Tugas Stase Radiologi

8
Danarto Hari Adhimukti 0920221201/FK UPN “Veteran” Jakarta TUGAS RADIOLOGI DEFINISI 1. Infiltrat Penetrasi interstisium yang bersifat patologis dalam jaringan atau sel yang tidak normal atau dalam jumlah yang berlebihan, merupakan suatu proses aktif dari infeksi paru. Gambaran radiologi : terdapat bercak – bercak, titik – titik kecil seperti awan/kabut (patchy) dengan densitas rendah atau sedang dengan batas tidak tegas. 2. Fibrosis Pembentukan jaringan fibrosa pada perbaikan atau penggantian unsur – unsur parenkimatosa dalam jumlah yang melampaui keadaan biasa, yang merupakan proses lama dari infeksi paru. Gambaran radiologi : berupa sarang seperti garis tipis atau tebal, berbatas tegas dengan densitas tinggi. 3. Kalsifikasi Proses mengerasnya jaringan organik akibat deposit garam – garam kalsium dalam substansianya dan menandakan suatu proses infeksi paru lama. Gambaran radiologi : berupa bercak – bercak atau bintik – bintik kapur dengan densitas tinggi. 4. Bullae Rongga menyerupai kista berbentuk bulat, sering terbentuk akibat rupturnya alveolus yang melebar. Tanpa adanya gambaran bronkovesikuler yang berisi udara berdinding

Transcript of Tugas Stase Radiologi

Page 1: Tugas Stase Radiologi

Danarto Hari Adhimukti

0920221201/FK UPN “Veteran” Jakarta

TUGAS RADIOLOGI

DEFINISI

1. InfiltratPenetrasi interstisium yang bersifat patologis dalam jaringan atau sel yang tidak normal atau dalam jumlah yang berlebihan, merupakan suatu proses aktif dari infeksi paru.Gambaran radiologi : terdapat bercak – bercak, titik – titik kecil seperti awan/kabut (patchy) dengan densitas rendah atau sedang dengan batas tidak tegas.

2. FibrosisPembentukan jaringan fibrosa pada perbaikan atau penggantian unsur – unsur parenkimatosa dalam jumlah yang melampaui keadaan biasa, yang merupakan proses lama dari infeksi paru.Gambaran radiologi : berupa sarang seperti garis tipis atau tebal, berbatas tegas dengan densitas tinggi.

3. KalsifikasiProses mengerasnya jaringan organik akibat deposit garam – garam kalsium dalam substansianya dan menandakan suatu proses infeksi paru lama.Gambaran radiologi : berupa bercak – bercak atau bintik – bintik kapur dengan densitas tinggi.

4. BullaeRongga menyerupai kista berbentuk bulat, sering terbentuk akibat rupturnya alveolus yang melebar. Tanpa adanya gambaran bronkovesikuler yang berisi udara berdinding tipis dan berbatas tegas. Atau berupa kantong radiolusen di perifer lapangan paru dengan ukuran 1 – 2 cm atau lebih, tterutama di bagian apeks paru dan bagian basal paru dimana jaringan paru sekitarnya akan terkompresi.Gambaran radiologi : berupa daerah berbentuk bulat tanpa gambaran pembuluh darah.

5. KistaBerupa gambaran bulat berisi cairan, berdinding tipis akibat suatu proses peradangan kronis paru.Gambaran radiologi : bayangan bulat berdinding tipis dengan variasi ukuran, radiolusen. Bila lebih dari satu dan tersebar di kedua paru dikenal sebagai paru polikistik.

Page 2: Tugas Stase Radiologi

6. Kavitas Suatu ruang atau cekungan berongga, berupa lingkaran dan berdinding tipis dan licin tetapi mungkin pula tebal berbatas tidak licin. Timbul akibat proses pelunakan sarang kiju pada TB paru.Gambaran radiologi : lubang kecil dikelilingi jaringan fibrotic dan bersifat berubah pada pemeriksaan berkala, dinamakan lubang sisa (residual cavity).

