Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

32
MAKALAH PENGANTAR BISNIS MENGELOLA PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS DISUSUN OLEH : WILDAN RIZKI D. (1313015011) SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006) SHEPTIAN RICHMAN RADITTE (1313015012) TALITHA DYAN SHABRINA (1313015029) UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR FAKULTAS EKONOMI

description

 

Transcript of Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

Page 1: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

MENGELOLA PRODUKTIVITAS

DAN KUALITAS

DISUSUN OLEH :

WILDAN RIZKI D. (1313015011)

SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006)

SHEPTIAN RICHMAN RADITTE (1313015012)

TALITHA DYAN SHABRINA (1313015029)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SURABAYA

2013

Page 2: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang mana kami dapat

menyelesaikan makalah pengantar bisnis Bab XV tentang “Mengelola

Produktivitas dan Kualitas”.

Makalah ini digunakan mahasiswa semester I program study Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, yang

dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi mata

kuliah tersebut.

Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat

yang besar pada para mahasiswa/i.

Akhirnya kami sangat menghargai kepuasan dan kritik yang datang dari para

mahasiswa dan dosen untuk perbaikan pada periode mendatang.

Dan terima kasih atas sumbang sarannya.

Surabaya, 03 Desember 2013

Penyusun,

2

Page 3: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................... 2

DAFTAR ISI............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 4

1.3 Tujuan........................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................6

2.1 HUBUNGAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS…..................................... 6

2.1.1 Menanggapi Tantangan Produktivitas................................................ 6

2.2 MENINGKATKAN KUALITAS…………………….......................................... 10

2.2.1 Mengelola Kualitas……………………................................................ 11

2.2.2 Alat-alat Bagi Manajemen Kualitas Total.............................................13

2.3 TREN DALAM MANAJEMEN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS.............. 17

2.3.1 ISO 9000:2000 dan ISO 14000…...................................................... 17

2.3.2 Rekayasa Ulang Proses……...............................................................17

2.4 MENAMBAH NILAI MELALUI RANTAI PASOKAN…................................... 18

2.5 PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS SEBAGAI ALAT BERSAING................19

2.5.1 Menanamkan Modal dalam Inovasi dan Teknologi............................ 19

2.5.2 Menerapkan Perspektif Jangka Panjang............................................20

2.5.3 Menekankan Pada Kualitas Kerja……………………………………....20

2.5.2 Memperbaiki Sektor Jasa………..........................................................21

III PENUTUP..................................................................................................... 22

3.1 Kesimpulan................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 23

3

Page 4: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam upaya memenangkan persaingan di pasar bebas setiap

perusahaan dituntut untuk mampu menghasilkan barang/jasa yang berdaya

saing tinggi, yaitu barang/jasa yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu.

Untuk menghasilakan barang/jasa yang berdaya saing tinggi ditentukan oleh

tingkat efisiensi yang tinggi. Tingkat efisien yang tinggi ditentukan oleh

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu SDM yang professional yang

dapat menciptakan nilai tambah baru dan mampu menjawab tantangan baru.

Untuk dapat memiliki SDM yang professional organisasi dapat melakukan

pendidikan dan pelatihan serta bimbingan bagi SDM-nya. Hanya saja untuk

menghasilkan prestasi kerja yang tinggi seorang karyawan tidak saja perlu

memiliki keterampilan, tetapi ia juga memiliki keinginan dan semangat untuk

berprestasi tinggi.

1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah yang disebut dengan kualitas ?

2. Mengapa kualitas itu sangat penting ?

3. Bagaimana kualitas dapat dikendalikan ?

4. Apa saja yang termasuk dalam biaya produktivitas dan kualitas ?

4

Page 5: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

1.3 Tujuan

Menggambarkan hubungan antara produktivitas dan kualitas.

Menjelaskan penurunan dan pemulihan produktivitas AS yang telah terjadi

dalam kurun waktu 30 hingga 35 tahun terakhir.

Mengidentifikasikan kegiatan yang melibatkan manajemen kualitas total dan

menerangkan enam perangkat yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk

mencapainya.

