tulus
description
Transcript of tulus
Baru
Tak perlu kau ajak aku bicaratak akan pernahku mendengarnyaini aku yang dulu bahkan tak dapat
sebelah dengar dari telingamutak perlu bersolek berwangi bungatak akan mampu luluhkan hatikuini
aku yang dulu bahkan tak dapat sebelah mata dari pandanganmu
Nikmatilah kejutankuini aku yang baruNikmatilah rasa itutak lagi dikuasamu
tak perlu gelitik aku tertawatak lagi kulihat ada yang lucuini aku yang dulu namanya terus jadi
sisipan setiap leluconmu
Nikmatilah kejutankuini aku yang baruNikmatilah rasa itutak lagi dikuasamu
Nikmatilah kejutankuNikmatilah rasa itutak lagi dikuasamu
Dari dulu kamu tahu waktu aku demi kamuDulu lalu tinggal dulu inilah aku yang baru
Nikmatilah kejutankuini aku yang baruNikmatilah rasa itutak lagi dikuasamu
Nikmatilah kejutankuNikmatilah rasa itutak lagi dikuasamu
Bunga tidur
Bekas gincu di sudut bibir kiri
di depan cermin sabtu pagiaku tak tahu milik siapa
cukup jauh dari mabuk rasanya
aku tak bermimpientahlah ini pertanda apa
sering malu karena sujudhanya bila tertekan
duhai pria yang mengaku-ngaku dewasakonon kabar membeku
didirikan kadang tak mampuini dia si jago pemandubila kau pikir aku sekuat itu
dua empat tujuh aku bahagiakau salah kawan kulindungi dendangan
ini musikku dia pagar jarak pandangmumustahil tak bercelah
di depan cermin aku bicara dengan pantulan
kubunga tidur bisa membawamu terkubur
jauh dari sekedar akar hantui pikirankadang aku jatuh cinta
kadang naik si pitam
kadang gelap malamkadang semua tulikau salah kawan kulindungi dendangan
ini musikku dia pagar jarak pandangmu
kau salah kawan kulindungi dendangan
ini musikku dia pagar jarak pandangmuselamaku melihat engkau senang
yang lainnya kusimpan sendiri
Diorama
Aku patung, mereka patungCangkir teh hangat namun kaku dan dinginMeja-meja kayu mengkilapWajahmu dibasahi air mata yang dilukisTubuh kaku tidak bergerakIngin hapus air matamu tapi aku tak bisaPatung-patung kayu mengkilapPikiran mereka kosong memikul peranHarusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagiaTapi kita dalam dioramaHarusnya sisa masa ku buat indah menukar sejarahTapi kita dalam dioramaDiorama, dioramaSakit hatimu karena akuSakit membekas dalam, jadi bagian sejarahTak ada kesempatan untuk berkilahUntuk selamanya masa itu menguasaimuHarusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagiaTapi kita dalam dioramaHarusnya sisa masa ku buat indah menukar sejarahTapi kita dalam diorama
Gajah
setidaknya punya tujuh puluh tahuntak bisa melompat kumahir berenangbahagia melihat kawan yang berenangberkumpul bersama sampai ajalbesar dan berani berperi sendiriyang aku hindari hanya semut kecilotak ini cerdas kurakit bernafaswajahmu tak akan pernah kulupawaktu kecil dulu mereka mengatakanmereka panggilku gajahkini ku beri tahu puji dalam olokanmereka ingatku marahjabat tanganku panggil aku gajahkau temanku kau doakan akupunya otak cerdas aku harus sanggupbila jatuh gajah lain membantutubuhmu disitu pasti rela jadi tamengkukecil kita tak tahu apa-apawajar terlalu cepat marahkecil kita tak tahu apa-apayang terburuk kelak bisa jadi yang terbaikyang terburuk kelak bisa jadi yang terbaikkau temanku kau doakan akupunya otak cerdas aku harus sanggupbila jatuh gajah lain membantutubuhmu disitu pasti rela jadi tamengkukau temanku kau doakan akupunya otak cerdas aku harus sanggupbila jatuh gajah lain membantutubuhmu disitu pasti rela jadi tamengku
jangan cintai aku apa adanya
Tak sulit mendapakanmuKarna sejak lama kaupun mengincarkuTak perlu lama-lamaTak perlu banyak tenagaIni terasa mudahh..Kau terima semua kurangkuKau tak pernah marah bila ku salahKau selalu memuji apapun hasil tangankuYang tidak jarang payahJangan cintai akuapa adanyajangaaaaan
tuntutlah sesuatubiar kita jalan kedepanaku dimana jadi petamuaku ingin jadi jagoanmu (2x)
Jatuh cinta
Seolah dia menari di matakuMelekat di kulitku, di hatikuApa yang kini harus ku lakukanWajahnya selalu ada di pikiranOoo tiba-tiba aku sukaSenyumnya selalu terbayang-bayangCaranya bicara ooo aku sukaDia punya semua pesonaDia punya semua yang ku dambaSosok yang cantik anggun menarik gerak menawanTutur cemerlang hati yang tulus tak bisa aku lewatkan(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia(dia) sangat menggoda, (dia) sempurnaSenyumnya selalu terbayang-bayangCaranya bicara ooo aku sukaDia punya semua pesonaDia punya semua yang ku dambaSosok yang cantik anggun menarik gerak menawanTutur cemerlang hati yang tulus tak bisa aku lewatkan(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia(dia) sangat menggoda, (dia) sempurnaSeolah dia menari di matakuMelekat di kulitku, di hatiku(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia(dia) sangat menggoda, (dia) sempurna(sungguh) ku cinta dia, (sungguh) ku sayang dia(dia) sangat menggoda, (dia) sempurnaSeolah dia menari di mataku
