TUGAS TEKBER

28
TUGAS TEKNOLOGI BERSIH Oleh : Iffat Fairuz Ghani Rasyid Ning (125100600111009) Sabrina Juniata (125100600111017) Raditya Gilang Imam Dzaky Kelas K TEP- TEKNIK BIOPROSES JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

description

ini merupakan tugas

Transcript of TUGAS TEKBER

Page 1: TUGAS TEKBER

TUGAS TEKNOLOGI BERSIH

Oleh :

Iffat Fairuz

Ghani Rasyid Ning (125100600111009)

Sabrina Juniata (125100600111017)

Raditya Gilang

Imam Dzaky

Kelas K

TEP- TEKNIK BIOPROSES

JURUSAN KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2014

Page 2: TUGAS TEKBER

DATA UMUM PERUSAHAAN

Perusahaan Coca-Cola di Jawa Tengah dirintis oleh Partogius Hutabarat (almarhum)

dan Mugijanto dengan menggunakan nama PT. Pan Java Bottling Company. Perusahaan ini

resmi didirikan pada tanggal 1 Novembe r 1974 di atas lahan s eluas 8,5 Ha d an mulai

beroperasi pada tanggal 5 Desember 1976. Karena perkembangan perusahaan yang begitu

cepat, maka pada bulan April 1992 PT. Pan Jawa Bottling Company bergabung dengan

Coca-Cola Amatil Limited Australia, sehingga sejak itu berubah namanya menjadi PT.

Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java. Namun sejak tanggal 1 Juli 2002 berubah

menjadi PT. COCA -COLA BOTTLING INDONESIA (CCBI) CENTRAL JAVA.

Sedangkan untuk distribusi bernama PT. COCA-COLA DISTRIBUTION INDONESIA

(CCDI).

Pusat pemasaran CCBI Semarang Operation terbesar di wilayah Jawa Tengah,

Daerah Istimewa Yogyakarta dan Madiun. Adapun produk dari The Coca-Cola Company

antara lain Coca -Cola, Coca-Cola ZERO, Sprite, Fanta, Diet Coke, Frestea, Powerade, Extra

Joss Strikke, Schweppes, A & W dan Ades.

TINJAUAN TEKNOLOGI PROSES INDUSTRI BEVERAGE DAN LIMBAH

Pada perusahan PT.Coca-cola terdapat macam macam proses pengolahan, seperti proses

pengolahan air baku, proses pembuatan syrup, proses pemurnian CO2, proses pencampuran,

proses pengemasan dan pembotolan, dan proses pengolahan air limbah.

1. Pengolahan Air

Pengolahan air untuk proses produksi dilakukan pada unit pengolahanair. Pengolahan ini

bertujuan untuk mengolah air baku menjadi softened water dan treated water yang digunakan

dalam proses produksi. Air yang digunakan berasal dari air tanah dengan kedalaman 92 -110

meter.

a. Pengolahan Air baku menjadi softened water

Air baku yang berasl dari sumur di tampung pada bak aerasi melalui pipa-pipa. Pada saat

dilakukan aerasi terjadi proses oksidasi terhadap kandungan ferum (besi) dan terjadi

pengendapan lumpur yang terdapat pada air baku. Kemudian air di pompa ke dalam sand

filter dan dilanjutkan ke cation excahanger utnuk dilunakkan dengan median resin yang

berfungsi untuk mengikat ion-ion yang menyebabkan menjadi sadah. Setalah itu air

Page 3: TUGAS TEKBER

disalurkan kedalam dua bak untuk menjadi softened water chlorine yang akan digunakan

dalam proses pencucian botol dan bak softened water non chlorine yang digunakan untuk

boiler. Berikut diagram alir proses pengolahan air baku pada PT. CCBI.

b. Pengolahan Air Baku Menjadi Treated Water

Hasil pengolahan air bakun menjadi treated water digunakan untuk proses produksi,

dengan menampung air dari sumur kedalam bak resevoir dan terjadi proses pengendapan

awal.Kemudian airdipompa ke dalam reactor tank. Pada reactor tank ditambahkan chemical

lime, ferro sulfat, dan chlorine. Setelah itu air dimasukkan ke settling tank dan terjadi proses

sedimentasi, flokulasi dan koagulasi sehingga didapatkan clear water yang selanjutnya

dimasukkan kedalam break tank sebagai bak penampung. Dari break tank air dipompa ke

sand filter untuk menyaring kotoran – kotoran yang tersuspensi dalam air, kemudian

diteruskan ke storage tank, kemudian disaring dengan carbon filter untuk menyerap warna,

bau dan rasa asin dalam air yang akan merusak cita rasa produk. Selanjutnya air dimasukkan

ke dalam micron filter tank sehingga di peroleh treated water yang langsung disalurkan ke

proses produksi tanpa ada penampungan terlebih dahulu. Berikut diagram alir pengolahan air

baku menjadi treated water.