Mengidentifikasikan tiga tren dalam manajemen produktivitas dan kualitas,

mencakup manajemen rantai pasokan.

Menjelaskan bagaimana strategi jaringan pasokan dan strategi tradisional

berbeda dalam mengkoordinasikan operasi antar perusahaan.

Membahas empat strategi yang digunakan perusahaan dalam meningkatkan

produktivitas dan kualitas.

5

Page 6: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 HUBUNGAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS

Produktivitas merupakan suatu ukuran kinerja ekonomi yang

membandingkan seberapa banyak yang dapat di produksi suatu sistem

dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksinya. Semakin

banyak kita memproduksi dengan menggunakan sumber daya yang lebih

sedikit, semakin besar pertumbuhan produktivitas dan manfaat yang diambil

bagi pelaku ekonomi. Selain itu dalam memproduksi suatu produk, kita juga

wajib melihat dari sisi kualitas dimana hal ini dapat menciptakan kesesuaian

penggunaan serta menawarkan keunggulan yang diinginkan konsumen. Bila

sumber daya digunakan dengan cara yang efisien, maka kuantitas outputnya

juga menjadi semakin besar. Bila kualitas pada suatu produk itu kurang

memuaskan, pasti konsumen akan menolaknya, dan sebaliknya jika kualitas

suatu produk itu baik/memuaskan, maka produk itu pun akan menjadi laku

dipasaran.

2.1.1 Menanggapi Tantangan Produktifitas

Situasi internasional maupun domestik selalu mempengaruhi

produktivitas. Negara yang lebih produktif daripada negara lain, pastinya

negara produktif tersebut menjadi semakin makmur. Begitu pula sebaliknya,

bila suatu negara tidak bisa mengimbangi peningkatan dalam produktivitas,

6

Page 7: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

maka standar kehidupan negara tersebut akan tertinggal jauh dengan negara-

negara lainnya.

Kondisi Nyata Bagi Keberlangsungan Hidup Dunia Usaha

Produk Amerika Serikat selama dasawarsa ini telah mendominasi

pasar dunia dengan bisnis-bisnisnya yang begitu sukses dalam

memproduksi barang dan mendistribusikannya ke pasar domestic maupun

pasar luar negeri.

Namun pada tahun 1970-an hingga tahun 1980-an, produktivitas

Amerika Serikat mulai menurun drastis. Hal ini yang menyebabkan

Amerika Serikat merubah haluannya dalam memproduksi. Ketika

kalangan bisnis Amerika Serikat memperoleh kembali pangsa pasar yang

cukup signifikan, Amerika Serikat sekali lagi menjadi pemimpin eksportir

dunia dalam beberapa industri utama.

Begitu menyadari bahwa kualitas harus ditetapkan dalam bentuk

nilai terhadap konsumen, kalangan bisnis merancang kembali organisasi

dan usaha-usaha pemasaran mereka sehingga lebih di fokuskan pada

orientasi terhadap konsumen. Praktik perbaikan juga diterapkan di

berbagai perusahaan, dimana terdapat empat (4) kunci dalam

keberhasilan ini, yaitu konsumen, kualitas, produktivitas dan laba.

Mengukur Produktivitas

Sebagian negara menggunakan Produktivitas tenaga kerja untuk

mengukur produktivitas nasional. Produktivitas tenaga kerja sendiri

merupakan Rasio produktivitas yang diukur dengan cara membagi total

7

Page 8: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

output dengan total input tenaga kerja. Sebagaimana dirumuskan sebagai

berikut :

Produk domestik brutoProduktivitas tenaga kerja sebuah negara =

Jumlah total pekerja

Rumusan diatas mencerminkan gagasan umum tentang

produktivitas. Dimana persmaan ini membandingkan hasil tahunan total

barang dan jasa dengan sumber daya yang digunakan untuk

memproduksi hasil tersebut. Fokus pada tenaga kerja, alih-alih pada

sumber daya lain (seperti modal atau energi), lebih disukai karena

kebanyakan negara memiliki catatan akurat tentang lapangan pekerjaan

dan jam kerja yang digunakan.

