Tujuan Audit

26
MODUL PERKULIAHAN KELAS KARYAWAN (PKK) MATERI: AUDIT SEKTOR PUBLIK MODUL 13 S1 AKUNTANSI Oleh: Dr. Amilin, MSi, Ak FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA Akuntansi Sektor Publik Dr Amilin M.Si. Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana ‘12 1

Transcript of Tujuan Audit

Page 1: Tujuan Audit

MODUL

PERKULIAHAN KELAS KARYAWAN (PKK)

MATERI:

AUDIT SEKTOR PUBLIK

MODUL 13

S1 AKUNTANSI

Oleh:

Dr. Amilin, MSi, Ak

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2012

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘121

Page 2: Tujuan Audit

DAFTAR ISI

A. PENGERTIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK

B. PROSEDUR AUDIT SEKTOR PUBLIK

C. LAPORAN HASIL AUDIT SEKTOR PUBLIK

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘122

Page 3: Tujuan Audit

AUDIT SEKTOR PUBLIK

A. PENGERTIAN AUDIT SEKTOR PUBLIK

Audit Sektor Publik adalah kegiatan yang ditujukan terhadap entitas yang

menyediakan pelayanan dan penyediaan barang yang pembiayaannya berasal dari

penerimaan pajak dan penerimaan negara lainnya dengan tujuan untuk

membandingkan antara kondisi yang ditemukan dan kriteria yang ditetapkan. Audit

Sektor Publik di Indonesia dikenal sebagai Audit Keuangan Negara, yang diatur

dalam UU no. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara.

Penyelenggaraan audit sektor publik atau pemerintahan tersebut dilakukan oleh

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembanguan (BPKP). BPKP merupakan suatu

badan yang dibentuk oleh lembaga eksekutif negara (presiden), yang bertugas untuk

mengawasi dana untuk penyelenggaraan pembangunan negara yang dilakukan

pemerintah dan bertangungg jawab atas tugasnya pada pemerintah juga.

Menurut Pendlebury, pengertian audit sektor publik adalah suatu pemeriksaan

atau pengujian independen disertai pengungkapan opini tentang laporan keuangan

atau berbagai kegiatan lain berkaitan dengan informasi keuangan dan non keuangan,

seperti : memadai atau tidaknya sistem pengendalian intern, kesesuaian pelaksanaan

kegiatan dengan ketentuan, peraturan atau kontrak/perjanjian tertentu, ekonomi,

efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber. (Pendlebury, 1996:25)

Sementara menurut Bastian, Audit sektor publik adalah jasa penyelidikan bagi

masyarakat atas organisasi publik dan politikus yg sudah mereka bayar.

1. Tujuan Audit Sektor Publik

Tujuan audit sektor publik dipertegas dalam UU No. 15 tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. UU ini

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘123

Page 4: Tujuan Audit

menyatakan bahwa pemeriksaan berfungsi untuk mendukung keberhasilan

upaya pengelolaan keuangan negara secara tertib dan taat pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2. Jenis Audit Sektor Publik

Berdasarkan UU no. 15 tahun 2004 dan Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara (SPKN), terdapat tiga jenis audit keuangan Negara, yaitu:

a. Audit Keuangan

Adalah audit atas laporan keuangan yang bertujuan untuk memberikan

keyakinan yang memadai (reasonable assurance), apakah laporan keuangan

telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis akuntansi

komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Tujuan dari audit keuangan :

1) Existence & Accurance ( ada & terjadinya )

2) Completeness ( kelengkapan )

3) Right & Obligation ( hak & kewajiban )

4) Valuation & Alocation ( penilaian & alokasi )

5) Presentation & Disclosure ( penyajian & pengungkapan )

b. Audit Kinerja/ Audit Manajemen/ Value for Money Audit

Adalah audit yang dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap

berbagai macam bukti untuk menilai kinerja entitas yang diaudit dalam hal

ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, dengan tujuan untuk memperbaiki

kinerja dan entitas yang diaudit dan meningkatkan akuntabilitas publik.

