TUGAS SISPEMDA Nurliza

3
A.Sentralisasi Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak diguna pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan d dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang di untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerint tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambila keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemer pusat. B. Desentralisasi Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisa saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan s desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produkti organisasi. http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-sentralisasi-dan-desentralisa ekonomi-manajemen.html http://id.shvoong.com/law-and-politics/1958337-defenisi-desentralisasi-dekonsentras Desentralisasi, Dekonsentralisasi, dan Tugas Pembantuan Desentralisasi adalah penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah dae untuk mengurus urusan yang ada di daerah. Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, desentralisasi dimaknai sebagai penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan, desentralisas adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desentralisasi bukan sekedar memindahkan sistem politik dan ekonomi yang lama dari pu daerah, tetapi pemindahan tersebut harus pula disertai oleh perubahan kultural menuju arah demokratis dan beradab. Melalui desentralisasi diharapkan akan meningkatkan peluang masyara untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan kebijakan yang terkait dengan masalah sosial, ekonomi.

description

gam

Transcript of TUGAS SISPEMDA Nurliza

 berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada  pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah
dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan
untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan
keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah
 pusat. B. Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada
manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada
saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu
organisasi.
http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-sentralisasi-dan-desentralisasi-ilmu-
ekonomi-manajemen.html
http://id.shvoong.com/law-and-politics/1958337-defenisi-desentralisasi-dekonsentrasi-dan-tugas/
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk mengurus urusan yang ada di daerah.
Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, desentralisasi
dimaknai sebagai penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan, desentralisasi
adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desentralisasi bukan sekedar memindahkan sistem politik dan ekonomi yang lama dari pusat ke
daerah, tetapi pemindahan tersebut harus pula disertai oleh perubahan kultural menuju arah yang lebih
demokratis dan beradab. Melalui desentralisasi diharapkan akan meningkatkan peluang masyarakat
untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan kebijakan yang terkait dengan masalah sosial, politik,
dari APBD. Dalam urusan pemerintahannya diserahkan kepada daerah disertai dengan sumber
pendanaan, pengalihan sarana dan prasarana, serta kepegawaian sesuai dengan urusan yang
didesentralisasikan.
Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada aparat pemerintah
pusat yang ada di daerah untuk melaksanakan tugas pemerintah pusat di daerah. dengan kata lain,
dekonsentrasi adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat di daerah.
Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dekonsentrasi
didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai
wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
Menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan, dekonsentrasi
adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah.
Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada wilayah provinsi dalam kedudukannya sebagai
wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada gubenur
sebagai wakil pemerintah di wilayah provinsi. Gubernur sebagai kepala daerah provinsi berfungsi pula
selaku wakil Pemerintah di daerah, dalam pengertian untuk menjembatani dan memperpendek rentang
kendali pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan
terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah kabupaten dan kota. Jadi, penyelenggaraan
 pemerintah secara dekonsentrasi pada urusan pemerintahannya dilimpahkan kepada Gubernur disertai
dengan pendanaan sesuai dengan urusan yang didekonsentrasikan.
Tugas pembantuan merupakan penyertaan tugas-tugas atau program-program Pemerintah
Pusat atau Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Tingkat I yang diberikan untuk turut dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II, dimana
pelaksanaannya dapat tercermin dari adanya konstribusi Pusat atau Propinsi dalam hal pembiayaan
pembangunan, maka besarnya konstribusi tersebut dapat digunakan untuk mengukur besarnya
penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat sentralistik
Menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas
Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi
kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah kabupaten kota kepada desa untuk
melaksanakan tugas tertentu.
Menurut Undang-undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan, Tugas
Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada Daerah dan/atau desa atau sebutan lain dengan
kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan.
Pemberian tugas pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan umum. Tujuan pemberian
 
Penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilaksanakan oleh gubernur dalam rangka
pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan didanai dari APBN. Kegiatan Dekonsentrasi di Daerah
dilaksanakan oleh SKPD yang ditetapkan oleh gubernur, sedangkan Kegiatan Tugas Pembantuan di
Daerah dilaksanakan oleh SKPD yang ditetapkan oleh gubernur, bupati, atau walikota.
Ruang lingkup dekonsentrasi dan tugas pembantuan mencakup aspek penyelenggaraan,
pengelolaan dana, pertanggungjawaban dan pelaporan, pembinaan dan pengawasan, pemeriksaan,
serta sanksi.
manajerial dan aspek akuntabilitas. Pemeriksaan atas dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan
dilakukan oleh BPK dan dan pemeriksaan meliputi pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan
pemeriksaan dengan tujuan tertentu.