TUJUAN PERCOBAAN.doc

17
. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan konstanta kesetimbangan distribusi iodin diantara dua pelarut. 2. Menentukan konstanta kesetimbangan konsentrasi iodin, ion iodida, dan ion triiodida. B. PENDAHULUAN Kesetimbangan adalah keadaan dimana reaksi berakhir dengan suatu campuran yang mengandung baik zat pereaksi maupun hasil reaksi. Hukum kesetimbangan adalah kali konsentrasi setimbang zat yang berada di ruas kiri, Masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Suatu reaksi dikatakan setimbang apabila reaksi pembentukan dan reaksi penguraian padareaksi tersebut berlangsung dengan kecepatan yang sama sehingga tidak ada lagi perubahan “bersih pada sistem tersebut. Iodin membentuk kompleks triodida, dengan konstanta kesetimbangan sekitar 710 pada 25 ˚C. Suatu kelebihan kalium iodida ditambahkan untuk meningkatkan kelarutan dan untuk menurunkan kestabilan iodin. Biasanya sekitar 3 sampai 4 % berat KI ditambahkan kedalam larutan 0,1 N, dan botol yang mengandung larutan ini adalah larutan ini disumbat dengan baik. Hal ini menurut teori, untuk membuktikan hal ini maka

description

laporan praktikum

Transcript of TUJUAN PERCOBAAN.doc

Page 1: TUJUAN PERCOBAAN.doc

. TUJUAN PERCOBAAN

1. Menentukan konstanta kesetimbangan distribusi

iodin diantara dua pelarut.

2. Menentukan konstanta kesetimbangan konsentrasi

iodin, ion iodida, dan ion triiodida.

B. PENDAHULUAN

Kesetimbangan adalah keadaan dimana reaksi berakhir

dengan suatu campuran yang mengandung baik zat

pereaksi maupun hasil reaksi. Hukum kesetimbangan

adalah kali konsentrasi setimbang zat yang berada di

ruas kiri, Masing-masing dipangkatkan dengan koefisien

reaksinya. Suatu reaksi dikatakan setimbang apabila

reaksi pembentukan dan reaksi penguraian padareaksi

tersebut berlangsung dengan kecepatan yang sama

sehingga tidak ada lagi perubahan “bersih pada sistem

tersebut.

Iodin membentuk kompleks triodida, dengan konstanta

kesetimbangan sekitar 710 pada 25 ˚C. Suatu kelebihan

kalium iodida ditambahkan untuk meningkatkan

kelarutan dan untuk menurunkan kestabilan iodin.

Biasanya sekitar 3 sampai 4 % berat KI ditambahkan

kedalam larutan 0,1 N, dan botol yang mengandung

larutan ini adalah larutan ini disumbat dengan baik. Hal

ini menurut teori, untuk membuktikan hal ini maka akan

dilakukan suatu pembuktian melalui percobaan yaitu

kesetimbangan larutan iodin.

Page 2: TUJUAN PERCOBAAN.doc

C. DASAR TEORI

Konstanta Kesetimbangan Konsentrasi (Kc)

Konstanta ksetimbangan yang dinyatakan dengan term

konsentrasi (Kc) dapat mempunyai harga yang sangat

besar atau sangat kecil. Bila konstanta kesetimbangan

(Kc) kecil (Kc < 1), berarti bahwa pada keadaan

kesetimbangan konsentrasi dari produk adalah kecil,

sehingga konstanta kesetimbangan yang kecil

menunjukkan reaksi bolak-balik tidak berlangsung

dengan baik. Misalnya jika reaksi : A(g) + B(g) ↔ C(g) +

D(g) Dengan Kc = 10-5 berarti bahwa campuran A dan

B tidak banyak menghasilkan C dan D pada

kesetimbangan. Bila konstanta kesetimbangan besar

(Kc > 1) berarti bahwa konsentrasi reaktan yang tinggal

pada kesetimbangan adalah kecil, sehingga harga

konstanta kesetimbangan yang besar menunjukkan

bahwa reaksi berlangsung ke kanan dengan baik.