Menurut INTOSAI (International Organization of Supreme Audit

Institutions Auditing Standars) Audit kinerja adalah suatu audit mengenai

karakteristik audit kinerja yaitu : ekonomi, efisiensi dan efektifitas

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘124

Page 5: Tujuan Audit

penggunaan sumber daya entitas yang diperiksa dalam rangka melaksanakan

tanggungjawabnya.

Menurut CCAF (Canadian Comprehensive Auditing Foundation) Audit

kinerja (comprehensive audit) adalah suatu pengujian (exemination) yang

memberikan penilaian objektif dan konstruksi mengenai:

1) Pengelolaan sumber daya (uang, manusia, barang) dari segi ekonomi,

efisiensi, dan efektifitas.

2) Penyajian pertanggungjawaban.

Menurut Lembaga Pemeriksaan Tertinggi AS (the United States General

Accounting Office) Audit kinerja diterjemahkan sebagai performance audit

yang artinya audit yang meliputi ekonomi, efisiensi dan audit program.

Audit tentang ekonomi dan efisiensi, menentukan apakah:

1) Suatu entitas telah memperoleh, melindungi, menggunakan sumber

dayanya secara hemat dan efisien.

2) Penyebab timbulnya ketidakhematan dan ketidakefisienan.

3) Entitas tersebut telah mematuhi peraturan perundang-undangan yang

berkaitan dengan kehematan dan efisiensi.

Sementara audit program adalah audit yang mencakup penentuan :

1) Tingkat pencapaian hasil program yang diinginkan atau manfaat yang

telah ditetapkan oleh UU atau badan lain yang berwenang.

2) Efektifitas kegiatan entitas, pelaksanaan program atau fungsi instansi

yang bersangkutan.

3) Apakah entitas yang diaudit telah menaati peraturan perundang-

undangan yang berkaitan dengan pelaksanaan program/ kegiatannya.

Kesimpulan Audit kinerja dalam hal ekonomi, efisien, dan efektif

1) Dalam hal ekonomi yaitu memperoleh sumber daya (resources) dengan

cost, waktu, tempat kualitas dan kuantitas yang benar (the right cost, the

right time, the right place, the right quality and the right quantity)

2) Efisiensi yaitu mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘125

Page 6: Tujuan Audit

3) Efektifitas yaitu melakukan pengukuran terhadap tingkat pencapaian

tujuan (objektives dan goals) aktivitas tertentu atau program yang telah

ditetapkan. Efektivitas berarti satu dari 3 terminologi, yaitu:

a) Efektivitas program yaitu pencapaian tujuan yang telah ditetapkan,

dampaknya, dan costnya

b) Efektivitas operasional yaitu pencapaian sasaran keluaran/output,

sistem menghasilkan barang dan jasa yang diproduksi, dan

efektivitas kos system tersebut.

c) Efektivitas organisasi yaitu keseluruhan kemampuan organisasi dan

interaksi antara perencanaan strategis, struktur dan proses

manajemen, sumber daya manusia dan keuangan, yang semuanya

berkaitan dengan misi dan tujuan organisasi.

Audit kinerja merupakan perluasan dari audit keuangan, bedanya hanya

“objek” yang di audit (Mahmudi, 2005).

Tujuan dari audit ekonomi dan efisiensi adalah untuk mengetahui apakah

entitas yang diaudit telah:

1) Mengikuti ketentuan pelaksanaan pengadaan yang sehat.

2) Melakukan pengadaan sumber daya sesuai dengan kebutuhan pada biaya

terendah.

3) Melindungi dan memelihara semua sumber daya yang ada secara

memadai.

4) Menghindari duplikasi pekerjaan atau kegiatan yang tanpa tujuan.

5) Menghindari adanya pengangguran sumber daya.

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘126

Audit Keuangan

Audit Kinerja

Objek -> Laporan Keuangan. Dilakukan untuk memberi jaminan bahwa Laporan Keuangan yang disajikan Wajar & Bebas dari salah saji material & sesuai dengan PABU.