Produktivitas diantara Pesaing Global

Banyak faktor yang memberikan perbedaan antar negara,

diantaranya teknologi, ketrampilan manusia, kebijakan ekonomi, sumber

daya alam dan bahkan tradisi. Misalnya saja pada satu sektor industri

produksi makanan. Di Jepang, industri produksi makanan memperkejakan

lebih banyak orang daripada gabungan industri otomitif, computer,

elektronik dan peralatan mesin.industri ini merupakan industri

terfragmentasi dan sangat terlindungi dibandingkan dengan produksi

makanan di Amerika Serikat (sumber : www.foodservice.com). Jepang

sangat tidak efisien. Rata-rata pekerja Amerika Serikat memproduksi 3,5

kali lipat lebih banyak daripada pekerja Jepang.

8

Page 9: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

Produktivitas Domestik

Negara-negara juga harus memperhatikan produktivitas dosmetik

tanpa memandang dimana posisi negara tersebut berada dalam pasar

persaingan global. Negara yang memperbaiki kemempuannya dalam

membuat sesuatu dari sumber daya yang ada dapat meningkatkan tingkat

kemakmuran produknya. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan dalam

produktivitasnya, maka total kekayaan negara tersebut juga semakin

mengecil. Disini tingkat kekayaan seseorang terjadi akibat kerugian pihak

lain yang sama-sama berbagi system sosial ekonomi dengannya.

Tren Produktivitas Nasional

Dalam tren produktivitas suatu negara Tingkat Produktivitas juga

harus ikut diperhitungkan. Tingkat produktivitas sendiri diartikan sebagai

nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh setiap pekerja.

Tingkat Pertumbuhan Produktivitas Amerika Serikat

Tren produktivitas sebagai indikator kesehatan perekonomian suatu

negara. Misalnya pada tahun 1980-an, dimana Amerika Serikat

mengalami perlambatan dalam tingkat pertumbuhan produktivitas

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Pertumbuhan Yang Tidak Seimbang Dalam Sektor Manufaktur dan

Jasa

Sepanjang tahun 1970-an, produktivitas di sektor manufaktur

sedikit tertinggal di belakang sektor jasa. Akan tetapi pada tahun 1978-

9

Page 10: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

1990, rata-rata produktivitas jasa tidak mengalami peningkatan. Setiap

sektor jasa mengalami peningkatan, sektor manufaktur juga mengalami

peningkatan dua kali lebih besar dibanding dengan sektor jasa. Dengan

demikian, manufaktur tetap menjadi penyumbang utama bagi peningkatan

produktivitas Amerika Serikat secara keseluruhan.

Produktivitas Industri

Berbagai industri juga sangat berbeda dalam kaitannya dengan

produktivitas. Misalnya yang terjadi pada tahun 2002, dimana produktivitas

peralatan elektronik dan computer meningkat 21%, sementara

produktivitas kendaraan bermotor turun 12%. Begitu pula dalam sektor

jasa juga mengalami perbedaan yang cukup signifikan.

Produktivitas Perusahaan

Produktivitas yang tinggi memberikan tingkat persaingan pada

perusahaan karena biayanya menjadi lebih rendah dibandingkan

perusahaan lainnya. Misalnya perubahan haluan terakhir pada General

Motors yang menaikkan sahamnya pada pasar mobil Amerika Serikat

sampai 31% dan untuk pertama kalinya dalam 11 tahun mengalahkan

ford.

2.2 MENINGKATKAN KUALITAS

Untuk mengukur produktivitas tidak cukup hanya dari segi jumlah

barang yang diproduksi. Ada beberapa aspek yang turut kita pertimbangkan

yaitu kualitas. Untuk bisa bersaing pada skala global kita harus menerapkan

10

Page 11: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

orientasi kualitas baru. Sebagai contoh, peningkatan kualitas yang digerakkan

oleh konsumen yang semakin meningkat tak luput dari turut andilnya semua

karyawan, jadi tidak hanya andil manajer saja yang turut ikut berpartisipasi

dalam usaha perbaikan kualitas dan merangkul motode baru untuk mengukur

kemajuan secara objektif.

