Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas
-
Upload
shelly-intan-permatasari -
Category
Documents
-
view
4.999 -
download
10
description
Transcript of Bab xv mengelola produktivitas dan kualitas
MAKALAH
PENGANTAR BISNIS
MENGELOLA PRODUKTIVITAS
DAN KUALITAS
DISUSUN OLEH :
WILDAN RIZKI D. (1313015011)
SHELLY INTAN PERMATASARI (1313015006)
SHEPTIAN RICHMAN RADITTE (1313015012)
TALITHA DYAN SHABRINA (1313015029)
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, yang mana kami dapat
menyelesaikan makalah pengantar bisnis Bab XV tentang “Mengelola
Produktivitas dan Kualitas”.
Makalah ini digunakan mahasiswa semester I program study Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya, yang
dimaksudkan untuk mempermudah mahasiswa dalam pemahaman materi mata
kuliah tersebut.
Mudah-mudahan makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat
yang besar pada para mahasiswa/i.
Akhirnya kami sangat menghargai kepuasan dan kritik yang datang dari para
mahasiswa dan dosen untuk perbaikan pada periode mendatang.
Dan terima kasih atas sumbang sarannya.
Surabaya, 03 Desember 2013
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................ 4
1.3 Tujuan........................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................6
2.1 HUBUNGAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS…..................................... 6
2.1.1 Menanggapi Tantangan Produktivitas................................................ 6
2.2 MENINGKATKAN KUALITAS…………………….......................................... 10
2.2.1 Mengelola Kualitas……………………................................................ 11
2.2.2 Alat-alat Bagi Manajemen Kualitas Total.............................................13
2.3 TREN DALAM MANAJEMEN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS.............. 17
2.3.1 ISO 9000:2000 dan ISO 14000…...................................................... 17
2.3.2 Rekayasa Ulang Proses……...............................................................17
2.4 MENAMBAH NILAI MELALUI RANTAI PASOKAN…................................... 18
2.5 PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS SEBAGAI ALAT BERSAING................19
2.5.1 Menanamkan Modal dalam Inovasi dan Teknologi............................ 19
2.5.2 Menerapkan Perspektif Jangka Panjang............................................20
2.5.3 Menekankan Pada Kualitas Kerja……………………………………....20
2.5.2 Memperbaiki Sektor Jasa………..........................................................21
III PENUTUP..................................................................................................... 22
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 23
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam upaya memenangkan persaingan di pasar bebas setiap
perusahaan dituntut untuk mampu menghasilkan barang/jasa yang berdaya
saing tinggi, yaitu barang/jasa yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu.
Untuk menghasilakan barang/jasa yang berdaya saing tinggi ditentukan oleh
tingkat efisiensi yang tinggi. Tingkat efisien yang tinggi ditentukan oleh
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu SDM yang professional yang
dapat menciptakan nilai tambah baru dan mampu menjawab tantangan baru.
Untuk dapat memiliki SDM yang professional organisasi dapat melakukan
pendidikan dan pelatihan serta bimbingan bagi SDM-nya. Hanya saja untuk
menghasilkan prestasi kerja yang tinggi seorang karyawan tidak saja perlu
memiliki keterampilan, tetapi ia juga memiliki keinginan dan semangat untuk
berprestasi tinggi.
1.2 Perumusan Masalah
1. Apakah yang disebut dengan kualitas ?
2. Mengapa kualitas itu sangat penting ?
3. Bagaimana kualitas dapat dikendalikan ?
4. Apa saja yang termasuk dalam biaya produktivitas dan kualitas ?
4
1.3 Tujuan
Menggambarkan hubungan antara produktivitas dan kualitas.
Menjelaskan penurunan dan pemulihan produktivitas AS yang telah terjadi
dalam kurun waktu 30 hingga 35 tahun terakhir.
Mengidentifikasikan kegiatan yang melibatkan manajemen kualitas total dan
menerangkan enam perangkat yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mencapainya.
Mengidentifikasikan tiga tren dalam manajemen produktivitas dan kualitas,
mencakup manajemen rantai pasokan.