2. Pembuatan Sirup

Pada pembuatan sirup dilakukan penentuan banyaknya minuman yang akan diproduksi

sehingga dapat ditentuakn berapa unit concentrate yang diperlukan. Kemudian dapat

diketahui volume air yang dibutuhkan. Pembuatan sirup dilakukan melalui 2 tahap yaitu

a. Simple syrup

1) Pelarutan gula dalam air

Pelarut gula dengan treated water di dalam simple tank pada temperatur kurang dari

30oC hingga didapat larutan gula dengan kadar brix kurang lebih 59.5 kamudian

dilakukan pengadukan kembali hingga gula benar-benar terlarut.

2) Penambahan acitvated carbon dan filter aid

Pada larutan gula tersebut diambhakan material acitvated carbon dan filter aid yang

berfungsi untuk mengurangi aroma dan menurunkan warna. Filter aid yang ditambahkan

sebanyak 0.1 dari jumlah gula yang digunakan dan activated carbon digunakan sebanyak

Page 4: TUGAS TEKBER

0,1 dari gula yang digunakan dengan tetap dilakukan pengadukan hingga bahan-bahan

dapat bercampur. Kemudian larutan dari tangki simple syrupi ini dialirkan menuju tangki

precoating melalui sugar screen untuk menyaring benda-benda asing yang ikut pada

larutan.

3) Filtrasi

Proses ini dilakukan pada filter press dengan tujuan untuk menghilangkan benda-

benda yang tidak diinginkan. Proses ini diawali dengan menyiapkan yang disebut proses

precoatingyang bertujuan untuk membuat lapisan pada filter plate yang terdapat pada

filter press.Precoating pada mulanya dilakukan pengisian simple syrup pada tangki

hingga volume mencapai ¾ tangki, kemudian simple syrup dilewatkan sugar screen.

Setelah itu simple syrup disirkulasikan dari tangki precoating ke filter press sehingga

terbentuk lapisan pada filter plate yang ditandai dengan simple syrup berwarna kuning

jernih setelah keluar dari filter press dan ditampung kembali pada tangki precoating,

yang kemudian dihasilkan filtrate simple syrup yang keluar dari outlet tanki.

4) Sterilisasi

Filtrate dari filter press dipompa menuju tanki finish syrup melalui ultra violet lamp

sterilizer yang dimanfaatkan untk membunuh mikroba yang dapat menyebabkan

kerusakan minuman pada botol. Umur simpan dari proses sterilisasi hingga proses

pembuatan finish syrup maksimal adalah 8 jam, jika lebih maka harus dilakukan

sterilisasi ulang.

5) Finish syrup

Simple syrup kemudian ditambahkan concentrate atau beverage base dan treated water

di dalam tangki finish syrup dan hasil akhir pembuatan sirup dinamakan finish syrup.

Berikut adalah diagram alir pembuatan finish syrup.

3. Pemurnian CO2

CO2 yang digunakan adalah CO2 yang berwujud larutan yang kemudian diubah menjadi

gas CO2 oleh evaporizer.Pemurnian dilakukan untuk menghilangakan senyawa-senyawa lain

yang terkandung dalam CO2. Tahap-tahap pemurnian CO2 dilakukan adalah dengan

evaporasi Co2 yang ditampung dalam container masih dalam bentuk cair, maka untuk

mempermudah proses pemurniannya CO2 cair diubah menjadi gas oleh evapolizer.

