Tugas STTU UAS

14
UAS STTU Fakultas Ilmu Kesehatan Sains dan Teknologi Jurusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Alih Jenjang) Nama : Cahya Septia Sardiawan NIM : 13120706026 SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM 1. Menurut pendapat anda, mengapa lokasi pabrik dan rancangan bangunan sangat berpengaruh terhadap sanitasi? Sanitasi merupakan pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran hasil olahan, mencegah penurunan nilai estetika konsumen serta menciptakan lingkungan kerja yang bersih, aman dan nyaman. Sanitasi lingkungan proses produksi berguna untuk memperoleh lingkungan yang aman dan nyaman serta memenuhi persyaratan kesehatan dan teknik. A. Lokasi Pabrik Lokasi pabrik atau industri mempunyai pengaruh langsung pada sanitasi, terutama dalam hubungannya dengan kebersihan lingkungan dan pelayanan pembuangan. Lingkungan yang kotor dan tidak tersedia sarana pembuangan akan merupakan sumber pencemaran serta menyulitkan tindakan sanitasi.

description

Tugas STTU UAS

Transcript of Tugas STTU UAS

UAS STTUFakultas Ilmu Kesehatan Sains dan TeknologiJurusan S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat (Alih Jenjang)

Nama : Cahya Septia SardiawanNIM : 13120706026

SANITASI TEMPAT TEMPAT UMUM1. Menurut pendapat anda, mengapa lokasi pabrik dan rancangan bangunan sangat berpengaruh terhadap sanitasi?Sanitasi merupakan pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran hasil olahan, mencegah penurunan nilai estetika konsumen serta menciptakan lingkungan kerja yang bersih, aman dan nyaman. Sanitasi lingkungan proses produksi berguna untuk memperoleh lingkungan yang aman dan nyaman serta memenuhi persyaratan kesehatan dan teknik.A. Lokasi PabrikLokasi pabrik atau industri mempunyai pengaruh langsung pada sanitasi, terutama dalam hubungannya dengan kebersihan lingkungan dan pelayanan pembuangan. Lingkungan yang kotor dan tidak tersedia sarana pembuangan akan merupakan sumber pencemaran serta menyulitkan tindakan sanitasi.Pemerintah setempat biasanya menyediakan tempat khusus untuk industri dan pelayanan pembuangan. Dengan demikian biayanya lebih murah dan dapat dipikul bersama. Sungai dengan cukup air, daerah tidak becek (kering) serta sumber air yang cukup merupakan lokasi yangg ideal untuk industri pangan, disamping sarana tranportasi yang cukup.

B. Rancang Bangunan Rancangan konstruksi dan tata letak bangunan memegang peranan penting dalam sanitasi terutama untuk menciptakan kondisi sanitasi dan memudahkan tindakan sanitasi. Bangunan tempat makanan diolah perlu sirkulasi udara, cahaya dan ruang gerak yang cukup. Tiap pelosok ruangan harus dapat mudah dibersihkan. Daerah sumber pencemaran seperti kamar mandi / WC, got pembuangan, tempat sampah perlu dijauhkan dari tempat pengolahan dan penimbunan makanan. Lantai ruang kerja pengolahan perlu dijaga tetap bersih dan mudah dibersihkan.

2. Seorang pengusaha makanan harus benar-benar dapat bertanggung jawab atas makanan yg dibuatnya. Sebutkan beberapa hal yg harus dilakukan agar dapat memproduksi makanan yang layak dikonsumsi oleh masyarakat !Makanan yang memenuhi syarat adalah makanan yang:a) Diolah secara higienes.b) Tidak menggunakan bahan tambahan pangan yang dilarang seperti, pewarna rhodamin B,pewarna methanyl yellow, pengawet/pengenyal borax, pengawet formalin..c) Tidak mengandung cemaran cemaran melampaui batas maksimal yang ditetapkan.d) Tidak menggunakan bahan pengawet yang melebihi batas yang diperbolehkan.e) Tidak mengandung bahan yang kotor, busuk, tengik, terurai atau bahan nabati atau hewan yang berpenyakit atau berasal dari bangkai/yang tidak layak dikonsumsi.f) Tidak kadaluarsa