Menjelaskan bagaimana strategi jaringan pasokan dan strategi tradisional
berbeda dalam mengkoordinasikan operasi antar perusahaan.
Membahas empat strategi yang digunakan perusahaan dalam meningkatkan
produktivitas dan kualitas.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 HUBUNGAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS
Produktivitas merupakan suatu ukuran kinerja ekonomi yang
membandingkan seberapa banyak yang dapat di produksi suatu sistem
dengan sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksinya. Semakin
banyak kita memproduksi dengan menggunakan sumber daya yang lebih
sedikit, semakin besar pertumbuhan produktivitas dan manfaat yang diambil
bagi pelaku ekonomi. Selain itu dalam memproduksi suatu produk, kita juga
wajib melihat dari sisi kualitas dimana hal ini dapat menciptakan kesesuaian
penggunaan serta menawarkan keunggulan yang diinginkan konsumen. Bila
sumber daya digunakan dengan cara yang efisien, maka kuantitas outputnya
juga menjadi semakin besar. Bila kualitas pada suatu produk itu kurang
memuaskan, pasti konsumen akan menolaknya, dan sebaliknya jika kualitas
suatu produk itu baik/memuaskan, maka produk itu pun akan menjadi laku
dipasaran.
2.1.1 Menanggapi Tantangan Produktifitas
Situasi internasional maupun domestik selalu mempengaruhi
produktivitas. Negara yang lebih produktif daripada negara lain, pastinya
negara produktif tersebut menjadi semakin makmur. Begitu pula sebaliknya,
bila suatu negara tidak bisa mengimbangi peningkatan dalam produktivitas,
6
maka standar kehidupan negara tersebut akan tertinggal jauh dengan negara-
negara lainnya.
Kondisi Nyata Bagi Keberlangsungan Hidup Dunia Usaha
Produk Amerika Serikat selama dasawarsa ini telah mendominasi
pasar dunia dengan bisnis-bisnisnya yang begitu sukses dalam
memproduksi barang dan mendistribusikannya ke pasar domestic maupun
pasar luar negeri.
Namun pada tahun 1970-an hingga tahun 1980-an, produktivitas
Amerika Serikat mulai menurun drastis. Hal ini yang menyebabkan
Amerika Serikat merubah haluannya dalam memproduksi. Ketika
kalangan bisnis Amerika Serikat memperoleh kembali pangsa pasar yang
cukup signifikan, Amerika Serikat sekali lagi menjadi pemimpin eksportir
dunia dalam beberapa industri utama.
Begitu menyadari bahwa kualitas harus ditetapkan dalam bentuk
nilai terhadap konsumen, kalangan bisnis merancang kembali organisasi
dan usaha-usaha pemasaran mereka sehingga lebih di fokuskan pada
orientasi terhadap konsumen. Praktik perbaikan juga diterapkan di
berbagai perusahaan, dimana terdapat empat (4) kunci dalam
keberhasilan ini, yaitu konsumen, kualitas, produktivitas dan laba.
Mengukur Produktivitas
Sebagian negara menggunakan Produktivitas tenaga kerja untuk
mengukur produktivitas nasional. Produktivitas tenaga kerja sendiri
merupakan Rasio produktivitas yang diukur dengan cara membagi total
7
output dengan total input tenaga kerja. Sebagaimana dirumuskan sebagai
berikut :
Produk domestik brutoProduktivitas tenaga kerja sebuah negara =
Jumlah total pekerja
Rumusan diatas mencerminkan gagasan umum tentang
produktivitas. Dimana persmaan ini membandingkan hasil tahunan total
barang dan jasa dengan sumber daya yang digunakan untuk
memproduksi hasil tersebut. Fokus pada tenaga kerja, alih-alih pada
sumber daya lain (seperti modal atau energi), lebih disukai karena
kebanyakan negara memiliki catatan akurat tentang lapangan pekerjaan
dan jam kerja yang digunakan.