Page 5: TUGAS TEKBER

Kemudian Gas CO2 yang keluar dari evaporizer dilewatkan dalam tangki yang berisi cairan

KMnO4 melalui pipa sehingga senyawa lain akan bereaksi dengan KMnO4. Gas CO2 yang

keluar dari tangki KmnO4 masih dikhawatirkan mengandung KmnO4, oleh karena itu

dilakukan pencucian dengan cara dilewatkan pada treated water sehingga dihasilkan gas CO2

yang bebas dari KMnO4. Setelah itu gas CO2 dilewatkan pada heater tank dengan suhu 35 –

40oC. Kemudian dilakukan netralisasi bau dan ras agar diperoleh gas CO2 yang tidak berbau

dan tidak berasa, dengan dilewatkan pada carbon purifier tank. Setelah pemrunian rasa dan

bau, gas dilewatkan ultra filter yang befungsi menyaring gas CO2 dari menungkinan adanya

activated carbon. Berikut adalah diaram alir proses pemurnian

4. Pencampuran

Proses pencampuran diawali dengan mengalirkan treated water ke deaerator. Deaerator

ini dilengkapi dengan pompa vakum yang berfungsi membebaskan oksigen yang ada dalam

air. Deaerator merupakan suatu tangki yang berfungsi menghilangkan gelembung udara

yang ada dalam air yang akan ditransfer ke unit water reciever. Air yang ditampung tersebut

akan dialirkan menuju tangki pencampur yang disebut flow mix.

Finis syrup ditampung dalam syrup reciever yang kemudian akan dialirkan menuju flow

mix, finish syrup akan bercampur dengan treated water. Air dialirkan oleh water settling dan

syrup dialirkan oleh orifice. Selanjutnya dengan bantuan mixing pump campuran air dan

finish syrup akan ditransfeerk ke carbo cooler tank.

Carbo cooler tank adalah sauatu unit mesin yang berfungsi sebagai unit pendingin karena

mesin ini dihubungakan dengan unit cooling system. Dalam carbo cooler campuran treated

water dan finish syrup akan bertemu dengan CO2 sehingga bahan-bahan ini akan tercampur.

Larutan yang keluar dari carbo cooler adalah imunam yang siap untk ditransfer ke mesin

pengisian minuman yang disebut dengan filling machine. Berikut adalah diagram alir proses

pencampuran.

BAHAN BAKU DAN PENOLONG

1. Bahan Baku

a. Air

Page 6: TUGAS TEKBER

Kebutuhan air bagi PT. CCBI Central Java dipenuhi dari air tanah yang diambil dari 11 sumur

bor (deep well), dengan kedalaman + 100 meter yang berada di lingkungan perusahaan. Air yang

diperoleh dari deep well tersebut perlu dilakukan penanganan tertentu baik air untuk bahan dasar

minuman, untuk pencucian botol, untuk sanitasi maupun untuk utility.

b. Gula Pasir

Gula pasir berfungsi sebagai pemanis dalam pembuatan syrup. Gula pasir atau sukrosa yang

digunakan adalah jenis SHS (Superior Had Sugar) karena memiliki beberapa keunggulan,

misalnya kristal gula lebih putih dan memiliki kemurnian yang tinggi.

c. Concentrate atau Beverage Base

Concentrate atau beverage base adalah ramuan khusus yang menentukan cita rasa atau

flavour, memberikan warna dan sebagai bahan pengawet. Bentuk concentrate atau beverage

base ini ada 2 jenis, yaitu concentrate bubuk dan xxiv concentrate cair. Komposisi concentrate

ini terdiri atas essential oil, vegetable plant dan aromatic chemical serta senyawa asam yang

mempunyai 3 fungsi yang berbeda, yaitu sebagai pemberi rasa asam, untuk memodifikasi

kemanisan gula dan sebagai preservative (pengawet).

d. Karbon Dioksida (CO2)

Gas CO2 berfungsi sebagai penyegar dan pengawet serta memperkuat flavour produk.

2. Bahan Pembantu

Bahan pembantu adalah bahan yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan dalam

pengolahan produk yang berguna untuk menunjang kelancaran proses produksi. Adapun bahan

pembantu yang digunakan antara lain:

a. Lime (Ca(OH)2)

Yaitu berupa bubuk putih yang berfungsi membantu mempercepat proses koagulasi dan

meningkatkan alkalinitas air dalam proses pengolahan air.

b. Ferro Sulfat (FeSO4)

Yaitu berupa butiran putih kehijauan yang berfungsi sebagai koagulan dalam air.

c. Kaporit (Ca(OCl)2)

Yaitu berupa butiran putih untuk mematikan mikroba patogen dalam pengolahan air.

d. Resin

Yaitu berupa butiran coklat kekuningan yang berfungsi untuk menurunkan kesadahan air.

