Tugas tulisan ke 2 soft skill ekonomi koperasi
-
Upload
melly-gunawan -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of Tugas tulisan ke 2 soft skill ekonomi koperasi
Tugas Tulisan ke 2 Soft Skill Ekonomi Koperasi
Mata Kuliah : Ekonomi Koperasi
Topik Tulisan
LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2011 dan PERANAN KOPERASI
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M Nama Lengkap Tanda Tangan
11210440 BOYI MELIH GUNAWAN
Program Sarjana Ekonomi Manajemen
UNIVERSITAS GUNADARMA
Berdasarkan data yang di peroleh dari BPS di ketahui bahwa Produk Domestik Bruto
(PDB) Indonesia triwulan III-2011 meningkat sebesar 3,5 persen terhadap triwulan II-2011 (q-to-q).
Peningkatan terjadi hampir pada semua sektor ekonomi dengan pertumbuhan tertinggi di Sektor
Pertanian 5,0 persen dan terendah di Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 1,3 persen. Pada triwulan III-
2011, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 6,5 persen (y-on-y).
Grafik 2.1 Laju Pertumbuhan PDB Triwulan II-2010 s.d. Triwulan II-2011 (persen)
Bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2010 (y-on-y), PDB Indonesia triwulan III-2011
tumbuh sebesar 6,5 persen, dimana semua sektor tumbuh positif dan tertinggi di Sektor Perdagangan,
Hotel dan Restoran 10,1 persen.
Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada triwulan III-2011 masih didominasi oleh kelompok
provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 57,7
persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,6 persen, Pulau Kalimantan 9,5 persen, dan
Pulau Sulawesi 4,6 persen, dan sisanya 4,6 persen di pulau-pulau lainnya.
Faktor penyebab kenaikan PDB adalah :
1. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama.
Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2011, jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus
2011 mengalami kenaikan terutama di : Sektor Industri sebesar 840 ribu orang (6,13 persen)
dan Sektor Konstruksi sebesar 750 ribu orang (13,42persen). Sedangkan sektor-sektor yang
mengalami penurunan adalah Sektor Pertanian sebesar 3,1 juta orang (7,42 persen) dan Sektor
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sekitar 500 ribu orang (8,96 persen), dan Sektor
Jasa Kemasyarakatan sebesar 370 ribu orang (2,17 persen).
Jika dibandingkan dengan Agustus 2010 hampir semua sektor mengalami kenaikan jumlah
pekerja, kecuali Sektor Pertanian dan Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi,
masing-masing mengalami penurunan jumlah pekerja sebesar 5,21 persen dan 9,61 persen.
Sektor Pertanian, Perdagangan, Jasa Kemasyarakatan dan Sektor Industri secara berurutan
menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja pada Agustus 2011.
2. Jumlah pengangguran pada Agustus 2011 mencapai 7,7 juta orang atau 6,56persen dari total
angkatan kerja. Secara umum Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun,
dimana TPT Agustus 2011 sebesar 6,56 persen turun dari TPT Februari 2011 sebesar 6,80
persen dan TPT Agustus 2010 sebesar 7,14persen.
3. Meningkatnya Tendensi Konsumen
Dengan perkiraan tersebut maka diperkirakan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
tahun mendatang akan mengalami kenaikan kembali, karena tendensi tersebut akan
menyebabkan tumbuhnya produsen baru sehingga akan memberikan income tambahan bagi
produsen baik yang baru atau yang mampu bertahan dalam persaingan global.
Tendensi Konsumen tersebut adalah merupakan efek dari meningkatnya PDB, dengan
pertumbuhan sektor Industri dan berkurangnya angka pengangguran. Jadi ankan semakin banyak uang
yang di belanjakan.
Pengeluaran uang dari konsumen tersebut dapat di lakukan salah satu nya adalah melalui Koperasi, di
mana bagi sebagian besar buruh pabrik pembelian barang di Koperasi sangat membantu meringankan
beban pengeluaran uang mereka. Hal ini di sebabkan ada nya sistem pembelian barang yang dapat di
cicil pembayarannya.