Produktivitas diantara Pesaing Global
Banyak faktor yang memberikan perbedaan antar negara,
diantaranya teknologi, ketrampilan manusia, kebijakan ekonomi, sumber
daya alam dan bahkan tradisi. Misalnya saja pada satu sektor industri
produksi makanan. Di Jepang, industri produksi makanan memperkejakan
lebih banyak orang daripada gabungan industri otomitif, computer,
elektronik dan peralatan mesin.industri ini merupakan industri
terfragmentasi dan sangat terlindungi dibandingkan dengan produksi
makanan di Amerika Serikat (sumber : www.foodservice.com). Jepang
sangat tidak efisien. Rata-rata pekerja Amerika Serikat memproduksi 3,5
kali lipat lebih banyak daripada pekerja Jepang.
8
Produktivitas Domestik
Negara-negara juga harus memperhatikan produktivitas dosmetik
tanpa memandang dimana posisi negara tersebut berada dalam pasar
persaingan global. Negara yang memperbaiki kemempuannya dalam
membuat sesuatu dari sumber daya yang ada dapat meningkatkan tingkat
kemakmuran produknya. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan dalam
produktivitasnya, maka total kekayaan negara tersebut juga semakin
mengecil. Disini tingkat kekayaan seseorang terjadi akibat kerugian pihak
lain yang sama-sama berbagi system sosial ekonomi dengannya.
Tren Produktivitas Nasional
Dalam tren produktivitas suatu negara Tingkat Produktivitas juga
harus ikut diperhitungkan. Tingkat produktivitas sendiri diartikan sebagai
nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh setiap pekerja.
Tingkat Pertumbuhan Produktivitas Amerika Serikat
Tren produktivitas sebagai indikator kesehatan perekonomian suatu
negara. Misalnya pada tahun 1980-an, dimana Amerika Serikat
mengalami perlambatan dalam tingkat pertumbuhan produktivitas
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Pertumbuhan Yang Tidak Seimbang Dalam Sektor Manufaktur dan
Jasa
Sepanjang tahun 1970-an, produktivitas di sektor manufaktur
sedikit tertinggal di belakang sektor jasa. Akan tetapi pada tahun 1978-
9
1990, rata-rata produktivitas jasa tidak mengalami peningkatan. Setiap
sektor jasa mengalami peningkatan, sektor manufaktur juga mengalami
peningkatan dua kali lebih besar dibanding dengan sektor jasa. Dengan
demikian, manufaktur tetap menjadi penyumbang utama bagi peningkatan
produktivitas Amerika Serikat secara keseluruhan.
Produktivitas Industri
Berbagai industri juga sangat berbeda dalam kaitannya dengan
produktivitas. Misalnya yang terjadi pada tahun 2002, dimana produktivitas
peralatan elektronik dan computer meningkat 21%, sementara
produktivitas kendaraan bermotor turun 12%. Begitu pula dalam sektor
jasa juga mengalami perbedaan yang cukup signifikan.
Produktivitas Perusahaan
Produktivitas yang tinggi memberikan tingkat persaingan pada
perusahaan karena biayanya menjadi lebih rendah dibandingkan
perusahaan lainnya. Misalnya perubahan haluan terakhir pada General
Motors yang menaikkan sahamnya pada pasar mobil Amerika Serikat
sampai 31% dan untuk pertama kalinya dalam 11 tahun mengalahkan
ford.
2.2 MENINGKATKAN KUALITAS
Untuk mengukur produktivitas tidak cukup hanya dari segi jumlah
barang yang diproduksi. Ada beberapa aspek yang turut kita pertimbangkan
yaitu kualitas. Untuk bisa bersaing pada skala global kita harus menerapkan
10
orientasi kualitas baru. Sebagai contoh, peningkatan kualitas yang digerakkan
oleh konsumen yang semakin meningkat tak luput dari turut andilnya semua
karyawan, jadi tidak hanya andil manajer saja yang turut ikut berpartisipasi
dalam usaha perbaikan kualitas dan merangkul motode baru untuk mengukur
kemajuan secara objektif.