Page 7: TUGAS TEKBER

e. Garam (NaCl)

Yaitu berupa butiran putih yang berfungsi untuk mengaktifkan kembali resin yang tidak aktif.

f. Sand Silica

Yaitu berupa butiran putih kecoklatan yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang

tersuspensi dalam air.

g. Activated Carbon

Yaitu berupa bubuk hitam yang berfungsi untuk menyerap warna, bau dan rasa asin dalam air

maupun dalam simple syrup.

h. Filter Aid

Yaitu berupa bubuk putih yang berfungsi sebagai media saring dalam simple syrup.

i. Soda Caustic (NaOH) yang berfungsi untuk sanitasi

j. Diversy-K sebagai pelumas conveyor

k. NH3 sebagai pendingin

Proses produksi di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia meliputi beberapa tahap yaitu

pengolahan air, pembuatan syrup, pemurnian CO2, pencampuran dan pengemasan.

PENGGUNAAN ENERGI

1. Sumber Energi

Sumber energy di PT. Coca Cola Bottling Indonesia ada beberapa macam, namun sumber energy

utama adalah listrik. Selain listrik, perusahaan ini menggunakan fuel sebagai sumber energinya,

antara lain LPG, solarm dan bensin. Fuel tersebut memiliki kegunaan masing-masing, misalnya

LNG sebagai bahan bakar boiler, solar sebagai bahan bakar pengganti boiler, LPG untuk banhan

bakar forklift serta bensin sebagai bahan bakar pengganti forklift. Sedangkan energy listrik

digunakan untuk semua proses produksi, penerangan, utility, dan lain sebagainya.

2. Energi Listrik

D di PT. Coca Cola Bottling Indonesia listrik digunakan untuk menggerakkan motor-motor

listrik dalam proses produksi, Air Conditioner (AC), lighting/penerangan, sistem keamanan

(security system), dan lain-lain. Penggunaan energy listrik sangat dipengaruhi oleh proses

produksi yang berlangsung, karena sebagian besar energy listik dipakai pada saar proses

produksi. Penggunaan energy listrik dan output produksi (LBEV) dapat dilihat pada tabel :

Page 8: TUGAS TEKBER

BULAN LBEV (Liter Beverage) TOTAL KWH

Januari 5.566.713,19 330.480

Februari 5.219.808,75 314.280

Maret 7.096.576,83 428.840

April 6.923.257,86 391.960

Mei 6.938.849,85 390.440

Juni 13.904.968,15 715.160

Juli 10.590.148,83 597.760

Agustus 12.487.227,46 629.920

September 14.568.440,11 781.000

Oktober 10.948.475,38 567.280

November 7.698.708,82 405.520

Dari data diatas menunjukkan jumlah output produksi setiap bulan pada tahun 2009. Penentuan

output produksi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah cuaca, dan adanya

momen-momen seperti hari besar agama atau hari libur nasional dan tahun ajaran baru. Dari

grafik diatas, dapat dilihat output produksi terbesar adalah pada bulan September, diikuti oleh

Juni, Agustus, Juli, Oktober, dan November. Hal ini disebabkan karena pada bulan-bulan

tersebut sedang terjadi musim kemarau, sehingga cuaca yang panas membuat permintaan

terhadap minuman meningkat. Selain itu, pada bulan-bulan tersebut juga banyak terdapat hari

besar dan libur nasional, misalnya Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada September 2009, Hari

Raya Idul Adha pada bulan November 2009, HUT RI pada bulan Agustus, dan tahun ajarana

baru yang dimulai pada bulan Juli. Momen-momen tersebut mempengaruhi permintaan produk,

sehingga perusahaan memutuskan untuk menaikkan jumlah produksinya.