Bagaimana mengenali makanan yang memenuhi syarat? Makanan yang memenuhi syarat dapat dikenali dari:a) Nomor pendaftaran yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (MD atau ML diikuti angka 12 digit) dan Dinas Kesehatan kabupaten/Kota (P-IRT diikuti angka 12 digit).b) Label yang berisi keterangan mengenai makanan yang bersangkutan: nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih atau isi bersih, nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan makanan ke wilayah Indonesia, dan batas waktu kadaluarsa.c) Wadah/kemasan makanand) Penampilan fisik makanan, baik bentuk, warna maupun bau.e) Pemeriksaan kimia dan mikrobiologi.

3. Kita sebagai konsumen harus bisa menjadi seorang kosumen yg cerdas. Sebutkan beberapa hal yg bisa kita lakukan sebagai seorang konsumen yg cerdas! Sebelum membeli suatu produk, perlu diperhatikan : Sebaiknya teliti sebelum membeli dengan memperhatikan label, kartu manual garansi dan tanggal kadaluarsa Pastikan bahwa produk tersebut sesuai dengan standar mutu K3L Belilah barang sesuai dengan kebutuhan dan bukan keinginan Sebagai konsumen kita semua juga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan tanggung jawab sosial dengan cara membeli produk dalam negeri, bijak menjaga bumi, dan pola konsumsi pangan yang sehatUntuk produk makanan untuk dikonsumsi, dapat diperhatikan : Amati warna makanan, apakah terlalu mencolok atau berbeda jauh dari warna aslinya. Kerupuk, mi, es krim, dan aneka camilan yang warnanya terlalu mencolok dicurigai telah ditambah pewarna yang tak aman. Perhatikan kesegarannya. Makanan yang sudah berjamur mennadakan proses pengawetan tidka berjalan sempurna atau makanan tersebut sudah kadaluwarsa. Cicipi rasanya. Lidah kita bisa membedakan makanan yang aman dan tidak. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misalnya sangat gurih. Tekstur makanan yang tidak wajar, misalnya terlalu padat atau kenyal. Cium aromanya. Bau tengik pertanda makanan tersebut sudah terkontaminasi mikro-organisme. Untuk makanan kemasan, baca komposisinya, adakah kandungan bahan-bahan makanan tambahan yang berbahaya (dengan kategori tidak dilarang). Cermati label produk pangan, apakah sudah memperoleh ijin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai otoritas resmi pengawasan pangan di Indonesia.

4. Sebutkan beberapa cara pencegahan pencemaran sebelum proses pengolahan makanan!A. Upaya pencegahan pada tahap pemilihan bahan makananMakanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan manusia untuk hidup, tumbuh dan berkembang. Kebutuhan pokok makanan dan minuman tersebut harus aman dan menyehatkan badan. Kesalahan dalam penyediaan makanan dan minuman akan berakibat diperolehnya makanan yang tidak aman dan tidak menyehatkan bahkan berdampak pada gangguan kesehatan masyarakat. Perlindungan terhadap bahan baku dari bahaya-bahaya bahan kimia atau pertumbuhan mikroorganisme patogen dan pembentukan toksin selama transportasi dan penyimpanan bahan baku mutlak diperhatikan. Bahan-bahan yang dimakan dalam keadaan mentah harus diangkut dan disimpan terpisah dari bahan baku lain dan bahan-bahan yang bukan bahan pangan. Bahan pangan harus dikirim sedemikian rupa sehingga mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen atau pembentukan toksin dengan mengatur lamanya waktu pengiriman, suhu dan aktifitas air bahan baku.

