Tugas Syamsuni Arman 1

9
TUGAS TERSTRUKTUR KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN 10 KUALITAS KEPEMIMPINAN “ FISIK, ENERGI DAN PERASAAN” (Prof. Dr. H. Syamsuni Arman,Ph.D.) DI SUSUN OLEH: SEHAT TERATETI. S INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI KALIMANTAN BARAT 2011-2012

Transcript of Tugas Syamsuni Arman 1

TUGAS TERSTRUKTUR KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN10 KUALITAS KEPEMIMPINAN FISIK, ENERGI DAN PERASAAN(Prof. Dr. H. Syamsuni Arman,Ph.D.)

DI SUSUN OLEH: SEHAT TERATETI. SINSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERIKALIMANTAN BARAT2011-2012

Jl. Trans Kalimantan Kec. Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya

PENDAHULUAN

Tujuan dari penulisan mengenai kepemimpinan menurut sifat terutama fisik, sifat dan perasaan dari seorang pemimpin adalah memberikan penjelasan atas pernyataan tersebut. Pemimpin yang dipandang baik selama ini adalah pemimpin yang memiliki fisik baik, memiliki energi dan perasaan yang mampu membawa bawahannya untuk menjadi lebih baik lagi. Dalam tulisan ini, penulis mencoba memberikan contoh seperti apa pemimpin yang dimaksud dalam teori trait tersebut, meski dalam kenyataannya tidak semua pemimpin yang baik itu memiliki fisik dan baik, dan masih banyak ditemukannya pemimpin yang tidak menyertakan perasaannya dalam melaksanakan tugasnya.

BAB IPENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya (Anonim, 2010). Kepemimpinan merupakan segala macam kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang supaya mereka dalam mencapai tujuan yang mereka cita-citakan mau bersatu dan bekerja sama (Sarwoto, 1991:54-55). Kepemimpinan menurut Ralph M. Stogdill bahwasannya kepemimpinan manajerial sebagai proses pengarahan dan mempengaruhi aktivitas yang dihubungkan dengan tugas dari para anggota kelompok. Berdasarkan batasan tersebut, terdapat tiga implikasi penting yang perlu mendapat perhatian.

1. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain atau bawahan. 2. Kepemimpinan mencakup distribusi otoritas yang tidak mungkin seimbang di antara manajer dan bawahan. 3. Di samping secara legal mampu memberikan para bawahan berupa perintah atau pengarahan, manajer juga dapat mempengaruhi bawahan dengan berbagi sifat kepemimpinannya (Anonim, 2010) .

Kepemimpinan merupakan proses yang memberikan inspirasi kepada orang lain untuk bekerja keras guna menyelesaikan tugas-tugas yang penting. Kepemimpinan akan membangun komitmen dan antusiasme yang diperlukan orang untuk mengaplikasikan bakat mereka seutuhnya dengan tujuan membantu menyelesaikan rencana. Selain itu, pemimpin juga mengendalikan untuk memastikan segala sesuatunya berubah menjadi yang semestinya (Schermerhorn, 1998:4). Secara umum, kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas tugas dari orang-orang dalam kelompok (Anonim, 2011).

2.3 Kepemimpinan dan Kekuasaan Dasar yang membuat segala sesuatunya terselesaikan melalui kepemimpinan yang efektif terletak pada cara seorang manajer menggunakan kekuasaan untuk mempengaruhi orang lain. Kekuasaan merupakan seseorang untuk membuat orang lain mau melakukan sesuatu yang seseorang itu kehendaki (Schermerhorn, 1998:5). Kekuasaan pemimpin dapat berasal dari beberapa sumber, antara lain: Kekuasaaan penghargaan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi melalui penghargaan. Kekuasaan tersebut berupa kemampuan untuk menawarkan sesuatu yang memiliki nilai positif dan sebagai sarana untuk memepengaruhi perilaku orang lain. Kekuasaan paksaan merupakan kemampuan menmpengaruhi orang lain melalui hukuman. Kekuasaan ini merupakan untuk menghukum atau tidak memberikan hasil-hasil positif sebagai salah satu cara mempengaruhi perilaku orang lain. Kekuasaan keahlian merupakan kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain yang disebabkan oleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan seseorang. Kekuasaan referensi merupakan kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain sebab orang lain mengagumi sosok tersebut dan ingin diidentifikasi secara positif dengan sososk tersebut (Schermerhorn, 1998:6). Kekuasaan legitimasi merupakan kekuasan seseorang yang memiliki hak secara hukum untuk mempengaruhi orang lain dalam wilayah tertentu (Anonim, 2011: 12).