2.2.1 Mengelola Kualitas
Manajemen kualitas total atau total quality management (TQM)
meliputi semua kegiatan yang diperlukan untuk menempatkan barang dan
jasa berkualitas ke pasar. Dimana banyak aspek bisnis yang harus tetap
dipertimbangkan, diantaranya pelanggan, pemasok dan karyawan.
Pendekatan strategis untuk TQM dimulai melalui kepemimpinan dan
semangat untuk TQM. Meliputi usaha mendapatkan perhatian dari para
pekerja, membuat mereka berpikir dalam cara yang baru mengenai apa yang
mereka kerjakan, kemudian membuat mereka memperbaiki hal-hal yang
dilakukan untuk meningkatkan proses dan produk.
Titik awalnya kita harus fokus terhadap pelanggan. Dimana
perusahaan harus mengembangkan metode untuk menentukan apa yang
diinginkan dan dibutuhkan pelanggan serta mengarahkan sumber daya
perusahaan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan tersebut.
Perusahaan akan memboroskan kontribusi potensial dari sumber daya
manusianya dan dengan demikian kehilangan kesempatan untuk menjadi
pesaing yang lebih kuat, kecuali jika semua karyawan bekerja untuk
meningkatkan kualitas. TQM menuntut perbaikan yang berkesinambungan,
11
jadi tidak hanya dalam menghasilkan produk dan jasa melainkan juga proses
internal perusahaannya.
Perencanaan Untuk Kualitas
Untuk mencapai kualitas yang tinggi , manajer harus
merencanakan proses produksi yang mencakup peralatan, metode,
ketrampilan pekerja dan bahan baku. Akan tetapi perencanaan ini dimulai
sebelum produk dirancang atau dirancang ulang. Pada proses awal
manajer harus menetapkan tujuan, baik kualitas kinerja maupun
keandalan kualitas. Kualitas Kinerja mengacu pada unsur-unsur kinerja
dari sebuah produk. Kualitas kinerja mungkin berhubungan dengan
keadaan kualitas suatu produk, dimana merupakan kualitas produk dari
unit ke unit.
Menata Kualitas
Dalam memproduksi barang dan jasa yang berkualitas memerlukan
usaha dari seluruh bagian dalam organisasi. Pemisahan departemen
dalam mengendalikan kualitas tidak lagi sesuai. Pada saat yang sama,
banyak perusahaan menugaskan tanggung jawab untuk aspek khusu dari
TQM kepada depertemen atau posisi tertentu. Banyak perusahaan
memiliki departemen jaminan kualitas dan pengendalian kulitas, dimana
stafnya terdiri dari para pakar kualitas. Orang-orang ini dapatdiminta untuk
memecahkan masalah-masalah yang ada kaitannya dengan kualitas
dalam departemen lain dari perusahaan tersebut. Mereka tetap
menginformasikan perkembangan terakhir berkenaan dengan peralatan
12
dan metode-metode yang tujuannya untuk mempertahankan kualitas ke
departemen-departemen lain.
Pengarahaan Untuk Kualitas
Para manajer harus memotivasi karyawan dan perusahaan untuk
mencapai tujuan-tujuan kualitas dan harus terus menemukan cara dalam
mendorong kualitas dengan cara melatih para karyawannya, mendorong
keterlibatan serta menyesuaikan kompensasi terhadap kualitas kerja. Jika
manajer berhasil, para karyawan pun akhirnya bisa merasakan
kepemilikan kualitas dimana merupakan suatu gagasan bahwa kualitas
menjadi milik setiap orang yang menciptakannya ketika melakukan suatu
pekerjaan.
Pengendalian Untuk Kualitas
Dengan memonitor produk dan jasanya, perusahaan dapat
mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya. Namun pertama-tama
manajer harus menetapkan standar yang disepakati dalam perusahaan
tersebut. Kemudia hasilnya nanti akan dikaji ulang apakah nilai yang
dihasilkan setiap pekerja sudah sesuai dengan standar ataukah masih
kurang.