Misalnya untuk reaksi :

E(g) + F(g) ↔ G(g) + H(g)

Dengan harga Kc = 105 berarti campuran E dan F akan

berubah hampir sempurna menjadi G dan H. Harga

konstanta kesetimbangan dapat ditentukan

berdasarkan data eksperimen. (http://www.chem-is-

try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/karakteristik-

macam-macam-sistem-dan-konstanta-kesetimbangan/)

Konstanta Kesetimbangan Distribusi (Kd)

Ukuran kuantitatif banyaknya solut yang terdapat

Page 3: TUJUAN PERCOBAAN.doc

dalam kedua pelarut dapat dilihat dari koefisien

distribusi atau angka banding distribusi, yang dapat

dihitung berdasarkan hukum dasar distribusi Nernst.

Hukum ini menyatakan bahwa solut akan

mendistribusikan diri di antara dua pelarut yang tidak

saling bercampur, sehingga setelah kesetimbangan

distribusi tercapai, perbandingan konsentrasi solut di

dalam kedua fasa pelarut pada suhu konstan akan

merupakan suatu tetapan, yang disebut koefisien

distribusi (K D ), jika di dalam kedua fasa pelarut tidak

terjadi reaksi-reaksi apapun. Akan tetapi, jika solut di

dalam kedua fasa pelarut mengalami reaksi-reaksi

tertentu seperti assosiasi, dissosiasi, maka akan lebih

berguna untuk merumuskan besaran yang menyangkut

konsentrasi total komponen senyawa yang ada dalam

tiap-tiap fasa, yang dinamakan angka banding distribusi

(D ).

http://journal.um.ac.id/index.php/mipa/article/view/875

21/03/11 23:41

Iodin

Iodin hanya larut sedikit dalam air ( 0,00134 mol / liter

pada suhu 25 C ). Namun larut cukup banyak dalam

larutan – larutan yang mengandung ion iodida. IOdin

membentuk kompleks triodida, dengan konstanta

kesetimbangan sekitar 710 pada 25 C. Suatu kelebihan

kalium iodida ditambahkan untuk meningkatkan

kelarutan dan untuk menurunkan kestabilan iodin.

Page 4: TUJUAN PERCOBAAN.doc

Biasanya sekitar 3 sampai 4 % berat KI ditambahkan

kedalam larutan 0,1 N, dan botol yang mengandung

larutan ini adalah larutan ini di sumbat dengan baik

( Underwood, 1999 : 298 ) .

Ion triodida adalah salah satu spesies yang tergolong

dalam ion polihalida, dihasilkan melalui reaksi ion halide

dengan halogen atau molekul antar halogen. Dalam

reaksi ini, ion halide bertindak sebagai basa lewis

( pemberi pasangan electron ) dan molekul sebai asam

lewis ( penerima pasangan electron ). Larutan ion

dalam KI, yaitu ion triodida, banyak digunakan dalam

kimia analitik. Dapat diambil sebuah contoh adalah

struktur dari Ion triodida dimana pasangan electron

ikatan digambarkan sebagai garis hitam. Pasangan

electron bebas dari atom I pusat digambarkan dengan

titik- titik ( Petrussi,1985 : 60 ).

Larutan – larutan iodin standar dapat dibuat melalui

penimbangan langsung iodin murni dan mengencerkan

dalam sebuah labu volumetryk. Iodiun yang akan

dimurnikan oleh sublimasi dan ditambahkan kedalam

sebuah larutan KI yang konsentrasinya ditimbang

secara akurat sebelum dan sesudah penambahan iod.

Namun demikian, biasanya larutan tersebut

distandarisasi terhadap sebuah standar primer yang

paling sedikit digunakan.Dan kekuatan reduksinya

tergantung pada PH yang digunakan ( Underwood,

1999: 296 – 297 ).