3. Bahan Bakar (Fuel)

Fuel yang dipakai sebagai sumber energy di PT CCBI adalah LPG, solar, dan bensin. Peralatan

yang memerlukan bahan bakar adalah boiler (Dual Fuel) menggunakan LPG dan solar, dan

Forklift (Dual Fuel) menggunakan bensin dan solar. Data pemakaian fuel adalah sebagai

berikut :

Page 9: TUGAS TEKBER

BULANPEMAKAIAN FUEL

(m3)LBEV

Januari 72.191,369 5.566.713,19Februari 63.392,026 5.219.808,75Maret 75.057,649 7.096.576,83April 80.807,311 6.923.257,86Mei 73.237,085 6.938.849,85Juni 92.431,135 13.904.968,15Juli 94.188,444 10.590.148,83

Agustus 97.968,426 12.487.227,46Septembe

r88.422,407 14.568.440,11

Oktober 96.394,189 10.948.475,38November 96.993,418 7.698.708,82

953.992,008 101.942.175,2

PENGGUNAAN AIR

Air merupakan bahan baku utama dalam proses pembuatan minuman. Sumber air yang

digunakan di PT CCBI ini berasal dari sumur bor (deep well) dan air PAM. Air yang digunakan

untuk proses produksi harus bebas dari pengotor-pengotor (impurities), seperti warna dan bau

asing, padatan terlarut, bahan-bahan organik, dan alkanity yang dapat mempengaruhi minuman

yang dihasilkan. Oleh kaena itulah air ini sebelum masuk dan digunakan untuk proses produksi

harus diolah terlebih dahulu. Proses pengolahan air di PT CCBI ini meliputi Reverse Osmosis

(RO) dan Water Softener Process.

Pada proses produksi di PT CCBI ini, terdapat proses pembuatan syrup dimana

membutuhkan bahan gula dan air yang cukup banyak. Berat gula sebenarnya (actual) dapat

dihitung sebagai berikut.

Berat gula aktual = berat gula standart x 100,5%

= 292,65 kg x 100,5%

= 294,11 kg

Tabel Kebutuhan Gula dan Air untuk Memproduksi Produk per Unit

No Flavour Standart/unit (Kgs) Brix Volume/unit (Lt)

1 Coca Cola 203,225 54,85 300

2 Sprite 258,081 55,96 370,83

Page 10: TUGAS TEKBER

3 Sprite Ice 258,081 55,95 370,83

4 Fanta Strawberry 292,65 57,85 400,58

5 Fanta Melon 259,20 55,96 370.80

6 Fanta Apel 258,30 55,95 370.83

7 Fanta Anggur 257,71 55,96 370,83

8 Nestea 244,50 54,10 370,80

9 Frestea 166,80 8,40 2000

10 Frestea Green 166,80 8,40 2000

11 Fanta Soda Water 312,50

Karena produk ini dibuat sebanyak 60 unit maka kebutuhan gula total yang diperlukan sebanyak

294,11 kg x 60 unit = 17646,66 kg. Jadi volume air yang digunakan sebanyak (dengan asumsu

brix sample syrup sebesar 59,80)

Vair = 100- brix simple syrup x berat gula

Brix simple syrup

Vair = 100-59,80 x 17646,66 kg

59,80

= 11862,80 Ltr

PROSES PRODUKSI

Proses pembuatan Coca-cola terdiri dari beberapa proses yaitu, proses pengolahan air,

epmbuatan syrup , dan lain-lain.

Page 11: TUGAS TEKBER

1. Pengolahan Air Baku menjadi Softened Water

2. Pengolahan Air Baku Menjadi Treated Water

Page 12: TUGAS TEKBER

3. Pembuatan Syrup

4. Pemurnian CO2

Page 13: TUGAS TEKBER

5. Proses Pencampuran

DIAGRAM ALIR PROSES PENGOLAHAN LIMBAH

Page 14: TUGAS TEKBER

PENERAPAN TEKNOLOGI BERSIH PADA PT. CCBI

Perencanaan Program Produksi Bersih

PT. Coca Cola Amatil Indonesia – Semarang mempunyai departemen lingkungan yang

bernama Environment Management System (EMS). Fungsinya disini adalah untuk membahas

masalah lingkungan akibat aktivitas pabrik yang terjadi kemudian mencari solusi terbaik untuk

menyelesaikannya.

Penerapan Program Produksi Bersih

Dalam pelaksanan program produksi bersih penerapan yang dilakukan meliputi good

housekeeping, modifikasi teknologi, serta pemanfaatan limbah. Karyawan disetiap tingkatan

perusahaan terus didorong untuk berpartisipasi dalam program produksi bersih pada setiap

bagian proses produksi. Pelatihan serta motivasi pada karyawan mempunyai peranan penting

dalam strategi penerapan produksi bersih di perusahaan.