2.4 Sifat Leadership

Sifat leadership meliputi:

Trait: leadership dengan fokus leadernya Process: leadership dengan fokus interaksi leader dan follower Assigned: leader karena posisi formal di organisasi (team leader, direktur) Emergent: leader yang diterima dan didukung karena faktor komunikasi bukan posisi formal(memprakarsai ide-ide baru, tegas tapi tidak kaku, bertanya opini orang lain dsb)

Dari teori trait yang memiliki 10 Kualitas kepemimpinan yaitu:1. Fisik dan saraf energi 2. rasa tujuan dan arah 3. antusiasme 4. keramahan dan kasih sayang 5. integritas 6. teknis penguasaan 7. ketegasan 8. intelijen 9. pengajaran keterampilan 10. iman

BAB IIFISIK DAN ENERGI SARAF SEBAGAI KUALITAS KEPEMIMPINAN

Pengertian dari Fisik, Energi dan SyarafA. Karakteristik Fisik

Seorang pemimpin terlihat dari karakteristik fisik, dalam pengertian lain menganggap sifat-sifat fisik membedakan antara pemimpin dan bukan pemimpin (penampilan). Dimana hubungan antara kepemimpinan yang efektif dan karakteristik fisik seperti usia, tinggi badan, dan penampilan memberikan hasil-hasil yang bertolak belakang. Karakteristik fisik seperti umur, penampilan, tinggi dan berat badan, serta faktor diluar faktor fisik lebih penting untuk diperhatikan, karena sebagai seorang pemimpin harus mempunyai kelebihan lebih dari para pegawainya. Tanpa memiliki kelebihan yang dimiliki oleh pemimpin, kepemimpinan orang tesebut tidak akan dapat mempengaruhi atau menggerakkan pegawainya.kearah pencapaian tujuan organisasi. Dari anggapan tersebut menimbulkan pembahasan yang cukup tajam, yang pada kenyataannya sulit melihat efektifitas pemimpin dari penampilan fisik.

B. Energi dan Syaraf/PerasaanPemimpin yang penuuh percaya diri akan menyalurkan energi positif kepada para bawahannya. Pemimpin yang hebat juga adalah pembelajar yang hebat. Pemimpin yang hebat mampu menjadi guru bagi karyawannya yang dapat memberikan inspirasi tiada henti kepada karyawannya.

AsumsiDari pengertian diatas saya mengasumsikan bahwa dalam teori trait yang lebih menjelaskan karakteristik sifat seorang pemimpin, salah satunya adalah sifat fisik, energi dan saraf yang terdapat pada seorang pemimpin adalah salah satu faktor yang dapat membedakan antara seorang yang dipimpin dengan pemimpinnya. Yang mampu memberikan dampak positif terhadap lingkungan sekitar , tidak hanya bawahannya saja namun juga orang lain. Di harapkan dari sifat fisik, energi dan syaraf seorang pemimpin mampu memberikan penilaian awal terhadap pemimpin itu bahwa dia memiliki suatu ketegasan, kelebihan dari bawahannya dari segi fisik dan energi yang dipancarkan dari sorang pemimpin itu. Juga dalam usaha memajukan organisasi yang di pimpinnya dapat berjalan dengan baik, pemimpin tersebut dapat memotivasi rekannya yang lain dengan energi yang di pancarkan dari dalam dirinya. Pemimpin yang baik menurut teori trait adalah yang memiliki perasaan dalam setiap tindakannya. Ketika seorang pemimpin menghadapi masalah maka ia akan menggunakan perasaan dan hatinya dalam mengambil keputusan sehingga di pandang lebih tepat dan bijak. Perasaan akan menimbulkan sikap dan perilaku pemimpin yang sensitif terhadap sesuatu, peduli, tidak menjaga jarak dengan bawahannya juga tidak menjdai sosok yang ambisius dan mementingkan diri sendiri.

KontrasDalam kenyataannya tidak semua pemimpin yang memiliki fisik yang baik juga memiliki jiwa kepemimpinan yang baik juga, demikian sebaliknya tidak semua pemimpin yang baik memiliki fisik yang sempurna, pada saait ini banyak ditemukan bahawa pemimpin yang berhasil membawa organisasinya ke arah yang lebih baik namun tidak memiliki tubuh yang sesuai dengan kriteria dari seorang pemimpin dengan tubuh yang sempurna. Tidak hanya itu saja, energi yang dipancarkan dari seorang pemimpin juga belum tentu dapat memberikan dampak positif terhadap bawahannya, karena pemimpin saat ini banyak ditemukan bahwa mereka lebih berorientasi pada kepentingan diri sendiri dibandingkan kepentingan atau tujuan dari organisasi yang dipimpinnya. Masih banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari bahwa pemimpin yang selama ini masih menggunakan ego masing-masing dalam mengambil kebijakan, tidak menggunakan perasaan dan hatinya sehingga terkesan memihak pada segilintir orang atau pihak yang dirasa menguntungkan posisi seorang pemimpin dalam organisasi tersebut.

KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan kepemimpinan merupakan sebuah hubungan yang saling mempengaruhi diantara pemimpin dan yang dipimpin yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya, dimana pemimpin dapat mempengaruhi seorang bawahannya untuk ikut dalam mencapai tujuan bersamanya. Dengan membandingkan sifat-sifat seperti fisik, energi dan perasaan seorangg pemimpin denga yang bukan pemimpin menunjukkan bahwa sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin berkorelasi kecil dengan kesuksesan seorang pemimpin.