Objek -> Organisasi, program dan aktivitas. Dilakukan untuk memperbaiki hasil kerja, efisiensi dan efektivitas program & pengelolaan sumber daya.

Page 7: Tujuan Audit

6) Menggunakan prosedur kerja yang efisien.

7) Menggunakan sumber daya yang minimum dalam menghasilkan

barang/jasa dengan kualitas dan kuantitas yang tepat.

8) Mematuhi persyaratan peraturan perundangundangan yang berkaitan

dengan perolehan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya Negara.

9) Melaporkan ukuran yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan

mengenai kehematan dan efisiensi.

Tujuan dari audit efektivitas yaitu :

1) Menilai tujuan program (baru/sdg berjalan) apakah sudah memadai dan

tepat.

2) Menentukan tingkat pencapaian hasil suatu program yang diinginkan.

3) Menilai efektifitas program dan atau unsur-unsur program secara

terpisah.

4) Mengidentifikasi faktor yang menghambat pelaksanaan kinerja.

5) Menentukan apakah manajemen telah mempertimbangkan alternatif

untuk melaksanakan program (hasil baik dgn biaya yang lebih rendah).

6) Menentukan apakah program tersebut saling melengkapi dengan

program lain yang terkait.

7) Mengidentifikasi cara melaksanakan program dengan lebih baik.

8) Menilai ketaatan terhadap peraturan perundangundangan.

9) Apakah sistem pengendalian manajemen sudah memadai, untuk

mengukur, melaporkan dan memantau efektifitas program.

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘127

Page 8: Tujuan Audit

Manfaat audit kinerja sektor publik, yaitu :

1) Meningkatkan pendapatan.

2) Mengurangi biaya atau belanja.

3) Memperbaiki efisiensi dan produktivitas.

4) Memperbaiki kualitas pelayanan.

5) Meningkatkan kesadaran manajemen sector publik terhadap transparasi

& akuntabilitas.

Pihak-pihak yang terlibat dalam audit kinerja, yaitu :

1) Entitas pemeriksa (Auditor), orang yang menguji akuntabilitas entitas

yang diperiksa (auditee) untuk dilaporkan kepada pihak ketiga

(stakeholder).

2) Entitas yang diperiksa (Auditee), entitas yang bertanggungjawab kepada

entitas yang meminta pertanggungjawaban (stakeholder)

3) Entitas yang meminta pertanggungjawaban (Stakeholder), entitas yang

menuntut akuntabilitas entitas yang diperiksa (auditee) dan menerima

laporan hasil pengujian akuntabilitas dari entitas pemeriksa (auditor).

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘128

BAGAN KARAKTERISTIK AUDIT KINERJA

EKONOMI

AUDIT MANAJEMEN

EFISIENSI

AUDIT KINERJA

EFEKTIVITAS AUDIT PROGRAM

Page 9: Tujuan Audit

Auditor

Fungsi Fungsi Atestasi Audit

Stakeholder AuditeeFungsi Akuntabilitas

a. Audit dengan Tujuan Tertentu (Audit Investigasi)

Adalah audit khusus, diluar audit keuangan dan audit kinerja yang

bertujuan untuk memberikan kesimpulan atas hal yang diaudit yang tidak

dibatasi periodenya, dan lebih spesifik pada area-area pertanggungjawaban

yang diduga mengandung inefisiensi atau indikasi peyalahgunaan

wewenang, dengan hasil audit berupa rekomendasi untuk ditindaklanjuti

bergantung pada derajat penyimpangan wewenang yang ditemukan. Tujuan

audit investigasi adalah mencari temuan lebih lanjut atas temuan audit

sebelumnya, serta melaksanakan audit untuk membuktikan kebenaran

berdasarkan pengaduan atau informasi dari masyarakat.

B. PROSEDUR AUDIT SEKTOR PUBLIK

1. Prosedur Audit

Berikut ini adalah beberapa prosedur yang dilakukan dalam

pengauditan di sektor publik antara lain :

a. Audit Pendahuluan :

- Informasi latar belakang obyek

- Penelaahan peraturan, ketentuan dan kebijakan .