2.2.1 Mengelola Kualitas

Manajemen kualitas total atau total quality management (TQM)

meliputi semua kegiatan yang diperlukan untuk menempatkan barang dan

jasa berkualitas ke pasar. Dimana banyak aspek bisnis yang harus tetap

dipertimbangkan, diantaranya pelanggan, pemasok dan karyawan.

Pendekatan strategis untuk TQM dimulai melalui kepemimpinan dan

semangat untuk TQM. Meliputi usaha mendapatkan perhatian dari para

pekerja, membuat mereka berpikir dalam cara yang baru mengenai apa yang

mereka kerjakan, kemudian membuat mereka memperbaiki hal-hal yang

dilakukan untuk meningkatkan proses dan produk.

Titik awalnya kita harus fokus terhadap pelanggan. Dimana

perusahaan harus mengembangkan metode untuk menentukan apa yang

diinginkan dan dibutuhkan pelanggan serta mengarahkan sumber daya

perusahaan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.

Perusahaan akan memboroskan kontribusi potensial dari sumber daya

manusianya dan dengan demikian kehilangan kesempatan untuk menjadi

pesaing yang lebih kuat, kecuali jika semua karyawan bekerja untuk

meningkatkan kualitas. TQM menuntut perbaikan yang berkesinambungan,

11

Page 12: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

jadi tidak hanya dalam menghasilkan produk dan jasa melainkan juga proses

internal perusahaannya.

Perencanaan Untuk Kualitas

Untuk mencapai kualitas yang tinggi , manajer harus

merencanakan proses produksi yang mencakup peralatan, metode,

ketrampilan pekerja dan bahan baku. Akan tetapi perencanaan ini dimulai

sebelum produk dirancang atau dirancang ulang. Pada proses awal

manajer harus menetapkan tujuan, baik kualitas kinerja maupun

keandalan kualitas. Kualitas Kinerja mengacu pada unsur-unsur kinerja

dari sebuah produk. Kualitas kinerja mungkin berhubungan dengan

keadaan kualitas suatu produk, dimana merupakan kualitas produk dari

unit ke unit.

Menata Kualitas

Dalam memproduksi barang dan jasa yang berkualitas memerlukan

usaha dari seluruh bagian dalam organisasi. Pemisahan departemen

dalam mengendalikan kualitas tidak lagi sesuai. Pada saat yang sama,

banyak perusahaan menugaskan tanggung jawab untuk aspek khusu dari

TQM kepada depertemen atau posisi tertentu. Banyak perusahaan

memiliki departemen jaminan kualitas dan pengendalian kulitas, dimana

stafnya terdiri dari para pakar kualitas. Orang-orang ini dapatdiminta untuk

memecahkan masalah-masalah yang ada kaitannya dengan kualitas

dalam departemen lain dari perusahaan tersebut. Mereka tetap

menginformasikan perkembangan terakhir berkenaan dengan peralatan

12

Page 13: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

dan metode-metode yang tujuannya untuk mempertahankan kualitas ke

departemen-departemen lain.

Pengarahaan Untuk Kualitas

Para manajer harus memotivasi karyawan dan perusahaan untuk

mencapai tujuan-tujuan kualitas dan harus terus menemukan cara dalam

mendorong kualitas dengan cara melatih para karyawannya, mendorong

keterlibatan serta menyesuaikan kompensasi terhadap kualitas kerja. Jika

manajer berhasil, para karyawan pun akhirnya bisa merasakan

kepemilikan kualitas dimana merupakan suatu gagasan bahwa kualitas

menjadi milik setiap orang yang menciptakannya ketika melakukan suatu

pekerjaan.

Pengendalian Untuk Kualitas

Dengan memonitor produk dan jasanya, perusahaan dapat

mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya. Namun pertama-tama

manajer harus menetapkan standar yang disepakati dalam perusahaan

tersebut. Kemudia hasilnya nanti akan dikaji ulang apakah nilai yang

dihasilkan setiap pekerja sudah sesuai dengan standar ataukah masih

kurang.

