tugaspakyos_tulussianturi.docx

18
TUGAS RESUME METEOROLOGI SYNOPTIC NAMA : TULUS GABE CAHYO SIANTURI

Transcript of tugaspakyos_tulussianturi.docx

Page 1: tugaspakyos_tulussianturi.docx

TUGAS RESUME

METEOROLOGI SYNOPTIC

NAMA : TULUS GABE CAHYO SIANTURI

NPT : 13.11.2494

KELAS : METEOROLOGI VI B

Meteorologi Sinoptik

Page 2: tugaspakyos_tulussianturi.docx

Meteorologi sinoptik adalah ilmu yang mempelajari cuaca yang sedang berlangsung terus

– menerus. Sinoptikadalah istilah padanan dari bahasa inggris synoptic. Kata synoptic berasal

dari bahasa yunani “syn” yang berarti sama atau bersama dan “optic” berarti tampak atau

terlihat. Kata sinoptik mula – mula digunakan untuk pengamatan cuaca.

Sasaran kegiatan operasional meteorologi adalah pembuatan informasi cuaca yang

meliputi ciri atau klimatologi unsur cuaca, informasi cuaca yang sedang berlangsung dari waktu

ke waktu, dan informasi cuaca yang akan dating atau prakiraan cuaca. Pembuatan informasi

dilakukan melalui proses dari penyediaan data sampai pengolahan dan analisis data atau analisis

sinoptik.

Analisis sinoptik adalah cara mempelajari cuaca pada suatu saat atau cuaca sedang

berlangsung. Umumnya dilakukan dengan mengumpulkan data pada peta horizontal dan atau

vertical.

Analisis cuaca sinoptik dilakukan sesuai dengan tujuan, waktu, dan adanya data yang

dianalisis. Tujuan analisis adalah untuk mengetahui pola cuaca, perkembangan, dan prakiraan

cuaca ( jangka pendek – jangka panjang ). Waktu yang digunakan ialah waktu benaar ( real

time).

Sejarah

Terbentuk Organisasi Meteorologi Internasional tahun 1873

Tahun 1874 komite tetap yang dibentuk Organisasi Meteorologi Internasional

menghasilkan kesepakatan tata cara pengamatan dan publikasi hasil pengamatan

1 Januari 1875 ditetapkan waktu pengamatan menggunakan rujukan waktu bujur 0o

dekat Greenwhich (GMT/UTC),seperti Jam 00,06,12, dan 18 UTC disebut sebagai jam

sinop utama, sedangkan jam 03,09,15,dan 21 UTC disebut sebagai jam sinop antara

Ruang Lingkup dan Manfaat Meteorologi Sinoptik

Page 3: tugaspakyos_tulussianturi.docx

Menurut (WMO, 1980) Skala Sinoptik umumnya daerah dinamis yang lebih luas yaitu

jaraknya sampai 2000 km, contohnya siklon tropis, Intertropical Convergence Zone

(ITCZ).

Mencakup deskripsi, analisis dan prakiraan gerak atmosfer pada skala yang relative besar

yang merupakan lanjutan dari pendekatan empiris dalam analisis dan prakiraan cuaca

yang dikembangkan awal abad ini, setelah dipasangnya stasiun – stasiun pengamat yang

menyediakan data cuaca suatu wilayah secara simultan untuk prakiraan cuaca.

Sistem Cuaca Sinoptik Wilayah

Cuaca di Indonesia sifatnya beragam menikuti kondisi setempat, memiliki kesamaan

yakni mempunyai satu variasi yaitu variasi harian dan variasi musiman.

Berdasarkan azas meteorologi untuk mengenali sistem cuaca perlu dikenali faktor cuaca

sinoptik lingkungan, seperti di Indonesia faktor lingkungan setempat banyak ragamnya,

seperti

Daerah Sumatera bagian barat menghadap langsung ke lautan India sehingga sistem

cuaca daerah tersebut banyak diwarnai oleh sifat udara lautan.

