NAMA : DEVISTA ANGELA C. BNIM : DBD 112 078 TUGAS: TEKNIK PELEDAKANTANGGAL : 28 OKTOBER 2014

Soal :1.Mencari perhitungan burden dan letak lubang bor menurut R. L. Ash2.Mencari perbedaan dan kelebihan dari perhitungan menurut Andreson danmenurut R. L. Ash

JAWABAN :

BURDEN Burden dapat didefinisikan sebagai jarak dari lubang bor terhadap bidang bebas (free face) yang terdekat pada saat terjadi peledakan. Peledakan dengan jumlah baris (row) yang banyak, true burden tergantung penggunaan bentuk pola peledakan yang digunakan delay detonator dari tiap-tiap baris delay yang berdekatan akan menghasilkan free face yang baru. Burden juga berpengaruh pada fragmentasi dan efek peledakan. Burden merupakan variabel yang sangat penting dan kritis dalam mendesain peledakan. Dengan jenis bahan peledak yang dipakai dan jenis batuan yang dihadapi, terdapat jarak maksimum burden agar hasil ledakan menjadi baik.Jarak burden sangat erat hubungannya dengan besar kecilnya lubang bor yang digunakan, secara garis besar jarak burden optimum adalah : Burden = (25 40) x Blast Hole DiameterPersamaan untuk menghitung burden :a. Menurut C. J. Konyab. Menurut Langeforsc. Menurut Andersond. Menurut R. L. Ash

1). PERHITUNGAN MENURUT R. L. ASHB = Keterangan :B = burden (ft)K b = burdeb ratio (14 49; harga rata-rata 30)D = diameter mata bor (inch)

Rancangan Menurut R. L. Ash :Burden dihitung berdasarkan diameter lubang ledak dengan mempertimbangkan konstanta yang tergantung pada jenis atau grup batuan dan bahan peledak. Konstanta dihitung dirumuskan sbb :KB = x x Dimana :KB = Konstanta Burden = Konstanta yang tergantung jenis batuan dan bahan peledak

Selanjutnya dimensi geometri peledakan dihitung sebagai berikut : Burden (B), ft = Kedalaman lubang ledak (L) = x B; antara 1,5 - 4 Subdrilling (J) = x B; antara 0,2 0,4 Stemming (T) = x B; antara 0,7 1,0 Spasi (S) ; Ks untuk mengatur spasi tergantung pada kondisi retakan disekitarlokasi yang akan diledakan, jumlah bidang bebas dan sistem penyalaan yangditerapkan. Beberapa contoh kemungkinan perbedaan kondisi dilapangan sebagai berikut :a) Bila orientasi antar retakan hampir trgak lurus, sebaiknya S = 1,41 B.

Gambar 2. Peledakan pojok dengan pola staggered dan sistem penyalaan echelon serta orientasi antar retakan

b)Bila orientasi antar retakan mendekati sebaiknya S = 1,15 B danmenerapkan interval waktu long delay

Gambar 3. Peledakan pojok dengan pola staggered dan sistem penyalaan echelon serta orientasi antar retakan

c)Bila peledakan dilakukan serentak antara baris, maka ratio spasi dan burden(S/B) dirancang seperti pada gambar 4 dan 5 dengan pola bujursangkar .

Gambar 4. Peledakan pojok antar baris dengan pola bujursangkar dan sistem penyalaan echelon. Arah lemparan batuan sejajar dengan bidang miring

Gambar 5. Peledakan pojok antar baris dengan pola staggered dan arah lemparan batuan sejajar panjang jenjang

d)Bila peledakan dilakukan pada bidang bebas yang memanjang, maka sistempenyalaan dan S/B dapat diatur seperti pada gambar 6 dan 7.

Gambar 6. Peledakan pada bidang bebas memanjang dengan pola V-cut bujursangkar dan penyalaan tunda close-interval

Gambar 7. Peledakan pada bidang bebas memanjang dengan pola V-cut persegi panjang dan penyalan tunda bebas

2. Perbedaan dan kelebihan dari perhitungan menurut Andreson dan menurut R.L. Ash : Menurut AndersonB Keterangan :B = burden (ft)d = diameter mata bor (inch)L = kedalaman lubang bor (ft)

Menurut R. L. AshB = Keterangan :B = burden (ft)Kb = burdeb ratio (14 49; harga rata-rata 30) d = diameter mata bor (inch)