Tugas Si - d42112261 - Desain Jaringan - Sriwahyuningsih
-
Upload
sri-wahyuningsih-ahmad -
Category
Documents
-
view
58 -
download
0
Transcript of Tugas Si - d42112261 - Desain Jaringan - Sriwahyuningsih
MAKALAH SISTEM INFORMASI
DESAIN JARINGAN KOMPUTER
SRI WAHYUNINGSIH AHMAD
D42112261
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
2013 / 2014
desain jaringan i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas
kebesaran dan keagungan-Nya yang telah menolong hambanya, menyelesaikan
tugas ini. Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas oleh dosen mata kuliah Sistem
Informasi yang berisi tentang “Desain jaringan komputer ”.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca, penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
meskipun sejatinya kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Ucapan terima kasih
pada dosen pembimbing karena sudah membimbing.
Makassar, Desember 2013
desain jaringan ii
DAFTAR ISISAMPUL ………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ……………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………….. iii
BAB I Pendahuluan
1.1Latar Belakang ………………………………………….. 1
1.2Tujuan …………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
1.3Defenisi Jaringan Komputer ……………………………… 2
1.4Jenis-jenis Jaringan Komputer …………………………… 3
1.5Delay Tolerant Network ………………………………….. 9
1.6Konsep Dasar Layanan …………………………………… 11
1.7Desain Jaringan …………………………………………… 12
1.8Konsep Dasar Protokol …………………………………… 18
1.9Defenisi IPv6 ……………………………………………... 19
BAB III PENUTUP
1.10 Kesimpulan ……………………………………………. 30
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………… 31
desain jaringan iii
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPerkembangan teknologi komputer meningkat dengan cepat, hal ini
terlihat pada era tahun 80-an jaringan komputer masih merupakan teka-teki
yang ingin dijawab oleh kalangan akademisi, dan pada tahun 1988 jaringan
komputer mulai digunakan di universitas-universitas, perusahaan-perusahaan,
sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide internet telah
menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini.
Selain itu, perangkat keras dan perangkat lunak jaringan telah benar-benar
berubah, di awal perkembangannya hampir seluruh jaringan dibangun dari
kabel koaxial, kini banyak telah diantaranya dibangun dari serat optik (fiber
optics) atau komunikasi tanpa kabel.
Sebelum lebih banyak lagi dijelaskan mengenai jaringan komputer secara
teknis, pada bab pendahuluan ini akan diuraikan terlebih dahulu definisi
jaringan komputer, manfaat jaringan komputer, ddan macam jaringan
komputer.
1.2 Tujuan Tujuan penulisan Makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh dosen dan untuk mengetahui lebih rinci lagi mengenai desain
jaringan computer
desain jaringan 1
BAB II
PEMBAHASAN
1.3 Defenisi Jaringan Komputer
Dengan berkembangnya teknologi komputer dan komunikasi suatu model
komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas komputasi suatu
organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-
pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem
seperti ini disebut jaringan komputer (computer network).(1)
Dalam buku ini kita akan menggunakan istilah jaringan komputer untuk
mengartikan suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer yang
autonomous. Dua buah komputer dikatakan terinterkoneksi bila keduanya
dapat saling bertukar informasui. Betuk koneksinya tidak harus melalui kawat
tembaga saja melainkan dapat emnggunakan serat optik, gelomabng mikro,
atau satelit komunikasi.
Untuk memahami istilah jaringan komputer sering kali kita dibingungkan
dengan sistem terdistribusi (distributed system). Kunci perbedaannya adalah
bahwa sebuah sistem terdistribusi,keberadaan sejumlah komputer autonomous
bersifat transparan bagi pemakainya. Seseorang dapat memberi perintah untuk
mengeksekusi suatu program, dan kemudian program itupun akan berjalan
dan tugas untuk memilih prosesor, menemukan dan mengirimkan file ke suatu
prosesor dan menyimpan hasilnya di tempat yang tepat mertupakan tugas
sistem operasi. Dengan kata lain, pengguna sistem terditribusi tidak akan
menyadari terdapatnya banyak prosesor (multiprosesor), alokasi tugas ke
prosesor-prosesor, alokasi f\ile ke disk, pemindahan file yang dfisimpan dan
yang diperlukan, serta fungsi-fungsi lainnya dari sitem harus bersifat otomatis.
Pada suatu jaringan komputer, pengguna harus secara eksplisit log ke sebuah
mesin, secara eksplisit menyampaikan tugasnya dari jauh, secara eksplisity
memindahkan file-file dan menangani sendiri secara umum selusurh
manajemen jaringan. Pada sistem terdistribusi, tidak ada yang perlu dilakukan
desain jaringan 2
secara eksplisit, sermunya sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem tanpa
sepengetahuan pemakai.
Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat
lunak yang dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer. Perangkat lunaklah
yang menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi jarimngan yang
bersangkutan. Karena itu perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih
terletak pada perangkat lunaknya (khususnya sistem operasi), bukan pada
perangkat kerasnya.
1.4 Jenis-jenis Jaringan Komputer
Dalam mempelajari macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi
yang sangat penting yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar,
terdapat dua jenis teknologi transmisi yaitu jaringan broadcast dan jaringan
point-to-point
Jaringan broadcast memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai
bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada jaringan. Pesan-pesan
berukuran kecil, disebut paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan
diterima oleh mesin-mesin lainnya. Field alamat pada sebuah paket
berisi keterangan tentang kepada siapa paket tersebut ditujukan. Saat
menerima paket, mesin akan mencek field alamat. Bila paket terserbut
ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu , bila
paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin terserbut akan
mengabaikannya.
Jaringan point-to-point terdiri dari beberapa koneksi pasangan individu
dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari sumber ke suatu tujuan,
sebuah paket pad ajringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau
lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui baynak route
yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma rout memegang
peranan penting pada jaringan point-to-point. Pada umumnya jaringan
yang lebih kecil dan terlokalisasi secara geografis cendurung memakai
desain jaringan 3
broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih besar menggunakan
point-to-point.