2.2.2 Alat-alat Bagi Manjemen Kualitas Total

Banyak perusahaan bergantung pada alat-alat untuk mengelola

kualitas. Gagasan untuk memperbaiki produk maupun proses produksi

berasal dari analisis produk kompetitif dimana merupakan proses analisis

13

Page 14: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

yang dilakukan perusahaan terhadap produk pesaing untuk menentukan

perbaikan yang diingkan pada produknya sendiri. Terdapat enam alat yang

paling sering digunakan dalam TQM, yaitu analisis nilai tambah, kendali

produksi secara statistic, studi kualitas/biaya, tim perbaikan kualitas,

benchmarking dan menjadi lebih dekat dengan pelanggan.

Analisis Nilai Tambah

Merupakan proses evaluasi seluruh kegiatan kerja, aliran bahan

baku dan administrasi untuk menetapkan nilai yang bertambah bagi

konsumen. Analisis ini seringkali memperlihatkan kegiatan yang sia-sia

atau tidak perlu yang dapat dihilangkan tanpa merugikan pelayanan

terhadap konsumen.

Kendali Proses Produksi Secara Statistik

Merupakan metode pengumpulan data untuk menganalisis variasi

dalam kegiatan produksi dan meninjau apakah penyesuaian perlu

dilakukan. Setiap perusahaan menginginkan keseragaman total dalam

outputnya, variasi output selalu ada. Akan tetapi perusahaan dapat

mengendalikan kualitas produk secara lebih baik dengan cara mengetahui

sumber-sumber variasi.

Variasi Proses

Merupakan variasi produk yang timbu dari perubahan dalam input

produksi. Variasi produk timbul dari input yang digunakan dalam proses

produksi.

14

Page 15: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

Bagan Kendali

Dengan mengetahui bahwa suatu proses mampu memenuhi

standar kualitas tidaklah cukup, para manajer harus senantiasa memonitor

proses produksi untuk mencegah hal yang sia-sia. Untuk mendeteksi

kecacatan awal, para manajer dapat memeriksa produksi secara berkala

dan menetapkan hasilnya dalam suatu bagan kendali, dimana

merupakan metode pengendalian proses yang memetakan hasil

pengambilan contoh dalam sebuah diagram untuk menentukan kapan

suatu produk mulai menyimpang dari kondisi kerja normal.

Pengamatan Kualitas/Biaya

Untuk mempertahankan kemampuan yang ada, perusahaan harus

secara konsisten menaikkan kemampuan kualitas. Sayangnya, setiap

perbaikan dalam produk maupun proses produksi berarti menambah

biaya, entah itu fasilitas baru, peralatan baru, pelatihan atau perubahan-

perubahan lain. Jadi para manajer harus menghadapi tantangan untuk

mengidentifikasi perbaikan-perbaikan yang menawarkan janji yang

terbesar. Pengamatan kualitas/biaya merupakan metode perbaikan

kualitas dengan cara mengidentifikasi biaya saat ini dibidang-bidang yang

memiliki potensi penghematan biaya terbesar. Perusahaan juga sering kali

mendapatkan kegagalan eksternal dimana merupakan biaya yang dapat

dikurangi setelah produk yang rusak meninggalkan suatu pabrik. Misalnya,

beberapa books yang rusak tetap di pasarkan ke tangan konsumen

sehingga hal ini menyebakan keluhan atau komplain.

15

Page 16: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

Tim Perbaikan Kualitas

Tim Perbaikan Kualitas atau Quality Improvement (QI) teams

adalah kelompok karyawan dari berbagai macam bidang kerja yang

bertemu secara berkala untuk menetapkan, menganalisis, dan mengatasi

masalah-masalah produksi yang umum terjadi. Tujuan mereka adalah

memperbaiki metode pekerjaan mereka sendiri maupun produk yang

mereka buat.

Benchmarking

Benchmarking adalah proses dimana perusahaan menjalankan

praktik-praktik terbaik dari kinerja sebelumnya maupun dari perusahaan

lain untuk memperbaiki produknya sendiri. Internal Benchmarking adalah

proses penelusuran suatu perusahaan terhadap kinerjanya sendiri selama

jangka waktu tertentu untuk mengevaluasi kemajuannya dan menetapkan

tujuan untuk perbaikan di masa depan. Eksternal Benchmarking adalah

tinjauan kritis mengenai pesaing untuk menetapkan barang atau jasa

mana yang terbaik.