Keadaan tersebut tercermin dalam fungsi koperasi sebagai berikut:
a. Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi
pembelian atau pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota sebagai
konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi
koperasinya.
b. Koperasi penjualan/pemasaran adalah koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi
barang atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
c. Koperasi produksi adalah koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana anggotanya
bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi. Di sini anggota berperan sebagai pemilik
dan pekerja koperasi.
d. Koperasi jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang dibutuhkan
oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota
berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi.
Apabila koperasi menyelenggarakan satu fungsi disebut koperasi tunggal usaha (single purpose
cooperative), sedangkan koperasi yang menyelenggarakan lebih dari satu fungsi disebut
koperasi serba usaha (multi purpose cooperative).
Tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan berhasil kalau saja masyarakat bisa mengatur
anggaran rumah tangga dengan baik. Salah satunya dengan memanfaatkan kelembagaan seperti
koperasi. Saat ini jumlah Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KSP-KJKS)
menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, berkembang hingga 71.365 unit. Jenis koperasi ini
mampu memberikan pinjaman total sebesar Rp9,5 triliun dan mampu melayani 6.125.766 anggota.
"Jika dilihat dari jumlah anggota dan total pemberian pinjaman, KSP/KJKS memiliki potensi besar untuk
dikembangkan sebagai lembaga intermediasi di sektor keuangan bagi UKM," kata Deputi Bidang
Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM, Pariaman Sinaga belum lama ini di Jakarta.
Oleh sebab pihak pemerintah akan menganugerahkan KSP/ KJKS Award 2011 bagi yang berprestasi.
Terutama berkontribusi positif kepada anggotanya dan terhadap pembangunan ekonomi nasional.
"Melalui ajang tersebut KSP/ KJKS akan meningkat daya saingnya di tingkat nasional maupun
internasional,* katanya, saat Diskusi menjelang Pameran Penganugerahan KSP/ KJKS Award 2011,
yang digelar pada 16-18 November 2011 di ExhibiUon Hall Gedung Smesco Jakarta. Selain itu dengan
adanya ajang ini mampu memacu kiprah KSP/KJKS dalam pembangunan ekonomi nasional yang dapat
memakmurkan dan mensejahterakan rakyat serta menjadi embrio dalam melahirkan KSP/KJKS sebagai
koperasi lrplai dunia. "Sampai saat ini belum ada koperasi di Indonesia masuk dalam daftar 300 koperasi
kelas dunia yang dirilis IGA," jelasnya.
Acara penganugerahan itu sendiri dirangkai dengan pameran produk pembiayaan KSP/ KJKS, workshop,
dan talkshow.
Beberapa kategori yang akan dikompetisikan di antaranya penumbuhan keanggotaan paling cepat,
pelayanan pinjamannya ke sektor produktif terbaik, paling cepat pertumbuhan asetnya, paling besar
pemupukan modal sendirinya, dan paling responsif terhadap perubahan lingkungan strategis.
"Sampai saat ini sudah 129 koperasi yang mendaftar dalam kompetisi penganugerahan ini," katanya
END IN MIND KOPERASI
MENJADIKAN koperasi sebagai saka guru ekonomi Indonesia merupakan cita-cita mulia sesuai
dengan semangat Undang-Undang 1945. Dari tahun ke tahun, jumlah koperasi semakin berkembang.
Kalau pada 2006 jumlah koperasi 141.326 unit, tahun lalu sudah mencapai 177.482. Dari segi volume
usaha, koperasi pun meningkat, pada 2006 baru Rp62,72 triliun, 2010 sudah Rp76,82 triliun. Jumlah
anggota koperasi kini tercatat sekitar 30,4 juta orang. Koperasi yang umumnya berskala kecil menengah
terbukti memberi kontribusi kepada pembangunan Indonesia. Bersama dengan jenis usaha kecil
menengah lainnya, koperasi sangat berperan dalam penyerapan tenaga kerja.