Kriteria alternatif untuk mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada
jaraknya. Tabel berikut ini menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor
berdasarkan ukuran-ukuran fisiknya.
Tabel 1.1 Klasifikasi prosesor interkoneksi berdasarkan jarak
Dari tabel di atas terlihat pada bagian paling atas adalah dataflow machine,
komputer-komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit fungsi
yang semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multicomputer,
sistem yang berkomunikasi dengan cara mengirim pesan-pesannya melalui
bus pendek dan sangat cepat. Setelah kelas multicomputer adalah jaringan
sejati, komputer-komputer yang bekomunikasi dengan cara bertukar
data/pesan melalui kabel yang lebih panjang. Jaringan seperti ini dapat dibagi
desain jaringan 4
Jarak antar
prosesor
Prosesor di
tempat yang
sama
Contoh
0,1 m Papan
rangkaian
Data flow machine
1 m Sistem Multicomputer
10 m Ruangan
100 m Gedung Local Area Network
1 km Kampus
10 km Kota Metropolitan Area
Network
100 km Negara Wide area Network
1.000 km Benua
10.000 km Planet The Internet
menjadi local area network (LAN), metropolitan area network (MAN), dan
wide area network (WAN). Akhirnya, koneksi antara dua jaringan atau lebih
disebut internetwork. Internet merupakan salah satu contoh yang terkenal dari
suatu internetwork.
Local Area Network
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di
dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa
kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan
atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya,
printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan
dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran,
teknologi transmisi dan topologinya. LAN mempunyai ukuran yang
terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan
terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan
mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk
menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan
manajemen jaringan. LAN seringkali menggunakan teknologih
transmisi kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan
mulai 10 sampai 100 Mbps (mega bit/detik) dengan delay rendah
(puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil.
LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi,
sampai ratusan megabit/detik.
desain jaringan 5
Komputer
Kabel
(a)
Komputer
(b)
Gambar 1.1 Dua jenis jaringan broadcast. (a) Bus. (b) Ring
Terdapat beberapa macam topologi yang dapat digunakan pada LAN
broadcast. Gambar 1.1 menggambarkan dua diantara topologi-topologi
yang ada. Pada jaringan bus (yaitu kabel liner), pada suatu saat sebuah
mesin bertindak sebagai master dan diijinkan untuk mengirim paket.
Mesin-mesin lainnya perlu menahan diri untuk tidak mengirimkan
apapun. Maka untuk mencegah terjadinya konflik, ketika dua mesin
atau lebih ingin mengirikan secara bersamaan, maka mekanisme
pengatur diperlukan. Me4kanisme pengatur dapat berbentuk
tersentralisasi atau terdistribusi. IEEE 802.3 yang populer disebut
Ethernet merupakan jaringan broadcast bus dengan pengendali
terdesentralisasi yang beroperasi pada kecepatan 10 s.d. 100 Mbps.
Komputer-komputer pada Ethernet dapat mengirim kapan saja mereka
inginkan, bila dua buah paket atau lebih bertabrakan, maka masing-
masing komputer cukup menunggu dengan waktu tunggu yang acak
sebelum mengulangi lagi pengiriman.
Metropolitan Area Network
Metropolitan Area Network (MAN) pada dasarnya merupakan versi
LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi
yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor
perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pribadi (swasta) atau umum. MAN biasanya mamapu menunjang data
dan suara, dan bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi
kabel. MAN hanya memiliki sebuah atau dua buiah kabel dan tidak
mempunyai elemen switching, yang berfungsi untuk mengatur paket
melalui beberapa output kabel. Adanya elemen switching membuat
rancangan menjadi lebih sederhana. Alasan utama memisahkan MAN
sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standart untuk
MAN, dan standart ini sekarang sedang diimplementasikan. Standart
tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6
menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel
desain jaringan 6
unidirectional dimana semua komputer dihubungkan, seperti
ditunjukkan pada gambar 1.2. Setiap bus mempunyai sebuah head–
end, perangkat untuk memulai aktivitas transmisi. Lalulintas yang
menuju komputer yang berada di sebelah kanan pengirim
menggunakan bus bagian atas. Lalulintas ke arah kiri menggunakan
bus yang berada di bawah.
Gambar 1.3 Arsitektur MAN DQDB
Wide Area Network
Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas,
sertingkali mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari
kumpulan mesin yang bertujuan untuk mejalankan program-program
aplikasi. Kita akan mengikuti penggunaan tradisional dan menyebut
mesin-mesin ini sebagai host. Istilah End System kadang-kadang juga
digunakan dalam literatur. Host dihubungkan dengan sebuah subnet
komunikasi, atau cukup disebut subnet. Tugas subnet adalah membawa
pesan dari host ke host lainnya, seperti halnya sistem telepon yang
membawa isi pembicaraan dari pembicara ke pendengar. Dengan
memisahkan aspek komunikasi murni sebuah jaringan (subnet) dari
aspek-aspek aplikasi (host), rancangan jaringan lengkap menjadi jauh
lebih sederhana. Pada sebagian besar WAN, subnet terdiri dari dua
komponen, yaitu kabel transmisi dan elemen switching. Kabel
desain jaringan 7
Bus B
Bus A
Komputer
1 Head end
Arah arus pada bus A
Arah arus pada bus B
2 3 N
transmisi (disebut juga sirkuit, channel, atau trunk) memindahkan bit-
bit dari satu mesin ke mesin lainnya. Element switching adalah
komputer khusus yang dipakai untuk menghubungkan dua kabel
transmisi atau lebih. Saat data sampai ke kabel penerima, element
switching harus memilih kabel pengirim untuk meneruskan pesan-
pesan tersebut. Sayangnya tidak ada terminologi standart dalam
menamakan komputer seperti ini. Namanya sangat bervariasi disebut
paket switching node, intermidiate system, data switching exchange
dan sebagainya.