B. Upaya pencegahan pada tahap Penyimpanan bahan makanKerusakan bahan makan dapat terjadi karena tercemar bakteri, karena alam dan perlakuan manusia, adanya enzim dalam makanan yang diperlukan dalam proses pematangan seperti pada buah-buahan dan kerusakan mekanis seperti gesekan, tekanan, benturan dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya kerusakan dapat dikendalikan dengan pencegahan pencemaran bakteri. Sifat dan karakteristik bakteri seperti sifat hidupnya, daya tahan panas, faktor lingkungan hidup, kebutuhan oksigen dan berdasarkan pertumbuhannya. Penyimpanan makanan yang sesuai dengan suhunya terbagi 4(empat) cara yaitu penyimpanan sejuk (cooling), penyimpanan dingin (chilling), penyimpanan dingin sekali (freezing), penyimpanan beku (frozen). Pembersihan alat makan, ketidak sesuaian dengan temperatur dan waktu penyimpanan juga rendahnyapersonal hygiene.Cara penyimpanan yang memenuhi syarat hgiene sanitasi makanan adalah sebagai berikut: Penyimpanan harus dilakukan ditempat khusus (gudang) yang bersih dan memenuhi syarat Barang-barang agar disusun dengan baik sehingga mudah diambil, tidak memberi kesempatan serangga atau tikus untuk bersarang, terhindar dari lalat/tikus dan untuk produk yang mudah busuk atau rusak agar disimpan pada suhu yang dingin.Suhu penyimpanan yang baikSetiap bahan makanan mempunyai spesifikasi dalam penyimpanan tergantung kepada besar dan banyaknya makanan dan tempat penyimpanannya. Sebagian besar dapat dikelompokkan menjadia. Makanan jenis daging, ikan, udang dan olahannya Menyimpan sampai 3 hari : -50 sampai 00 C Penyimpanan untuk 1 minggu : -190 sampai -50 C Penyimpanan lebih dari 1minggu : dibawah -100 Cb. Makanan jenis telor, susu dan olahannya Penyimpanan sampai 3 hari : -50 sampai 70 C Penyimpanan untuk 1 minggu : dibawah -50 C Penyimpanan paling lama untuk 1 minggu : dibawah -50 Cc. Makanan jenis sayuran dan minuman dengan waktu penyimpanan paling lama 1 minggu yaitu 70sampai 100 Cd. Tepung, biji-bijian dan umbi kering pada suhu kamar (250C).Cara penyimpanan perlu diperhatikan : Setiap bahan makanan yan disimpan diatur ketebalannya, maksudnya agar suhu dapat merata keselutuh bagian Setiap bahan makanan ditempatkan secara terpisah menurut jenisnya, dalam wadah (container) masing-masing. Wadah dapat berupa bak, kantong plastik atau lemari yang berbeda. Makanan disimpan didalam ruangan penyimpanan sedemikian hingga terjadi sirkulasi udara dengan baik agar suhu merata keseluruh bagian. Pengisian lemari yang terlalu padat akan mengurangi manfaat penyimpanan karena suhunya tidak sesuai dengan kebutuhan.