2.2.2 Alat-alat Bagi Manjemen Kualitas Total
Banyak perusahaan bergantung pada alat-alat untuk mengelola
kualitas. Gagasan untuk memperbaiki produk maupun proses produksi
berasal dari analisis produk kompetitif dimana merupakan proses analisis
13
yang dilakukan perusahaan terhadap produk pesaing untuk menentukan
perbaikan yang diingkan pada produknya sendiri. Terdapat enam alat yang
paling sering digunakan dalam TQM, yaitu analisis nilai tambah, kendali
produksi secara statistic, studi kualitas/biaya, tim perbaikan kualitas,
benchmarking dan menjadi lebih dekat dengan pelanggan.
Analisis Nilai Tambah
Merupakan proses evaluasi seluruh kegiatan kerja, aliran bahan
baku dan administrasi untuk menetapkan nilai yang bertambah bagi
konsumen. Analisis ini seringkali memperlihatkan kegiatan yang sia-sia
atau tidak perlu yang dapat dihilangkan tanpa merugikan pelayanan
terhadap konsumen.
Kendali Proses Produksi Secara Statistik
Merupakan metode pengumpulan data untuk menganalisis variasi
dalam kegiatan produksi dan meninjau apakah penyesuaian perlu
dilakukan. Setiap perusahaan menginginkan keseragaman total dalam
outputnya, variasi output selalu ada. Akan tetapi perusahaan dapat
mengendalikan kualitas produk secara lebih baik dengan cara mengetahui
sumber-sumber variasi.
Variasi Proses
Merupakan variasi produk yang timbu dari perubahan dalam input
produksi. Variasi produk timbul dari input yang digunakan dalam proses
produksi.
14
Bagan Kendali
Dengan mengetahui bahwa suatu proses mampu memenuhi
standar kualitas tidaklah cukup, para manajer harus senantiasa memonitor
proses produksi untuk mencegah hal yang sia-sia. Untuk mendeteksi
kecacatan awal, para manajer dapat memeriksa produksi secara berkala
dan menetapkan hasilnya dalam suatu bagan kendali, dimana
merupakan metode pengendalian proses yang memetakan hasil
pengambilan contoh dalam sebuah diagram untuk menentukan kapan
suatu produk mulai menyimpang dari kondisi kerja normal.
Pengamatan Kualitas/Biaya
Untuk mempertahankan kemampuan yang ada, perusahaan harus
secara konsisten menaikkan kemampuan kualitas. Sayangnya, setiap
perbaikan dalam produk maupun proses produksi berarti menambah
biaya, entah itu fasilitas baru, peralatan baru, pelatihan atau perubahan-
perubahan lain. Jadi para manajer harus menghadapi tantangan untuk
mengidentifikasi perbaikan-perbaikan yang menawarkan janji yang
terbesar. Pengamatan kualitas/biaya merupakan metode perbaikan
kualitas dengan cara mengidentifikasi biaya saat ini dibidang-bidang yang
memiliki potensi penghematan biaya terbesar. Perusahaan juga sering kali
mendapatkan kegagalan eksternal dimana merupakan biaya yang dapat
dikurangi setelah produk yang rusak meninggalkan suatu pabrik. Misalnya,
beberapa books yang rusak tetap di pasarkan ke tangan konsumen
sehingga hal ini menyebakan keluhan atau komplain.
15
Tim Perbaikan Kualitas
Tim Perbaikan Kualitas atau Quality Improvement (QI) teams
adalah kelompok karyawan dari berbagai macam bidang kerja yang
bertemu secara berkala untuk menetapkan, menganalisis, dan mengatasi
masalah-masalah produksi yang umum terjadi. Tujuan mereka adalah
memperbaiki metode pekerjaan mereka sendiri maupun produk yang
mereka buat.
Benchmarking
Benchmarking adalah proses dimana perusahaan menjalankan
praktik-praktik terbaik dari kinerja sebelumnya maupun dari perusahaan
lain untuk memperbaiki produknya sendiri. Internal Benchmarking adalah
proses penelusuran suatu perusahaan terhadap kinerjanya sendiri selama
jangka waktu tertentu untuk mengevaluasi kemajuannya dan menetapkan
tujuan untuk perbaikan di masa depan. Eksternal Benchmarking adalah
tinjauan kritis mengenai pesaing untuk menetapkan barang atau jasa
mana yang terbaik.