Merdu untukmu
Ku ingin bernyanyi, melekat di telingamuBingkai seisi semesta, semua yang bisa bernyanyiKu ingin bernyanyi, melekat di dalam hatimuBingkai beragam nada agar semua merdu untukmuKu ingin bernyanyi, melekat di dalam hatimuBingkai seisi semesta, semua yang bisa berceritaKu ingin bernyanyi, melekat di dalam hatimuBingkai beragam nada agar semua merdu untukmuKu ingin bernyanyi, melekat di telingamuBingkai seisi semesta, semua yang bisa berceritaKu ingin bernyanyi, melekat di dalam hatimuBingkai beragam nada agar semua merdu untukmuMerdu untukmu, merdu untukmu
Sepatu
Kita adalah sepasang sepatu
Selalu bersama tak bisa bersatu
Kita mati bagai tak berjiwaBergerak karena kaki manusiaAku sang sepatu kanan
Kamu sang sepatu kiri
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginanKita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda
Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuh pun kita tak berdayaKu senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginanKita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apaKita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda
Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuh pun kita tak berdayaCinta memang banyak bentuknya
Mungkin tak semua bisa bersatu
Teman hidup
Dia indah meretas gundahDia yang selama ini ku nantiMembawa sejuk, memanja rasaDia yang selalu ada untukkuDi dekatnya aku lebih tenangBersamanya jalan lebih terangTetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktuKau milikku, ku milikmuKau milikku, ku milikmuDi dekatnya aku lebih tenangBersamanya jalan lebih terangTetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktuBila di depan nantiBanyak cobaan untuk kisah cinta kitaJangan cepat menyerahKau punya aku, ku
punya kamu, selamanya kan begituTetaplah bersamaku jadi teman hidupkuBerdua kita hadapi duniaKau milikku ku milikmu kita satukan tujuBersama arungi derasnya waktuKau milikku, ku milikmuKau jiwa yang selalu aku puja
Teman pesta
Di satu pesta tak ada yang datangHanya kau sendirianMusik menghentak kamu kesepianDan tak ada yang datangHei huu hei huu hei huuDimana temanmu, dimana duniamu (dimana)Yang selalu sejalanTak semua seperti yang kau inginkan (inginkan)Coba kau ingat akuAku jatuh cinta pada kekuranganmuAku yang selalu punya waktu untukmu(aku teman pestamu) ku ingin kau bahagia(aku teman pestamu) ku ingin menghiburmu(aku teman pestamu) berdansa menari kan ku lakukan(aku cinta padamu) ku bisa kau andalkanMungkin terdengar konyolSemua ku lakukan asalkan kau bahagiaDengar kau punya akuPesta takkan selalu menyenangkanBeri ku kesempatan tuk membuktikanAku teman pestamu, aku teman pestamuAku teman pestamu, aku cinta padamu(aku teman pestamu) ku ingin kau bahagia(aku teman pestamu) ku ingin menghiburmu(aku teman pestamu) berdansa menari kan ku lakukan(aku cinta padamu) ku bisa kau andalkan
Tuan nona kesepian
Tuan kesepian, tak punya temanHatinya rapuh tapi berlagak tangguhNona tak berkawan, tak pernah
rasakan cintaSungguh pandai berkhayal, mimpi itu alamnya
Mereka berdua bertemu di satu sudut taman kotaBerkata tapi tak bicara, masing-masingnya
menganalisa
(nona berkata)Tuan apa yang salah padamuMengapa wajahmu ada seribuTuan apa yang salah
padamuSeakan dunia hanya kamu, kamu, kamu, kamu
(tuan berkata)Nona apa yang salah padamuApa enaknya tenggelam dalam khayalNona apa yang
salah padamuKau tahu ku tak punya hatiKau masih saja menanti
(nona berkata)Tuan apa yang salah padamuMengapa wajahmu ada seribuTuan apa yang salah
padamuSeakan dunia hanya kamu, kamu, kamu, kamu
(tuan berkata)Nona apa yang salah padamuApa enaknya tenggelam dalam khayalNona apa yang
salah padamuKau tahu ku tak punya hatiKau masih saja menanti
Mereka terlarut dalam egoHati tertutup terdengar katakuBerkata tapi tak berkacaSemua orang
hanya angin lalu
Nona jatuh cinta pada tuanTuan menunggu yang lainNona tak peduli walau tuanTak pernah peduli
sekitarnya
Nona jatuh cinta pada tuanTuan menunggu yang lainNona tak peduli walau tuanTak pernah peduli
sekitarnya