Tumor Sel Granular

3
Tumor sel granular Gambaran klinis Tumor sel granular adalah tumor rongga jinak yang relatif umum yang mempunyai suatu pola gambaran klinis yang khusus. Walaupun lesi ini jarang terlihat melibatkan lokasi dan organ yang luas, sebahian besar adalah lidah. Lesi ini biasanya tumbuh lambat, diameternya jarang melebihi 1-2 mm dan biasanya soliter. Jika lokasinya super fisial tumor menunjukkan warna kekuningan yang khas, sebaliknya lesi – lesi yang lokasinya lebih dalam tidak menunjukkan perubahan warnanya. Apabila tumor berlokasi pada lidah, mukosa lingual diaatasnya mungkin normal, ttermasuk penurunan jumlah papilla dan lidah menjadi rata. Kekhasan tumor ini adalah lesi yang sangat kenyal pada pemeriksaan palpasi dan tidak ada keluhan. Gambaran mikroskopis Tumor sel granular yang menunjukan suatu poliferasi sel – sel schwan yang menunjukan suatu sitoplasma bergranul. Sebelumnya telah ada teori yang mengatakan asal lesi jaringan otot yang bergaris. Dalam hal ini nama mioblastoma sel granular telah digunakan, sebuah nama yang kemudian digunakan secara luas. Di samping sel – sel granular, tumor ini seringg kali dihubungkan dengan suatu proliferasi hiperplastik pada epitel mukosa diatasnya. Secara mikroskopik, proliferasi epitel ini menunjukkan kemiripan dengan karsinoma epidermoid, tetapi lesi ini adalah jinak dan diarahkan sebagai pseudoepiteliomatous hyperplasia (PEH). Hal yang harus ditekankan bahwa perubahan epitel adalah secara klinik tidak berarti dan tidak berhubungan dengan kanker mulut. Perawatan dan prognosis Perawatan untuk tumor sel granular terdiri dari eksisi konservatif. Walaupun eksisi tidak sempurna, regresi spontan telah pernah dilaporkan. Kekambuhan setelah perawatan tidak umum terjadi. Neuroma Traumatik Gambaran klinis

description

tumor sel glanular

Transcript of Tumor Sel Granular

Page 1: Tumor Sel Granular

Tumor sel granular

Gambaran klinis

Tumor sel granular adalah tumor rongga jinak yang relatif umum yang mempunyai suatu pola gambaran klinis yang khusus. Walaupun lesi ini jarang terlihat melibatkan lokasi dan organ yang luas, sebahian besar adalah lidah. Lesi ini biasanya tumbuh lambat, diameternya jarang melebihi 1-2 mm dan biasanya soliter. Jika lokasinya super fisial tumor menunjukkan warna kekuningan yang khas, sebaliknya lesi – lesi yang lokasinya lebih dalam tidak menunjukkan perubahan warnanya. Apabila tumor berlokasi pada lidah, mukosa lingual diaatasnya mungkin normal, ttermasuk penurunan jumlah papilla dan lidah menjadi rata. Kekhasan tumor ini adalah lesi yang sangat kenyal pada pemeriksaan palpasi dan tidak ada keluhan.

Gambaran mikroskopis

Tumor sel granular yang menunjukan suatu poliferasi sel – sel schwan yang menunjukan suatu sitoplasma bergranul. Sebelumnya telah ada teori yang mengatakan asal lesi jaringan otot yang bergaris. Dalam hal ini nama mioblastoma sel granular telah digunakan, sebuah nama yang kemudian digunakan secara luas. Di samping sel – sel granular, tumor ini seringg kali dihubungkan dengan suatu proliferasi hiperplastik pada epitel mukosa diatasnya. Secara mikroskopik, proliferasi epitel ini menunjukkan kemiripan dengan karsinoma epidermoid, tetapi lesi ini adalah jinak dan diarahkan sebagai pseudoepiteliomatous hyperplasia (PEH). Hal yang harus ditekankan bahwa perubahan epitel adalah secara klinik tidak berarti dan tidak berhubungan dengan kanker mulut.

Perawatan dan prognosis

Perawatan untuk tumor sel granular terdiri dari eksisi konservatif. Walaupun eksisi tidak sempurna, regresi spontan telah pernah dilaporkan. Kekambuhan setelah perawatan tidak umum terjadi.

Neuroma Traumatik

Gambaran klinis

Neuroma traumatic (amputasi) muncul sebagai pertumbuhan yang berlebihan bersifat bukan neuplama dari akson dan merupakan jaringan parut fibrous. Lesi ini muncul sebagai akibat terputusnya saraf perifer, kemudian terbentuknya jaringan parut, jaringan parut ini menggangu pertumbuhan akson reparatif. Berkas akson yang terputus berusaha untuk beregenerasi, tetapi tidak dapat menemukan jalur neurilema yang diperlukan untuk menuntun saraf tersebut kembali ke sisi reseptornya. Masa yang dihasilkan berupa jaringan fibrous dan akson – akson menghasilkan sebuah nodul klinis yang biasanya berbatas jelas, kenyal, dan sering kali menimbulkan rasa sakit ketika dipalpasi. Neuroma traumatic sering terjadi pada sisi yang mudah mengalami trauma fisik, seperti bibir, lidah, dan mukosa bukal. Neuroma traumatic juga dilaporkan terjadi di daerah saraf mentalis pada pasien – pasien ompong, dan juga terjadi setelah pencabutan gigi.

Perawatan dan prognosis

Page 2: Tumor Sel Granular

Perawatan terhadap lesi ini adalah eksisi konservatif dan kekambuhan setelah perawatan jarang terjadi

Jaringan adiposa

Lipoma

Gambaran klinis

Lipoma adalah neuplasia jinak yang berasal dari jaringan adipose. Lesi ini lazim didalam jaringan sub kutan kulit, tetapi jarang terjadi dirongga mulut. Lipoma paling sebagian besar ditemukan pada orang dewasa dan biasanya terjadi berupa tumor tunggal dipunggung, bahu atau leher. Terkadang sering dijumpai lesi jamak. Lipoma rongga mulut biasanya tunggal, berbatas jelas, dan lunak dipalpasi. Meskipun biasanya lesi kurang dari 2 cm, tetapi pernah diketahui lipoma mencapai ukuran yang patut dipertimbangkan. Lipoma sering menunjukkan warna kekuningan jika berlokasi dibawah mukosa mulut.

Gambaran mikroskopis

Lipoma secara histopatologi anatomis menunjukan suatu proliferasi sel – sel adiposa dalam suatu konektif fibrous tissue, dengan initi yang terletak di polifer, dan tidak menunjukkan adanya stroma, tetapi pembuluh darah bias ditemukan diantara prolifesasi sel – sel adiposa tersebut. Dalam hal ini yang paling umum lesi ini dirongga mulut mengandung jaringan adiposa yang matang, yang merupakan turunan dari lemak bukal. Hal ini menunjukkan tempat yang menyimpang, secara anatomi jaringan adiposa normal, secara klinis menghasilkan masa bernodul pada mukosa bukal. Masa ini secara sering di eksisi untuk tujuan diagnosis dan lesi ini tidak dipertimbangkan sebagai neoplasma yang sebenarnya.

Perawatan dan prognosis

Perawatan lipoma terdiri dari eksisi konservatif, dan jarang terjadi kekambuhan setelah eksisi sempurna.