Evaluasi dan Perbaikan Program Produksi Bersih

Evaluasi dan Perbaikan dilakukan setiap harinya untuk menjaga kestabilan proses produksi.

Proses evaluasi dilakukan dari mulai bahan baku masuk, sampai produk jadi dan siap dipasarkan.

Hal tersebut dilakukan untuk meminimisasi limbah yang keluar dan memaksimalkan hasil

produksi, dengan demikian penerapan produksi bersih berjalan dengan baik.

Mempertahankan Program Produksi Bersih

Untuk mempertahankan program yang telah berjalan perlu adanya kerjasama antara atasan

dengan karyawan. Atasan berperan untuk mengawasi berjalannya proses produksi bersih,

sedangkan karyawan menjalankan proses produksi sesuai dengan perintah atau arahan dari

atasan. Untuk membudayakan produksi bersih dan untuk menjaga proses produksi agar berjalan

dengan baik maka setiap seminggu sekali tepatnya pada hari senin dilakukan program

maintenance day selama 6 jam. Pada saat maintenance day proses produksi dihentikan sejenak

untuk perbaikan dan pembersihan mesin-mesin produksi serta lingkungan sekitar pabrik.

Penerapan 5R

Penerapan program 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) yang dilakukann PT CCAI yaitu:

1. Ringkas

Tujuan penerapan ringkas yaitu mengetahui benda mana yang diperlukan, tidak diperlukan

dan yang harus disimpan.

2. Rapi

Page 15: TUGAS TEKBER

Tujuan dari penerapan rapi yaitu memudahkan menemukan barang yang dibutuhkan.

3. Resik

Tujuan resik yaitu menciptakan tempat kerja selalu bersih, mencegah rusaknya

perlengkapan peralatan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

4. Rawat

Tujuan rawat yaitu mencegah penurunan kondisi kebersihan lingkungan.

5. Rajin

Tujuan rajin adalah terciptanya kebiasaan pribadi karyawan untuk menjaga dan

meningkatkan apa yang telah tercapai.

Reduksi Pada Sumber

Good Housekeeping

Praktek Good Housekeeping di PT. Coca Cola Amatil Indonesia – Semarang mengacu pada

prosedur Good Manufacturing Practices (GMP) yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Praktek

Good housekeeping yang telah dilakukan yaitu :

Segregasi Limbah

Penerapan segregasi/pemilahan limbah pada sumbernya di PT CCAI dilakukan antara limbah B3

dan non B3 yang meliputi seluruh area. Area dibagi menjadi 2 bagian besar :

1. Area Non-Produksi

Area Non-Produksi PT. CCAI yaitu area office, kantin, jalan dan ruang terbuka. Di Area

ini disediakan beberapa bak sampah kemudian diberi label sesuai dengan jenis sampahnya,

yaitu sampah workshop, sampah beling dan sampah non-beling. Sampah tersebut

kemudian dibuang di TPA.

2. Area Produksi

Di area produksi,limbah yang dihasilkan sebagian besar berupa grease dan oli yang

merupakan kategori limbah B3. Limbah cair B3 tersebut dihasilkan dari mesin-mesin

produksi yang kemudian ditampung dalam jerigen dengan menggunakan spons.Jerigen-

jerigen tersebut diletakkan di dalam bunding dan setelah penuh dibawa ke TPS khusus

untuk menampung sementara limbah padat dan limbah B3 yang terletak di area belakang

pabrik.

Page 16: TUGAS TEKBER

Manfaat

Pemilahan sampah secara tidak langsung dapat mengurangi timbulan jumlah sampah, karena

dengan memisahkan sampah sesuai jenisnya, dapat diketahui sampah mana yang dapat

dimanfaatkan kembali, sampah yang bisa di jual ke penampung atau sampah yang harus dibuang

ke TPA. Limbah padat yang dapat dijual seperti kardus bekas, plastik, beling dapat memberikan

keuntungan ekonomi bagi PT. CCAI, tetapi PT. CCAI tidak terlalu memperdulikan hal tersebut

karena jumlahnya yang tidak cukup besar. Pemisahan limbah B3 dengan limbah non-B3 juga

mencegah terjadinya kontaminasi silang limbah B3 ke limbah non-B3 sehingga dapat

meminimasi timbulnya limbah. Penempatan limbah B3 di TPS khusus juga dapat menghindari

ceceran limbah B3 tersebut di sembarang tempat karena dapat membahayakan lingkungan dan

kesehatan.