Gambar 1.4 Hubungan antara host-host dengan subnet
Sebagai istilah generik bagi komputer switching, kita akan
menggunakan istilah router. Tapi perlu diketahui terlebih dahulu
bahwa tidak ada konsensus dalam penggunaan terminologi ini. Dalam
model ini, seperti ditunjukkan oleh gambar 1.4 setiap host
dihubungkan ke LAN tempat dimana terdapat sebuah router, walaupun
dalam beberapa keadaan tertentu sebuah host dapat dihubungkan
langsung ke sebuah router. Kumpulan saluran komunikasi dan router
(tapi bukan host) akan membentuk subnet. Istilah subnet sangat
penting, tadinya subnet berarti kumpulan kumpulan router-router dan
saluran-sakuran komunikasi yang memindahkan paket dari host host
tujuan. Akan tatapi, beberpa tahun kemudian subnet mendapatkan arti
lainnya sehubungan dengan pengalamatan jaringan. Pada sebagian
besar WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau saluran
telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang
desain jaringan 8
tidak mengandung kabel yang sama akan melakukan komunikasi,
keduanya harus berkomunikasi secara tak langsung melalui router
lainnya. ketika sebuah paket dikirimkan dari sebuah router ke router
lainnya melalui router perantara atau lebih, maka paket akan diterima
router dalam keadaan lengkap, disimpan sampai saluran output
menjadi bebas, dan kemudian baru diteruskan.
Gambar 1.5 bebarapa topologi subnet untuk poin-to-point . (a)Bintang
(b)Cincin (c)Pohon (d)Lengkap (e) Cincin berinteraksi
(f)Sembarang.
Subnet yang mengandung prinsip seperti ini disebut subnet point-to-
point, store-and-forward, atau packet-switched. Hampir semua WAN
(kecuali yang menggunakan satelit) memiliki subnet store-and-
forward. Di dalam menggunakan subnet point-to-point, masalah
rancangan yang penting adalah pemilihan jenis topologi interkoneksi
router. Gambar 1.5 menjelaskan beberapa kemungkinan topologi.
LAN biasanya berbentuk topologi simetris, sebaliknya WAN
umumnya bertopologi tak menentu.
1.5 Delay Tolerant Network
Delay Tolerant Network (DTN) merupakan suatu arsitektur dan protokol
jaringan yang dirancang untuk mampu menyajikan komunikasi di suatu
lingkungan yang memiliki karakteristik delay yang panjang, tingkat loss yang
tinggi, dan tingkat konektivitas yang rendah dengan cara menerapkan suatu
metoda yang dinamakan store and forward packet switching.
desain jaringan 9
(a) (c)(b)
(d) (e) (f)
Metoda store and forward merupakan metode lama serupa dengan yang
digunakan pada jaringan pos. Dengan metode store and forward, keseluruhan
pesan atau data dipindahkan terlebih dahulu dari satu node ke node yang lain
hingga akhirnya sampai ke tujuan. Ilustrasi mekanisme store and forward
ditunjukkan dalam Gambar 2.1.
Gambar 2.1
Mekanisme Store-and-Forward pada DTN
Sebuah node harus memiliki suatu media penyimpanan (seperti hard disk)
yang dapat menyimpan keseluruhan data. Data dapat berada pada sebuah node
dalam jangka waktu yang lama, berbeda dengan packet pada internet yang
hanya akan tersimpan dalam sebuah router dalam hitungan milidetik atau
mikrodetik. Sebuah router DTN membutuhkan tempat penyimpan karena
beberapa alasan berikut:
Jalur yang menghubungkan sebuah node dengan node yang lain mungkin
tidak tersedia dalam waktu yang lama.
Komunikasi mungkin tidak dapat berlangsung secara simetris, artinya,
kecepatan sebuah node dalam mengirim dan menerima data mungkin saja
tidak sama.
DTN mengimplementasikan metode store and forward message switching
dengan menggunakan sebuah layer baru, yaitu bundle layer. Bundle layer
menyimpan dan meneruskan keseluruhan bundle (atau sebuah fragmen saja)
antara node-node yang berkomunikasi dengan DTN. Posisi bundle layer
ditunjukkan dalam Gambar 2.2.
desain jaringan 10
1.6 Konsep Dasar Layanan
Ide dasar dari desain jaringan layanan news portal dan email dalam makalah ini
adalah merancang suatu desain jaringan komunikasi dengan memanfaatkan moda
transportasi publik yang telah tersedia sebagai media perantara atau router untuk
menghubungkan suatu desa ke layanan jaringan internet melalui suatu server agar
penduduk di desa tersebut dapat menikmati layanan internet khususnya news portal dan
email. Selain menyajikan layanan kepada penduduk desa, sistem layanan juga dirancang
untuk dapat menyajikan layanan serupa kepada para penumpang moda transportasi
publik.
Dalam perancangan desain jaringan, jenis layanan utama yang akan disajikan adalah
layanan surat elektronik (email), dan penyajian info berita (news portal). Dasar
pertimbangan pemilihan layanan adalah sebagai berikut.
News portal dan email dapat dikatakan sebagai layanan dasar internet yang mampu
menyediakan informasi kepada pengguna dan sebagai media untuk mengirimkan
informasi dari satu pengguna ke pengguna lainnya. Dengan adanya layanan email,
penduduk di suatu desa dapat lebih mudah untuk saling mengirimkan informasi dengan
penduduk di area lainnya. Dengan adanya layanan news portal, penduduk di suatu desa
yang sulit dijangkau oleh layanan penyedia informasi konvensional seperti koran atau
majalah, dapat dengan mudah memperoleh informasi atau berita terkini.
Layanan news portal dan email tidak sepenuhnya memerlukan koneksi yang bersifat
real-time sehingga dapat diterapkan pada lingkungan dengan karakteristik tingkat delay
yang panjang dan tingkat konektivitas yang rendah seperti yang terdapat pada umumnya
di daerah pedesaan.
Sebagai layanan tambahan, dapat disajikan layanan pengiriman data digital dan
layanan informasi lainnya seperti layanan informasi komersial (iklan, info event) atau
layanan informasi publik (info sekolah, info layanan pemerintah).