Data BPS tahun 2009, jumlah pelaku usaha mikro mencapai 52,2 juta atau 98,87 persen.
Keberadaan UMKM telah memberikan kontribusinya secara nyata dalam penyerapan tenaga kerja yang
mencapai lebih dari 96,2 juta orang. Namun demikian, dalam kenyataan di lapangan, tidak semua
koperasi berkembang sebagaimana seharusnya. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM dari
177.482 koperasi hanya 70 persen yang aktif. Ini berarti 30 persen koperasi hanya terdaftar tapi tidak
mampu melaksanakan misi ekonominya.
Saat ini baru 22 persen dan masyarakat Indonesia yang sudah dewasa tergabung dalam
koperasi. Persentase ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan negara-negara yang sudah maju. Di
Amerika Serikat, 70 persen dan Singapura 80 persen warganya yang sudah dewasa tergabung dalam
koperasi. Peran koperasi yang semakin besar di dunia ditunjukkan dengan volume usaha mencapai
US$60 triliun per tahun secara global.
Dan berbagai analisis, ada beberapa sebab mengapa koperasi di Indonesia belum berkembang sesuai
cita-cita. Salah satu penyebabnya adalah koperasi kekurangan modal untuk mengembangkan usaha.
Pengelolaan koperasi juga dianggap belum profesional ditinjau dari berbagai aspek. Dari aspek budaya,
keberadaan lembaga ini pun masih dipandang sebagai perkumpulan biasa. Sedangkan dari sudut
pandang manajemen, banyak koperasi yang dipimpin oleh sosok yang kompetensinya rendah.
Dalam menapaki usia koperasi yang ke-64, gerakan koperasi Indonesia harus semakin
membuktikan kiprahnya sebagai lembaga ekonomi rakyat. Seperti yang disampaikan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono, koperasi diharapkan memberi kontribusi signifikan dalam menopang pertumbuhan
ekonomi nasional. Pemerintah terus menciptakan iklim kondusif bagi pemberdayaan koperasi.
Pemerintah juga mendorong peningkatan kapasitas permodalan, penataan manajemen dan perluasan
bidang usaha koperasi.
Perluasan akses permodalan yang dicanangkan pemerintah akan sangat membantu koperasi, mengingat
selama ini faktor kekurangan modal menjadi salah satu penghambat perkembangan koperasi. Menurut
Presiden, perluasan akses permodalan bagi koperasi juga digulirkan dengan mempermudah akses
koperasi kepada kalangan perbankan, lembaga keuangan dan pembiayaan. Pemerintah juga
memberikan keringanan dan fasilitasi bunga pinjaman yang rendah.
Pemberdayaan koperasi dipadukan dengan program-program prorakyat bertujuan meningkatkan
pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja, menanggulangi kemiskinan dan pemeliharaan lingkungan,
yang semuanya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Tekad pemerintah untuk
menggalakkan koperasi akan berjalan dengan baik jika ada dukungan berbagai kalangan. Badan Usaha
Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah maupun swasta diharapkan ikut menyokong kesuksesan
koperasi dengan memberi bantuan manajemen, permodalan, pemasaran dan sebagainya. Sementara
pemerintah daerah harus menciptakan iklim usaha yang kondusif terhadap koperasi.
REFERENSI :
1. http://kompas.com/lipsus102008/readib/xml/2008/04/23/14060611/ Tujuh.Agenda.Ekonomi.Kerakyatan
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
3. http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=694:koperasi- merupakan-sistem-ekonomi-masa-depan&catid=50:bind-berita&Itemid=97
4. http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=627:koperasi-saka-guru- ekonomi&catid=50:bind-berita&Itemid=97
5. http://dds.bps.go.id/download_file/IP_November_2011.pdf