Pencegahan Terjadinya Kebocoran dan Tumpahan

1. Grease dan Oli

Untuk area pabrik, setiap mesin yang menghasilkan grease dan oli, diberi bunding untuk

penampungan, sehingga grease dan oli tidak tercecer kemana-mana, kemudian apabila

ditemukan sumber kebocoran segera diperbaiki. Ceceran/tumpahan oli yang masih tersisa

di lantai dibersihkan dengan spon, kemudian ditampung di tempat yang telah disediakan

dan dimasukan jerigen. Apabila jerigen penuh, limbah oli diangkut dan disimpan di TPS

khusus limbah B3 di PT. CCAI.

2. Di gudang solar diberi bunding untuk menampung apabila terjadi kebocoran, sehingga

apabila terdapat ceceran solar tidak akan mencemari tanah maupun area yang lain.

Kemudian apabila akan menggunakan solar, pipa diletakkan di atas bunding agar solar

yang tumpah tidak tercecer. Supaya terhindar dari kebocoran pada tangki solar dan pipa

maka dilakukan pengecekan sebelum pemakaian dan pengecekan rutin setiap bulannya.

Manfaat

Untuk melakukan penanganan terhadap tumpahan dan kebocoran, PT. CCAI telah membuat

suatu prosedur dan petunjuk kerja lingkungan mengenai bagaimana menangani kebocoran atau

tumpahan oli, bahan bakar solar maupun kimia. Petunjuk tersebut kemudian disosialisasikan

kepada seluruh karyawan di bagian produksi, sehingga proses pelaksanaan kegiatan distribusi

dan pemakaian oli. Bahan bakar solar dan bahan kimia dapat dilakukan sesuai prosedur sehingga

Page 17: TUGAS TEKBER

terjadinya tumpahan dapat dihindari dan kebocoran dapat segera ditangani Manfaat yang

diperoleh dari pencegahan/penanganan tumpahan dan kebocoran ini adalah sebagai berikut :

1. Tumpahan oli, bahan bakar solar, dan bahan kimia, tidak tercecer di sembarang tempat

karena dapat membahayakan para pekerja apabila terjadi reaksi dengan api dan tidak

mencemari lingkungan sekitar.

2. Menjaga agar bahan-bahan tersebut tidak tercampur dengan saluran air hujan atau drainase

yang dialirkan ke sungai sehingga tidak mencemari badan penerima.

1. Penerapan FEFO dan FIFO

FEFO (First Expired First Out) yaitu barang masuk ruang penyimpanan berupa bahan baku

seperti gula,konsentrat dan sebagainya yang akan digunakan terlebih dahulu untuk diproses

adalah barang yang masa kadaluarsanya paling cepat, sedangkan FIFO (First In First Out)

adalah barang masuk ruang penyimpanan seperti botol,krat botol yang dikeluarkan dahulu adalah

yang terlebih dahulu masuk gudang.

Manfaat

Penerapan FEFO dan FIFO di CCAI dimaksudkan untuk menghindari penumpukan bahan baku

di ruang penyimpanan dan mencegah rusaknya bahan baku dan produk karena proses

penyimpanan yang terlalu lama.

Pengecekan dan Perawatan Peralatan Secara Rutin

Semua peralatan yang digunakan dilakukan pengecekan dan perawatan secara rutin agar

peralatan dapat bekerja secara efisien dan mendapatkan hasil yang maksimal.

a. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi seperti boiler, mesin filling, washer,

dll dilakukan perawatan secara rutin setiap hari. Pengecekan tersebut dilakukan oleh

bagian Maintenance and Engineering (ME).

b. Untuk forklift, perawatannya dilakukan di bengkel forklift oleh mechanic PT CCAI.

Apabila ada forklift yang rusak diberi tanda “dalam perbaikan”.