Gambar 3.1 memperlihatkan konsep dasar dari jaringan layanan news portal dan
desain jaringan 11
email menggunakan DTN. Secara umum mekanisme penyajian layanan news portal dan
email adalah sebagai berikut.
Server Utama mengunduh news dari berbagai situs berita di jaringan internet serta
mengunduh email dari jaringan internet yang ditujukan kepada pengguna di Desa dan
Stasiun/Terminal. Stasiun/Terminal akan mengunduh email dan news dari Server Utama.
Pengguna yang berada di area Stasiun/Terminal dapat menikmati layanan news portal dan
layanan informasi lainnya yang disediakan di area pengguna Stasiun/Terminal.
Moda Transportasi Publik mengunduh email dan news dari Server Utama yang telah
terdapat di Stasiun/Terminal ditambahkan dengan email dan masukan data lainnya dari
pengguna di Stasiun/Terminal.Penumpang Moda Transportasi Publik juga dapat
menikmati layanan news portal di dalam kendaraan. Ketika melewati suatu Desa yang
tercakup dalam jaringan layanan news portal dan email, Moda Transportasi Publik akan
mengirimkan news, email, serta data dan informasi lainnya yang ditujukan untuk desa
tersebut. Ketika Moda Transportasi Publik melewati suatu Desa, email, serta data dan
informasi lainnya dari para pengguna di desa tersebut akan dikirimkan ke Moda
Transporasi Publik.
Email serta data dan informasi lainnya dari pengguna di desa akan disimpan di Moda
Transportasi Publik dan diteruskan ke Stasiun/Terminal ketika Moda Transportasi Publik
tiba di Stasiun/Terminal. Email dari desa yang dikirimkan melalui Moda transportasi
Publik akan diteruskan oleh Stasiun/Terminal ke jaringan Internet.
1.7 Desain Jaringan
Desain jaringan yang terdiri dari 4 client :
Dengan menggunakan aplikasi Packet Tracer, pertama yang dilakukan adalah
menempatkan 4 buah komputer generic dan menyusunya. Letakan 1 buah Hub dan
hubungkan semua komputer menuju Hub menggunakan kabel. Masing-masing komputer
diatur IPnya , dalam tugas ini, digunakan IP mulai (192.168.1.1 sampai92.168.1.4).
desain jaringan 12
Untuk pengaturan IP, klik pada gambar komputer, pilih Dekstop lalu IP Configuration
dan isikan IP pada IP Addresnya dan klik Subnet mask maka akan otomatis terisi,
kemudian close. Lakukan hal yang sama pada ke tiga komputer lainya.
Lakukan perintah ping pada masing-masing komputer pada command prompt
Penjelasan dari tampilan diatas adalah komputer yang digunakan untuk melakukan
PING ke 192.168.1.1 terhubung . dengan statistik 4 paket PING atau ICMP terkirim, dan
desain jaringan 13
menerima 4 paket PING, kehilangan paket 0, perkiraan perjalanan paket dalam mili
second, lama waktu perjalanan paket paling cepat 62 ms, paling lama 62 ms, dan rata-
ratanya 62 ms’
Mengecek konektivitas sebuah host. Jika paket PING replay, maka host terhubung,
jika paket PING unreplay, maka host kemungkinan besat tidak terhubung atau ada kabel
yang terlepas. Mengecek kualitas konektivitas jaringan, saat melakukan PING akan
muncul statistic paket lost, jika keadaan jaringan yang bagus, statistic paket lost
menunjukan 0% Lost. TTL singkatan dari Time To Live, adalah sebuah ukuran yang
menunjukkan identitas sebuah host, nilai PING dari Windows adalah 128, artinya jika
TTL 128 sistem operasi yang digunakan adalah Windows XP. Bytes Secara default
ukuran paket ICMP PING adalah 32 bytes, Anda dapat mengubahnya dengan
memberikan opsi ukuran
Arsitektur Sistem Layanan
Arsitektur sistem layanan news portal dan email diperlihatkan pada gambar 4.1. Elemen
Utama dari arsitektur sistem layanan news portal dan email menggunakan DTN adalah
sebagai berikut.
Server Utama, terdiri dari :
- Mail Server (MS), berfungsi untuk mengunduh dan mengelola email dari jaringan
internet yang ditujukan ke para pengguna layanan news portal dan email.
- News Server (NS), berfungsi untuk mengunduh dan menyalin news dari berbagai situs
berita di internet dan mengolah news tersebut agar dapat dikirimkan ke para pengguna
layanan news portal dan email.
desain jaringan 14
Local Mail Server (LMS), berfungsi untuk mengelola email yang diunduh dari Mail
Server agar dapat disajikan kepada para pengguna layanan serta mengelola email dari
para pengguna yang ditujukan ke pengguna lainnya di desa dan stasiun kereta serta
jaringan internet.
Local News Server (LNS), berfungsi untuk mengelola news yang diunduh dari News
Server agar dapat disajikan kepada para pengguna layanan.
Local Data Server (LDS), berfungsi untuk mengelola data digital dan informasi
lainnya.
User Interface (UI), berfungsi perangkat bagi pengguna untuk mengakses layanan news
portal dan email.
DTN Router + Storage, berfungsi sebagai router dengan mekanisme DTN dan Storage
sebagai media penyimpanan data di Kereta Api.
DTN2, merupakan perangkat lunak yang berfungsi untuk mengolah email, news, dan
data digital menjadi format paket data bundle sesuai dengan mekanisme DTN.
Skema Layanan dan Perangkat Penyusun Jaringan
Elemen utama penyusun jaringan layanan news portal dan email menggunakan
DTN dan Kereta Api adalah sebagai berikut. Server Utama, berfungsi sebagai pusat
pengolahan data. Server utama merupakan suatu perangkat komputer server yang
dilengkapi dengan Storage Server sebagai media penyimpan data eksternal dan modem
untuk menghubungkan server utama ke jaringan internet.
