Tugas tentang PDRB
-
Upload
utami-wijaya -
Category
Documents
-
view
49 -
download
7
description
Transcript of Tugas tentang PDRB
-
Nama: Utami Wijaya
NPM: 1114111056
Data PDB (Produk Domestik Bruto) baik berdasarkan atas harga berlaku maupun harga
konstan merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu
negara tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh
seluruh unit ekonomi. Berikut data pangsa sektor perikanan dari Kabupaten/Kota di Provinsi
Lampung dan Provinsi Lampung berdasarkan data PDB Atas Harga Berlaku dan Harga
Konstan di Provinsi Lampung dan Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung tahun 2012:
Tabel 1. Pangsa Sektor Perikanan Provinsi Lampung beserta Kabupaten/Kota Tahun 2012
(juta Rp.)
No. Prov/Kab/Kota Produk Perikanan
Harga Berlaku Harga Konstan
1 Lampung 10.654.291 2.440.227
2 Lampung Barat 209.667 93.214
3 Tanggamus 846.491 331.698
4 Lampung Selatan 1.467.409 455.887
5 Lampung Timur 1.233.423 442.861
6 Lampung Tengah 5.092 1.344
7 Lampung Utara 215.959 28.642
8 Way Kanan 83.001 45.061
9 Tulang Bawang Barat 136.222 72.538
10 Pesawaran 1.328.679 315.232
11 Tulang Bawang 38.374 12.277
12 Bandar Lampung 1.095.123 174.470
13 Metro 4.887 1.494
Dapat terlihat dari tabel diatas bahwa pangsa sektor perikanan penyumbang terbesar dalam
10.654.291 atas harga berlaku adalah kabupaten Lampung Selatan dan terkecil adalah Kota
-
Metro. Sedangkan penyumbang terbesar dalam 2.440.227 atas harga konstan adalah
Kabupaten Selatan dan terkecil adalah Kabupaten Lampung Tengah.
Berikut hasil perhitungan LQ dari sektor perikanan yang diperoleh dari data PDRB
Kabupaten/ Kota di Provinsi Lampung berdasarkan atas harga berlaku dan harga konstan:
Tabel 2. Nilai LQ Sektor Perikanan Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung atas Harga
Berlaku dan Harga Konstan
No. Prov/Kab/Kota
Nilai LQ
Harga Berlaku Harga
Konstan
1 Lampung Barat 0,74 1,68
2 Tanggamus 1,68 1,77
3 Lampung Selatan 1,40 1,36
4 Lampung Timur 1,27 1,43
5 Lampung Tengah 0,79 0,42
6 Lampung Utara 0,25 0,13
7 Way Kanan 0,11 0,17
8 Tulang Bawang Barat 0,41 0,91
9 Pesawaran 2,34 2,24
10 Tulang Bawang 1,91 2,28
11 Bandar Lampung 0,60 0,36
12 Metro 0,05 0,04
Dapat terlihat dari tabel diatas bahwa Kabupaten/Kota yang mampu pada sektor perikanan
terbesar pada harga berlaku adalah Kabupaten Pesawaran dan yang terkecil adalah Kota
Metro. Sedangkan menurut harga konstan, yang terbesar adalah Kabupaten Tulang Bawang
dan yang terkecil adalah Kota Metro.
Berikut hasil perhitungan LI dan SI dari sektor perikanan yang diperoleh dari data PDRB
Kabupaten/ Kota di Provinsi Lampung berdasarkan atas harga berlaku dan harga konstan:
Tabel 3. Nilai LI Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung atas Harga Berlaku dan Harga
Konstan
-
No. Prov/Kab/Kota
Nilai LI
Harga Berlaku Harga
Konstan
1 Perikanan 0,26 0,34
2 Angkutan Laut dan
Penyeberangan 0,73 0,76
3 Pariwisata 0,53 0,44
4 Pertanian 0,19 0,19
5 Pertambangan dan
Penggalian 0,48 0,42
6 Industri Pengolahan 0,18 0,17
7 Listrik dan Air Bersih 0,29 0,23
8 Bangunan 0,17 0,10
9 Perdagangan 0,07 0,08
10 Pengangkutan dan
Komunikasi 0,33 0,32
11 Keuangan, Persewaan,
dan Jasa Perusahaan 0,36 0,33
12 Jasa-jasa 0,16 0,26
Dapat dilihat dari data diatas pemusatan relatif aktifitas di seluruh wilayah Kabupaten/kota di
provinsi Lampung yang terbesar adalah Angkutan Laut dan Penyeberangan sedangkan yang
terkecil adalah sektor Perdagangan.
Tabel 4. Nilai SI Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung atas Harga Berlaku dan Harga
Konstan
No. Prov/Kab/Kota
Nilai SI
Harga Berlaku Harga
Konstan
1 Lampung Barat 0,26 0,34
2 Tanggamus 0,20 0,21
3 Lampung Selatan 0,10 0,13
-
4 Lampung Timur 0,24 0,25
5 Lampung Tengah 0,14 0,12
6 Lampung Utara 0,13 0,14
7 Way Kanan 0,22 0,24
8 Tulang Bawang Barat 0,25 0,20
9 Pesawaran 0,20 0,17
10 Tulang Bawang 0,15 0,15
11 Bandar Lampung 0,35 0,37
12 Metro 0,05 0,40
Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat nilai SI tertinggi terdapat pada Kota Bandar Lampung
dan terkecil pada Kota Metro berdasarkan harga berlaku dan Kabupaten Lampung Selatan
atas harga Konstan.
Banyaknya wilayah di Provinsi Lampung yang dapat di kembangkan berdasarkan potensi
daerah yang dimiliki dapat menjadi penambahan pendapatan baik daerah maupun negara.
Peningkatan layanan jasa angkutan diperlukan untuk memperlancar perhubungan antar
daerah.