Semakin Dekat dengan Pelanggan

Perusahaan yang sedang berkembang, seringkali buta akan

pelanggan. Padahal merekalah yang menggerakkan aktivitas bisnis

perusahaan. Padahal, bisnis yang paling berhasil adalah yang paling

dekat dengan pelanggan dan tahu produk apa yang ingin dikonsumsi.

16

Page 17: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

2.3 TREN DALAM MANAJEMEN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS

2.3.1 ISO 9000:2000 dan ISO 14000

ISO 9000 adalah program yang memberi sertifikat bahwa suatu pabrik,

laboratorium, atau kantor telah memenuhi standar manajemen kualitas dari

International Organization for Standardization. Versi terbaru, ISO 9000:2000,

menjadi bukti bahwa perusahaan mengikuti prosedur yang terdokumentasi

dalam menguji produk, melatih karyawan, mencatat arsip, dan memperbaiki

kerusakan.

Sedangkan ISO 14000 adalah program sertifikasi yang menjadi bukti

bahwa suatu pabrik, laboratorium, dan kantor telah memperbaiki kinerja

lingkungan.

2.3.2 Rekayasa Ulang Proses

Setiap bisnis terdiri dari berbagai proses, yakni aktivitas yang dilakukan

secara berkala dan rutin dalam melaksanakan bisnis. Setiap proses bisnis

dapat menambah nilai dan kepuasan pelanggan apabila dilakukan dengan

baik. Sebaliknya, hal tersebut akan mengecewakan pelanggan dan

mengganggu mitra bisnis apabila dikelola dengan cara yang tidak sesuai.

Rekayasa ulang proses bisnis berfokus pada peningkatan

produktivitas dan kualitas proses bisnis – memikirkan kembali setiap tahap

dalam suatu operasi organisasi dengan memulainya dari awal. Rekayasa

ulang dapat didefinisikan sebagai dasar pemikiran kembali dan perancangan

ulang scara radikal dari proses bisnis untuk mencapai perbaikan ukuran

kinerja dalam hal biaya, kualitas, jasa, dan kecepatan.

17

Page 18: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

Proses Rekayasa Ulang

2.4 MENAMBAH NILAI MELALUI RANTAI PASOKAN

Rantai Pasokan (rantai nilai) adalah arus informasi, bahan, dan jasa

yang dimulai dari pemasok bahan mentah dan berlanjut sampai tahap-tahap

lain dalam proses operasi sampai produk mencapai pelanggan terakhir.

Strategi Rantai Pasokan

Strategi tradisional menganggap bahwa perusahaan dikelola

sebagai perusahaan individual dan bukannya sebagai anggota dari

sistem pasokan terkoordinasi. Strategi rantai pasokan didasarkan pada

gagasan bahwa para anggota rantai pasokan , yang bekerja sebagai

unit yang terkoordinasi , akan mendapatkan keuntungan bersaing.

Walaupun mencari kepentingannya sendiri, masing-masing

18

Menetapkan suatu permasalahan untuk ditetapkan

Mengidentifikasikan proses dalam rekayasa ulang

Mengevaluasi informasi dan kebutuhan sumber daya manusia untuk rekayasa ulang

Memahami proses yang terjadi

Menciptakan rancangan proses baru

Menerapkan proses rekayasa ulang

Page 19: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

perusahaan bekerja lebih erat dengan para pemasok dan pelanggan di

seluruh bagian rantai pasokan.

Manajemen Rantai Pasokan

Manajemen rantai pasokan adalah prinsip dalam memandang

rantai pasokan secara lengkap untuk memperbaiki keseluruhan aliran

dalam sistem.

Rekayasa ulang rantai pasokan untuk mendapatkan hasil lebih baik

Proses perbaikan dan rekayasa ulang seringkali diterapkan dalam

rantai pasokan dalam rangka menurunkan harga, mempercepat layanan,

atau mengkoordinasi arus informasi dan bahan-bahan baku.

