Tugas soft skill ke 8

11
TUGAS SOFT SKILL KE 8 PERILAKU KONSUMEN “PENGARUH SITUASI TERHADAP PERILAKU KONSUMEN” Nama : Mira Erpiana NPM : 14211496 Kelas : 3EA27

Transcript of Tugas soft skill ke 8

Page 1: Tugas soft skill ke 8

TUGAS SOFT SKILL KE 8

PERILAKU KONSUMEN

“PENGARUH SITUASI TERHADAP PERILAKU KONSUMEN”

Nama : Mira Erpiana

NPM : 14211496

Kelas : 3EA27

Page 2: Tugas soft skill ke 8

PENGARUH SITUASI TERHADAP PERILAKU KONSUMEN

Belk (1975) mengemukakan lima karakteristik pengaruh situasional yang dapat

mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, yaitu: pertama, physical surrounding

(lingkungan fisik) merupakan fitur situasi yang paling terlihat. Lingkungan fisik ini meliputi

lokasi geografis dan institusional, dekorasi, suara, aroma, pencahayaan, cuaca, serta

konfigurasi barang dagangan atau material lain yang berada di sekeliling rangsangan produk.

Kedua, social surrounding (lingkungan sosial) merupakan individu yang hadir selama proses

konsumsi, yang meliputi faktor-faktor seperti: kehadiran orang lain, karakteristik orang-orang

yang hadir pada situasi tersebut, peranan nyata orang-orang yang hadir, dan interaksi

interpersonal.

Ketiga, temporal perspective (pespektif waktu) merupakan dimensi situasi yang dapat

dispesifikasikan kedalam unit waktu dari situasi, misal kejadian tertentu ketika perilaku

pembelian terjadi (hari, bulan, musim). Waktu juga dapat diukur secara relatif pada kejadian

di masa lalu atau di masa mendatang, misal waktu ketika pembelian terakhir. Keempat, task

definition (definisi tugas) merupakan alasan mengapa aktivitas konsumsi oleh konsumen

berlangsung, dan dapat dikatakan sebagai tujuan atau sasaran yang dimiliki konsumen dalam

situasi tertentu. Dengan kata lain. dapat juga dikatakan bahwa hal ini merupakan maksud atau

prasyarat untuk memilih, berbelanja atau mendapatkan informasi mengenai pembelian umum

atau spesifik. Kelima, antecendent state (pernyataan anteseden) merupakan perasaan (mood)

sementara, seperti rasa cemas atau gembira atau kondisi yang dibawa konsumen ke dalam

situasi, seperti kondisi pada saat memegang uang tunai.

Tipe Situasi Konsumen

Situasi Konsumen

Pengertian situasi   

Faktor situasional adalah kondisi sesaat yang muncul pada tempat dan waktu tertentu.

Kemunculanya terpisah dari diri produk maupun konsumen ( Asseal , 1998 ). Sedangkan

menurut belik ( 1975 ) , mendifinisikan situasi sebagai semua faktor yang utama terhadap

tmpat dan situasi yang tidak menurut pengetahuan seseorang ( intra individu ) dan stimulasi

( alternative pilihan ) dan memiliki bukti dan pengaruh sistimatis pada prilaku saat itu .

Lain halnya dengan wilkie ( 1990 ) . pengaruh situasional adalah kekuatan sesaat yg tidak

berasal dari dalam diri seseorang atau berasal dari produk atau merek yang di pasarkan ,

Page 3: Tugas soft skill ke 8

penelitian telah menemukan bahwa faktor situasional mempengaruhi pilihan konsumen

dengan mengubah kemungkinan pemilihan berbagai alternative ( kolm,Monroe,dan Glazer,

1987, dalam titus dan Ernett, 1996 ) .