- Penemuan obyek yang memiliki potensial kelemahan

- Menentukan audit sementara (tetantive audit objectif)

- Menilai efektivitas pengendalian manajemen

- Memahami pengendalian yang berlaku

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘129

Page 10: Tujuan Audit

- Mengetahui potensi kelemahan aktivitas

- Mendukung audit sementara dan menjadikannya audit yang

sesungguhnya (definitive audit objektif).

b. Audit Terinci

- Pengumpulan bukti yang cukup, relevan dan kompeten

Pengembangan temuan atas keterkaitan temuan satu dengan

temuan yang lain disajikan dalam kertas kerja audit (KKA)

sebagai pendukung kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat.

c. Pelaporan

- Mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi kepada

pihak yang berkepentingan terhadap laporan komprehensif dan

menyajikan temuan penting hasil audit untuk mendukung

kesimpulan audit dan rekomendasi.

d. Tindak Lanjut

- Mendorong pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak

lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.

Secara keseluruhan, audit mempunyai tujuan untuk menyediakan

informasi kepada para pengambil keputusan (pengguna laporan

keuangan), dengan keyakinan yang memadai, apakah laporan tersebut

dapat diandalkan, pengendalian internal efektif, dan sesuai dengan

undang-undang atau peraturan yang berlaku. Untuk mencapai tujuan ini,

proses audit sektor publik terbagi menjadi empat tahap, yaitu:

1) Merencanakan audit untuk memperoleh informasi yang relevan

dengan cara yang paling efisien.

2) Mengevaluasi efektivitas pengendalian internal auditan.

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1210

Page 11: Tujuan Audit

3) Menguji asersi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan menguji

ketaatan pada undang-undang atau peraturan yang mengikat.

4) Melaporkan hasil audit.

2. Standar Audit Sektor Publik

Standar Audit adalah ukuran mutu berupa persyaratan minimum

yang harus dipenuhi oleh seorang auditor. Saat ini, BPK telah

menetapkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SKPN) sebagai

standar audit di lingkungan keuangan Negara. SPKN ini merupakan revisi

dari Standar Audit Pemerintahan (SAP) 1995.

SKPN memuat standar umum yang mengatur tentang persyaratan

professional auditor, standar pekerjaan lapangan yang memuat mutu

pelaksanaan audit di lapangan, dan standar pelaporan yang memuat

persyaratan laporan audit yang professional.

3. Pentingnya Nilai-Nilai Etika dalam Auditing

Beragam masalah etis berkaitan langsung maupun tidak langsung

dengan auditing. Banyak auditor menghadapi masalah serius karena

mereka melakukan hal-hal kecil yang tak satu pun tampak mengandung

kesalahan serius, namun ternyata hanya menumpuknya hingga menjadi

suatu kesalahan yang besar dan merupakan pelanggaran serius terhadap

kepercayaan yang diberikan. Oleh karena itu, pengetahuan akan tanda-

tanda peringatan adanya masalah etika akan memberikan peluang untuk

melindungi diri sendiri, dan pada saat yang sama, akan membangun

suasana etis di lingkungan kerja.

Berikut adalah masalah-masalah etika yang dapat dijumpai oleh

auditor yang meliputi permintaan atau tekanan untuk:

a. Melaksanakan tugas yang bukan merupakan kompetensinya

b. Mengungkapkan informasi rahasia

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1211

Page 12: Tujuan Audit

c. Mengkompromikan integritasnya dengan melakukan pemalsuan,

penggelapan, penyuapan dan sebagainya.

d. Mendistorsi obyektivitas dengan menerbitkan laporan-laporan yang

menyesatkan.

