TUGAS_PERILAKU_ORGANISASI Chapter 4,5,6 Stephen Robbins

7
Dial Darmawan 023154091 TUGAS INDIVIDU – PERILAKU ORGANISASI Chapter 4 1. Perbedaan antara emosi dan suasana hati terletak pada tingkat intesitas suatu perasaan terhadap sesuatu hal. Emosi adalah perasaan intens yang diarahkan pada seseorang atau sesuatu, sedangkan suasana hati adalah perasaan yang kurang intens dan sering muncul tanpa sebuah peristiwa spesifik sebagai stimulus. Yang mendasari emosi dan suasana hati adalah afeksi. Afeksi dapat didefinisikan sebagai bentuk luas dari perasaan yang di alami seseorang yang timbul akibat suatu peristiwa dan hal. 2. Emosi bisa dikatakan tidak rasional dan rasional. Hal tersebut tegantung dengan bobot intensitas emosi itu diperlukan. Emosi dikatakan tidak rasional ketika kita menggunakan emosi tidak pada tempatnya. Sedangkan untuk emosi yang dikatakan rasional itu ketika kita dapat mempertimbangkan sesuatu keputusan tidak hanya bersumber dari logika, karena keputusan yang baik mempergunakan pikiran dan perasaan yang baik. Fungsi emosi sebagai penentu keputusan yang baik, penentu tindakan perilaku apa yang harus dilakukan, dan sebagai alat untuk kita mampu memahami dunia sekitar kita. 3. Sumber utama yang memengaruhi emosi dan suasana hati ada 10, yaitu : Kepribadian, Waktu dalam Hari, Hari dalam Minggu, Cuaca, Stres, Aktivitas Sosial, Tidur/Istrirahat, Olahraga, Umur, dan Jenis Kelamin. 4. Dampak dari pengaruh emosi pekerja terhadap para pekerja memiliki sisi positif dan negatif. Untuk sisi positif, pengaruh emosi yang baik akan sangat membantu hubungan interpersonal perkerja. Seperti lingkungan kerja yang kondusif dan imbalan kerja yang sebanding akan sangat memotivasi pekerja untuk memiliki emosi positif yaitu giat bekerja. Sedangkan untuk sisi negatif,

description

TUGAS_PERILAKU_ORGANISASI Chapter 4,5,6 Stephen Robbins

Transcript of TUGAS_PERILAKU_ORGANISASI Chapter 4,5,6 Stephen Robbins

Page 1: TUGAS_PERILAKU_ORGANISASI Chapter 4,5,6 Stephen Robbins

Dial Darmawan

023154091

TUGAS INDIVIDU – PERILAKU ORGANISASI

Chapter 4

1. Perbedaan antara emosi dan suasana hati terletak pada tingkat intesitas suatu perasaan terhadap sesuatu hal. Emosi adalah perasaan intens yang diarahkan pada seseorang atau sesuatu, sedangkan suasana hati adalah perasaan yang kurang intens dan sering muncul tanpa sebuah peristiwa spesifik sebagai stimulus.

Yang mendasari emosi dan suasana hati adalah afeksi. Afeksi dapat didefinisikan sebagai bentuk luas dari perasaan yang di alami seseorang yang timbul akibat suatu peristiwa dan hal.

2. Emosi bisa dikatakan tidak rasional dan rasional. Hal tersebut tegantung dengan bobot intensitas emosi itu diperlukan. Emosi dikatakan tidak rasional ketika kita menggunakan emosi tidak pada tempatnya. Sedangkan untuk emosi yang dikatakan rasional itu ketika kita dapat mempertimbangkan sesuatu keputusan tidak hanya bersumber dari logika, karena keputusan yang baik mempergunakan pikiran dan perasaan yang baik.

Fungsi emosi sebagai penentu keputusan yang baik, penentu tindakan perilaku apa yang harus dilakukan, dan sebagai alat untuk kita mampu memahami dunia sekitar kita.

3. Sumber utama yang memengaruhi emosi dan suasana hati ada 10, yaitu : Kepribadian, Waktu dalam Hari, Hari dalam Minggu, Cuaca, Stres, Aktivitas Sosial, Tidur/Istrirahat, Olahraga, Umur, dan Jenis Kelamin.

4. Dampak dari pengaruh emosi pekerja terhadap para pekerja memiliki sisi positif dan negatif. Untuk sisi positif, pengaruh emosi yang baik akan sangat membantu hubungan interpersonal perkerja. Seperti lingkungan kerja yang kondusif dan imbalan kerja yang sebanding akan sangat memotivasi pekerja untuk memiliki emosi positif yaitu giat bekerja. Sedangkan untuk sisi negatif, pengaruh emosi yang tidak baik akan membentuk karakter pekerja yang tidak baik atau disonansi emosi. Kebanyakan para pekerja akan melakukan disonansi emosi atau inkonsistensi antara emosi yang dirasakan dengan emosi yang akan ditampilkan, karena mereka memahami akan kode etik di dalam suatu organisasi. Namun jika pekerja tersebut tidak mampu untuk memilah antara emosi yang dirasakan dengan emosi apa yang harus ditampilkan, maka mereka akan condong memberikan tindakan yang tidak baik, dimana hal tersebut bersumber dari emosi yang tidak baik.