Stasiun Kereta Api, berfungsi sebagai pusat kontrol data dan perantara pengiriman
email dan news antara Server Utama dan Kereta Api. Stasiun Kereta dilengkapi dengan
perangkat komputer server yang dilengkapi dengan Storage Server sebagai media
pengolah dan penyimpan data yang diunduh dari Server Utama. Untuk koneksi, stasiun
kereta api dilengkapi dengan perangkat radio Wi-Fi Access Point untuk
menghubungkan stasiun kereta api dengan kereta api serta perangkat modem ADSL
atau HSDPA untuk menghubungkan stasiun kereta api ke server utama melalui jaringan
internet.
Kereta Api, berfungsi sebagai DTN Router. Kereta api dilengkapi dengan
perangkat komputer server dan perangkat media penyimpan data eksternal untuk
desain jaringan 15
mengolah dan mengelola data yang diunduh dari server utama. Untuk perangkat
koneksi, kereta api dilengkapi dengan perangkat
radio Wi-Fi Client. Untuk menyajikan layanan news portal dan layanan informasi
lainnya kepada para penumpang, kereta api dilengkapi dengan perangkat mini server
dan thin client yang terpasang di setiap kursi penumpang kelas eksekutif
Server Desa di setiap desa yang dilewati oleh Kereta Api, berfungsi pusat pengolahan
data di desa. Server desa merupakan suatu perangkat komputer server untuk mengolah
dan mengelola data yang diunduh dari Kereta Api. Untuk koneksi, server Desa
dilengkapi dengan perangkat radio Wi-Fi Access Point untuk menghubungkan server
Desa ke kereta api sebagai DTN router. Untuk akses pengguna, digunakan router untuk
menghubungkan server desa ke workstationpengguna. Layanan koneksi ADSL dari
Internet Service Provider (ISP) atau layanan koneksi HSDPA dari operator selular,
sebagai media penghubung antara Stasiun Kereta dengan Server Utama dan Server
Utama dengan jaringan Internet. Wireless LAN atau Jaringan Wi-Fi sebagai perangkat
koneksi antara Kereta Api dengan Stasiun Kereta dan dengan server Desa.
Moda Transportasi Publik Kereta Api dimanfaatkan sebagai penunjang jaringan
layanan dengan Stasiun Kereta sebagai pusat kontrol data dan Kereta Api sebagai
media perantara transmisi data atau router. Dasar pertimbangan digunakannya Kereta
desain jaringan 16
Api sebagai DTN router adalah sebagai berikut.
Kereta api telah memiliki infrastuktur jalur kereta api yang pada umumnya melewati
area pedesaan.
Kereta api memiliki sumber daya khusus berupa generator yang diinstalasikan di
gerbong khusus sehingga memungkinkan instalasi perangkat pendukung jaringan
seperti perangkat komputer dan router.
Kereta api memiliki jadwal perjalanan yang tetap dan kecepatan yang relatif stabil
sehingga dapat memudahkan perhitungan waktu yang tersedia untuk melakukan
transfer data di setiap desa yang dilewati.
Jaringan Wi-Fi digunakan sebagai perangkat pendukung koneksi antara DTN
router dengan stasiun kereta dan server desa. Dasar pertimbangan digunakan jaringan
Wi-Fi adalah sebagai berikut.Jaringan Wi-Fi memiliki karakteristik penerapan yang
fleksibel dan tidak memerlukan koneksi perkabelan yang rumit.
Dalam membangun jaringan Wi-Fi, hanya diperlukan biaya instalasi awal dan
untuk selanjutnya tidak diperlukan biaya berlangganan seperti halnya jaringan
komunikasi satelit melalui provider sehingga pengguna di desa dapat menikmati
layanan news portal dan email serta layanan kurir data digital dan informasi lainnya
dengan biaya yang lebih murah.
desain jaringan 17
1.8 Konsep Dasar Protokol
Protokol dapat dimisalkan sebagai penerjemah dua orang yang berbeda bahasa ingin
berkomunikasi. Protokol internet yang pertama kali dirancang pada awal tahun 1980-an.
Akan tetapi pada saat itu, protokol tersebut hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa
node saja. Baru pada awal tahun 1990-an mulai disadari bahwa internet mulai tumbuh ke
seluruh dunia dengan pesat. Sehingga banyak bermunculan protocol internet. Dapat disadari
bahwa dibutuhkan sebuah protokol internet yang standar, yaitu OSI (Open System
Interconnection). Tetapi pada perkembangannya, TCP/IP menjadi standar de facto yaitu
standar yang diterima karena pemakaiannya secara sendirinya semakin berkembang.
1. TCP (Transmission Control Protocol)
Transmission Control Protocol atau yang sering kali disingkat menjadi TCP berfungsi
untuk melakukan transmisi data per-segmen (paket data dipecah dalam jumlah yang sesuai
dengan besaran paket kemudian dikirim satu persatu hingga selesai). Agasr pengiriman data
sampai dengan baik, maka pada setiap packet pengiriman, TCP akan menyertakan
nomor seri (sequence number). Adapun computer tujuan yang menerima paket tersebut
harus mengirim balik sebuah sinyal acknowladge dalam satu periode yang ditentukan. Bila
pada waktunya computer tujuan belum juga memberikan acknowledge, maka terjadi time out
yang menandakan pengiriman paket gagal dan harus diulang kembali. Mode protocol TCP
disebut sebagai connection oriented protocol.
2. IP (Internet Protocol)
IP (Internet Protocol) atau alamat IP dapat disebut dengan kode pengenal komputer pada
jaringan merupakan komponen vital pada internet, karena tanpa alamat IP seseorang tidak
akan dapat terhubung ke internet. Penggunaan alamat IP di koordinasi oleh lembaga sentral
internet yang dikenal dengan IANA, salah satunya adalah NIC (Network Information
Center).
desain jaringan 18
1.9 Definisi IPv6
IP versi 6 (IPv6) adalah protokol internet versi baru yang didesain sebagai pengganti
dari Internet protocol versi 4 (IPv4) yang didefinisikan dalam RFC 791. IPv6 yang
memiliki kapasitas alamat (address) raksasa (128 bit), mendukung penyusunan
alamat secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan
menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memiliki tipe
alamat anycast yang dapat digunakan untuk pemilihan route secara efisien. Selain itu
IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan alamat secara local yang
memungkinkan terwujudnya instalasi secara Plug&Play, serta menyediakan platform bagi
cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran datasecara real-time,
pemilihan provider, mobilitas host, end-to-end security, maupun konfigurasi otomatis.