5. Sebutkan beberapa cara untuk mencegah terjadinya kontaminasi silang !Untuk mencegah kontaminasi silang, beberapa hal berikut perlu diperhatikan: Memisahkan makanan mentah dengan makanan siap santap.`Jika memungkinkan, dapur dibagi menjadi dua area yaitu area kotor dan area bersih. Area kotor adalah area yang digunakan untuk menangani ikan, daging, sayur dan bahan mentah lainnya, sementara area bersih adalah area yang digunakan untuk menyiapkan dan menyajikan makanan siap santap. Idealnya, tempat usaha memisahkan area penanganan, kulkas, tempat defrosting, pisau, talenan, dan wadah yang digunakan untuk menangani bahan mentah dengan yang digunakan untuk menangani makanan siap santap.Pada tempat usaha skala kecil yang kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan pemisahan area dan peralatan seperti yang dianjurkan, maka yang dilakukan adalah melakukan preparasi bahan mentah pada waktu yang berbeda. Preparasi bahan mentah dan sayur yang akan dimasak dilakukan sebelum preparasi makanan siap santap atau makanan yang akan dimakan segar. Jika hanya mempunyai satu kulkas, maka bahan mentah (daging) disimpan di bagian bawah, dan terpisah dari makanan siap santap. Pastikan bahwa semua yang disimpan dalam kondisi tertutup. Untuk proses defrosting, maka berlaku aturan seperti penyimpanan makanan. Dan yang penting juga untuk proses defrosting adalah tidak melakukannya di tempat yang digunakan untuk mencuci tangan agar tangan yang akan digunakan untuk mengolah makanan tidak terkontaminasi dari bahan mentah.Selain memisahkan makanan mentah dengan makanan siap santap, maka bahan-bahan bukan pangan seperti bahan pencuci, sanitizer harus dikemas dalam wadah yang diberi label yang jelas dan disimpan terpisah dengan makanan. Hal ini bertujuan untuk mencegah bahan kimia ini mengkontaminasi makanan.

Menjamin kebersihan permukaan kerja dan peralatanPastikan bahwa semua permukaan kerja, pisau, nampan dan peralatan lainnya yang digunakan untuk menangani bahan mentah yang akan dimasak (daging, ikan, ayam, sayur) dibersihkan dan didesinfeksi setelah digunakan, terutama jika permukaan kerja dan peralatan tersebut akan digunakan kembali untuk menangani makanan siap santap. Pencucian dengan sabun (deterjen) saja, tidak bisa menghilangkan mikroba patogen dan dibutuhkan proses desinfeksi untuk mengurangi kuman ke tingkat yang aman.Hindari menggunakan lap (serbet) kotor untuk membersihkan permukaan kerja, talenan, piring, sendok dan peralatan atau perkakas lainnya yang kontak dengan makanan. Mikroba patogen bisa bertahan hidup dan berkembang biak pada serbet yang kotor. Ketika serbet kotor tersebut digunakan untuk mengelap permukaan kerja, peralatan dan perkakas yang telah dibersihkan, maka secara tidak sengaja akan terjadi penyebaran mikroba patogen kuman tersebut ke peralatan yang selanjutnya akan berpindah ke makanan yang ditangani dengan menggunakan perkakas atau peralatan tersebut. Apabila memungkinkan, sangat dianjurkan untuk menggunakan tisu sekali pakai. Kalau menggunakan serbet biasa, maka serbet yang digunakan untuk membersihkan perkakas/peralatan yang kontak dengan makanan siap santap hendaknya dipisahkan dengan serbet yang digunakan untuk membersihkan perkakas/peralatan yang digunakan untuk membersihkan perkakas/peralatan yang kontak dengan bahan mentah; dan harus dicuci dan didesinfeksi secara teratur.

Menyimpan makanan dalam kondisi tertutupMakanan, terutama yang telah dimasak dan siap santap, harus disimpan dalam kondisi tertutup untuk melindunginya dari hama (lalat, kecoak, semut, dan lain sebagainya) yang berpotensi menyebarkan mikroba patogen kedalam makanan. Pastikan bahwa wadah atau kemasan yang digunakan bersifat food grade dan sesuai untuk jenis makanan yang akan dikemas. Jika mengemas makanan, selalu pastikan bahwa wadah atau kemasan sudah tertutup sempurna, dan tidak membiarkan tutup jatuh ke dalam makanan. Hindari penggunaan foil, cling film atau freezer bags yang bekas pakai, dan pastikan bahwa wadah plastik telah dicuci, didesinfeksi dan dikeringkan sebelum digunakan.