Daerah Riau laut timur dan Kalimantan Barat letaknya di dan menghadap laut Cina

Selatan merupakan kawasan segitiga emas tempat bertemunya aliran pasat Pasifik Barat,

aliran udara dari daratan Cina, aliran udara dari lautan India, dan aliran pasat tenggara

(Australia).

Daerah Maluku bagian tengah dan utara serta Papua bagian utara berhadapan dengan

lautan pasifik barat. Pada daerah tersebut terdapat banyak pulau kecil dan menghadap

laut Pasifik Baratlaut. Daerah tersebut hampir sepanjang tahun ditempati massa udara

yang dibawa oleh pasat dari tekanan tinggi subtropik Pasifik baratdaya dan pasat dari

tekanan tinggi subtropik Pasifik tenggara.

Daerah Jawa Timur sampai Nusa Tenggara Timur merupakan daerah yang paling nyata

antara musim hujan dan musim kemarau. Perubahan tekanan udara secara musiman

sampai mencapai 5 milibar, dan terlihat lebih jelas dibandingkan dengan daerah lain.

Daerah Papua bagian selatan merupakan daerah tertutup yang dibatasi oleh barisan

gunung yang tinggi yang menghadap ke laut Banda dan laut Arafura.

Page 4: tugaspakyos_tulussianturi.docx

Pada waktu musim dingin utara udara di atas daerah tersebut diwarnai oleh campuran

udara lautan Pasifik Barat dan udara lautan India bagian timur serta dari sifat lautan

Pasifik selatan baratdaya.

Sistem Jaringan Sinoptik

Jaringan adalah kumpulan dari  titik –titik atau tempat pengamatan yang melakukan

aktifitas atau kegiatan operasional yang sama berdasarkan aturan standar.

Meteorological Observation Network merupakan  Kumpulan dari tempat – tempat

pengamatan meteorologi atau cuaca dari negara – negara WMO yang melakukan aktifitas

operasional yang sama berdasarkan aturan- aturan atau pedoman - pedoman yang telah

ditetapkan oleh WMO.

Operasi yang sama atau standar yang dilakukan adalah  observasi Synop selama 24 jam.

Pertukaran data dilakukan 8 kali sehari dimulai dari jam 00.00 UTC.

Stasiun Pengamatan Cuaca

Stasiun Pengamatan Cuaca terbagi menjadi 2 yaitu Stasiun Basic dan Non Basic

No.           Uraian                  Basic            Non Basic

  1. Status jaringan Jaringan regional /

Jaringan global

Jaringan nasional

  2. Jarak 150-300 km Kurang lebih 150 km

  3. Kewajiban Obs. : 24 jam/hari Kirim :

8 kali/hari

Sesuai dengan

kemampuan stasiun

minimal 12 jam

Tingkatan Jaringan

National Observation Network

Page 5: tugaspakyos_tulussianturi.docx

Stasiun terpilih yang ditetapkan oleh Negara anggota WMO itu sendiri untuk diusulkan menjadi

jaringan regional atau global (basic). Di Indonesia ada 60 stasiun basic, sisanya adalah stasiun

non basic. Kewajiban stasiun basic : synoptic wajib operasi 24 jam, tukar data 8 x /hari .

Aerologi : rason 2 / hari, Pibal 4 X / hari.

Regional Obsevation Network

Kumpulan dari stasiun Basic di suatu kawasan atau regional tertentu, atau kumpulan dari jaringa-

jaringan nasional dari negara- negara anggota WMO yang berada pada wilayah- wilayah

tertentu.

Global Obsevation Network

Merupakan kumpulan dari seluruh Regional Observation Network

Global Observation Network terdiri dari :

1. Regional Assosation I terdiri dari Negara- Negara Afrika, jumlah stasiun Basicnya

704 stasiun.

2. Regional Assosiation II terdiri dari Negara- Negara Asia, jumlah stasiun Basicnya

1174 stasiun.

3. Regional Assosiation III terdiri dari Negara- Negara Amerika Selatan, jumlah stasiun

Basicnya 338 stasiun.

4. Regional Assosiation IV terdiri dari Negara- Negara Amerika Tengah dan Utara,

jumlah stasiun Basicnya 583 stasiun.