7. AbsesKumpulan cairan nanah dikelilingi jaringan inflamasi akibat peradangan di jaringan paru yang menimbulkan nekrosis dengan pengumpulan nanah.Gambaran radiologi : gambaran seperti cavitas yang berdinding tebal dengan area konsolidasi di sekitarnya yang disertai air fluid level

8. Tuberculoma Massa seperti tumor yang disebabkan oleh pembesaran atau agregasi tuberkel kaseosa atau sarang – sarang perkijuan terjadi akibat pembesaran lesi tuberkulosa dan merupakan TB paru post primer.Gambaran radiologi : berupa nodul dengan diameter 0,5 – 4 cm, berbatas licin, tegas dan di dalam atau di tepinya terdapat sarang perkapuran.

9. Pleural effusionPembentukan cairan di dalam rongga plura, jenisnya meliputi cylothorax, hemothorax, hydrothorax dan pyothorax.Gambaran radiologi : berupa perselubungan homogen yang menutupi struktur paru bawah yang biasanya relatif radioopak dengan permukaan atas cekung, berjalan dari lateral atas kearah medial bawah.

10. PneumothoraxTerdapatnya udara dalam rongga pleura akibat masuknya udara dari luar tubuh sehingga terdapat rongga diantara pleura parietalis dan pleura visceralis. Bisa terjadi akibat trauma seperti luka tusuk.Gambaran radiologi : gambaran hiperlusen avaskuler, dapat disertai kolap di daerah hillus dan mendorong mediastinum ke arah kontralateral. Selain itu sela iga menjadi lebih lebar.

11. Schwarte Berupa penebalan pleura yang terjadi akibat penyakit pleura kronis, seperti pleuritis dan pneumothorax berulang yang menyebabkan terjadinya penimbunan jaringan ikat di pleura yang mengalami kalsifikasi.Gambaran radiologi : berupa garis – garis densitas tinggi yang tidak teratur atau kalsifikasi, biasanya terjadi di lapangan paru bawah dan menyebabkan sinus costofrenikus menjadi tumpul.

Page 3: Tugas Stase Radiologi

12. Tumor paruPertumbuhan jaringan dengan multiplikasi sel – sel yang tidak terkontrol dan progresif yang terdapat di jaringan paru.Gambaran radiologi : bila massa bersifat jinak gambaran berupa perselubungan homogen radioopak dengan batas tegas dan bila massa ganas berupa perselubungan inhomogen batas tidak tegas dan tidak teratur. Kadang disertai emfisema setempat, atelektasis, peradangan paru, atau efusi.

13. Tumor mediastinumSesuatu massa abnormal yang terdapat di mediastinum yang berasal dari salah sati struktur atau organ yang berada di rongga tersebut.Gambaran radiologi : perselubungan homogen yang abnormal di daerah mediastinum

14. Emfisema Keadaan dimana paru lebih banyak berisi udara, ukuran paru bertambah, baik anteroposterior maupun ukuran paru secara vertikal ke arah diafragma.Gambaran radiologi : berupa gambaran paru yang lebih radiolusen. Penambahan ukuran paru anteroposterior memberi gambaran thorax kifosis sedangkan penambahan ukuran paru vertikal menyebabkan diafragma letak rendah (datar)

15. KardiomegaliSuatu keadaan dimana ukuran jantung lebih besar yang ditandai dengan ukuran CTR lebih dari 50%. Pada kardiomegali salah satu atau lebih dari empat ruang jantung membesar, namun paling sering bilik jantung kiri.

16. Aorta elongasiSuatu keadaan dimana bertambah panjangnya aorta. Dinilai dengan mengukur jarak antara tepi atas manubrium sterni dengan batas atas arcus aorta. Nilai normalnya adalah ≤ 2 cm

17. Dilatasi aortaPelebaran aorta yang didapatkan dengan cara mengukur batas medial arkus, yakni batas terjauh aorta ascendens ke midline ditambah batas terjauh aorta descendens ke midline, lebih dari 4 cm.(normalnya berukuran 3 – 3,5 cm; pada orang tua 4 cm masih dianggap normal)

18. Kalsifikasi aortaPenyempitan abnormal dari aorta akibat proses kalsifikasi berupa bercak perkapuran pada aorta.

19. Edema paruSuatu keadaan dimana terjadinya pembengkakan paru akibat perlambatan aliran darah dalam arteri atau vena pulmonalis sehingga pembuluh darah menjdai lebar.