Jika auditor tunduk pada tekanan atau permintaan tersebut, maka

telah terjadi pelanggaran terhadap komitmen pada prinsip-prinsip etika

yang dianut oleh profesi. Oleh karena itu, seorang auditor harus selalu

memupuk dan menjaga kewaspadaannya agar tidak mudah takluk pada

godaan dan tekanan yang membawanya ke dalam pelanggaran prinsip-

prinsip etika secara umum dan etika profesi. Seorang auditor haruslah

memiliki kesadaran dan kepekaan etis yang tinggi; mampu mengenali

situasi-situasi yang mengandung isu-isu etis sehingga memungkinkannya

untuk mengambil keputusan atau tindakan yang tepat Kode Etik Akuntan

Indonesia mempunyai struktur seperti kode etik AICPA yang meliputi

prinsip etika, aturan etika dan interpretasi aturan etika yang diikuti

dengan tanya jawab dalam kaitannya dengan interpretasi aturan etika.

Prinsip-prinsip etika dalam Kode Etik IAI ada 8 (delapan), yaitu:

1) Tanggung Jawab

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap

moral dalam semua kegiatan yang dilakukan.

2) Kepentingan Umum (Publik)

Setiap akuntan harus menerima kewajiban untuk melakukan tindakan

yang mendahulukan kepentingan masyarakat, menghargai

kepercayaan masyarakat dan menunjukkan komitmen pada

profesional.

3) Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap

anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan

integritas setinggi mungkin.

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1212

Page 13: Tujuan Audit

4) Obyektivitas

Setiap akuntan harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari

benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

5) Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan

kehatihatian, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban

untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional

pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa auditan atau

pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang

kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik

yang paling mutakhir.

6) Kerahasiaan

Setiap akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang

diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh

memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan,

kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk

mengungkapkannya.

7) Perilaku Profesional

Setiap akuntan harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi

profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan

profesi.

8) Standar Teknis

Setiap akuntan harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai

dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1213

Page 14: Tujuan Audit

C. LAPORAN HASIL AUDIT SEKTOR PUBLIK

1. Gambaran Umum Tentang Laporan Hasil Audit

Akhir dari proses audit ditutup dengan penyusunan laporan yang

berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan hasil audit kepada

para penggunanya. Biasanya format laporan audit internal sudah

ditetapkan dalam bentuk yang baku, memuat dasar penugasan, lingkup

dan tujuan audit, periode yang diperiksa, informasi umum tentang audit,

kebijakan akuntansi untuk laporan audit keuangan, dan gambaran umum

tentang pelaksanaan kegiatan operasional yang diuji pada audit kepatuhan

dan audit operasional.

Pada audit keuangan, laporan hasil audit dilengkapi dengan laporan

keuangan yang diaudit. Sedangkan pada audit ketaatan dan audit

operasional, laporannya dilengkapi dengan informasi mengenai keluaran

yang dihasilkan dari kegiatan operasional satuan kerja yang diaudit.

Kemudian, laporan hasilaudit dilengkapi dengan uraian hasil

audit, memuat permasalahan/temuanhasil audit beserta

rekomendasi yang perlu ditindak lanjuti oleh manajemen.

2. Laporan Hasil Audit Internal Pemerintah Daerah

Dalam penulisan laporan audit internal pemerintah daerah perlu

diperhatikan norma pelaporan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 28 tahun 2007. Tentang norma Pengawasan dan

Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah, antara lain; laporan hasil

pengawasan secara tertulis dapat disajikan dalam bentuk “Nota

Dinas/Surat” dan “Laporan Hasil Pengawasan Lengkap”.

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1214

Page 15: Tujuan Audit

Nota dinas berisi hasil pengawasan yag strategis, mendesak dan

atau yang bersifat rahasia sehingga harus disusun secara singkat, padat

dan jelas yang menggambarkan permasalahan secara utuh dan lengkap.

Laporan pengawsan ini dapat bersifat sementara dan bersifat final.

Laporan bersifat sementara dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan

yang sangat mendesak bagi pejabat yang berwenang mengambil tindakan

dan atau menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil suatu kebijakan.

Walaupun bersifat sementara isi laporan harus didukung fakta/data yang

mengarah pada kesimpulan final.

Laporan Hasil Pengawas Lengkap :

- Berisi laporan pengawasan yang diuraikan secara lengkap atas semua

permasalahan yang ditemukan berdasarkan bukti/fakta yang cukup,

kompeten dan relevan. Penulisan dalam laporan hasil pengawasan ini

dengan menggunakan bahasa/istilah yang sederhana dan mudah

dipahami oleh pembaca atau pengguna laporan.