5. Regional Assosiation V terdiri dari Negara- Negara Pasifik Barat Daya (termasuk

didalamnya Indonesia), jumlah stasiun Basicnya 362 stasiun.

6. Regional Assosiation VI terdiri dari Negara- Negara Eropa, jumlah stasiun Basicnya

843 stasiun

7. Antartika terdiri dari stasiun non basic.

Page 6: tugaspakyos_tulussianturi.docx

Persyaratan Stasiun Pengamatan Cuaca

Syarat - syarat sebuah stasiun, yaitu :

1)      Memiliki koordinat stasiun yang meliputi lintang dan bujur

2)      Memiliki elevasi atau ketinggian stasiun diatas permukaan laut (MSL)

3)      Memiliki nomor stasiun

4)      Ada aktifitas operasional seperti synop dan pibal

5)      Memiliki alamat stasiun

Fungsi Stasiun Pengamatan Cuaca

  Sebagai operasional, melakukan kegiatan pengamatan

Sebagai tata usaha, mendukung operasional

Ruang Lingkup Tugas Pengamatan

Pengamatan cuaca (synop), dengan outputnya berita synop

Pengolahan data synop, dengan outputnya berita klimat synop

Plotting data synop

Pemeliharaan/perawatan peralatan operasional

Pelayanan data/jasa meteo

Penyimpanan/pengarsipan

Pengisian format-format khusus

Desiminasi (Penyebaran) Berita Cuaca

Setelah melakukan pengamatan, data-data stasiun dikirim pada jam-jam pengiriman secara

serentak. Data dari stasiun dikirim kepada Sub Collecting Center (SCC). Kemudian SCC

mengirim data-data ke Regional Collecting Center (RCC).Di Indonesia terdapat 5 RCC yang

masing-masing berada pada Balai Wilayah I (Medan), Balai Wilayah II (Jakarta), Balai Wilayah

III (Denpasar), Balai Wilayah IV (Makassar), dan Balai Wilayah V (Jayapura). Kemudian setiap

RCC mengirimkan data-data ke National Collecting Center (NCC) yang terletak di BMKG Pusat

di Kemayoran, Jakarta Pusat. Selanjutnya, dilakukan pertukaran data antar region dimana

Page 7: tugaspakyos_tulussianturi.docx

Indonesia berada pada Region V. Adapun  alat komunikasi yang dipakai dalam mengirimkan

data adalah :

SSB (Single Side Bond)

VSAT (Very Small Apperture Terminal)

CMSS (Center Message Switching System)

Faximile

Telepon

Internet

SMS

FENOMENA CUACA SKALA SYNOPTIK

Skala sinoptik ialah peristiwa-peristiwa yang digambar di peta cuaca, misalnya front,

depresi dan antisiklon, atau bisa juga fenomena berukuran ratusan-ribuan km yang berlangsung

berhari-hari, seperti hurricane.

Menurut  (WMO, 1980) Skala Sinoptik umumnya daerah dinamis yang lebih luas yaitu jaraknya sampai 2000 km, contohnya siklon tropis,  Intertropical Convergence Zone (ITCZ). 

SIKLON TROPIS

Siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar. Radius rata-rata siklon

tropis mencapai 150 hingga 200 km. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas yang

umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat, lebih dari 26.5 °C. Angin kencang

yang berputar di dekat pusatnya mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km/jam.

Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal

yang berskala sinoptik yang tumbuh di atas perairan hangat dengan wilayah perawanan

konvektif dan kecepatan angin maksimum setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari

setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.

Kadangkala di pusat siklon tropis terbentuk suatu wilayah dengan kecepatan angin

relatif rendah dan tanpa awan yang disebut dengan mata siklon. Diameter mata siklon

bervariasi mulai dari 10 hingga 100 km. Mata siklon ini dikelilingi dengan dinding mata,

Page 8: tugaspakyos_tulussianturi.docx

yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km, yang merupakan

wilayah dimana terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar. Masa hidup

suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari. Karena energi siklon tropis

didapat dari lautan hangat, maka siklon tropis akan melemah atau punah ketika bergerak

dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.