Page 4: Tugas Stase Radiologi

Gambaran radiologi : berupa corakan bronkovaskular yang meningkat hingga ke arah kranial disertai penebalan dinding interlobular dan cuffing dari peribronkial.

20. BronkiektasisSuatu keadaan bronkus yang melebar akibat hilangnya elastisitas dinding otot bronkus.Gambaran radiologi : berupa gambaran bronkovaskular kasar di lapangan bawah paru atau gambaran garis translusen dengan adanya bayangan konsolidasi. Dapat berupa bulatan seperti sarang tawon, dapat berukuran besar (diameter 1 – 10 cm).

21. AtelektasisSuatu keqdaan paru atau sebagian paru yang mengalami hambatan berkembang secara sempurna sehingga aerasi paru berkurang atau tidak ada sama sekali.Gambaran radiologi : berupa gambaran pengurangan volume paru lobaris, segmental, atau seluruh paru. Dengan akibat kurangnya aerasi sehingga memberikan bayangan lebih suram dengan penarikan mediastinum ke arah atelektasis, sedangkan diafragma tertarik ke atas dan sela iga menyempit.

22. PneumoniaSuatu radang pada parenkim paru, sehingga alveoli yang menyerap oksigen dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan.Gambaran radiologi : berupa bayangan homogen berdensitas tinggi pada satu segmen, lobus paru atau sekumpulan lobus yang berdekatan, berbatas tegas, jumlah corakan yang bertambah atau konsolidasi.

23. TB paruSuatu keadaan infeksi paru yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, yang dapat terjadi dimana saja dalam paru.Gambaran radiologi : berupa ciri khas atipikal terdapat kompleks primer yang berisi penebalan hilus, pelebaran mediastinum dan focus gohn. TB paru typical gambaran lesi polimorfik yang dapat berupa tuberkuloma, kavitas, fibrosis, infiltrat dan kalsifikasi.

24. TB MilierSuatu perluasan penyakit tuberkulosis akibat penyebaran hematogen, tampak bintik – bintik ukuran 1 – 2 mm tersebar secara merata.Gambaran radiologi : berupa gambaran menyerupai badai kabut, nodul – nodul multipel yang merata di seluruh lapang paru.

25. Metastasis paruSuatu keadaan perpindahan penyakit dari satu organ ke organ paru yang tidak langsung berhubungan dengan paru.Gambaran radiologi : berupa gambaran nodul – nodul multipel yang berbatas tegas di kedua hemithoraks.

Page 5: Tugas Stase Radiologi

26. PleuropneumoniaSuatu keadaan efusi pleura yang menyertai pneumonia bakteri, abses paru atau bronkiektasis. Khasnya dapat dijumpai predominan sel – sel PMN.Gambaran radiologi : berupa gambaran radioopak yang menyebabkan diafragma tidak dapat dinilai disertai adanya penebalan pada pleura atau kalsifikasi dari pleura.

27. Inspirasi maksimalSuatu kondisi inspirasi terkuat yang mampu dilakukan penderita setelah ekspirasi normal.Gambaran radiologi : normalnya terlihat tulang iga anterior VI dan posterior IX pada foto thorax PA. ICS V terdapat pada puncak diafragma.

28. Bentuk IgaDepan : memiliki kedudukan lateral yang lebih tinggi daripada medial, sehingga akan membetuk huruf V.Belakang : memiliki kedudukan medial lebih tinggi daripada lateral, sehingga akan membetuk huruf A

29. HidropneumothoraxSuatu keadaan pneumothorax yang disertai dengan cairan serous dalam cavum pleura dan memperlihatkan level cairan.Gambaran radiologi : berupa gambaran air fluid level pada ronga pleura dan sinus kostofrenikus yang tidak memiliki corakan bronkovaskular, sudut sinus kostofrenikus tumpul, kadang terdapat pendorongan paru ke arah kontralateral. Dapat dilihat dengan posisi PA dan tegak.

30. Persisten ThymusSuatu keadaan thymus yang menetap hingga kehidupan dewasa, yang kadang – kadang menjadi hipertrofi.Gambaran radiologi : berupa gambaran mediastinum superior yang radioopak dan berbentuk layar.