Faktor – faktor Situasi Konsumen

Pengaruh situasional dalam konsumen adalah faktor personal dan lingkungan sementara yang

muncul pada saat aktifitas konsumen , sehingga situasi konsumen meliputi faktor-faktor

seperti :

a. Melibatkan waktu dan tempat dalam mana aktifitas konsumen terjadi ,

b. Mempengaruhi tindakan konsumen sperti prilaku pembelian , dan

c.  Tidak termasuk karakteristik personal yang berlaku dalam jangka panjang .

Stuasi konsumen relative merupakan kejadian jangka pendek dan harus dibedakan dengan

lingkungan makro atau faktor-faktor personal yang memiliki jangka waktu lama .

Jenis Situasi Konsumen

Menurut Asseal ( 1998 ) , terdapat tiga jenis situasi berkaitan dengan pemasaran yaitu :

situasi konsumsi , situasi pembelian , dan situasi komunikasi .

1. Situasi Konsumsi / Pemakai

Jenis selebihnya dari situasi konsumen adalah situasi pemakaian dimana mengacu pada latar

dimana konsumsi terjadi. Dalam banyak kejadian situasi pembelian dan pemakaian

sebenarnya sama , tetapi konsumsi prosuk kerap kali terjadi didalam latar yang sangat jauh,

baik secara fisik maupun temporal, dari latar dimana produk diperoleh.

2. Situasi Pembelian

Situasi pembelian merupakan situasi yang mempengaruhi keputusan konsumen. Situasi ini

dapat dipengaruhi oleh strategi pemasaran dengan mendesain lingkungan di dalam toko.

Situasi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: pertama, situasi di lingkungan toko berkaitan

dengan tata letak barang di rak, suasana ramai di dalam toko, ketersediaan produk, perubahan

harga, dan pelayanan pramuniaga (Rohman, 1994). Kedua, situasi pembelian yang berkaitan

dengan tujuan. Situasi ini menyangkut tujuan konsumen dalam berbelanja barang-barang

yang akan dikonsumsi, misal konsumen membeli barang untuk hadiah atau dirinya sendiri,

berbelanja bersama keluarga dan teman atau berbelanja sendiri. Ketiga, situasi pembelian

berkaitan dengan mood, misal perasaan gembira atau sedih. Situasi ini sulit diantisipasi oleh

Page 4: Tugas soft skill ke 8

pemasar. Ketiga, situasi komunikasi merupakan setting dimana konsumen tidak

menyembunyikan informasi terhadap orang lain. Situasi ini berkaitan dengan perspektif

waktu, ditunjukkan oleh aktivitas yang dilakukan oleh konsumen. Situasi ini dapat terjadi dari

orang ke orang atau impersonal misalnya dari iklan atau informasi di dalam toko.

Situasi pembelian mengacu pada latar dimana konsumen memperoleh produk dan jasa.

Pengaruh situasi sangat lazim selama pembelian. Sebagai contoh yang sederhana,

pertimbangan perubahan hebat dalam kepekaan konsumen akan harga dimana situasi

pembelian. Penjual makanan akan merasa sangat sulit untuk membebankan harga yang

dibayar konsumen untuk soda dan jajanan dibioskop atau stadion baseball. Pengaruh situasi

dapat diwujudkan diri dalam bermacam jenis cala selam situasi pembelian, beberapa bentuk

utama dideskripsikan berikut ini.

a. Lingkungan informasi mengacu pada keseluruhan jajaran data yang berkaitan dengan

produk yang tersedia bagi konsumen. Sifat lingkungan informasi akan menjadi determinan

penting dari perilaku pasar ketika konsumen terlibat didalam semacam bentuk pengambilan

keputusan non kebiasaan. Sebagian dari karakteristik lingkungan yang utama mencakupi

ketersediaan informasi, jumlah beban informasi, dan cara dimana informasi disajikan dan

diorganisasikan.

b. Kesediaan informasi sangat penting. Tidak adanya informasi mengenai kinerja dari merek

yang bersaing mengenai beberapa sifat akan menghalangi pemakaian informasi tersebut

selama pengambilan keputusan. Ketersediaan informasi kadang akan bergantung kepada

kemampuan konsumen mendapatkan kembali informasi dari ingatan.