Siklon tropis dikenal dengan berbagai istilah di muka bumi, yaitu "badai tropis" atau

"typhoon" atau "topan" jika terbentuk di Samudra Pasifik Barat, "siklon" atau "cyclone"

jika terbentuk di sekitar India atau Australia, dan "hurricane" jika terbentuk di Samudra

Atlantik.

MONSUN

Monsun adalah Angin yang berbalik arah secara musiman, yang disebabkan oleh

perbedaan sifat termal antara benua dan lautan, dinamaka angin monsun. Angin ini

berbalik arah paling sedikit 120 derajat antara bulan Januari dan Juli, kecepatan

anginnya melebihi 3 m/s. beberapa daera monsoon yan dikenal antara lain Monsun

Afrika Barat, Monsun Afrka Timur, Monsun Asia Selatan, Monsun Asia Timur dan

Tenggara, serta monsoon Australia Utara.

Macam-macam Monsun :

Monsun Asia Timur dan Utara Monson Asia Timur dan Tenggara

adalah monson yang berkembang paling baik. Hal ini disebabkan oleh

besarnya Benua Asia dan efek dari dataran tinggi Tibet ter hadap aliran

udara.Pada musim dingin di BBU angin bertiup dari arah timur laut yang

dinamakan Monsun Timur Laut. Pada waktu melintasi Khatulistiwa angin

ini dibelokkan karena pengaruh rotasi bumi menjadi angin angina barat di

atas Indonesia.Pada musim dingin di BBS, angin tenggara yang berasal dari

tekanan tinggi di atas Benua Australia bertiup ke arah barat laut melewati

Page 9: tugaspakyos_tulussianturi.docx

Indonesia dan Samudra Indonesia. Angin ini mengalami pembelokan

setelah melewati khatulistiwa kemudian  menjadi Monsun Barat Daya

menuju kea rah timur laut.

Monsun Asia Selatan Pada mmusim dingin di BBU, di Asia Selatan,

pegunungan menghalangi mengalirnya udara sangat dingin dari Asia pusat

ke selatan pegunungan tersebut. Jadi di daerah ini Monsun Timur Laut

adalah lemah, karena kecilnya gradien suhu antara daratan di sebelah

selatan pegunungan dan Samudra Indonesia. Monsun Timur Laut atau

Monsun Musim Dingin ini terus menuju ke palung tekanan rendah di

Samudra Indonesia Tengah dan Timur.Pada musim panas di BBU, di atas

India bagian utara, Pakistan, Iran bagian selatan, dan Saudi Arabia

terbentuk pusat-pusat tekanan rendah yang kuat menguasai sirkulasi udara,

maka bertiuplah angin keluar dari pusat tekanan tinggi di Samudra

Indonesia. Setelah melewati khatulistiwa, angin ini dibelokan menjadi angin

permukaan barat daya yang menuju ke pusat-pusat tekanan rendah tadi.

Angin ini dinamakan Monsun Barat Daya atau Monsun Musim Panas.

Monsun Australia Utara Monsun ini muncul akhir Desember atau

permulaan januari.  Di bulan Januari  dan februari monsun ini sering

mencapai cukup jauh ke selatan tetapi sangat jarang melewati daerah tropis.

Monsun Afrika Timur Pada musim panas di BBU, di atas bagian

lintang rendah Samudra Indonesia, bertiup angin dari arah tenggara yang

berasal dari pinggiran utara antisiklon, pusat tekanan tinggi di Samudra

Indonesia. Atas pengaruh gaya coriolis, angin ini berbelok arah menjadi

angin barat daya dan bergabung dengan monsun barat daya.

Monsun Afrika Barat Pada musim panas di BBU, angin bertiup menuju

ke pusat tekanan rendah termal di atas gurun Sahara dan dinamakan

Monsun Musim Panas. Pada musim dingin di BBU angin bertiup keluar dari

antisiklon di atas gurun Sahara menuju ke arah barat daya sebagai monsun

musim dingin.