5. Teori peristiwa afektif adalah sebuah model yang menyatakan bahwa peristiwa tempat kerja menyebabkan reaksi emosional pada bagian pekerja, yang kemudian memengaruhi sikap dan perilaku di tempat kerja.

Page 2: TUGAS_PERILAKU_ORGANISASI Chapter 4,5,6 Stephen Robbins

Aplikasi dari teori peristiwa afektif ini adalah emosi memberikan pandangan tentang bagaimaa peristiwa di tempat kerja memengaruhi kinerja dan kepuasaan pekerja, dan meskipun hal ini sering di anggap tidak terlalu penting, patutnya seluruh elemen organisasi tidak mengabaikan hal ini, karena mereka akan terakumulasi sehingga bisa berdampak cukup besar.

6. Bukti yang mendukung kecerdasan emosional : Daya Tarik Intuitif, Kecerdasan Emosional Memprediksi Kriteria yang Berarti, Kecerdasan Emosional Berdasarkan Biologi

Bukti yang menentang kecerdasan emosional : Para Peneliti Kecerdasan Emosional Tidak Sepakat tentang Definisi, Kecerdasan Emosional Tidak Dapat Diukur, Kecerdasan Emosional Tidak Lebih dari Sekadar Kepribadian dengan Label Berbeda

7. Strategi untuk pengaturan emosi dan kemungkinan efeknya : Seleksi, Pengambilan Keputusan, Kreativitas, Motivasi, Kepemimpinan, Negosiasi, Layanan Pelanggan, Sikap Kerja, Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja

8. Saya mengaplikasikan konsep emosi dan suasana hati pada isu-isu perilaku organisasi yang spesifik yaitu ketika saya memasuki sebuah organisasi, maka saya akan mencoba untuk mengenali terlebih dahulu lingkungan kerja tersebut. Karena untuk menjaga keharmonisan dan sinergi dalam kehidupan kerja, perlunya lebih mengenal lingkungan dengan berkomunikasi. Komunikasi perlu dilakukan kapanpun saya berada, dan mencoba berbaur dengan segala kondisi. Sehingga hal tersebut dapat meminimalisasi afektif negatif yang akan saya terima dan menjaga emosi dan suasana hati yang baik.

Page 3: TUGAS_PERILAKU_ORGANISASI Chapter 4,5,6 Stephen Robbins

Chapter 5

1. Kepribadian adalah keseluruhan dari sifat dan cara yang ditampilkan oleh seorang individu yang dapat diukur dalam beraksi dan berinteraksi kepada seseorang.

Umumnya kepribadian dapat diukur melalu 2 tipe survei, yaitu Survei Laporan Diri dan Survei Peringkat Pengamat.

Hereditas atau faktor-faktor yang menentukan kepribadian adalah faktor biologis, faktor fisik dan pembentukan psikologis inheren/bawaan.

2. Indikator Tipe Myers-Briggs adalah sebuah tes kepribadian yang mengelompokkan empat karakteristik dan mengklasifikasikan orang dalam 1 tipe dari 16 tipe kepribadian.

Kelebihan dari MBTI ini adalah mampu mengukur seorang individu dan mempermudah penyeleksi untuk mengkategorikan seorang individu dalam kelompok tipe kepribadian. Kekurangan dari MBTI ini adalah tes tersebut memaksakan bahwa seseorang hanya memiliki 1 kesimpulan kepribadian dimana hal tersebut sangat bertentangan dengan sifat kepribadian secara spesifik.

3. Sifat-sifat utama dalam model kepribadian Lima Besar adalah Ekstraversi (mampu bersosialisasi), Keramahan, Kehati-hatian, Stabilitas Emosional, dan Keterbukaan pada Pengalaman.

4. Kesesuaian perilaku dan kepribadian yang di harapkan dalam lingkungan kerja bersumber dari sifat-sifat Lima Besar. Sebagai contoh, sifat stabilitas emosional dan ekstraversi sangat di butuhkan dalam lingkungan kerja, dimana seluruh perkerja dapat bersosialisasi dan menjaga stabilitas emosional dalam perkerjaan sehari-hari. Ketika 2 hal tersebut telah berjalan dengan baik, maka 3 dari sifat Lima Besar dapat di prediksi. Karena 3 hal tersebut merupakan dampak dari 2 sifat Lima Besar tersebut.

5. Ketika suatu situasi atau lingkungan telah menentukan norma-norma, petunjuk, atau standar mendikte perilaku yang pantas, maka situasi akan memaksa kita untuk menampilkan perilaku sesuai dengan ketentuan dari situasi tersebut. Begitu juga sebaliknya, jika situasi tersebut tidak membatasi kita untuk menampilkan perilaku, maka kita akan dengan bebas menampilkan kepribadian yang kita miliki.