Semakin Dekat dengan Pelanggan
Perusahaan yang sedang berkembang, seringkali buta akan
pelanggan. Padahal merekalah yang menggerakkan aktivitas bisnis
perusahaan. Padahal, bisnis yang paling berhasil adalah yang paling
dekat dengan pelanggan dan tahu produk apa yang ingin dikonsumsi.
16
2.3 TREN DALAM MANAJEMEN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS
2.3.1 ISO 9000:2000 dan ISO 14000
ISO 9000 adalah program yang memberi sertifikat bahwa suatu pabrik,
laboratorium, atau kantor telah memenuhi standar manajemen kualitas dari
International Organization for Standardization. Versi terbaru, ISO 9000:2000,
menjadi bukti bahwa perusahaan mengikuti prosedur yang terdokumentasi
dalam menguji produk, melatih karyawan, mencatat arsip, dan memperbaiki
kerusakan.
Sedangkan ISO 14000 adalah program sertifikasi yang menjadi bukti
bahwa suatu pabrik, laboratorium, dan kantor telah memperbaiki kinerja
lingkungan.
2.3.2 Rekayasa Ulang Proses
Setiap bisnis terdiri dari berbagai proses, yakni aktivitas yang dilakukan
secara berkala dan rutin dalam melaksanakan bisnis. Setiap proses bisnis
dapat menambah nilai dan kepuasan pelanggan apabila dilakukan dengan
baik. Sebaliknya, hal tersebut akan mengecewakan pelanggan dan
mengganggu mitra bisnis apabila dikelola dengan cara yang tidak sesuai.
Rekayasa ulang proses bisnis berfokus pada peningkatan
produktivitas dan kualitas proses bisnis – memikirkan kembali setiap tahap
dalam suatu operasi organisasi dengan memulainya dari awal. Rekayasa
ulang dapat didefinisikan sebagai dasar pemikiran kembali dan perancangan
ulang scara radikal dari proses bisnis untuk mencapai perbaikan ukuran
kinerja dalam hal biaya, kualitas, jasa, dan kecepatan.
17
Proses Rekayasa Ulang
2.4 MENAMBAH NILAI MELALUI RANTAI PASOKAN
Rantai Pasokan (rantai nilai) adalah arus informasi, bahan, dan jasa
yang dimulai dari pemasok bahan mentah dan berlanjut sampai tahap-tahap
lain dalam proses operasi sampai produk mencapai pelanggan terakhir.
Strategi Rantai Pasokan
Strategi tradisional menganggap bahwa perusahaan dikelola
sebagai perusahaan individual dan bukannya sebagai anggota dari
sistem pasokan terkoordinasi. Strategi rantai pasokan didasarkan pada
gagasan bahwa para anggota rantai pasokan , yang bekerja sebagai
unit yang terkoordinasi , akan mendapatkan keuntungan bersaing.
Walaupun mencari kepentingannya sendiri, masing-masing
18
Menetapkan suatu permasalahan untuk ditetapkan
Mengidentifikasikan proses dalam rekayasa ulang
Mengevaluasi informasi dan kebutuhan sumber daya manusia untuk rekayasa ulang
Memahami proses yang terjadi
Menciptakan rancangan proses baru
Menerapkan proses rekayasa ulang
perusahaan bekerja lebih erat dengan para pemasok dan pelanggan di
seluruh bagian rantai pasokan.
Manajemen Rantai Pasokan
Manajemen rantai pasokan adalah prinsip dalam memandang
rantai pasokan secara lengkap untuk memperbaiki keseluruhan aliran
dalam sistem.
Rekayasa ulang rantai pasokan untuk mendapatkan hasil lebih baik
Proses perbaikan dan rekayasa ulang seringkali diterapkan dalam
rantai pasokan dalam rangka menurunkan harga, mempercepat layanan,
atau mengkoordinasi arus informasi dan bahan-bahan baku.