c. Beban informasi dari lingkungan pilihan ditentukan oleh jumlah alternative pilihan dan

jumlah sifat peralternatif, kenaikan dalam jumlah alternative pilihan mengubah jenis kaidah

keputusan yang digunakan konsumen selama mengambil keputusan.

d. Format informasi yaitu cara dimana informasi disusun. Dapat pula memperngaruhi

perilaku konsumen. Pemakaian informasi harga satuan ini oleh konsumen mungkin

bergantung kepada bagaimana informasi itu disusun.

e. Bentuk informasi adalah penilaian produk numeris, memungkinkan konsumen mentaksir

dengan lebih mudah perbedaan diatantara banyak produk. Sebagai akibatnya, konsumen lebih

cenderung membandingkan merek atas dasar sifat demi sifat ketika informasi merek disajikan

dalam bentuk numeris ketimbang semantic.

f. Lingkungan eceran adalah sifat fisik dari lingkungan eceran, kerap kali diacu sebagai store

atmospherics, sangat menarik bagi para pemasar karena dua alasan mendasar. Pertama,

Page 5: Tugas soft skill ke 8

berbeda dengan banyak pengaruh situasi yang berbeda di luar kendali. Kedua, pengaruh ini

dibidikan kepada konsumen tepat ditempat yang benar didalam toko.

g. Musik adalah konsumen akan merasa nyaman jika membeli dengan adanya musik karena

membuat semangat para pembeli semakin meningkat. Dan banyak yang dating untuk

kembalinlagi ke toko mereka.

h. Tata ruang dan lokasi didalam toko dapat digunakan untuk meningkatkan kemungkinan

konsumen mengadakan kontak dengan produk.

i. Warna adalah sumber pengaruh yang potensial pada persepsi maupun perilaku konsumen.

Warna yang hangat, seperti merah dan kuning, tampak lebih efektif pada orang yang menarik

fisik, dibandingkan dengan warna yang lebih sejuk seperti hijau dan biru.

j. Bahan POP ( point-of-purchase ) atau bahan di tempat penjualan dapt berfungsi sebagai

stimulus yang sangat kuat. Peragaan dan tanda dapat meningkatkan kemungkinan menarik

perhatian konsumen.

k. Wiraniaga adalalah potensi untuk memperngaruhi konsumen selama berbelanja dapat

dipengaruhi secara kuat oleh staf garis depan pengecer.

l. Kesesakan adalah aspek luar dari latar eceran yang mungkin memperngaruhi perilaku

berbelanja adalah tingkat kesesakan yang dirasakan yang disebabkan oleh kepadatan orang

yang berbelanja didalam toko.

m. Pengaruh waktu adalah dimana situasi ini berlaku pada permintaan akan banyak produk

saat musim tiba.

3. Situasi Komunikasi

Situasi konsumsi merupakan salah satu situasi yang mana konsumen menggunakan merek

atau kelompok produk tertentu. Pemasar harus mengidentifikasikan situasi konsumsi yang

relevan terhadap kategori produk. Situasi komunikasi dapat didefinisikan sebagai latar

dimana konsumen dihadapkan kepada komunikasi pribadi atau non pribadi. Komunikasi

pribadi akan mencakupi percakapan yang mungkin diadakan oleh konsumen dengan orang

lain, seperti wiraniaga atau sesame konsumen. Komunikasi non pribadi akan dilibatkan

sprektum luas stimulus, seperti iklan dan program serta publikasi yang berorientasi konsumen

misalnya laporan konsumen.

Untuk mengilustrasikan dampak potensial dari situasi komunikasi, mari kita pertimbangkan

bagaimana situasi komunikasi itu dapat mnentukan keefektifan iklan televise. Kita berfokus

pada bentuk komunikasi tertentu karena dua alasan. Pertama, pengeluaran pada iklan TV

kerap mendapat bagian yang bermakna dari anggaran promosi. Dalam kontes ini sejumlah

karakteristik situasi mungkin muncul kepermukaan sebagai determinan yang potensial dari

Page 6: Tugas soft skill ke 8

suatu keefektifan iklan.Pengaruh situasi mungkin pula timbul dari program tertentu dimana

suatu iklan muncul. 

