biru untuk kasus yang membutuhkan campura arsenic.

    Merk Tumpatan Sementara

    Resin Komposit : Solare X, Filtex p60 Semen ionommer kaca : Bandtite, GC Fuji Ortho Products Amalgam :tytin fc, Sybraloy Amalgam capsules, Dispersalloy

    Merk tumpatan Permanen

    Seng Oksid Eugenol Cavit : Cavit G, Caviton IRM : IRM Dentorit : Dentorit

    Pengertian Abutment

    Abutment, adalah gigi penyangga dapat bervariasi dalam kemampuan untuk menahan gigi

    tiruan cekat dan tergantung pada faktor-faktor seperti daerah membran periodontal, panjang

    serta jumlah akar.