TUGAS UAS ETIJING

9
RHO NATTA MATAHARI 1006771636 [email protected] 081298541023 Kelompok 3 Magic Keyword : BERBAGI 1. Inti pemikiran dari tugas PET yang saya dan kelompok lakukan adalah memberikan fasilitas belajar bagi anak- anak dari kaum marginal yang kekurangan. Setelah mengumpulkan ide dari setiap anggota kelompok terpilihlah topik untuk menyediakan meja panjang untuk belajar membaca Al-Quran disalah satu TPA yang berlokasi di Cinere. TPA ini memiliki siswa sekitar 70 anak,sedangkan meja yang tersedia tidak mencukupi sehingga mereka harus mengantri untuk dapat menggunakan meja-meja yang ada. Hal ini mengurangi ilmu yang seharusnya mereka dapat setiap harinya karena dengan penggunaan meja bersama waktu untuk mereka belajar membaca dan menulis Al-Quran menjadi berkurang. Setelah belajar dalam waktu yang singkat selebihnya mereka akan mulai bosan sehingga sibuk bermain sendiri menunggu waktu pulang,hal ini akan mengganggu konsentrasi dari sebagian anak yang sedang belajar menggunakan meja. Maka dari itu kelompok saya berusaha melengkapi jumlah meja agar setiap anak mendapatkan mejanya sendiri. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya dana untuk produksi seluruh meja,namun atas usulan ketua kelompok,kami membuat proposal yang pada akhirnya dapat memenuhi seluruh biaya produksi meja. Jumlah meja yang

description

Proyek Etika Terpuji 2015

Transcript of TUGAS UAS ETIJING

RHO NATTA [email protected] 3Magic Keyword : BERBAGI

1.Inti pemikiran dari tugas PET yang saya dan kelompok lakukan adalah memberikan fasilitas belajar bagi anak-anak dari kaum marginal yang kekurangan. Setelah mengumpulkan ide dari setiap anggota kelompok terpilihlah topik untuk menyediakan meja panjang untuk belajar membaca Al-Quran disalah satu TPA yang berlokasi di Cinere. TPA ini memiliki siswa sekitar 70 anak,sedangkan meja yang tersedia tidak mencukupi sehingga mereka harus mengantri untuk dapat menggunakan meja-meja yang ada. Hal ini mengurangi ilmu yang seharusnya mereka dapat setiap harinya karena dengan penggunaan meja bersama waktu untuk mereka belajar membaca dan menulis Al-Quran menjadi berkurang. Setelah belajar dalam waktu yang singkat selebihnya mereka akan mulai bosan sehingga sibuk bermain sendiri menunggu waktu pulang,hal ini akan mengganggu konsentrasi dari sebagian anak yang sedang belajar menggunakan meja. Maka dari itu kelompok saya berusaha melengkapi jumlah meja agar setiap anak mendapatkan mejanya sendiri. Kendala yang dihadapi adalah kurangnya dana untuk produksi seluruh meja,namun atas usulan ketua kelompok,kami membuat proposal yang pada akhirnya dapat memenuhi seluruh biaya produksi meja. Jumlah meja yang kami sumbangkan adalah 15,namun kami menyewa jasa pembuat meja didaerah Cipete untuk mengerjakan 12 meja dan 3 meja lagi kami kerjakan bersama pada minggu pertama eksekusi di gazebo Departemen Teknik Mesin FTUI. Minggu kedua eksekusi kami pergi menjemput meja yang sudah selesai dan mengantarkannya ke TPA dan diterima langsung oleh kepala pemeliharaan Masjid tempat TPA tersebut. Ada sebagian meja juga yang kami sumbangkan untuk TPA didaerah Cipete karena ternyata mereka juga kekurangan atas informasi Bapak yang kami sewa untuk membuat meja tersebut. Setelah penyerahan meja kepada pemimpin Masjid kami kembali dan menyelesaikan PPT,paper serta vidio pendek sebgai bahan presentasi dikelas dan sebagai bukti bahwa kelompok kami telah melaksanakan PET secara nyata.2. Pelajaran utama yang saya dapat selama mengerjakan Proyek Etika Terpuji (PET) dari saat memulai hingga menyelesaikannya adalah bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang hidup dibawah garis kemiskinan,kalangan ini sangat membutuhkan perhatian dan bantuan nyata baik dari pemerintah maupun masyarakat disekitar mereka yang memiliki kehidupan lebih baik.Bantuan yang diberikan tidak cukup hanya berupa wacana yang sering kali tidak dapat diaplikasikan secara nyata maupun disalah gunakan oleh pihak-pihak tertentu. Dalam PET yang saya kerjakan,saya dan kelompok berfokus bagi penyediaan fasilitas pembelajaran bagi anak-anak. Karena kami berfikir jika anak-anak tidak terpenuhi atau kekurangan fasilitas dalam menuntut ilmu bagaimana mereka dapat melanjutkan hidup mereka dan meneruskan tugas membangun negara yang pasti akan diturunkan kepada mereka. Hal ini menurut kami adalah primer karena pendidikan adalah kunci untuk mendapatkan dan membangun kehidupan ditaraf yang lebih tinggi dikemudian harinya.