6. Perbedaan nilai terminal dengan nilai instrumental terletak pada letak sifatnya. Dimana sifat dari nilai terminal ada pencapaian keadaan akhir yang ingin seseorang capai, sedangkan nilai instrumental adalah alat untuk mewujudkan dari nilai nominal tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa kedua nilai tersebut harus berjalan secara berkesinambungan.

7. Nilai-nilai berbeda pada lintas generasi terjadi akibat dari dampak perbedaan situasi dan keadaan lingkungan yang secara mayoritas memengaruhi kelompok individu yang tumbuh dan kembang pada era masanya tersebut. Tentunya hal tesebut akan memengaruhi dari nilai-nilai

Page 4: TUGAS_PERILAKU_ORGANISASI Chapter 4,5,6 Stephen Robbins

kerja dominan, dimana setiap generasi akan memiliki perbedaan ketertarikan pada nilai yang akan mereka capai.

8. Lima dimensi Hofstede dari budaya nasional yaitu jarak kekuasaan, individualisme versus kolektivisme, maskulinitas versus femininitas, penghindaran ketidakpastian, dan orientasi jangka panjang versus jangka pendek

Page 5: TUGAS_PERILAKU_ORGANISASI Chapter 4,5,6 Stephen Robbins

Chapter 6

1. Presepsi adalah sebuah proses individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada lingkungannya.

Faktor yang memengaruhi presepsi ada 3, yaitu faktor pada penilai, faktor pada situasi, dan faktor pada target.

2. Teori atribusi adalah sebuah percobaan untuk menentukan apakah perilaku seorang individu disebabkan dari internal atau eksternal. Tiga penentu atribusi yaitu perbedaan, konsensus, dan konsistensi.

Implikasi atribusi menjelaskan perilaku organisasi dengan cara mengenali perilaku seseorang. Dimana perilaku yang terjadi pada suatu organisasi itu baik atau buruk. Jika perilaku baik tentunya akan memudahkan manajemen untuk memberikan reward yang sesuai. Namun jika perilaku buruk yang terjadi, maka manajemen akan menilai perilaku itu berdasarkan tingkat perbedaan, konsensus, dan konsistensi dari masalah tersebut. Selanjutnya masalah itu akan diukur apakah terjadi dari permasalahan internal atau eksternal.

3. Jalan pintas yang sering digunakan dalam membuat penilaian mengenai orang lain yaitu presepsi selektif, efek halo, efek kontras, dan stereotip

4. Presepsi adalah kemampuan respon seseorang dalam menilai sesuatu, sehingga bila dikaitkan dengan pengambilan keputusan maka dalam pengambilan keputusan memerlukan pandangan presepsi yang beragam. Dimana biasanya pengambilan keputusan biasanya menyesuaikan objetivitas dan subjektivitas.

Contoh salah satu dari kedua hal tersebut saling memengaruhi yaitu, dimana suatu keputusan dibutuhkan berdasarkan nilai objektif, akan tetapi karena manusia pasti memiliki hubungan kekerabatan maka tingkat independensi keputusan akan gugur oleh keputusan subjektif. Hal tersebut di karenakan penilai memiliki presepsi yang baik terhadap hal tersebut.

5. Model rasional pengambilan keputusan adalah sebuah model pengambilan keputusan yang menjelaskan bagaimana individu seharusnya berperilaku untuk memaksimalkan hasil

Bagaimana model ini berbeda dengan rasional terbatas dan intuitif, karena rasional terbatas hanya berdasarkan penyederhanaan esensial dari masalah yang tidak merepresentasikan dari keseluruhan masalah. Sedangkan intuitif itu sendiri lebih berdasarkan pengalaman dan apa yang dikatakan oleh hati, dimana hal tersebut semakin tidak memperhatikan elemen-elemen yang relevan dari suatu masalah.

6. Bias atau kesalahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh orang pada umumnya yaitu bias terlalu percaya diri, bias jangkar, bias konfirmasi, bias ketersediaan, eskalasi komitmen, kesalahan acak, aversi risiko, dan bias retrospeksi

Page 6: TUGAS_PERILAKU_ORGANISASI Chapter 4,5,6 Stephen Robbins

7. Perbedaan individu yang sering kita hadapi yaitu perbedaan kepribadian, jenis kelamin, kemampuan mental, budaya. Sedangkan batasan organisasi yang kita ketahui yaitu evaluasi kinerja, sistem imbalan, peraturan baku,dan batasan waktu. Sehingga pengaruh dalam pengambilan keputusan harus sangat menyesuaikan antara perbedaan dan batasan organisasi, agar keputusan tersebut lebih tepat sasaran.

8. Kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang inovatif dan berguna.

Tiga komponen dari model kreativitas adalah penyebab perilaku kreatif, perilaku kreatif, dan hasil kreatif