2.5 PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS SEBAGAI ALAT BERSAING
Kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan cara memperbaiki
produktivitas dan kualitas bergantung pada partisipasi semua pihak dalam
perusahaan.
2.5.1 Menanamkan Modal dalam Inovasi dan Teknologi
Banyak perusahaan AS yang telah menanamkan modalnya dalam
teknologi inovatif kemudian menikmati peningkatan produktivitas dan
penghasilan. Investasi dalam internet dan teknologi informasi semakin
meningkat, dengan aplikasi baru dalam setiap industri utama mulai dari
manufaktur sampai perawatan kesehatan.
19
2.5.2 Menerapkan Perspektif Jangka Panjang
Banyak perusahaan yang berorientasi pada kualitas memiliki komitmen
untuk suatu perspektif jangka panjang bagi perbaikan kontinu, yaitu
komitmen yang berkelanjutan untuk memperbaiki produk dan prosesnya,
tahap demi tahap, dalam mengejar kepuasan konsumen yang selalu
meningkat.
2.5.3 Menekankan Pada Kualitas Kerja
Banyak perusahaan mencari cara inovatif dalam memperkaya bidang
pekerjaan dan mendorong keterlibatan karyawan agar kinerjanya lebih baik.
Dua diantaranya yaitu :
1. Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan Karyawan adalah prinsip bahwa semua karyawan
merupakan kontributor berharga terhadap suatu bisnis dan harus diberi
kepercayaan dengan keputusan-keputusan tertentu berkaitan dengan
pekerjaan mereka.
2. Pelatihan Karyawan
Agar keterlibatan karyawan menjadi lebih efektif, program tersebut harus
dijalankan dengan persiapan matang dan kecermatan. Pelatihan
merupakan metode kunci dalam mempersiapkan karyawan dalam
program perbaikan produktivitas.
20
2.5.4 Memperbaiki Sektor Jasa
Sikap karyawan bahkan lebih penting bagi produksi jasa daripada
produksi barang. Dalam sektor jasa, karyawan seringkali merupakan jasa itu
sendiri. Banyak perusahaan menemukan lima kriteria yang digunakan
konsumen dalam menilai kualitas jasa, yaitu :
1. Keandalan (reliability)
Melaksanakan jasa seperti yang dijanjikan, baik secara akurat maupun
tepat waktu.
2. Cepat tanggaap (responsiveness)
Mau membantu pelanggan sesegera mungkin.
3. Jaminan (assurance)
Mempertahankan karyawan yang memiliki pengetahuan luas dan sopan
yang akan mendapatkan kepercayaan dan keyakinan dari pelanggan.
4. Empati (empathy)
Memberikan rasa peduli dan perhatian pribadi.
5. Berwujud (tangibles)
Menjaga penampilan yang menarik di antara personel dan dalam bahan
produksi serta fasilitas.
21
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah Pengantar Bisnis Manajemen tentang “Mengelola
Produktivitas dan Kualitas” ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Dan kurang lebih dalam penulisan atau penyusunan, mohon dimaklumi.
3.1 Kesimpulan
Dalam membuat suatu produk, sisi kualitas adalah factor yang sangat
berpengaruh terhadap penjualannya, serta menentukan lama/tidaknya produk
tersebut berada di pasaran. Maka dari itu, hendaknya setiap produsen
memperhatikan kualitas setiap barang yang diproduksinya.
TQM adalah keseluruhan kegiatan yang diperlukan untuk
menempatkan barang dan jasa berkualitas tinggi ke pasar. Enam perangkat
yang lazim digunakan TQM adalah : Analisis nilai tambah, Kendali proses
produksi secara statistic, Bagan kendali dan variasi proses, Pengamatan
kualitas/biaya, kegagalan internal, dan kegagalan eksternal.
Dalam persaingan perusahaan yang berkualitas di dunia pemasaran,
diperlukan sertifikasi. Sertifikat ini ditetapkan oleh International Organization
for Standardization, berupa ISO 9000:2000 dan ISO 14000.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ricky W. Griffin, Ronald J. Ebert. 2006. Bisnis Edisi Kedelapan Jilid 1, Erlangga :
Jakarta.
23