2.5 PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS SEBAGAI ALAT BERSAING

Kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan cara memperbaiki

produktivitas dan kualitas bergantung pada partisipasi semua pihak dalam

perusahaan.

2.5.1 Menanamkan Modal dalam Inovasi dan Teknologi

Banyak perusahaan AS yang telah menanamkan modalnya dalam

teknologi inovatif kemudian menikmati peningkatan produktivitas dan

penghasilan. Investasi dalam internet dan teknologi informasi semakin

meningkat, dengan aplikasi baru dalam setiap industri utama mulai dari

manufaktur sampai perawatan kesehatan.

19

Page 20: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

2.5.2 Menerapkan Perspektif Jangka Panjang

Banyak perusahaan yang berorientasi pada kualitas memiliki komitmen

untuk suatu perspektif jangka panjang bagi perbaikan kontinu, yaitu

komitmen yang berkelanjutan untuk memperbaiki produk dan prosesnya,

tahap demi tahap, dalam mengejar kepuasan konsumen yang selalu

meningkat.

2.5.3 Menekankan Pada Kualitas Kerja

Banyak perusahaan mencari cara inovatif dalam memperkaya bidang

pekerjaan dan mendorong keterlibatan karyawan agar kinerjanya lebih baik.

Dua diantaranya yaitu :

1. Pemberdayaan Karyawan

Pemberdayaan Karyawan adalah prinsip bahwa semua karyawan

merupakan kontributor berharga terhadap suatu bisnis dan harus diberi

kepercayaan dengan keputusan-keputusan tertentu berkaitan dengan

pekerjaan mereka.

2. Pelatihan Karyawan

Agar keterlibatan karyawan menjadi lebih efektif, program tersebut harus

dijalankan dengan persiapan matang dan kecermatan. Pelatihan

merupakan metode kunci dalam mempersiapkan karyawan dalam

program perbaikan produktivitas.

20

Page 21: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

2.5.4 Memperbaiki Sektor Jasa

Sikap karyawan bahkan lebih penting bagi produksi jasa daripada

produksi barang. Dalam sektor jasa, karyawan seringkali merupakan jasa itu

sendiri. Banyak perusahaan menemukan lima kriteria yang digunakan

konsumen dalam menilai kualitas jasa, yaitu :

1. Keandalan (reliability)

Melaksanakan jasa seperti yang dijanjikan, baik secara akurat maupun

tepat waktu.

2. Cepat tanggaap (responsiveness)

Mau membantu pelanggan sesegera mungkin.

3. Jaminan (assurance)

Mempertahankan karyawan yang memiliki pengetahuan luas dan sopan

yang akan mendapatkan kepercayaan dan keyakinan dari pelanggan.

4. Empati (empathy)

Memberikan rasa peduli dan perhatian pribadi.

5. Berwujud (tangibles)

Menjaga penampilan yang menarik di antara personel dan dalam bahan

produksi serta fasilitas.

21

Page 22: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

BAB III

PENUTUP

Demikian makalah Pengantar Bisnis Manajemen tentang “Mengelola

Produktivitas dan Kualitas” ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita

semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi.

3.1 Kesimpulan

Dalam membuat suatu produk, sisi kualitas adalah factor yang sangat

berpengaruh terhadap penjualannya, serta menentukan lama/tidaknya produk

tersebut berada di pasaran. Maka dari itu, hendaknya setiap produsen

memperhatikan kualitas setiap barang yang diproduksinya.

TQM adalah keseluruhan kegiatan yang diperlukan untuk

menempatkan barang dan jasa berkualitas tinggi ke pasar. Enam perangkat

yang lazim digunakan TQM adalah : Analisis nilai tambah, Kendali proses

produksi secara statistic, Bagan kendali dan variasi proses, Pengamatan

kualitas/biaya, kegagalan internal, dan kegagalan eksternal.

Dalam persaingan perusahaan yang berkualitas di dunia pemasaran,

diperlukan sertifikasi. Sertifikat ini ditetapkan oleh International Organization

for Standardization, berupa ISO 9000:2000 dan ISO 14000.

22

Page 23: Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas

DAFTAR PUSTAKA

Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga :

Jakarta.

23