Page 5: TUJUAN PERCOBAAN.doc

Salah satu fakta yang penting tetntang reaksi kimia

reversibel (dapat-balik). Bilamana suatu reaksi kimia

dimulai, hasil-hasil reaksi mulai menimbun, dan

seterusnya akan bereaksi satu sama lain memualai

suatu reaksi yang kebalikannya. Setelah beberapa

lama, terjadilah kesetimbangan dinamis, yaitu jumlah

molekul (atau ion) dan setiap zat terurai, sama

banyaknya dengan jumlah molekul yang terbentuk

dalam suatu satuan waktu. Dalam beberapa hal,

kesetimbangan ini terletak sama sekali berada di pihak

pembentukan suatu atau beberapa zat, maka reaksi itu

tampak seakan-akan berlangsung sampai selesai

(Svehla, 1990 ; 21).

Iod jauh lebih dapat larut dalam larutan kalium iodida

dalam air daripada dalam air; ini disebabkan oleh

terbentuknya ion triiodida, I3-. Kesetimbangan berikut

berlangsung dalam suatu larutan seperti ini :

I2 + I- —> I3-

Jika larutan itu dititrasidengan larutan natrium tiosulfat,

konsentrasi iod total, sebagai I2 bebas dan I3- tak

bebas, diperoleh, karena segera sesudah iod

dihilangkan akibat interaksi dengan triosulfat, sejumlah

iod baru dibebaskan dari tri-iodida agar kesetimbangan

tidak terganggu. Namun jika larutan dikocok dengan

karbon tetra klorida, dalam mana iod saja yang dapat

larut cukup banyak, maka iod bebas dalam larutan air.

Dengan menentukan konsentrasi iod dalam larutan

Page 6: TUJUAN PERCOBAAN.doc

karbon tetraklorida, konsentrasi ion iod bebas dalam

larutan air dapat dihitung dengan menggunakan

koefisien distribusi yang diketahui, dan dari situ

konsentrasi total iod bebas yang ada dalam

kesetimbangan. Dengan memperkurangkan harga ini

dari konsentrasi awal kalium iodida, dapatlah

disimpulkan konsentrasi KI bebas.

Tetapan Kesetimbangan :

K= ([I-] x [I2])/([I3-])

(Svehla, 1990; 142)

F. PEMBAHASAN

Pada percobaan ini membahas mengenai

kesetimbangan larutan iodin, yang bertujuan untuk

menentukan konstanta kesetimbangan distribusi iodin

diantara dua pelarut, dan menentukan konstanta

kesetimbangan konsentrasi iodin, ion iodida, dan ion

triiodida. Prinsip kerja dari percobaan ini adalah denagn

adanya variasi massa iodin diperoleh volume Na2S2O3

hasil titrasi. Volume yang didapatkan digunakan untuk

mencari mol iodin dalam air dan iodin dalam kloroform

sehingga dapat dibuat grafik I2 di air Vs I2 di kloroform.

Dari grafik tersebut dapat diperoleh Kd(konstanta

kesetimbangan distribusi) dan Kc (konstanta

kesetimbangan konsentrasi).

Pada penentuan konstanta kesetimbangan

distribusi(Kd) iodin, langkah awal yang dilakukan adalah

Page 7: TUJUAN PERCOBAAN.doc

mereaksikan kloroform dengan kristal iodin dengan

variasi masa yang berbeda yaitu 0,5 gram, 0,75 gram

dan 1,0 gram, larutan yang dihasilkan diaduk dengan

menggunakan magnet agar homogen yang diusahakan

agar semua kristal iodin terlarut, larutan yang sudah

homogen didituangkan dalam corong pisah dan

ditambahkan akuades. Penambahan akuades ini

bertujuan supaya I2 mendistribusikan diri diantara dua

pelarut yaitu akuades dan kloroform, kemudian larutan

dikocok dengan kuat selama 15 menit yang bertujuan

untuk mempercepat terjadinya proses distribusi dalam

lapisan kloroform dan air. Setelah pengocokan, corong

pisah kemudian didiamkan hingga terbentuk dua

lapisan yaitu lapisan atas berupa iod dalam air dan

lapisan bawah adalah lapisan iod dalam

kloroform.Terbentuknya dua lapian ini disebabkan

karena adanya perbedaan sifat kepolaran antara kedua

pelarut, dimana air bersifat polar dan klroroform

bersifat nonpolar. Air berada dibagian atas disebabkan

karena air memiliki massa jenis yang lebih kecil yaitu 1

g/ ml dibandingkan dengan klroroform yang memilki

masa jenis 1,49 g/ ml. Lapisan atas iod dalam kloroform

yang berwarna ungu kemudian dipisahkan. Lapisan atas

yang berwarna merah bata menandakan bahwa iod

telah terdistribusi kedalam pelarut air dan dapat

terdistribusi kedalam pelarut air disebabkan karena iod

tersebut akan membentuk reasksi kesetimbangan.