Interaksi Individu dengan Situasi

Situasi konsumen meningkat bila selang waktu sejak saat makan mereka bertambah. Muncul

untuk konsumen yang kelebihan berat. Dengan demikian, pengaruh situasi dari waktu sejak

saat makan           mereka yang    terkhir  bergantung            kepada jenis konsumen.

Ide bahwa konsumen tidak homogen dalam respons mereka terhadap factor situasi memilki

implikasi penting untuk pemasangan pasar. Karena konsumen yang berbeda mungkin

mencari mafaat produk yang berbeda, yang dapat berubah melintasi situasi pemakaian yang

berbeda.

Memahami serta menganalisis pengaruh situasi dalam proses pembelian barang , banyak dan

konsumen yang di pengaruhi oleh variasi dari situasi lain yang sesuai dengan keadaan mereka

saat itu. Situasi pembelian mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian

konsumen dengan gaya hidup believer. Hal ini menunjukkan bahwa situasi pembelian

mampu menghadirkan keinginan konsumen untuk membeli karena situasi ini bisa menjadi

stimulus terhadap keputusan konsumen untuk membeli.     

Gaya hidup pembelian juga mempunyai pengaruh yang nyata terhadap keputusan pembelian

konsumen atas sesuatu. Konsumen dengan gaya hidup believer ternyata juga mengikuti

mode-mode pakaian khususnya misalnya celana jeans sehingga gaya hidup mereka

berpengaruh terhadap keputusan pembelian yang dilakukan. Situasi pembelian dan gaya

hidup terhadap mode bagi konsumen dengan gaya hidup believer ternyata cukup tinggi

mampu mempengaruhi keputusan pembelian konsumen dengan pengaruhnya sebesar 68%.

Pengaruh Situasi Tak Terduga

Bagaimana seseorang mengerti akan potensi dari pengaruh situasi yang tak terduga yang

dapat merusak keakuratan ramalan yang didasarkan pada maksud pembelian , yang tadinya

dia tidak mau embeli barang  tapi karena suatu hal jadi membeli barang tersebut .

Pemasar kadang bertanya kepada konsumen tearget mengenai maksud pembelian mereka

untuk meramalkan permintaan produk pada masa dating. Walaupun maksud pembelian dapat

Page 7: Tugas soft skill ke 8

bersifat prediktif mengenai perilaku masa dating, satu ancaman besar terhadap daya persfektif

mereka adalah gangguan yang disebabkan oleh pengaruh situasi yang tak terduga. Sebagai

contoh. Seorang konsumen mungkinsepenuhnya mengantisipasikan pembelian merek kripik

kentang tertentu selama            kunjungan         yang     berikutnya        ketoko makanan.

Namun, maksud pembelian ini mungkin tidak terpenuhi bila produk tersebut habis atau bila

ada merek lain dengan kualitassama dijual disana. Sebaliknya, seorang konsumen mungkin

tidak berminat untuk membeli berikunya mungkin terjadi karena semacam kejadian yang

tidak diantisipasikan ( misalnya, orang yang bukan peminum kopi membeli kopi untuk orang

tuanya yang suka minum kopi ). Dari persfektif pemasaran, pokok penting disini secara

sederhana bahwa orang harus mengenali potensi pengaruh situasi yang tak terduga yang

dapat merusak keakuratan ramalan yang didasarkan pada maksud pembelian. Walaupun

kerap diharpkan bahwa efek seperti ini akan cenderung diseimbangkan ( yaitu, jumlah

pelanggan yang hilang karena pengaruh situasi yang tak terduga akan diimbangi oleh jumlah

yang didapat kerena alasan yang sama ), kenyataannya mungkin tidak demikian.