Menjaga kebersihan tangan dan menerapkan praktek kebersihan personal yang baikTangan harus selalu dalam keadaan bersih dan kering untuk meminimalkan transfer mikroba patogen dari tangan ke makanan. Mikroba patogen bisa bertahan di tangan, terutama jika tangan dalam kondisi kotor dan basah, selama berjam-jam. Cuci dan keringkan tangan setiap kali akan memulai pekerjaan, setelah menggunakan toilet, setelah melakukan tindakan yang tidak saniter, menangani bahan mentah, sampah atau bahan terkontaminasi lainnya dan pada kondisi lainnya yang dianggap perlu.Karena pakaian, perhiasan, rambut, wajah dan tubuh pekerja juga bisa membawa mikroba berbahaya, maka selain menjaga kebersihan tangan, pekerja juga harus menerapkan praktek kebersihan personal yang benar untuk mencegah penyebaran mikroba oleh pekerja. Beberapa contoh praktek kebersihan personal yang baik adalah menggunakan baju kerja dan aprons (bila diperlukan) yang bersih; tidak mengenakan perhiasan; mengikat rambut dan mengenakan penutup kepala; tidak memegang, menyentuh atau mengusap wajah mereka; juga tidak batuk atau bersin ketika sedang menangani makanan. Merokok, minum, makan atau mengunyah permen juga tidak diperbolehkan, karena kegiatan ini akan menyebabkan seseorang memegang wajah atau mulutnya. Pekerja juga tidak boleh memegang makanan siap santap dengan tangannya, tetapi harus menggunalan peralatan yang bersih.Pekerja harus sehat dan bebas dari penyakit-penyakit infeksi yang dapat berpindah ke pangan. Pekerja yang sakit atau mengalami luka terbuka yang cukup parah, berpotensi mengkontaminasi makanan dengan mikroba patogen sehingga tidak boleh menangani makanan. Luka kecil harus ditutup dengan plester tahan air, yang tidak mudah terbuka dan berwarna terang. Luka yang dibiarkan terbuka mudah terinfeksi oleh bakteri patogen yang akan mengkontaminasi makanan ketika pekerja kontak dengan makanan.

Menjaga kebersihan dan pengendalian hamaHama sering berkeliaran di tempat kotor sehingga mereka membawa mikroba berbahaya di tubuhnya yang dapat disebarkan ke makanan atau ke tempat-tempat lain yang mereka lewati. Oleh karena itu, pastikan bahwa tikus, serangga, binatang peliharaan dan burung tidak masuk ke dalam tempat menyimpan makanan.Pengendalian hama dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan dan ruangan penanganan makanan untuk mencegah terbentuknya kondisi yang merangsang masuknya hama; melakukan pengawasan terhadap bahan baku yang diterima (tidak menerima barang yang menunjukkan tanda-tanda telah terserang hama seperti kemasan bolong bekas digigit serangga atau terdapat potongan tubuh serangga); dan melakukan pemantauan secara berkala. Karena pestisida berbahaya terhadap kesehatan, maka pestisida hanya digunakan jika metode pengendalian yang lain tidak bisa digunakan secara efektif dan pelaksanaannya harus dilakukan oleh lembaga yang berwenang.

Sumber :

http://indraachmadi.blogspot.com/2013/04/sanitasi-dan-pengelolaan-limbah.htmlhttp://istiqamahroseholic.blogspot.com/2012/11/syarat-syarat-makanan-yang-baik-untuk.htmlhttp://www.ayahbunda.co.id/Artikel/keluarga/tips/menjadi.konsumen.cerdas/001/005/282/1/1http://oi-oia.blogspot.com/2013/03/konsumen-cerdas-paham-perlindungan-konsumen.htmlhttp://drsyaifuddinnaim.wordpress.com/2009/11/05/mengenal-makanan-yang-memenuhi-syarat/http://harmianyandishadiq.blogspot.com/2012/11/upaya-pencegahan-pencemaran-makanan.htmlhttp://ilmupangan.blogspot.com/2010/01/mencegah-kontaminasi-silang-dalam.html