Page 8: TUJUAN PERCOBAAN.doc

Kedua lapisan dipisahkan yang masing-masing diambil

10 mL dan dilakukan titrasi dengan natrium tiosulfat.

Pada campuran larutan iodin dengan kloroform

digunakan natrium sulfat dengan konsentrasi 0,5M,

pada larutan dari warna biru setelah ditambahkan

natrium sulfat ini akan berubah warna menjadi putih,

pada campuran larutan antara iodin dengan air

digunakan natrium sulfat dengan konsentrasi 0,05 M.

Fungsi dari titrasi ini adalah sebagai analisis volumetrik

untuk menentukan konsentarsi iod dalam kolroform.

Adapun volume natrium tiosulfat yang digunakan

adalah untuk menitrasi lapisan atas adalah pada masa

kristal iodin 0,5 gram yaitu 3,4 mL, pada massa kristal

iodin 0,75 gram sebanyak 5 mL, dan pada massa kristal

iodin 1,0 gram volume natrium tiosulfat yang digunakan

sebanyak 7,6 mL. Sedangkan volume natrium tiosulfat

yang digunakan pada lapisan bawah yaitu 0,2 mL pada

massa kristal iodin 0,5 gram dan 0,75 gram, dan 0,3 mL

pada saat massa kristal iodin seberat1,0gram.

Adapun reaksinya adalah

I2+ 2S2O32—-> 2I- + S4O62-

Dari data tersebut dilakukan perhitungan terhadap

penentuan mol I2 dalam larutan air dan kloroform dari

ketida variasi massa yaitu 0,5 gram, 0,75 gram, dan 1,0

gram yang hasilnya dapat dilihat dari tabel berikut:

Massa I2 (gram) LAPISAN KLOROFORM LAPISAN AIR

V S2O32-(mL) I2 k(M) V S2Cl32-(mL) I2 a(M)

Page 9: TUJUAN PERCOBAAN.doc

0,5 3,4 0,85 0,2 5.10-3

0,75 5 1,25 0,2 5.10-3

1,0 7,6 1,9 0,3 7,5.10-3

Dalam data tersebut terlihat jumlah larutan I2 dalam

kloroform lebih banyak daripada jumlah larutan I2

dalam air, hal ini disebabkan iodin (I2) sukar larut

dalam air dan sangat mudah larut dalam pelarut non

polar seperti kloroform.

Dalam penentuan Kd dilakukan penggambaran grafik

dengan perbandingan antara konsentrasi konsentrasi

iodin dalam larutan kloroform dan dalam air, namun

karena jumlah larutan dari keduanya adalah 10 ML

maka bisa langsung menghitung dengan perbandingan

antara jumlah mol dari iodin dalam larutan kloroform

dengan mol larutan iodin dalam air.

Mol I2 (kloroform) = Kd . mol I2 (air) (berdasarkan

persamaan grafik y = mx + c)

y= 340x-0,65

Berdasarkan grafik didiapatkan nilai Kd = 340

Untuk mencapai tujuan yang kedua yaitu menentkan

konstanta kesetimbangan konsentrasi iodin, ion iodida,

dan ion triodida dilakukan dengan mencampurkan

larutan jenuh iod dalam CHCl3 dengan larutan KI 0,1 M.

Digunakan larutan KI karena I2 akan larut dan

terdistribusi dengan baik dalam air yang mengandung I

sedangkan dalam air biasanya iod sangat sulit larut

( terdistribusi ). Pada campuran kedua larutan tersebut

Page 10: TUJUAN PERCOBAAN.doc

dilakukan dalam corong pisah yang akan

mempermudah dalam melakukan pencampuran.