1. Keunggalan IPv6
Otomatisasi berbagai setting / Stateless-less auto-configuration
(plug&play). Alamat pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host.
Biasanya diberikan secara berurut pada host. Memang saat ini hal di atas bisa
dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host
Configuration Protocol), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi
tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis
disediakan secara standar dan merupakan default-nya. Pada setting otomatis ini
terdapat dua cara tergantung dari penggunaan address, yaitu setting otomatis stateless
dan statefull.
1. Setting Otomatis Statefull
Cara pengelolaan secara ketat dalam hal range IP address yang diberikan pada
host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address,
dimana cara ini hampir mirip dengan cara DHCP pada IPv4. Pada saat
melakukan setting secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router,
server dan host adalah ICMP (Internet Control Message Protocol) yang telah
diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termasuk pula IGMP (Internet Group
management Protocol) yang dipakai pada multicast pada IPv4.
desain jaringan 19
2. Setting Otomatis Stateless
Pada cara ini tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan
pembagian IP address, hanya men-setting router saja dimana host yang telah
tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh
prefix dari address dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah pattern bit yang
diperoleh dari informasi yang unik terhadap host, lalu membuat IP address sepanjang
128 bit dan menjadikannya sebagai IP address dari host tersebut. Pada informasi unik
bagi host ini, digunakan antara lain address MAC dari network interface. Pada setting
otomatis stateless ini dibalik kemudahan pengelolaan, pada Ethernet atau FDDI
karena perlu memberikan minimal 48 bit (sebesar address MAC) terhadapa satu
jaringan, memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan alamat yang buruk.
2. Addres IPv6
1. Unicast (One-to-one)
Digunakan untuk komunikasi satu lawan satu, dengan menunjuk satu host.
Pada alamat unicast ini terdiri dari :
1. Global, alamat yang digunakan misalnya untuk alamat provider atau alamat
geografis.
desain jaringan 20
2. Link Local Address adalah alamat yang dipakai di dalam satu link saja. Yang
dimaksud link di sini adalah jaringan lokal yang saling tersambung pada satu level.
Alamat ini dibuat secara otomatis oleh host yang belum mendapat alamat
global, terdiri dari 10+n bit prefix yang dimulai dengan “FE80″ dan field sepanjang
118-n bit yang menunjukkan nomor host. Link Local Address digunakan pada
pemberian alamat IP secara otomatis.
3. Site-local, alamat yang setara dengan private address, yang dipakai terbatas di
dalam site saja. Alamat ini dapat diberikan bebas, asal unik di dalam site tersebut,
namun tidak bisa mengirimkan paket dengan tujuan alamat ini di luar dari site
tersebut.
4. Kompatibel.
2. Multicast (One-to-many)
Yang digunakan untuk komunikasi satu lawan banyak dengan menunjuk host dari
group. Multicast address ini pada IPv4 didefinisikan sebagai kelas D, sedangkan
pada IPv6 ruang yang 8 bit pertamanya di mulai dengan “FF” disediakan
untuk multicast address. Ruang ini kemudian dibagi-bagi lagi untuk menentukan
range berlakunya. Kemudian blockcast address pada IPv4 yang alamat bagian
hostnya didefinisikan sebagai “1″, pada IPv6 sudah termasuk di dalam multicast
address ini. Blockcast address untuk komunikasi dalam segmen yang sama yang
dipisahkan oleh gateway, sama halnya dengan multicast address 10 dipilih
berdasarkan range tujuan.
desain jaringan 21
3. Anycast
Yang menunjuk host dari group, tetapi paket yang dikirim hanya pada satu host saja.
Pada alamat jenis ini, sebuah alamat diberikan pada beberapa host, untuk
mendefinisikan kumpulan node. Jika ada paket yang dikirim ke alamat ini, maka
router akan mengirim paket tersebut ke host terdekat yang memiliki
Anycast address sama. Dengan kata lain, pemilik paket menyerahkan pada router
tujuan yang paling “cocok” bagi pengiriman paket tersebut. Pemakaian Anycast ini
misalnya terhadap beberapa server yang memberikan layanan seperti DNS (Domain
Name Server). Dengan memberikan Anycast alamat Address sama pada server-server
tersebut, jika ada paket yang dikirim oleh client ke alamat ini, maka router akan
memilih server yang terdekat dan mengirimkan paket tersebut ke server
tersebut. Sehingga, beban terhadap server dapat terdistribusi secara merata. Bagi
anycast ini tidak disediakan ruang khusus. Jika terhadap beberapa host diberikan
sebuah alamat yang sama, maka alamat tersebut dianggap sebagai Anycast
Address.