Manfaat

Perawatan pada mesin yang dilakukan secara rutin dapat mencegah terjadinya kerusakan karena

peralatan dapat bekerja secara efisien. Hal ini juga berpengaruh terhadap limbah yang dihasilkan

sehingga menjadi berkurang. Pencegahan kerusakan dengan dilakukannya perawatan mesin

mempunyai biaya yang lebih rendah dibandingkan biaya perbaikan atau penggantian mesin.

Page 18: TUGAS TEKBER

UPAYA PRODUKSI BERSIH YANG SUDAH DILAKUKAN PERUSAHAAN

Limbah PT. CCBI semua telah ditangani dengan baik. Untuk limbah padat ditangani dengan

pengumpulan oleh petugas kebersihan kemudian dilakukan pembuangan ke TPA dan sebagian

dijual serta untuk sisa ekstrak frestea diolah sebagai pupuk. Sebelum limbah cair dibuang ke

badan air atau sungai diolah terlebih dahulu di unit pengolahan limbah (WWTP). Dari hasil

analisa air limbah yang dilakukan oleh PT. Sucofindo, pH air yang dibuang ke lingkungan masih

sesuai dengan peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah No. 10 tahun 2004 tentang baku Mutu

Limbah Cair bagi Kegiatan Industri dan Usaha akan tetapi didapatkan parameter BOD dan COD

yang melebihi kadar maksimum syarat baku mutu air limbah golongan II.

TINJAUAN LIMBAH

Dalam setiap produksi pasti menghasilkan produk sampingan berupa

limbah yang apabila tidak ditangani dengan baik akan menimbulkan dampak

negatif bagi manusia dan lingkungan. Limbah yang dihasilkan oleh PT. CCBI

antara lain:

1. Limbah Padat

Jenis Limbah Padat dan Sistem Penanganannya

2. Limbah Cair

Sebelum dibuang ke lingkungan sekitar air limbah PT. CCBI diolah terlebih dahulu di unit

pengolahan air limbah atau Waste Water Treatment Plant (WWTP). Tujuan dari pengolahan air

Page 19: TUGAS TEKBER

limbah ini adalah untuk memperoleh airbuangan yang standart. Air limbah yang berasal dari

plant ditampung dalam colector tank untuk proses penyaringan. Tujuannya untuk memisahkan

air dari kotoran-kotoran. Kemudian air dipompa ke oil sparator untuk proses pemisahan air

dengan minyak. Selanjutnya air menuju bak equalisasi untuk proses homogenisasi, sehingga

dicapai pH antara 6-9. Apabila diperoleh pH yang terlalu tinggi maka

ditambahkan asam (HCl) dan jika pH terlalu rendah maka ditambahkan basa (NaOH).

Dari bak equalisasi air limbah masuk ke tangki aerasi (ICEAS). Di dalam bak ICEAS ini

berlangsung 3 proses yaitu proses aerasi selama 2 jam, proses pengendapan selama 1 jam dan

proses dekantasi selam 1 jam. Pada saat berlangsungnya proses aerasi di bak ICEAS ini

ditambahkan nutrient berupa urea untuk dianbil nitrogennya. Air dari bak ICEAS sebelum

dibuang ke sungai ditampung dalam bak effluent. Sebagian dibuang ke sungai dan sebagian di

recycle dengan media saring untuk dimanfaatkan kembali seperti untuk menyiram tanaman,

mengepel dan fire fighting (hydrant). Air limbah yang dihasilkan oleh PT. CCBI dianalisa oleh

PT. Sucofindo untuk mengetahui apakah sesuai dengan batas standar yang ditentukan.

PELUANG PRODUKSI BERSIH YANG DAPAT DILAKUKAN

Dari studi yang telah kami lakukan, beberapa penerapan produksi bersih yang memiliki potensi

untuk perlu dilakukan di PT CCBI diantaranya adalah:

1. Penggantian botol PET dengan botol biodegradable

Page 20: TUGAS TEKBER

2. Penggantian desain kemasan botol plastik untuk mengurangi penggunaan bahan plastik non-

biodegradable

3. Penggunaan air hasil pengolahan limbah untuk wilayah pabrik tidak hanya dibuang ke

selokan, minimal seperti penyiraman taman atau pembersihan gedung

4. Peningkatan efisiensi mesin untuk penghematan bahan bakar yang digunakan

5. Penggunaan bahan bakar terbarukan, seperti penggunaan biodiesel pada mesin produksi untuk

mendukung program energi terbarukan