Selanjutnya, dilakukan pengocokan dengan kuat – kuat

selama 15 menit yang bertujuan untuk mempercepat

terjadinya proses distribusi dalam lapisan kloroform dan

air. Selanjutnya corong pisah kemudian didiamkan

hingga terbentuk dua lapisan yaitu lapisan atas berupa

iod dalam air dan lapisan bawah adalah lapisan iod

dalam kloroform. Lapisan bagian bawah kemudian

dititrasi dengan Na2S2O3 0,5 M dan indikator yang

digunakan yaitu dengan amilum. Warna biru dari

kompleks iodin-amilum ; bertindak sebagai suatu tes

yang sangat sensitive untuk iodin. Mekanisme

pembentukan kompleks yang berwarna ini tidak

diketahui, namun ada pemikiran bahwa molekul-

molekul iodin tertahan di permukaan β-amilylose.

Jika larutan kloroform dititrasi dengan larutan natrium

triosulfat, konsentrasi iod total, sebagai I2 bebas dan I3-

tak bebas diperoleh, karena segera sesudah iod

dihilangkan akibat interaksi dengan triosulfat, sejumlah

iod baru dibebaskan dari tri-iodida agar kesetimbangan

tidak terganggu. Namun jika larutan dikocok dengan

kloroform, dalam mana iod saja yang dapat larut cukup

banyak, maka iod bebas dalam larutan air. Dengan

menentukan konsentrasi iod dalam larutan kloroform,

konsentrasi ion iod bebas dalam larutan air dapat

dihitung dengan menggunakan koefisien distribusi yang

Page 11: TUJUAN PERCOBAAN.doc

diketahui, dan dari situ konsentrasi total iod bebas yang

ada dalam kesetimbangan. Dengan memperkurangkan

harga ini dari konsentrasi awal kalium iodida, dapatlah

disimpulkan konsentrasi KI bebas. Inilah data hasil dari

percobaan:

Lapisan Kloroform I2 a (mol) I2 total (mol)

V S2O32- (mL) I2 k (mol)

4,4 2,75 0,01 7,87.10-3

Sehingga dapat diperoleh harga Kc sebesar – 1309,5,

harga Kc menunjukkan harga negatif, ini tidak sesuai

teori yang seharusnya bernilai positif. hal ini

dimungkinkan pada saat pelarutan kristal iodin yang

tidak sempurna terhadap kloroform dan juga KI, dan

kemungkinan hal ini juga karena natrium tiosulfat yang

belum distandarisasi, dari banyak kemungkinan yang

ada, praktikan juga sangat berengaruh dari proses

penentuan Kc ini, praktikan mungkin kurang teliti dalam

penimbangan dan pelarutan kristal iodin.

G. KESIMPULAN

1. Nilai Kd iodin diantara dua pelarut kloroform dan air

adalah 340

2. Nilai Kc iodin, ion iodida, dan ion triodida sebesar –

1309,5

Kata Kunci Baru

laporan praktikum kesetimbangan larutan iodin,laporan tetapan kesetimbangan,penentuan koefisien distribusi,koefisien distribusi iodium,Laporan praktikum