Monsun di Indonesia

Page 10: tugaspakyos_tulussianturi.docx

Monsun di Indonesia adalah bagian dari monsun Asia Timur dan Asia Tenggara.

Pada musim dingin di BBU, di daerah yang membentang dari Sumatra bagian selatan,

Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara sampai ke Papua, angin monsun tersebut bertiup dari

barat ke timur. Oleh sebab itu di daerah ini monsun dingin dari BBU disebut Musim

Monsun Barat, sedangkan di daerah yang mencakup sebagian besar Sumatra dan

Kalimantan Barat angin monsun dating dari arah timur laut dan disebut Monsun Timur

Laut.

Pada musim panas di BBU, di ujung Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, Lombok,

Nusa Tenggara sampai Papua bertiup angin Monsun Timur, sedangkan di sebagian Suatra

lainnya dan Kalimantan Barat bertiup angina Monsun Barat Daya.

Berdasarkan monsun yang berkuasa, di Indonesia dikenal empat musim. Untuk

daerah yang membentang dari ujung selatan Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara

dan Papua, kekempat musism serta periodanya adalah sebagi berikut.

Page 11: tugaspakyos_tulussianturi.docx

ITCZ

ITCZ adalah Sabuk tekanan rendah, merupakan daerah pertemuan massa udara antar

benua dengan cakupan yang luas, biasanya berada antara 10° LU - 10° LS dekat equator.

Pada daerah-daerah yang dilintasi ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan

awan-awan hujan lebat.

Pergerakan ITCZ dipengaruhi oleh peredaran matahari sehingga diperoleh :

1. November – Januari : di selatan equator

2. Maret dan September : melewati equator

3. Juni – Agustus : di utara equator

Pengaruh ITCZ

1. Naiknya insolasi atau intensitas penyinaran matahari

2. Terbentuknya awan cumulus

3. Hujan konvergen

4. Angin ribut (thundershower)

Pengaruh ITCZ bagi Indonesia

Page 12: tugaspakyos_tulussianturi.docx

Adanya garis ITCZ yang melewati Indonesia sebanyak dua kali akan berpengaruh

pada sirkulasi monsunal.

Page 13: tugaspakyos_tulussianturi.docx

CUACA SINOPTIK SUATU WILAYAH

Berdasarkan azas meteorologi untuk mengenali sistem cuaca perlu dikenali faktor

cuaca sinoptik lingkungan, seperti di Indonesia faktor lingkungan setempat banyak

ragamnya, seperti:

Daerah Sumatera bagian barat menghadap langsung ke lautan India sehingga sistem

cuaca daerah tersebut banyak diwarnai oleh sifat udara lautan.

Daerah Riau laut timur dan Kalimantan Barat letaknya di dan menghadap laut Cina

Selatan merupakan kawasan segitiga emas tempat bertemunya aliran pasat Pasifik Barat,

aliran udara dari daratan Cina, aliran udara dari lautan India, dan aliran pasat tenggara

(Australia).

Daerah Maluku bagian tengah dan utara serta Papua bagian utara berhadapan dengan

lautan pasifik barat. Pada daerah tersebut terdapat banyak pulau kecil dan menghadap

laut Pasifik Baratlaut. Daerah tersebut hampir sepanjang tahun ditempati massa udara

yang dibawa oleh pasat dari tekanan tinggi subtropik Pasifik baratdaya dan pasat dari

tekanan tinggi subtropik Pasifik tenggara.

Daerah Jawa Timur sampai Nusa Tenggara Timur merupakan daerah yang paling nyata

antara musim hujan dan musim kemarau. Perubahan tekanan udara secara musiman

sampai mencapai 5 milibar, dan terlihat lebih jelas dibandingkan dengan daerah lain.

Daerah Papua bagian selatan merupakan daerah tertutup yang dibatasi oleh barisan

gunung yang tinggi yang menghadap ke laut Banda dan laut Arafura.Pada waktu musim

dingin utara udara di atas daerah tersebut diwarnai oleh campuran udara lautan Pasifik

Barat dan udara lautan India bagian timur serta dari sifat lautan Pasifik selatan barat daya.