3. Penulisan Alamat IPv6
Model x:x:x:x:x:x:x:x dimana ‘x‘ berupa nilai hexadesimal dari 16 bit porsi
alamat, karena ada 8 buah ‘x‘ maka jumlah totalnya ada 16 * 8 = 128 bit. Contohnya
adalah :
desain jaringan 22
FEDC : BA98 : 7654 : 3210 : FEDC : BA98 : 7654 : 3210
Jika format pengalamatan IPv6 mengandung kumpulan group 16 bit alamat, yaitu
‘x‘, yang bernilai 0 maka dapat direpresentasikan sebagai ‘::’. Contohnya adalah :
FEDC : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 7654 : 3210
dapat direpresentasikan sebagai
FEDC :: 7654 : 3210
Dan 0:0:0:0:0:0:0:1 dapat direpresentasikan sebagai ::1
Model x:x:x:x:x:x:d.d.d.d dimana ‘d.d.d.d’ adalah alamat IPv4 semacam
167.205.25.6 yang digunakan untuk automatic tunnelling. Contohnya adalah :
0:0:0:0:0:0:167.205.25.6 atau ::167.205.25.6
0:0:0:0:0:ffff:167.205.25.7 atau :ffff:167.205.25.7
Jadi jika sekarang mengakses alamat di internet misalnya 167.205.25.6 pada
saatnya nanti format tersebut akan digantikan menjadi
semacam ::ba67:080:18. Sebagaimana IPv4, IPv6 menggunakan bitmask untuk
keperluan subnetting yang direpresentasikan sama seperti representasi prefix-
length pada teknik CIDR yang digunakan pada IPv4, misalnya :
3ffe:10:0:0:0:fe56:0:0/60
menunjukkan bahwa 60 bit awal merupakan bagian network bit. Jika pada IPv4
mengenal pembagian kelas IP menjadi kelas A, B, dan C maka pada IPv6 pun
dilakukan pembagian kelas berdasarkan fomat prefix (FP) yaitu format bit awal
alamat. Misalnya :
3ffe:10:0:0:0:fe56:0:0/60 maka jika diperhatikan 4 bit awal yaitu hexa ‘3’
didapatkan format prefixnya untuk 4 bit awal adalah 0011 (yaitu nilai ‘3’ hexa dalam
biner).
desain jaringan 23
4. Kelas IPv6
Ada beberapa kelas IPv6 yang penting yaitu :
1. Aggregatable Global Unicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat
IPv6 dengan bit awal 001.
2. Link-Local Unicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat
IPv6 dengan bit awal 1111 1110 10.
3. Site-Local Unicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat IPv6 dengan
bit awal 1111 1110 11.
4. Multicast Addresses : termasuk di dalamnya adalah alamat IPv6 dengan bit
awal 1111 1111. Pada protokol IPv4 dikenal alamat-alamat khusus
semacam 127.0.0.1 yang mengacu kelocalhost, alamat ini dipersentasikan
0:0:0:0:0:0:0:1 atau ::1 dalam protokol IPv6. Selain itu pada IPv6 dikenal alamat
khusus lain yaitu 0:0:0:0:0:0:0:0 yang dikenal sebagai unspecified address yang tidak
boleh diberikan sebagai pengenal pada suatu interface. Secara garis besar format
unicast address adalah sebagai berikut :
Interface ID digunakan sebagai pengenal unik masing-masing host dalam satu
subnet. Dalam penggunaannya umumnya interface ID berjumlah 64 bits
dengan format IEEE EUI-64. Jika digunakan media ethernet yang memiliki 48 bit
MAC address maka pembentukan interface ID dalam format IEEE EUI-64 adalah
sebagai berikut :
Misalkan MAC address-nya adalah 00:40:F4:C0:97:57
desain jaringan 24
1. Tambahkan 2 byte yaitu 0xFFFE di bagian tengah alamat tersebut
sehingga menjadi 00:40:F4:FF:FE:C0:97:57
2. Komplemenkan (ganti bit 1 ke 0 dan sebaliknya) bit kedua dari belakang pada
byte awal alamat yang terbentuk, sehingga yang dikomplemenkan adalah ‘00’ (dalam
hexadesimal) atau ‘00000000’ (dalam biner) menjadi ‘00000010’ atau ‘02’ dalam
hexadesimal.
3. Didapatkan interface ID dalam format IEEE EUI64
adalah 0240:F4FF:FEC0:9757.
Di bawah ini adalah tabel perbandingan antara IPv4 dan IPv6 :
desain jaringan 25
5. Struktur Paket Data IPv6
Dalam mendesign header paket ini, diupayakan agar cost atau nilai
pemrosesan header menjadi kecil untuk mendukung komunikasi data yang lebih real
time. Misalnya, alamat awal dan akhir menjadi dibutuhkan pada setiap paket.
Sedangkan pada header IPv4 ketika paket dipecahpecah, ada field untuk
menyimpan urutan antar paket. Namun field tersebut tidak terpakai ketika paket tidak
dipecah-pecah. Header pada Ipv6 terdiri dari dua jenis, yang pertama, yaitu field yang
dibutuhkan oleh setiap paket disebut header dasar, sedangkan yang kedua yaitu field
yang tidak selalu diperlukan pada packet disebut header ekstensi, dan header ini
didifinisikan terpisah dari header dasar. Header dasar selalu ada pada setiap packet,
sedangkan header tambahan hanya jika diperlukan diselipkan antara header dasar
dengan data. Header tambahan, saat ini didefinisikan selain bagi penggunaan
ketika packet dipecah, juga didefinisikan bagi fungsi security dan lain-lain.
Header tambahan ini, diletakkan setelah header dasar, jika dibutuhkan beberapa
header, maka header ini akan disambungkan berantai dimulai dari header dasar dan
berakhir pada data. Router hanya perlu memproses header yang terkecil yang
diperlukan saja, sehingga waktu pmrosesan menjadi lebih cepat. Hasil dari ini,
meskipun ukuran header dasar membesar dari 20 bytes menjadi 40 bytes namun
jumlah field berkurang dari 12 menjadi 8 buah saja.
desain jaringan 26
6. Perubahan IPv4 ke IPv6
Perubahan dari IPv4 ke IPv6 pada dasarnya terjadi karena beberapa hal yang
dikelompokkan dalam kategori berikut :
1. Kapasitas Perluasan Alamat
IPv6 meningkatkan ukuran dan jumlah alamat yang mampu didukung oleh
IPv4 dari 32 bit menjadi 128bit. Peningkatan kapasitas alamat ini digunakan untuk
mendukung peningkatan hirarki atau kelompok pengalamatan,
peningkatan jumlah atau kapasitas alamat yang dapat dialokasikan dan diberikan
pada node dan mempermudah konfigurasi alamat pada node sehingga dapat
dilakukan secara otomatis. Peningkatan skalabilitas juga dilakukan pada routing
multicast dengan meningkatkan cakupan dan jumlah alamat pada multicat. IPv6
ini selain meningkatkan jumlah kapasitas alamat yang dapat dialokasikan pada
node juga mengenalkan jenis atau tipe alamat baru, yaitu alamat
anycast. Tipe alamat anycast ini didefinisikan dan digunakan untuk
mengirimkan paket ke salah satu dari kumpulan node.