Page 12: TUJUAN PERCOBAAN.doc

penentuan koefisien distribusi,LAPORAN KESETIMBANGAN KIMIA DI DALAM LARUTAN,sifat larutan KI,laporan koefisien distribusi,tetapan distribusi iod,jurnal penentuan tetapan fisik kimia organik,laporan koefisien distribusi dan tetapan kesetimbangan reaksi,laporan praktikum koefisien distribusi dan tetapan kesetimbangan reaksi,koefisien distribusi dan tetapan kesetimbangan reaksi,laporan praktikum kesetimbangan kimia dalam larutan,tetapan distribusi iod dalam sistem kloroform-air,laporan praktikum koefisien distribusi,distribusi solut antara dua pelarut tak bercampur,contoh laporan kesetimbangan,tetapan kesetimbangan ion triodida,koefisien distribusi iod,laporan kesetimbangan kimia dalam larutan,sifat kalium iodida,pengertian larutan iodium,laporan praktikum kimia fisika reaksi kesetimbangan,laporan penentuan koefisien distribusi,tetapan kesetimbangan ion triiodida,laporan praktikum kimia fisik kesetimbangan kimia,praktikum kimia fisik tentang kesetimbangan larutan iodium iodida,pengertian fungsi larutan iodine,laporan penentuan tetapan kesetimbangan reaksi pembentukan kompleks,kesetimbangan iodin,kesetimbangan larutan,kinetika reaksi halogenasi aseton,pengertian larutan iodin,laporan praktikum kesetimbangan kimia di dalam larutan,laporan praktikum kimia fisika kesetimbangan larutan iodin,laporan praktikum penentuan tetapan kesetimbangan reaksi pembentukan kompleks,laporan reaksi kesetimbangan,contoh laporan

Page 13: TUJUAN PERCOBAAN.doc

koefisien distribusi,koefisien distribusi dan kesetimbangan reaksi,laporan kimia fisik tentang koefisien distribusi senyawa iodin,laporan praktikum kimia analisis analisis teknik pemisahan : ekstraksi pelarut msds klorofom,laporan kimia organik penentuan tetapan fisika senyawa organik,larutan iodin,penentuan koefisien distribusi i2 dalam sistem air-kloroform,jurnal koefisien distribusi,contoh laporan kesetimbangan kimia,penentuan perbandingan koefisien distribusi asam benzoat secara ekstraksi pelarut,jurnal kesetimbangan kimia,penentuan tetepan kesetimbangan ion triodida,hukum distribusi nernst,www fuadshifu info kesetimbangan-larutan-iodin,laporan menentukan harga angka banding distribusi,laporan kesetimbangan kimia reaksi triodida,penetapan ,jurnal penentuan kesetimbangan ion triiodida,laporan kimia fisika kesetimbangan larutan iodin,laporan praktikum kimia fisika hukum distribusi nernst,laporan praktikum ekstraksi iodium dengan kloroform,distribusi nernst,laporan praktikum ekstraksi iodium,jurnal penentuan koefisien distribusi,praktikum koefisien distribusi,prinsip percobaan pengaruh konsentrasi terhadap kesetimbangan,laporan tetap kimia fisik reaksi kesetimbangan,reaksi I2 dengan kloroform,distribusi iod,laporan koefisien distribusi iod,laporan praktikum kesetimbangan kimia iod,jurnal tentang penentuan koefisien distribusi:pdf,laporan distribusi solute antara dua pelarut tak bercampur,reaksi ion iodium dan amilum,laporan

Page 14: TUJUAN PERCOBAAN.doc

pembahasan koefisien distribusi dan tetapan kesetimbangan reaksi,jurnal konstanta kesetimbangan,laporan kimia tetapan kesetimbangan,laporan penentuan kadar Ba metode konduktometri,distribusi iodium,jurnal kimia tentang konstanta kesetimbangan,dasar teori koefisien dan tetapan kesetimbangan reaksi,artikel kesetimbangan iodium iodida,penentuan koefisien distribusi i2,pengaruh konsentrasi dan temperatur terhadap kesetimbangan kompleks tembaga,artikel laporan praktikum kesetimbangan kimia,contoh laporan praktikum kesetimbangan,(pdf) jurnal praktek kimia konstanta kesetimbangan,pembentukan ion triiodida,laporan praktikum kesetimbangan kimia larutan,laporan praktikum penentuan Kd,laporan praktikum tentang reaksi kesetimbangan,pengertian larutan iodine,konstanta fisik kalium iodida,contoh laporan kesetimbangan massa,PENGERTIAN KALIUM IODIDA,sublimasi iodine,pengertian larutan ki,laporan praktikum sublimasi iodine,artikel sifat larutan iodium,laporan kesetimbangan kimia di dalam larutan iodine,jurnal natrium tiosulfat,penentuan tetapan kesetimbangan reaksi pembentukan kompleks laporan praktikum