- Mengungkapkan permasalahan yang disajikan menggunakan analisis

berdasarkan disiplin ilmu pengetahuan tertentu harus berdasarkan

fakta/data yang valid dari instandi yang diawasi dan/atau sumber

informasi yang independen.

- Dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada pejabat yang

berwenang, yaitu pejabat pemberi perintah dan pejabat lain yang

terkait dan/atau memerlukan laporan hasil pengawasan itu.

3. Ketepatan Waktu Laporan

Laporan hasil pengawasan harus diterbitkan sebelum batas waktu

yang ditentukan di dalam peraturan perundang-undangan agar

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1215

Page 16: Tujuan Audit

memberikan manfaat yang maksimal. Dalam upaya mempercepat

penerbitan laporan maka pejabat pengawas pemerintah sudah harus :

a. Menyusun laporan pada saat kegiatan pengawasan mulai dilaksanakan.

b. Memberitahukan masalah penting/urgen kepada pejabat yang

berwenang pada instansi yang diawasi.

c. Melaporkan masalah penting/urgen kepada pejabat pemberi perintah

tugas pengawasan.

Hal ini dimaksudkan agar tindakan korektif terhadap permasalahan

tertentu dapat dilaksanakan oleh pejabat tersebut guna mencegah meluasnya

permasalahan yang terjadi.

4. Isi Laporan Hasil Audit

Pejabat pengawas pemerntah menyusun laporan tertulis yang

memuat :

a. Penjelasan ruang lingkup dan tujuan pengawasan

b. Uraian laporan hasil pengawasan dibuat secara singkat, jelas, lengkap,

dan mudah dimengerti oleh para pihak yang menggunakannya.

c. Fakta secara teliti, cermat, lengkap dan layak atas permasalahan yang

diangkat, harus dijelaskan sebab dan akibatnya.

d. Kesimpulan secara obyektif dalam bahasa yang sederhana namun

jelas.

e. Informasi berdasarkan fakta/bukti dan kesimpulan yang disajikan di

dalam kertas kerja pengawasan sehingga apabila diperlukan dalam

dibuka kembali/ ditunjukan dasar penulisan laporan.

f. Rekomendasi yang dapat disajikan dasar tindakan perbaikan,

penerbitan dan penyempurnaan serta peningkatan kinerja.

g. Kritik disajikan dalam pertimbangan yang wajar dengan memuat

kesulitan atau kondisi yang tidak lazim yang dihadapi oleh pejabat

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1216

Page 17: Tujuan Audit

yang diawasi.

h. Identifikasi dan penjelasan atas permasalahan yang masih perlu

pendalaman lebih lanjut dari pejabat pengawas pemerintah atau pihak

lain.

i. Pengakuan atau penghargaan bagi prestasi yang dicapai oleh instansi

yang diawasi, terlebih apabila prestasi tersebut dapat dimanfaatkan

instansi lain.

j. Permasalahan yang bersifat kasus penyelewengan tertentu dan/atau

pertimbangan lain tidak perlu dimuat namun disampaikan secara

khusus kepada pejabat yang berwenang secara tertulis/tidak tertulis.

DAFTAR PUSTAKA

Pendlebury, Maurice & Jones, Rowan (1996), Public Sector Accounting,

Prentice Hall

UU no. 15 tahun 2004

Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke. Auditing, An IntegratedApproach.Englewoods Cliff, New Jersey: Prentice Hall, 1991.

Badan Pemeriksa Keuangan. Standar Audit Pemerintahan. Jakarta: BPK.1995.

Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Profesional Akuntan Publik. 2001. Bastian, Indra Akt., MBA, Ph.D., Audit Sektor Publik. Visi Global Media,

Jakarta, 2003.

Akuntansi Sektor PublikDr Amilin M.Si.

Pusat Pengembangan Bahan AjarUniversitas Mercu Buana

‘1217