3.Saat saya membandingkan kehidupan pribadi saya dengan kaum marginal yang menjadi subjek PET kelompok kami saya menyadari bahwa saya menjalani kehidupan yang jauh lebih mudah dibandingkan dengan mereka terutama dalam menuntut ilmu atau mendapat pendidikan yang layak tanpa kekurangan satu hal pun. Saya tidak perlu memikirkan permasalahan lain diluar studi saya seperti biaya atau fasilitas yang menunjang pendidikan saya. Semuanya telah terpenuhi dengan sebaik-baiknya oleh orang tua dan keluarga saya. Dengan fasilitas yang diberikan oleh orang tua saya dapat menempuh pendidikan di lembaga yang menyediakan fasilitas inti dan pendukung yang lengkap dan dapat dikatakan yang terbaik. Dengan lengkapnya sarana dan fasilitas saya bisa fokus untuk studi saya. Sedangkan anak-anak dari lingkungan marginal yang kami bantu harus menempuh pendidikan dengan kurangnya fasilitas untuk studi mereka. Mereka harus sabar dan berbagi dengan sesama sebelum mendapatkan ilmu yang diberikan oleh lembaga yang juga menyediakan pendidikan tanpa meminta imbalan karena sebagian besar orang tua mereka tidak sanggup membiayai pendidikan anak-anak tersebut. Hal ini menyebabkan kurangnya ilmu yang seharusnya mereka dapat pada tingkat pendidikan tertentu yang dampaknya akan dirasakan saat mereka harus bersaing dengan anak-anak dari golongan mampu yang mendapat pendidikan secara mudah dan dan lebih update. Ini menjadi seperti rantai setan yang tidak pernah putus dan jika tidak diselesaikan sesegera mungkin akan menyebabkan mereka tidak akan bisa merubah taraf kehidupan mereka.4.Menurut saya didalam kelompok PET yang berperan paling aktif adalah ketua kelompok kami yaitu Andika Bakti Wijaya. Dika (nama panggilan) dapat menampung semua aspirasi dari setiap anggota kelompok dan menemukan solusi yang paling tepat tanpa menyinggung atau merendahkan satu anggota kelompokpun. Setelah diputuskan proyek yang akan kelompok kami lakukan Dika lah yang menemukan subjek yang cocok untuk proyek ini. Subjek yang disrankan Dika sangat sesuai baik tentang lokasi dan kebutuhan para anak-anak di TPA tempat kami melaksanakan PET kelompok kami. Saat mengetahui dana yang diperlukan kurang sedangkan adanya batasan donasi dana bagi setiap anggota,Dika juga yang mengusulkan untuk membuat proposal pengajuan dana sehingga kami dapat memenuhi fasilitas belajar di TPA tersebut secara maksimal dan mencukupi bagi setiap anaknya. Setiap keputusan yang diambil dan akan dikerjakan menjadi jelas dengan arahan yang tegas namun tetap menghormati setiap pemikiran yang ada.

5. Saat ini yang bisa saya lakukan untuk menolong kaum marginal adalah dengan menyisihkan sebagian dana yang saya punya berapapun jumlahnya untuk disumbangkan kepada lembaga-lembaga yang pasti dan bertanggung jawab untuk disalurkan kepada kaum marginal. Hal ini dikarenakan pengetahuan saya yang masih sangat kurang tentang mengetahui mana yang benar-benar membutuhkan. Tetapi menurut pendapat saya pribadi,saya lebih mengutamakan lembaga sosial yang berperan aktif membantu anak-anak baik dari segi pendidikan maupun kesehatan. Anak-anak masih memiliki jalan yang panjang dan bersih serta dapat diarahkan untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab baik untuk dirinya sendiri dan jika suatu saat nanti mereka menjadi pemimpin di negara ini. Karena itu setiap anak harus mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang layak agar nantinya mereka tidak menjadi beban bagi siapapun seperti orang dewasa yang sudah terlanjur tidak bisa dibantu lagi.

6.Magic keyword saya yaitu berbagi sangat memiliki hubungan yang jelas dengan PET yang kami kerjakan seperti yang saya jelaskan pada butir-butir tulisan sebelumnya. Kaum marginal yang serba kekurangan sangat membutuhkan bantuan dari kita yang memiliki lebih dibandingkan mereka. Sifat berbagi adalah hal kecil yang dapat mewujudkan suatu perubahan besar jika dilakukan dalam skala besar oleh setiap lapisan masyarakat. Berbagi sedikit hal akan memberikan sesuatu yang sangat besar dan berguna bagi kalangan luas jika dilakukan bersama. Maka diperlukan pelopor untuk memulai berbagi hal-hal kecil yang akan disatukan lalu diberikan kepada kaum marginal yang membutuhkan untuk dapat menjadi modal usaha bagi kehidupan mereka sehingga mereka tidak perlu menggantungkan hidup mereka kepada siapapun dan dapat hidup mandiri terutama dalam segi finansial. Hal ini akan dilanjutkan kepada anak-anak mereka yang akan stabil mendapatkan pendidikan serta kesehatan sehingga dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan dapat merubah setidaknya kehidupan keluarganya serta melanjutkan berbagi kepada yang lainnya yang masih memerlukan bantuan.