2. Penyederhanaan Format Header
Beberapa kolom pada header IPv4 telah dihilangkan atau dapat
dibuat sebagai header pilihan. Hal ini digunakan untuk mengurangi biaya
pemrosesan hal-hal yang umum pada penanganan paket IPv6 dan membatasi
biaya bandwidth pada header IPv6. Dengan demikian, pemerosesan header pada
paket IPv6 dapat dilakukan secara efisien.
3. Option dan Extension Header
Perubahan yang terjadi pada header-header IP yaitu dengan adanya
pengkodean header Options (pilihan) pada IP dimasukkan agar lebih
efesien dalam penelusuran paket (packet forwarding), agar tidak terlalu ketat
dalam pembatasan panjang header pilihan yang terdapat dalam paket IPv6 dan
sangat fleksibel/dimungkinkan untuk mengenalkan header pilihan baru pada masa
akan datang.
desain jaringan 27
4. Kemampuan Pelabelan Aliran Paket
Kemampuan atau fitur baru ditambahkan pada IPv6 ini adalah
memungkinkan pelabelan paket atau pengklasifikasikan paket yang
meminta penanganan khusus, seperti kualitas mutu layanan tertentu (QoS) atau
real-time.
5. Autentifikasi dan Kemampuan Privasi
Kemampuan tambahan untuk mendukung autentifikasi, integritas data dan
data penting juga dispesifikasikan dalam alamat IPv6. Perubahan terbesar pada
IPv6 adalah perluasan IP address dari 32 bit pada IPv4 menjadi 128 bit.128 bit ini
adalah ruang address yang kontinyu dengan menghilangkan konsep kelas. Selain
itu juga dilakukan perubahan pada cara penulisan IP address. Jika pada IPv4 32 bit
dibagi menjadi masing-masing 8 bit yang dipisah kan dengan “.” dan di tuliskan
dengan angka desimal, maka pada IPv6, 128 bit tersebut dipisahkan
menjadi masing-masing 16 bit yang tiap bagian dipisahkan dengan “:” dan
dituliskan dengan hecadesimal. Selain itu diperkenalkan pula stuktur bertingkat
agar pengelolaan routing menjadi mudah. Pada CIDR (Classless Interdomain
Routing) table routing diperkecil dengan menggabungkan jadi satu informasi
routing dari sebuah organisasi.
7. Transisi IPv6
Untuk mengatasi kendala perbedaan antara IPv4 dan IPv6 serta menjamin
terselenggaranya komunikasi antara pengguna IPv4 dan pengguna IPv6, maka
dibuat suatu metode Hosts – dual stack serta Networks – Tunneling pada
perangkat jaringan, misalnya router dan server .
desain jaringan 28
Jadi setiap router menerima suatu paket, maka router akan memilah paket tersebut
untuk menentukan protokol yang digunakan, kemudian router tersebut akan
meneruskan ke layer diatasnya.
8. Contoh Infrastruktur IPv6
desain jaringan 29
BAB III
PENUTUP
1.10 Kesimpulan
Berdasarkan dari beberapa definisi tentang pengertian jaringan komputer, maka kita dapat
menarik beberapa kesimpulan tentang jaringan ini antara lain :
1. Jaringan komputer adalah fasilitas untuk mengakomodasi para pengguna komputer
agar dapat saling berhubungan satu sama lain. Melalui jaringan, pengguna dapat
saling bertukar file, pemakaian bersama (sharing resources) suatu perangkat keras,
bahkan mengontrol komputer lain dari jarak jauh
2. Jaringan komputer (jaringan) adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-
komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU),
berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi(peramban web).
Tujuan dari jaringan komputer adalah Agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian
dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang
meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim
layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan
digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
3. Dua buah komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian
dihubungkan melalui kabel maupun nirkabel sebagai medium transmisi data, dan
terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan akan membentuk sebuah jaringan
komputer yang sederhana.: Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas
lagi jangkauannya, maka diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch,
Router, Gateway sebagai peralatan interkoneksinya.
desain jaringan 30
DAFTAR PUSTAKA
[1] Warthman, Forest et al (2003), Delay-Tolerant Networks (DTNs) A Tutorial, DTN Research Group Internet Draft.
[2] Seguí, John & Jennings, Esther (2006), Delay Tolerant Networking - Bundle Protocol Simulation,
2nd IEEE International Conference on Space Mission Challenges for Information Technology (SMC-IT 2006), 17-20 July 2006, 235-240.
[3] Franck, L., Gil-Castineira, F. (2007), Using Delay Tolerant Networks for Car2Car Communications,
IEEE International Symposium on Industrial Electronics 2007 (ISIE 2007), 4-7 June 2007, 2573-2578.
[4] Farrell, S., Cahill, V. (2006), Delay and Disruption Tolerant Networking, Artech House.
[5] Nicopolitidis, P., Obaidat, M. S., Papadimitriou, G. I., Pomportsis, A. S. (2003), Wireless
Networks, John Wiley & Sons Ltd.
[6] Ahmad, A. (2005), Wireless and Mobile Data Networks, John Wiley & Sons.
[7] Irvan Nasrun. 2005. “Mengenal Internet Protokol Masa Depan”. Majalah
[8] CHIP Spesial Networking, halaman 6.
[9] http://www.ipv6forum.com diakses 29 Desember 2013.
[10] http://www.ipv6.org diakses 29 Desember 2013.
[11]http://www.ipv6.research.microsoft.com diakses 24 Desember 2008.
[12] Rahmat Rafiudin. 2005. “Ipv6 Addressing”. Jakarta : Gramedia.
[13] R. Mohamad Dikshie Fauzie. 2003. “Pengantar IPv6 dan Implementasinya pada
FreeBSD”.(http://www.ilmukomputer.com) diakses 24 Desember
desain jaringan 31