7.Menurut opini saya kaitan antara tugas PET yang saya kerjakan dengan topik bahasan masalah etika adalah menurunnya moral individu masyarakat Indonesia sehingga sebagian besar hanya memikirkan kepentingan diri sendiri dan keluarganya. Hal ini semakin berimbas negatif karena para pemimpin lah yang paling banyak memiliki pola pikir seperti ini. Sehingga masyarakat marginal semakin tertekan dalam berbagai aspek kehidupan dan tidak mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hak mereka. Para pemimpin bangsa tidak menjalankan tugas dan tanggung jawab yang telah dipercayakan kepada mereka dengan menyelewengkan aset negara yang seharusnya menjadi hak bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk mendapatkan kehidupan yang layak terutama kesehatan,pendidikan dan lapangan pekerjaan yang memberikan upah standar yang sesuai. Bukan dibodohi oleh pihak-pihak asing yang meraup keuntungan akibat sifat tamak para pemimpin yang tidak bertanggung jawab. Hal ini juga mengakibatkan pola pikir mementingkan diri sendiri ini menular ke lapisan-lapisan bawah sehingga tidak ada lagi yang mau berjuang untuk mensejahterakan bangsa ini. Hanya tersisa segelintir individu yang berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan bagi semua lapisan masyarakat namun langkah dan upayanya selalu dihambat oleh golongan yang mementingkan diri mereka sendiri karena jumlah mereka lebih banyak. Tidak ada lagi yang memikirkan kelangsungan hidup kaum marginal,mereka seolah-olah ditunggu menghilang tereliminasi dari kerasnya kehidupan tanpa diberikan hak mereka yang sebenarnya menjadi modal utama mereka untuk bertahan melanjutkan hidup dengan layak. Hal ini membuktikan pendidikan tinggi tidak menjamin seseorang memiliki moral yang baik dan pengaruh lingkungan dalam membentuk pola pikir seseorang sangat berpengaruh.

8.Internet memiliki peran positif namun juga dapat menjadi tombak bermata dua bagi penggunanya. Hal ini dibuktikan bahwa internet sangat membantu berbagai lapisan masyarakat terutama kalangan pelajar dalam mendapatkan ilmu yang tidak bisa didapatkan dari lembaga pendidikan,juga informasi penting yang membantu pengguna dalam pekerjaan serta informasi-informasi lainnya yang sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari terutama bagi mereka yang bekerja dari rumah. Tetapi seiring berjalannya waktu ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan internet untuk mendapatkan keuntungan pribadi namun merusak jiwa dan pikiran dari pengguna lainnya yang menjadi korban kejahatan tidak langsung mereka. Siapapun dapat menjadi korban dari dunia maya baik dari anak dibawah umur hingga orang dewasa yang telah lanjut usia. Menurut saya kejahatan yang paling sadis dari dunia maya adalah yang menelan korban dari lapisan anak dibawah umur,apakah mereka diperdagangkan atau dirusak moraln dan pikirannya dengan berbagai situs pornografi. Anak yang telah terpengaruh pornografi akan menjadi budak dari kejahatan tersebut seumur hidup mereka dan secara otomatis mereka juga akan menjadi pelaku kejahatan tersebut sehingga pornografi menyebar semakin luas. Juga perdagangan dan penyelundupan narkoba yang menggunakan teknologi canggih dengan bantuan internet adalah salah satu penyalahgunaan internet yang paling berbahaya serta berdampak luas. Pihak yang berwajib seharusnya melakukan penyuluhan dan pemeriksaan yang lebih intens pada seluruh lapisan masyarakat karena penanggulangan dan pencegahan bahaya negatif internet hanya dapat dilakukan secara optimal jika seluruh pihak masyarakat bekerja sama terutama pihak berwajib,keluarga dan lingkungan pendidikan. Pelaku yang terbukti melakukan kejahatan menggunakan internet harus ditindak dan dihukum sesuai Undang-Undang yang berlaku di NKRI.

9.Opini saya tentang kelas Etika yang dibimbing oleh Bpk. Prof Raldi adalah kelas berjalan dengan sangat berbeda dalam arti yang positif dibandingkan kelas-kelas lain yang telah saya ikuti hingga tahun akhir kuliah saya. Banyak pandangan dan pola pikir baru yang saya dapat selama mengikuti kelas ini. Penyampaian materi dengan cara yang menarik dan berbeda dari biasanya membuat saya lebih mengerti tentang maksud inti yang disampaikan. Juga melatih saya untuk berinteraksi dalam kelompok dengan anggota yang lain dan menyelesaikan tugas baik secara individu maupun berkelompok. Tugas yang diberikan juga tidak semata-mata hanya untuk kepentingan pribadi namun harus bermanfaat bagi masyarakat luar yang membutuhkan secara nyata. Hal ini akan membuat saya ingat seterusnya bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan bantuan serta pertolongan sehingga setidaknya kita sebagai individu dapat membantu mereka secra rutin walaupun dalam jumlah yang sangat kecil.